Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2020-2021

NAMA LENGKAP : ROSWITA HIJRIYANTI

NIM : 181010700268

JUDUL : ANALISIS PERTUNJUKAN TEATER “TUTUT INGIN KAYA”

PUBLIKASI : https://chocolatata.blogspot.com/2020/11/analisis-pertunjukan-teater-
tutut-ingin.html

ANALISIS PERTUNJUKAN TEATER

“TUTUT INGIN KAYA”

Drama sebagai salah satu bidang seni memiliki kompleksitas tersendiri. Drama juga memiliki dua
bentuk yang dapat dilihat dari perspektif yang berbeda yaitu sebagai karya sastra dan sebagai
sebuah pertunjukan. Sebagai karya sastra, drama dilihat dari tulisan yang bersifat narasi untuk
memunculkan suatu peristiwa fiktif. Sebagai sebuah pertunjukan, drama memiliki banyak bidang
yang dapat dilibatkan dalam implementasi drama sebagai sebuah pertunjukan.

Pertunjukan teater merupakan seni yang dipentaskan di atas panggung. Berawal dari sebuah
naskah yang disusun secara apik, kemudian dijadikan sebuah pertunjukan yang dilakonkan secara
langsung di depan banyak orang. Pertunjukan teater ini menampilkan perilaku manusia dengan
adanya gerak, tari, dan juga nyanyian yang disajikan lengkap sesuai dengan dialog dalam naskah
dan akting para pemainnya. Dalam pertunjukan teater tidak terlepas dari naskah, dan dalam
proses pembuatan naskah tersebut terdapat faktor-faktor yang bisa membuat sang penulis
naskah membuat skenario seperti itu.

Penulis memilih pertunjukan “Tutut Ingin Kaya” yang ditulis oleh Sinta Debituru dan pertama kali
dipentaskan di Taman Ismail Marzuki pada tanggal 26 November 2019, yang disutradarai oleh
Amalia Rosyidah, dan tayang perdana di youtube pada 23 Oktober 2020. Dalam pertunjukan ini
Institut Teater Cinangka bekerja sama dengan Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan
Pemusiuman guna untuk mengkampanyekan pelestarian cagar budaya dikalangan masyarakat.

Dalam analisis ini, penulis mengkaji tentang struktur drama pertunjukan dengan menggunakan
pendekatan obyektif untuk memperoleh pemahaman mengenai sebuah lakon secara
pemanggungan. Aspek yang menjadi sorotan adalah tokoh untuk melihat penokohannya, tema,
alur, peralatan, dan perasaan.
Sinopsis

Pertunjukan “Tutut Ingin Kaya” mengisahkan tentang gadis desa yang bernama Tutut Suhartini,
yang berkeinginan untuk mengubah nasibnya menjadi kaya, supaya bisa hidup lebih baik setelah
sepeninggalan bapak dan ibunya. Cara yang dilakukan Tutut adalah dengan pergi ke dukun yang
kesaktiannya tidak perlu diragukan lagi, hanya sekedar untuk meminta saran. Tutut mengunjungi
dukun tersebut dengan membawa sogokan berupa makanan, yaitu nasi, ikan asin, dan ditambah
dengan sambal terasi. Setelah mengetahui keinginan Tutut, sang dukun menyarankan untuk
menggali sebuah lubang di kamar mandi (jamban) rumahnya. Tutut merasa heran, namun ia tetap
melakukan hal tersebut sesuai dengan saran sang dukun. Setelah menggali sedalam-dalamnya,
Tutut menemukan sebuah benda unik seperti arca yang sudah usang namun sangat berharga.

Setelah penemuan benda tersebut, Tutut memutuskan untuk menanyakan benda tersebut
kepada seorang teman lamanya, Ashari, dan bermaksud untuk meminta bantuan untuk menjual
benda tersebut. Ashari merupakan seorang pedagang barang antik terkejut dengan benda yang
dibawa Tutut, yang jika dijual akan mendapatkan harga yang fantastis. Tergiur oleh ucapan Ashari,
Tutut langsung memintanya untuk dicarikan pembeli untuk benda tersebut. Ashari setuju namun
dengan syarat hasil uangnya tidak dibagi dua, tapi dinikmati bersama-sama. Karena merasakan
cinta lama belum kelar, Tutut setuju dengan hal itu.

Beberapa hari kemudian, tiga arkeolog datang untuk menemui Tutut dan menginformasikan
bahwa melalui kajian ilmiah yang mengindikasi adanya temuan besar yang berharga di permukaan
tanah rumah Tutut. Arkeolog tersebut menawarkan sejumlah uang untuk membeli rumah Tutut,
sekaligus meminta izin untuk menggali tanah permukaan rumahnya. Tutut yang sudah
mengenakan pakaian rapi dengan membawa barang-barangnya menyadari bahwa benda yang
ditemukannya beberapa hari lalu merupakan barang berharga, maka Tutut setuju-setuju saya
dengan penawaran arkeolog tersebut.

Setelah menjual benda tersebut kepada kolektor asing, Tutut dan Ashari menikah dan menggelar
acara besar-besaran, lalu mereka pun liburan ke eropa. Di saat sedang mersakan kesenangan,
Tutut dan Ashari mendapat masalah, benda yang mereka jual ke kolektor asing telah masuk ke
dalam nota merah yang dicari-cari selama ini. Tutut dan Ashari berurusan dengan hukum, dan
tidak bisa lepas dari jerat hukum. Semua harta habis dan hidup merana. Padahal sebelum
sepeninggalan ayahnya, Tutut pernah berkata bahwa “tidak apa-apa hidup miskin, asalkan
bahagia”, tetapi sekarang Tutut benar-benar merasakan akibat keserakahannya. Tutut menyesal.
Hasil Analisis

a. Tema
Tema merupakan gagasan atau ide pokok dalam sebuah drama. Dalam pertunjukan
“Tutut Ingin Kaya” bertema tentang kehidupan sosial ekonomi seorang gadis desa yang
serakah, demi menjadi kaya raya dan menikmati hidup yang nyaman.
b. Tokoh/penokohan
Tokoh dalam sebuah drama merupakan lakon yang memainkan peran sesuai dengan
penokohannya masing-masing.
- Tutut: seorang perempuan yang tidak pernah puas akan apa yang dimiliki, selalu
serakah, selalu ingin tampil cantik keren dan terlihat kaya.
- Ashari: seorang laki-laki yang tidak punya pendirian, mudah tergiur akan perkataan
seseorang.
- Dukun: lucu, tegas, terlihat seperti orang yang meyakinkan.
- Mas soni/tukang sayur: lucu, sabar walaupun sering dihutangi oleh Tutut.
- Pengamen: mudah marah, pasrah akan keadaan.
- Profesor/ketua arkeolog: cerdas, berani.
- 2 anggota arkeolog: cepat tanggap, lucu.
- 2 ibu-ibu teman Tutut: gemar bergosip, selalu mengkomentari penampilan seseorang.
c. Alur
Alur merupakan struktur rangkaian kejadian-kejadian dalam sebuah cerita yang disusun
secara kronologis. Dalam pertunjukan “Tutut Ingin Kaya” terdapat alur maju mundur.
- Tahap perkenalan
Pada tahap pengenalan ini, dibuka dengan sang dukun yang berdialog mengenai
keserakahan. Kemudian disambung dengan perkenalan Tutut si gadis desa, yang
membeli sayur dengan membawa tas bermerek supaya terlihat trendy.
- Tahap konflik
Tutut yang selalu merasa tidak puas, ia mencari cara cepat untuk bisa jadi orang kaya.
Tutut pergi ke dukun untuk meminta saran.
- Tahap puncak
Selepas dari dukun, Tutut diberi saran untuk menggali dalam-dalam kamar mandi di
rumahnya. Dukun mengatakan bahwa ada sesuatu yang berharga di dalam sana.
Akhirnya Tutut menggali dan menemukan sebuah benda yaitu arca.
- Tahap peleraian konflik
Setelah menemukan benda tersebut, Tutut mengunjungi teman lamanya untuk
meminta bantuan dicarikan pembeli yang mau membeli barang berharganya itu.
Setelah dibeli oleh kolektor barang antik, Tutut dan Ashari menikah.
- Tahap Penyelesaian
Setelah menikah, Tutut dan Ashari mendapat masalah. Mereka terjerat kasus hukum
dan masuk penjara akibat barang yang ia jual ke kolektor asing masuk ke dalam nota
merah benda yang dicari-cari.
d. Peralatan
Peralatan yang mendukung jalannya cerita dalam pertunjukan teater “Tutut Ingin Kaya”
- Gerobak mas Soni/penjual sayur, yang dilengkapi dengan sayur-sayuran dan ikan asin.
- Tas handmade berlogo H (hermes) yang digunakan Tutut supaya terlihat trendy.
- Benda yang diambil dari permukaan rumah Tutut, berupa arca logam.
- Halaman rumah Ashari, terdapat ban-ban mobil yang digunakan untuk duduk, disertai
dengan meja.
e. Perasaan
Perasaan yang penulis dapatkan saat/setelah menonton pertunjukan ini adalah senang.
Karena kisah cerita yang menarik, dan semua pemeran yang sangat amat mendukung.
Terutama pada tokoh dukun, ia memiliki karakter yang lucu, karena sogokan yang
diberikan kepadanya tidak muluk-muluk, hanya berupa nasi, ikan asin dan sambal terasi.
Bisa juga dibilang dukun dengan teknologi masa kini, karena menggunakan tablet saat
mencari-cari hal yang bisa menguntungkan orang yang datang kepadanya.

Pesan yang didapat


Janganlah jadi orang yang serakah, dan menghalalkan segala cara demi mendapatkan keuntungan
diri sendiri. Mengetahui dan mengerti akan nilai-nilai cagar budaya yang ada, jangan sampai
merusak dan menghilangkannya.

Anda mungkin juga menyukai