03
Modul ke:
Pengendalian Proyek
Project Organization
Fakultas
TEKNIK Mawardi Amin
Program Studi
Teknik Sipil
Ikhtisar
1. Pengantar
2. Karakteristik Proyek - Pilihan Bentuk Organisasi.
3. Otoritas Proyek Manager.
4. Conflict Management.
5. Coordination.
6. Overcoming Resistance to Plan Implementation.
7. Winning and Sustaining the Enthusiastic Support of Project
Personnel.
8. Partnering.
Bagian Isi
Pengantar
1. Proyek dikelola oleh PM melalui suatu organisasi.
2. Tugas berat pengelolaan proyek adalah mengkoordinasikan staf
yang berasal dari berbagai disiplin dan juga sub-organisasi.
3. Bentuk organisasi proyek bisa bervariasi:
- dari ekstrim functional organizational, sampai ekstrim lain pure
project organization;
- kecenderungan organisasi modern: flat dan lean organization;
berbasiskan proses bukan lagi tugas;
- menjauh dari organisasi fungsi yang kental hirarki.
4. Pembentukan organisasi perlu mempertimbangkan karateristik
proyek.
5. Setelah organisasi dibentuk, staffing merupakan faktor penting:
- untuk melaksanakan tugas dan fungsi organisasi; perlu orang yang
tepat;
- agar Tim dapat bekerja efisien dan dalam harmoni.
KARAKTERISTIK PROYEK - PILIHAN BENTUK
ORGANISASI (1)
1. Objectives:
- organisasi harus dapat menjamin proyek dapat mencapai
tujuan tanpa kompromi:
2. Schedule:
- lama pengerjaan dan jadwal penyelesaian harus tepat;
organisasi harus efisien.
3. Complexity:
- persyaratan teknologi ikut menentukan bentuk organisasi;
misalnya PLTN sangat spesifik dan sophisticated.
4. Size and Nature of the Task:
- proyek dengan ribuan pekerja dan multi years organisasi
akan lebih kompleks.
5. Resources required:
- setiap proyek perlu material dan tenaga yang spesifik.
6. Information and Control System:
- level informasi dan kontrol juga spesifik.
Karakteristik – Bentuk Organisasi Proyek
SUPERVISOR
(1) SHOP
FOREMAN
OBJECTIVES PROJECT
PURE PROJECT SCHEDULE WORKER
ORGANIZATION
MANAGEMENT COMPLEXITY (2) LIAISON OFFICER
DERIVED FROM
ORGANIZATION SIZE & NATURE OF TASK
FUNCTIONAL (3) TASK FORCE
RESOURCES & CONTROL (4) STANDING COMMITTEE
SYSTEM ORGANIZATION
(5) PROJECT COORDINATOR
(6) PROJECT MANAGER
PROJECT (7) MATRIX ORGANIZATION
CHARACTERISTICS
KARAKTERISTIK PROYEK - PILIHAN BENTUK
ORGANISASI (2)
1. Perkembangan dimulai dari proyek yang kecil sampai
dengan kompleks:
- umumnya digunakan organisasi fungsional yang ada;
melibatkan fungsi-fungsi utama organisasi yang
diperlukan; misalnya Engineering, Project Control,
Purchasing, Construction, Finance.
2. Tergantung kompleksitas, untuk mengkoordinasi
kegiatan atau menjamin koordinasi horizontal dapat
dilakukan:
a. Dikerjakan langsung (supervisor foremen worker).
b. Mengangkat Liaison officer.
c. Membentuk Task force.
d. Standing Committee: pemimpinnya biasanya adalah
pimpinan unit fungsional yang paling berkaitan.
KARAKTERISTIK PROYEK - PILIHAN BENTUK
ORGANISASI (3)
3. Jika keputusan ternyata harus naik sampai eksekutif,
maka perlu dibuat proyek dengan alternatif sesuai
kompleksitas, mengangkat atau membentuk:
a. Project Coordinator.
b. Project Manager.
c. Matrix Organization.
4. Program diatur oleh Project Manager (PM), tetapi
anggaran berasal dan tetap mengunakan
aturan/sistem fungsional.
5. Matrix Organization:
- mempunyai dua pimpinan yaitu PM untuk program
(what to do) dan Functonal Manager (how to do);
- dapat juga dana unit fungsional dikelompokkan dalam 2
bagian; untuk keperluan unit fungsional dan untuk
melaksanakan proyek khusus tersebut;
KARAKTERISTIK PROYEK - PILIHAN BENTUK
ORGANISASI (4)
- PM punya kewenangan relatif lebih besar untuk
mengontrol proyek (dibanding butir 3 diatas), karena
kewenangannya setara dengan kewenangan Functional
Manager.
Functional Matrix Management Organization
EXECUTIVE
MANAGEMENT
PROJECT
ENGINEERING PURCHASING CONSTRUCTION FINANCE
CONTROL
PROJECT MANAGER I
PROJECT MANAGER II
TASK FORCE
MEMBERS
KARAKTERISTIK PROYEK - PILIHAN BENTUK
ORGANISASI (4)
6. Pure Project Organization:
- Biasanya untuk projek yang besar dan kompleks;
- Sering menjadi permintaan dan persyaratan owner;
selain menjamin fokus kerja, juga supaya unit kerja
owner dapat langsung berkoordinasi dengan unit
proyek.
7. Ada keuntungan dan ada kerugian:
- mahal, organisasi harus dibentuk khusus;
- staf harus pilihan; perlu insentif khusus;
- loyalitas biasanya rendah; proyek sementara.
Pure Project Management Organization
OWNER
PROJECT MANAGER
PROJECT
ENGINEERING PURCHASING CONSTRUCTION FINANCE
CONTROL
OTORITAS PROJECT MANAGER (PM)
f. Project Headquarters:
- perlu kantor tertentu untuk memudahkan kordinasi
internal dan eksternal;
- juga dapat meningkatkan kebersamaan, loyalty, dan
dedikasi.
OVERCOMING RESISTANCE
TO PLAN IMPLEMENTATION (1)
1. Walaupun ada Plan, PM dan Planning/Scheduling
section, tidak ada jaminan staf akan bersemangat
mengikuti rencana kerja.
2. Planning/Scheduling section adalah bagian yang
bertanggung-jawab untuk merencanakan jadwal,
biaya dan juga melaporkannya.
3. Sering ada resistensi terutama dalam organisasi
matrik; ini harus diantisipasi.
4. Penyebab bisa macam-macam:
a. tidak tahu mengenai manfaat ‘plan”; tidak biasa;
misalnya pengawas, buruh, dll.; harus di ’indroktinasi’
melalui pelatihan.
b. tidak populer; tidak percaya; paper works, tambah
tanggung jawab, dll. plan harus benar-benar simpel
dan bermanfaat.
OVERCOMING RESISTANCE
TO PLAN IMPLEMENTATION (2)
c. ingin kebebasan kerja; tidak terikat jadwal dan metoda;
diketahui penggunaan dana, dll.
- perlu komitmen; libatkan dalam partisipatif planning;
- jika staf ganti; lakukan review; integrasikan gagasan
baru, dll.; selama sesuai dengan master plan;
- yakinkan ‘kebebasan’ itu ada; jalur kritis maksimum
hanya 20%;
- batasi kerumitan analisis network, kelayakan dan
optimasinya kepada kelompok planning dan scheduling;
bagian lain pakai barchart saja.
5. Ada kontraktor yang menolak menggunakan plan; biaya plan
biasanya dipikul oleh pemilik kaitkan dengan pembayaran;
mengikat pengawas, pemilik dan kontraktor; memisahkan
kewenangan membayar dan pemegang uang dalam kasus in-
house.
6. Harus ada perhatian penuh dan menerus dari PM; PM harus
konsisten menggunakan plan dan menunjukkan manfaatnya.
WINNING AND SUSTAINING THE
ENTHUSIASTIC SUPPORT OF PROJECT
PERSONNEL (1)
1. PM harus mampu memotivasi pekerja:
- menjamin komunikasi horizontal dan vertikal;
memaksimumkan koordinasi antar disiplin; menyelesaikan
masalah interpersonal dan konflik;
- team building, team discipline, dan prestasi akan meningkat;
2. Harus memahami ‘needs’ dari pekerja:
a. Psychological needs: makanan; rumah; istirahat/piknik; dan
latihan.
b. Safety and security needs: keamanan dari bahaya; ancaman.
c. Social needs: belonging; association; acceptance; and giving
and receiving of friendship.
d. Ego needs: self-esteem; self-confidence; independence;
pride; competence; reputation; status; recognition; respect;
and appreciation.
WINNING AND SUSTAINING THE
ENTHUSIASTIC SUPPORT OF PROJECT
PERSONNEL (2)
1. Tradional contracts:
- berbasiskan hak dan kewajiban; transaksi;
menimbulkan banyak ketegangan antara pihak yang
terlibat; banyak tuntutan; kontra produktif;
- sementara itu tantangan semakin berat; mutu dan
efisiensi; juga kompleksitas bisinis; inflasi, teknologi
baru; risiko tinggi; kompetisi luar negeri;
2. Modus baru; partnering:
- perilaku win-win di antara pelaku bisinis konstruksi;
- memerlukan komitmen total; jangka panjang; optimasi
keunggulan masing-masing pihak;
- harus mempunyai tujuan (visi) yang sama;
memberikan kontribusi bagi pencapaiannya;
PARTNERING (2)
c. Shared Vision:
- visi dan misi harus disepakati;
- harus terbuka; pertempuran gagasan; tujuan perlu
dirumuskan bersama;
d. Partnering dan TQM:
- partnering mendukung TQM; longterm commitment,
continuous improvement.
- kedua konsep sejalan dan perlu dikembangkan bersama.
e. Keuntungan partnering:
- untuk semua pihak yang terlibat; evaluasi periodik
diperlukan; harus formal dan tertulis; mencatat yang baik
dan yang buruk;
- Bisa pakai nilai: aspek komunikasi; pemecahan masalah;
prestasi kemajuan, dll.
PARTNERING (4)