Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DEFISINSI G6PD


DI RUANGAN PERAWATAN ANAK HEMATO ONKOLOGI
RSUD ULIN BANJARMASIN

Tanggal 16 Desember – 21 Desember 2019

Oleh :
SITI AISYAH DAMANIK, S.Kep
NIM 1930913320020

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2019
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : Siti Aisyah Damanik, S.Kep


NIM : 1930913320020
JUDUL : Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Defisinsi G6PD
Di Ruangan Perawatan Anak Hemato Onkologi RSUD
Ulin Banjarmasin

Banjarmasin, 30 September 2019

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Eka Santi , S.Kep., Ns., M.Kep Ayu Susanti, S.Kep, Ns


NIP. 197080615 200812 2 001 NIP. 19800930 200312 2 005
KONSEP DEFISIENSI G6PD
Pengertian : PemeriksaanPenunjang :
Defisiensi Glukosa-6- fosfat Dehidrogenase (G6PD) adalah kelainan genetik metabolik yang 1. Hitung darah lengkap
Melalui hitung darah lengkap, dokter bisa mengetahui
menyebabkan kadar enzim G6PD dalam darah tidak terpenuhi. G6PD merupakan enzim yang
jumlah sel darah merah, protein, dan bilirubin dalam
sangat penting untuk menjaga sel-sel darah merah agar tetap berfungsi dengan baik dan normal. darah
Namun jika tingkat G6PD rendah maka sel darah merah akan hancur sebelum waktunya 2. USG perut
(hemolisis), dan ketika tubuh tidak mampu mengganti sel darah merah yang hancur dengan USG perut dilakukan untuk melihat kemungkinan
cepat tersebut, maka akan terjadi anemia hemolitik dan proses ini akan menurunkan aliran terjadinya pembesaran orhan hati dan limpa
oksigen dari paru-paru ke jaringan di seluruh tubuh. 3. Pemeriksaan genetik
Pemeriksaan genetik dilakukan melalui tes darah untuk
meneliti kemungkinan mutasi pada gen G6PD.
4. Transfusi darah untuk mengganti sel darah yang rusak

Etiologi :
Anemia defisiensi G6PD terbukti sebagai Manifestasi klinis :
 Detak jantung cepat
penyakit genetik yang diwariskan dari satu
 Nafas berat, sesak Penanganan :
atau kedua orangtua kepada anak mereka.  Warna urin gelap
Gen cacat yang menyebabkan defisiensi  Kelelahan berat Secara umum kondisi ini tidak dapat
ini terdapat pada kromosom X, yaitu salah  Pucat disembuhkan, sehingga yang dapat
satu dari dua kromosom seks. Normalnya,  Deman
dilakukan adalah menghilangkan pemicu
pria hanya memiliki satu kromosom X  Pusing
 Kulit atau mata berwarna kuning (jaundice) terjadinya gejala kekurangan enzim pada
(XY), sementara wanita memiliki dua
 Limpa yang besar pasien. Pada kondisi terjadinya hemolisis,
kromosom X (XX). Pada pria, satu salinan  Gejala pencernaan seperti diare, mual dan rasa sakit
biasanya disertai kondisi anemia dimana
gen X yang mengalami perubahan tentu atau tidak nyaman diperut
terapi anemia seperti suplemen folat atau
sudah cukup untuk menyebabkan anemia
defisiensi G6PD. Sebaliknya, pada wanita, transfusi darah untuk menggantikan sel
mutasi harus terjadi pada kedua salinan darah yang rusak dan menjaga kadar
gen ini. Dikarenakan tidak mungkin bagi Komplikasi : Defisiensi G6PD yang berlangsung terus menerus
oksigen dalam darah. Terapi lain yang
wanita untuk memiliki dua salinan gen X mungkin dilakukan yaitu fototerapi pada
dapat memicu anemia hemolitik, yaitu penyakit kurang darah akibat
yang mengalami perubahan, pria biasanya bayi apabila terjadi jaundice (kuning),
jauh lebih mudah untuk terkena defisiensi sel darah merah hancur lebih cepat dibanding pembentukannya. Bila untuk menghilangkan kuning pada kulit
G6PD daripada wanita. terus dibiarkan, penderita dapat mengalami gangguan irama jantung, bayi akibat pecahnya sel darah merah..

kelainan kelainan otot jantung, atau gagal jantung.


Pathway Defisini G6PD
Mutasi Gen

G6PD

Stress Oksidasit
NADPH menurun
meningkat

Obat
Stress Oksidasi
(Oksidasi) Hemolisis

Bilirubin direk
meningkat
Keletihan
Eritrosit
menurun

Lemas HB keluar
Hematokrit Menurun

Risk. infeksi
ATP menurun Hemoglobinemia

Metabolisme otot O2 menurun Bilirubi Indirek


meningkat Katabolisme
meningkat
heme

Vasokonstriksi Pucat
perifer
ASUHAN KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN :
 Risk. Infeksi
 Keletihan

Risiko infeksi NIC NIC: Keletihan :


Infection control Perlindungan Infeksi NOC: Tingkatan
NOC :Immune status, 1. Monitor tanda dan 1. Monitor adanya tanda Kelelahan
knowledge : infction gejala infeksi dan gejala infeksi Setelah dilakukan tindakan
control, risk control 2. Monitor hitung keperawatan selama 1x 24
sistemik dan lokal
Setelah dilakukan tindakan granulosit, wbc jam masalah pasien teratasi
keperawatan selama 1 x 24 3. Monitor kerentanan 2. Monitor kerentanan dengan kriterian hasil:
jam masalah pasien teratasi , terhdap infeksi terhadap infeksi 1. Kelelahan
dengan kriteria : 4. Dorong masukan nutrisi 3. Pertahankan asepsis 2. Kelesuhan
1. Bebas dari tanda gejala yang cukup untuk pasien berisiko 3. Nyeri otot
infeksi 5. Dorong masukan cairan 4. Tingkatkan asupan 4. Sakit kepala
2. Menunjukkan yang cukup nutrisi yang cukup 5. Kehilangan selera
kemampuan untuk 6. Tingkatkan istirahat makan
5. Anjurkan asupan cariran,
mencegah timbulnya 7. Ajarkan pasien dan
infeksi keluarga tanda gejala dengan tepat
3. Jumlah leukosit dalam infeksi 6. Anjurkan istirahat
batas normal 8. Ajarkan cara
4. Menunjukkan prilaku menghindari infeksi
hidup sehat 9. Laporkan kecurigaan
infeksi
Keletihan :
NIC: Managemen Energi
1. Kaji status fisiologis
pasien yang
menyebabkan
kelelahan sesuai
dengan konteks usia
dan perkembangan
2. Ajurkan pasien
mengungkapkan
perasaan secara
verbal mengenai
keterbatasan yang
dialami
3. Perbaikan defisit
status fisiologis (
misalnya kemoterapi
yang menyebabkan
anemia) sebagai
perioritas utama
4. Konsultasikan
dengan ahli gizi
mengenai cara
meningkatkan
asupan energi dari
makanan
DAFTAR PUSTAKA

1. Cappellini,M.D. and Fiorelli,G., 2008, Glucosa-6-Phosphate Dehidrogenase


Deficiency, Lancet 371: 64-74.
2. Herdman, T. Heather. 2015. NANDA International Inc. nursing diagnoses :
definitions & classification 2015-2017. Jakarta: EGC
3. Nursing Interventions Classification (NIC). 2008. USA: Mosby Elsevier
4. Nursing Outcomes Classification (NOC). 2008. USA: Mosby Elsevier
5. R. Sjamsuhidajat&Wim de jong. Buku Ajar IlmuBedah. Edisirevisi. Jakarta : EGC ;
1997
6. Moorhead, Sue, et al. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC)5th edition Edisi
Bahasa Indonesia Editor Intansari Nurjannah dan Rosana Devi Tumanggor. United
Kingdom : Elsevier.
7. Bulechek, Gloria M, et al. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC) 6th
edition Edisi Bahasa Indonesia Editor Intansari Nurjannah dan Rosana Devi
Tumanggor. United Kingdom : Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai