Dosen Pengajar :
Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCUBUANA
PERIODE 2020 / 2021
DAFTAR ISI
BAB I.............................................................................................................................2
PENDAHULUAN...........................................................................................................2
1.1 Latar Belakang................................................................................................2
1.2 Perumusan Masalah.......................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................3
1.4 Batasan Masalah.............................................................................................3
1.5 Metodologi Penulisan......................................................................................4
BAB II............................................................................................................................5
LANDASAN TEORI......................................................................................................5
2.1 Manajemen Resiko..........................................................................................5
2.2 Bangunan Air...................................................................................................6
2.3 Jenis – Jenis Bangunan Air.............................................................................6
a) Bangunan Pengambil Bebas...........................................................................6
b) Bangunan Bendung.........................................................................................6
c) Bendungan......................................................................................................8
2.4 Alternatif Pemilihan Jenis Bangunan Utama.................................................11
BAB III.........................................................................................................................12
PEMBAHASAN...........................................................................................................12
3.1 Pembahasan Studi Kasus.............................................................................12
3.1.1. Jurnal......................................................................................................12
BAB IV........................................................................................................................14
KESIMPULAN.............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................15
Data kecelakaan kerja yang diterima PT Jamsostek untuk wilayah Provinsi Jawa Barat
selama tahun 2012 terdapat 37.390 kasus kecelakaan kerja. Dari data jumlah kecelakaan
kerja sepanjang tahun 2012 terdapat 2.419 kasus kecelakaan kerja yang mengakibatkan
pekerja meninggal dunia (Jamsostek, 2013).
Suatu pekerjaan proyek konstruksi tentunya ingin diselesaikan dengan tepat waktu,
namun terkadang aktivitas pekerjaan suatu proyek dapat terganggu dengan berbagai hal,
sehingga mengalami ketelambatan waktu penyelesaian. Salah satu penyebab
terganggunya atau terhentinya pekerjaan proyek adalah kecelakaan yang mungkin terjadi
Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan dan diidentifikasi, maka tujuan penulisan
dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Memenuhi tugas mata kuliah sistem manajemen mutu.
2. Mengetahui penerapan Manajemen Resiko pada proyek.
3. Menambah wawasan mengenai Manajemen Resiko proyek bangunan air.
Dalam makalah ini, pembahasan akan dibatasi seputar topik berikut ini:
1) BAB I PENDAHULUAN
Memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, dan
metodelogi penulisan
2) BAB II LANDASAN TEORI
Memuat pengertian dari materi yang akan dibahas dan pengenalan materi
3) BAB III PEMBAHASAN
Memuat analisis dari jurnal disertai data terlampir
4) BAB IV PENUTUP
Memuat kesimpulan dari hasil pembahasan makalah
5) DATA TERLAMPIR
Memuat jurnal maupun studi kasus pembahasan
LANDASAN TEORI
Bangunan ini merupakan bangunan utama yang dibangun di sungai untuk memenuhi
kebutuhan air irigasi. Jenis bangunan yang dipilih harus disesuaikan dengan jumlah air
yang ada disungai tersebut, sifat hidrolik sungai, daerah yang akan diairi, jenis tanaman
yang akan dikembangkan dan sebagainya. Air yang diambil dari sungai harus dapat
mengalir secara gravitasi dan harus bisa mengurangi kandungan sedimen yang
berlebihan serta memunginkan untuk mengukur air yang masuk irigasi.
Mengingat tempat kedudukan lahan yang akan dialiri dan kondisi sungai yang ada maka
dapat dibuat beberapa jenis bangunan utama, yaitu:
b) Bangunan Bendung
Bangunan ini dibangun melintang sungai yang berfungsi untuk menaikkan
muka air sungai, menaikkan tinggi tekan dan atau membendung aliran sungai
i. Bendung Tetap
Bendung tetap adalah ambang yang dibangun melintang sungai untuk
pembendungan sungai yang terdiri dari ambang tetap, dimana muka air banjir
di bagian udiknya tidak dapat diatur elevasinya. Bendung ini juga merupakan
penghalang saat terjadi banjir sehingga air sungai menjadi tinggi dan tanpa
kontrol yang baik akan dapat menyebabkan genangan air di hulu bendung
tersebut. Untuk sungai yang tidak mampu menampung tinggi luapan yang
terjadi tidak sesuai dengan bangunan ini. Bahannya dapat terbuat dari
pasangan batu, beton atau pasangan batu dan beton.
Bendungan yang tingginya antara 10m dan 15m dapat pula disebut
bendungan besar asal memenuhi salah satu atau lebih kriteria sebagai
berikut:
¯ Panjang puncak bendungan tidak kurang dari 500m.
¯ Kapasitas waduk yang terbentuk tidak kurang dari 1 juta m3.
PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan Studi Kasus
3.1.1. Jurnal
1. Judul Jurnal : Analisis Resiko Proyek Konstruksi Studi Kasus Bendungan Way
Sekampungan Paket 2 Dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis dan Domino
2. Ditulis oleh : M. Rizqika Aftortu, Ika Kustiani, dan Amril Ma’ruf Siregar
(Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung)
4. Isi Pembahasan
Bendungan way sekampung memiliki tipe sebagai bendungan urugan.
Berdasarkan ISO : 3100, Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) merupakan
metode identifikasi resiko lanjutan dengan menganalisis berbagai pertimbangan dari
kegagalan yang ada dan mengevaluasi dampak dari kegagalan tersebut. Untuk
menentukan faktor dasar dari variable pekerjaan yang memiliki resiko tinggi
dilakukan diagramming techniques dengan menerapkan fishbone diagram.
KESIMPULAN
1. Manajemen risiko sangat penting bagi kelangsungan suatu usaha atau kegiatan. Jika
terjadi suatu bencana, seperti kebakaran atau kerusakan, perusahaan akan mengalami
kerugian yang sangat besar, yang dapat menghambat, mengganggu bahkan
menghancurkan kelangsungan usaha atau kegiatan operasi. Manajemen risiko
merupakan alat untuk melindungi perusahaan dari setiap kemungkinan yang
merugikan (Ramli, 2010).
2. Kebanyakan konstruksi bangunan air bersifat lebih masif dan tidak memerlukan segi
keindahan dibanding dengan bangunan-bangunan gedung atau jembatan, dan
perencanaan bangunannya secara detail tidak terlalu halus. Permukaan bangunan air
3. Mengingat tempat kedudukan lahan yang akan dialiri dan kondisi sungai yang ada
maka dapat dibuat beberapa jenis bangunan utama, yaitu:
Bangunan Pengambil Bebas
Bangunan Bendung
Bendungan
DAFTAR PUSTAKA
Suanda, Budi. 2001. Pengelolaan Resiko Kontrak Terhadap Kinerja Biaya pada
Proyek Konstruksi ( Studi Kasus PT.PP). Universitas Indonesia, Depok.
Kustiani,Ika, M. Rizqika Aftortu dan Amril Ma’ruf Siregar. 2019. Analisis Resiko
Proyek Konstruksi Studi Kasus Bendungan Way Sekampung Paket 2 Dengan Metode
Failure Mode and Effect Analysis dan Domino. Universitas Lampung