Tema

Saling Menghargai Dalam

Materi PA GKJ Kabluk Mengekspresikan Kehidupan Iman
Rabu, 19 Februari Meskipun Beda Keyakinan
2020 Kejadian14:17-24

1. Saat Teduh

2. Pujian KJ No 27, Bait 1 dan 2 “Meski Tak Layak Diriku”

Meski tak layak diriku, tetapi karna darahMu
Dan karna Kau memanggilku’ ku datang Yesus padaMu
Sebagaimana adanya, jiwaku sungguh bercela
darahMulah pembasuhnya’ kudatang Tuhan padaMu

3. Votum dan Salam

a. PF : Kiranya Pemahaman Alkitab ini berlangsung dalam
rahmat cinta Tuhan yang menjadikan langit & bumi.
b. Umat : Amin
c. PF : Salam dalam Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus
menyertai saudara sekalian
d. Umat : Dan menyertai saudara juga

4. Pujian “ Tuhan penuhkanku dengan FirmanMU”

Tuhan penuhkanku dengan FirmanMU
Tuhan penuhkanku dengan FirmanMu
Hidupku bagai bejana kubawa ke sungaiMu
Tuhan penuhkanku dengan FirmanMU

5. Doa Pembukaan

6. Pemahaman Alkitab

7. Pembacaan Alkitab: Kejadian 14:17-24

Materi PA Blok 19 Februari 2020 1

 SALING MENGHARGAI DALAM MENGEKSPRESIKAN
KEHIDUPAN IMAN MESKIPUN BEDA KEYAKINAN
--------------------------------------------------------------------------------------
PENGANTAR

Perbedaan sering bukannya menjadikan semangat membangun

keindahan, malahan dijadikan senjata untuk saling menyakiti dan
melukai. Semua terjadi karena masing-masing meyakini bahwa
kebenaran yang dimilikinya adalah kebenaran mutlak, maka dengan
pemahaman seperti ini, pemahaman tentang kebenaran yang lain
adalah tidak mungkin. Nasehat seorang sufi menarik untuk
dijadikan bahan permenungan, bahwa kebenaran yang kita miliki
hanyalah kepingan dari kebenaran yang besar. seperti kaca yang
pecah, dan masing-masing pemegang serpihan itu bukannya
menyatukan untuk sebuah kebenaran yang utuh, malah
mempergunakan serpihan itu untuk saling melukai dan menyakiti.
Saling menghargai dalam mengekspresikan kehidupan iman
meskipun beda keyakinan, adalah kemestian dan itu butuh
perjuangan yang tidaklah ringan. Akan banyak jalan terjal yang
dihadapi demi menggapai sebuah situasi ideal dalam keberbedaan
itu. Banyak sumber refrensi bisa memberikan arternatif solusi,
namun narasi Alkitab tetaplah menjadi fokus utama permenungan.
Kisah perjumpaan Abram dengan lmam Melkisedek menjadi menarik
untuk dijadikan cermin, bagaimana membangun relasi indah dalam
perbedaan.

Narasi Kejadian l4:17-24

Kisah pertemuan dan kemudian pertemanan antara Abram dengan
lmam Melkisedek menarik untuk dicermati. Dalam hai ini, ternyata
semangat pluralisme sudah diperkenalkan oleh PL melalui (paling
tidak) Abram. Narasi Alkitab tidak begitu detail menjeraskan tentang
siapa Melkisedek, hanya beberapa kalimat dan itu terkait tindakan
dalam perkataannya, yaitu memberkati Abram. Materi PA ini hendak
mengajak menemukan simpul-simpul baik, yang menjadikan Abram
bisa menjalin kerjasama dengan Melkisedek. Melkisedek berbeda
agama dengan Abram.

2
 Poin pertama yang menarik adalah, Melkisedek datang tidak
dengan spirit permusuhan, melainkan dengan semangat membawa
berkat. Ini yang menarik, mereka (sesuai narasi Alkitab) belurn
pernah ketemu sebelumnya dan situasi padang gurun pasir yang
super panas sebenarnya menjadikan orang saling curiga dengan
orang lain, apalagi untuk yang asing. Kisah Abram dengan imam
Melkisedek, sangat berbeda. Ternyata spirit "berkat" menjadi titik
simpul pertama. Siapa saja, di kemudian hari, jika hadir dalam spirit
memberkati, pasti akan menghadirkan situasi yang menyenangkan
antara satu dengan yang lain.

Poin kedua adalah hadir dengan membawa pujian. Imam

Melkisedek hadir dan menyapa dengan kata-kata pujian, bukan
sindiran atau makian. Dengan memuji berarti menghargai, dengan
memuji berarti menempatkan posisi hidup dalam posisi di bawah,
bukan setara dan bahkan atas atau bawah. Imam Melkisedek
menyadari posisinya, bahwa dalam membangun relasi, dia harus
mengangkat orang lain atau lawan yang dijumpai. Situasi ini
sungguh sangat berbeda dengan situasi saat ini. Kecurigaan selalu
tampil di barisan paling depan, sehingga tidak akan pernah terjadi
keterbukaan antara satu dengan yang lain.

Poin ketiga adalah soal sikap membalas kebaikan. Menyadari sikap

luar biasa dari Imam Melkisedek, Abram kemudian membalasnya
dengan tindakan yang tidak kalah heroik, yaitu kesediaan
memberikan sepersepuluh dari apa yang dihasilkannya. Abram tidak
pelit, Abram tidak merasa "lebih tinggi" dibandingkan Imam
Melkisedek, sehingga terciptalah situasi SALING di antara mereka.
Apa yang dialami Abram dan juga Imam Melkisedek sangat
berbeda dengan situasi saat ini. Kalau saat ini, kecurigaan sangat
dominan antara satu dengan yang lain, selain curiga, spirit
transaksional juga mendominasi kehidupan di panggung terbuka.
Selain saling curiga yang belum akan usai sampai kapan, kesadaran
akan kesetaraan pun masih menjadi problem yang cukup pelik.
Satu dengan yang lain, apalagi dalam perbedaan agama, akan sulit
setara, semua sedang berjuang saling mendominasi. Kata-kata
minoritas dan mayoritas masih sering terdengung nyaring di
panggung publik. ltu semua adalah upaya menjaga dominasi serta
Materi PA Blok 19 Februari 2020 3
berjuang mengambil alih dominasi.

POIN2 SPIRIT MEMBANGUN KEHIDUPAN SALING MENGHARGAI

1. Hadirlah dalam semangat selalu menggendong berkat untuk
orang lain, jangan membawa dendam, bawalah berkat. lni
bukanlah persoalan sederhana, karena semenjak kecil, kita sudah
terdoktrinasi untuk melihat apa saja yang berbeda adalah salah.
Ini juga yang menjadikan era Orde Baru, semua hendak
dijadikan seragam. Menerima perbedaan adalah perjuangan yang
tidak akan pernah usai, sepanjang dunia berada. Dalam situasi
yang demikian, berat untuk hadir dengan saling mempersiapkan
berkat demi yang akan terjumpai.
2. Hadirlah dengan membawa pujian untuk siapa saja yang
menjadi kawan perjumpaanmu. Memuji orang lain, apalagi orang
baru dan (nampaknya) berbeda, adalah perjuangan maha sulit.
Teladan lmam Melkisedek sangat terang benderang, ia hadir
dengan memanggul berkat serta pujian yang tulus. lni yang
kemudian menjadikan Abram "terdera" situasi sulit. Nampaknya
spirit Jawa dipangku mati juga ada dalam kehidupan Abram,
maka ketika dipuji oleh orang lain, keberadaannya menjadi amat
sangat terpukau.
3. Balaslah semua dengan kebaikan, juga saat kejahatan
menghampirimu. Abram tidak merasa superior dengan siapa dan
apa saja, baik budaya dan juga manusia. Oleh karena itu,
ketika mendapat sapaan baik, mendapatkan doa dan berkat
serta mendapatkan pujian, dia segera menyadarinya. Ada
kesamaan nada dasar kehidupan di antara mereka, sehingga hal
ini memanggil nurani Abram untuk juga segera bertindak. Abram
segera menghaturkan sepersepuluh dari apa yang
didapatkannya untuk sang sahabat barunya, lmam Melkisedek.
Maka, contohlah Abram, jangan pelit namun milikilah sikap hidup
yang berkelimpahan.

PENUTUP

Perjuangan untuk hidup damai itu tidak akan pernah usai, sampai
kapanpun. Segala bentuk tantangan serta ancaman akan
senantiasa hadir, namun keteguhan hati, kebeningan nuranilah
4
 yang akan menuntun kehidupan saling menghargai antara satu
dengan yang lain.

POKOK-POKOK DISKUSI :
1. Apa makna indahnya kehidupan yang penuh perbedaan bagi
saudara? Ceritakanlah kisah saudara
2. Ketika kita sudah mengupayakan kebaikan, namun tanpa ada
tanggapan berarti, apa yang akan saudara lakukan demi
keindahan hidup bersama ? Terangkan kiat saudara.
3. Mencermati paparan di atas, apa saja yang bisa saudara
dapatkan dan akan saudara lakukan, meneladan kisah
Melkisedek dan Abraham?
--Pdt. Doni Setyawan--

8. Pujian dan Persembahan “Kubri Persembahan”

a. Sebelum Persembahan
Kubri Persembahan pada Tuhanku
Sambil Puji Yesus Juru Slamatku

b. Setelah persembahan
Dengan sukaria kubri padaMu
Dan merasa kaya dalam Tuhanku

9. Doa Syafaat diakhiri dengan Doa Bapa kami.

10. Berkat
PF : Mari kita pulang dengan membawa damai sejahtera. Mari
lebih saling menghargai dalam mengekspresikan kehidupan Iman.
Marilah kita terima berkat Tuhan.
“Tuhan memberkati kita dan melindungi kita, Tuhan menyinari kita
dengan wajahNya dan memberi kita kasih karunia, Tuhan
menghadapkan wajahNya kepada kita dan memberi kita damai
sejahtera”. Amin.

-- selamat memahami Firman Tuhan –

Materi PA Blok 19 Februari 2020 5

6