Anda di halaman 1dari 60

KU:DEMAM

1. RHEUMATIC FEVER (rheumatism = inflamasi pada sendi, otot dan


fibrous tissue)
Anamnesis
Bapak Alex, 21 tahun, belum menikah, pekerjaan buruh Astra, tinggal di
Depok, agama Muslim, suku Jawa
Keluhan utama: demam sejak 2 minggu lalu. Demam paling tinggi saat pagi
hari. Faktor pencetus, memperberat dan memperingan tidak ada.
Keluhan tambahan: nyeri sendi simetris di siku, pinggang, lutut, tumit
bengkak dan merah, kalau pagi sendi sakit selama 30 menit yang cukup
mengganggu aktivitas sehari-hari, ada muncul bercak merah juga yang tiba-
tiba muncul juga tiba-tiba menghilang, bercak merah tidak sakit dan tidak
nyeri.
Riwayat penyakit: 3 minggu yang lalu juga ada demam, tapi sudah ke dokter
dan udah dikasih obat penurun panas tapi demam lagi serta ada nyeri
menelan, ada riwayat radang tenggorokkan juga berulang berobat sendiri.

Di keluarga dan lingkungan sekitar gak ada yang lagi dan pernah sakit seperti
ini
Lingkungan juga bersih, ventilasi baik
Riwayat merokok, alkohol, narkoba juga gak ada
Olahraga jarang, makanan normal seperti biasa
Riwayat DM, kolesterol, hipertensi tidak ada
Alergi tidak ada. Penurunan berat badan, penurunan nafsu makan, benjolan di
leher tidak ada.
Tidak ada riwayat pulang dari daerah lain atau terpapar binatang seperti
unggas

PF
KU, Kesadaran, TTV : TD normal HR RR meningkat
PF kepala dan leher: mulut —> faring hiperemis, tidak ada benjolan di leher
PF thorax: terlihat makula tepi merah dan makula agak pudar tidak gatal dan
tidak nyeri
PF jantung: ada infeksi ???
PF ekstremitas: sendi siku kiri, tumit kanan, lutut kiri, pinggang terlihat
merah dan bengkak, terlihat juga ada makula merah dan makula agak gelap
ROM?

PP
CBC:
Hb Ht trombosit normal, leukosit meningkat, diff count neutrofil segmen
meningkat limfosit menurun,
LED meningkat
Kultur tidak ada data
Sputum tidak ada data
Xray, CT, MRI tidak ada data
(Harusnya tanya serologi) —> ASTO

PP tambahan : EKG
Jones criteria : polyarthritis, carditis, subcutaneous, erythema marginatum,
sydenham chorea + post-strep infection  2-3 weeks after infection

DD/ :
- Rheumatoid Arthritis : ada kaku dipagi hari >1 jam, trus biasa kena
sendi2kecil simetris bilateral , Biasa tidak ada demam
- OA : kena sendi2 gede

Patogenesis : molecular mimicry (antigen Group A strep B hemolyticus mirip dengan


protein pada tubuh spt : jantung, sendi, kulit, otak)

Migratory polyarthritis : multiple large joint inflammation


Jantung : pancarditis :
- endocarditis  kena mitral valve, bisa aortic valve jg
- Myocarditis  kena otot  PP : aschoff bofy(fibrinoid necrosis),
anitschkow cells (enlarged macrophage)
- Pericarditis
Subcutan nodules : collagen lumps
Erythema marginatum  rings biasa di arm dan trunk
Sydenham chorea : Rapid movement of face and arms  karena reaksi autoimun di
basal ganglia

Yang ditakutkan dari RF  bisa jadi chronic rheumatic heart disease yang bikin
stenosis pada mitral valve dan bisa regurgitasi

Th/ : Antibiotik

2. PYELONEFRITIS + URETEROLITHIASIS
Anamnesis
Wati Anggraeni (55), Pekerjaan Kasir, Tinggal di Tanjung Priok, Sudah
menikah dan punya dua anak, Pendidikan terakhir SMA, Agama Islam

KU : demam tinggi disertai menggigil. Belum pernah diukur, tapi tinggi.


Demam sepanjang hari, tidak ada peningkatan/penurunan demam.
Tidak ada yang memperberat/memperingan demam.
KT : nyeri seluruh tubuh, tapi paling berat di pinggang kanan. Nyeri
menjalar sampai paha atas. Skala nyeri 8-10. Tidak
diperingan/diperberat oleh apapun. BAK kuning keruh, tidak ada
darah/nanah. Kencing sedikit-sedikit, anyang-anyangan, residual urin
(+), frekuensi (+)
RPS : belum pernah mengalami hal seperti ini. Demam dan nyeri muncul
bersamaan dua hari yang lalu.
RPD : pernah ada pasir keluar saat berkemih. Riwayat penyakit sistemik
(DM, HTN), operasi, psikologi disangkal. Riwayat obstetri mensnya
lancar, rutin, tidak ada keluhan darah mens berlebih atau nyeri
berlebih saat mens.
RPK : tidak ada yang mengalami keluhan serupa. Tidak ada yang
mempunyai penyakit sistemik inc. keganasan
RPO : parasetamol 500 mg dua hari yang lalu, tidak ada perbaikan
Riwayat personal dan kebiasaan: jarang minum. Kebiasaan menahan kencing
disangkal. Tidak ada kebiasaan merokok, minum alkohol, obat-obatan
tertentu, jamu/herbal. Pola makan biasa. Aktivitas seksual masih
berhubungan dengan suami.

PF
KU: sakit berat, compos mentis
Suhu: 39 derajat
TD: 120/80 mmHg
HR: 110x/menit
RR: 20x/menit
Skala VAS: 7
BB/TB/BMI tidak ada data
Semua normal kecuali abdomen:
Balotemen kanan (+)
Nyeri ketok CVA kanan (+)
PP
Hematologi rutin
Hb dbn
Ht 40% dbn
Eritrosit 4 juta/mikroliter
Leukosit 17.500/microliter
Trombosit 290.000? (dbn)
Hitung jenis (lupa tapi shift to the left; neutrofil batang meningkat)

Urinalisis
Gula (-)
Keton (-)
Protein 1+
Silinder (-)
Leukosit 50-75/LPB ?
Eritrosit ada tapi lupa
pH lupa
BJ 1.020
Kultur urin: E.coli 105 CFU

USG abdomen:
Hidronefrosis ginjal kanan
Batu ureter proximal kanan (tidak ada ukurannya)
organ lain di abdomen dbn

Ureum, kreatinin serum tidak ada data

Komentar dr. Denio:


Gw tulis “rujuk ke dr Sp.PD” → rujuk saja ke urolog
Gw tulis “amoxicillin” → AB lain yang coveragenya lebih baik tapi
gw lupa
PYELONEPHRITIS (KU DEMAM)

Anamnesis:
Ibu may, 54 tahun, sudah menikah punya 2 anak datang dengan
keluhan demam dan menggigil sejak 2 hari yang lalu. Tidak ada
hari bebas demam dan suhu stabil (tidak ada penurunan demam).
Ibu may belum melakukan pengukuran suhu. Selain demam, ia
juga merasakan adanya nyeri pinggang kanan yang menjalar ke
arah pubis sejak 1 bulan yang lalu. Ibu may juga mengeluhkan
sering kencing dan pada saat kencing
terasa tidak puas (anyang”an). Ibu may mengaku pernah melihat
kencing yg berwarna kuning keruh disertai dengan pasir. Keluhan
nyeri saat berkemih disangkal. Ibu may sudah minum PCT 500mg
tapi demam juga tidak turun, untuk nyerinya ia belum berobat.
Sebelumnya ibu may juga gidak pernah mengalami keadaan
seperti ini. Tidak ada riwayat DM, Hipertensi dan alergi pada
keluarga dan ibu may sendiri. Ibu may sering menahan kencing
dan juga kurang minum air.

PF:
Nyeri ketok CVA + kanan Ballotement kanan + Sisanya Normal
PP:
●  Kultur urin : E Coli 10 pangkat 5 CFU
●  USG : Hidronefrosis dengan batu pada ureter proximal kanan
●  Leukosit 17.500
●  Bakteri urin +++

3. DEMAM TIFOID
Anamnesis
Bapak Ryan, 27 tahun, sales, sudah menikah belum punya anak
KU : Demam 6 hari yang lalu. Demam setiap hari tapi hanya setiap malam saja.
Setiap jam 2 pagi bangun menggigil.
KT : Sakit perut di seluruh perut sakit sekali dan badan sekarang rasanya sangat
lemas. Nafsu makan menurun, jadi sulit untuk makan. Sulit untuk BAB. Tidak BAB
selama 5 hari.
RPS: tidak ada. Tidak pernah menderita hipertensi/DM.
RPK: Tidak ada yang menderita penyakit yang sama. Keluarga tidak menderita
hipertensi/DM.
Riwayat Kebiasaan : sering makan di warung kaki lima. Tidak habis berpergian ke
daerah tertentu. Tidak merokok/alkohol.
Riwayat Pengobatan : sudah berobat ke dokter 5 hari yang lalu. Dikasih obat tapi
lupa nama obatnya. Kondisi tidak membaik.

PF
KEPALA - normal
Sklera Tidak ikterik
Konjungtiva tidak anemis

PARU JANTUNG normal

ABDOMEN tidak ada nyeri tekan, hepar 2cm di bawah arcus costa

EKSTREMITAS
Tidak ada ruam/bintik merah

Tidak ada rumple leed

PP
CBC
Hb = 13
Ht = 42
Eri = 4.6 juta
Trombosit 200.000
WBC 4.500
Diff count n.segmen meningkat
Tes widal typhoid O 1/640 H 1/320, parathypii O 1/40, H 1/80
Tes tubex Ig M anti salmonella thypi +
Enzim hepar tidak ada
Ig M anti HAV –

4. MALARIA
Anamnesis
Bapak Rian, 30tahun datang dengan keluhan demam sejak 1 minggu yang
lalu. Demam terus menerus, tidak ada periode bebas demam. Blm pernah
ukur suhu. Demam disertai menggigil dan keringat dingin. Keluhan
tambahan: mual, muntah, nyeri otot seluruh tubuh, lidah terasa pahit. Tidak
ada gangguan BAB dan BAK. Udah pernah ke dokter, dikasih obat tapi tidak
membaik. Kebiasaan merokok, minum alkohol disangkal. Hipertensi -, DM -,
Alergi -. Di keluarga tidak ada yang seperti ini. 2-3 minggu yang lalu baru
pulang liburan dari Ambon.

PF
KU: sakit sedang, kesadaran compos mentis
TD 130/80, suhu 39.1
Kepala wajah normal
Abdomen
Inspeksi: normal
Palpasi: hepar teraba 2cm di bawah arcus costae
Perkusi: ruang traube
PP
Trombosit normal
SGPT, SGOT naik
Hapusan darah tepi: gambaran cincin —> dikasih liat foto
2. Malaria Falciparum

Anamnesis

o Demam selama seminggu, tidak ada hari bebas demam, baru


pertama kali
o Ada nyeri otot, sakit kepala, menggigil, muntah, rasa pahit dalam
mulut
o Di keluarga tidak ada yang seperti ini, tidak ada HT, DM, as. Urat
tinggi
o Sudah beli obat warung, tapi demam tetap tinggi
o Pernah pergi ke Ambon 2 minggu yang lalu

PF

o KU: tampak sakit sedang


o TTV 130/80 ; HR 130 ; RR 20 ; suhu 39,1
o Sklera anemis (-), ikterik (-)
o PF abdomen : hepar teraba 2cm dibawah arcus costae, perkusi
ruang traube redup

PP

o CBC : Hb Ht turun, leuko 8.000, trombo 200.000


o SGOT SGPT naik
o Sediaan hapus darah tepi : trofozoit multiple pada eritrosit
(multiple infection)

DD (DBD, demam typhoid, hepatitis)

1. DBD
an.A, 8 tahun demam sudah 5 hari, awal2 40 derajat sekarang 36.2 derajat. Nyeri
abdomen, kepala dan otot positif. Ada rash juga. Uda minum panadol dan
antibiotik. Tadi pagi mimisan. Akral dingin. Lahir normal dan imunisasi
lengkap.
PF :
KU : lemah
Torak : redup paru kanan, suara nafas menurun pada paru kanan,
ditemukan rash pada tungkai dan tangan
Abdomen : redup pada perkusi (kalo ga salah)

PP :
Wbc : 2400
Trombo : 48.000
Hb : 15.5
Ht : 49%
Dif count : shift to the right
Serologi igM anti dengue positif
KU:Nyeri sendi
KU:KAKU PADA TUBUH

RHEUMATOID ARTHRITIS

Anamnesis

Identitas : Wanita 37 tahun

RPS :
 Nyeri di kedua jari tangan dan lutut pasien, terasa di kanan dan kiri. sejak 1
minggu lalu. Terasa bengkak dan hangat, sering kaku selama kurang lebih 1
jam di pagi hari, lalu susah digerakkan  biasa diperingan aktivitas

 Demam hilang timbul, lemas.

 Gejala sistemik : BB turun, lesu, malaise?

 Batuk pilek ada ga?

RPD :
 Tidak ada riwayat penyakit gout, alergi, operasi, trauma, herediter, dll.
 Hipertensi, DM, rokok, obat2an? Rokok penting biasa jd FR
RPK :
 Dulu Ibunya juga seperti ini
RPO :
 Minum ponstan, kadang nyeri hilang tapi muncul lagi
Riwayat kebiasaan sosial
Riwayat pergi

PF
 KU, Kesadaran, TTV
 PF kepala wajah, THT, thorax, jantung, abdomen
 PF extremitas
o Deformitas sendi
o ada nodul-nodul di sendi jari, penurunan ROM, edema dan
tenderness lutut, metacarpophalangeal (MCP) dan proximal
interphalang (PIP)
o jari terlihat flexi dari PIP dan hyperextensi dari DIP (Boutonniere
deformity)
o Bisa jg deviasi ulnar, swan neck
PP
 CBC
 X-Ray : erosi tulang rawan sendi, deformitas pada PIP jari tangan kanan dan
kiri (Boutonniere deformity)
 EKG perlu ga?
 Asam urat?
 Serologi : RF(+) dan Anti CCP Ab  ini semua autoantibodi
 Arthrocentesis WBC 3000
Th/
 Edukasi
 Latihan/program rehab
 Farmako :
o DMARD (disease modifying anti rheumatic drugs)
o Agen biologik :
 abatacept (supress sel T)
 rifuximad (suppress sel B)
 adalimumab, etanercept, unfliximob (block kemokin)
o Kortikosteroid
o NSAID

Patogenesis
 FR : genetik (HLADR 1 dan HLA-DR4 + lingkungan
 Hipersensitivitas tipe IV, jadi sel tubuh spt : kolagen tipe I, vermectin
termodif karena proses citrulinasi (akibat asap dll) lalu dikenali oleh sel T
sebagai “asing” dan differensiasi sel B untuk release sel plasma  jadinya
terbentuk autoantibodi, lalu bersamaan dengan sel T ke sendi  sebabin
inflamasi dan proliferasi membran sinovial, terbentuk pannus, ada aktivasi
osteoklas jadi erosi tulang, ada terbentuk protease (dihasilkan neutrofil) yang
degradasi tulang rawan, ada kompleks imun yang sebabin inflamasi
 Sendi yang sering kena : MCP, PIP, DIP  simetris bilateral
DD/
 OA : kena sendi gede,kekakuan <1jam, gada pembengkakan
 Psoriatic arthritis
 Gout?

OSTEOARTHRITIS = penyakit degenerasi (inflamasi kronis) pd sendi yg


melibatkan kartilago, lapsendi, ligamen dantulang shg menybbkn nyeri dan kekakuan
pada sendi
Anamnesis
Ibu May 57 Tahun sudah menikah punya 2 anak 2 cucu, rumah di tanjung
priok bekerja sbg pembantu rumah tangga
KU : nyeri sendi kaki bilateral sejak 1 bulan lalu memburuk 10 hari
terakhir. tidak ada bengkak tp ada kemerahan. ada krepitus waktu
berjalan. tidak ada demam, tidak ada kaku dipagi hari. membaik jika
istirahat. riwayat kerja sebagai tukang cuci sering angkat beban cucian
setiap hari.
Riwayat Penyakit dahulu: tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga: Ibu pasien dulu pernah memiliki penyakit yang
sama
Riwayat pengobatan: minum obat dr warung sembuh tp kambuh lagi
Riwayat Kebisaan: tidak ada konsumsi seafood brlebihan.
Ada jatuh? Tabrak?

PF
Keadaan umum: sakit ringan
kesadaran: compos mentis
TTV: TD: 130/80, HR: 88x/menit, RR: 28x/menit, suhu 36,7
TB/BB, BMI: 30
PF kepala, leher, thorax, jantung, abdomen: dbn
PF extremitas bawah: tungkai berbentuk varus, sendi bengkak, tidak merah,
krepitus (+), ROM 75 (normal >90)

PP
Darah rutin:
● hb: 12
● Ht: 38%
● Eritrosit: 4 juta
● Leukosit: 9500
● Trombosit: 290
● LED: 60
● MCV: 90
● MCH: 34
● Diff count: normal

Xray lutut: permukaan sendi kasar, ada osteofit di lateral, celah sendi
menyempit

Rheumatoid Factor (-)


Asam urat: 4

Bapak Udin, 52 tahun, tinggal di pluit, kerja PNS, menikah. Datang dengan
keluhan nyeri lutut di kedua kaki. Nyeri sejak seminggu yang lalu, terus-
menerus. Makin sakit saat berjalan, namun saat duduk mendingan. Kaki di pagi
hari 10-15 menit. Lutut juga bengkak. Tidak ada demam atau keluhan di sendi
lainnya. Sebelumnya pernah ke dokter kontrol kegemukan, dokter menyarankan
olahraga 5x seminggu jogging. Tp 2 minggu terakhir lutut sakit sehingga
olahraga berhenti.
Rwyt keluarga ibunya juga pernah mengalami hal serupa.
Rwyt kebiasaan suka kerja lembur sambil ngemil.

Keadaan umum: sakit ringan, compos mentis


Tensi: 130/80, suhu: 37derajat, HR 88, RR 25x/ menit
Inspeksi kedua lutut bengkak, kaki agak varus
Palpasi teraba hangat
Range of motion: 75derajat
Tes saraf semua normal
BB: 75kg
TB: 155cm
IMT: 30

PP
CBC > Ht 38, HB: 12, eritrosit: 4,5juta, leukosit: 9,500, trombosit: 250rb,
MCV: 92
MCH: 40an (lupa)
Asam urat darah: 4
RF: ngtif
Xray: celah sendi menyempit, osteofit di kedua sendi
Penjelasan
Patogenesis
Ketidakseimbangan sintesis dan degradasi sendi, matriks ekstraseluler, kondrosit
serta tulang subkondral pada usia tua.

Progressive loss of tulang rawan pada sendi yang mengakibatkan gesekan antar
tulang yang kemudian mencetuskan inflamasi  nyeri
Apapun yg menyebabkan damage pada tulang rawan, kondrosit berusaha
memperbaikinya dengan mengurangi , namun seiring waktu kondrosit tidak
mampu  tulang rawan jadi rapuh dan elastisitas berkurang  kemudian dia
flakeoff ke ruang sinovial yang disebut joint mice  ini kemudian akan memicu
respon inflamasi yang menybbkn synovitis
Tulang rawan yang permukaanny halus lama2terbentuk celah  erosi terus dan
antar tulang bertemu  lama2 terbentukosteofit

Klinis :
Nyeri, kaku sendi, krepitasi (suara gemeratak ditlg sendi rawan),
Heberden nodes  di DIP
Bouchard nodes  diPIP
Deformitas sendi

Nyeri tajam, terbakar, memburuk dengan aktivitas, tidak ada pembengkakan


FR
 Makin tua >>, 40-50 th (?)
 Genetik
 Trauma
 Aktivitas berat yg berlangsung lama : kuli, sukaangkat berat
 Inflamasi
 Joint njury
 Mechanical stress & obesitas

Th/
- Konservatif : edukasi utk ubah gaya hidup, turunin BB, olahraga
ringan spt berenang sepeda
- Fisioterapi : traksi, stretching, akupuntur, latihan stimulasi otot
(perkuat otot2 sekitar sendi)
- Ortoped
- Farmako : NSAID, bedah

Poliomyelitis

a. Anamnesis:
Pasien usia 5 tahun dengan riwayat vaksin tidak lengkap

 Kaki kanan pasien lumpuh


 Riwayat demam beberapa hari sebelumnyna dan sembuh setelah ke dokter
 Anak tetangga juga mengalami kelumpuhan
2. Pemeriksaan Fisik:
o Hiporefleks di tungkai yang lumpuh
o LP: glukosa N, netrofil/ PMN/ ? tidak normal (khas infeksi virus)
o CBC
3. Pemeriksaan Penunjang:
4. Diff.diagnosis:
KU : NYERI PINGGANG
1. Urolithiasis (KU : nyeri pinggang) kasus ini ga nyeri pas kencing
Wati, 54 tahun, tinggal di tanah abang, seorang karyawati, sudah menikah
dengan 2 anak (umur 1 dan 3 tahun). Datang nyeri pinggang kanan sejak 8
jam yang lalu, menjalar ke bagian paha atas sesi medial saat berolahraga.
Nyeri terasa seperti teremas-remas sepanjang hari terus menerus dengan
intensitas 8-10.
KT : mual, muntah, 8 jam yang lalu. Terdapat penurunan nafsu makan.
Tidak ada demam, tidak nyeri saat BAK, tapi urin berwarna merah, tidak
keruh, tidak berpasir. Tidak ada gangguan menstruasi. HPHT 14 hari yang
lalu. Tidak nyeri saat berhubungan seksual. Jarang minum (2-3 gelas/hari),
sering menahan pipis.
Belum ada minum obat, ini pertama kalinya terjadi seperti ini.
RPS : tidak ada riwayat penyakit sistemik (DM, hipertensi). Ada riwayat
section caesaria 3 tahun dan 1 tahun yang lalu.
RPK : tidak ada riwayat penyakit keluarga. Di keluarga juga tidak ada yang
pernah seperti ini.

PF : semua normal kecuali ketok CVA+


PP :
CBC normal
Urinalisis : RBC 20-25/LPB
WBC 6-8/LPB
USG : Dilatasi calyx mayor, minor,& ureter proximal renal dextra
Lesi hiperechoic pada ureter dextra distal diameter 4mm
Tidak ada rontgen, CT scan, MRI.

2. KOLIK URETER (ec URETEROLITHIASIS)


Anamnesis
Ibu wati, karyawati 27 tahun, sudah menikah, 2 anak umur 6 dan 3, keduanya
caesar, karyawan datang sendiri. Alamat Tanjung Priok,
KU: Nyeri pinggang kanan, seperti di remas remas. sudah 8 jam, tiba2 sakit
pinggang setelah olahraga pagi. Terus-menerus, intensitas naik turun. Skala
VAS 8-10, menjalar sampai paha atas kanan.
KT: Mual dan muntah saat nyeri, tidak ada demam
Sedang tidak mens. Mens teratur. Siklus 28 hari, dismenore -
Kencing berwarna merah namun volume normal dan lancar, keputihan -
RPD: Belum pernah mengalami seperti ini. Penyakit yg lain tidak ada
RPK: Keluarga juga tidak prnah mengalami seperti ini. Penyakit ginjal -. DM
- Hipertensi -
Riwayat obat: tidak ada
Riwayat sosial dan kebiasaan: Suami istri tdk merokok. Alkohol (-) , obat
obatan (-), kurang minum air putih

PF
Semua Normal kecuali nyeri CVA+
KU : NYERI BERKEMIH

URETRITIS NON-GO e.c. TRICHOMONIASIS dengan Koinfeksi Jamur


Tn X, berusia 30 tahun, seorang supir angkutan umum

KU: Nyeri saat berkemih 2 hari lalu


KT: saat bangun pagi keluar cairan kekuningan (discharge seropuluren) di genital.
Demam dan penurunan BB disangkal, tidak ada gangguan berkemih.
Riwayat penyakit dahulu: belum pernah mengalami hal serupa sebelumnya
Riwayat lifestyle: berganti pasangan seks 5 tahun terakhir, 5 hari lalu berhubungan
dengan PSK tanpa kondom. Hubungan seksual dengan istri 2 minggu lalu. Istri tidak
mengeluhkan apa-apa.

PF: semua normal


Eritema dan edema pada meatus urethrae externa

PP:
Pemeriksaan mikroskopis: tidak ditemukan diplokokus Gram -, terdapat hifa,
Trichomonas, WBC >5
CBC: leukositosis (WBC 12.000), diff count: neutrofil batang meningkat
Urinalysis: leukosit 30/LP, RBC 2/LP, epitel pipih 5-10/LP
Tidak dilakukan RT

Pertanyaan tambahan:
1. Obat Trichomonas apa? Metronidazole
2. Golongan antibiotik apa yang digunakan untuk NGO dan GO?
3. Dosis asam mefenamat? Selain asam mefenamat, perlu kasih apa lagi?
4. Pasiennya sudah 5 tahun berganti-ganti pasangan, perlu dicurigai apa? HIV.
5. Gimana alur dari awal sampai dapat WD ini?

2. Uretritis non GO – Nyeri BAK


Pak Doni 30 tahun, supir angkut, sudah menikah, Kristen, tinggal di Pademangan.
Keluhan utama: nyeri BAK
Nyeri BAK dirasakan sejak 2 hari lalu setiap sedang berkemih, pada pagi hari
disertai nanah seropurulen berwarna kuning. Belum pernah mengalami seperti ini
sebelumnya. Faktor memperberat memperingan tidak ada, belum minum obat dan
belum berobat ke dokter, tidak ada gangguan seksual.
Keluhan tambahan, gejala sistemik tidak ada. Kelainan lain pada urin tidak ada.
Urin tidak ada darah, tidak ada pasir.
Riwayat penyakit dahulu, riwayat keluarga, riwayat mental tidak ada.
Pasien merokok 1 bungkus per hari, sering gonta ganti pasangan sejak 5 tahun
lalu, 2minggu lalu coitus dengan PSK tanpa pakai kondom, 1minggu lalu coitus
dengan istri.

PF
KU: sakit sedang, CM
PF kepala wajah leher, toraks, abdomen: Normal
PF urogenital: pada kelenjar limfe inguinal media dekstra et sinistra teraba 2-3
buah, kenyal, ukuran 0,5 cm x 0,5 cm

PP
CBC: Hb 14, hitung jenis shift to the left

URETRITIS GO

Seorg laki-laki dtg ke dokter dengan keluhan nyeri saat berkemih dan
discharge putih kekuningan. Pasien mengeluhkan juga terdapat bercak
pada bekas celana dalam. Terdapat rasa anyang-anyangan dan panas
saat berkemih. Pasien mengaku pernah mengalami hal serupa 6 bulan
lalu dan hilang dengan pengobatan ke dokter umum. Pasien mengaku
sering berhubungan seksual dengan PSK satu minggu sekali. Terakhir ia
berhubungan satu minggu yang lalu. Jarang menggunakan kondom.
Pasien tidak mendapatkan pengobatan dan tidak mengkonsumsi obat
apapun.
PF:

- Nyeri ketuk cva (-)


- Defense abdomen (-)
- Mata Normal
- Kepala, TTV Normal
- Suhu 37.3
- JVP 5+0 cmH20
- KGB tidak ada pembesaran kecuali

pada KGB inguinal medial terdapat

massa kenyal, mobile 0.5x0.5 cm


- Pemeriksaan bakteri gram negatif (+)

pada duh
- Eritrosit 0-2 / LPB

Venerum:
- Penis dan skrotum normal - Ada eritem dan duh kuning

mukopurulen di MUE
- Tidak ada lesi, papul, vesikel pada

glans penis

- Pasien juga tidak pernah mengalami lenting atau papul sebelumnya

Urinalisis:

 -  Kristal, Bilirubin, Urobilinogen, Darah,

Glukosa, Keton (-)

 -  PMN >10/LPB
 -  Leukosit esterase (-)
 -  Leukosit 0-2/LPB

SISTITIS

1. Anamnesis:
o Nyeri saat kencing dan putus-putus
o Kebersihan pasien buruk
o Kencingnya warna putih keruh
2. Pemeriksaan Fisik:
o Nyeri ketok CVA
o Nyeri tekan suprapubis
o PF lengkap lain N
3. Pemeriksaan Penunjang:

CBC dan diff.count d. Diff.diagnosis:

 ISK (CYSTITIS)

Keluhan : nyeri berkemih

Anamnesis:
Ibu X, 40 tahun, datang dengan keluhan nyeri

berkemih seperti terbakar, baik saat memulai, saat bekemih


maupun sesudahnya. Karakteristik urin: hanya keruh saja, lainnya
normal. Frekuensi berkemih jadi lebih sering tapi kuantitas turun.
Bagian perut bawah terasa sakit. Kebiasaan: cebok ke arah vagina

.PF:

 Hygiene kurang
 Demam subfebril
 Nyeri ketok CVA –
 Nyeri tekan suprapubis +
 Pemeriksaan genitalia dan pemeriksaan ain dalam

batas normal
PP:

 Urinalisa : terdapat leukosit dan eritrosit


 CBC: leukosit sedikit meningkat, sisanya normal

DD/ ISK atas, vaginitis bakterial

BPH (benign prostate hyperplasia) = pembesaran kelenjar prostat non kanker,


disebabkan oleh penuaan

1. Anamnesis:
 Bpk Johny 65 th, supir
 Keluhan miksi: sakit pas kencing (disuria) 1 tahun yang
lalu, polakisuria (anyang-anyangan), nokturia (malam hari jadi
lebih sering kencing), urgensi, merasakan kencing yang tidak
tuntas, pancarannya berkurang, menetes, dan pelan.
 Jumlah urin: oliguria
 Urin N
 Tidak ada keluhan sistemik
 Penyakit bawaan: hipertensi dan kolestrol tinggi
 Konsumsi atenolol secara teratur
 Tidak ada riwayat keluarga
 Tidak ada kelainan congenital pada genitalia
2. Pemeriksaan Fisik:
 Pasien tampak nyeri sedang
 Kesadaran compoc mentis

1. TTV N dan PF genitalia N


2. RT: diameter teraba 6cm, sulkus medialis dan lateralis tidak
teraba,

tidak ada nodul, tepi rata, prostat kenyal

c. Pemeriksaan Penunjang:

3. USG
4. Rx
5. CBC, urinalisis, dan ureum kreatinin N
6. PSA (prostate specificantigen) 1, 5 (N)

d. Diff. diagnosis:

7. BPH
8. Ca prostat (PSA)
9. Batu saluran kemih (USG)
10. Trauma (ada darah di urin)
11. Infeksi saluran kemih (CBC dan keluhan sistemik)

KU: EDEMA
1. Glomerulonefritis akut (KU : bengkak seluruh tubuh)
Bagus, usia 3 tahun, datang dibawa ibunya, dengan keluhan bengkak di
seluruh tubuh sejak 1 hari yang lalu pada mata, wajah dan tungkai. Awalnya
dari mata, ke wajah, tangan, kaki, dan badan. Tidak nyeri. Belum minum
obat apapun.
KT : lemas, rewel, tidak mau makan, pipis sedikit, dan berwarna merah.
Tidak menggigil.
RPS : sakit batuk pilek 2 minggu yang lalu
RPK : tidak ada riwayat diabetes dan hipertensi di keluarga

PF : keadaan umum sakit sedang, rewel. TD 120/80, HR 124x/menit, RR


40x/menit. Antropometri: 40kg.
Wajah : edema palpebral bilateral, konjungtiva anemis, tidak ada
secret.
Thorax normal, abdomen normal.
Genital: edema skrotum
Ekstremitas : edema tungkai bilateral

PP :
CBC : Hb 10, WBC 14.600, Platelet 210.000, LED 12
Diff count : 1/1/8/70/40/7
Kolesterol tot : 100
Kreatinin serum : 0,67
Albumin serum : 1gr
Urinalisis : protein 2+, RBC 40-50/LPB, silinder leukosit+

PP
CBC normal,
Urinalisis; eritrosit …-25/LPB, Leukosit 6/LPB. Kultur bakteri (-)
USG: Dilatasi pelviocalyces junction dan ureter proksimal, terdapat lesi
hiperekoik dengan acoustic shadow sebesar 4mm di ureter distal
CT MRI tidak ada data
serum natrium kalsium asam urat tidak ada data
1. Poststreptococcal Glomerulonephritis
Anak B laki – laki 3 tahun
KU : bengkak seluruh tubuh
KT : kencing merah

Riwayat penyakit sekarang : 2 minggu lalu batuk pilek tapi sudah sembuh. 2
hari yang lalu mulai sakit kepala, rewel, BAK kemerahan sedikit – sedikit. 1
hari yang lalu mulai bengkak dari sekitar mata, lalu lama – lama kaki, tangan
dan perut. Tidak ada sesak. Nafsu makan menurun.

Riwayat penyakit sebelum tidak ada Riwayat penyakit keluarga tidak ada
Riwayat imunisasi BCG, DPT 3x, Hep B 3x, Polio 3x, campak, MMR.

Riwayat kelahiran : lahir SC. Langsung menangis, APGAR waktu lahir 7.


Beberapa menit kemudian jadi 8. Berat lahir 3,8 kg.

Riwayat makan : minum susu formula dari lahir sampai dengan sekarang.
Waktu 6 bulan dikasih MP ASI. Waktu 1 tahun mulai makan bubur. Setelah
itu mulai makan sama seperti keluarganya, makan nasi dengan lauk dan sayur
setiap harinya.

Riwayat perkembangan sesuai usia

PF
KU : Kompos mentis, sakit sedang, rewel
TTV :
• TD 130/90 mmHg
• RR ↑
• HR 124x/menit
• Suhu 37,3oC
• Antropometri 13 kg, 87 cm

PF
Mata : konjungtiva anemis, edema palpebra bilateral. Tidak ada sekret
Thorax : iktus kordis tidak terlihat, iktus di sela iga 4 midclavicula kiri. Tidak
ada murmur. Takikardi. Pulmo normal
Abdomen : cembung, tidak ada ascites, bising usus normal, tidak ada
hepatomegali.
Edema pada ektremitas bilateral. Bengkak skrotum
Neruologis normal.

PP
Kimia darah :
● Albumin normal
● BUN normal
● Kreatinin normal
● Serum C3 = 10 ( normalnya 77-195)

Elektrolit :
● Kalsium menurun
● Natrium normal
● Kalium normal Hemato rutin
● Hb 10
● Ht 32%
● Leukosit 14.000
● Trombosit 280.000
● LED 12 mm/jam
● Diff count 1/1/8/70/13/8
Urinalisis :
● Protein +1
● RC 40-50/LPB
● Silinder leukosit +

2. Sindrom Nefrotik / Post Streptococcal GN (masih belum pasti)

Anamnesis

a. Laki-laki 30 tahun, wiraswasta, belum menikah


b. Bengkak di seluruh tubuh
c. Urin semakin sedikit, sehari hanya sekitar 1 gelas, minum air
jumlahnya normal
d. Sebulan lalu, infeksi tenggorokan.
e. Pasien mengatakan edemanya dari sebulan sejak infeksi
tenggorokan, edema

diawali dari palpebra, lalu ke muka, perut, alat kelamin PF

f. KU tampak sakit sedang, gizi kurang


g. TD 120/80, suhu 37.5, HR 80, RR 14
h. PF abdomen : asites, shifting dullness (+)

PP

i. Trigliseridemia
j. Urinalisis : proteinuria (++++)
k. EKG : normal
KU : KEJANG

1. EKLAMPSIA
Anamnesis
Alloanamnesis dari ibu pasien
Rina 19th, Hamil anak pertama 7 bulan, tdk sadarkan diri, HPHT 1 jun 2018
KU : Kejang kelojotan seluruh tubuh 30 menit SMRS
KT : Mengantuk setelah kejang, tanpa demam, tensi selalu normal saat
cek kehamilan, BAK dan BAB normal, HPHT 1 Jun 2018
RPS : pertama x spt ini, dicetuskan pusing dan sakit ulu hati
waktu hamil 5 bulan kaki bengkak dua2nya
RPD : - ANC rutin tiap bulan ke puskesmas, normal
RPK : -
RPO : -
RPS : -
Intinya probadus di anam minimalis bgt.

PF
KU : Sakit Berat (?)
kesadaran somnolen
TTV :
suhu dbn
Denyut nadi dbn
Rate napas 23x
Tekanan darah 160/110 mmHg (di PBL A dikasih taunya 190/100)
Skala nyeri -
Kepala dan Wajah: mata bengkak
Lidah ada luka gigit
Paru ant dan post: dbn
Jantung: dbn
Abdomen: dbn, BU normal, auskul DJJ 160x/menit
Extremitas: bengkak pretibial bilateral
Leopold: dbn (bayi kepala di bawah)
TFU: 26 cm

PP:
CBC
Eri 4,3jt
Leu
Trombo
Hb 11mg/dL
Ht 34%
Hitung jenis pokoknya N
SGOT SGPT sekitar 30 sekian tp masih normal
Analisis Urin: protein +++
USG: fetal movement (+), intinya baby masih hidup normal

5. TETANUS
Anamnesis
Alloanamnesis diantar temannya sesama peternak
Bp Udin, usia 33 thn, alamat: Jakarta, pekerjaan: peternak ayam, sudah
menikah, Pendidikan terakhir SMP, Suku: Sunda
KU : Kejang
RPS : Onset 2 jam yang lalu, kejang selama 3 - 5 menit pasien sadar,
Badan dan ekstremitas kaku tidak bisa jalan
Keluhan Tambahan:
● Tertusuk paku di telapak kaki kanan 10 hari yang lalu
● Demam (sejak 8 hari yang lalu)
● kaku rahang, mengeluhkan sulit untuk berbicara (trismus sejak 1 hari
yang lalu)
● kaku perut (Sejak 1 hari yang lalu)
● kaku ekstremitas, mengeluhkan sulit berjalan (Sejak 1 hari yang lalu)
● Berkeringat
● Sudah dibawa ke puskesmas dibersihkan lukanya dgn antiseptik,
diberi antibiotik, penurun demam, dan penghilang nyeri. 2 hari
kemudian, bengkak, dan demam masih ada.
Riw penyakit dahulu: tidak ada
Riw penyakit keluarga: tidak ada
Riw pengobatan medis: pembersihan luka di puskesmas, antibiotik, penurun
demam, penghilang nyeri.
Riw kebiasaan: bekerja tidak menggunakan apd, luka tidak dirawat dg baik.

PF
Keadaan umum: sakit berat
Kesadaran: compos mentis
TTV
suhu: 36
HR: 100 x / menit teratur dan kuat
RR: 30 x / menit teratur
TD: 130/ 80 mmHg
PF Kepala dan leher: kaku rahang trismus 1 jari
PF Thorax: dbn
PF Jantung: dbn
PF Abdomen: Teraba tegang
PF Ekstremitas: kejang bila digerakkan

PP
RBC: 4,5 juta
WBC: 15.000 sel
Trombo: 250.000 sel
Hb: 14
Ht: 38
Diff count: normal

1. MENINGITIS BAKTERIAL
Anamnesis
An. Putri, 2 tahun dibawa oleh ibunya ke UGD
KU : Kejang
RPS : Kejang 2 jam SMRS selama 5 menit, kejangnya kaku seluruh tubuh
dan kelojotan. Setelah kejang tidak sadarkan diri dan lemas, saat
perjalanan ke RS kejang lagi selama 10 menit dengan karakteristik
kejang yang sama. Setelah itu lemas ga sadarkan diri. 4 hari lalu batuk
berdahak disertai demam yg ga terlalu tinggi. Ibu mengeluhkan bahwa
anak susah buang dahak. Demam tertinggi diukur 38 derajat 2 hari
lalu. Diberikan obat penurun panas 3 kali sehari, demam turun kalo
dikasi obat tapi naik lagi. 2 hari lalu muntah sebanyak setengah gelas,
4x sehari, muntah isi air dan makanan yang baru dimakan, tidak
berwarna hijau. Tidaj nafsu makan dan rewel.

PF
KU: sakit sedang, compos mentis
TTV:
HR: 130 x
RR: normal
TD: 90/60
Suhu: 40 derajat
Kepala wajah leher: faring hiperemis ada detritus dan kripta, konjungtiva
tidak anemis.
Torak jantung abdomen: dbn
Ekstremitas: akral hangat, Crt<5
Rangsang meningeal:
Kaku kuduk (+), brudzinski 1,2 (+), kernig (+)
Reflek patologis tidak ada data

PP:
CBC
Leukosit: 23.000
Eritrosit: 4.5 juta
Trombosit: normal
Diff count: 1/1/8/70/17/5
Elektrolit
Na: 140
Cl: lupa
K: lupa
LP: cairan purulen, leuko 1000, protein 200

Treatment: cephalosporin, penisilin, ceftriaxone

2. KEJANG DEMAM SIMPLEKS


Anamnesis
An. Rini usia 2.5 tahun dibawa oleh ibunya ke UGD RS Atma Jaya
KU : Kejang
RPS : Anak kejang-kejang 30 menit SMRS. Kejang terjadi selama 5 menit
pada seluruh tubuh, mata melonjot ke atas, wajah memerah, dan saat
dipanggil ibunya tidak merespon. Setelah kejang, anak tersebut
menangis. 2 hari lalu, An. Rini menderita demam, disertai dengan
batuk dan pilek. Demam tiba-tiba makin tinggi sebelum terjadi
kejang. Belum pernah ada riwayat kejang sebelumnya. Ayah Rini
juga pernah kejang saat masih kecil dulu. Belum minum obat apapun.

PF
PF umum semua normal (brudzinski dan kaku kuduk harus ditanya untuk
singkirkan meningitis)
KU sakit sedang

PP:
CBC (Leukosit, eritrosit, dan trombosit normal, Hb, Ht, LED normal juga)
Diff count besar ke kanan (1/1/8/60/28/lupa)

Kejang <15menit dengan durasi 1x24 jam


Cara bedain dengan epilepsy = epilepsy adalah kejang 2-4 kali perhari tanpa
disertai demam
KU : BATUK
1. ABSES PARU
Anamnesis
Bapak Jemi, Usia: 49 tahun, Alamat: Cengkareng, Pekerjaan: pegawai
administrasi, Status perkawinan: menikah, anak 1
KU: batuk berdahak
KT: demam terus-menerus
RPS: batuk berdahak
○ Karakteristik dahak: warna kuning kecokelatan, berbau busuk
○ Onset: 1 bulan
○ Frekuensi: terus-menerus
Keluhan lain: demam terus-menerus disertai menggigil. Ada juga sesak
disertai nyeri dada di bagian kanan, tidak menjalar. Sesak tidak diperberat
dengan aktivitas maupun diperingan dengan istirahat. Ada penurunan napsu
makan, berat badan menurun 3 kg dalam 1 bulan terakhir.

RPD: DM/HT/Jantung/Keluhan serupa, alergi (tidak ada)


RPK: DM/HT/Jantung/Keluhan serupa, alergi (tidak ada)
Riwayat obat: ga pernah ke dokter, tp minum obat batuk herbal dan jeruk
nipis tapi ga sembuh2.
Riwayat kebiasaan: Seks bebas -, Obat terlarang -, Rokok -, Makan: nafsu
menurun, Minum alkohol dalam 1 bulan ini, sempat muntah saat minum
alkohol

PF
KU: sakit berat
Kesadaran: kompos mentis
TTV: HR:108x/mnt, RR;28x/mnt, TD:100/70 mmHg, suhu:38,5
TB/BB: 170/55
Kepala: DBN
Wajah: DBN
Mata: sklera putih, konjungtiva tidak anemis
THT: DBN
Mulut: fetor oris (+), higien mulut buruk
Leher: DBN
KGB: KGB leher tidak ada pembesaran
Paru:
Inspeksi: DBN
Palpasi: taktil fremitus meningkat pada pulmo medial dextra
Perkusi: redup pada pulmo medial dextra
Auskultasi: bronchovesikuler menurun pada pulmo medial dextra
Inspeksi pulmo kiri normal
Jantung: DBN
Abdomen: DBN

PP
CBC:
Hb: 13,5 (menurun)
Ht:38%
Trombosit: 315.000/mkrltr
Leukosit: 16.000/mkrltr
Diff count: PMN naik, limfosit turun
Sputum
Kultur: tidak ada data
Pewarnaan Gram: tidak wada data
BTA: -/-/-
Rontgen Thorax: dikasih gambar rontgen nya hrus bisa
Ditemukan cavitas dengan bentuk tidak teratur, air fluid level
meningkat pada pulmo bagian medial dextra
Jantung dalam batas normal

1. TB PARU
Anamnesis
Bpk. Jemi, 35 tahun, Alamat: Tangerang, tukang batu, menikah, anak 1
KU : batuk berdahak
KT : demam pada sore hari, tiap malem keringetan
RPS: batuk berdahak
Karakteristik dahak: warna hijau dan ada sedikit darah
Onset: 2 bulan
Frekuensi: terus menerus
Volume: banyaknya dahak ga tau
Faktor memperberat (-)
Faktor memperingan (-)
RPD: DM/HT/Keganasan/Jantung/Keluhan serupa (tidak ada)
RPK: DM/HT/Keganasan/Jantung/Keluhan serupa (tidak ada), Ibu meninggal
akibat penyakit paru (pas ditanya probandus gatau apa penyakitnya)
Alergi: -
Riwayat obat: ga pernah ke dokter, tp minum obat batuk sirup dan ga
sembuh2
Riwayat kebiasaan:
Seks bebas (-)
Obat terlarang (-)
Rokok 1 hari 1 bungkus (sejak kapannya lupa nanya)
Makan: nafsu makan menurun (sejak kapannya lupa nanya)

PF
Kepala: DBN
Wajah:
Mata: sklera putih, konjungtiva tidak anemis
THT: DBN
Leher: DBN
KGB:
KGB leher tidak ada pembesaran
Jantung: DBN
Paru:
Inspeksi: DBN
Palpasi: pengembangan dada simetris kanan kiri, taktil fremitus simetris tidak
ada peningkatan
Perkusi: simetris (sonor)
Auskultasi: bronchovesikuler +/-, ronki + pada apex paru kanan
Abdomen: DBN
Ekstremitas: edema -/-, akral hangat

PP
CBC:
Eritrosit: 5jt/mkrltr
Trombosit: 240.000/mkrltr
Leukosit: 8000/mkrltr
LED: meningkat
Diff count: 0/1/5/46(turun)/35/6
Hb: 10 (turun)
Ht: 29% (turun)
Foto thorax: Terdapat fibroinfiltrat pada apex paru kanan (penting utk wd:
TB), sinus costofrenikus tajam di kanan dan kiri (normal)
Sputum BTA: Pemeriksaan SPS: +/+/++
Pertanyaan dosen:
GAMBARAN KHAS PADA PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGINYA
APA?
□ JAWABANNYA: ADA GAMBARAN NEKROSIS PERKIJUAN

1. Pertusis

Anak 4 bulan, keluhannya batuk udah 4 hari, batuknya whooping cough, batuknya
kering , semakin hari semakin keras sampe muntah (pertanda batuknya kuat banget),
muntahnya isi susu, sebelum batuk ada pilek terus mata merah, anaknya dititip ke
tetangga, 2 minggu sebelum batuk muncul , anak tetangga ada pilek sama matanya
merah / berair , riwayat imunisasi ada vit b, hepatitis b, bcg terus lahir normal sehat,
anc 3 kali, bb lahir 2,9 kg panjang badan lahir 49 cm

PF: semua normal, kecuali ada perderahan konjungtiva, sama ronki basah basal paru
PP: limfositosis diff count terus xray infiltrat perihilar
KU : SESAK

1. ASMA
Anamnesis
Bpk teguh, 25 thn, belum menikah, karyawan swasta, diploma.
KU: sesak. Sejak 1 jam yg lalu, menetap. Mendadak. Tidak diperingan
dengan istirahat. Diperberat dengan cuaca dingin. Minum obat dokter
mempan, tapi obat obat warung ga mempan. Ada suara ngik-ngik. Sejak
kecil.
Keluhan tambahan: kadang disertai batuk dengan sputum putih, tidak bau,
tidak berdarah. Bersin2 pada pagi hari. Tidak ada nyeri dada. Tidak ada
demam
Riwayat pasien: alergi udang. Ibunya asma. Tidak merokok, alkohol,
narkoba, dll. Tidak ada riwayat surgery, tidak ada DM dan hipertensi.

PF
KU sakit sedang, gelisah.
TTV HR dan TD normal. RR 22x/menit, ekspirasi memanjang.
PF wajah: konjungtiva tampak anemis
PF paru: didapat hipersonor, retraksi dada, wheezing +/+, dada cembung,
fremitus taktil kanan=kiri tapi menurun, batas paru hepar menurun.
ekspirasi memanjang adalah tannda bahwa pengeluaran nafas yang terjadi ada sumbatan pada
salurannya 

Taktil fremitus menurun karena adanya penurunan densitas paru seperti


emfisema, asam, efusi pleura, pneumothorax.
BPH menurun, dada cembung, hipersonor  karena hiperinflasi dada,
PF jantung dalam batas normal
PF abdomen: hepar teraba 2 cm dibawah arcus costae, kenyal

PP
Diffcount eosinofil meningkat (sisanya normal)
Basofil/Eosinofil/Neutrofil Batang/ neutrofil segmen/Limfosit/monosit
LED = 20  sedikit meningkat : tanda peradangan
LED pria <15 mm/jam
Wanita<20mm/jam

cek sputum!! (ditemukan eosinofil, kristal charcot leyden, uliran…)


sputum : charcot leyden crystal dan cruschman spiral
foto polos thorax (emfisematous lung, bronkovesikuler kasar),
spirometri FEV1 = 1.9 L (80%), FEV1/FVC = 65% (obstruksi sedang).

FVC= 2,92 L
6. DIFTERI
Anamnesis
Ulil, 1 tahun, datang dengan keluhan sesak napas. Sesak sejak 1 hari yang
lalu, dirasakan hilang timbul. Sejak 2 hari lalu makan dan minum ASInya jadi
sedikit. Selain sesak napas ada batuk, demam, pilek, dan ngeces sejak 3 hari
yang lalu. Batuk tidak bersputum, tidak ada darah. Demam naik turun, sudah
minum paracetamol syrup. Jika minum paracetamol demamnya turun, tapi 2-
3 jam kemudian naik lagi. Baru pertama kali sakit seperti ini. Orang tua tidak
ada riwayat asma dan tidak ada yang merokok. Lingkungan rumahnya dekat
pelabuhan, tidak dekat pabrik atau jalan raya. Temannya yang suka main
bareng juga sakit dengan keluhan yang sama. Riwayat kehamilan dan
persalinan normal, pertumbuhan dan perkembangan normal, imunisasi baru
Hep B dan polio.

PF
PF kepala
● Faring terdapat selaput putih keabuan
● Tonsil T3/T3 hiperemis
PF paru
● Ronki dan wheezing (-)
● Stridor inspirasi
PF jantung DBN
PF ekstremitas DBN

PP
● Leukosit
● Diff count
● Xray tidak ada data
● Pemeriksaan kultur tidak ada data
● Pewarnaan Gram tidak ada data

7. PNEUMOTHORAX SUSPEK TB
Anamnesis
Ibu A, 38 tahun datang dengan:
KU : sesak sejak 2 hari lalu. Sesak tidak dicetuskan apapun dan menetap,
semakin lama semakin memberat.
KT : Nyeri dada sebelah kiri dengan onset timbul bersamaan dengan sesak.
Nyeri dada dirasakan di sebelah kiri, tidak dapat ditunjuk lokasi pastinya.
Keluhan sesak dan nyeri dada adalah keluhan yang pertama kali
dirasakan. Keluhan lainnya, terdapat batuk sejak 4 bulan yang lalu dengan
batuk bercak berdarah.
Riwayat penyakit saat ini seperti yang telah dijelaskan diatas.
Riwayat penyakit dahulu tidak pernah dimiliki
Keluarga tidak ada keturunan penyakit sistemik. Namun saat ini, tetangga ada
yang sedang menjalani pengobatan paru. Tapi, pengobatan paru jenis apa
tidak diketahui. Suami juga sedang batuk sejak 1 bulan yang lalu
Pengobatan hanya menggunakan obat batuk dari warung namun tidak
dirasakan ada perbaikan.
Suami merupakan perokok, dan tidak ada kebiasaan tertentu spt merokok,
alkohol dan makan makanan tertentu

PF
Keadaan umum sakit sedang, pasien sadar
Kepala wajah: normal
Dada: dada kiri tertinggal ketika bernafas, stem fremitus kiri lebih kecil dari
kanan. Perkusi dada sebelah kiri hipersonor, di sebelah kanan sonor. Pada
pemeriksaan auskultasi, suara nafas hilang di kiri namun di kanan normal.
Taktil fremitus menurun karena adanya penurunan densitas paru seperti
emfisema, asam, efusi pleura, pneumothorax.
Jantung, abdomen, ekstremitas normal.

PP
CBC: Hb=13, leukosit 10.000, trombosit 320.000, LED 40, CRP tidak ada
data.
Sputum BTA tidak dilakukan
Tuberkulin test tidak ada data
Rontgen thorax PA: terdapat gambaran radiolusen pada paru hemithorax kiri

EFUSI PLEURA e.c TB PARU Keluhan : sesak

Anamnesis:
Pasien laki-laki, supir angkot, datang dengan

gejala sesak nafas. Sesak lebih berat jika miring ke sebelah kiri, pasien
juga mengalami nyeri dada, batuk, BB turun, dan ada demam. Riwayat
pengobatan TB 9 bulan lalu, tidak tuntas. Riwayat keluarga: tinggal
serumah dengan penderita TB +.

PF:

 TTVdalambatasnormal
 PF thorax: fremitus taktil menurun, perkusi redup

pada paru kiri

PP:

 CBC : ada limfositosis , LED naik


 Ro thorax : sudut costofrenikus tumpul; berawan

di 1/3 basal, ada infiltrate di apex

8. BRONKIOLITIS
Anamnesis
Ibu membawa anaknya berusia 5 bulan. Tempat tinggal di Tangerang.
Keluhan utamanya sesak sejak 8 jam yang lalu. Sesak terus-menerus tanpa
ada perbaikan. Menurut ibunya, terdengar bunyi ‘ngiik-ngiik’ ketika bernafas.
Tidak ada keadaan yang memperburuk/memperingan keluhan sesaknya. Laju
nafasnya juga semakin cepat. Keluhan tambahannya 3 hari yang lalu anaknya
mengalami demam, batuk, dan pilek. Demam belum pernah diukur suhunya,
tetapi saat memegang keningnya, teraba panas. Demam tidak naik-turun.
Batuknya tidak berdahak, hanya batuk biasa. Anaknya semenjak sakit
menjadi lebih rewel dan tidak mau minum ASI. Hal ini baru pertama kali
terjadi pada anaknya. Sebelum ini, anaknya belum pernah sakit sama sekali.
Keluarga dan orang sekitarnya juga tidak ada yang sakit. Riwayat penyakit
keluarga lainnya juga tidak ada. Riwayat asthma dan alergi juga tidak ada.
Riwayat asupan makanan masih ASI eksklusif. Anaknya tidak ada riwayat
tersedak. Keadaan lingkungan tempat tinggal baik tidak ada masalah (tidak
kotor dan tidak berpolusi). Orang-orang sekitarnya juga tidak ada yang
merokok. Dulu anaknya lahir normal di bidan. ANC baik (ketika hamil
ibunya rajin kontrol ke dokter). BB waktu lahir 3 kg dan TB waktu lahir 50
cm. Tumbuh kembang baik, sama seperti usia sepantarannya. Riwayat
imunisasi sudah lengkap.

PF
KU = sakit sedang
Kesadaran = compos mentis
TTV = TD 80/50, HR 120, RR 65, Suhu 38.5
PF Kepala-Wajah = Ada pernafasan cuping hidung. Mukosa mulut dan bibir
tampak kering.
PF Thoraks = Ada retraksi otot pernafasan tambahan. Mengembang simetris.
Perkusi sonor di kedua lapang paru. Suara nafas bronkovesikular dengan
suara tambahan wheezing dan ronki basah kasar di kedua lapang paru.
PF Jantung DBN
PF Abdomen DBN
PF Ekstremitas DBN

PP
CBC = Hb 12, Ht 34, RBC tidak ada data, WBC 3500, Trombosit 180.000,
Diff.count 0/0/2/40/56/2 (Limfosit meningkat)
CXR = Hiperinflasi paru. Diafragma mendatar. Jantung menggantung. Tidak
ada infiltrat di kedua lapang paru.
AGD = Asidosis respiratorik dengan hipoksemia ringan
Throat swab dan analasis serologi tidak ada data

2. Pneumonia (KU : sesak)


Ibu bawa anak 2 tahun, dengan keluhan sesak berat sejak 1 hari yang lalu.
Ada batuk produktif, demam 39 sejak 3 hari yang lalu. (ini trias pneumoni:
sesak, batuk, demam). Ada dahak kekuningan tapi tidak ada darah. Pasien
rewel, tidak mau makan minum. Sudah minum paracetamol, demam turun
tapi kemudian naik lagi. BAB normal. Tidak habis pergi keluar daerah. Tidak
ada mual muntah. Lingkungan rumah padat. Riwayat penyakit keluarga
disangkal. Tidak ada minum obat rutin. Tumbuh kembang normal, lahir
normal. Baru pertama kali sakit seperti ini, tidak ada alergi.

PF :
KU : sakit berat
Kesadaran : apatis
PF kepala : sianosis sentral
Thorax:
Inspeksi : retraksi subcostal dan supra sternalis, ada napas cuping
hidung
Palpasi : fremitus sulit dinilai
Perkusi: sonor
Auskultasi : ronki basah kasar di dua lapang paru
RR 55x, HR 110, suhu 39, 12kg, TB 80cm.

PP :
Xray : infiltrate cabang di ke2 lapang paru, corak bronkovesikular kedua
paru
Diffcount : 1/1/20/50/20/6
WBC : 25.000

3. Pneumonia lobaris – Sesak


budi, 19 bulan. sesak sejak 1 hari yg lalu, terus menerus, tidak ad bunyi napas
tambahan, tidak ad alergi. tidak ad faktor yg memperberat atau memperingan.
belum prnh sprti ini.
3 hari sebelumnya ad demam dan batuk berdahak warna kehijauan. udh minum
obat penurun panas tp tetep low grade fever.
mual (-), muntah (-), pilek (-), bb tidak turun. BAK dan BAB lancar.
tidak pernah ad trauma atau sakit yg sampe dirawat d RS.
persalinan secara normal, BBL 3,1 kg. perkembangan normal. vaksinasi lengkap.
ayah ibu tidak ad DM, HT, kolesterol.
sanitasi dan higienitas baik. tidak ad yg merokok d keluarga.
skrg makan ny udh nasi ditambah susu formula.

PF
KU : tampak sakit berat
HR dan RR meningkat ; suhu 40 C
konjungtiva: tidak anemis, sklera non ikterik
Paru:
inspeksi: retraksi intercostal, supracostal dll
palpasi: fremitus taktil meningkat terutama d kanan atas
perkusi : pekap d kanan atas
auskultasi: tidak ad murmur gallop ; rhonki basah d bag kanan atas

PP : CBC : leukositosis
rontgen thoraks: konsolidasi d bag kanan
kultur: streptococcus pneumoniae (+

1. Pneumokoniasis

Anamnesis

o Pak Bambang 55 th, punya anak 3, kerja sebagai penambang batu


bara selama 35

tahun

o Sesak dimulai 2 minggu sebelumnya, muncul bila berjalan atau


naik tangga,

hilang bila istirahat

o Sekarang dengan istirahat pun tidak hilang


o Batuk sejak 1 bulan lalu, 1minggu terakhir ada dahak putih tanpa
darah
o Sesak tidak bertambah parah jika tiduran, dan saat malam tidur
tidak perlu

diganjal bantal

 Tidak ada mengi atau wheezing


 Merokok 25 tahun
 Sudah minum OBH
PF

 Paru : ronki kering di basal kedua lapang paru

PP

 Spirometri : tidak dilakukan


 CXR : infiltral nodular 1-5mm menyebar di seluruh bagian paru kanan kiri
 Sputum : (-)
KU : BERDEBAR-DEBAR
1. Hipertiroid (KU : berdebar-debar)
Seorang wanita, 28 tahun, belum menikah, Islam, lulusan SMK, tinggal
dengan keluarga. Datang dengan keluhan berdebar-debar, diperparah ketika
bekerja, sudah 1 bulan ini. Ada keluhan tambahan berkeringat banyak, BAB
2-3x/hari, feses lembek. Menstruasi siklus menjadi lebih cepat. Berat badan
menurun tetapi nafsu makan tidak ada perubahan. Akhir-akhir ini terjadi
perubahan emosional menjadi mudah marah dan tersinggung, kata
saudaranya. Sudah ke dokter, katanya kemungkinan penyakit jantung dan
lambung. Minum vitamin C 1x/hari sebelum kerja. Tidak ada riwayat alergi,
pergi ke luar kota, tidak ada riwayat penyakit sistemik. Tidak merokok, tidak
minum alcohol,tidak konsumsi obat-obat. Tidak ada riwayat trauma psikis,
pikiran mengganggu.

PF :
Exophthalmos +, nadi 130 ireguler
Leher : terdapat massa difus, tidak bernodul, saat menelan bergerak, ada
bruit.
Antropometri : BB42kg, TB 150cm, IMT 17,5
PF paru, abdomen normal. PF jantung ada murmur sistol setiap katup tanpa
gallop.

PP :
Tiroid : TSH menurun, FT3, FT4 naik
USG leher : massa, pelebaran, hipervaskularisasi, tidak sistik, tidak nodul
EKG, echo jantung, antibody untuk grave diseases tidak dilakukan
KU : NYERI PERUT

1. KOLESISTITIS AKUT
Anamnesis
Ibu Verawati, 42 tahun, sudah menikah, 2 anak, ibu rumah tangga, suku
Jawa, Alamat: Cikarang. Islam, Pendidikan terakhir: SMA
KU : Sakit perut di kanan atas yang menjalar sampai ke punggung sejak
satu minggu yang lalu, dan sakit diperberat setelah makan santan.
Disertai demam tidak menggigil, mual, dan muntah.
Tidak ada gangguan yg lain, BAK/BAB normal.
Sebelumnya belum pernah seperti ini.
Riwayat rawat inap hanya saat melahirkan
Ada riwayat DM dan kolesterol tinggi.

PF
Kepala wajah: sklera sedikit ikterik +/+
Abdomen: perut datar, ada nyeri regio hipokondria kanan, murphy sign (+),
perkusi timpani, bising usus normal
Lainnya normal semua

PP
CBC
Hb: 12,8
Ht: 39
Eritrosit: 4,4jt
Leukosit: 16.000
Trombosit: 285.000
Diff count: 0 / 0 / 3 / 75 / 23 / 4
Tes fungsi hepar: SGOT, SGPT, ALP, GGT, bilirubin meningkat
USG abdomen: ukuran dan bentuk kandung empedu tampak normal, tebal
dinding kandung empedu 4,5mm, tidak ada batu, sludge, SOL

Kolesistitis

Anamnesis:
1. Nyeri akut (1 minggu) di kuadran kanan atas
2. Nyeri diprovokasi oleh makan, terutama makanan bersantan. Membaik
jika tidak makan.
3. Nyeri menjalar hingga ke punggung. Skala nyeri 10 (sangat sakit).
4. Nyeri tidak pernah dirasakan sebelumnya
Keluhan Tambahan
1. Ada demam, mual, muntah
Riwayat Penyakit
1. DM dan Hipercholestrol
Riwayat Penyakit Keluarga: Tidak ada
Riwayat Medikasi: Tidak ada
Kebiasaan:
1. Tidak merokok
2. Tidak minum alkohol
3. Tidak ada stress / tekanan dari lingkungan kerja
4. Tidak menggunakan KB. Menstruasi Normal

PF:

. Kepala wajah: sklera ikterik, konjungtiva tidak anemis 2. Kulit: slightly


ikterik
3. Paru: dalam batas normal
4. Jantung: dalam batas normal

5. Abdomen: nyeri tekan pada hipokondria kanan, Mc Burney (+) 6.


Ekstremitas: dalam batas normal

PP:
1. Pemeriksaan darah: leukositosis, trombosit normal, kolestrol tidak ada
data, serum amilase lipase tidak ada data
2. Transaminase: meningkat
3. USG: penebalan dinding chole, tidak ada SOL
4. Bilirubin total: 3.2

2. Dispepsia

Perempuan, 21 thn,  tinggal di depok mahasiswi belum menikah. Nyeri ulu ati, dua
hari setelah minum kopi krn mau bergadang ujian.  Nafsu makan turun,  kembung,
cepet kenyang,  mual muntah pernah 1x.  Udh pernah ke dokter.  Di kasih obat tp ttp
sakit. Sisanya normal (ga ada demam,  ga ada peristiwa traumatis,  ta ada berpergian
kemanapun,  bab normal,  konsistensi normal, urin normal) 
Pernah dirasakan sebelumnya. 

PF : ada nyeri tekan epigastrium, sisanya normal

PP :
Ada peningkatan di neutrofil batang, sisanya normal 
Barium enema, endoskopi, bilirubin, serologis tdk ada
SGPT,SGOT normal
3. Salphingitis

Anamnesis
Identitas:
 Nama: Ny. Menur
 Usia: 28 tahun
 Alamat: Pluit
 Pekerjaan: Ibu RT
 Status Pernikahan: Menikah
 Riwayat persalinan: G1P1A0
 Pendidikan terakhir: (lupa)
 Kepercayaan: Muslim
 Suku: Jawa
Keluhan Utama: Nyeri Perut
 Onset & Durasi: 1 hari
 Frekuensi: Terus-menerus
 Lokasi: Perut kanan bawah
 Kualitas: Seperti ditusuk, menjalar hingga ke perut bawah dan ke belakang
(punggung), nyeri bisa ditunjuk dengan satu jari
 Kuantitas: Pasien tidak mengetahuinya
 Pencetus, faktor memperberat, dan memperingan: Tidak diperparah dengan
menstruasi, tidak ada nyeri saat berhubungan seksual
 Siklus menstruasi normal
Keluhan Tambahan
 Demam, onset 1 hari, cukup tinggi, tetapi tidak diukur suhunya
 Mual (-), muntah (-), nyeri menelan (-), gangguan BAB (-), gangguan BAK
(-), discharge vagina (-), menstruasi nyeri / tidak teratur (-), mata kuning (-),
disuria (lupa ditanya)
 Saat ditanyakan apakah ada keluhan lain, pasien menyatakan TIDAK ADA
Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang: Pasien tidak mengetahuinya, hanya tiba-tiba
sakit saja di perut kanan bawah sejak 1 hari yang lalu.
Riwayat Penyakit Dahulu
 Pasien belum pernah mengalami hal seperti ini
 Hipertensi, DM, kolesterol (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
 Keluarga dan kerabat sekitar tidak ada yang mengalami hal yang sama
 Hipertensi, DM, kolesterol (-)
Riwayat Pengobatan dan Medis
 Belum berobat ke dokter
 Belum minum obat apapun
Riwayat Kebiasaan
 Aktif berhubungan seksual (lupa ditanya apakah pasangannya lebih dari satu,
tapi sepertinya ya)
 Penggunaan alat kontrasepsi (lupa ditanya)
 Tidak jajan sembarangan
 Tidak merokok
 Tidak minum alkohol
Rangkuman Anamnesis
 Nyeri di perut kanan bawah, menjalar ke perut bawah dan belakang sejak 1
hari yang lalu terus-menerus
 Demam sejak 1 hari yang lalu, diakui agak tinggi tapi belum diukur suhunya

4. IBS – Nyeri abdomen


Anamnesis :
Pak Budi, 42 th, pegawai swasta, pendidikan terakhir SMA, alamat Cengkareng
dan sudah menikah. Datang dengan keluhan nyeri perut kiri bawah seperti
diremas-remas. Nyeri muncul disertai diare/konstipasi. Nyeri hilang timbul dan
terutama sehabis makan makanan pedas dan jika ada banyak pekerjaan di kantor.
Pak budi ternyata baru dipecat setaun terus jadi ada masalah ekonomi keluarga.
Nyeri membaik setelah buang angin atau BAB. Sebelumnya sudah minum obat
warung (enterostop/promaag) namun tdk ada perbaikan. Terdapat penurunan BB
10 kg sejak 4 bulan terakhir.

Perjalanan penyakitnya dia diare 3 bulan. Sehari ngga tau berapa kali tapi yang
jelas lebih dari sekali. Disertai dengan mual kembung. Muntah -, demam -. Terus
beberapa hari ini jadinya sembelit. Ngga makan makanan berlemak. Riwayat
penyakit dia kolesterol -, jantung -, hipertensi -, dm -. Keluarganya juga - semua.

PF :
KU : compos mentis
BB : 52 kg, TB 165 cm
TD : 130/90 mmHg ; HR : 80x/mnt ; RR : 20x/mnt ; T : 36,5 C
Kepala wajah, paru, jantung, abdomen, ekstremitas: DBN

PP:
Hb: 12
Trombosit: 300.000
Leukosit: 8500
Hitung jenis: normal
Feses:
Makroskopik: lendir, tidak ada darah (Lupa tanya warna, konsistensi, bau dsb)
Mikroskopik: trofozoit(-) / kista (-)
Radiologi:
Rontgen polos abdomen: normal
Kontras abdomen: tidak ada data
USG abdomen: normal

DD: Ca Colon, IBD, infeksi parasit


KU : DIARE, DIARE BERDARAH

3. DISENTRI AMOEBA
Anamnesis
Ibu Amelia, 41 tahun, menikah, tinggal di Penjaringan, bekerja sebagai
petugas kebersihan
KU : mencret 5-7x/hari, berdarah dan berlendir
KT : demam, nyeri di seluruh perut dan mual
RPS : mencret dan demam muncul sejak 1 minggu yang lalu, pernah
berobat ke warung untuk demamnya (tidak minum obat lain untuk
mengatasi mencret dan keluhan lainnya)
RPS : suka jajan, tidak suka makan pedas, santan atau asam. Untuk
lingkungan tempat bekerja juga tidak ada masalah, hanya bekerja bersih-
bersih, nyapu, dll.

PF
Kepala Wajah:
Thorax Jantung: dbn
Abdomen: nyeri tekan di seluruh regio perut
Ekstremitas:

PP:
Darah Rutin:
Hb: 10,3
Ht 33%
Leukosit 13000
Trombosit 180000
Feses Rutin:
Makro: lembek, kuning coklat, berdarah berlendir
Mikro: ditemukan kista E. histolytica

Treatment: metronidazole

4. GEA e.c Rotavirus


Anamnesis
Ibu Amelia, bawa anak Riski 2 tahun
KU : diare 3 hari yang lalu, menyemprot, bau asam, ada sedikit darah
KT : demam 3 hari yang lalu, terus-menerus, muntah 2-3x sehari makanan
atau susu yang diminum, jadinya lemas dan gamau makan dan minum
dari tadi pagi.
RPO : sudah dikasi oralit, ½ tablet entrostop, parasetamol tapi beli sendiri
RPS : ga ada makan aneh2 sebelumnya. Hygiene ibu dan anak bagus,
imunisasi lengkap, tidak pernah jajan sembarangan, lahir normal

PF
KU: sakit sedang - gelisah
Kesadaran: compos mentis
Antropometri: 9kg/85cm
Suhu 38,5 (demam)
PF kepala wajah: mata cekung, nangis tidak ada air mata, bibir dan mulut
kering, pembesaran KGB leher (-)
Abdomen: bising usus meningkat
Ekstremitas: Kulit kering dan terasa hangat, CRT normal
urogenital: lecet kemerahan, lembab dan basah di perianal.

PP:
Feses Rutin
warna coklat
ph7
darah samar (-)
eritrosit 5-10/LPB
Leukosit 1-2/LPB
bakteri (-)
Darah Rutin
Hb 11
Ht 35
leukosit 8000an
trombosit 200 ribuan
Diff count 1/2/?/47/40/5
Urin rutin-Keton +

Treatment: oral rehydration


Diagnosis: manifestasi klinis, PF, dan PP (apakah ada bakteri)
DD: apendisitis, IBD (pake colonoscopy), UTI, intoleransi laktosa

1. Diare akut ec Infeksi Rotavirus

Alloanamnesis :
Identitas : Risky usia 2 tahun
Keluhan utama : Mencret dari 3 hari yang lalu, frekuensi 4-5x/hari,
volume feses sekitar setengah gelas (50-100cc) sekali bab, warna
coklat, ada bercak darah, menyemprot dan berbau asam. Mencret
baru terjadi pertama kali.
Keluhan tambahan :
- Demam dari 2 hari yang lalu, suhu tidak diukur, tidak menurun
dengan paracetamol
- Muntah dari 3 hari yang lalu, frekuensi 2-3x/hari, yang
dimuntahkan adalah makanan/susu yang baru saja disantap,
muntah tidak menyemprot dan tidak berwarna hijau
- Nafsu makan dan minum menurun, anak menjadi lemas dan lebih
anteng (tanda-tanda dehidrasi)
Tidak ada riwayat mencret-mencret saat diberikan susu formula
sejak dahulu (untuk singkirin DD/ intoleransi laktosa). Riwayat
imunisasi lengkap. Riwayat tumbuh kembang baik. Riwayat
pengobatan diberi paracetamol, oralit 1 gelas, dan enterostop
setengah tablet. Tidak ada riwayat kebiasaan jajan sembarangan.

Pemeriksaan Fisik :
KU : sakit sedang, compos mentis
TTV : tensi 90/60 mmHg, HR 120x/menit, RR 25x/menit, suhu 38,5
derajat PF kepala wajah : sklera konjungtiva normal, ada mata
cekung
PF leher KGB : tidak teraba pembesaran
PF thoraks jantung : normal

PF abdomen : perut cembung, nyeri tekan supel, peningkatan bising usus


PF anogenital : lecet kemerahan, lembab (rash perianal)
PF extremitas : turgor kulit normal, CRT < 2s, akral hangat

Pemeriksaan Penunjang :
CBC : eritrosit normal, leukosit 8500, trombosit 225.000, Hb 11 Ht 35
(hemokonsentrasi -> tanda dehidrasi), diff count peningkatan limfosit
(shift to the right -> infeksi virus)
Pemeriksaan feses makroskopis dan mikroskopis : warna coklat, bercak
darah samar +, bau asam, pH 5, bakteri (-), kista/trofozoit (-), eritrosit 5-
10/LPB, leukosit 1-2/LPB
Urinalisis (karena rentan ISK) : warna kurning, pH 6, BJ 1,020 (bisa
tunjukin apakah dehidrasi), nitrat (-), keton (+), bakteri (-), kristal (-),
leukosit 1-2, eritrosit (-)
KU : NYERI DADA
5. GANGGUAN PANIK
Anamnesis
Bapak Anggi, 27 tahun, karyawan tinggal di Bekasi
KU : nyeri dada
RPS : Nyeri dadanya sejam yang lalu, dicetuskan karena tidur di ruangan
yg acnya mati jadi panas terus jadi sesak, nyeri dadanya gak bisa
dijelaskan rasanya kayak gimana dan pas ditanya lokasinya, lokasinya
di seluruh dada, terus tidak ada faktor yang memperparah atau
memperingan nyeri, terus keluhan nyeri ini udah pernah dirasakan
juga 2 minggu yang lalu, nyeri 2 minggu lalu itu dicetuskan pas
selesai olahraga, kecapekan, terus nyerinya muncul dan jantung terasa
debar debar dan keringetan, nyerinya tidak menjalar. Tidak ada
riwayat hipertensi, DM, kolesterol
RPK : ayah meninggal beberapa tahun lalu karena serangan jantung
RPO : keluhan nyeri yang 2 minggu lalu udah pernah diobatin ke dokter,
terus sama dokternya dibilang gak kenapa-kenapa, semua normal dan
gak dikasi obat apa-apa, cuma disuruh istirahat aja
RPS : rokok (-), napza (-). Tidak makan asin dan makanan berlemak,
olahraga teratur

PF
Semua DBN

PP:
Xray dan EKG normal

Treatment: CBT, benzodiazepine, SSRI/SNRI

4. Gangguan panik non agorafobia (F41)

Anam : pak warno 27thn,tangerang, dateng sm saudara


Keluhan Utama : Nyeri dada sejak 1 jm yg lalu, di dada bagian tengah, rasa spt
ditusuk, tdk ada penjalaran. 2 minggu yg lalu nyeri dada setelah OR krn keletihan,
sdh ke dokter namun kt dokter blg tdk ada gangguan. Sblm nyeri, malamnya mati
lampu merasa sesak seperti tdk bs bernapas, krg oksigen, leher spt tercekik. Pasien
blm minum obat apa2.
Dr anam jiwa tdk ada faktor pencetus spt tdk ada stres, tdk ada mslh dlm kluarga,
pekerjaan,dll, hub dgn org skitar baik. Pasien hny blg takut mati spt ayahnya. Pasien
terus memegangi dadanya, gelisah selama anam
Pasien tdk ada ggn ocd,agorafobia,fobia sosial, fobia spesifik.

Keluhan Tambahan : sesak napas, berdebar2, keringat dingin, pusing spt bergoyang,
takut mati

Riwayat Peyakit: Tdk ada Hipertensi, DM, kolesterol, PJK, Stroke, pola makan baik,
sering olahraga, tdk merokok, tdk mnum alkohol
Riwayat Penyakit Keluarga : ayah meninggal karena serangan jantung
PF : 
ku sakit sedang, ttv normal
Pf paru, jantung, abdomen normal
Pemeriksaan status mental
Penampilan : rapi,rmbut disisir
Pembicaraan : spontan
Alur pikir : koheren
Tilikan : derajat 6
Afek : sesuai
Mood : gelisah, terus memegangi dadanya
Tdk ada waham, tdk ada halusinasi, ilusi

PP : CBC, EKG, Rontgen thorax normal, Biomarker jantung tdk ada data

3. GAD (KU : nyeri dada)


Ibu Mariati 30 tahun, sekretasis, sudah menikah dengan satu anak usia 5
tahun. Keluhan susah tidur, hampir setiap hari, kesulitan memulai tidur,
sudah dirasakan selama 1 bulan. Bekerja sebagai sekretasis selama
bertahun-tahun. Ibu mariati takut dipecat karena takut salah selama bekerja.
Hal tersebut ditakutkan dapat membuat anaknya menjadi putus sekolah.
Suami sudah tidak bekerta. Tidak ada riwayat berobat, tidak minum alcohol.
Ibu memang memiliki sifat pencemas dan panikan. Juga merasakan nyeri di
seluruh tubuh karena kurang tidur. Badan pegal-pegal. Ibu dari ibu mariarti
memang juga pencemas.

PF :
Jantung, paru, kepala leher normal

PP :
Hb, Ht, diff count, ekg, xray normal
ASTO normal (anti streptococcus titer O, biasanya cek kalo ada demam
reumatik ato glomerulonephritis akut ec streptococcus)

6. UAP
Anamnesis
Bapak Anggi, 55 th, tinggal di Bandung, pekerjaan buruh, suku Sunda, agama
kristen.
KU : Nyeri (tengah) dada sejak 6 jam yang lalu saat mau istirahat malam,
menjalar ke punggung & lengan kiri, tidak dipengaruhi istirahat
ataupun aktivitas. Nyeri baru dirasakan pertama kali ini.
KT : sesak dan berkeringat dingin sejak 6 jam yang lalu.
RPD : Ada DM & hipertensi tidak terkontrol (tidak berobat teratur) sejak
10 tahun lalu.
RPK : Keluarga tidak ada yg DM atau hipertensi juga.
RPS : rokok 1 bungkus/hari jenis filter sejak usia 20 tahun, jarang olahraga,
kadang makan makanan berminyak

PF
KU sakit sedang
PF thorax jantung: iktus cordis di ICS 6 linea aksilaris anterior kiri

PP:
CBC:
Hb 12 mg/dL
Leukosit 12000
Trombosit 250000
EKG sinus 100x/menit, semua dlm batas normal
Enzim jantung: troponin 0,01 mg/dL
CKMB 20 mg/dL
Xray thorax nampak kardiomegali

Treatment: oksigen, nitrat, aspirin

Unstable Angina Pectoris

Anamnesis: Bpk Ari 55 tahun, buruh, datang dengan keluhan nyeri dada
sejak 6 jam yang lalu. Lokasi nyeri dada di substernal dan menjalar ke
punggung serta lengan kiri. Nyeri yang dirasakan seperti ditusuk tusuk
dan tidak membaik saat istirahat. Pasien juga merasakan sesak serta
keringat dingin yang muncul bersamaan dengan nyeri dada. Riwayat
perjalanan penyakit pasien pulang kerja lalu tiba” merasakan nyeri dada,
sesak, serta keringat dingin saat mau istirahat. Pasien belum pernah
merasakan gejala seperti ini sebelumnya. Pasien juga memiliki darah
tinggi serta kencing manis sejak 10 tahun yang lalu. Tidak ada riwayat
penyakit keluarga. Saat ini ada minum obat”an anti hipertensi dan DM
namun tidak tahu nama obatnya dan tidak teratur minumnya. Pasien
memiliki kebiasaan merokok 1 bungkus per hari sejak usia 20 tahun,
kadang” makan makanan berlemak, dan jarang olahraga.

PF:
KU: Sakit sedang VAS: tidak ada data
TTV: TD: 140/90 HR: 109 x/menit, teratur RR: 29 x/menit, teratur
BB/TB tidak ada data
PF Kepala leher: dbn
PF Thorax: Terkesan normal
PF Jantung:
I: Ictus cordis terlihat di ICS VI linea midaxillaris anterior
P: Ictus cordis terlihat di ICS VI linea midaxillaris anterior
P: Tidak ada data
A: Suara jantung S1 dan S2 dalam batas normal, tidak ada murmur,
gallop, maupun esktrasistol.
PF Abdomen: tidak cembung, bising usus dbn
PF Ekstremitas: dbn

PP:
CBC: Leukosit 12.000/mm3, trombosit 250.000/mm3, Hb 12 g/dL
Biomarker jantung: Troponin 0,01 mg/dL, CKMB 20 mg/dL Rontgen
thorax: Terkesan kardiomegali, paru dbn
EKG: Sinus 100 kali per menit, gelombang P, QRS, T dbn, segmen PR,
segmen ST dbn Profil lipid: Kolesterol 215 mg/dL

Pertanyaan penguji:

 ●  DD kamu apa aja? Mengapa bukan stable? Karena pas istirahat
dia tetep sakit,

sedangkan pada stable itu mereda saat istirahat.

 ●  DD ga boleh tulis STEMI, NSTEMI karena itu diagnosis EKG.


Tulisnya harus

sindrom koroner akut.

 ●  Kenapa milih unstable, bukan STEMI atau NSTEMI? Karena


belum ada

peningkatan biomarker jantung serta belum ada perubahan EKG


yang

bermakna.

 ●  Biomarker jantung apa yang paling pertama muncul saat infark


miokard?
 ●  Kenapa dia kardiomegali? Karena sudah hipertensi 10 tahun
dok, jadi

predisposisi ke LVH. Ya betul.

 ●  Kriteria diagnosis STEMI, NSTEMI apa?


 ●  Apa patogenesisnya?
 ●  Apa tatalaksananya?

Stable Angina

Anamnesis

th
 Tedi, 55 , tinggal di MK, S1, pengusaha dengan 2 anak
 Nyeri dada seperti ditekan pada bagian kiri dada, menjalar hingga leher
 Biasanya selama 5 menit, sudah dialami selama 1 tahun belakangan,
muncul saat

naik tangga dan hilang saat istirahat

 Seminggu muncul kira-kira 2X


 Hipertensi dan DM terkontrol sejak 10 tahun yang lalu
 Nyeri hilang saat minum obat yang diletakkan dibawah lidah (nitrogliserin

sublingual)
 Sedang mengkonsumsi obat antihipertensi dan antidiabetik
 Merokok 1 bungkus / hari, jarang berolahraga

PF

 KU: sakit sedang


 Konjungtiva anemis
 TD 160/90, HR 92, RR 18

PP

 CBC normal
 CK-MB 25, troponin (-)
 GDS 240, LDL 180, HDL 40
 CXR : normal, EKG: inverted T wave lead V1, V4, V6, AV

STEMI (KU : nyeri dada)


Jimmy, 65 tahum, S1, menikah, Cengkareng. Nyeri dada seperti ditimpa
beban berat sebelah kiri menjalar ke lngan kiri 2 jam yang lalu terus menerus
dengan durasi 45 menit. 1 bulan yang lalu mengalami hal yang sama,
sekarang lebih berat dan lama. Tidak hilang saat istirahat Ada keringat
dingin. 1 bulan yang lalu diberi obat kolesterol. Ada hipertensi 5 haun, obat
hipertensi diminum tidak teratur. Kolesterol biasanya >300, obat kolesterol
juga tidak teratur. Rokok 10 btang/hari, sudah lama lebih dari 10 tahun.

PF :
KU sakit berat, kompos mentis
TTV : 150/90, 122x/menit, 30x/menit, 36,7C
JVP 5+2
Wajah, thorax normal
Jantung cardiomegaly, bunyi jantung 1&2 melemah

PP :
CBC : Hb 13, Ht 45, Platelet 216.000, WBC 10.200 (sedikit meningkat
karena inflamasi non allergen) LED 15
Diff count : 1/1/7/70/20/3 (normal)
EKG : sinus takikardi, ST elevasi (lead V1-4)
Biomarker : CKMB 161 (n<24), Troponin T 50 (normal tidak ada)

GERD (keluhan: rasa terbakar)


Anamnesis :
Identitas: Amelia, 35 tahun, sudah menikah, pekerjaan ibu rumah tangga.
Keluhan utama: rasa terbakar di dada
Onset: sejak 1 bulan lalu.
Lokasi : di bagian dada, tidak ada penjalaran.
Durasi: dirasakan singkat.
Karakteristik: rasa terbakar, sering sendawa, sepertinadabyang naik ke
tenggorokan Aggravating factor: Semakin parah ketika berbaring, atau
ketika marah.
Relieving factor: -
Timing: berlangsung berkali-kali sepanjang hari, tidak ada waktu tertentu.

Severity: rasa terbakar masihbdapat ditahan, tidak sampai menghentikan


aktivitas.Keluhan lain: mulut terasa asam dan suara serak dan batuk,

Riwayat penyakit terdahulu: memiliki maag sejak sudah lama. Tidak ada
penyakit kronik (diabetes, hipertensi, dll). Riwayat operasi tidak ada.
Riwayat gangguan mental tidak ada. Riwayat penyakit keluarga: tidak
pernah ada yang seperti ini, tidak ada riwayat penyakit kronis, tidak ada
riwayat Ca.

Riwayat pengobatan: sudah minum obat maag, beli di warung, hanya


meringankan sebentar namun gejala kembali muncul
Kebiasaan: suka makan makanan berminyak pedas dan suka minum kopi
2x sehari Pemeriksaan fisik:

KU: sakit sedang


TTV : normal
PF thorax paru dalam batas normal Pf thorax jantung dalam batas normal
PF abdomen: inspeksi lidah kotor

Palpasi nyeri tekan epigastrium, tidak ada tanda peritonitis

Pemeriksaan penunjang:

Cbc: normal
gastroskopi: terdapat erosi esofagus distal
Barium enema: cairan dapat melalui esofagus dan gaster, tidak ada
penyempitan distal esofagus, tidak ada filling defect, tampak adanya
aliran refluks cariran dari lambung ke esofagus, tidak ada additional
shadow.
Urea breath test: tidak ada data
Pemantauan pH: tidak ada data
KU : PUSING/SAKIT KEPALA

1. MENIERE + HIPERTENSI
Anamnesis
Ibu Amalia, 43 tahun, tinggal di kapuk, pekerjaan sekretaris, belum menikah,
datang sendiri.
KU : Pusing berputar sejak 6 bulan yang lalu, awalnya hanya 1x/ bulan,
tapi belakangan ini semakin parah (pusing setiap hari). Tidak
menjalar. Pusing berputar. Derajat severity 5.
KT : mual dan muntah, telinga berdenging (aura) sebelah kiri sebelum
serangan pusing berputar mulai. Sulit tidur dan mudah kecapean.
Berdebar2. Keringat dingin. Tidak ada penurunan fungsi
pendengaran pada saat pusing muncul.
Faktor memperberat dan memperingan: Pusing diperberat dengan aktivitas
yang berat, membaik dengan istirahat.
RPS : Belum pernah mengalami keluhan seperti ini. Tidak mengalami
trauma (kepala terbentur, kecelakaan) sebelumnya.
RPD : Riwayat hipertensi sekitar 2 tahun yang lalu tapi tidak diobati. Tidak
pernah berobat ke psikiater.
RPK : Ibunya ada hipertensi dan pernah mengalami gejala yang sama.
RPO : minum paracetamol tetapi tidak membaik.
Riwayat sosial dan kebiasaan tiap hari makan gorengan, merokok 1
bungkus/hari sejak SMA kelas 1, minum kopi 1 gelas/hari.

PF
KU = sakit sedang
Kesadaran = kompos mentis
TTV =
- Suhu = 36,8
- Tekanan darah = 140/80
- HR = 84
- RR = 20
PF kepala dan wajah = nistagmus (+)
PF THT = normal
PF paru, jantung, abdomen = semua normal
Tes Rinne Weber normal

PP
CBC =
- Hb = 13
- Ht = 42%
- Leukosit = 4500
- Trombosit = 250.000
- Diff count = normal
Profil lipid =
- Kolesterol total = 260
- LDL = 170
CT scan kepala = normal
MRI, audiometri tidak dilakukan

5. Meniere

Wanita, 43 tahun, sudah menikah, 1 anak, bekerja sbgai sekertaris, pend. terakhir S1,
tinggal di Kapuk.

Datang dengan keluhan pusing berputar, sudah dirasakan selama 6 bulan. Durasi
pusing 30 menit. Pusing dirasakan jika kelelahan atau kurang tidur dan membaik
dengan istirahat. Keluhan tambahan mual muntah keringat dingin dan ada telinga
berdengung. 

Ibu-nya memliki riwayat pusing yang sama. Pasien memiliki riwayat hipertensi.
Gaya hidup: gemar konsumsi kopi, merokok, dan jarang olahraga. Sudah mnum
panadol namun tidak sembuh.

PF
TD 140/90 mmHg. HR 88x. RR 22
Rinne Webber normal
Paru jantung normal
Pemeriksaan mata anemis (-) ikterus (-) nystagmus (+)
Romberg test normal

PP
Cbc normal, ct scan normal
Kolesterol total 220an. LDL 145

2. HIPERTENSI
Anamnesis
Bp. D, 58 tahun, pekerjaan kasir, agama islam, pendidikan terakhir SMA,
sudah menikah dan memiliki 3 anak.
KU : Sakit kepala sejak 2 hari yang lalu. Sakit kepala tersebut dirasakan
dengan kualitas nyut-nyutan (pulsatil) di seluruh regio kepala tanpa
waktu bebas sakit. Intensitas sakitnya 8 skala VAS.
KT : sakit regio tengkuk kepala yang mulainya bersamaan dengan sakit
kepalanya. Aura (-), demam (-), nyeri di bagian tubuh lain (-),
keringat berlebih (-), tidak ada yang memperingan atau memperberat.
RPD : DM (-), kolesterol (-), memiliki riwayat Hipertensi sejak 6 tahun
dengan pengobatan tidak teratur (obat: captopril 2x25 mg). 2 tahun
lalu pernah kecelakaan dan mengalami patah tulang lalu dioperasi
dengan status berhasil, meski sempat ditunda karena hipertensinya
(sebelum operasi harus meminum obat anti hipertensi terlebih
dahulu). Belum pernah datang ke dokter dan minum obat untuk sakit
kepala yang di alami. Sakit kepala ini merupakan sakit yang pertama
kali.
RPK : Ayah memiliki riwayat stroke dan .
Riwayat kebiasaan: merokok sebanyak 2 bungkus perhari, makan makanan
berlemak (-), alkohol (-), penggunaan obat (-)
PF
● KU: sakit ringan, compos mentis
● TTV: TD 170/100, HR 92x/min, RR 16 x/min, suhu: 37,5
● Kepala dan wajah DBN
● Paru dan abdomen DBN
● Jantung: cardiomegali (batas kiri jantung pada linea axilaris anterior
ics 5 sinistra)
● Reflex: patologis (-/-), fisiologis (+/+), rangsang meningeal (-)

PP
● Darah rutin: Hb 12,5 mg/dl, Ht 38%, leukosit 8.000, trombosit
165.000
● Darah lengkap: diff count tdk ada data, GDS 100 mg/dl
● Elektrolit: Na: 138, K 6,5
● Fungsi ginjal: serum kreatinin: 1,0; ureum 19
● Xray thorax: gambaran cardiomegali
● EKG: sinus rhythm, ST elevasi (-), ST depresi (-), invertes T (-),
gambaran Left Ventricular Hypertrophy (LVH)

Pertanyaan penguji :

○ Apa aja biomarker jantung dan gunanya buat apa?


○ Klasifikasi hipertensi terbaru dari JNC berapa? JNC
keluar setiap berapa tahun sekali?

nilai normal kreatinin < 1,5 mg/dl dan ureum 10 – 50 mg/dl


http://eprints.undip.ac.id/43896/3/Gilang_YA_G2A009181_Bab2KTI.pdf
http://digilib.unila.ac.id/2440/9/BAB%20II.pdf

Pelajarin hipertensi emergensi, urgensi dkk itu juga dan komplikasi-


komplikasi yang bisa terjadi karena hipertensi jangan lupa ditanyakan juga
waktu anamnesis.

Glaukoma Akut Sudut Tertutup

Anamnesis:
Nyeri kepala sebelah kanan, terasa nyut nyutan
Mata kanan juga kabur
Pada mata kanan kadang terlihat bayangan seperti pelangi
Ini pertama kalinya menderita sakit seperti ini
Ayah pasien juga menderita hal yg sama dulunya
Belum pernah melakukan pengobatan apapun
Tidak ada riwayat kebiasaan alkohol, free sex, ganti pasangan,
penggunaan obat terlarang
Tidak ada riwayat penggunaan kaca mata sebelumnya
PF: ttv normal, thorax, jantung, hepar normal
Visus mata kanan tidak normal, injeksi konjunctiva kanan
PP:
KU : NYERI HAID

3. ENDOMETRIOSIS

4. Endometriosis adalah implan jaringan (sel-sel kelenjar dan stroma)


abnormal mirip endometrium (endometrium like tissue) yang tumbuh
di sisi luar kavum uterus, dan memicu reaksi peradangan menahun

Anamnesis
Ibu Vera, 23 tahun, Belum Menikah, Islam, Pramuniagawati, Pendidikan:
SMA, Suku : Jawa,
KU : Nyeri di perut bagian bawah 1 jam yang lalu, rasa seperti ditusuk,
nyeri semakin hebat jika tiap kali mens dan darah tiap kali keluar juga
banyak bisa ganti pembalut 5-6x selama 4-6 hari siklus mens 28 hari
skali. Nyeri tidak menjalar, sudah makan obat asam mefenamat 3x500
mg. Berhasil tapi nyeri lagi tiap kali mens. tidak ada demam dan
gejala lain. Saat BAB dan BAK juga nyeri.
KT : Rasa seperti melayang mau pingsan
Riwayat penyakit terdahulu tidak ada. Riwayat pengobatan tidak ada.
Riwayat keluarga kaka perempuan juga mengalami hal sama. Tidak ada
riwayat kontrasepsi.

PF
KU: sakit sedang
TTV: rr 26x yang lain normal
pf abdomen sama pf rectal toucher. Jangan minta VT karena dia belum
menikah.
Pf abdomen teraba massa di adneksa kiri mobile kira2 7 cm. Nyeri tekan +
Rectal toucher juga sama ada massa, terus spincter normal nyeri tekan di arah
jam 1. Uterus anteflexi. Kongjutiva anemis

PP
USG ada massa POLIKISTIK hiperekoik di adneksa kiri 5x5.2 cm.
Cbc hb 11,7 g.dl Hitung jenis normal.
Urinalisis normal tidak ada bacteri, protein, eritrosit 0-1/lpb dll. Kadar
kreatinin, ureum, eletkrolit tidak ada data. Bj 1.010

Pertanyaan:
apa endometriosis bisa diselain tuba dan ovarium? Bisa, di uterus juga bisa
namanya adenomiosis.
Dimana endometrium? Disuru gambar
Pengobatan non farmako?
KU : SULIT TIDUR

GAD (keluhan utama : sulit tidur)

Anamnesis: Ibu Amalia, sekretaris, sudah menikah memiliki 1 anak,


tinggal di Cengkareng, mengeluh sulit tidur sejak 1 bulan yang lalu, sulit
tidur dialami setiap hari, sulit untuk memulai tidur. Keluhan tambahan :
cemas dirasakan sejak 1 bulan yang lalu karena takut dipecat, dan takut
tidak bisa membiayai anak. keluhan lain : sakit seluruh badan dan mudah
lelah. belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. Riwayat Ibu
pasien seorang pecemas dan mudah panik. belum pernah berobat dan
dirawat. Tidak memiliki riwayat penyakit sistemik, tidak memiliki
kebiasaan merokok dan minum alkohol.

PF:
KU :
kesadaran compos mentis TTV dbn
kepala dbn
tht dbn
thoraks dbn
abdomen dbn
ekstrenitas dbn
neurologis dbn
status mental tidak ada data

● PP: CBC dbn

diff count normal


foto thoraks dbn
ct dan mri kepala tidak ada data

DD : insomnia, gangguan somatisasi pertanyaan :


KU : LEMAS/LEMAH

Anemia Defisiensi Besi

Anamnesis: Ibu Amalia 40 tahun menikah dgn 2 anak, pekerjaan


pedagang keliling. Sudah sebulan sering merasa lemah dan mudah
ngantuk. Tidak ada demam atau pusing ataupun mual. Kata suaminya,
mukanya pucat. Riwayat anemia/kurang darah sebelumnya disangkal.
Berjualan hanya mampu sampai jam 10 pagi, biasanya sebelum ada
keluhan bisa sampai jam 1 siang. Sedang menstruasi, sudah 2 bulan
menstruasi nya berlebihan. Sekali menstruasi perlu mengganti pembalut
hingga 4x. DM dan penyakit metabolik lain disangkal, tidak ada riwayat
psikiatri atau riwayat penyakit keluarga.

PF: KU: lemas, compos mentis


TTV: TD 110/70, Nadi: 84x/menit, Suhu 36,5 C
Konjungtiva anemis, sisanya (abdomen, paru, jantung) normal.

PP: Hb 9 (menurun) Ht 27% (menurun)

LED 20 (normal)
Fe serum 25 (menurun), TIBC 400 (meningkat) Eritrosit 4,5 juta
Leukosit 5000

Sediaan hapus darah tepi: eritrosit hipokromik, mikrositik, sel pensil,


anisositosis, dll

Marasmus-Kwashiorkor (Keluhan : badan lemas)

Seorang ibu mengeluhkan anaknya berusia 2 tahun yang mengalami


badan lemas sejak 6 bulan yang lalu. Selain badan lemas, anak tersebut
menjadi sangat kurus, mengalami penurunan nafsu makan, wajahnya
seperti orang tua, adanya iga gambang, mudah sakit. Anak tersebut juga
mengalami pembengkakkan pada kedua tungkai sejak 2 bulan yang lalu.
BAK 4 kali sehari, BAB agak encer. Sebelum keluhan badan lemas, anak
tersebut sempat mengalami demam. Anak tidak pernah berobat
sebelumnya, tidak ada keluarga maupun tetangga yang mengalami hal
yang sama, tidak memiliki riwayat penyakit keluarga. Kebiasaan makan
hanya nasi dengan kecap karena keluarga tidak mampu. Kondisi rumah
sempit dan kecil.

PF:
KU : compos mentis
TTV : normal
Antropometri : BB rendah, lingkar lengan sangat kecil, jaringan lemak
subkutis sangat tipis
PF wajah : konjungtiva anemis, rambut seperti jagung dan mudah patah,
wajah terlihat sangat tua dan keriput
PF jantung : normal
PF dada : normal kecuali ada iga gambang
PF abdomen : normal
PF ekstremitas (kaki) : hipotonus, pitting edema, adanya baggy pants

PP:
CBC : normal Elektrolit : lupa Serum albumin : 2,99 Glukosa : 71

5. Gangguan somatoform : histrionik konversi – Tungkai lemah


Pak Eko, 55 tahun, tinggal di Muara Baru, sudah menikah, pendidikan terakhir
SMA, bekerja sebagai salesman bangunan.
Keluhan utama: tungkai lemah
Keluhan tambahan: tidak ada
Riwayat penyakit sekarang: kedua kaki tiba2 lemah (tidak bisa digerakkan)
ketika bangun pagi dan tidak bisa berjalan sendiri sejak 4 jam yang lalu.
Beberapa hari yang lalu, kehilangan uang tagihan sehingga takut dimarahi,
dipecat dan diancam dimasukkan ke penjara.
Riwayat penyakit terdahulu, pengobatan, penyakit dalam keluarga, dll: tidak ada

PF:
Keadaan umum: sakit ringan
TTV, pemeriksaan kepala, thorax, abdomen, jantung, refleks, dll: dbn
Motorik: sulit dinilai

PP:
CBC, elektrolit, EMG, dll.: dbn

DD: GBS, stroke, diabetes neuropati, gangguan depresi, gangguan cemas,


gangguan bipolar
KU : GATAL

1. Psoriasis (KU : kulit kering)


Ibu May 40 tahun. Datang dengan keluhan kulit kering dan gatal di lipatan
siku, lutut, punggung bawah, batas antara dahi dan rambut. Sudah 6 bulan.
Sebelumnya pernah seperti ini juga.
Sudah pernah ke dokter, dikasih salep (harusnya tanya salep apa, berapa
tube), tapi muncul lagi. Ibunya pernah seperti ini juga tapi sudah sembuh.
Tidak ada riwayat atopic. Tidak ada riwayat DM, hipertensi. Rokok satu
bungkus per hari. Sering terpapar matahari karena dia agen asuransi.

PF : plak eritematosa. Ukuran plakat. Ada skuama putih, tebal, di siku


bilateral. Digaruk ada bercak darah. Tidak ada abses dan ulkus (untuk
singkirin infeksi bakteri).

PP : semua normal. Diff count normal (untuk singkirin DKA). Biopsi kulit
ada hiperkeratinosit, parakeratinosit, papulomatosis.

6. Skabies

Anamnesis : 
- identitas : Bambang, 21tahun, mahasiswa, tinggal di palmerah, belum menikah.

- keluhan utama : gatal sejak tiga bulan yang lalu di sela-sela jari tangan. Pada sela-
sela jari terdapat bintil-bintil merah tanpa lesi kulit lainnya. Keluhan dirasakan
terlebih saat malam hari. 2 stengah bulan yang lalu muncul bintil-bintil merah pada
daerah kemaluan.
*saat ditanya mengenai terowongan kulit , pasien bilang tidak ada.

-keluhan tambahan : karena keluhan dirasakan malam hari pasien menjadi kurang
bisa tidur.

- faktor yg memperberat dan memperingan : tidak ada (contohnya kayak terkena


barang tertentu atau dengan aktivitas), hanya terasa lebih gatal saat malam hari. 

- riwayat penyakit : - (ditanyakan mengenai penyakit metabolik maupun gejala2


sistemik)

- riwayat pengobatan : pernah dikompres namun tidak ada perbaikan. 3 hari yg lalu
pasien ke apotek dan membeli salep (pasien lupa namanya) tapi tidak ada perbaikan.

- riwayat keluarga : adik kedua pasien dan teman seasrama memiliki gejala yang
sama.
* pasien tinggal diasrama akan tetapi setiap akhir pekan pulang ke rumah. Di
asrama, banyak yang memiliki gejala seperti pasien; saat ditanya onset adiknya
pasien bilang bahwa adiknya baru2 saja mengalami hal tsb (suspect tertular pasien)
- kebiasaan : higenitas cukup bersih (lupa tanya suka bertukar handuk dan alat2
pribadi atau ga)

PF :
- KU, Kesadaran, TTV : sakit sedang, compos mentis, ttv dalam batas normal
- PF paru, jantung, abdomen : dbn.
- PF Kulit : terdapat papul eritematosa disertai vesikel berisi cairan jernih berukuran
milier dan lentikuler di sela jari tangan dan glans penis.
- PF genital : -

PP :
- CBC : dbn.
- Patch Test (u/ dermatitis) tidak ada data
- Pemeriksaan Mikroskopik Kulit : ditemukan tungau sarcoptes scabei

*pertanyaan-pertanyaan dokter :
1. Kenapa gatal terlebih saat malam hari?
2. Penularan? Kontak langsung, tidak langsung, ...
3. Tatalaksana? Obat+Pencegahan!
- obat : permetrin (?), salep 2-4, anti histamin (u/ simptomatik), kortikosteroid (tapi
jarang)
- pencegahan : higenitas (kebersihan diri, barang2 dicuci, ...
KU :JAUNDICE

Leptospirosis

Anamnesis

 Ahmad, 40 tahun, sudah menikah, punya anak tapi tidak sekolah, tinggal
di

cilincing, pekerjaan pemulung di TPA yang akhir-akhir ini ada hujan

 Demam, sakit kepala, nyeri di tangan dan betis, mual muntah

PF

 Terlihat sakit sedang


 TTV : 120/80; suhu 39
 PF paru jantung abdomen normal
 PF ekstremitas : nyeri di M. gastrocnemius

PP

 CBC leuko 15.000


 Urinalisis : protein (+)

HEPATITIS VIRAL (HEP A) Keluhan : mata kuning

Anamnesis:
Mata kuning sekitar 2 hari yang lalu. 1 minggu

yang lalu pasien mengalami demman ada nyeri perut di bagian kanan
atas, mual muntah +, urin berwarna seperti teh. Sebelumnya tidak ada
riwayat berpergian ke mana-mana, tidak ada makan makanan yang di
luar kebiasaan, riwayat penggunaan jarum suntik disangkal. Pasien tidak
minum alcohol atau obat tertentu.

PF:
Yang tidak normal: Sklera ikterik, hepatomegali

PP:

 USG à hepatomegali, duktus bilier normal


 SGOT, SGPT naik tinggi
 Pemeriksaan serologi tidak ada
Diagnosanya hepatitis viral, soalnya secara klinis hepatitis viral
tidak bisa dibedakan jenisnya, tapi lebih cenderung ke Hepatitis A

Anda mungkin juga menyukai