Anda di halaman 1dari 3

Siti Adawiyah

1701103010020
Sejarah Perkembangan Teori Akuntansi

Banyak ilmuwan maupun para pakar akuntansi meyakinkan bahwa bapak akuntansi
adalah Luca Pacioli yang berasal dari Italia. Buku yang ditulis Pacioli berjudul Summa de
Arithmetica, Geometrica, Proportion et Proportionalita yang muncul tahun 1494. Buku
Summa ini merupakan risalah mengenai matematika, tetapi juga mencakup suatu bagian
mengenai tata buku berpasangan (double entry). Buku tersebut merupakan tulisan yang
pertama kali diterbitkan yang menggambarkan sistem tata buku berpasangan dan yang
memberi kita wawasan ke dalam dasar pemikiran yang ada di balik catatan-catatan akuntansi.

Namun, terdapat keyakinan lain yang mengungkapkan bahwa sumber akuntansi


bukan berasal dari Italia melainkan berasal dari zaman kejayaan Islam. Hal tersebut
berdasarkan hasil studi yang dilaksanakan oleh Hamid. studi tersebut menjelaskan bahwa
ternyata pada abad kesepuluh, kantor pemerintahan muslim telah menerapkan pembukuan
dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry).

Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru
ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747.
Perkembangan akuntansi yang mencolok baru muncul setelah undang-undang mangenai
tanam paksa dihapuskan tahun 1870. Dengan dihapuskannya tanam paksa, kaum pengusaha
Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan modalnya. Sistem yang dianut
oleh pengusaha Belanda ini adalah seperti yang diajarkan oleh Luca Pacioli.

Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan tata


buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan
berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya  teknik pembukuan.
Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo-Saxon) mulai diperkenalkan di
Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa
(Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo-Saxon).
Godfrey dkk (1992) membuat periodisasi teori akuntansi sebagai berikut :

a. Pre-theory period (1942-1800)


Paragallo mengatakan bahwa tidak ada teori akuntansi yang dirumuskan oleh Luca
Pacioli sampai pada awal abad ke 19. Jika pun terdapat saran-saran atau pernyataan-
pernyataan belum dapat digolongkan sebagai teori atau pernyataan yang sistematis.
b. General sceintific period (1800-1955)
Dalam periode ini sudah ada teori akuntansi yang penekanannya terdapat kerangka
kerja untuk menjelaskan dan mengembangkan praktek akuntansi. Akuntansi
dikembangkan berdasarkan metode empiris yang mengutamakan pengamatan sehari-
hari atau realitas bukan berdasarkan pada logika. Laporan AAA (“A Tentative
statment of accounting principles affecting corporate report”) pada tahun 1938 serta
laporan AICPA tentang A statement of accounting principles (sanders, hatfield and
moore) merupakan dua contoh perumusan teori akuntansi  berdasarkan metode
empiris atau disebut era general sceintific.
c. Normative period (1956-1970)
Hal ini disebut periode normatif karena itu adalah periode ketika teori akuntansi
berusaha untuk membangun ‘norma’ untuk ‘praktik akuntansi terbaik’. Berbeda
dengan periode ilmiah umum, selama periode ini, peneliti kurang peduli tentang apa
yang sebenarnya terjadi dalam praktek dan lebih peduli tentang pengembangan teori-
teori yang ditentukan apa yang harus terjadi. Pada periode sebelum 1956, beberapa
penulis menghasilkan karya normatif awal yang terutama berkaitan dengan isu seputar
dasar yang tepat untuk penilaian aset dan klaim pemilik, dan yang termasuk referensi
ke dampak inflasi. AAA menerbitkan “a statement of basic accounting theory”.
d. Specific scientific tperiod (1970-sekarang)
Periode ini disebut juga positive era, disini teori akuntansi tidak cukup hanya sifat
normatif saja tetapi harus diuji kebenarannya. Norma dinilai subjektif jadi harus diuji
secara positif.

Atas dasar tujuannya teori akuntansi diklasifikasikan dalam dua jenis yaitu teori
akuntansi normative yang memberikan resep terhadap teori praktek akuntansi, dan teori
akuntansi positive yang berusaha menjelaskan dan memprediksikan fenomena yang berkaitan
dengan akuntansi. Dalam teori akuntansi normative, isi akuntansi dianggap sebagai norma
peraturan yang harus diikuti, tidak peduli apakah berlaku atau dipraktekkan sekarang atau
tidak. Metode ini disebut  juga normative accounting research atau normative theory of
accounting, yang berguna dalam membahas isu “true income” dan “decision usefulness”.
Berbeda dengan teori akuntansi normatif, teori akuntansi positif berkembang seiring dengan
kebutuhan untuk menjelaskan dan memprediksi realitas praktek-praktek akuntansi yang ada
di dalam masyarakat. Teori akuntansi positif dimulai dari suatu modal ilmiah, dan kemudian
dirumuskan problem penelitian untuk mengamati fenomena yang nyata yang tidak ada dalam
teori.

Anda mungkin juga menyukai