RAHMAH, ST
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan bangunan gedung negara yang berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya kegiatan aparatur pemerintah harus fungsional, memenuhi keselamatan
bangunan dan proses penyelenggaraan pembangunan dilaksanakan secara tertib, efektif,
efisien, hemat, tidak berlebihan dan ramah lingkungan.
Berdasarkan Peraturan Presiden No.73 tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara, ditetapkan bahwa setiap pembangunan bangunan gedung negara yang
dilaksanakan Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah harus mendapat bantuan teknis
dalam bentuk pengelolaan teknis, yang dalam hal bantuan tenaga harus dilakukan oleh
tenaga pengelola teknis yang bersertifikat. Pengelola teknis bertugas membantu pengelola
kegiatan pada Kementerian/ Lembaga/Perangkat Daerah dalam pembangunan bangunan
gedung negara memberikan masukan administratif, dan teknologis jika diperlukan, guna
mencapai tertib penyelenggaraan.
Untuk itu Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Balai Diklat Pekerjaan
Umum & Perumahan Rakyat Wilayah VII Banjarmasin mengadakan kunjungan lapangan
ke Balai Penelitian Dan Pengembangan Rawa Banjarmasin dalam rangka mempraktikkan
teori yang telah didapat peserta Diklat Pengelolaan Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara selama mengikuti pendidikan.
D. SISTEMATIKA LAPORAN
Sistematika laporan adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan berisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan, permasalahan
pokok yang dilaporkan, serta sistematika laporan.
BAB II BATANG TUBUH
Batang Tubuh berisi tentang data dan fakta pelaksanaan kegiatan, kesesuaian
pelaksanaan dengan perencanaan, masalah yang terjadi, serta pembahasan
masalah.
BAB III PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran.
2
BAB II
BATANG TUBUH
3
Sistem Kontrak : Lumpsum
Pengguna Jasa : PPK Balai Penelitian dan Pengembangan Rawa
Alamat : Jl. Gatot Subroto No. 6 Banjarmasin Kalimantan Selatan
Penyedia Jasa : PT. GUMILANG SAJATI
Alamat : Jl. Cikutra 157 Kav 2 Citra Garden, Bandung
Telp. (022) 7107296, Bandung 40124
Ir. Basriansyah, MT
(Team Leader)
Moh. Rahim Arif Bilah, ST Rollies Budi Ashari Agus Judi Prayogo, ST
(Ahli Arsitektur) (Ahli Mekanikal Elektrikal) (Ahli K3 Konstruksi)
4
4. PERSYARATAN ADMINISTRATIF
DOKUMEN PEMBIAYAAN
Dokumen pembiayaan terdapat di dalam RKAKL Balai Penelitian dan Pengembangan
Rawa Banjarmasin, terdiri dari biaya:
a. Biaya perencanaan teknis (2015) : tidak dapat menemukan data RKAKL
b. Biaya Pelaksanaan konstruksi fisik (2018) : Rp. 9.492.156.000,-
c. Biaya Pengawasan konstruksi (2018) : Rp. 259.529.000,-
d. Biaya Pengelolaan kegiatan (2018) : Rp. 214.250.000,-
STATUS HAK ATAS TANAH
Merupakan milik Satuan Kerja Balai Pelatihan dan Pengembangan Rawa Banjarmasin.
STATUS KEPEMILIKAN BANGUNAN GEDUNG
Pemilik Bangunan Gedung adalah Satuan Kerja Balai Pelatihan dan Pengembangan
Rawa Banjarmasin Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
PERIZINAN
Telah memiliki IMB yang diterbitkan oleh Pemerintah Kota Banjarmasin pada tanggal
1 Nopember 2017.
Dokumen Pembangunan
No. Jenis Dokumen Keterangan
6 KAK Ada
5
Dokumen Pendaftaran
No. Jenis Dokumen Keterangan
5. PERSYARATAN TEKNIS
Berdasarkan PERMEN NO. 22/PRT/M/2018 tentang Pedoman Pembangunan
Bangunan Gedung Negara, Lampiran I.
6
NO. KETERANGAN STANDAR KONDISI DI
(KLASIFIKASI SEDERHANA) LAPANGAN
f. Kemiringan Atap Genteng min. 30°, sirap min. 22.5”, Tidak ada karena atap dak
seng/aluminium/metal min 15”
3 PERSYARATAN UTILITAS BANGUNAN
a. Air Bersih PDAM, Bahan Pipa SNI dan pemasangan PDAM
mengikuti ketentuan teknis yang
ditetapkan
b. Saluran air hujan Talang, saluran lingkungan air hujan yang jatuh
ketalang masuk ke
reservoir
c. Pengelolaan air limbah domestik
Limbah non kakus (grey water) Ke saluran pembuangan kota harus Ada sumur resapan
melalui pipa tertutup/terbuka
Limbah kakus (block water) Masuk ke Septictank, biopro/sejenisnya Masuk ke Septictank
d. Pengelolaan sampah Menerapkan 3R (Reduce, Reuse, Tidak ada
Recycle), tempat sampah
pengelompokkan, menyediakan
penampungan sampah sementara yang
kedap air
e. Sarana pencegahan dan Permen PU No. 26/PRT/M/2008 tentang Ada Fire Fighting
penanggulangan bahaya Sistem Proteksi Kebakaran pada Sistem/fire alarm,
kebakaran Bangunan Gedung dan Lingkungan Sprinkler dan Fire
Extinguisher (APAR)
kap 4 kg dan Ionization
Smoke Detector
f. Sumber Daya Listrik PLN, Adanya genset/generator darurat PLN dengan kapasitas 37
denga min. 40% daya terpasang Kva dan ada generator
genset
g. Pencahayaan Pencahayaan alami dan buatan yang Pencahayaan alami
sesuai dengan fungsi ruang dalam dengan jendela yang
bangunan tsb memadai
h. Sistem ventilasi dan 6-10% bukaan atau dengan tata udara Pintu bukaan yang
pengkondisian udara buatan (AC); banyak dan
Pemilihan jenis alat pengkondisian udara menggunakan AC Split
sesuai dengan fungsi bangunan system
i. Fasilitas komunikasi dan Dilengkapi sarana komunikasi dan Terdapat di ruang kontrol
informasi Informasi melalui audio dan visual sesuai aula, Pemasngan telp dan
kebutuhan BABX
j. Sistem penangkal petir Instalasi sudah ada tapi
penangkal petirnya
belum terpasang
k. Kebisingan dan getaran Mengacu AMDAL Tidak ada
l. Aksesibilitas dan fasilitas bagi Ram di dalam bangunan gedung Ram dipintu samping
penyandang disabilitas memiliki kemiringan paling besar 6° sudah memenuhhi
(1:10); Ram di luar bangunan gedung standar dengan
memiliki kemiringan paling besar 5° kemiringan kurang dari
(1:12); Lebar efektif ram tidak boleh 6°
kurang dari 95 cm tanpa tepi
pengaman/kanstin (low curb) dan 120 cm
dengan tepi pengaman (low curb)
8
NO. KETERANGAN STANDAR KONDISI DI
(KLASIFIKASI SEDERHANA) LAPANGAN
9
NO. SYARAT KETENTUAN KEADAAN DI KESESUAIAN
LAPANGAN
7 Daftar cacat atau kerusakan sebelum serah terima Tidak ada Tidak
pertama
8 Laporan Akhir pekerjaan pengawasan ada Sesuai
9 Berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan ada Sesuai
10 Berita acara pemeliharaan pekerjaan Tidak ditemukan Tidak
11 Serah terima pertama dan akhir pelaksanaan ada (serah terima I) Sesuai
konstruksi sebagai kelengkapan untuk pembayaran
angsuran pekerjaan konstruksi
12 Dokumen petunjuk pemeliharaan yang disusun Tidak ada tidak
bersama-sama penyedia jasa perencanaan
13 Dokumen Pendaftaran Bangunan Gedung Negara Tidak ada tidak
14 Hasil pemeriksaan dan dan pernyataan kelaikan Tidak ada Tidak
fungsi bangunan gedung sesuai dengan IMB
15 Kelengkapan dokumen Sertifikat Laik Fungsi (SLF) Belum ada tidak
dari Pemerintah Kota Banjarmasin
10
C. MASALAH YANG TERJADI
Permasalahan yang ditemukan pada kunjungan lapangan antara lain:
1. Tata cara pembayaran untuk pengawasan teknis tidak mengacu pada Permen PUPR
Nomor 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara, yang
seharusnya 90% sampai serah terima I dan 10% sampai serah terima II, pada prakteknya
dibayar sesuai progress pekerjaan.
2. Terdapat pergantian personil pada konsultan pengawas, yang tidak sesuai dengan
dokumen kontrak.
3. Terdapat surat teguran 1 tanggal 3 September 2018 dari konsultan pengawas ke
kontraktor perihal keterlambatan pekerjaan, disertai memo/teguran.
4. Pada Kurva S dalam Laporan akhir pekerjaan, ditemukan deviasi maksimum antara
rencana dan realisasi sebesar -12% pada Bulan Setember, namun tidak ditemukan
adanya proses show cause meeting (SCM) selama pelaksanaan. sebagaimana diketahui
untuk progress pekerjaan 0 s.d 75%, keterlambatan >10% seharusnya dilakukan SCM
setelah 2x teguran.
D. PEMBAHASAN MASALAH
Analisis dan pembahasan terhadap permasalaan adalah sebagai berikut:
MASALAH 1
Tata cara pembayaran untuk pengawasan teknis seharusnya mengacu pada Permen PUPR
No. 22/PRT/M/2018 yang meliputi:
• 90% dibayarkan saat pengawasan sampai dengan serah terima I pekerjaan (Provisional
Hand Over/PHO) dan tergantung progres di lapangan.
• 10% dibayarkan saat serah terima II (Final Hand Over/FHO).
• Kontrak pekerjaan pengawasan seharusnya sampai dengan masa pemeliharaan berakhir
(FHO)
MASALAH 2
Konsultan Pengawas seharusnya membuat surat pengajuan kepada PPK apabila terjadi
pergantian personil. Pergantian personil harus menyesuaikan kualifikasi yang diperlukan.
MASALAH 3
Konsultan Pengawas seharusnya menginformasikan dan memberi saran kepada PPK dalam
hal pemberian teguran kepada kontraktor pelaksana.
MASALAH 4
Konsultan Pengawas seharusnya memberikan saran kepada PPK agar memberikan teguran
I dan II kemudian proses SCM sesuai ketentuan, hal ini perlu diklarifikasi lebih lanjut.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
12
LAMPIRAN DOKUMENTASI
13
Pada Kurva S dalam Laporan akhir
pekerjaan, ditemukan deviasi
maksimum antara rencana dan realisasi
sebesar -12% pada Bulan Setember,
namun tidak ditemukan adanya proses
show cause meeting (SCM) selama
pelaksanaan. sebagaimana diketahui
untuk progress pekerjaan 0 s.d 75%,
keterlambatan >10% seharusnya
dilakukan SCM setelah 2x teguran.