Anda di halaman 1dari 15

Laporan Kunjungan Lapangan

di Balai Penelitian dan


Pengembangan Rawa
Banjarmasin

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


PUPR WILAYAH VII BANJARMASIN
KALIMANTAN SELATAN

RAHMAH, ST
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan bangunan gedung negara yang berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya kegiatan aparatur pemerintah harus fungsional, memenuhi keselamatan
bangunan dan proses penyelenggaraan pembangunan dilaksanakan secara tertib, efektif,
efisien, hemat, tidak berlebihan dan ramah lingkungan.
Berdasarkan Peraturan Presiden No.73 tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara, ditetapkan bahwa setiap pembangunan bangunan gedung negara yang
dilaksanakan Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah harus mendapat bantuan teknis
dalam bentuk pengelolaan teknis, yang dalam hal bantuan tenaga harus dilakukan oleh
tenaga pengelola teknis yang bersertifikat. Pengelola teknis bertugas membantu pengelola
kegiatan pada Kementerian/ Lembaga/Perangkat Daerah dalam pembangunan bangunan
gedung negara memberikan masukan administratif, dan teknologis jika diperlukan, guna
mencapai tertib penyelenggaraan.
Untuk itu Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Balai Diklat Pekerjaan
Umum & Perumahan Rakyat Wilayah VII Banjarmasin mengadakan kunjungan lapangan
ke Balai Penelitian Dan Pengembangan Rawa Banjarmasin dalam rangka mempraktikkan
teori yang telah didapat peserta Diklat Pengelolaan Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara selama mengikuti pendidikan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN PENULISAN LAPORAN


Maksud penulisan laporan ini adalah untuk mengaktualisasikan pengetahuan yang
telah diperoleh selama pembelajaran di kelas terhadap implementasi di lapangan serta
memperkaya pengalaman peserta diklat mengenai Pengelolaan Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara.
Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk mendapatkan gambaran situasi langsung
pelaksanaan Pembangunan Bangunan Gedung Negara di Balai Penelitian dan
Pengembangan Rawa Banjarmasin dan mengkomparasi antara teori yang didapat selama
pelatihan dengan praktek di lapangan.

C. MASALAH POKOK YANG DILAPORKAN


Adanya ketidaksesuaian pelaksanaan penyelenggaraan Pembangunan Bangunan
Gedung Negara dengan ketentuan Permen PUPR No. 22/PRT/M/2018 tentang
Penyelenggaraan Pembangunan Bangunan Gedung Negara pada tinjauan lapangan
1
khususnya kegiatan JASA KONSULTANSI PENGAWASAN pada Pekerjaan
Modernisasi Prasarana Laboratorium Balai Litbang Rawa.

D. SISTEMATIKA LAPORAN
Sistematika laporan adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan berisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan, permasalahan
pokok yang dilaporkan, serta sistematika laporan.
BAB II BATANG TUBUH
Batang Tubuh berisi tentang data dan fakta pelaksanaan kegiatan, kesesuaian
pelaksanaan dengan perencanaan, masalah yang terjadi, serta pembahasan
masalah.
BAB III PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran.

2
BAB II
BATANG TUBUH

A. DATA DAN FAKTA PELAKSANAAN KEGIATAN

1. DATA UMUM PROYEK


Nama Proyek : Modernisasi Prasarana Laboratorium Balai Litbang
Rawa
Pemilik Bangunan : Satuan Kerja Balai Penelitian dan Pengembangan Rawa
Banjarmasin
Lokasi Proyek : Jalan Gatot Subroto No.6 Kota Banjarmasin, Provinsi
Kalimantan Selatan
Fungsi Bangunan : Gedung Kantor
Konsultan Perencana : Pt. Aria Graha
Nilai Kontrak Perencana : Rp. 694.728.000,-
Waktu Pelaksanaan Perencana : 180 Hari Kalender (2 April s/d 28 September 2015)
Kontraktor Pelaksana : Pt. Yusuba Dwi Perkasa
Nilai Kontrak Fisik : Rp. 8.189.198.000,-
Waktu Pelaksanaan Perencana : 210 Hari Kalender (16 April s/d 11 November 2018)
Konsultan Pengawas : Cv. Mandiri Cipta Pratama
Nilai Kontrak Pengawas : Rp. 250.833.000,-
Waktu Pelaksanaan Pengawas : 210 Hari Kalender (17 April s/d 12 November 2018)
Progres Rencana : 100 %
Progres Fisik : 100 %
Deviasi :-

2. INFORMASI KEGIATAN JASA KONSULTAN PENGAWASAN


Nama Pekerjaan : Pengawasan Modernisasi Prasarana Laboratorium Balai
Litbang Rawa
Lokasi Pekerjaan : Kota Banjarmasin
Nomor Kontrak : KU.0301-Lb6/Satker/SP/02/2018
Tanggal Kontrak : 17 April 2018
Jangka Waktu Pelaksanaan : 210 (dua ratus sepuluh) hari kalender
Pembiayaan Sumber : APBN Tahun 2018
Nilai Kontrak : Rp. 250.883.000,-

3
Sistem Kontrak : Lumpsum
Pengguna Jasa : PPK Balai Penelitian dan Pengembangan Rawa
Alamat : Jl. Gatot Subroto No. 6 Banjarmasin Kalimantan Selatan
Penyedia Jasa : PT. GUMILANG SAJATI
Alamat : Jl. Cikutra 157 Kav 2 Citra Garden, Bandung
Telp. (022) 7107296, Bandung 40124

STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN PENGAWAS


Hendi Burhanudin, SE
(Direktur Utama)

Ir. Basriansyah, MT
(Team Leader)

Moh. Rahim Arif Bilah, ST Rollies Budi Ashari Agus Judi Prayogo, ST
(Ahli Arsitektur) (Ahli Mekanikal Elektrikal) (Ahli K3 Konstruksi)

M. Heriyadi Syaukani Syahrizal


(Asisten Pengawas Lapangan) (Tenaga Administrasi)

3. LOKASI KEGIATAN KUNJUNGAN LAPANGAN


Lokasi kegiatan berada di Balai Penelitian dan Pengembangan Rawa Banjarmasin alamat
Jalan Gatot Subroto No. 6, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

4
4. PERSYARATAN ADMINISTRATIF

DOKUMEN PEMBIAYAAN
Dokumen pembiayaan terdapat di dalam RKAKL Balai Penelitian dan Pengembangan
Rawa Banjarmasin, terdiri dari biaya:
a. Biaya perencanaan teknis (2015) : tidak dapat menemukan data RKAKL
b. Biaya Pelaksanaan konstruksi fisik (2018) : Rp. 9.492.156.000,-
c. Biaya Pengawasan konstruksi (2018) : Rp. 259.529.000,-
d. Biaya Pengelolaan kegiatan (2018) : Rp. 214.250.000,-
STATUS HAK ATAS TANAH
Merupakan milik Satuan Kerja Balai Pelatihan dan Pengembangan Rawa Banjarmasin.
STATUS KEPEMILIKAN BANGUNAN GEDUNG
Pemilik Bangunan Gedung adalah Satuan Kerja Balai Pelatihan dan Pengembangan
Rawa Banjarmasin Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
PERIZINAN
Telah memiliki IMB yang diterbitkan oleh Pemerintah Kota Banjarmasin pada tanggal
1 Nopember 2017.
Dokumen Pembangunan
No. Jenis Dokumen Keterangan

1 Dokumen Perencanaan Ada


2 IMB Ada

3 Dokumen Pelelangan/Pemaketan Ada

4 Jadwal Pelaksanaan Ada

5 Dokumen Kontrak Kerja Konstruksi Ada

6 KAK Ada

7 Spesifikasi Teknis Ada

8 DED (Detail Engineering Design) Ada

9 Hasil Uji Coba/ Test Run Operational Ada

10 Surat Penjaminan Atas Kegagalan Bangunan Tidak

11 Sertifikat Layak Fungsi Tidak

5
Dokumen Pendaftaran
No. Jenis Dokumen Keterangan

1 Dokumen Pembiayaan/ DIPA TA. 2015 tidak ditemukan


TA. 2018 Ada
2 Sertifikat atau bukti kepemilikan/hak atas tanah Ada

3 Status kepemilikan bangunan gedung Ada

4 Kontrak Kerja Konstruksi Pelaksanaan Ada

5 Berita Acara Serah Terima I dan II I (ada) II (belum)

6 As built drawing Ada

7 IMB, SLF IMB (ada) SLF (belum)

8 Surat Penjaminan atas Kegagalan Bangunan Tidak ada

5. PERSYARATAN TEKNIS
Berdasarkan PERMEN NO. 22/PRT/M/2018 tentang Pedoman Pembangunan
Bangunan Gedung Negara, Lampiran I.

NO. KETERANGAN STANDAR KONDISI DI


(KLASIFIKASI SEDERHANA) LAPANGAN

1 PERSYARATAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN


a. Jarak Antar Bangunan Minimal 4 meter Lebih dari 4 meter
b. Ketinggian Bangunan Maksimum 2 lantai 2 lantai
c. Ketinggian Langit-Langit Min. 2,80 meter 3,20 meter
d. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) Maksimum 60% Luas lahan x 60%
= ±1.500 m² x 60%
= 900 m²
luas gedung terbangun
saat ini seluas 1.260 m2
(2 lantai)
e. Koefisien Lantai Bangunan Ketinggian bangunan dapat diatas 5 2 lantai dan direncanakan
(KLB) lantai dengan persyaratan tertentu untuk 5 lantai
f. Koefisien Daerah Hijau (KDH) 30% -
g. Garis Sepadan Bangunan (GSB) GSB 10 meter
h. Wujud Arsitektur Sesuai fungsi & kaidah arsitektur Modern tetapi tidak
(bentuk, tekstur, warna, bahan, teknologi, terlihat kearifan lokal
laggam/gaya, kearifan lokal
i. Pagar Halaman Disesuaikan dengan wujud arsitektur -
bangunan
j. Kelengkapan Sarana dan Prasarana Lingkungan
- Parkir Kendaraan Minimal 1 parkir kendaraan untuk 100 Belum ada
m2 luas bangunan gedung/sesuai
ketentuan peraturan daerah setempat

6
NO. KETERANGAN STANDAR KONDISI DI
(KLASIFIKASI SEDERHANA) LAPANGAN

- Aksesibilitas Tersedia sarana aksesibilitas bagi Sebagian, ada RAM di


penyandang disabilitas pintu samping tetapi
untuk pintu utama tidak
ada. Ada perbedaan pil
lantai pada wc yang
seharusnya tidak ada
buat penyandang
aksesibilitas serta ada
pegangan untuk
disabilitas pada toilet
- Drainase Tersedia drainase Drainase perkotaan
- Pembuangan Sampah Tersedia tempat pembuangan sampah Tidak ada
sementara
- Penerangan Halaman Tersedia penerangan halaman Tidak ada
2 PERSYARATAN BAHAN BANGUNAN
a. Bahan Penutup Lantai Keramik, vinil, tegel PC, homogeneous Granite Tile
tile (HT)
b. Bahan Dinding Luar Bata, batako diplester dan dicat, kaca Bata beton ringan
diplester dan dicat, kaca
dan dipasang granit tile
dan batu alam tempel
c. Bahan Dinding Dalam Bata, batako diplester dan dicat, kaca, Bata beton ringan
partisi kayu lapis, papan gypsum, papan diplester dan dicat, kaca
GRC
d. Bahan Penutup Plafon Kayu-lapis dicat, Gypsum Plafond Gypsum, dan
Plafond Acustic pada
Aula
e. Bahan Penutup Atap Genteng, seng, sirap, metal, aluminium Tidak ada karna atap
DAK
f. Bahan Kosen Kayu/bamboo laminating dicat/ Aluminium extrusion
aluminium alloy colored anadizing
g. Bahan Daun Pintu/Jendela Kaca, panel kayu, kayu lapis, bambu Aluminium extrusion
laminating, PVC alloy colored anodizing,
kaca dan kayu
3 PERSYARATAN STRUKTUR BANGUNAN
a. Pondasi Sesuai dengan kondisi tanah, beton Tiang Pancang 35 x 35
bertulang K-200 Mutu Beton K-500
b. Struktur Lantai (Khusus untuk Plat Beton tebal min 10 cm, beton Beton bertulang K-300
bangunan gedung bertingkat) bertulang K-200, baja anti karat, kayu
klas kuat/awet II
c. Kolom Beton bertulang min 20 cm, beton Beton bertulang K-300
bertulang K-200, baja anti karat, kayu
klas kuat/awet II
d. Balok Beton bertulang min 20 cm, beton Beton bertulang K-300
bertulang K-200, baja anti karat, kayu
klas kuat/awet II
e. Rangka Atap Kayu klas kuat/awet II, baja ringan, baja Tidak ada, Karena Atap
anti karat DAK
7
NO. KETERANGAN STANDAR KONDISI DI
(KLASIFIKASI SEDERHANA) LAPANGAN

f. Kemiringan Atap Genteng min. 30°, sirap min. 22.5”, Tidak ada karena atap dak
seng/aluminium/metal min 15”
3 PERSYARATAN UTILITAS BANGUNAN
a. Air Bersih PDAM, Bahan Pipa SNI dan pemasangan PDAM
mengikuti ketentuan teknis yang
ditetapkan
b. Saluran air hujan Talang, saluran lingkungan air hujan yang jatuh
ketalang masuk ke
reservoir
c. Pengelolaan air limbah domestik
Limbah non kakus (grey water) Ke saluran pembuangan kota harus Ada sumur resapan
melalui pipa tertutup/terbuka
Limbah kakus (block water) Masuk ke Septictank, biopro/sejenisnya Masuk ke Septictank
d. Pengelolaan sampah Menerapkan 3R (Reduce, Reuse, Tidak ada
Recycle), tempat sampah
pengelompokkan, menyediakan
penampungan sampah sementara yang
kedap air
e. Sarana pencegahan dan Permen PU No. 26/PRT/M/2008 tentang Ada Fire Fighting
penanggulangan bahaya Sistem Proteksi Kebakaran pada Sistem/fire alarm,
kebakaran Bangunan Gedung dan Lingkungan Sprinkler dan Fire
Extinguisher (APAR)
kap 4 kg dan Ionization
Smoke Detector
f. Sumber Daya Listrik PLN, Adanya genset/generator darurat PLN dengan kapasitas 37
denga min. 40% daya terpasang Kva dan ada generator
genset
g. Pencahayaan Pencahayaan alami dan buatan yang Pencahayaan alami
sesuai dengan fungsi ruang dalam dengan jendela yang
bangunan tsb memadai
h. Sistem ventilasi dan 6-10% bukaan atau dengan tata udara Pintu bukaan yang
pengkondisian udara buatan (AC); banyak dan
Pemilihan jenis alat pengkondisian udara menggunakan AC Split
sesuai dengan fungsi bangunan system
i. Fasilitas komunikasi dan Dilengkapi sarana komunikasi dan Terdapat di ruang kontrol
informasi Informasi melalui audio dan visual sesuai aula, Pemasngan telp dan
kebutuhan BABX
j. Sistem penangkal petir Instalasi sudah ada tapi
penangkal petirnya
belum terpasang
k. Kebisingan dan getaran Mengacu AMDAL Tidak ada
l. Aksesibilitas dan fasilitas bagi Ram di dalam bangunan gedung Ram dipintu samping
penyandang disabilitas memiliki kemiringan paling besar 6° sudah memenuhhi
(1:10); Ram di luar bangunan gedung standar dengan
memiliki kemiringan paling besar 5° kemiringan kurang dari
(1:12); Lebar efektif ram tidak boleh 6°
kurang dari 95 cm tanpa tepi
pengaman/kanstin (low curb) dan 120 cm
dengan tepi pengaman (low curb)
8
NO. KETERANGAN STANDAR KONDISI DI
(KLASIFIKASI SEDERHANA) LAPANGAN

4 PERSYARATAN SARANA PENYELAMATAN


a. Tangga Penyelamatan (Khusus Lebar minimal = 1,2 m dan bukan tangga Tidak ada
untuk bangunan bertingkat) putar
b. Tanda Petunjuk Arah Jelas, dasar putih huruf hijau Tidak ada
c. Pintu Lebar minimal 0,90 m
d. Koridor/selasar Sesuai ketentuan Memenuhi persyaratan
Lebar bersih = 1,8 m
e. Koridor/selasar Lebar minimal 0,92 m (1 orang Memenuhi persyaratan
pengguna kursi roda)/lebar minimal 1,84
m (2 orang pengguna kursi roda)

B. KESESUAIAN PELAKSANAAN DENGAN PERENCANAAN

Berdasarkan PERMEN NO. 22/PRT/M/2018 tentang Pedoman Pembangunan Bangunan


Gedung Negara, Lampiran IV

NO. SYARAT KETENTUAN KEADAAN DI KESESUAIAN


LAPANGAN
1 Kualifikasi Penyedia jasa pengawas konstruksi Kecil/ K2 Sesuai
(usaha kecil/usaha menengah/usaha besar)
2 Penyedia jasa pengawas konstruksi pertugas ada Sesuai
berdasarkan SPMK sampai dengan paling lambat 2
(dua) minggu setelah serah terima akhir pekerjaan
oleh penyedia jasa pelaksanan konstruksi
2 Berita acara rapat-rapat lapangan secara berkala ada Sesuai
3 Adanya laporan mingguan dan bulanan pekerjaan ada Sesuai
pengawasan
4 Adanya laporan harian, mingguan, bulanan ada Perlu klarifikasi
pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh penyedia jasa
pelaksana konstruksi, sebagai acuan/masukan
penyedia jasa pengawas konstruksi membuat
laporan berkala
5 Shop drawing yang diajukan oleh penyedia jasa ada Sesuai
pelaksana konstruksi kepada penyedia jasa
pengawas konstruksi
6 As build drawing yang diteliti oleh penyedia jasa ada Perlu klarifikasi
pengawas konstruksi apakah sudah sesuai dengan
pelaksanaan di lapangan sebelum serah terima
pertama

9
NO. SYARAT KETENTUAN KEADAAN DI KESESUAIAN
LAPANGAN
7 Daftar cacat atau kerusakan sebelum serah terima Tidak ada Tidak
pertama
8 Laporan Akhir pekerjaan pengawasan ada Sesuai
9 Berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan ada Sesuai
10 Berita acara pemeliharaan pekerjaan Tidak ditemukan Tidak
11 Serah terima pertama dan akhir pelaksanaan ada (serah terima I) Sesuai
konstruksi sebagai kelengkapan untuk pembayaran
angsuran pekerjaan konstruksi
12 Dokumen petunjuk pemeliharaan yang disusun Tidak ada tidak
bersama-sama penyedia jasa perencanaan
13 Dokumen Pendaftaran Bangunan Gedung Negara Tidak ada tidak
14 Hasil pemeriksaan dan dan pernyataan kelaikan Tidak ada Tidak
fungsi bangunan gedung sesuai dengan IMB
15 Kelengkapan dokumen Sertifikat Laik Fungsi (SLF) Belum ada tidak
dari Pemerintah Kota Banjarmasin

TINJAUAN UMUM PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN BANGUANAN


GEDUNG NEGARA
NO TAHAP URAIAN
1 Persiapan
Rencana Kebutuhan Program kebutuhan ruang telah dilaksanakan sesuai jumlah
pegawai
Rencana Pendanaan Telah berkoordinasi dengan Direktorat BPB DJCK

Rencana Penyediaan Penyusunan Anggaran sesuai ketentuan dan dianggarkan pada


Dana APBN TA 2018

2 Perencanaan Teknis Konsultan Perencanaan menyapkan dokumen perencanaan dan


dokumen tender
3 Pelaksanaan Kontrak pelaksanaan konstruksi kontrak harga satuan
Konstruksi Cara Pembayaran adalah 95% pelaksanaan sampai dengan serah
terima I, dan 5% setelah selesai masa pemeliharaan (FHO)
Kontrak pekerjaan supervisi dengan harga satuan, masa pekerjaan
sampai dengan serah terima I (PHO)
Pembayaran 100% sampai dengan PHO, hal ini tidak sesuai
ketentuan Permen PUPR no 22 tahun 2018, dimana pembayaran
konsultan pengawas sebesar 90% sampai dengan PHO, dan 10%
dibayarkan setelah selesai masa pemeliharaan (FHO)

4 Pasca Konstruksi Kegiatan Pasca Konstruksi Belum dilaksanakan karena Pelaksana


Konstruksi masih akan dilanjutkan Tahap Berikutnya

10
C. MASALAH YANG TERJADI
Permasalahan yang ditemukan pada kunjungan lapangan antara lain:
1. Tata cara pembayaran untuk pengawasan teknis tidak mengacu pada Permen PUPR
Nomor 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara, yang
seharusnya 90% sampai serah terima I dan 10% sampai serah terima II, pada prakteknya
dibayar sesuai progress pekerjaan.
2. Terdapat pergantian personil pada konsultan pengawas, yang tidak sesuai dengan
dokumen kontrak.
3. Terdapat surat teguran 1 tanggal 3 September 2018 dari konsultan pengawas ke
kontraktor perihal keterlambatan pekerjaan, disertai memo/teguran.
4. Pada Kurva S dalam Laporan akhir pekerjaan, ditemukan deviasi maksimum antara
rencana dan realisasi sebesar -12% pada Bulan Setember, namun tidak ditemukan
adanya proses show cause meeting (SCM) selama pelaksanaan. sebagaimana diketahui
untuk progress pekerjaan 0 s.d 75%, keterlambatan >10% seharusnya dilakukan SCM
setelah 2x teguran.

D. PEMBAHASAN MASALAH
Analisis dan pembahasan terhadap permasalaan adalah sebagai berikut:
MASALAH 1
Tata cara pembayaran untuk pengawasan teknis seharusnya mengacu pada Permen PUPR
No. 22/PRT/M/2018 yang meliputi:
• 90% dibayarkan saat pengawasan sampai dengan serah terima I pekerjaan (Provisional
Hand Over/PHO) dan tergantung progres di lapangan.
• 10% dibayarkan saat serah terima II (Final Hand Over/FHO).
• Kontrak pekerjaan pengawasan seharusnya sampai dengan masa pemeliharaan berakhir
(FHO)
MASALAH 2
Konsultan Pengawas seharusnya membuat surat pengajuan kepada PPK apabila terjadi
pergantian personil. Pergantian personil harus menyesuaikan kualifikasi yang diperlukan.
MASALAH 3
Konsultan Pengawas seharusnya menginformasikan dan memberi saran kepada PPK dalam
hal pemberian teguran kepada kontraktor pelaksana.
MASALAH 4
Konsultan Pengawas seharusnya memberikan saran kepada PPK agar memberikan teguran
I dan II kemudian proses SCM sesuai ketentuan, hal ini perlu diklarifikasi lebih lanjut.
11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Tata Cara Pembayaran Pengawasan Teknis pada pembangunan bangunan gedung


negara belum sepenuhnya mengacu pada Permen PUPR no 22/PRT/M/2018 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
2. Kurangnya koordinasi antara Konsultan Pengawas dengan PPK dalam pergantian
personil yang seharusnya melalui surat pengajuan kepada PPK.
3. Konsultan Pengawas kurang berkoordinasi dengan PPK dalam hal melakukan
Teguran kepada Kontraktor pelaksana.

B. SARAN

1. Tahapan Pelaksanaan Pembangunan BGN agar mengikuti Peraturan dan Pedoman


yang berlaku.
2. Diperlukan koordinasi yang efektif antara Konsultan Pengawas dan PPK sesuai
tanggung jawab dan kewenangan masing-masing.
3. Dalam pekerjaan Pembangunan Gedung Balai Litbang Rawa ini diharapkan Pengelola
Teknis dapat aktif dalam memberikan masukan, saran, dan petunjuk sesuai ketentuan
penyelenggaraan Bangunan Gedung Negara.

12
LAMPIRAN DOKUMENTASI

Plafond Acustic Instalasi


pada Aula; Penerangan
AC Central;
Ionization
Smoke Detector

Plafond Fire Extinguisher


Gypsum; pada (APAR) kap 4
selasar kg dan
Kusen
Aluminium
extrusion alloy
colored
anodizing, kaca

Lantai Granite AC Split system;


Tile hitam dan Lampu TL RM-
krim 2x36W set;
Plafond Gypsum

Daun pintu kayu Ada pegangan


dengan kusen tangan untuk
Aluminium disabilitas pada
extrusion alloy toilet
colored
anodizing dan
kaca

IMB yang Sistem


diterbitkan oleh pembuangan air
Pemerintah Kota kotor dan
Banjarmasin penyaluran air
pada tanggal 1 bersih
Nopember 2017 (plumbing)

13
Pada Kurva S dalam Laporan akhir
pekerjaan, ditemukan deviasi
maksimum antara rencana dan realisasi
sebesar -12% pada Bulan Setember,
namun tidak ditemukan adanya proses
show cause meeting (SCM) selama
pelaksanaan. sebagaimana diketahui
untuk progress pekerjaan 0 s.d 75%,
keterlambatan >10% seharusnya
dilakukan SCM setelah 2x teguran.

Terdapat pergantian personil pada


konsultan pengawas, yang tidak
sesuai dengan dokumen kontrak.

Tata cara pembayaran untuk


pengawasan teknis tidak mengacu
pada Permen PUPR Nomor
22/PRT/M/2018 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung
Negara, yang seharusnya 90%
sampai serah terima I dan 10%
sampai serah terima II, pada
prakteknya dibayar sesuai progress
pekerjaan.

Terdapat surat teguran 1 tanggal 3


September 2018 dari konsultan
14
pengawas ke kontraktor perihal
keterlambatan pekerjaan, disertai
memo/teguran.

Anda mungkin juga menyukai