Laporan Partisi
Laporan Partisi
PARTISI
Oleh
4.2 Pembahasan
Partisi ekstrak (ekstraksi cair-cair) adalah proses pemisahan zat terlarut di
dalam dua macam zat pelarut yang tidak saling bercampur, dengan kata lain
perbandingan konsentrasi zat terlarut dalam pelarut organik dan pelarut air. Hal
tersebut memungkinkan karena adanya sifat senyawa yang dapat larut dalam air dan
ada pula yang dapat terlarut dalam pelarut organik. Sedangkan ekstraksi padat-cair
adalah proses pemisahan untuk memperoleh komponen zat terlarut dari campurannya
dalam padatan dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Pada umumnya metode ini
digunakan untuk sampel yang tidak larut dalam air.
Tujuan dilakukannya partisi yaitu untuk memisahkan komponen kimia dari
sampel berdasarkan tingkat kepolarannya. Proses partisi sebenarnya dapat dilakukan
dengan partisi cair-cair ataupun partisi padat cair, namun pada praktikum kali ini
hanya dilakukan partisi cair-cair.
Prinsip dari proses partisi yaitu digunakannya dua pelarut yang tidak saling
bercampur untuk melarutkan zat-zat yang ada dalam ekstrak. Ekstrak yang digunakan
dalam percobaan iniadalah ekstrak daun jamblang (Eugenia cumini Merr).
Pelarut yang digunakan yaitu pelarut yang bersifat polar dan nonpolar. Pada
pengerjaan awal, partisi dilakukan dengan menggunakan pelarut non polar (n-
Heksan), hal ini disebabkan karena jika pada pengerjaan awal digunakan pelarut
polar, maka dikhawatirkan adanya senyawa nonpolar yang ikut terlarut, sebagaimana
kita ketahui bahwa pelarut polar, selain mampu melarutkan senyawa yang bersifat
polar juga mampu melarutkan senyawa yang bersifat nonpolar.
Tahap-tahap dalam melakukan proses partisi yaitu pertama-tama ekstrak
metanol dilarutkan dalam air. Setelah larut, kemudian dimasukkan ke dalam corong
pisah dan ditambahkan 50 ml n-heksan dan dikocok pada satu arah hingga homogen.
Sesekali membuka keran corong pisah untuk mengeluarkan udara dari hasil
pengocokan. Dipisahkan hingga terlihat adanya dua lapisan, dimana lapisan atas
adalah lapisan n-heksan, sedangkan lapisan bawah adalah lapisan air. Hal ini
disebabkan karena air memiliki massa jenis yang lebih besar daripada n-heksan.
Selanjutnya untuk lapisan ekstrak n-heksan ditampung dan diuapkan sehingga di
dapatkan ekstrak kering. Sedangkan untuk lapisan air, dimasukkan ke dalam corong
pisah dan ditambahkanlagi n-heksan dan dikocok hingga homogen, prosedur ini
dilakukan sama halnya pada prosedur awal, dan dilakukan terus-menerus hingga
lapisan atas kelihatan jernih.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun hasil yang didapatkan setelah dilakukan proses partisi ekstrak dengan
menggunakan metode partisi ekstrak cair-cair didapatkan hasil yang berbeda setiap
sampel ekstraknya dengan menggunakan dua pelarut yang berbeda tingkat
kepolarannya
5.2 Saran
Sebaiknya pada saat praktikum, praktikan lebih memperhatikan tata tertib
serta prosedur kerja dalam mengekstraksi tanaman yang dapat menyebabkan
kesalahan pada saat praktikum berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Adisarwanto, T. Dan Y.E. Widyastuti. 2001. Meningkatkan Produksi jagung lahan
kering, sawah dan pasang surut. Penrbar Swadaya, Jakarta.
Soemiati, A dan Elya B. 2002. Uji pendahuluan egfek kombinasi antijamur infus
daun sirih (Piper betle L), Kulit buah delima (Punica granatum L) dan rimpang
kunyit (Curcuma domestica Val) terhadap jamur candida albicans, makara seri
sains. 6 (3). 150-154.
Voigt. 1984. Buku ajar teknologi farmasi. Diterjemahkan oleh Soendani noeroto S.
UGM Press. Yogyakarta Hal 337-338