Interaksi Anatar Sel Kelompok 4
Interaksi Anatar Sel Kelompok 4
BIOLOGI SEL
INTERAKSI SEL
Disusun Oleh:
JURUSAN BIOLOGI
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Sel merupakan unit terkecil dari organisme. Sel tidak akan mampu
bekerja dan membentuk sebuah jaringan bila tidak ada koordinasi anatara
satu dengan yang lain. Miliaran sel penyusun setiap makhluk hidup harus
berkomunikasi untuk mengkoordinasikan aktivitasnya sedemikian rupa
sehingga memungkinkan organisme itu untuk berkembang. Mulai dari sel
yang berkomunikasi terbentuk jaringan kemudian organ dan system yang
menjalankan organisme untuk hidup.
Sinyal yang diterima sel, yan berasal dari sel lain atau dari beberapa
perubahan pada lingkungan fisik organisme, bermacam-macam
bentuknya. Misalnya, sel dapat mengindera dan merespons sinyal
elektromagnetik, seperti cahaya, dan sinyal mekanis, seperti sentuhan.
Akan tetapi sel-sel paling sering berkomunikasi satu sama lain dengan
menggunakan sinyal kimiawi.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
c. Pensinyalan sinaptik
3) Komunikasi jarak jauh: adalah komunikasi antar sel yang mempunyai
jarak cukup jauh. Komunikasi ini berlangsung melalui sinyal listrik yang
dihantarkan sel saraf dan atau dengan sinyal kimia (hormon atau
neurohormon) yang dialirkan melalui darah.
a. AMP siklik
Mesenjer kedua ini yang membawa sinyal yang diinisiasi
epinefrin dari membrane plasma sel hati atau otot ke bagian
dalam sel, dimana sinyal itu menyebabkan pemecahan glikogen.
Pengikatan epinefrin pada membrane plasma sel hati akan
meningkatkan senyawa adenosine monofosfat siklik, yang
disingkat AMP siklik atau cAMP. cAMP ini diaktifkan oleh adenilat
siklase yang mengkatalisa perombakan ATP. cAMP atau aliran ion
tadi dapat membuat perubahan pada perilaku sel, dan mereka
disebut messenger sekunder atau mediator intraseluler yang
mana akan merangsang metabolisme sel lewat aktivitas protein
kinase.
b. Ion kalsium
Banyak molekul sinyal pada hewan, termasuk neurotransmitter,
factor pertumbuhan, dan sejumlah hormone, menginduksi respon
pada sel targetnya melalui jalur transduksi sinyal yang
meningkatkan konsentrasi ion kalsium sitosolik. Peningktan
konsentrasi ion kalsium sitosolik menyebabkan banyak respon
pada sel hewan. Sel menggunakan ion kalsium sebagai mesenjer
kedua dalam jalur protein-G dan jalur reseptor tirosin kinase.
Dalam merespon sinyal yang direlai oleh jalur transduksi sinyal,
kadar kalsium sitosolik mungkin meningkat, biasanya oleh suatu
mekanisme yan melepas ion kalsium dari RE biasanya jauh lebih
tinggi daripada konsentrasi dalam sitisol. Karena kadar kalsium
sitosolit rendah, perubahan kecil pada jumlah absolute ion akan
menggambarkan persentase perubahan yang relative tinggi pada
konsentrasi kalsium.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari serangkaian penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa:
Interaksi sel dibagi menjadi 3 macam, yaitu komunikasi tingkat
langsung, pensinyalan parakrin, pensinyalan sinaptik, dan
pensinyalan endokrin/hormonal.
Metode komunikasi dibagi menjadi 3 macam, yaitu komunikasi
langsung, komunikasi lokal, dan komunikasi jarak jauh.
Proses komunikasi sel dibagi menjadi tiga tahap, yaitu penerimaan
(reception), transduksi dan respon.
Mesenjer kedua merupakan jalur persinyalan yang melibatkan
molekul atau ion kecil nonprotein yang terlarut-air. . Dua mesenjer
kedua yang paling banyak digunakan ialah AMP siklik dan Ion
kalsium.
DAFTAR PUSTAKA