Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nur’ain Marton Angio

Nim : 432419001

Kelas : A

Bahaslah soal berikut ini :

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan transkripsi, dimana tempat terjadinya proses tersebut.
2. Jelaskan tahapan proses transkripsi
3. Jelskan perbedaan transkripsi pada makhluk hidup prokaryotic dan eukaryotic
4. Di dalam proses sintesis protein digunakan istilah sebagai berikut; kodogen, kodon, anti
kodon, pita sense, pita anti sense, Nah jelaskan istilah-istilah tersebut.
5. Pada salah satu rantai DNA terdapat urutan basa 5’-GCG TAT GAT TAC CCG-3’,
sebelum sintesis proten rantai DNA ini melakukan replikasi, bagaimana urutan basa pada
rantai DNA komplementernya. Selanjutnya rantai DNA hasil replikasi digunakan untuk
proses transkripsi ,bagaimana urutan basa pada rantai RNA hasil transkripsi. Jawabannya
diurutkan sbb:
6. Jika rantai ARNd hasil transkripsi diketahui sbb:
AAA UUU CGC CUA CAA GGC GGG.
Bagaimana urutan basa nitrogen pada rantai ADN template, dan bagaimana pula urutan
basa nitrogen pada rantai ADN pengkode
7. Jelaskan 3 tahapan dari modifikasi pasca transkripsi

Jawab :

1. Transkripsi merupakan suatu proses yang terjadi di dalam sel, dimana informasi genetik
yang tersimpan dalam asam deoksiribonukleat (DNA) disalin menjadi molekul asam
ribonukleat (RNA) duta atau mesengger RNA (mRNA). Proses ini dikatalisis oleh enzim
RNA polymerase yang berperan sebagai enzim transkriptase.
Proses terjadinya transkripsi yaitu terjadi di dalam nucleus
2. Inisiasi (Permulaan) Transkripsi
Tahapan inisiasi, yaitu sebagai berikut:
 RNA polymerase melekat pada daerah promoter atau pangkal transkripsi untuk
memulai transkripsi.
 RNA polymerase kemudian berikatan dengan kumpulan protein sehingga
membentuk kompleks inisiasi transkripsi.
 RNA polymerase membuka untaian rantai ganda DNA.
Elongasi (Pemanjangan) Transkripsi
Tahapan elongasi, yaitu sebagai berikut:
 Setelah rantai ganda DNA terbuka, RNA polymerase kemudian meyusun untaian
nukleotida-nukleotida RNA dari arah 5’ ke 3’ sesuai dengan pasangan basa
nitrogennya sehingga terjadi pemanjangan RNA.
 RNA akan membentuk pasangan basa Adenin (A) dengan Urasil (U).
 Terminasi (Pengakhiran) Transkripsi
Tahapan terminasi, yaitu sebagai berikut:
 Terminasi terjadi pada daerah terminator. Daerah ini memiliki urutan DNA yang
berfungsi untuk menghentikan proses transkripsi.
 Rantai DNA menyatu kembali kemudian RNA polymerase dan mRNA yang telah
terbentuk akan terlepas dari DNA. mRNA (Messenger RNA), merupakan RNA
yang mengandung kode genetik (kodon) hasil transkripsi basa nitrogen pada DNA
yang menjadi cetakan untuk menjadi urutan asam amino polipeptida yang
mengkode suatu protein tertentu.
 Kemudian mRNA akan keluar dari inti sel melalui pori-pori nukleus dan masuk ke
dalam sitosol
3. Jelskan perbedaan transkripsi pada makhluk hidup prokaryotic dan eukaryotic
Transkripsi prokariotik terjadi di sitoplasma. Di sisi lain, transkripsi eukariotik
terjadi di dalam nukleus. Ini adalah perbedaan utama antara transkripsi prokariotik dan
eukariotik. Selanjutnya, transkripsi prokariotik menghasilkan mRNA polikistronik
sedangkan transkripsi eukariotik menghasilkan mRNA monokistronik. Dengan demikian,
ini juga merupakan perbedaan antara transkripsi prokariotik dan eukariotik. Juga, satu
perbedaan lagi antara transkripsi prokariotik dan eukariotik adalah bahwa transkripsi
prokariotik melibatkan satu jenis RNA polimerase sedangkan transkripsi eukariotik
melibatkan tiga jenis RNA polimerase.
Selain itu, perbedaan lain antara transkripsi prokariotik dan eukariotik adalah
bahwa transkripsi dan terjemahan digabungkan dalam prokariota sementara mereka tidak
digabungkan dalam eukariota. Selanjutnya, pada prokariota, modifikasi post-
transkripsional tidak terjadi sementara pada eukariota, terjadi modifikasi post-
transkripsional. Dengan demikian, ini juga merupakan perbedaan antara transkripsi
prokariotik dan eukariotik
4. Kodogen,anti kodon,pita sense, pita anti sense

a. Kodon adalah urutan tiga basa (tiga basa nitrogen berturut-turut) pada mRNA. Ini
membutuhkan asam amino spesifik untuk dibawa ke polipeptida yang sedang
tumbuh.

b. Antikodon adalah urutan tiga-basa pada tRNA. Cocok dengan kodon. Begitulah
selanjutnya asam amino yang tepat dimasukkan ke polipeptida. TRNA harus sesuai
dengan antikodonnya pada mRNA. Setiap tRNA hanya dapat membawa satu jenis
asam amino.

c. Untai Sense adalah untai DNA yang tidak digunakan sebagai templat dalam proses
transkripsi. Tetapi molekul RNA yang dihasilkan persis identik dengan untai
indera, kecuali untuk kehadiran Urasil (U), bukan timin (T). Untai akal berisi kodon

d. Untai antisense adalah untai templat yang digunakan dalam proses transkripsi.
MRNA dan untai indera yang dihasilkan saling melengkapi untuk untai ini. Untai
ini berisi anti-kodon.
5. Rantai DNA terdapat Urutan basa 5’-GCG TAT GAT TAC CCG-3’
a. Urutan basa pada rantai DNA komplementernya adalah 3’-CGC ATA CTA ATG
GGC-5’. DNA memiliki dua rantai yang saling antipararel (berkebalikan). Rantai
satu dengan yang lainnya dengan ikatan hydrogen pada basa nitrogennya. Basa
nitrogen saling berkomplrmrn antara basa purin dengan pirimidin. Basa Adenin
komplementer dengan basa Timin, sedangkan guanin komplementer dengan
sitosin.
b. Hasil replikasi proses transkipsi 5’-CGC AUA CUA AUG GGC-3’
6. Jika rantai ARN, hasil trankripsi adalah AAA UUU CGC CUA GGC GGG
a. Maka urutan basa nitrogen pada rantai AND tamplate adalah TTT AAA GCG GAT
CCG CCC
b. Kemudian urutan basa nitrogen pada rantai ADN pengkode adalah UUU AAA
GCG GAU CCC
7. Tahapan dari modifikasi pasca transkripsi
1. Pembuatan RNA-d
Molekul RNA-d pada mahluk hidup prokariotik maupun eukariotik dapat dipilih
menjadi tiga bagian, yaitu urutan-urutan kepala 5′ (5′ leader sequence), urutan-
urutan pengkode protein (protein-coding sequence), dan urutan-urutan ekor
3′ (3′ trailer sequence). Pada urutan-urutan kepala ini terdapat informasi yang akan
dibaca oleh ribosom, untuk mengarahkannya secara tepat dalam rangka memulai
biosintesis protein, basa-basa pada urutan kepala ini tidak di transkripsikan menjadi
asam-asam amino. Urutan-urutan pengkode protein menentukan urutan-urutan
asam amino pada biosintesis protein, ukuran panjang bagian ini tergantung pada
ukuran panjang protein yang dikode. Sebagaimana urutan-urutan kepala, urutan-
urutan ekor tidak ditranslasikan menjadi asam amino pada biosintesis protein,
ukuran panjangnya bervariasi antara RNA-d.
2. RNA-d siap pakai pada mahluk hidup eukariotik.
RNA-d siap pakai pada mahluk hidup eukariotik bukan merupakan hasil transkripsi
langsung, sebagaimana yang ditemukan pada mahluk hidup prokariotik, tetapi
merupakan hasil modifikasi pasca transkripsi yang dikatalisasi oleh enzim-enzim
spesifik .Bagian gen pengkode protein pada kebanyakan mahluk hidup eukariotik
antara tapak inisiasi dan terminasi, di samping urut-urutan exon terdapat pula
urutan-urutan intron, dan hasil transkripsi dari urutan-urutan intron akan
dipisahkan sehingga tidak menjadi bagian dari RNA-d siap pakai. Selain
penyingkiran intron, ujung-ujung dari calon RNA-d juga dimodifikasi. Pada ujung
5′ dari calon RNA-d ditambahkan suatu penutup (cap) melalui suatu proses yang
disebut 5′ capping. Sedangkan pada ujung 3’akan ditambahkan suatu ekor poly (A)

3. Penyingkiran Hasil Transkripsi Intron.


Pada peristiwa penyingkiran hasil transkripsi intron terjadi pula penyambungan
hasil-hasil transkripsi exon. Secara bersama, peristiwa penyingkiran hasil
transkripsi exon disebut sebagai mRNA spilicing. Secara sederhana penyingkiran
hasil transkripsi intron setelah terlebih dahulu urut-urutan tersebut melengkung
keluar, dan lengkungan keluar itu terputus oleh enzim nuclease (Russel,1992), lebih
lanjut hasil-hasil transkripsi exon bergabung satu sama lain membentuk molekul
RNA-d yang lebih pendek.
Pada gambar 3.4. terlihat bahwa ujung 5′ hasil transkripsi intron mempunyai
urutan nukleotida berbasa GU, sedangkan ujung 3′ memiliki urutan nukleotida
berbasa AG. Dalam hubungan ini memang sudah diketahui bahwa urutan basa
nukleotida di ujung 5′ dan 3′ dari hasil transkripsi intron bersifat spesifik, masing-
masing GU dan AG. Lebih lanjut sambungan di ujung 5′ mungkin melibatkan
sekurang-kurangnya 7 nukleotida hasil transkripsi intron, sedangkan sambungan di
ujung 3′ melibatkan sekurang-kurangnya 10 nuklotida.
Rincian kejadian m-RNA splicing sebagaimana yang ditunjukan pada
Gambar 3.4 akan dikemukakan lebih lanjut. Pada tahap pertama terjadi pemutusan
pada sambunagan di ujung 5′ yang memisahkan hasil transkripsi exon 1 dari bagian
molekul RNA lain,selanjutnya ujung 5′ yang bebas dari hasil
transkripsi intron melengkung dan berhubungan dengan suatu nukleotida berbasa
A (nukleotida tersebut merupakan bagian dari suatu urut-urutan yang disebut urut-
urutan titik cabang atau branch point sequence) yang terletak du hulu ujung
sambungan 3′. Terbentuknya struktur lengkung keluar (atau ke belakang) oleh
ujung 5′ hasil transkripsi intron itu merupakan tahap ke dua dari mRNA spicing,
dan struktur lengkung tersebut disebut sebagai “struktur lariat” atau lariat structure.
Tahap terakhir atau tahap ke tiga daari mRNA splicing adalah pemutusan
hubungan hasil transkripsi intron-exon di ujung 3′ dan penyambungan kedua exon.
Pada tahap terakhir inilah hasil transkripsi intron, dan terbentuklah RNA-d tanpa
hasil transkripsi intron.

Anda mungkin juga menyukai