Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Abdullah

Ruang : V.411

Prodi sastra Indonesia

Nim : 181010700406

Untuk apa musik sebenernya?

Musik adalah gubahan nada yang disusun sehingga mengandung irama dan keharmonisan. Musik tidak
dapat dijauhkan dalam kehidupan manusia. Biasanya masyarakat menggunakan musik sebagai media hiburan,
teman saat belajar, pengiring dalam upacara-upacara adat atau pemujaan bahkan sebagai bentuk
mengungkapkan isi hati. Saat ini musik telah berkembang di seluruh dunia. Seperti musik dangdut, pop,
rock, ballad, keroncong, campursari, dan masih banyak lagi.

Apa perbedaan tren musik zaman dulu dan musik zaman sekarang?

hal yang menjadi perbedaan musik jaman sekarang dengan jaman dahulu adalah perbedaan tren yang
ada. Tak dapat dipungkiri, musik memang selalu berkembang, begitu pula dengan tren yang ada. Saat ini, paling
tidak ada beberapa jenis tren musik yang masuk di dalam industry musik, dan “laku”, yang sangat berbeda jauh
dengan musik jaman dahulu.

Saat ini, musik lebih banyak didominasi oleh tren pop, rap, dan juga dangdut (untuk di Indonesia). Tren
pop dan juga rap ini dapat terlihat dari berbagai macam musik berskala internasional, yang banyak
menggunakan model – model musik bergenre pop yang bercampur dengan rap, dan beberapa juga banyak
dikombinasikan dengan genre electric music. Tren musik saat ini membuat banyak DJ yang bermunculan dan
terkenal. Padahal, musik jaman dahulu, DJ yang mengeluarkan musik untuk skala internasional tidaklah setenar
sekarang. Hal ini memang disebabkan oleh perbedaan tren Untuk musik jaman dahulu, tren yang ada
kebanyakan adalah pop dan juga rock (baik rock n roll, alternatives, hingga metal). Lagu pop banyak didominasi
oleh band, boyband, ataupun soloist dengan tema percintaan namun dengan lirik yang dalam dan benar – benar
menempel di hati para pendengarnya. Begitu pula dengan rock, musik yang cenderung keras ini juga menjadi
tren pada jaman dahulu, kira – kira tahun 60-an hingga 90-an.

Pada tahun 1998, Don Campbell, seorang musisi sekaligus pendidik, bersama Dr. Alfred Tomatis,
seorang psikolog, mengadakan penelitian untuk melihat efek positif dari beberapa jenis musik. Hasilnya
dituangkan dalam buku mereka yang di Indonesia diterbitkan dengan judul “Efek Mozart, Memanfaatkan
Kekuatan Musik untuk Mempertajam Pikiran, Meningkatkan Kreativitas dan Mnyehatkan Tubuh”. Banyak fakta
menarik yang diungkap Campbell dan Tomatis. Diantaranya, adanya hubungan yang menarik antara musik dan
kecerdasan manusia. Sepertinya sudah saatnya kita menerapkan musik klasik untuk mencerdaskan anak bangsa,
dengan cara memberikan pengarahan kepada ibu hamil untuk memperdengarkan musik-musik klasik ketika
kandungan mulai memasuki usia 4 bulan. Hal tersebut dapat merangsang perkembangan otak pada janin, seperti
menggerangkan anggota tubuh. Pada balita, musik klasik dapat diperdengarkan saat sebelum tidur. Agar balita
dapat tidur dengan persaan tenang dan nyaman. Untuk anak-anak, musik klasik dapat diperdengarkan kapanpun
mereka inginkan atau juga dapat mengajarkan mereka untuk bermain musik.
Jika melihat keterangan diatas, maka lebih baik kita menyadari secara seksama. Karena bila semua
kejadian-kejadian yang kecil jika dibiarkan akan menjadi besar pada waktunya. Mengapa musik klasik lebih
berkualitas daripada musik yang lainnya, karena adanya perbedaan dari isi lagu tersebut. Musik klasik memiliki
sebuah rasa yang dalam dan isi lagunya dapat bercerita seakan sedang story telling. Sedangkan musik lainnya
hanya sekadar rangkaian kata-kata tanpa adanya suatu inti cerita yang dapat merangsang jiwa atau mental
seseorang untuk merasa nyaman, berpikir positif bahkan untuk kesehatan mental.

Dapat disimpulkan secara general, musik klasik memiliki komposisi lagu, penjiwaan dalam lagu dan
inti cerita yang dapat membuat pendengarnya merasakan kenyamanan, jiwa yang tenang dan memunculkan
pemikiran yang kreatif.

Anda mungkin juga menyukai