Evolusi
NUR’AIN MARTON ANGIO
432419001
KELAS A/BIOLOGI
Teori evolusi genetika oleh Mendel dan bandingkan
dengan teori percampuran
Teori hereditas Mendel mempertahankan variasi genetik, karena jenis genetik yang ekstrim (tersembunyi
dalam heterozigot) dapat diturunkan dari generasi ke generasi. Seleksi alam akan lebih kuat jika
digabungkan dengan teori Mendel dibandingkan dengan hereditas “campuran”.
Teori Darwin jatuh terpuruk dalam krisis karena hukum-hukum genetika yang
ditemukan pada perempat pertama abad ke-20. Meskipun demikian, sekelompok
ilmuwan yang bertekad bulat tetap setia kepada Darwin berusaha mencari jalan keluar.
Teori Mendel Johann Gregor Mendel adalah seorang ilmuwan yang mempelopori penelitian dalam bidang genetika. Hasil
penelitiannya mengenai hukum pewarisan sifat dinilai oleh sejumlah ilmuwan sangat bertentangan dengan teori Darwin
mengenai seleksi alam. Sebagai bahan seleksi alam, Darwin menekankan sifat kuantitatif, yaitu sifat-sifat dalam suatu populasi
yang terus bervariasi, seperti panjang bulu mamalia atau kecepatan binatang berlari menghindar dari pemangsa
Perkembangan teori Neo-Darwinisme
Teori seleksi alam Darwin memiliki kelemahan, yaitu tidak dapat menjelaskan asal-usul tipe makhluk hidup.
Ketika ahli botani Belanda, Hugo deVries, mengusulkan teori mutasi pada pergantian abad, teori ini dianggap
sebagai “lawan” dari teori evolusi Darwin dan akhirnya ditolak. Dr. deVries menyangkal teori evolusi Darwin
dengan mengatakan, “seleksi alam dapat menjelaskan makhluk hidup yang dapat bertahan, namun tidak dapat
menjelaskan asal-usul makhluk hidup tersebut”.
Seiring berjalannya waktu, para ahli evolusi akhirnya menerima teori mutasi
deVries dan juga teori seleksi alam Darwin. Kedua teori ini menjadi penjelasan
mekanisme evolusi. Selama tahun 1920-an dan 1930-an, para peneliti mulai
menyadari bahwa kombinasi ide dari Darwin dan deVries tidak cukup untuk
mendukung penjelasan mekanisme evolusi.
Keruntuhan teori Neo-Darwinisme
Ahli genetika dari Amerika, B.G. Ranganathan
Ada sebuah fakta ilmiah yang
menjelaskan sebagai berikut: “Mutasi bersifat kecil,
seketika meruntuhkan teori ini acak, dan merugikan. Mereka jarang sekali terjadi dan
sepenuh-nya: Mutasi tidak kemungkinan terbaik adalah bahwa mereka tidak
menyebabkan makhluk hidup berpengaruh. Keempat ciri dari mutasi ini berimplikasi
berkembang; sebalik-nya, selalu bahwa mutasi tidak dapat membawa kepada
perkembangan evolusioner. Suatu perubahan acak dalam
merugikan mereka. sebuah organisme yang sangat terspesialisasi akan tak
Alasannya sangat sederhana: DNA berpengaruh, atau merugikan”.
Henry M. Morris, seorang ahli evolusi, juga
memiliki struktur yang sangat
menambahkan, “Tidak ada cara yang mengontrol mutasi
kompleks dan pengaruh acak untuk menghasilkan karakteristik yang dibutuhkan”. Ini
hanya dapat mengakibatkan salah satu fakta yang membuktikan bahwa mutasi
kerusakan kepadanya bersifat acak.
Kritik terhadap Teori Seleksi Alam Darwin
1. adaptasi Morfologi :Merupakan penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan dengan kebutuhan organisme
hidup terhadap lingkungannya. Adaptasi Morfologi dapat dilihat dengan jelas dan mudah diamati biasanya
disebabkan karena adanya perbedaan jenis makanan dan habitat.
2. Adaptasi fisiologi:Adaptasi fisiologi adalah upaya penyesuaian fungsi alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap
lingkungannya. Biasanya adaptasi fisiologi melibatkan zat-zat kimia tertentu untuk membantu proses metabolisme
tubuh. Adaptasi fisiologi ini dapat terjadi pada semua makhluk hidup baik hewan, tumbuhan, maupun manusia.
3. Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian organisme terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Adaptasi
tingkah laku mudah kita tebak karena adaptasi ini bertujuan untuk menhindarkan diri dari kematian, Kematian dari
serangan predator , kematian dari perubahan iklim ataupun perubahan dari proses fisiologis.
Contoh adaptasi morfologi pada hewan