10
MK 90029
Abstract Kompetensi
Manajemen fungsional adalah sebuah bentuk supaya Mahasiswa mengetahui dan menerapkan
kontribusi dalam suatu departemen dapat bertahan konsep manajemen sumber daya manusia,
pada tingkatan yang sesuai dengan kebutuhan manajemen operasi dan produksi dalam
perusahaan organisasi bisnis
MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi
2018 Kewirausahaan 1
2 dosen
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Secara umum manajemen sumber daya manusia memiliki fungsi yang sama dengan
fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasia, kepempimpinan - pengarahan dan
pengendalian. Sumber daya manusia merupakan potensi atau asset dan berfungsi sebagai
modal bersifat non material di dalam suatu organisasi bisnis yang dapat di wujudkan menjadi
potensi nyata secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.
Pandangan tentang manajemen sumber daya manusia, banyak para ahli mengartikan
sebagai personalia, kepegawaian dan istilah man power management.
2018 Kewirausahaan 1
3 dosen
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Job specification mengambarkan suatu uraian tentang bagaimana persyaratan minimal
yang dibutuhkan oleh suatu jabatan agar efektif dan efisien.
2. Evaluasi
Menurut William N. Dunn, evaluasi merupakan appraisal (penaksiran), rating
(pemberian angka) dan assessment (penilaian), atau suatu usaha untuk menganalisis
hasil kebijakan dalam arti satuan nilainya, jadi evaluasi berhubungan dengan produksi
informasi mengenai nilai atau hasil manfaat kebijakan.
Pandangan Peter H. Rossi, bahwa evaluasi merupakan suatu aplikasi penilaian yang
sistematis terhadap konsep, desain, implementasi dan manfaat aktivitas dan program
dari suatu organisasi.
Tujuan dari evaluasi menurut Cronbach adalah sebagai alat penyedia informasi untuk
membuat keputusan. Menurut Arikunto, tujuan evaluasi yaitu tujuan umum diarahkan
kepada program secara keseluruhan dan tujuan khusus difokuskan pada masing-
masing komponen, dan program implementasi di kembangkan untuk mengevaluasi
sejauh mana program tersbut telah berhasil mencapai hasil yang ditetapkan.
Tujuan evaluasi menurut James E. Neal Jr adalah :
Mengidentifikasi kemampuan dan kekkuatan karyawan
Mengidentifikasi potensi perkembangan karyawan
Memberikan informasi bagi perkembangan karyawan
Membuat organisasi lebih produkstif
Memberikan data bagi kompensasi karyawan
Memproteksi organisasi dari tuntutan hokum
Fungsi evaluasi secara umum memberikan gambaran informasi yang baik dan benar,
memberikan kritikan pada klarifikasi pada suatu niali-nilai dari suatu tujuan da target,
membuat suatu metode kebijakan untuk mencapai kinerja sehingga program dan
kegiatan yang di evaluasi memberikan konribusi dan dapat dirumuskan kembali dalam
suatu kebijakan kegiatan dalam organisasi .
2018 Kewirausahaan 1
4 dosen
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Penghargaan – reward adalah bentuk apresiasi kepada suatu prestasi tertentu yang di
berikan, baik oleh dan dari peroseorangan atau suatu Lembaga yang biasanya dlam
bentuk material atau non material.
Terdapat beberapa istilah yang sama dengan istilah penghargaan yaitu istilah intensif
dan imbalan. Insentif merupakan penghargaan bersifat material dan non material yang
berikan oleh pihak pimpinan perusahaan kepada karyawan agar mereka bekerja
dengan motivasi tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan perusahaan.
Imbalan terdiri dari dua jenis, yaitu imbalan intrinsic adalah imbalan yang merupakan
bagian dari perkerjaan itu sendiri bersifat kepuasan secara individu, dan imlaban
ekstrinsik adalah imbalan yang berasal dari pekerjaan, seperti uang, promosi.
Dalam konsep manajemen masalah pengahargaan atau pengagatian harus menjadi
sebuah kebijakan manajemen sumber daya manusia, dengan perusahaan harus
memastikan konsep pemberian gaji, honor, insentif, imbalan, bonus, cuti dan lainnya
terhadap setiap karyawan, dan dengan tidak mengurangi dari aturan dan hokum yang
berlaku.
4. Pelatihan dan penasehat
Bagaimana perusahaan bisa maju pesat ? didukung oleh sumber daya manusia yang
memiliki kemampuan yang hebat dan luar biasa. Bagaimana bisa menjadikan SDM
memiliki produktivitas yang tinggi salah satunya dengan pelatihan dan pengembangan
dan dukungan penasehat dari bagian MSDM.
Pelatihan adalah suatu proses yang didesain untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan teknis, ataupun meningkatkan kinerja pegawai, dan pengembangan
adalah proses yang didesain untuk meningkatkan kemampuan konseptual,
kemampuan pengambilan keputusan dan memperluas hubungan manusia.
5. Membangun relasi
Bagian sumber daya manusia harus mengembangkan bagaimana membangun relasi
dengan karyawan, antar bagian dan hubungan dengan lingkungan luar organisasi.
Hal ini juga berlaku untuk mengetahui bagaimana hubungan relasi antar karyawan,
sebab hal ini akan membawa manfaat yang sangat besar dalam hal pekerjaan.
Dengan relasi yang baik terhubung dapat memberikan manfaat seperti memperlancar
pekerjaan, mambantu memahami sifat karakter setiap karyawan, dapat terbebas dari
masalah pekerjaan dan organisasi.
6. Menciptakan kondisi aman dan sehat
2018 Kewirausahaan 1
5 dosen
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Menjadi tanggung jawab dari bagian SDM untuk dapat menciptakan kondisi kerja
yang aman dan sehat untuk setiap lapangan perkajaan terhadap karyawan. Dan dapat
menciptakan organisasi yang sehat, organisasi yang memiliki budaya, iklim dan
praktek-praktek kerja yang mapu menciptakan lingkungan yang mendukung
kesehatan dan keselamatan karyawan dan efektivitas organisasi. Dengan terwujudnya
organisasi yang sehat akan men ingkatkan kepuasan kerja, menurunkan tingkat
absensi dan keluar masuk karyawan, meningkatkan kinerja karyawan, meningkatkan
kesehatan fisik, mental, spiritual dan kesejahteraan karyawan. Dan pada kahirkan
akan memberikan dampak positif terhadap keuangan oragnisasi.
Hal lain adalah bagaimana membangun budaya kerja yang kondusif dan produktif,
sebab hal ini akan meningkatkan produktivitas dari setiap anggota organisasi dan
mereka akan termotivasi.
7. Mandalami masalah
Bagian SDM memiliki fungsi salah satunya adalah sebagai pencari solusi dari
masalah – masalah yang terjadi atau personal research, masalah yang terjadi pada
setiap personal karyawan harus di cari akar pemasalahannya, mengumpulkan
infomasi, mengevaluasi dan menganalisa. Kemuadian menjadikan suatu kebijakan
agar menjadikan manajemen SDM lebih baik dan sesuai dengan tujuan organisasi.
8. Pengintregrasian
Fungsi lain dari bagian SDM adalah bagaimana bisa menyatukan berbgai kepentingan
antara karyawan dengan perusahaan agar sinergi dan tidak memiliki dampak negative
yang besar, Setiap kepentingan yang anada membawa dampak positif terhadap
kepentingan individu karyawan dan perusahaan.
9. Pemeliharaan
Karyawan atau tenaga keja merupakan bagian dari konsep modal, jadi secara
manajemen harus dibuat seuatu ketetapan dan kondisi pemeliharan karyawan yang
mengarah pada meningkatan kondisi fisik, mental, loyalitas agar kerja sama dan
setiap kepentingan memberikan dampak positif.
10. Pemberhentian
Berhubungan dengan hukuman, atau pemutusan hubungan kerja. Hukuman adalah
sebuah cara untuk mengarahkan sebuah tingkah laku agar sesuai dengan tingkah laku
yang berlaku secara umum. Hukuman diberikan ketika sebuah tingkah laku yang tidak
diharapkan ditampilkan oleh orang yang bersangkutan atau orang yang bersangkutan
2018 Kewirausahaan 1
6 dosen
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
tidak memberikan respon atau tidak menampilkan sebuah tingkah laku yang
diharapkan.
Fungsi hukuman dalam manajemen dapat memberikan konsep membatasi perilaku,
bersifat mendidik dan memperkuat motivasi untuk menghindarkan diri dari tingkah
laku yang tidak diharapkan.
2018 Kewirausahaan 1
7 dosen
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pelatihan kreativitas
Pelatihan dengan memberikan peluang untuk mengeluarkan gagasan dan konsep
kreativitas sebebas mungkin berdasarkan pada nilai rasional, tujuannya agar perusahaan
dapat berkembang lebih baik.
2018 Kewirausahaan 1
8 dosen
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1. Proses
Merancang proses produksi secara fisik mencakup seleksi tipe proses, pemilihan
teknologi, analisis aliran proses, penentuan lokasi fasilitas, penanganan bahan dan
layout fasilitas. Keputusan pembuatan produk dan jasa.
2. Kapasitas
Mengarhakan pada keputusan pengembangan rencana kapasitas, forecasting,
perencanaan fasilitas, perencanaan agregat, scheduling dan perencanaan dan
pengawasan kapasitas lainnya.
3. Persediaan
Menyangkut pada persediaan bahan baku, keputusan kapan harus memesan dan
berapa banyak setiap kali pesan, atau pengelolaan system logistic.
4. Tenaga kerja
Keputusan terhadap perancangan dan pengelolaan tenaga kerja dalam operasi,
umumnya bekerjasama dengan bagian SDM.
5. Kualitas
Bertanggung jawab atas kualitas barang dan jasa yang dihasilkan, pada dimendi
kualitas, desain produk dan pengawasan kualitas.
2018 Kewirausahaan 1
9 dosen
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Desain tiruan dini dilakukan dengan cara Reverse engineering, yaitu dengan cara
membeli suatu produk yang akan ditiru, dipisah-pisahkan atau dibongkar untuk
melihat cara bekerjanya dan cara pembuatan dan kemudian membuat produknya
sendiri.
2. Product Life Cycles
Konsep ini menyatakan bahwa hampir semua produk baru yang ditawarkan kepada
konsumen akan menjalani siklus kehidupan terdiri dari empat tahap dalam periode
waktu terbatas. Tahapan PLC adalah :
a. Tahap pengenalan – Introduction
Produk baru diperkenalkan, operasi penjualan tidak selalu baik, terdapat
keterlambatan dalam perluasan kapasitas produksi, masalah teknis belum dapat
diatasi dan harga jual tinggi
b. Tahap pertumbuhan – Growth
Produk sudah di perbaiki dan distandarisasi, dapat diadalkan dan harga lebih
rendah. Kuantitas penjualan akan meningkat cukup besar, perusahaan melalui
pengembangan dan penelitian melakukan perbaikan kualitas produk,
mengembangkan dan menambah model dan feature baru pada produk.
c. Tahap Kejenuhan – Maturity
Produk adalah matang, keandalan dalam performance, harga wajar dan tidak
terjadi perubahan banyak dari tahun ke tahun. Volume penjualan mulai menurun
sebab sifat barang sudah berubang menajdi pengganti dan tergantung pada
2018 Kewirausahaan 1
10 dosen
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pertambahan penduduk. Bagian produksi harus melakukan modifikasi produk dan
inovasi produk baru.
d. Tahap penurunan – Decline
Tahap penurunan permintaan dan jika produk diganti oleh produk baru, secara
umum produk akan sampai pada tahap ini, maka perusahaan harus melakukan
pengembangan produk-produk baru untuk menggantikan produk lama.
Pola yang terjadi tidak selalu mengikuti Tapaha pada PLC, terkadang ada produk
yang loncat dari tahap pertama langsung ke tahap kejenuhan atau langsung masuk
tahap penurunan. Konsep ini tetap harus menjadi keputusan dalam produksi
3. Kecenderungan dalam pengembangan produk
Dinamika perubahan pasar, teknologi, globalisasi pasar telah menciptakan
kecenderungan baru dalam desain produk. Kecenderungan nya adalah :
a. Banyak perusahaan mengurangi macam produk dan menghentikan produksi pada
produk yang hanya menguntungkan secara marginal.
b. Banyak perusahaan menyederhanakan produk melalui perancangan kembali
bagian dan komponen, dalam pekerjaan yang sama.
2018 Kewirausahaan 1
11 dosen
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dilakukan untuk menyaring gagasan – gagasan yang jelek, karena menerima suatu
gagasan jelek dan mengembangkannya akan menjadi suatu produk yang merugikan
perusahaan. Lakukan uji pasar dan opersi percobaan sebelum keputusan final.
2018 Kewirausahaan 1
12 dosen
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dalam analisis seleksi produk terdapat beberapa metode yang dapat dikembangkan,
yaitu :
a. Metode daftar nilai – scoring.
Menyusun suatu daftar faktor – faktor penimbang dengan setiap faktor di beri bobot,
seperti faktor volume penjualan, perlindungan patent, persaingan, bahan baku, kulaitas
produk, resiko teknikal, kesesuaian strategi umum perusahaan. Kemudian biberikan
kategori sangat baik sampai sangat jelek. Perusahaan hartus memilik nilai standar dari
setiap kategori, dan scaring dapat digunakan untuk menentukan rangking alternative
produk.
b. Analisis financial
Analisis ini dilakukan untuk menilai karakteristik biaya dan penghasilan yaitu dengan
perhitungan return on
investment atau disebut
dengan project value
index. RI merupakan
margin laba yang
diproyeksikan dibagi
dengan investasi total yang diperlukan bagi pengembangan produk, atau dapat di cari
dengan rumusan :
PT x PC x AV x p x L
RI =
TDC
Keterangan :
RI : Return on investment
PT : Probabilitas keberhasilan teknikal
PC : Probabilitas keberhasilan komersial dalam pasar
AV : Volume penjualan tahunan
p : Kontribusi laba per unit produk
L : Waktu kehidupan produk dalam tahun
TDC : Biaya pengembangan produk total dalam rupiah
Dalam pengembangan produk baru terdapat beberapa hambatan yang perlu menajdi
kajian, yaitu :
2018 Kewirausahaan 1
13 dosen
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
a. Kuranya gagasan – ide pengembangan produk baru
b. Kondisi pasar yang semakin bersaing
c. Batasn – Batasan semakan bertambah dari masyarakat dan pemerintah
d. Biaya proses pengembangan produk baru yang sangat mahal.
2018 Kewirausahaan 1
14 dosen
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
beda, perusahaan memungkinkan untuk memperoduksi berbagai variasi produk yang
relative banyak dan variasi komponen yang sedikit pada saat yang sama.
2. Diversifikasi
Pertimbamkan konsep diversifikasi, yaitu kesempatan untuk menambah atau memperluas
macam produk yang dibuat dan jual, terdapat tiga model diversifikasi, yaitu :
a. Diversivikasi konsentrik
Usaha menambah produk baru yang mempunyai sinergi teknologik atau sinergi
pemasaran dengan garis produk yang ada – product line.
b. Diversifikasi horizontal
Usaha menambah produk – produk bartu yang dapat menarik para
konsumenmeskipun produk baru tersebut tidak mempunyai hubungan dengan paris
produk yang ada.
c. Diversifikasi konglomerat
Usaha menambah produk bary untuk dijual pada golongan pembeli baru dengan
tujuan menjaga stabilitas produksi dan penjualan atau merupakan pemanfaatan
kesempatan lingkungan yang menguntungkan.
3. Standarisasi
Proses penentuan spesifikasi ukuran, bentuk dan karakter – karakter lain pada barang –
barang yamg dibuat. Perusahaan harus memiliki standar produk yang dapat mengacu
pada standar perusahaan, standar peraturan pemerintah dan kementrian, standar suatu
negara dana tau standar pasar.
4. Reliabilitas
Keandalan berhubungan dangan lama kehidupan produk, yang tergantung pada desain
produk, derajat kesempurnaan proses produksi, kondisi dimana produk tersebut
digunakan dan factor kebetulan.
Reliabilitas adalh probabilitas bahwa suatu komponen atau produk akan aus pada lama
waktu tertentu dibawh kondisi penggunaan normal. Beberapa aspek dalam reliabilitas
yaitu :
a. Reliabiltas adalah lama atau umur kehidupan yang diperkirakan
b. Reliabiltas adalah kondisi penggunaan
c. Reliabilitas adalah bertalian dengan komponen – komponen individual dan produk
keseluruhan
d. Seberapa serius keruksakan
e. Seberapa cepat suatu komponen yang rusak dapat diganti atau diperbaiki
2018 Kewirausahaan 1
15 dosen
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
f. Bahwa reliabilitas system – system biasanya dapat diperbaiki melalui pembuatan
produk dengan komponen – komponen yang lebih sempurna.
g. Derajat keruksakan
h. Reliabilitas berkaitan erat dengan pemeliharaan dan pemeliharaan preventif yaitu
produk dirancang untuk memudahkan atau menyederhanakan maintainability.
2018 Kewirausahaan 1
16 dosen
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Daft, Richard (2003), Manajemen, Edisi ke-5, Jilid 1 dan 2, Erlangga, Jakarta
2. F. Delmar dan S. Shane, "Does Business Planning Facilitate the Development of New
Ventures" Strategic Management Journal, December 2003, pp. 1165—1185.
3. Griffin, Ricky W., and Ebert, Ronald J., 2006, Business, 8th edition, Pearson
Education Inc., New Jersey.
4. Griffin (2005), Fundamental of Management, 4th Ed., Houghton Mifflin Company
5. Madura, Jeff, 2007, Introduction to Business, 4th edition, South-Western College
Publishing, USA.
6. Mosley, Donald C. dan Paul H. Pietri (1975) : The Art Of Working With And Through
People.
7. Hanafi, Mamduh M. (2003), Manajemen, Edisi Revisi, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
8. Hariandja, Marihot Tua Efendi, (2005), Manajemen Sumber Daya Manusia : Pengadaan,
Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai, Cetakan
ketiga, PT Grasindo, Jakarta
9. N.Nuryesrnan M, Moral dan Etika Dalam Dunia Bisnis, Bank dan Manajemen, Mei/Juni
1996.
10. Robbins, S. and Coulter, M. (2002), Management, 7th Ed., Prentice Hall, Inc. Upper
Sadle River, New Jersey.
11. Siagian, Sondang P. (2006), Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan ketiga belas,
Bumi Aksara, Jakarta.
12. Saydam, Gouzali, (2000), Manajemen Sumber Daya Manusia : Suatu pendekatan Mikro
(Dalam Tanya Jawab), Cetakan kedua, Djambatan, Jakarta
13. T. Hani Handoko (2002), Dasar – dasar manajemen produksi dan operasi, BPFE
Yogyakarta
14. T. Hani Handoko, (1987). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi ke-2.
Yogyakarta:PBFE [Universitas Gadjah Mada].
2018 Kewirausahaan 1
17 dosen
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id