LINTAH
A. Definisi Lintah
Lintah adalah hewan yang tergabung dalam filum Annelida subkelas Hirudinea.
Terdapat jenis lintah yang dapat hidup di daratan, air tawar, dan laut. Seperti halnya
kerabatnya Oligochaeta, lintah juga memiliki clitelum. Seperti cacing tanah, lintah
juga hermafrodit (berkelamin ganda). Panjangnya berkisar dari 1 sampai 20 cm.
Lintah dibedakan dari pacet bukan berdasarkan taksonomi, tetapi lebih pada
habitat kesukaannya. Lintah sehari-hari- hidup di air, sedangkan pacet sehari-harinya
melekat pada daun atau batang pohon (di luar air). Lintah ada yang berwarna hitam,
coklat, dan hijau dengan garis putus-putus pada bagian atas badannya.
Beberapa lintah adalah predasiosa, memakan cacing, larva serangga, siput dan
avertebrata lain, yaitu dengan menelan seluruh tubuh yang dimangsanya, sedangkan
lintah lain mengisap darah dan memakan avertebrata atau vertebrata. Mengingat
kebiasaan hidupnya, maka lintah dapat dinamakan parasit predasiosa atau parasit
pengisap darah.
Untuk memangsa makanannya, lintah mempunyai tiga rahang yang elastis dan
mempunyai gigi-gigi kecil yang tajam. Ketika lintah siap makan maka ketiga ujung
rahangnya menempel erat di kulit mangsanya, saat itu juga gigi lintah menggigit dan
mengeluarkan zat anti pembeku darah (zat ini yang dirasakan gatal bagi korbannya).
Saat menyedot darah, lintah tetap menggigit dengan kuat disertai cengkraman rahang
yang kuat pula. Oleh sebab itu, tidak dianjurkan bila digigit lintah langsung di tarik,
karena kulit yang tergigit akan terkoyang lebih lebar dan darah sulit dihentikan.
Solusinya beri tembakau atau cairan tembakau agar lintah dengan sukarela
melepaskannya.
B. Reproduksi Lintah
Sebagai hermafrodit, lintah memiliki keduanya yaitu organ seks laki-laki dan
perempuan. Seperti cacing tanah, mereka juga memiliki clitelium, sebuah wilayah
kulit menebal yang hanya jelas selama masa reproduksi. Kawin melibatkan terjalinnya
tubuh dimana tiap sperma deposito di daerah clitellar yang lain. Rhyncobdellis tidak
memiliki penis tapi menghasilkan paket tajam sperma yang dipaksa melalui dinding
tubuh. Sperma kemudian membuat jalan ke ovarium dimana pembuahan terjadi di
clitellium, ini mengeluarkan kepompong agar-agar yang tangguh dan mengandung
nutrisi dan dalam hal ini bahwa telur disimpan. Lintah ini mengangkat bahu itu sendiri
bebas dari kokon, penyegelan sebagai itu melewati kepala kokon biasanya dikubur
atau menempel pada log, batu atau daun yang kering. Setelah beberapa minggu atau
bulan, kaum muda muncul sebagai mini atur orang dewasa. Studi menunjukkan bahwa
kepompong mampu bertahan dalam sistem pencernaan bebek. Tidak ada tingkat larva.
Lintah membentuk kokon yang mengandung telur dan telah dibuahi kemudian kokon
akan diletakkan dalam air atau tanah.
C. Ciri-Ciri Lintah
D. Manfaat Lintah
Beberapa penyakit yang dapat diatasi dengan memanfaatkan lintah diantaranya
adalah hipertensi, sakit kepala, varises, hingga gangguan nyeri sendi. Sedangkan
bubuk lintah yang dibuat dari lintah kering biasa digunakan sebagai bahan tambahan
untuk membuat kosmetik. Di Amerika lintah mulai diteliti untuk mengobati gangguan
darah, hati, dan paru-paru. Penggunaan lintah sebagai media pengobatan ini sendiri
sebenarnya sudah dilakukan sejak abad ke-17. Ketika itu lintah biasa digunakan di
banyak rumah sakit untuk pasien-pasien pasca operasi karena lintah dapat membantu
membersihkan jaringan darah yang membeku. Itu berkat kandungan zat anticoagulant
(anti penggumpalan darah) di dalam air ludahnya yang disebut hirudin.