Anda di halaman 1dari 24

Cedera ankle dan Terapi Latihannya

Yohanes Jason
Definisi

• Cedera olahraga adalah cedera yang terjadi karena adanya pengaruh


dari luar dalam olahraga itu sendiri (kontak dengan orang lain) dengan
trauma langsung dikatakan sebagai hasil dari pengulangan beban
berlebih.

• Tanda dan gejala: Lokasi sekitar persendian yang mengalami cedera


akanmemerah, hangat, nyeri, dan bengkak.

• Cedera pada ankle tidak selalu menjadi cedera kambuhan, namun


cedera yang berulang dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat
dapat menyebabkan seringnya kekambuhan karena proses
penyembuhan dari ligamen yang cedera memerlukan waktu yang
cukup lama.
Anatomi ankle
etiologi

• 95% ankle sprain melibatkan ligamen pergelangan kaki lateral

• Kombinasi inversi dan adduksi kaki pada saat plantarfleksi dan rotasi medial
 mempengaruhi ATFL, dapat merusak CFL dan PTFL

• Hantaman atau tekanan yang kuat pada pergelangan kaki melebihin beban
yang dapat ditanggung  fraktur

• Supinasi-rotasi eksternal  paling umum, (40-70% dari seluruh fraktur


pergelangan kaki)
Klasifikasi

Waktu Tingkat cedera

• Akut: Yang dimaksud dengan cedera akut adalah • Ringan: Cedera dengan robekan yang hanya dapat dilihat
cedera yang disebabkan oleh trauma seketika dengan mikroskop, sedikit keluhan, dan tidak mengganggu
performance penderita, misalnya lecet, memar, atau robek
• Kronis: Cedera yang disebabkan oleh aktivitas yang
ligamen kecil.
dilakukan berulang-ulang dalam waktu lama
• Sedang: Cedera dengan kerusakan jaringan, menimbulkan
rasa nyeri, bengkak, merah, atau panas dengan menimbulkan
Lokasi
gangguan fungsi dan punya pengaruh pada performance
penderita. Misalnya robek tendo dan robek ligamen.
• Sprain: Cedera berupa robekan pada ligamen
(jaringan penghubung tulang dan tulang) atau
• Berat: Cedera dengan robekan otot atau ligamen secara
kapsul sendi
lengkap atau hampir lengkap atau faktur tulang yang
memerlukan istirahat total, pengobatan intensif, bahkan
• Strain: Cedera robekan struktur musculo-
operasi. Misal: putus tendo achilles
tendinous (otot dan tendo)
Patofisiologi

Cedera atau sprain saat inversi dan eversi

• Kombinasi inversi, plantarfleksi dan rotasi medial 


cedera ligamen pergelangan kaki lateral  kekuatan yang
lebih besar  cedera ligamen talofibular anterior (ATFL),
ligamen talofibular kalkanealofibular (CFL) dan posterior
(PTFL)

• Cedera inversi murni terjadi ketika seorang atlet mendarat


di kaki atlet lain  cedera CFL

• Pronasi, abduksi, eversi dan dorsofleksi yang berlebihan 


cedera ligamentum deltoid pergelangan kaki medial
Klasifikasi Ankle Sprain (American College of Foot and Ankle Surgeons)

Grade I Grade II Grade III

robekan ligamen ruptur komplit


robekan ligamen dengan
parsial, dengan
mikroskopik gangguan fungsi kehilangan
pada ligamen sedang intergritas
ligamen
Grade I

Grade II

Grade III
Manifestasi Klinis

Nyeri dan Gangguan


Memar pada
pembengkaka fungsi
lokasi cedera
n ringan pergerakan

Gangguan Pergeseran
range of atau
motion (ROM) penonjolan
aktif tulang
Terapi Latihan

• Adalah jenis penanganan cedera


melalui aktivitas fisik dengan
menggunakan gerak tubuh aktif ataupun
pasif dengan tujuan untuk pemeliharaan
dan perbaikan kekuatan, ketahanan
kardiovaskuler, mobilitas, fleksibilitas,
stabilitas ankle.

• Prinsip: latihan mobilitas, dengan


penguluran sendi
FASE-FASE
Pengendalian
Inflamasi

Pengembalian
ROM

Penguatan

Pengembalian
Aktivitas Olahraga
FASE PENGENDALIAN INFLAMASI
Tujuan: Mengurangi
pendarahan, nyeri, dan
peradangan. Rest
Tanda radang yang timbul: Ice
Rubor (merah)
Tumor (bengkak) Compression
Kalor (panas)
Dolor (nyeri)
Elevation
Functiolesa (gangguan
fungsi)
FASE PENGEMBALIAN ROM
Tujuan: Pengembalian ruang
Indikasi untuk masuk ke fase
gerak sendi, propioception, berikutnya :
dan kelentukan sendi. a) Radang dan nyeri sudah teratasi.
b) ROM mencapai 80%.
Pengembalian dilakukan c) Kelentukan otot sudah kembali,
minimal 4 hari setelah cedera propioseptik didapat kembali.
d) Daya tahan jantung paru dan
dengan:
kekuatan umum tubuh masih sama
• Ballistic & Static seperti sebelum cedera
Stretching
• Propioceptive
neuromuscular facilities
(PNF)
FASE PENGUATAN

Indikasi untuk masuk ke fase berikutnya :


Tujuan: Meningkatkan a) ROM dan kelentukan sendi sudah
kekuatan, daya tahan, dan daya kembali.
b) Kekuatan, daya tahan dan daya ledak
ledak otot sendi yang cedera otot yang cedera sudah sama atau
dibandingkan dengan sendi yang mendekati sama dengan sebelum cedera.
tidak cedera. c) Daya tahan jantung paru dan kekuatan
secara umum
Latihan Konsentrik dan Eksentrik d) Batas ambang minimal sudah dapat
dengan memanfaatkan Dumbell, dicapai
Thera-Band, dan mesin fitness. e) Secara psikologi sudah siap kembali ke
aktivitas selanjutnya
FASE PENGEMBALIAN KE AKTIVITAS OLAHRAGA

Indikasi 4 tahap sudah selesai dan bisa


Tujuan: membenarkan gerak kembali berolahraga:
biomekanika yang keliru a) Koordinasi dan keseimbangan sudah
normal.
,mengembalikan koordinasi dan b) Sendi yang cedera sudah mampu
kekuatan, daya tahan dan melakukan gerakan spesifik untuk
kekuatan otot, dan meningkatkan olahraga prestasi.
c) Kekuatan, daya tahan, dan daya ledak
daya tahan jantung paru. otot sudah sama seperti sebelum cedera.
d) Daya tahan jantung paru sudah sama
atau lebih baik dari sebelum cedera.
Latihan Koordinasi dan e) Sudah mendapat izin dari pihak
Proprioseptik sesuai dengan gerak kesehatan untuk melakukan aktivitas
olahraga
dasar olahraga tertentu.
Bentuk-bentuk terapi

Plantar Fascia Stretch

dengan cara menarik ankle


menggunakan handuk, dengan
cara melilitkan handuk pada
telapak kaki dan mengulur tendon
Achilles
Bentuk-bentuk terapi

Towel Crunches

dengan cara meletakkan handuk


dibawah telapak kaki dan
melakukan gerakan menggulung
dan melepaskan gulungan handuk.
Bentuk-bentuk terapi

Picking Up Object

dengan cara mengambil suatu


objek dan memindahkan ke tempat
lain.
Bentuk-bentuk terapi

Unilateral Balance Activities

Latihan keseimbangan dengan


cara berdiri dengan satu kaki
diawali dengan mata terbuka
dilanjutkan dengan mata tertutup.
Satu kaki diluruskan, dengan
kaki lain ditekuk, lalu
bergantian.
Bentuk-bentuk terapi

Thera Band Exercise

Untuk melatih fleksibilitas,


dengan cara dililitkan pada ankle
dan kaki meja dilanjutkandengan
melatih gerakan dorsifleksi, plantar
fleksi, inverse dan eversi.
Bentuk-bentuk terapi

Triceps Surae Strecth

dengan cara mengkontraksikan


otot gastrocnemius pada lantai
atau dinding.
Bentuk-bentuk terapi

Ankle Alphabet

Untuk mengembalikan ruang


gerak sendi ankle, dengan cara
membuat huruf A-Z huruf kapital
dan huruf kecil sebanyak tiga kali
pengulangan.
An injury is not just a process of
Sekian dan recovery, it’s a process of
terimakasih discovery

Anda mungkin juga menyukai