Anda di halaman 1dari 126

MUSUH

MASYARAKAT
Karya Henrik Ibsen - Penerjemah Asrul Sani
DRAMATIC PERSONAE

DR. THOMAS STOCKMAN Dokter Staff di pemandian milik KotaPraja


NY. STOCKMAN Istrinya
PETRA Anak Gadis mereka; Seorang Guru
EJLIF Anak Lelaki mereka berumur 12 Tahun
MORTEN Anak Lelaki mereka berumur 10 Tahun
PETER STOCKMAN Kakak DR. Stockman; Walikota, Kepala Polisi,
Ketua Dewan Pemandian Kotapraja, Dlsb
MORTEN KILL Penyamak Kulit; Ayah angkat Ny. Stockman
NOVSTAD Editor Koran Suara Rakyat
BILLING Pembantu Novstad di surat kabar
PETER HORSTER
ASLAKSEN Tukang cetak
ANGGOTA RAPAT UMUM Pria dari berbagai tingkatan masyarakat, Para
wanita dan sekumpulan anak sekolah

SETTING
CERITA BERLANGSUNG DI SEBUAH KOTA DI PINGGIR LAUT DI BAGIAN
SELATAN NORWEGIA

Publikasi naskah ini dimaksudkan sebagai upaya penyediaan naskah drama


dan sebagai bahan referensi pembelajaran bagi individu atau kelompok-kelompok
teater yang membutuhkannya.
Disarankan bagi siapa saja yang memiliki cukup akses, agar membeli buku
terkait. Itupun dalam upaya membantu pengarang dan keluarganya. Kekayaan hak
intelektual naskah ini tetap ada pada pengarangnya.
Dan dimohon bagi pengunduh naskah ini untuk tidak menghapus catatan ini,
sebagai bukti pertanggung jawaban saya sebagai pihak yang mengetik ulang.

Terima kasih.
Lee Birkin

koleksi teater108 bali www.teater108.org 2


BABAK I
MALAM HARI, DALAM KAMAR. DR STOCKMAN SEDANG DUDUK.
HIASAN DAN PERABOTAN SEDERHANA TAPI UNIK. DI DINDING KANAN
ADA DUA BUAH PINTU, DI SEBELAH PANGGUNG ATAS MENUJU KE HALL,
SEDANG YANG SEBUAH LAGI MENUJU KAMAR-KAMAR TIDUR
KELUARGA. DI DINDING TENGAH AGAK KE DEPAN ADA SEBUAH
TUNGKU PEMANAS.

KEMUDIAN SEBUAH SOFA DENGAN CERMIN DI ATASNYA, SEDANG DI


DEPANNYA ADA SEBUAH MEJA BUNDAR TELUR YANG DITUTUP DENGAN
SEHELAI TAPLAK. DI ATAS MEJA ITU ADA SEBUAH LAMPU BERTUDUNG,
MENYALA .

DI DINDING BELAKANG TERDAPAT PINTU YANG MENUJU KE RUANG


MAKAN. NAMPAK MAKANAN SUDAH DIHIDANGKAN DI ATAS MEJA DAN
DI ATASNYA ADA SEBUAH LAMPU YANG SUDAH DINYALAKAN.

BILLING KELIHATAN SEDANG DUDUK MENGHADAP MEJA MAKAN. DIA


SUDAH MEMAKAI SERBET DI DADANYA. NY. STOCKMAN BERDIRI
DEKAT MEJA MAKAN DAN MEMBERIKAN SEBUAH PIRING BERISI
SEPOTONG BESAR DAGING PANGGANG (ROAST BEEF). KURSI-KURSI
LAINNYA KOSONG; KEADAANYA ADALAH KEADAAN BISAA YANG
SERING KITA LIHAT JIKA ORANG BARU SELESAI MAKAN

NY. STOCKMAN
Mohon maaf, Billing. Kau terpaksa menikmati hidangan dingin. Tapi kau sudah
terlambat satu jam.

BILLING (Sambil makan)


Tidak apa. Tetap enak kok, sangat enak.

NY. STOCKMAN
Ya. Thomas sangat displin soal waktu makan.

BILLING
Sama sekali tidak jadi soal. Bahkan kupikir terasa lebih nikmat jika makan sendirian.
Tidak merasa terganggu apa pun dan siapa pun

NY. STOCKMAN
Baguslah kalau begitu. (Berpaling ke pintu ruang depan, memasang telinga) Mungkin
saja itu suara Hovstad. Mudah-mudahan dia suka menemanimu makan.

BILLING
Bagus ekali

WALIKOTA PETER STOCKMANN MASUK, MENEGNAKAN JAS DAN TOPI


JABATAN BERSULAM BENANG MAS. JUGA TONGKAT JABATAN DI

koleksi teater108 bali www.teater108.org 3


TANGANNYA.

WALIKOTA
Selamat malam, Katrine.

NY. STOCKMAN
Ya! Selamat malam! (Menuju ruang tamu) Oh, kau Peter. Alangkah senangnya saya,
kakaku walikota sudi menengok kami

WALIKOTA
Kebetulan lewat, Katrine. Dan karena itu….(Sekilas matanya menjelajahi ruang
makan) Oh, ada tamu rupanya….

NY. STOCKMAN (Sedikit gugup)


Bukan, eh, tidak…Sebenarnya memang tidak. Billing kebetulah mampir saja.
Sukakah kakak menemani dia makan seadanya?

WALIKOTA
Wah, terima kasih, tidak usah! Aku tidak pernah makan makanan panas pada petang
hari. Tidak cocok bagi perutku.

NY. STOCKMAN
Ayolah, sekali ini saja! Pasti tidak akan menyebabkan apa-apa

WALIKOTA
Sungguh! Terima kasih banyak. Tapi, memang sebaiknya jangan, aku sudah bisaa
dengan the, roti dan mentega saja. Menu begitu sebenarnya lebih baik bagi kalian
juga. Di samping itu tentu saja lebih hemat!

NY. STOCKMAN
Saya harap kakak tidak berpikir Thomas dan saya hidup boros…

WALIKOTA
Aku tahu kalian tidak begitu, Katrine. Jauh dari pikiranku hidup royal ada pada kalian
(Menunjuk kamar Dokter) Dia ada?

NY. STOCKMAN
Tidak. Baru pergi tadi, mengajak anak-anak jalan.

WALIKOTA
Apa itu baik untuk kesehatan? (Pasang telinga) Itu dia barangkali!

NY. STOCKMAN
Bukan. Kukira bukan mereka (Terdengar ketukan di pintu) Masuk! (Hovstad masuk)
Hai, Hovstad!

HOVSTAD
Ya, Nyonya. maafkan saya, ada kerjaan di percetakan. Selamat malam, bapak
Walikota!

koleksi teater108 bali www.teater108.org 4


WALIKOTA (Membungkuk sedikit canggung)
Selamat malam. Anda datang urusan pekerjaan, tampaknya?

HOVSTAD
Ah ya, sambil lalu. tentang sebuah artikel di Koran, Pak

WALIKOTA
nah, benar dugaan saya. Saya mendengar, adik saya sekarang giat menjadi
penyumbang tulisan untuk Monitor Rakyat? yang tak kunjung kekeringan tinta?

HOVSTAD
Ya, beliau cukup dermawan dengan terkadang menulis sepotong artikel untuk
pembaca kami. Tentu saja jika sedang ada sesuatu yang istimewa menurut pendapat
beliau.

NY. STOCKMANN
Tapi Hovstad! Apakah Anda tidak ingin…? (Menunjuk ke meja makan)

WALIKOTA
Saya piker wajar saja. Orang selalu mencari sesamanya yang sejenis. yang bisa
memahami pandangannya. Bukan berarti saya mem punyai suatu keberanian pribadi
atas Koran Anda, saudara Hovstad. Percayalah kata-kata saya!

HOVSTAD
Tidak. tentu saja tidak.

WALIKOTA
Di kota ini kita mem punyai semangat saling tenggang rasa yang bagus. Dengan
senang saya aktakan, saudara. Semangat kerjasama yang sebenarnya. Sudah tentu itu
timbul karena adanya kepentinga bersama, di mana masing-masing kita semua ambil
bagian. Sudah tentu, suatu kepentingan yang menyangkut semua rakyat yang
berpikiran lurus.

HOVSTAD
Tentang pemandian peristirahatan itu tentunya?

WALIKOTA
Benar! Tentang pemandian-pemandian mineral kita yang istimewa itu. Catat kata-kata
saya saudara hovstad! Seluruh hidup masyakarat kita akan semakin berkisar di sekitar
pemandian-pemandian itu. Tidak bisa diragukan lagi, saudara!

NY. STOCKMANN
Dan justru itulah yang sedang ditulis Thomas

WALIKOTA
Dalam dua tahun terakhir ini laju pertumbuhan kota sungguh luar bisaa. Rakyat
semakin makmur. Perkembangan perumahan rakyat berjalan pesat. Nilai kekayaan
rata-rata naik terus. Di mana-mana ada kehidupan aktifitas!

koleksi teater108 bali www.teater108.org 5


HOVSTAD
Dan pengangguran juga jauh berkurang

WALIKOTA
Benar. Memang benar. Dan lapisan atas semakin terbebas dari beban berat. Pajak dana
rumah tangga sudah diturunkan, dan masih akan terus diturunkan, jika kita mendapat
musim panas yang benar-benar menguntungkan. Pengunjung pemandian dan wsima
peristirahatan makin banyak membanjir….Banyaknya orang-orang yang datang
mencari kesembuhan itu akan semakin mengangkat kemashyuran pemandian-
pemandian kita!

HOVSTAD
Saya dengar kesempatan bagus itu memang ada?

WALIKOTA
Setiap hari permintaan untuk membuka kawasan perumahan baru, apartemen dan
sebagainya terus mengalir. Segala sesuatunya memang tampak berpengharapan,
saudara Hovstad.

HOVSTAD
Karena itu tulisan dokter Stockmann akan tepat pada waktunya

WALIKOTA
Jadi dia sudah menulis lagi? Begitu?

HOVSTAD
Itu sudah ditulisnya sepanjang musim dingin yang lalu. Sebuah artikel tentang
pemandian kita itu. Di situ dia memberikan petunjuk-petunjuknya dengan jelas.
Terutama ditekankannya tentang syarat-syarat kesehatan yang harus mendapat
perhatian utama. Tetapi saya belum hendak mengumumkannya sekarang. Saya masih
menahannya.

WALIKOTA
Mengapa? Apa menurut Anda tulisan itu gegabah? Seperti itu ia bisaanya?

HOVSTAD
Tidak. Bukan begitu!. Saya hanya berpikir lebih baik menundanya sampai musim
semi yang akan datang. Yaitu jika orang sudah mulai memikirkan tentang rencana-
rencana musim panas mereka.

WALIKOTA
Sangat masuk akal, saudara Hovstad!

HOVSTAD
Thomas tidak pernah bisa menahan dirim jika bicara tentang masalah pemandian.

WALIKOTA
Sebagai seorang anggota pengurus, tidak lebih itulah tugasnya

koleksi teater108 bali www.teater108.org 6


HOVSTAD
Lagipula, bagaimana pun juga, pertama-tama pemandian itu hasil gagasannya….

WALIKOTA
Gagasannya? Akh, apa benar itu? Saya tahu, beberapa orang memang berpendapat
begitu. tapi, dalam realisasinya ini, saya juga punya andil, setidak-tidaknya ala
kadarnya.

NY. STOCKMAN
Memang begitu Thomas selalu berkata.

HOVSTAD
Tentu saja, bapak walikota. Itu tidak bisa di pungkiri. Bapak Walikotalah yang
mewujudkannya. Andalah yang membuat segala sesuatunya menjadi mungkin. Kami
semua tahu itu. Saya sekedar bermaksud mengatakan bahwa awal mula gagasan
pemandian itu berasal dari Dokter Stockmann.

WALIKOTA
Sepanjang hayatnya adik saya itu memang kaya dengan gagasan.Gagasan dan
gagasan melulu. Tetapi sayang. Untuk melaksanakan gagasan diperlukan tipe orang
yang sangat berbeda dari dia. Saya harap, seorang anggota rumah tangga inilah yang
akan menjadi salah seorang di antara mereka yang pertama-tama untuk….

NY. STOCKMANN
Peter!

HOVSTAD
Nyonya! Apakah Nyonya memang tidak…

NY. STOCKMANN
Masuklah Hovstad! Dan makanlah barang sedikit. Thomas pasti akan segera datang.

HOVSTAD
Terima kasih. Saya piker memang perlu sedikir (Ia masuk ke ruang makan)

WALIKOTA (Merendahkan suaranya)


Aneh. Orang-orang yang berasal dari kalangan petani ini tampaknya tidak pernah mau
kalah!?

NY. STOCKMANN
Hei, mengapa kau harus gusar? Kau dan Thomas kan kakak beradik. Tidakkah wajar
kalau kalian berbagi kehormatan itu?

WALIKOTA
Mungkin orang berpikir begitu. Ya. Tapi bagi sementara orang lainnya, agaknya
belum cukup dengan sekedar berbagi saja

NY. STOCKMAN

koleksi teater108 bali www.teater108.org 7


Omong kosong! Engkau dan Thomas dua bersaudara yang begitu rukun (Memasang
telinga) Seperti dia yang kudengar sekarang! (Menuju ruang depan dan membuka
pintu)

DR. STOCKMAN (Terdengar suara tawanya, dan masih di ruang depan, suaranya
terdengar keras) Ada tamu lain lagi untukmu, Katrine! Kapten Horster!
Menyenangkan bukan!?. Gantungkan jasmu di cantelan saja, Kapten! Tapi aku lupa…
kau tidak pakai mantel, bukan? Bagaimana kau piker, Katrine? Aku ketemu dia di
jalan. Susah payah aku membujuknya. Mula-mula tidak hendak dia mau singgah
(Kapten Horster membungkukan badannya pada Ny. Stockmann) Masuk kalian, anak-
anak! Mereka sudah menjadi kelaparan lagi, Katrine! Ayo, Kapten! Kau harus
mencoba daging goreng kita, barang sepotong

DIPAKSANYA KAPTEN HORSTER MASUK KE RUANG MAKAN. EJLIF DAN


MORTEN MENGIKUTI MEREKA

NY. STOCKMANN
Tapi, Thomas, apa kau tidak lihat…?

DR. STOCKMANN (Berhenti di ambang, menoleh) Hei…Kau Peter! (Menghampiri


dan mengulurkan tangannya) Bagus sekali! Sekarang memang betul-betul bagus.
Sangat bagus!

WALIKOTA
Aku hanya bisa sebentar, Thomas. mampir saja…

DR. STOCKMANN
Uh, omong kosong! Tinggallah barang sebentar lagi. Kita kan minum tuak panas. kau
tidak lupa memanaskannya bukan, Katrine!

NY. STOCKMANN
Tentu saja tidak. Air panas juga sudah kumasak (Pergi ke ruang makan)

WALIKOTA
Juga ada tuak?

DR. STOCKMANN
Ya, tentu saja! Ayo duduk. Seenakmu sajalah!

WALIKOTA
Terima kasih. Aku tidak keberatan untuk ajakan minum…..

DR. STOCKMANN
Tapi ini bukan perjamuan!

WALIKOTA
Bagiku, begitulah rasanya…(Sekilas memandang ke ruang makan) Luar bisaa banyak
mereka makan!

koleksi teater108 bali www.teater108.org 8


DR. STOCKMANN
Ya, memang menyenangkan melihat anak-anak muda makan. Mereka selalu lapar.
Dan memang begitulah seharusnya…mereka harus jaga kesehatan. Ada saja hal-hal
yang harus mereka gerakan. Bergerak, bergerak dan bergerak. Ya, mereka harus
membangun masa depan, bukan?

WALIKOTA
Coba aku Tanya. Apa saja hal-hal yang menghendaki pergerakan seperti yang kau
katakan itu…

DR. STOCKMANN
Tanyakanlah pada anak-anak muda itu…kalau saatnya sudah matang. Tentu saja kita
tidak akan sempat menyaksikannya. Orang-orang uzur kolot seperti kau dan aku..!

WALIKOTA
Ungkapa yang bagus didengarnya

DR. STOCKMANN
Jangan dipusingkan dengan bualanku, Peter. Hari ini semangatku sedang besar sekali.
Ini sebabnya aku berasa berbahagia menjadi bagian dari seluruh kehidupan yang kaya
dan makmur. Alangkah menakjubkannya abad dimana kita hidup sekarang ini, bukan?
Dunia yang baru sama sekali sedang berkembang di sekeliling kita!

WALIKOTA
Kau piker benar-benar begitu?

DR. STOCKMANN
Tentu kau seperti aku juga. Sukar untuk menerima, bahwa kita harus hidup dengan
dikelilingi ini semua. Tetapi sesudah bertahun-tahun aku terlempar di satu daerah
terpencil di utara, tidak pernah bertemu orang, tidak pernah ngobrol dengan siapa pun,
di sini sekarang aku merasa seperti tiba-tiba dipindahkan ke jantung sebuah
metropolis

WALIKOTA
Sukar bagiku untuk mengatakannya sebagai metropolis

DR. STOCKMANN
Oh, aku mengerti. Barangkali memang tidak banyak berbeda dari kota-kota lain pada
umumnya. Tapi di sini ada kehidupan. Ada hari depan. Tidak terbilang banyaknya
urusan yang harus dikerjakan dan diperjuangkan. Jadi bagaimana pun, bagiku, inilah
yang penting (Memanggil) Katrine! Apa tukang pos sudah datang?

NY. STOCKMANN
Tidak. Dia tidak datang hari ini.

DR. STOCKMANN
Dan untuk mendapat gaji besar, Peter! Bukankah hal ini yang selalu kita harapkan,
jika kita hidup dengan upah segibang sehari?

koleksi teater108 bali www.teater108.org 9


WALIKOTA
Oh! Terus…?

DR. STOCKMANN
Kau tahu? Banyak barang dijual, tapi dengan gaji kecil apa yang bisa kita dapat? Tapi
sekarang, kami bisa hidup seperti keluarga kerajaan. Lihatlah! Hari ini misalnya. Di
meja makan tersedia daging goring untuk makan siang. Bahkan juga untuk makan
malam. kau tidak ingin mencobanya? Setidaknya mari aku tunjukkan. Ayo lihat…

WALIKOTA
Tidak usah

DR. STOCKMANN
O, baiklah kalau begitu. Lihat ini! Tidakkah indah taplak meja baru kami ini?

WALIKOTA
Ya. Indah. Ya

DR. STOCKMANN
Dan kita punya kap lampu yang bagus juga, Peter. Lihat! Katrine telah menabung
guna membeli barang itu. Ruangan ini menjadi terasa lebih nyaman, bukan?
Tidakkah kau rasa begitu? Kau lihat bagaimana kap itu memokuskan sinarnya?
Kupikir sangat bagus. Bagaimana?

WALIKOTA
Tentu saja. Tentu saja bagus, jika orang mampu membeli barang-barang mewah
seperti itu.

DR. STOCKMANN
Kecuali itu Peter. Seorang cedekiawan layak hidup dalam sejumlah gaya hidup
tertentu, bukan? Aku berani bertaruh. Seorang komisaris daerah saja dalam satu tahun
pasti memerlukan uang lebih banyak dari aku.

WALIKOTA
Ya. Begitulah. Seorang karyawan pemerintah eselon atas. Kau tahu itu!

DR. STOCKMANN
O, baiklah. Ambil contoh seorang bisnisman kecil. Aku yakin orang semacam ini
pengeluaranya lebih besar

WALIKOTA
Itu relatif….

DR. STOCKMANN
Sebenarnya aku tidak boros dengan uang, Peter. tapi aku memang senang
mengundang teman bertamu di rumah ini. Aku tidak akan ingkari itu. kau tahu sangat
lama aku hidup terasing. Aku emrasa benar perlunya orang berkawan. Terutama
dengan orang-orang muda yang giat dan selalu gembira. Orang-orang yang berpikiran
liberal. Seperti kawan-kawan yang sedang di meja makan itu. bagiku, itulah yang

koleksi teater108 bali www.teater108.org 10


membuat hidup semakin punya arti. Ya, Peter. kuharap kau menjadi lebih mengenal
Hovstad dan Billing

WALIKOTA
Ingat aku sekarang…Baru saja Hovstad cerita padaku tentang rencana dia untuk
memuat tulisanmu di korannya

DR. STOCKMANN
Tulisanku?

WALIKOTA
Ya…mengenai pemandian itu. tulisanmu di musim dingin yang lalu?

DR. STOCKMANN
Oh, tulisan itu. Aku lebih suka jika tulisan itu tidak dimuat justru saat sekarang!

WALIKOTA
Mengapa tidak? Kupikir sebaliknya. Justru saat ini sangat tepat.

DR. STOCKMANN
Ya…dalam keadaan bisaa….(melangkah memotong ruangan)

WALIKOTA (Mengikuti dengan pandangannya)


Apa ada yang sangat tidak biasa dalam keadaan sekarang?

DR. STOCKMANN (Berdiri tenang)


Maaf, Peter. Tentang ini tidak bisa kukatakan padamu saat ini, setidaknya sore ini.
Karena keadaan itu mungkin masih akan berubah sampai pada tahap ketidak-bisaaan
yang luar bisaa. Kau mengerti maksudku? Tapi bagiku sebaliknya. Dengan demikian,
mungkin akhirnya semua lalu menjadi sama sekali tidak berarti. sebuah ilusi saja…

WALIKOTA
Kau menjadi sangat aneh. Ada soal apa? Ada yang kaurahasiakan dariku? Kenapa?
Sebagai ketua dewan pemandian kota aku menuntut hak untuk….

DR. STOCKMANN
Engkau menuntut hak untuk apa? Astaga! Jangan kita cepat kehilangan
keseimbangan, Peter.

WALIKOTA
Bukan tabiatku “kehilangan keseimbangan” seperti katamu itu. tapi aku harus tegas
mengatakan bahwa semua masalah yang terkait dengan pemandian harus diselesaikan
secara tegas, melalui saluran yang tersedia. Aku tidak akan mentolerir cara-cara yang
berliku dan sembunyi-sembunyi.

DR. STOCKMANN
Kapan aku pernah menempuh cara yang berliku-liku dan sembunyi-sembunyi?

WALIKOTA

koleksi teater108 bali www.teater108.org 11


Kau punya kecendrungan yang tidak bisa dibenarkan, dengan hanya menganggap
dirimu sendiri yang benar. Di dalam suatu masyarakat teratur, itulah sikap yang
tercela. pribadi harus tunduk pada masyarakat secara utuh, Thomas! Atau lebih tepat,
pada para pejabat yang bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat itu.

DR. STOCKMANN
Barangkali begitulah seharusnya. tapi aku memang tidak tahu, apa sebenarnya
kejahatan yang telah kulakukan

WALIKOTA
Itulah kesalahanmu, Thomas, adikku! Aku Tidak habis piker, bagaimana hal itu bisa
tersimpan di kepalamu! Hati-hatilah. Cepat atau lambat kau akan membayarnya! Aku
sudah memperingatkanmu. Jadi, aku pergi!

DR. STOCKMANN
Peter! Kau sudah kehilangan akal sehatmu. Kau sama sekali salah langkah…

WALIKOTA
Aku salah langkah, Thomas!? Jarang itu terjadi padaku! Lebih-lebih…justru aku
sangat memerhatikan…(Membungkuk ke arah ruang makan) Aku pergi, Katrine.
Selamat malam, tuan-tuan (Pergi)

NY. STOCKMANN (Masuk ke ruang tamu)


Sudah pergi?

DR. STOCKMANN
Ya. Dengan amarah yang menyala-nyala

NY. STOCKMANN
Thomas! Apa yang kau lakukan padanya?

DR. STOCKMANN
Tidak! TIdak sama sekali. tapi tentu saja tidak bisa dia terlalu banyak mengharapkan
aku menjelaskan banyak hal kepadanya…sebelum semuanya itu terjadi, bukan?

NY. STOCKMANN
Menjelaskan tentang apa?

DR. STOCKMANN
Ah, kau juga sama saja, Katrine! Jangan kau tanyakan hal itu sekarang…Tapi aneh
sekali! Tukang pos belum datang juga?

HOVSTAD, BILLING DAN HORSTER MENINGGALKAN MEJA MAKAN,


MASUK KAMAR TAMU, EJLIF DAN MORTEN KEMUDIAN MENGIKUTI
MEREKA.

BILLING (Duduk santai)


Bukan main nikmatnya! Sungguh mati aku, jika tidak merasa hidup menjadi orang
baru

koleksi teater108 bali www.teater108.org 12


HOVSTAD
Pak Walikota kelihatannya tidak sedang dalam suasana hati yang gembira sore ini

DR. STOCKMANN
Lambungnya dia bilang. Pencernaanya buruk

HOVSTAD
Saya piker karena dia merasa sukar mencerna kita. Saya duga dia sangat tidak suka
pada Monitor Rakyat

NY. STOCKMANN
Kulihat pergaulanmu dengannya tampak baik!

HOVSTAD
Akh, hanya semacam gencatan sejata sementara, kukira

BILLING
Gencatan senjata…Ya, itu memang istilah yang tepat

DR. STOCKMANN
Kita hendaknya jangan lupa kalau Peter yang malang itu bujangan yang kesepian. Dia
tidak punya rumah tangga untuk bisa hidup dengan bahagia. bisnis, bisnis dan bisnis.
Tidak ada lain kecuali bisnis! Dan kemudian hanya dengan minum the itu ia selalu
membasahi hidupnya yang meranggas. Hei anak-anak! Tariklah kursi kalian mendekat
ke meja. Katrine! Bagaimana minuman kita?

NY. STOCKMANN (Masuk ruang makan)


Segera siap!

DR. STOCKMANN
Duduklah di sofa ini dekatku, Kapten! Kita kan tidak punya banyak kesempatan
bertemu…Ya, anak-anak. Kalian juga duduk!

MEREKA DUDUK MENGELILINGI MEJA NY. STOCKMANN MASUK


MEMBAWA RAGAM MINUMAN)

NY. STOCKMANN
Ini. Ayo ambil sendiri. mana yang kalian suka. Ada tuak panas, arak dan gin

DR. STOCKMANN
Kita mulai sekarang! (Sambil menuang minuman) Apalagi? Akh, lisong. Ejlif! Kau
tahu di mana kotak lisong itu? Dan Morten, ambilkan pipaku (Dua anak itu masuk
ruang. kanan) Aku curiga, jangan-jangan Ejlif suka menghisap lisongku diam-diam.
tapi aku pura-pura tidak tahu (Berseru) Dan tempat rokoknya, Morten! Kau tahu
dimana aku menaruhnya, Katrine!? Ah, dia rupanya (Dua anak itu masuk membawa
segala apa yang diminta Papanya) Nah, sobat! Ambil sendiri! Aku lebih suka pipaku,
seperti kalian sudah tahu. Dalam perjalan jauh di utara yang dingin , inilah yang selalu
menjadi kawanku (mereka mengangkat gelas dan bersulang) Untuk kesehatan kalian!

koleksi teater108 bali www.teater108.org 13


Ehm, bukan main nikmatnya, duduk bersama kalian di sini, di ruangan yang hangat
dan nyaman ini

NY. STOCKMANN
Anda akan segera berlayar lagi, Kapten Horster?

HORSTER
Kuharap minggu depan, Ya.

NY. STOCKMANN
Ke Amerika?

HORSTER
Begitulah rencananya…

BILLING
Kalau begitu, kau tidak akan bisa ikut memberika suaramu dalam pemilihan dewan
nanti?

HORSTER
Oh, akan ada pemilu di sini?

BILLING
Kau tidak tahu itu?

HORSTER
Tidak! Aku tidak pernah ambil pusing tentang soal itu

BILLING
Maksudmu, tidak ada minat masalah sosial?

HORSTER
Aku sama sekali tidak tahu soal begituan

BILLING
Tapi setidaknya orang harus memberikan suaranya!

HORSTER
Meski pun seandainya ia tidak mengerti dengan apa yang dia perbuat?

BILLING
Tidak mengerti? Apa maksudmu? Kau seorang kapten kapal. Dan masyarakat itu
seperti sebuah kapal. Bergantung di tangan kapten itulah, kemana kemudi akan
dibawa

HORSTER
Barangkali benar apa yang Anda katakan selama kapal berada di pantai. tapi di tengah
lautan tidak akan pernah begitu.

koleksi teater108 bali www.teater108.org 14


HOVSTAD
Akh, pelaut memang jarang punya perhatian pada urusan-urusan sosial

BILLING
Ya. Aneh sekali bukan?

DR. STOCKMANN
Pelaut seperti burung pengembara. Utara atau selatan, setiap tempat ialah rumah
mereka. Biarkanlah mereka, karena bagi kita yang lebih penting ialah melipat
gandakan kegiatan. Masalah masyarakat apa yang akan muncul di Koran esok pagi,
Hovstad?

HOVSTAD
Tidak ada masalah lokal sama sekali. Tidak. Tapi lusa tulisan Anda akan dimuat

DR. STOCKMANN
Oh, ya Tuhan! Tulisan itu? Kupikir kau masih akan menunggu waktu lebih lama…

HOVSTAD
Begitu Anda piker? Tapi kebetulan lusa kita punya bayak space. Dan kurasa
waktunya sudah tepat

DR. STOCKMANN
Aku percaya kau benar. tapi bagaimana pun lebih baik tahanlah lagi sebentar. apa
alasanku akan kujelaskan nanti

PETRA MEMAKAI TOPI DAN MANTEL MASUK DARI RUANG DEPAN.


MEMBAWA SETUMPUK BUKU PELAJARAN, DIKEPITNYA DI BAWAH
KETIAK

PETRA
Selamat malam….

DR. STOCKMANN
Ah, kau sudah pulang

SEMUA MEMBERI SALAM. PETRA MEMBUKA TOPI DAN MANTELNYA.


DAN, DILETAKKANNYA DI ATAS KURSI DI DEKAT PINTU. JUGA SEMUA
BUKU-BUKU YANG DIBAWANYA ITU

PETRA
Jadi….Sedang aku pusing di sekolah, kalian duduk ngobrol santai?

DR. STOCKMANN
O, Petra sayang! Ayo, sekarang ikutlah bersantai bareng kami

BILLING
Kusiapkan sedikit minuman untukmu?

koleksi teater108 bali www.teater108.org 15


PETRA (Mendekati meja)
Terima kasih. Aku ambil jalan sendiri. Supaya tidak terlalu keras seperti kalau Anda
menyiapkannya. tapi, Pa! Ngomong-ngomong, ini ada surat padaku untuk Papa!
(Menuju kursi, di mana mantel dan buku-buku diletakkan)

DR. STOCKMANN
Surat? Dari siapa?

PETRA (Mencari sesuatu di saku mantelnya


Aku ketemu dengan tukang pos di tengah jalan ke sekolah

DR. STOCKMANN (Berdiri menghampiri Petra)


Mestinya kau langsung memberikannya padaku

PETRA
Aku benar-benar tidak ada lagi waktu untuk pulang, pa. Ini…

DR. STOCKMANN (Menyambar surat itu)


Hem…..coba lihat, Petra! (Membaca tulisan alamat) Ya, ini dia!

NY. STOCKMANN
Surat itu yang kautunggu-tunggu, Thomas?

DR. STOCKMANN
Memang. Aku harus sebentar ke kamar untuk membacanya. Lampu bagaimana,
Katrine? Sudah diganti?

NY. STOCKMANN
O, ada! Sudah terpasang di meja tulismu

DR. STOCKMANN
Bagus. maafkan sebentar, sobat-sobat! (Masuk ke ruang baca)

PETRA
Ada apa sebenarnya, Ma?

NY. STOCKMANN
Entahlah. Belakangan ini Papamu selalu menanyakan tukang pos itu

BILLING
Mungkin slah seorang pasien di luar kota?

PETRA
Kasihan Papa. Dia menjadi luara bisaa sibuk sekarang (Mengaduk minuman di gelas)
Aha, ini pasti enak!

HOVSTAD
Kau masih harus mengajar lagi di sekolah nanti malam?

koleksi teater108 bali www.teater108.org 16


PETRA (Mereguk minuman)
Dua jam lagi

BILLING
Dan empat jam di sekolah putrid hari ini?

PETRA (Duduk si meja)


Lima

NY. STOCKMANN
Dan malam ini kukira kau masih harus mengkoreksi buku-buku pelajaran muridmu
yang banyak itu juga?

PETRA
Sangat banyak!

HORSTER
Rupanya kau sangat sibuk seperti Papamu!

PETRA
Ya. tapi aku senang. enak. Jika benar-benar mampu merasai bagaimana tenaga
terkuras!

BILLING
Suka kau begitu?

PETRA
Membuat kita bisa tidur nyenyak

MORTEN
Kau pasti seorang pendosa besar, Petra

PETRA
Pendosa?

MORTEN
Ya. Jika tidak. Kau tidak akan bekerja keras. Kerja adalah hukuman untuk dosa-dosa
kita. begitu kata pak Rorlund, guru kami!

EJLIF
Morten, bagaimana kau bisa sebodoh itu? Percaya pada segala omong kosong!

NY. STOCKMANN
Nah, nah…Ejlif!?

BILLING (Tertawa)
Itu baru perdebatan bagus!

HOVSTAD

koleksi teater108 bali www.teater108.org 17


Kau tidak akan suka bekerja keras, Morten?

MORTEN
Tidak. Tidak akan!

HOVSTAD
Ingin jadi apa kau kelak?

MORTEN
Jadi perampok

EJLIF
Kalau begitu, Anda murtad dong!

MORTEN
Memang. Tapi ya biar murtadlah!

BILLING
Bagus kau, Morten. itu pendidikan namanya

NY. STOCKMANN (Memperingatkan)


Hah, Billing? Kuharap kau tidak benar-benar bermaksud begitu dengan kata-katamu

BILLING
Sungguh mati kalau aku bohong! Aku sendiri orang musyrik. Dan aku justru bangga
karenanya. Kalian tahu? Dahulu kala kita semua ini orang-orang murtad…

MORTEN
Denan begitu, kita bisa lakukan apa saja yang kita inginkan, begitu?

BILLING
Oho…Tentang itu aku sungguh tidak tahu, Morten!

NY. STOCKMANN
Stop! Lebih baik kalian segera masuk kamar, anak-anak! Kerjakan PR kalian.

EJLIF
Boleh aku tinggal di sini sebentar, Ma!?

NY. STOCKMANN
Tidak! Tidak boleh! Kalian berdua masuk!

KEDUA ANAK ITU PERGI SAMBIL MENGUCAPKAN SELAMAT MALAM.


MASUK KAMAR KIRI

HOVSTAD
Menurut Anda tidak baik mereka mendengar omongan kita yang seperti ini?

NY. STOCKMANN

koleksi teater108 bali www.teater108.org 18


Entahlah. baik atau buruk. tapi aku tidak suka. Setidak-tidaknya tidak di dalam rumah
ini

PETRA
Munafik semua! Di rumah diajar mengendalikan lidah. Di sekolah harus mengajar
murid berbohong!

HORSTER
Mengajar berbohong?

PETRA
Tentu saja. kita harus ajarkan segala macam yang sebutir pun kau tidak akan percaya!

BILLING
Memang benar

PETRA
Kalau aku punya cukup uang, akan kubuka sekolah sendiri. lalu di situ akan
kuajarkan hal-hal yang sama sekali berbeda

BILLING
Kembali akhirnya ke soal uang….

HORSTER
Nona Stockmann! kalau kau sungguh-sungguh dengan senang aku akan menyediakan
ruangan yang Anda perlukan. rumah tua ayahku praktis kosong. Dan punya sebuah
kamar makan di tingkat bawah yang cukup luas. Sehingga bisa untuk dipakai….

PETRA
O, aku tidak akan menduga sejauh itu. tapi, bagaimana pun terima kasih

HOVSTAD
Aku punya feeling Nona Petra agaknya cenderung menyukai jurnalistik. Ah, ya,
sekarang aku ingat! Cerita Inggris yang pernah kaujanjikan terjemahannya untuk kita
terbitakan itu bagaimana? Sudah sempat kau membacanya kembali?

PETRA
Tidak. eh, belum. Tapi percayalah, pada waktunya pasti akan kukerjakan. jangan
takut!

DR. STOCKMANN MASUK DARI RUANG BACA. SURAT TERBUKA DI


TANGANNYA

DR. STOCKMANN (Membuka lipatan surat)


Ya. inilah berita yang akan membuat kota kita tergugah dan menaruh perhatian

BILLING
Berita?

koleksi teater108 bali www.teater108.org 19


NY. STOCKMANN
Tentang apa Thomas?

DR. STOCKMANN
Satu penemuan besar, Katrine!

HOVSTAD
Memang?

NY. STOCKMANN
Penemuanmu, maksudmu?

DR. STOCKMANN
Ya, tentu saja! Penemuanku (Mondar-mandir) Kutantang kali ini mereka yang
menyebutku orang sinting dan menertawakan aku sebagai pembual. Mereka tidak
akan berani lagi. Tidak! Pasti tidak!

PETRA
Apa itu, Papa? Ceritalah sedikit!

DR. STOCKMANN
Beri aku waktu. Dan akan kuceritakan semuanya pada kalian. Sayang, Petra tidak di
sini lagi. Aku hanya ingin menunjukan betapa kita buta. Persis seperti tikus!

HOVSTAD
Maksud Anda?

DR. STOCKMANN
Pendapat umum mengatakan, kota kita ini sebuah tempat yang sangat sehat. Aku tidak
salah bukan?

HOVSTAD
Tidak. Tentu tidak

DR. STOCKMANN
tapi kenyataannya? Ini tempat sama sekali tidak sehat. Sama sekali! Karena itu sangat
perlu sekarang dipikirkan. Sangat perlu. Bukan saja bagi setiap penduduk bisaa, tapi
juga bagi penduduk kota yang sakit…

NY. STOCKMANN
Thomas!

DR. STOCKMANN
Untuk itu kita telah banyak memuji dan memberi saran seperlunya. Aku sendiri sudah
berulang-ulang mengobral pujian. Tidak hanya dalam Koran, tapi juga banyak dalam
brosur

HOVSTAD
Ya, lalu?

koleksi teater108 bali www.teater108.org 20


DR. STOCKMANN
Maka pemandian-pemandian dan tempat-tempat peristirahatan itu lalu dapat banyak
sebutan indah-indah “Urat nadi kota” “Pusat saraf Kota” dan entah apa lagi nama-
nama itu. Hanya setan yang tahu…

BILLING
“Denyut Jantung Kota Kita” Rasanya aku sendiri pernah menamakannya begitu.
Dengan rasa agak penuh kebanggaan pula.

DR. STOCKMANN
Nah, itu lagi! Semuanya itu baiklah. tapi tahukah kalian, bagaimana pemandian-
pemandian kita itu sesungguhnya? Pemandian yang sudah dibangun dengan biaya
besar itu? Bisakah kalian menduga bagaimana sebenarnya semua itu?

HOVSTAD
Tidak. Bagaimana?

NY. STOCKMANN
Katakan Thomas!

DR. STOCKMANN
Semuanya omong kosong, kecuali menjadi sumber bencana belaka!

PETRA
Pemandian itu?

NY. STOCKMANN (Serentak)


Pemandian-pemandian kota kita!

HOVSTAD (Serta merta)


Tapi Dokter!?

BILLING
Tidak masuk akal!

DR. STOCKMANN
Tidak masuk akal!? Aku jsutru mengatakan: Seluruh bangunan itu tidak lain hanya
kuburan kapur yang menebar racun. Mengancam kesehatan rakyat. Semua itu akibat
pencemaran dari perusahan-perusahan penymakan, sejauh sampai ke Lembah Miil
sana. kalian tentu tahu, betapa busuk baunya daerah di sekitar tempat itu. Dan limbah
itu telah merembes ke dalam pipa-pipa yang masuk ke ruang popa. Tidak itu saja,
limbah beracun ini bahkan terus merembes sampai ke pantai?

HOVSTAD
Ke pemandian-pemandian air asin itu, maksud Dokter?

DR. STOCKMANN
Memang

koleksi teater108 bali www.teater108.org 21


HOVSTAD
Bagaimana Anda bisa yakin dengan semuanya itu?

DR. STOCKMANN
Aku sudah memeriksanya dengan teliti dan dalam waktu yang cukup lama. kau tahu?
Sudah sejak lama sebenarnya kemungkinan tentang ancaman bencana itu kucurigai.
tapi baru yakin tahun lalu, sesudah aku dibuat terperanjat oleh macam-macam
penyakit gawat yang diderita oleh banyak pengunjung pemandian. Banyak terdapat
kasus tifus dan kram perut….

NY. STOCKMANN
Ya, aku juga ingat.

DR. STOCKMANN
Awalnya aku menduga pengunjung pemandianlah yang menjadi penyebabnya. Tetapi
belakangan, pada musim dingin yang lalu, aku mulai berpikir lain. Aku curiga dan
mulailah aku bekerja, menganalisa air pemandian. Sebisanya….

NY. STOCKMANN
Jadi itu yang sekarang kau kerjakan?

DR. STOCKMANN
Ya. Aku sudah dan akan terus bekerja keras untuk itu, Katrine. tapi untuk ini peralatan
yang kuperlukan tidak ada. Maka contoh air minum dan air laut dari pantai kukirim ke
laboratorium universitas. Dan kuminta mereka membuat analisa lengkap untukku.

HOVSTAD
Itukah yang baru saja kau terima?

DR. STOCKMANN (memperlihatkan surat)


Ya, inilah. Ini membuktikan tentang apa yang ada di balik keraguanku itu. yaitu ada
zat organic di dalam air yang membusuk. Berjuta-juta infusoria, yaitu binatang renik
bersel satu yang berada dalam larutan hewan atau tumbuhan yang membusuk.
Penggunaan air cemar demikian, baik eksternal mau pun internal sangat
membahayakan kesehatan.

NY. STOCKMANN
Berkah Tuhan! Bahwa kau menemukannya pada saat yang tepat, Thomas!

DR. STOCKMANN
memang, Katrine!

HOVSTAD
Lalu apa pendapat lebih lanjutnya, Dokter!?

DR. STOCKMANN
Tentu saja menjelaskan soalnya pada umum. Sesegera mungkin!

koleksi teater108 bali www.teater108.org 22


HOVSTAD
Kau piker bisa?

DR. STOCKMANN
Harus bisa! Sebab jika tidak, semua pemandian itu sama sekali menjadi mubazir. Sia-
sia! Tapi hal itu tidak perlu terjadi. Aku tahu benar, bagaimana cara kita untuk
mengatasinya.

NY. STOCKMANN
Dengan menggenggam erat-erat di tanganmu semua rahasia itu, Thomas?

DR. STOCKMANN
Kau tidak bermaksud mendorongku, agar segera bergerak ke sana kemari di seluruh
penjuru kota dengan mengobral omongan soal ini, bukan? Sebelum aku menjadi
merasa benar-benar pasti? Kau tentu tahu, aku tidak segila itu!

PETRA
Tapi bagi kita tentunya….

DR. STOCKMANN
Aku tidak akan bicara tentang mahluk renik itu. Tidak. Sepatah pun tidak. Tapi besok
kau bisa segera bercerita tentang apa yang kau cemaskan sekarang pada si Musang
Tua yang rakus itu….

NY. STOCKMANN
Thomas!

DR. STOCKMANN
Ya, untuk opamu itu misalnya. Cerita ini akan membuat orang tua itu kaget. Dan akan
mengatakan otakku sinting. Seperti juga banyak orang lain beranggapan begitu, aku
tahu itu. Tapi sebaliknya akan kutunjukan pada mereka. Ya, kali ini aku akan kasih
ceramah pada mereka! (Berjalan modar-mandir, sambil kedua telapak tangannya
saling meremas) Betapa akan gempar kota kita nanti, Katrine! Bayangkan saja.
Mereka harus membongkar pasang kembali semua pipa-pipa ledeng di seluruh kota
kita!

HOVSTAD (Bangkit)
Semua pipa?

DR. STOCKMANN
Ya, tentu saja. Pengambilan air harus dinaikkan lebih ke atas lagi. Seperti seudah
kukatakan, pipa akses itu dipasang terlalu rendah….

PETRA
Papa memang benar…

DR. STOCKMANN
Ya. Kau ingat Petra? Malahan aku juga sudah protes sebelum mereka mulai bekerja
dengan pemasangan. Tapi ketika itu tentu saja tidak ada seorang pun yang

koleksi teater108 bali www.teater108.org 23


mendengarkan suraku. Baik! Tapi sekarang, kupersilakan mereka….Aku sudah siap
dengan sebuah laporan untuk Dewan Direksi. Sudah seminggu laporan itu siap. Aku
tinggal tunggu ini (Menunjukan surat) Akan segera kukirim (Masuk ke ruang kerja,
kembali dengan membawa berkas-berkas) Lihat!Empat halaman tertulis rapat. Surat
ini akan kulampirkan juga. Beri aku sehelai amplop untuk semuanya ini, Katrine!
Nah. berikan ini kepada…kepada….setan! Siapa nama anak perempuan itu? Ya, anak
yang berhidung jelek itu. Kau tahu maksudku kan, Katrine!? Katakan padanya agar
segera meneruskannya pada Walikota!

NY. STOCKMANN MENERIMA BERKAS KERTAS-KERTAS ITU DAN


KELUAR MELALUI RUANG MAKAN

PETRA
Apa kira-kira reaksi om Peter, Papa?

DR. STOCKMANN
Apa yang hendak dia katakan? Sudah jelas, dia akan senang mengetahui bukti penting
seperti ini!

HOVSTAD
Boleh kami memuatnya di Monitor Rakyat?

DR. STOCKMANN
Sangat berterima kasih, kalau kau berkenan

HOVSTAD
Masyarakat harus segera tahu soal ini!

DR. STOCKMANN
Benar!

NY. STOCKMANN (Berjalan)


Dia sudah pergi membawa surat-suratmu

BILLING
Potong jariku, jika Anda tidak dipuji sebagai warga teladan masyarakat kita, Dokter!

DR. STOCKMANN
Ah, apa peduliku. Aku hanya melaksanakan tugasku, tidak lebih. Aku sudah cukup
bahagia dengan bisa mengatakan semuanya itu. Ya, itulah. tapi masih ada yang
perlu….

BILLING
Hovstad, apa kau piker bahwa kota kita perlu dibangun? Dengan semacam untuk rasa
untuk mendukung dan memuji Dr. Stockmann!?

HOVSTAD
Pasti akan kuusulkan

koleksi teater108 bali www.teater108.org 24


BILLING
Akan kubicarakan dengan Aslaksen

DR. STOCKMANN
Tidak. Jangan sobat-sobat! Jangan bersusah payah dengan hal anhe-aneh begitu. Aku
tidak senang mendengarnya. Dan kau Katrine, kuingatkan. Jika Dewan direksi hendak
berpikir menaikkan gajiku aku akan menolaknya. Aku sama sekali tidak mau
menerimanya!

NY. STOCKMANN
Pendirianmu sangat tepat, Thomas!

PETRA (Mengangkat gelas)


Untuk kesehatanmu, Papa!

HOVSTAD DAN BILLING


Untuk kesehatan dan kesejahteraanmu, Dokter!

HORSTER (Bersulang)
Kuharap semua ini bisa memberikan kebahagiaan bagi Anda!

DR. STOCKMANN
Terima kasih, terima kasih, sahabat-sahabatku tercinta! Tidak bisa kulukiskan
bagaimana aku berasa berbahagia hari ini. Suatu hal yang menakjubkan bagi siapa
saja, apabila merasa dirinya telah bebruat jasa bagi kota kelahirannya, dan bagi
seluruh warga kota sesamanya. Selamat, Katrine!

DIPELUKNYA TUBUH ISTRINYA DAN DIBAWANYA BERPUTAR-PUTAR


MENGELILINGI RUANGAN. NY. STOCKMANN BERSERU-SERU DAN
BERUSAHA MELEPASKAN PELUKAN SUAMINYA. GELAK DAN TAWA
SORAK SIRAI SERTA TEPUK TANGAN UNTUK DOKTER STOCKMANN.
KEDUA ANAK LAKI-LAKINYA MELONGOKKAN KEPALA DI PINTU,
MELIHAT APA YANG SEDANG TERJADI.

LAYAR

BABAK DUA
RUANG TAMU DR. STOCKMANN. PINTU KE RUANG MAKAN TERTUTUP.
WAKTU PAGI. NY. STOCKMANN MEMBAWA SURAT DI TANGANNYA,
MASUK DARI RUANG MAKAN MENUJU PINTU RUANG BACA SUAMINYA.
MENGINTIP KE DALAM.

NY. STOCKMANN
Kau ada di dalam, Thomas?

koleksi teater108 bali www.teater108.org 25


DR. STOCKMANN
Ya. Aku baru saja datang (Masuk) Ada yang penting?

NY. STOCKMANN
Surat dari kakakmu (menyerahkan surat)

DR. STOCKMANN
Hmm…coba kita lihat (Membuka amplop dan dan membaca isinya) “Bersama ini
kukirim kembali teks yang kau kirim kepadaku…” (ia terus membaca dengan suara
menggumam) Hmmm…

NY. STOCKMANN
Jadi, apa yang dia katakan?

DR. STOCKMANN
Hanya bilang mau meneumiku sekitar tengah hari nanti

NY. STOCKMANN
Kau harus menunggunya di rumah, kalau begitu

DR. STOCKMANN
Bukan soal. Semua pekerjaan pagi sudah kuselesaikan

NY. STOCKMANN
Aku ingin tahu, kira-kira apa yang akan dia katakan, ya?

DR. STOCKMANN
Ia pasti marah. Karena justru aku, bukan dia yang menguak segala masalah ini

NY. STOCKMANN
Itu yang kutakuti

DR. STOCKMANN
Dalam hati pasti ia gembira. Tapi….Peter selalu merasa tersinggung jika orang lain
berbuat sesuatu demi kebaikan kotanya

NY. STOCKMANN
Itu aku mengerti. Karena itu aku berpikir sebaiknya perlu kutegaskan, bahwa kau
akan berbagi kehormatan yang kau peroleh dengan dia. Mungkin bahkan bisa kau
katakan bahwa sesungguhnya dialah yang telah membuka kesempatan bagimu untuk
mengambil langkah itu!?

DR. STOCKMANN
Sejauh yang bisa kuduga semuanya akan beres. tapi yang kupeningkan, bagaimana
caranya membuat semua ini menjadi jelas!?

PAK TUA MORTEN KIIL MELONGOKKAN KEPALANYA DARI PINTU DEPAN

MORTEN KIIL (Terbata-bata)

koleksi teater108 bali www.teater108.org 26


Apa…apa semua itu benar?

NY. STOCKMANN (Menyambut)


Ah, Ayah!

DR. STOCKMANN
O, Selamat pagi Ayah

NY. STOCKMANN
Silakan masuk

MORTEN KIIL
Jika benar, aku mau masuk. Tapi jika tidak aku akan segera pergi saja

DR. STOCKMANN
Tentang apa yang “Jika itu benar” itu?

MORTEN KIIL
Segala kabar burung tentang bagunan air, itu benar? Apa memang begitu?

DR. STOCKMANN
Tentu saja benar, Ayah. Tapi bagaimana Ayah tahu semua itu?

MORTEN KIIL
Dari Petra. Dia berlari-lari mencariku sambil berangkat ke sekolah tadi pagi…

DR. STOCKMANN
O, begitu?

MORTEN KIIL
Ya, memang. Ia menceritakannya padaku. Mula-mula kupikir ia pasti bergurau. Tapi
kupikir, itu bukan perngai Petra. Lalu aku mencoba merenungkan ceritanya itu

DR. STOCKMANN
Tentu saja tidak. Petra tidak pernah bergurau soal penting itu

MORTEN KIIL
Tapi siapa tahu? Dan aku tidak mau dipermainkan dengan gurauan. Jadi, apa memang
benar yang diceritakannya itu?

DR. STOCKMANN
Tidak bisa di bantah, ayah! Silakan duduk! (Mendesaknya agar duduk di sofa) Lalu,
bagaimana pendapat Ayah? Suatu keuntungan buat kota kita bukan!?

MORTEN KIIL (Menahan tawa)


Keuntungan? Kota kita beruntung?

DR. STOCKMANN
Tentu saja. Bahwa saya menemukan kebenaran tepat pada waktunya…?

koleksi teater108 bali www.teater108.org 27


MORTEN KIIL (Masih seperti tadi)
Tentu, tentu. Aku harus katakan, tidak pernah terlintas sedikit pun di kepalaku, bahwa
kau telah mencoba memainkan tipu daya terhadap walikota, kakakmu sendiri!

DR. STOCKMANN
Tipu daya?

NY. STOCKMANN
Ayah!

MORTEN KIIL (Menopang dagu dengan tangannya di atas tongkat, dan


mengerjapkan pandang menyelidik kea rah dokter)
Ya, tipu daya! Ya toh? Cobalah lihat! Bagaimana itu…? Ah, ya! Pipa-pipa ledeng itu
dengan binatang renik. Bukan begitu katamu?

DR. STOCKMANN
Infusoria. ya.

MORTEN KIIL
Dan Petra katakan ada banyak, sangat banyak jumlahnya. Binatang-binatang itu

DR. STOCKMANN
Memang. Beratus-ratus ribu

MORTEN KIIL
Meski pun begitu tidak seorang pun bisa melihatnya. Bukankah begitu ceritanya?

DR. STOCKMANN
Tidak seorang pun bisa melihatnya. Ya, tentu saja

MORTEN KIIL (Tersenyum tenang)


Bagaimana pun aku takut kalau perkara ini ternyata tidak akan menjadi penemuanmu
yang terbaik

DR. STOCKMANN
Maksud bapak?

MORTEN KIIL
Kau tidak akan pernah mendapat kepercayaan dari Walikota tentang segala omong
kosongmu itu!

DR. STOCKMANN
Akan kita lihat bersama

MORTEN KIIL
Kau piker dia seperti mereka? Kagum terhadapmu? Dan sama keranjingannya dengan
mereka itu?

koleksi teater108 bali www.teater108.org 28


DR. STOCKMANN
Aku yakin. Seluruh warga kota akan menjadi keranjingan. Sama seperti mereka!

MORTEN KIIL
Seluruh warga kota? Ya. Aku tentu tidak akan mencegah mereka. Dengan itu pun aku
berarti seduah akan memberi mereka pembenaran juga. Ini menjadi satu pelajaran
buat mereka itu. Kami golongan tua dianggap tidak cukup baik bagi mereka. O, sama
sekali tidak! Mereka merasa diri sangat pintar, maka ditendanglah aku keluar dari
Dewan Kota. Seperti seekor anjing, mereka tending aku. Huh! Itulah yang mereka
perbuat terhadapku. Tapi sekarang mereka akan segera menerima bayarannya
kembali. Bagus, bagus Stockmann! Teruskanlah kau bermain dengan tipu dayamu
terhadapa mereka itu! (Tertawa lepas agak panjang)

DR. STOCKMANN
Tapi, pak. Coba dengarkan!

MORTEN KIIL
Aku bilang, tumpahkan semua tipu daya yang ada di kepalamu itu pada mereka.
Semua! Kalau kau berhasil menimpakannya pada walikota dan antek-anteknya,
begitulah aku akan menolongku. Dan aku akan menyerahkan seratus juta untuk amal!

DR. STOCKMANN
Bapak sangat dermawan

MORTEN KIIL
Kau tahu aku terlalu miskin untuk berhemat. Tapi peganglah kata-kataku itu! Natal
yang akan datang akan kuberikan lima puluh juta untuk amal!

HOVSTAD MASUK DARI RUANG DEPAN

HOVSTAD
Selamat pagi (Sejurus) Oh, maafkan aku….

DR. STOCKMANN
Tidak. Masuklah, masuk…

MORTEN KIIL (Setengah suara lagi)


Apa dia bisa dia tentang urusan ini?

HOVSTAD (Mendengar)
Bisa? Maskud bapak?

DR. STOCKMANN
Ya. tentu saja dia bisa!

MORTEN KIIL
Ah, ya. Seharusnya aku tahu. Memang dia yang harus memasangnya di korannya.
Hem, sungguh cerdik kau, Stockmann! Baiklah. Aku pergi sekarang. kutinggalkan
kalian berdua

koleksi teater108 bali www.teater108.org 29


DR. STOCKMANN
Jangan Bapak! Jangan pergi dulu

MORTEN KIIL
Tidak. Aku harus pergi. Kerahkan saja segala tipu daya yang mungkin kau lakukan
itu, Stockmann! Kau boleh yakin, bahwa kau tidak akan kalah!

IA PERGI, NY. STOCKMANN MENGANTARNYA

DR. STOCKMANN (Tertawa)


Apa pendapatmu? Orang tua itu sedikit pun tidak percaya soal pemandian ini!

HOVSTAD
O, itukah rupanya yang kalian bicarakan?

DR. STOCKMANN
Ya. Kuduga kau datang juga karena itu, bukan?

HOVSTAD
Memang benar. kau punya sedikit waktu, Dokter?

DR. STOCKMANN
Sepuas-puasmu!

HOVSTAD
Sudah mendengar sesuatu dari Walikota?

DR. STOCKMANN
Belum. tapi dia akan segera datang sekitar waktu sekarang ini

HOVSTAD
Sejak aku pergi dari sini kemarin, aku banyak berpikir tentang masalah pemandian
kota kita itu…

DR. STOCKMANN
Ya?

HOVSTAD
Ya. Sebagai seorang dokter atau ilmuwan, kau selayaknya benar-benar memikirkan
perkara bangunan air sebagai soal istimewa. tapi justru itu maskudku, barangkali kau
belum menyadari dan memikirkan betapa akan sangat banyak masalah lain yang
mungkin terkait….

DR. STOCKMANN (Duduk)


Bagaimana? Mari kita duduk dulu sobat. Jangan! Di sini saja, di sofa! (Hovstad duduk
di sofa, Dr. Stockmann di kursi, di sisi meja yang sama) Jadi, bagaimana maksudmu?

HOVSTAD

koleksi teater108 bali www.teater108.org 30


Tadi malam kau katakan, bahwa air itu tercemar oleh zat hidup yang membusuk di
dalam tanah…

DR. STOCKMANN
Dan itu diakibatkan oleh genangan pencemaran di daerah-daerah penyamakan di
lembah Mill. Itu aku yakin benar

HOVSTAD
Maafkan aku, dokter. tapi kupikir masalah ini timbul akibat racun dari jenis yang
sama sekali

DR. STOCKMANN
Lalu? Racun yang kau maksud?

HOVSTAD
Kumaksud racun yang mencemari dan menjangkiti seluruh masyarakat kita

DR. STOCKMANN
Teka-teki apa yang kau maksud?

HOVSTAD
Perlahan-lahan seluruh kota kita telah jatuh ke tangan kekuasaan sekelompok kaum
birokrat

DR. STOCKMANN
O, tunggu…tunggu! Jangan gegabah! Mereka itu tidak semuanya birokrat!

HOVSTAD
Barangkali bukan. Tapi diantara yang bukan birokrat itu, mereka adalah kawanan
bebek tuan-tuan birokrat itu juga. Jadi, kita ini ada di bawah tindihan ibu jari
sekelompok kecil klik orang yang berkuasa. Klik keluarga yang telah lapuk
melembaga, orang-orang berharta dan berkedudukan. Mereka itulah yang menguasai
kota kita ini. Inilah racun yang sebenarnya, dokter!

DR. STOCKMANN
Tapi jangan lupa Hovstad! Mereka itu orang-orang yang cakap dan punya wawasan

HOVSTAD
Kukira justru karena kecakapan dan wawasan mereka yang menguasai instalasi-
instalasi sistem pengairan itulah….

DR. STOCKMANN
Itu…. harus kukatakan, memang sepotong kecil dari kebodohan yang maha besar.
Tapi justru sekarang inilah kebodohan itu akan kita luruskan

HOVSTAD
Anda pikir urusan akan sesederhana itu?

DR. STOCKMANN

koleksi teater108 bali www.teater108.org 31


Sederhana atau tidak, itulah yang harus dikerjakan

HOVSTAD
Ya, terutama jika pers diikut sertakan untuk memainkan pengaruhnya

DR. STOCKMANN
Tidak. Kujamin itu tidak akan diperlukan. Aku yakin kakakku…

HOVSTAD
Maaf, Dokter. Tapi kuminta persetujuanmu untuk mengumumkan persoalan ini

DR. STOCKMANN
Di Koran?

HOVSTAD
Tentu saja! AKu mengambil alih Monitor Rakyat ketika justru dengan pikiran untuk
mematahkan mata rantai kaum reaksioner kepala batu lapuk, tetapi yang sampai
sekarang masih memegang kedaulatan mutlak itu.

DR. STOCKMANN
Dengan akibat bahwa kau hampir membunuh sendiri Koran itu. Seperti pernah kau
ceritakan?

HOVSTAD
Kita harus terpaksa melunakkan suara kita. Untuk sementara. Memang benar. Kalau
tuan-tuan terhormat itu, sudah pada saat itu dikeluarkan dari jabatan mereka,
barangkali rencana pembangunan pemandian sudah akan sama sekali gagal. Tapi
sekarang bencana sudah ditempuh. Pemandian-pemandian sudah menjadi kenyataan
yang berwujud. Dan kita harus sanggup bekerja tanpa bapak-bapak yang mulia dan
berkuasa itu…

DR. STOCKMANN
Bekerja tanpa mereka? Ya! Tapi kita harus banyak berterima kasih pada mereka
juga…

HOVSTAD
O, tentu. Akan kita katakan dengan tegas pengakuan utang terima kasih kita itu. Tapi
sebagai seorang wartawan berhaluan liberal, tidak bisa aku diharapkan agar
berpangku tangan dan membiarkan kesempatan seperti ini lewat begitu saja. Mitos
resmi tak bersalah itu harus dihancurkan sama sekali. Ketakhyulan semacam itu harus
dibongkar sampai ke akar-akarnya!

DR. STOCKMANN
Tidak ragu lagi. Sudah dengan sendiri! (Bersungguh-sungguh) Tapi…huh…
Semuanya sama saja.

HOVSTAD
Kuharap Anda tidak berprasangka buruk padaku, Dokter. Aku tidak lagi seorang
egois. Tidak lagi ambisius seperti kebanyakan orang

koleksi teater108 bali www.teater108.org 32


DR. STOCKMANN
Sobatku Hovstad yang tercinta. Tidak seorang pun berkata begitu

HOVSTAD
Aku lahir dari keluarga kecil, Dokter Stockmann. Pengetahuanku tentang rakyat jelata
kudapat melalui pengalaman pribadi. Aku memahami kepentingan-kepentingan
mereka. Aku mengerti tujuan mereka. hanya karena mereka ingin mengembangkan
kecakapan, pengetahuan dan harga diri sajalah, maka mereka menuntut hak untuk ikut
ambil bagian dalam tanggung jawab urusan kenegaraan.

DR. STOCKMANN
Sangat masuk akal

HOVSTAD
Ya. Dan aku melihat, wartawan akan memikul tanggung jawab berat. Jika sampai
gagal mereka itu menangkap kesempatan, yang paling kecil sekali pun, untuk
memajukan emansipasi bagi massa yang tertindas! O, aku tahu. Penguasa yang
sekarang pasti akan menamakan pikiranku itu anarkis. Tapi persetan dengan mereka!
Setidak-tidaknya aku sudah dan akan terus melakukan tugasku!

DR. STOCKMANN
Tepat. Sangat tepat, Hovstad sobatku tercinta! Tapi, terlepas dari semua itu, kau harus
ingat! (Suara ketukan di pintu) Masuk….

ASLAKSEN MUNCUL DI PINTU DEPAN. BERPAKAIAN SEENAKNYA, TAPI


SEPERTI ORANG SOPAN UMUMNYA; DALAM SETELAN HITAM BERDASI
PUTIH SUDAH AGAK KUMAL. BERKAUS TANGAN, MEMEGANG TOPU
SUTERA YANG DIBUKANYA DAN SERTA MERTA IA MASUK

ASLAKSEN (Membungkuk)
Maafkan saya Dokter. Barangkali saya mengganggu….

DR. STOCKMANN (Berdiri)


Tidak, tidak. Saudara Aslaksen?

ASLAKSEN
Ya, saya Dokter.

HOVSTAD
Kau perlu aku, Aslaksen?

ASLAKSEN
Tidak. Saya bahkan tidak menduga, jika Anda di sini. Dokterlah yang saya
perlukan…

DR. STOCKMANN
O, apa yang saudara perlukan dari saya?

koleksi teater108 bali www.teater108.org 33


ASLAKSEN
Benarkah apa yang saudara Billing katakan pada saya? Bahwa Dokter sedang
memikirkan renovasi system perairan kita?

DR. STOCKMANN
Ya, untuk pemandian-pemandian kita itu

ASLAKSEN
Persis seperti yang saya duga. kalau begitu ingin saya beritahukan, Dokter. bahwa
saya siap membantu rnecana semacam itu dengan segala kemampuan yang ada pada
diri saya…

HOVSTAD (Pada Dokter)


Kau dengar?

DR. STOCKMANN
Terima kasih! Tentu saja saya sangat berterima kasih pada saudara. Tapi….

ASLAKSEN
Mungkin dokter tidak pernah tahu. Kami golongan kelas menengah kecil ini
barangkali bisa sangat berguna bagi Anda. Kami merupakan lapisan yang dokter
barangkali lebih suka menamakan, mayoritas luas di tengah masyarakat kota ini.
Begitulah! Tapi tentu saja jika kami benar-benar membenahi diri dan menyiapkan
pikiran kami kea rah itu. Dan dokter Stockmann, lagipula selalu akan menguntungkan
mendapat dukungan dari mayoritas, bukan?

DR. STOCKMANN
Tentu saja Anda benar. Tapi diluar gambaran pikiran saya, apakah untuk masalah
seperti ini tindakan istimewa seperti itu perlu dilakukan? misalnya sebenarnya sangat
sederhana. sangat jelas

ASLAKSEN
Bagaimana pun akan selalu ada gunanya. Saya kenal benar para penguasa di daerah-
daerah. Usul-usul rakyat dari luar kalangan dekat mereka tidak pernah mendapat
perhatian yang semestinya dari pihak berwajib. Karena itu barangkali merupakan
gagasan yang baik jika kami siapkan satu demonstrasi, atau cara-cara unjuk rasa
semacamnya….

HOVSTAD
Aku setuju! Sangat setuju!

DR. STOCKMANN
Demonstrasi? Tapi bagaimana bentuk demonstrasi Anda itu?

ASLAKSEN
O, akan dijalankan dengan kendali selunak-lunaknya, Dokter. Dalam hal apa saja saya
selalu berjuang dengan semangat Moderat. Semangat moderat itulah kebajikan utama
warga kota. Paling tidak, begitu pendapat saya.

koleksi teater108 bali www.teater108.org 34


DR. STOCKMANN
Sikap moderat Anda sangat masuk akal, saudara Aslaksen!

ASLAKSEN
Dengan hati lega saya berani membenarkan. Dan, Dokter, bagi kami lapisan
menangah kecil ini perkara bangunan air itu sungguh sangat besar artinya.
Kenyataannya pemandian-pemandian kita itu telah berubah menjadi semacam
tambang emas kecil. Banyak di antara kami, terutama pemilik-pemilik tempat
pemandian, memandang pemandian sebagai saranan yang bisa memberikan
kehidupan. Karena itu harapan kami dengan segala jalan yang bisa ditempuh dengan
wajar, tetap menyokong kelangsungan hidup pemandian-pemandian tersebut. Juga,
apalagi karena kebetulan saya sekarang adalah ketua persatuan pemilik pemandian

DR. STOCKMANN
O, Ya!?

ASLAKSEN
Juga saya aktifis dari Hamhar, Him punan Anti Minuman Haram. Dokter tentu tahu
bahwa seorang yang anti minuman haram seperti saya…

DR. STOCKMANN
Aku tahu! tidak perlu lagi dibicarakan!

ASLAKSEN
Maksud saya, sekali lagi perlu saya tekankan, bahwa saya selalu banyak mem punyai
hubungan dengan warga kota. Dan karena reputasi saya sebagai orang yang
menghormati dan menaati hukum yang berlaku, seperti Dokter tentu tahu, saya punya
pengaruh tertentu di kota. Semacam wibawa dari kerendahan hati. Begitulah
barangkali yang harus saya katakan?

DR. STOCKMANN
Saya sangat mengerti itu!

ASLAKSEN
Karena itu, kiranya pantas jika saya menyarankan semacam petisi. Bentuk yang sama
sekali mudah Dokter harapkan dari saya

DR. STOCKMANN
Petisi?

ASLAKSEN
Ya, petisi! Petisi terima kasih. Terima kasih pada Dokter, atas nama warga kota karena
Anda sudah sudi turun menangani semua urusan sangan penting ini. Tidak perlu
dikatakan lagi bahwa petisi itu nanti harus dirumuskan dalam bahasa yang semoderat-
moderatnya. Tidak menentang penguasa, atau seorang pun diantara mereka yang
sedang berkuasa. Jika pendirian yang demikian ini kita pikir dalam-dalam, saya
merasa tidak melihat alasan apa pun untuk kemungkinan timbulnya ketidak setujuan.

HOVSTAD

koleksi teater108 bali www.teater108.org 35


Ya! Bahkan seandainya mereka tidak setuju sekali pun….

ASLAKSEN
O, tidak! Tidak! Tidak boleh ada satu kata pun yang bernada menentang kekuasaan
yang berlaku saudara Hovstad! Kita tidak mungkin mampu menentang orang-orang
yang berkuasa atas nasib kita. Tidak! Selama ini saya telah banyak menyaksikan hal
seperti itu. Selamanya tidak pernah berakhir dengan baik. Tapi tidak ada seorang pun,
siapa pun dia, bisa menghalangi warga Negara, yang ingin menyatakan pendapatnya
dengan bebas. Selama pendapat bebas itu diucapkan dengan kata-kata yang tidak
menyakiti.

DR. STOCKMANN
Saya gembira saudara Aslaksen, bahwa melalui Anda dukungan sesame warga kota
bisa saya harapkan. Sungguh saya merasa bahagia karenanya. Dan sekarang….
bagaimaa dengan segelas Cherry, saudara?

ASLAKSEN
Tidak, Dokter. Sungguh banyak terima kasih. Saya tidak pernah tertarik pada
minuman keras

DR. STOCKMANN
Baiklah. Saudara tentu tidak menolak segelas bir bukan?

ASLAKSEN
Terima kasih. Tapi saya tidak menyentuh apa saja terlalu pagi. Lagi pula saya harus
mulai berjalan. Sekarang! Bicara dengan beberapa pemilik pemandian dan mengatur
persiapan pembentukan pendapatn umum.

DR. STOCKMANN
Anda sungguh baik sekali. Tapi saya tidak mengerti. Apa semua persiapan itu
memang diperlukan? Perkaranya jelas. Dan saya tidak melihat satu celah pun untuk
timbulnya ketidak setujuan!

ASLAKSEN
Cara bekerja penguasa sangat lambat, Dokter. Oh, semoga saya dijauhkan dari
menuding kekurangan mereka

HOVSTAD
Dorongan positif akan saya berikan melalui Koran esok pagi!

ASLAKSEN
Tapi saya minta, saudara Hovstad: Tanpa kekerasan! Jika Anda ingin berhasil, Anda
harus tempuh jalan moderat. Perhatikan kata-kata saya dokter. Saya bicara atas nama
pengalaman! Baiklah. Sekarang benar-benar saatnya saya mohon diri. Ingat, Dokter.
Kami lapisan menengah, berdiri sebagai laki-laki di belakang Anda. mayoritas luas
ada di pihak Anda.

DR. STOCKMANN

koleksi teater108 bali www.teater108.org 36


Sangat berterima kasih, saudara Aslaksen! (Mengulurkan jabat tangannya) Selamat
jalan, selamat jalan!

ASLAKSEN
Saudara Hovstad! Anda masih akan datang ke Kantor, bukan?

HOVSTAD
Ya. AKu akan segera ke sana. Masih ada satu dua hal yang harus kubicarakan dengan
Dokter

ASLAKSEN
Baiklah!

IA MEMBUNGKUK DAN KELUAR. DR. STOCKMANN MENGANTARNYA KE


RUANG DEPAN)

HOVSTAD (Sesudah Dokter kembali)


Ya. Sekarang tinggal pendapatmu, Dokter! Tidakkah kau sependapat? Bahwa saatnya
sudah datang untuk mengakhiri sikap setengah hati dan penuh ketakutan ini?

DR. STOCKMANN
Apa yang kau maksud Aslaksen?

HOVSTAD
Ya, memang. Kau dengar bukan? Dia pun sudah tertulari! Walau pun dalam hal
Aslaksen, pada dasarnya dia tidak jelek. Dialah symbol orang pada umumnya. Selalu
bimbang, pengecut. Tidak pernah merasa berani mengambil pendirian tegas. terlalu
dipenuhi keragu-raguan dan pertimbangan!

DR. STOCKMANN
Tapi tampaknya dia seperti seorang dengan maksud yang sama sekali baik

HOVSTAD
Sangat baik maksud semua itu? barangkali! Tapi yang saya perlukan ialah seseorang
yang dengan sedikit kepercayaan diri. Sedikit harga diri

DR. STOCKMANN
Ya. Dalam hal ini aku sependapat denganmu

HOVSTAD
Aku hendak menggunakan kesempatan ini untuk memberi tulang kerangka pada
maksud-maksud baik mereka seperlunya. Penyembahan pada kekuasaan harus di
bersihkan. Pelaku pemborosan pada pemandian itu harus ditelanjangi bulat-bulat.
Setiap pemilik pemandian harus disadarkan tentang keadaan itu

DR. STOCKMANN
Baik, lakukanlah itu, selama kau piker demi kebaikan masyarakat. tapi terlebih dulu
aku harus bicara dengan walikota, kakakku.

koleksi teater108 bali www.teater108.org 37


HOVSTAD
Ya. Sementara itu aku akan menulis editorial. Tapi kalau walikota menolak
mengambil tindakan?

DR. STOCKMANN
Itu diluar bayanganku

HOVSTAD
Barangkali memang sangat tidak terbayangkan seperti mungkin bisa kau bayangkan.
tapi seandainya dia memang begitu?

DR. STOCKMANN
Kalau memang begitu…Yah, kalau memang itu yang harus terjadi…kau boleh
memuat laporanku selengkapnya. Kata demi kata, tepat seperti adanya.

HOVSTAD
Itu janjimu?

DR. STOCKMANN (Menyerahkan tulisan)


Ya, itu janjiku! Nah, bawalah ini! Tidak ada jeleknya kaubaca dulu. Kau boleh
mengembalikanny padaku nanti

HOVSTAD
Bagus sekali. Aku akan penuhi semua permintaanmu. Sekarang aku harus pergi,
Dokter!

DR. STOCKMANN
Selamat jalan. tapi ingat, Hovstad! Semua urusan ini akan selesai dengan mudah. Aku
sangat yakin!

HOVSTAD
Baiklah, kita tunggu saja (Ia membungkuk, lalu pergi keluar melalui ruang depan)

DR. STOCKMANN (Menuju ruang makan dan melihat ke dalam)


Katrine! O, ternyata kau sudah pulang Petra

PETRA (Masuk ke ruang tamu)


Ya. Baru saja aku dari sekolah

NY. STOCKMANN (Masuk)


Dia belum juga datang?

DR. STOCKMANN
Peter? Belum. Tapi aku sduah banyak bicara dengan Hovstad. Ia sangat tertarik
penemuanku. Ia merasa dampaknya lebih penting dari yang selama ini kupikirkan.
Dia pertaruhkan korannya untuk kepentinganku, jika aku kelak memerlukannya

NY. STOCKMANN
Kau piker itu perlu?

koleksi teater108 bali www.teater108.org 38


DR. STOCKMANN
Tidak. Aku yakin tidak. Tapi sangat melegakan hati mendapat dukungan dari satu
Koran independent yang ebrpengaruh seperti Monitor Rakyat itu. AKu juga baru saja
menerima kunjungan ketua perhim punan pemilik pemandian

NY. STOCKMANN
O, ya. Maksudnya?

DR. STOCKMANN
Juga dia ingin meyakinkan dukungannya padaku. Mereka semua siap berdiri di
pihakku jika perlu. Tahu kau Katrine? Apa yang kudapat dari mereka itu?

NY. STOCKMANN
Apa yang kau dapat? Tidak! Apa itu?

DR. STOCKMANN
Mayoritas yang luas

NY. STOCKMANN
Kau rasa itu bagus untukmu, Thomas?

DR. STOCKMANN
Bagus. Ya, tentu bagus kuharap begitu! (Berjalan mondar-mandir sambil
menggosokkan suda tangannya) Sungguh indah merasai hubungan dengan hubungan
interaksi yang begitu harmonis dan akrab!

PETRA
Dan melihat sesama kita sedang melakukan pekerjaan yang mulia dan berharga

DR. STOCKMANN
Apalagi semuanya itu kau lakukan untuk kotamu sendiri, Petra

NY. STOCKMANN
Suara bel!

DR. STOCKMANN
Itu pasti dia (Ketukan di pintu) Masuk!

WALIKOTA (Masuk dari ruang depan)


Selamat Pagi

DR. STOCKMANN
Senang kau datang, Peter

NY. STOCKMANN
Selamat Pagi, Peter! Kabar apa hari ini?

WALIKOTA

koleksi teater108 bali www.teater108.org 39


Terima kasih. Ya, begitu-begitu saja (Pada Dokter) Kemarins esudah jam kantor aku
menerima sebuah lepaoran panjang darimu tentang pemandian

DR. STOCKMANN
Sudah kau baca?

WALIKOTA
Ya, sudah.

DR. STOCKMANN
Bagus. Apa pendapatmu?

WALIKOTA (Melirik)
Hemmm…

NY. STOCKMANN
Ayo, Petra! (Ia dan Petra masuk ke ruang sebelah kiri)

WALIKOTA
Mengapa kau merasa perlu membuat penelitian begitu tanpa sepengetahuanku?

DR. STOCKMANN
Selama aku belum merasa yakin benar, maka….

WALIKOTA
Jadi kaurasa sekarang kau benar-benar yakin?

DR. STOCKMANN
Apa laporanku tidak cukup meyakinkanmu?

WALIKOTA
Kau bermaksud mengajukan laporanmu itu pada Dewan Direksi secara resmi?

DR. STOCKMANN
Tentu, dan itu harus dilakukan secepatnya

WALIKOTA
Sesuai dengan adatmu, Thomas! Kau pakai beberapa kata yang terlalu keras. Kau
katakan antara lain bahwa apa yang kita berikan pada pengunjung pemandian tidak
lebih hanyalah racun

DR. STOCKMANN
Tapi, Peter. Kata lain apa yang bisa kupakai? Percayalah padaku. Apakah kita akan
minum atau mandi dari sumber mata air yang beracun? Ini tentu tidak akan kita
biarkan. Apalagi untuk orang yang malang dan sakit itu. Mereka datang kemari, ke
pemandian-pemandian kita dengan harapan besar agar sembuh!

WALIKOTA
Kau simpulkan dalam laporanmu dengan kata-kata, bahwa selain selokan telah

koleksi teater108 bali www.teater108.org 40


dibangun untuk mengalirkan apa yang kausebut air comberan dari lembah Mill? Dan
bahwa seluruh jaringan pengairan kota harus direnovasi total

DR. STOCKMANN
Apa kau bisa menemukan solusi lain?

WALIKOTA
Pagi ini aku mendapat alas an untuk memanggil insinyur kota. Secara kelakar, tentu
saja kukemukakan soal ini sebagai soal yang mungkin kelak harus kita pertimbangkan
di masa yang akan datang

DR. STOCKMANN
Di masa yang akan datang!

WALIKOTA
Dia menertawakan usul yang keterlaluan itu. Tapi sengaja kubiarkan, agar dia
menduga usul itu keluar dari gagasanku sendiri yang bodoh. APa kau sudah sempat
berpikir tentang kesulitan mencari biaya renovasi seperti kau usulkan ini? Dari
insinyur itu kudapat angka perkiraan, akan mencapai sebanyak beberapa ratus juta!

DR. STOCKMANN
Sebanyak itu?

WALIKOTA
Sekurang-kurangnya! Dan, sementara itu, apa yang akan terjadi dengan pemandian
kita? Apakah kita harus menutupnya? Tidak ada alternative lain! Lalu , tidakkan kau
bayangkan bahwa orang akan tetap mengalir ke sini? Sekali pun di siarkan kabar
tentang air pemandian yang membahayakan kesehatan?

DR. STOCKMANN
Tapi, Peter. Memang itulah kenyataannya!

WALIKOTA
Dan selanjutnya apa yang akan terjadi? Justru ketika pemandian-pemandian kota kita
sedang terkenal? Kota-kota lain di sekitar kita, dengan kondisi kesehatan yang
mungkin sekali sama dengan kota kita, akan mengerahkan segala usaha untuk
mengalihkan arus pengunjung dari kota kita ke kota-kota mereka. Ya, mengapa tidak?
Dan kota kita? Akan mereka tinggalkan menjadi kota mati tersia! Semua uang yang
telah diinvestasikan untuk usaha mahal ini pun akan terbuang percuma. Sebagian
besar dari seluruh rencana bahkan harus ditinggalkan. Kota akan menjadi berantakan
sama sekali. Gara-gara kamu!

DR. STOCKMANN
Berantakan!?

WALIKOTA
Thomas! Satu-satunya harapan yang dimiliki kota kita ini hanya melalui usaha
pemandian itu. Itulah satu-satunya harapan yang mahal untuk dipersoalkan. Engkau,
seperti juga aku tentu tahu betul hal itu!

koleksi teater108 bali www.teater108.org 41


DR. STOCKMANN
Lalu? Bagaimana pendapatmu? Apa yang harus dilakukan?

WALIKOTA
Aku tidak merasa yakin dengan laporanmu. Aku sama sekali tidak bisa meyakinkan
diriku, bahwa keadaannya segawat yang kau gambarkan

DR. STOCKMANN
Begitulah jika keadaannya menjadi lebih buruk! Paling tidak begitulah yang akan
terjadi selama musim panas nanti, jika udara panas mempengaruhi.

WALIKOTA
Kuulangi, Thomas. Dengarlah! Menurut pendapatku engkau terlalu berlebihan. AKu
percaya, memang dokterlah yang berwenang mencari jalan keluar. Namun, solusi itu
tentu harus bisa mengatasi kemungkinan-kemungkinan yang merugikan. Nah, carilah
solusi itu dan kalau sudah dapat, kemukakanlah dengan jelas dan pasti

DR. STOCKMANN
Baik. lalu?

WALIKOTA
Saluran air yang ada sekarang sudah menjadi kenyataan. Maka tentu saja, pasti dan
harus diurus sebaik-baiknya. Mungkin kelak, di masa datang, Dewan Direksi akan
menemukan jalan terang untuk memprakarsai perbaikan-perbaikan tertentu. Asal saja
biayanya tidak terlalu besar

DR. STOCKMANN
Jangan kau harap aku akan pernah sanggup ikut serta dalam penipuan seperti itu!

WALIKOTA
Penipuan?

DR. STOCKMANN
Ya, penipuan! Itulah macam tipu daya yang paling busuk. Kejahatan sepenuh-penhnya
terhadap masyarakat!

WALIKOTA
Sudah kukatakan, aku tidak bisa menyakinkan diri sendiri tentang adanya ancaman
bahaya itu

DR. STOCKMANN
Aku mengerti! Memang, tidak akan engkau berbuat lain. Walau pun laporanku sudah
sangat jelas dan meyakinkan. Sebenarnya kau memahami keadaan yang berlaku,
Peter. Tapi begitu saja kau hendak mengelak. Engkaulah yang bertanggung jawab
untuk pembangunan pemandian dan bangunan air itu. Engkaulah juga yang
memaksakan untuk membangunnya di tempat seperti adanya sekarang ini. Itulah
kesalahanmu yang paling buruk! Tapi sekarang kau menolak mengakuinya!? Kau kira

koleksi teater108 bali www.teater108.org 42


aku tidak tahu udang di balik batu dari semua ini?

WALIKOTA
Lalu? Mau apa kau jika aku memang begitu? Jika aku memutar otak melindungi
reputasiku, semata-mata hanya demi kebaikan kota ini. Tanpa keutuhan dan
kekuasaanku yang tidak terganggu gugat, tidak mungkin aku bisa mengarahkan segala
urusan menurut cara yang bisa membawa kesejahteraan! Demi alas an inilah antara
lain, aku menganggap laporanmu tidak boleh diajukan ke rapat dewan direksi. Demi
kepentingan masyarakat, laporan itu harus ditarik kembali! Baru sesudah itu akan
kuajukan pada rapat, dan kita dengan tenang akan bekerja seperti sedia kala, sambil
melihat-lihat apa yang bisa aku lakukan. Sementara itu tidak boleh ada sepatah kata
pun dari laporan celaka ini bocor ke masyarakat!

DR. STOCKMANN
Kukira hal itu sulit dicegah, Peter.

WALIKOTA
Harus. dan mesti kau cegah!

DR. STOCKMANN
Sia-sia! Kukira sudah banyak orang yang sudah tahu!

WALIKOTA
Sudah tahu? Siapa? Asal jangan orang-orang Monitor Rakyat!

DR. STOCKMANN
Ya. Juga mereka sudah tahu! Pers Liberal pasti akan menilaimu; Walikota terpaksa
menjalankan wewenangnya sebagai yang berwajib!

WALIKOTA
Kau orang yang terburu nafsu, Thomas. Apa kau pernah berpikir bahwa persoalan ini
akan mampu menimbulkan akibat buruk padamu?

DR. STOCKMANN
Akibat? Akibat buruk untukku?

WALIKOTA
Untukmu. Ya! Dan mereka yang simpati padamu!

DR. STOCKMANN
Akibat apa maksudmu?

WALIKOTA
Sebagai kakak, tentu saja aku bersedia menolongmu. Boleh kukatakan sesuatu
padamu?

DR. STOCKMANN
Tentu saja. Untuk itu aku berterima kasih

koleksi teater108 bali www.teater108.org 43


WALIKOTA
Aku tidak minta terima kasih. Sampai batas tertentu langkah itu harus kuambil. Demi
kepentinganku sendiri! Yaitu dengan jalan memberi jaminan keuangan lebih besar
padamu. Kuharap aku bisa mengontrolmu, sampai batas tertentu.

DR. STOCKMANN
Tapi kau mengatakan, semuanya itu kau lakukan demi kepentingan pribadimu semata-
mata?

WALIKOTA
Sampai batas tertentu ya. Bagi pejabat terlalu janggal, Thomas! Jika ada di antara
anggota keluarganya yang paling dekat, yang selalu memaksanya untuk mengambil
sikap kompromi!

DR. STOCKMANN
Begitu pendapatmu tentangku?

WALIKOTA
Ya, sayang sekali. Memang begitulah kau! Kukira engkau bahkan tidak pernah sadar.
Kau selalu gelisah, keras hati, pemberontak…Dan tidak bisa menahan diri untuk tidak
pergi ke media untuk masalah ini dan itu. Semua masalah, tanpa pandang bulu! Begitu
menyengat pikiranmu! Larilah kau dengan tulisanmu ke redaksi surat kabar, atau
bahkan dalam bentuk selebaran!

DR. STOCKMANN
Tentu saja. Jika orang mem punyai gagasan-gagasan baru, menjadi kewajiban dialah
untuk menbaginya dengan masyarakat!

WALIKOTA
Thomas, percayalah kata-kataku! Masyarakat tidak punya kepentingan dengan
gagasan-gagasan baru. Tanpa itu keadaan justru akan lebih baik. Dengar, Thomas!
Jalan paling baik untuk mengabdi pada masyarakat ialah dengan memberikan pada
mereka apa yang dianggap bermanfaat

DR. STOCKMANN
Kata-katamu sudah sangat keterlaluan, Peter!

WALIKOTA
Baik, Thomas! Sekarang aku harus berterus terang padamu. Selama ini aku selalu
berusaha mengelak, karena kau tahu betapa sangat halus hatimu. Tapi waktu telah
datang bagiku untuk menyatakan kebenaran di hadapanmu. Kau tentu tidak sadar,
bahwa rakyat sesungguhnya membenci ketegaran sikapmu itu. Kau mengecam
penguasa ini-itu. Dan bahkan juga pemerintah kau kecam habis-habisan. Kau tidak
tahu, bahwa dengan itu sesungguhnya kau tidak berbuat lain kecuali memanen
kesalahan. Lalu sesudah itu, engkau akan mengeluh merasa disepelekan sebagai
tergugat. Apa kau harapkan dengan perangaimu yang sulit itu?

DR. STOCKMANN
O, jadi aku mempersulitmu, begitu?

koleksi teater108 bali www.teater108.org 44


WALIKOTA
Sebagai anggota pengurus kau tidak punya hak atas keyakinan pribadimu!

DR. STOCKMANN (Tersentak)


Tidak ada hak?

WALIKOTA
Tidak. Sebagai anggota pengurus, tidak! Sebagai individu dan orang luar, tentu saja
lain soal. Tapi sebagai bawahan yang bekerja di pemandian, saudara tidak punya hak
untuk secara terbuka menyatakan keyakinan pribadi yang betentanan dengan
keyakinan mereka yang menjadi atasan saudara…

DR. STOCKMANN
Ini sudah keterlaluan! Kau bermaksud mengatakan bahwa sebagai dokter, ilmuwan
aku tidak punya hak untuk….

WALIKOTA
Tapi ini bukan perkara keilmuan semata, Thomas! Di sini masih ada soal-soal lain,
soal teknis dan ekonomi

DR. STOCKMANN
Persetan semua itu! Kutuntut kebebasanku untuk menyatakan pikiranku tentang
segala hal!

WALIKOTA
Saudara bebas melakukan apa saja yang saudara suka. Selama tidak menyangkut
urusan pemandian. Kami larang saudara untuk mengurusi persoalan itu

DR. STOCKMANN
Melarang? Kau? Sendirian?

WALIKOTA
Secara pribadi aku melarang! dan sebagai atasanmu kuminta kau menaati perintahku!

DR. STOCKMANN (Menguasai diri)


Ya, Tuhan! Andai saja kau bukan kakakku, Peter!

PETRA (Mendadak keluar dari ruang)


Jangan menyerah di sini, Papa!

NY. STOCKMANN (Segera memanggil)


Petra! Petra!

WALIKOTA
Jadi, kita telah diamati?

NY. STOCKMANN
Kalian bicara terlalu keras. Tentu saja kami terpaksa mendengar…

koleksi teater108 bali www.teater108.org 45


PETRA
Tidak benar. aku sengaja mendengarkan kalian!

WALIKOTA
Baik. Kalau begitu aku harus menyatakan permintaan maaf…

DR. STOCKMANN (Maju selangkah, menghampiri)


Kaukatakan padaku “melarang” Ucapan yang mengharuskanku …

WALIKOTA
Benar, karena kau tidak memberikan alternative lainnya

DR. STOCKMANN
Lalu kau minta aku menarik pernyataanku?

WALIKOTA
Kami berpendapat, engkau harus menyatakan pernyataan yang senada dengan garis
kebijakan yang telah ditunjukkan….

DR. STOCKMANN
Dan bagaimana kalau aku menolak?

WALIKOTA
Ya, bagaimana lagi? Demi kepentingan masyarakat, kami terpaksa harus
mengeluarkan pernyataan kami sendiri

DR. STOCKMANN
Sangat bagus. Ya, sangat bagus sekali. Aku akan menyerangmu di semua media
massa. Akan kutempuh segala jalan untuk membuktikan, bahwa aku di pihak yang
benar dan engkau salah. Apa pendapatmu?

WALIKOTA
Kala begitu, dalam hal ini aku tidak bisa menunda pemecatan padamu

DR. STOCKMANN
Apa?

PETRA
Pemecatan? Papa!

NY. STOCKMANN
Pemecatan!?

WALIKOTA
Aku terpaksa menyarankan pada Dewan, agar mengirim pemberitahuan pemecatan
kepadamu. Dan mengawasi, bahwa kau tidak ada kaitan lagi dengan urusan
pemandian

koleksi teater108 bali www.teater108.org 46


DR. STOCKMANN
Berani kau lakukan itu?

WALIKOTA
Kau sendiri yang minta…

PETRA
Om Peter! Ini cara busuk untuk menindak orang seperti Papa

NY. STOCKMANN
Tenang Petra!

WALIKOTA
Nah, agaknya kita sudah punya sikap sendiri-sendiri, bukan!? Kukira wajar saja.
(Pada Ny. Stockmann) Katrine, barangkali engkau sajalah dari anggota keluarga ini
yang pandai melihat perkaranya. Saranku padamu, gunakah pengaruhmu pada
suamimu. Coba sadarkan dia, apa arti semua ini, juga bagi keluarga kalian…

DR. STOCKMANN
Keluargaku adalah urusanku sendiri!

WALIKOTA
Baiknya kuulangi; demi keluarga kalian, demi kota tempat tinggal kita

DR. STOCKMANN
Akulah orang yang punya keinginan baik pada kota ini. Kau tentu tahu hal itu? Ini
kota dimana aku dilahirkan, dan karenanya aku mencintainya. Karena itulah aku ingin
membongkar situasi berbahaya yang cepat atau lambat pasti akan merusak.

WALIKOTA
Dan untuk memperlihatkan kecintaanmu itu, kau memaksa dihancurkannya satu-
satunya sumber penghidupan kota ini?

DR. STOCKMANN
Tapi itu harapan palsu, Bung! Sudah gilakah kau? Apakah kau menginginkan agar
kota ini menjadi kaya dengan menjual kotoran dan racun? Haruskah kemakmuran di
bangun di atas kebohongan?

WALIKOTA
Lebih ngawur lagi kau! Ini fitnah. Hanya seorang musuh masyarakat sanggup
meniup-niupkan kata-kata seperti itu terhadap kota kelahirannya sendiri

DR. STOCKMANN (Mendekati)


Kau berani!?

NY. STOCKMANN (Bergegas menengahi mereka)


Thomas!

koleksi teater108 bali www.teater108.org 47


PETRA (Memegangi lengan ayahnya)
Tenang, Papa!

WALIKOTA
Aku tidak suka main kekerasan. Kuperingatkan kau, Thomas! Kusarankan padamu
untuk mengingat-ingat. Telah berutang budi apa engkau pada dirimu sendiri, pada
keluargamu. Selamat tinggal! (Ia pergi)

DR. STOCKMANN
Mereka kira aku akan tunduk dengan perlakuan semacam itu? dan bahkan dalam
rumahku sendiri? Apa pendapatmu Katrine?

NY. STOCKMANN
Memalukan, Thomas. Aku hanya merasa, memalukan….!

PETRA
Kuharap aku bisa bicara dengan Om Peter

DR. STOCKMANN
Kupikir salahku sendiri. Seharusnya sudah sejak dulu aku bangkit dengan kekuatanku
sendiri dan menentang mereka! Musuh masyarakat, katanya. Itukah aku? Terkutuklah
aku, jika karenanya aku menyerah!

NY. STOCKMANN
Ingat Thomas! Kakakmu punya kekuasaan di tangannya

DR. STOCKMANN
Tetapi kebenaran ada di tanganku

NY. STOCKMANN
Kebenaran. Ya boleh jadi. Tapi apa arti kebenaran di hadapan kekuasaan?

PETRA
Mama! Bagaimana Mama bisa bicara begitu?

DR. STOCKMANN
Kekuasaan, kekuasaan! Jangan bicara ngawur, Katrine! Di dalam masyarakat
merdeka, kebenaran itulah di atas segala-galanya! Di belakangku ada dukungan pers
mereka. Dan mayoritas mutlak di pihakku. Seperti kalian dengar yang dikatakan
Aslaksen. Tidakkah itu cukup?

NY. STOCKMANN
Tapi, Thomas, kau tentu belum berpikir tentang…

DR. STOCKMANN
Tentang apa?

NY. STOCKMANN
Melawan kehendak kakakmu?

koleksi teater108 bali www.teater108.org 48


DR. STOCKMANN
Lalu apa yang kau harap aku lakukan? Apalagi yang bisa kulakukan? Jika bukan
harus menegakkan kejujuran dan kebenaran?

PETRA
Itulah yang ingin kudengar, Papa!

NY. STOCKMANN
Tapi kau tentu mengerti, itu akan sia-sia! Jika mereka tidak mau melaksanakannya?
Dan pasti mereka tidak akan mau!

DR. STOCKMANN
Beri aku kesempatan, Katrine. Akhirnya aku pasti berhasil. Lihat sajalah!

NY. STOCKMANN
Engkau akan dapat surat pemecatan! Ya, itulah yang akan kau dapatkan!

DR. STOCKMANN
Setidak-tidaknya aku harus melaksanakan kewajibanku pada masyarakat walau pun
aku dianggap sebagai musuh mereka!

NY. STOCKMANN
Tapi bagaimana keluargamu, Thomas? Bagaimana dengan orang-orang yang
bergantung padamu? Akankah kau melaksanakan kewajibanmu atas kami?

PETRA
O, jangan mengedepankan soal pribadi kita, Mama!

NY. STOCKMANN
Enak saja kau bicara semua itu. Kau bisa memecahkan masalah itu seorang diri, kalau
perlu. Dan memang! Tapi bagaimana anak-anakmu, Thomas!? Dan bahkan dirimu
sendiri? Dan aku?

DR. STOCKMANN
Katrine. Jangan sampai kau kehilangan akalmu. Andai kata aku seorang pengecut
yang mau bersujud pada Peter dan orang-orangnya yang terkutuk itu…kau piker aku
akan pernah merasa bahagia barang sebentar?

NY. STOCKMANN
Itu aku tidak tahu. Tapi aku tahu pasti. Tuhan akan menjauhkan kita dari kebahagiaan
yang kita miliki sampai sekarang, jika engkau bersitegang melawan kekuasaan
mereka! Kita tidak akan mem punyai alasan untuk hidup! Kau akan kehilangan
pekerjaan. Artinya tidak punya uang sepeser pun! Sama seperti hidupmu yang dulu.
Kita tidak boleh mengalami hal yang sama lagi, Thomas. Dinginkan kepalamu,
pikirkanlah akibat-akibatnya!

DR. STOCKMANN (Bergulat dalam diri, mengepal-ngepalkan tinjunya)


Memalukan jika para birokrat terkutuk itu sampai bertindak sesuatu padaku, aku

koleksi teater108 bali www.teater108.org 49


merdeka dan terhormat. Setuju kau Katrine?

NY. STOCKMANN
Mereka menghinamu, Thomas. Itu tidak bisa disangkal. Tapi ada sedemikian banyak
ketidak adilan di dunia, yang orang harus menyerah kepadanya. Pikirkanlah anak-
anakmu, Thomas! Pandangilah mereka! Apa ajdinya mereka semua nanti? Kau
sungguh tidak punya perasaan jika….

EJLIF DAN MORTEN DENGAN MEMBAWA BUKU SEKOLAH


MASING_MASING, SUDAH MASUK KETIKA IBUNYA MENGUCAPKAN
KALIMAT TERAKHIR ITU

DR. STOCKMANN
Anak-anak? (Menatap dan yakin) AKu tidak peduli. Sekali pun seluruh dunia akan
runtuh, aku menolak untuk menjadi budak siapa pun! (Ia pergi menuju ruang
bacanya)

NY. STOCKMANN
Thomas, apa yang akan kau lakukan!?

DR. STOCKMANN
Jika anak-anakku tumbuh menjadi laki-laki yang merdeka, aku ingin melihat mereka
berkepala tegak! (Ia masuk ke ruang baca)

NY. STOCKMANN (Mencucurkan air mata)


Ya Tuhan. Tolonglah kami!

PETRA
Papa sungguh hebat, Ma! Dia tidak akan pernah menyerah!

LAYAR TURUN

BABAK KETIGA
KANTOR REDAKSI MONITOR RAKYAT. DI LATAR BELAKANG, SEBELAH
KIRI, TERDAPAT PINTU MASUK. PADA DINDING YANG SAMA, SEBELAH
KANAN, SEBUAH PINTU LAIN BERDAUN KACA: MELALUI PINTU INI
RUANG TATA LETAK DAPAT TERLIHAT. SEBUAH PINTU LAGI DI DINDING
KANAN.
DI TENGAH RUANGAN MEJA LEBAR, HAMPIR TERTUTUP SAMA SEKALI
OLEH HAMPARAN KERTAS-KERTAS, KORAN DAN BUKU. SATU JENDELA
PADA DINDING KIRI, DI DEKATNYA BANGKU TINGGI BERIKUT
KURSINYA. SEPERANGKAT ZITJE DI SEBELAH MEJA, DAN KURSI-KURSI
LAIN DI SEPANJANG DINDING. RUANGAN ITU KOTOR DAN MURAM,
PERABOTAN SERBA TUA, ZITJE-ZITJE PUN KOTOR DAN RUSAK. DI
KAMAR TATA LETAK BEBERAPA ORANG PEKERJA TAMPAK SEDANG

koleksi teater108 bali www.teater108.org 50


BEKERJA. DAN LEBIH JAUH KE BELAKANG SEBUAH MESIN CETAK-
TANGAN JUGA SEDANG SIBUK.

HOVSTAD DUDUK DI BANGKU TINGGI, MENULIS. BEBERAPA SAAT


KEMUDIAN BILLING MASUK DARI PINTU KANAN, MEMBAWA NASKAH
DOKTER STOCKMANN.

BILLING
Betul-betul bagus! Harus kukatakan!

HOVSTAD (Sambil terus menulis)


Kau sudah membacanya!?

BILLING (Menaruh naskah di bangku)


Tentu saja!

HOVSTAD
Dokter itu berani, bukan? Pernyataan yang sangat keras!

BILLING
Keras, ya! Terpukau aku karenanya. Dia menghantam dengan jitu. Setiap patah kata-
katanya seperti hantaman palu godam…

HOVSTAD
Tapi perlu lebih dari satu kali pukul untuk merobohkan orang-orang itu.

BILLING
Memang benar. Dan kita akan terus menghantamnya. hingga satu saat di hari-hari
dekat ini mereka akan hancur berantakan. Ketika aku membaca tulisan ini, seakan-
akan aku mendengar revolusi sedang mengguntur di kejauhan

HOVSTAD (Melihat sekitar)


Hati-hati! Jangan sampai Aslaksen mendengar

BILLING
Ah, Aslaksen itu sontoloyo berhati tikus. Tidak punya kejantanan sedikit pun! Tapi
kali ini kuharap kau akan teguh mengambil jalanmu sendiri. Tentu pernyataan Dokter
itu jadi kau gunakan, bukan?

HOVSTAD
Kalau Walikota itu tidak mau mengalah, ya.

BILLING
Dan jika itu yang akan terjadi, maka pecahlah keributan hebat!

HOVSTAD
Ya. Dan karena situasi, bagaimana pun kita jugalah yang pasti beruntung. Andaikata
Walikota menolak usul Dokter, misalnya, maka semua rakyat kecil akan berdiri

koleksi teater108 bali www.teater108.org 51


berkacak pinggang di atas punggungnya, dari persatuan para pemilik pemandian
sampai siapa saja di luar mereka. Sedang kalau Walikota setuju, dia akan dike pung
oleh semua orang kaya.
Orang-orang yang selama ini menjadi pendukungnya, termasuk tentu saja orang-orang
yang punya saham besar di pemandian-pemandian itu.

BILLING
Ya. Kukira mereka akan menuntut sejumlah uang yang tidak kecil agar bisa dilakukan
tindakan-tindakan perbaikan.

HOVSTAD
Itu pasti. Dan sekali partai reaksioner pecah, kita bisa terus menelanjangi ketidak
mampuan total Walikota. Dan meyakinkan rakyat jelata bahwa kaum liberal sajalah
yang harus berkuasa, demi kesejahteraan masyarakat umumnya.

BILLING
Biar mampus aku, jika bukan itu yang terjadi, Hovstad! Aku seperti mendengar dan
merasa, api revolusi mulai menyala! (Ketukan di pintu)

HOVSTAD
Ssst… (berseru) Masuk! (Dr. Stockmann masuk dari pintu depan kiri) Ah, ini dia
Dokter! Bagaimana?

DR. STOCKMANN
Kalian bisa memuat tulisan itu selengkapnya, Hovstad!

HOVSTAD
Jadi. benar-benar terjadi?

BILLING
Awal revolusi! Hore!

DR. STOCKMANN
Ya, akhirnya terjadi juga. Karena itu muatlah semuanya, seperti sudah kukatakan.
Mereka akan menantang berperang, maka sekarang biarlah mereka menerima kembali
tantangan itu

BILLING
Kuharap perang sampai mati. Sampai mati!

DR. STOCKMANN
Tulisan pertamaku ini hanya pendahuluan, Hovstad. Dalam kepalaku masih ada empat
atau lima bahan lainnya. Kepalaku sungguh meledak-ledak dengan ide. Di mana
Aslaksen?

BILLING (Memanggil Aslaksen)


Hai, Aslaksen! Kemari sebentar!

HOVSTAD

koleksi teater108 bali www.teater108.org 52


Empat atau lima lagi, Anda bilang? Tentang soal yang sama?

DR. STOCKMANN
Sama sekali tidak. Semuanya tentang masalah-masalah lain. Tentu saja semua
bertolak dari system drainase bangunan air. Yang satu terkait dengan yang lain. Persis
seperti daya upaya orang menambal sulam bangunan bobrok!

BILLING
Astaga! Anda benar, Dokter! Anda lakukan tambal sulam di sana sini, tapi benda itu
sebenarnya memang sudah sangat busuk. Maka berakhir dengan Anda sendiri yang
menghancurkannya! (Tertawa)

ASLAKSEN (Masuk)
Menghancurkan? Dokter! Anda tentu tidak berpikir untuk menghancurkan
pemandian-pemandian itu?

HOVSTAD
Tidak. Tentu saja tidak! Kau tidak usah khawatir.

DR. STOCKMANN
Kami bicara tentang perkara yang lain, saudara. Hei, apa pendapatmu tentang
tulisanku, Hovstad?

HOVSTAD
Jelas satu adikarya, kupikir

DR. STOCKMANN
Ya? Benar? Aku sangat senang mendengar kau sependapat

HOVSTAD
Jelas dan tegas. Siapa pun bisa memahaminya, tidak perlu menjadi seorang ahli.
Setiap orang yang sedikit berpikir akan berdiri di pihakmu, Dokter!

ASLAKSEN
Dan juga orang-orang jujur, saya kira

BILLING
Yang jujur. Dan juga yang tidak jujur. Nyatanya hampir seluruh kota…

ASLAKSEN
Kalau demikian halnya, saya piker tanpa ragu sedikit pun, kita harus berani
mengumumkannya…

DR. STOCKMANN
Bagus! Itu juga harapanku!

HOVSTAD
Akan terbit besok pagi!

koleksi teater108 bali www.teater108.org 53


DR. STOCKMANN
Hebat! Memang, kita tahu, jangan ada waktu yang terbuang sia-sia. Tapi saudara
Aslaksen! Ada sesuatu yang ingin saya tanyakan. Saudara sendiri yang mengawasi
pencetakan tulisan saya bukan?

ASLAKSEN
Ya, memang saya

DR. STOCKMANN
Bagus! Dengar saudara! Saya tidak ingin ada salah cetak. Satu kata pun! Setiap kata
penting! Nanti daya akan datang lahi. Saya harap saudara perlihatkan dummy tulisan
itu pada saya. Hmmm….saya tidak sabar lagi harus menunggu sampai tulisan itu
dimuat!

BILLING
Akan jadi sebuah bom!

DR. STOCKMANN
Aku ingin setiap penduduk yang cerdas membacanya dan mempertimbangkannya
sendiri. Kalau tidak bisa merasakan apa yang kualami hari ini. Dengan berbagai
macam tekanan aku ditelanjangi. Hakku sebagai individu telah diancam….

BILLING
Hak sebagai individu?

DR. STOCKMANN
Diinginkannya aku agar merangkak dan merunduk-runduk. Keyakinanku yang paling
mendasar dan paling suci, harus dikorbankan demi kepentingan pribadi semata-
mata…

BILLING
Gila! Itu penghinaan namanya!

DR. STOCKMANN
Lebih dari itu! Mereka bahkan telah berbuat jauh dari itu. Karena itu mereka harus
diberi pelajaran dalam bahasa yang tegas dan tidak meragukan lagi. Aku akan
membangun markas besar di sini, di kantor Monitor Rakyat! Dan terus menyerang
mereka dari hari ke hari….Ya, setiap hari!

ASLAKSEN
Dokter, tunggu sebentar!

BILLING
Hore, perang! Perang!

DR. STOCKMANN
Aku akan menggilas mereka rata dengan tanah. Memukul hancur. Melenyapkannya!
Akan kutunjukkan kepada masyarakat siapa mereka itu sebenarnya. Itu yang akan
kulakukan!

koleksi teater108 bali www.teater108.org 54


ASLAKSEN
Tapi sebaiknya Anda tempuh cara-cara lunak, Dokter! Serang. Tapi bijaksana

BILLING
Tidak! Jangan dinamit disia-siakan!

DR. STOCKMANN
Sekarang bukan lagi perkara drainase dan bangunan air. Kalian tahu. Tapi perkara
membersihkan tubuh seluruh masyarakat!

BILLING
Itu yang benar!

DR. STOCKMANN
Semua orang yang bangkrut itu harus ditendang daari jabatan mereka. Tidak peduli
kedudukan apa yang mereka kuasai. Hari ini aku melihat hari depan segala hal terang
benderang. Belum kuketahui semua seluk beluknya, tapi akan segera kugarap dan
kujabarkan. Apa yang kita perlukan, saudara-saudara? Tenaga pimpinan muda dan
bersemangat. Kapten-kapten baru untuk pos-pos depan….

BILLING
Ya, memang. Memang!

DR. STOCKMANN
Asal kita tegak bersama-sama, kita pasti menang. Seluruh revolusi ini akan berjalan
dengan sangat lancar. Seperti sebuah perahu baru yang meluncur di air tenang. Kalian
yakin tidak itu?

HOVSTAD
Aku yakin bahwa segala harapan ada pada kita. Dan pada akhirnya kekuasaan akan
diserahkan pada orang-orang yang tepat

ASLAKSEN
Kalau kita terus maju dengan berhati-hati, tidak ada alas an apa pun mengapa kita
harus jatuh ke dalam bahaya….

DR. STOCKMANN
Siapa yang akan ambil pusing tentang bahaya itu? Ini perkara hati nurani dan
kebenaran!

HOVSTAD
Anda patut mendapat dukungan semua orang, Dokter!

ASLAKSEN
Dokter Stockmann sahabat sejati seluruh kota kita. Sahabat seluruh masyarakat itulah
dia!

BILLING

koleksi teater108 bali www.teater108.org 55


Sungguh mati. Dia kawan seluruh rakyat, Aslaksen!

ASLAKSEN
Saya berani pastikan, perhim punan pemilik pemandian akan menggunakan kata-kata
itu sebagai slogan kita. Kawan Seluruh Rakyat!

DR. STOCKMANN
Sahabat-sahabatku. Aku tidak cukup punya kata-kata untuk mengucapkan terima
kasih atas kesetiaan kalian. Sangat bahagia aku mendengar suara bersemangat kalian.
Kakaku yang budiman itu mengatakan aku sama sekali tidak punya kesetiaan. Tapi
biarlah, ia akan segera menerima imbalan penghinaannya apdaku dengan tunai,
bahkan berikut bunganya!
Sekarang aku harus pergi. Ada pasien sangat parah harus diselamatkan. Tapi aku akan
segera kembali ke sini. Siapkanlah tulisan itu sebaik-baiknya. Anda bersedia, bukan?
Saudara Aslaksen? Ingat! Jangan buang tanda baca satu pun. Malahan saudara boleh
menambah seperlunya, jikalau saudara mau. Baik, aku pergi sekarang. Dan segera
kembali. Selamat bekerja.

SEMUA MEMBALAS SALAM ITU, SERAYA MENGANTARNYA SAMPAI KE


PINTU. DIA PERGI

HOVSTAD
Ia sungguh-sungguh sangat kita butuhkan

ASLAKSEN
Ya, selama dia membatasi pada urusan pemandian. Tapi kapan dia melewati batas itu,
tidaklah bijaksana untuk terus mengikutinya

HOVSTAD
Hmmm….semua itu tergantung….

BILLING
Kau selalu ketakutan setengah mati, Aslaksen!

ASLAKSEN
Takut? Tentu! Kalau sampai harus menyerang penguasa setempat, saya takut, Billing.
Tapi untuk omong kosong saya belajar, Saudara! Tetapi jika urusan politik nasional
memang ada pertimbangan lain. Tentang ini saudara-saudara tidak ada alas an mencap
saya penakut. Bahkan seandainya saudara-saudara hendak mengajak saya untuk
melawan pemerintah sekali pun! Percayalah!

BILLING
Bagaimana aku percaya? Pada orang yang selalu ragu seperti kau?

ASLAKSEN
Selama menyangkut kepentingan kota, saya selalu gigih. Tidak ada dosa apa pun
untuk menyerang pemerintah. Persetan pemerintah! Mereka yang bertengger di
puncak kekuasaan itu orang-orang yang tidak bisa diganggu gugat. Tapi penguasa
setempat lan! Mereka bisa di pecat. Dan jika itu terjadi, kekuasaan mereka akan jatuh

koleksi teater108 bali www.teater108.org 56


ke tangan orang-orang yang tidak becus. Bukan hanya pemilikn pemandian akan
menderita, tapi juga seluruh masyarakat. Masyarakat!

HOVSTAD
Jika rakyat tidak pernah diberi kesempatan memerintah dirinya sendiri, bagaimana
mereka oernah bisa mendapat pengalaman? Pernahkah kau pikiran itu?

ASLAKSEN
Hovstad! Jika orang punya modal yang ditanam, dia harus melindunginya. Dia tidak
pandai berpikir tentang segala hal!

HOVSTAD
Modal yang ditanam! Kalau begitu, mudah-mudahan aku tidak akan pernah punya
sepeser pun! Modal yang ditanam….

BILLING (Menengahi)
Nah, nah….

ASLAKSEN
Hmmm…(Menunjuk ke bangku) Suatu ketika, saat itu, Komisaris Stensgaard pernah
menduduki kursi redaktur itu. mungkin saudara masih ingat!?

BILLING
Cih! Si bunglon itu!?

HOVSTAD
Ya. Tapi aku bukan oportunis. Dan tidak akan pernah begitu!

ASLAKSEN
Seorang politikus jangan sekali-kali berkata “tidak pernah” tentang apa saja, Saudara
Hovstad! Sedangkan Anda, saudara Billing. Saya tahu Anda sudah melamar untuk
jabatan sekretaris Dewan Kota bukan? Tidakkah karena itu Anda sedikit berhati-hati?

BILLING
Aku..!

HOVSTAD
Billing, benar itu?

BILLING
Tidak salah. Ya, memang. tapi kau harus tahu. Aku lakukan itu hanya untuk bikin
repot tuan-tuan besar itu!

ASLAKSEN
Baik. itu bukan urusan saya. Boleh saja saya dituduh licik dan bunglon. Tapi
pendirian politik saya ibarat sebuah buku yang terbuka. Bagaimana pun saya tidak
berubah. Kecuali, mungkin berubah kea rah yang lebih moderat. Hati saya sudah
selalu dan akan terus bersama rakyat. Walau pun begitu, saya harus mengakui, bahwa
akal sehat mendorong saya untuk condong ke pihak penguasa sampai batas-batas

koleksi teater108 bali www.teater108.org 57


tertentu. Penguasa lokal, maksud saya! (Masuk ke ruang percetakan)

BILLING
Apa tidak sebaiknya kita menyingkirkan dia, Hovstad?

HOVSTAD
Tahukah kau seseorang yang lain yang bersedia membiayai segala pengeluaran kita?

BILLING
Celaka orang yang bermodal dengkul!

HOVSTAD (Duduk di bangku)


Ya. Semuanya beres, kalau modal di tangan kita

BILLING
Mengapa kau tidak pernah membicarakannya dengan Dr. Stockmann?

HOVSTAD (Mencari-cari lembaran kertas)


Apa perlunya? Dia tidak punya sepeser pun!

BILLING
Bukan begitu. Tapi dia punya banyak koneksi. Seperti misalnya Morten Kiil atau
yang mereka juluki si musang tua itu?

HOVSTAD (Sambil menulis)


Kau kira dia punya uang?

BILLING
Ya, Tuhan. Orang sekaya dan sekikir dia? Tentu saja punya. Dan keluarga Stockmann
tentu mendapat bagian dari kekayaannya itu. Setidak-tidaknya orang tua itu pasti
menyisihkan untuk anak-anak mereka.

HOVSTAD (Setengah menoleh)


Kau punya harapan?

BILLING
Harapan? Apa maksudmu? Kau tahu, aku tidak pernah punya harapan tentang apa
saja!

HOVSTAD
Bijaksana sekali kau! Maka lebih baik jangan juga kau punya harapan tentang jabatan
sekretaris Dewan Kota itu. Percayalah kau tidak akan mendapatkannya!

BILLING
Kaupikir aku tidak tahu itu? Justru karena alas an itu maka aku melamar. Semangat
memberontak dalam diri seseorang akan terbakar jika dia diremehkan. Dan itu akan
memberikan tambahan bahan baker baru baginya. Bukankah memang begitu
kenyataannya? Dan untuk kota yang ditinggalkan Tuhan dan seakan-akan tanpa gairah
hidup ini, hal seperti itulah yang sangat diperlukan

koleksi teater108 bali www.teater108.org 58


HOVSTAD
Ya, ya. Aku tahu, aku tahu.

BILLING
Tapi percayalah. Suatu saat, pada hari-hari dekat yang akan datang ini, mereka pasti
akan mendengarkan suaraku. Ah, sudahlah! Lebih baik aku masuk dan menulis
imbauan untuk perhim punan para pemilik pemandian itu (Masuk ke kamar sebelah
kanan)

HOVSTAD (Duduk di bangku. Menggigiti ujung tangkai penanya dan bicara


perlahan)
Hmm… Aku tahu. Ya, aku tahu. Jadi ternyata begitu….(Suara pintu di ketuk)
Masuk…

PETRA MASUK DARI BELAKANG, KIRI

HOVSTAD (Berdiri)
Hei, Petra! Ada perlu apa?

PETRA
Maaf, tapi….

HOVSTAD (Menyorong Zitje ke depan)


Duduklah

PETRA
Tidak usah, terima kasih. Aku hanya singgah sebentar saja

HOVSTAD
Ada pesan dari Papamu?

PETRA
Tidak. Aku datang atas kehendak sendiri (Mengeluarkan sebuah buku dari kantong
jasnya) Kukembalikan buku cerita ini.

HOVSTAD
Kau kembalikan? Kenapa?

PETRA
Karena akhirnya aku tidak ingin menerjemahkannya

HOVSTAD
Tapi kau pernah berjanji. Pasti….

PETRA
Tapi waktu itu aku belum membacanya dengan teliti. Kau pun tentu belum, bukan?

HOVSTAD

koleksi teater108 bali www.teater108.org 59


Belum. Aku tidak membaca Inggris. tapi….

PETRA
Sudah kuduga. Karena itu kalau boleh aku usul, kau carikan buku yang lain. Cerita
seperti ini tidak akan cocok dengan Monitor Rakyat

HOVSTAD
Mengapa?

PETRA
Karena bertentangan dengan apa yang kau perjuangkan!

HOVSTAD
Baiklah. Kalau begitu….

PETRA
Tidak! Kau tidak mengerti maksudku. Cerita ini membela pendapat tentang adanya
kekuatan adikodrati yang melindungi siapa saja yang disebut orang baik di dunia, dan
dengan demikian segala-galanya akan berkesudahan serba baik bagi mereka itu. Di
pihak lain orang-orang yang disebut jahat menerima hukumannya

HOVSTAD
Hebat bukan? Justru itulah yang diinginkan oleh pembaca umumnya!

PETRA
Ya. tapi tentu kau tidak ingin jadi orang yang suka memberikan dongeng kosong
seperti itu pada mereka. Kau sendiri tentu tidak percaya takhayul sedikit pun! Kau
tentu tahu bahwa memang tidak begitu kejadian segalan sesuatunya…

HOVSTAD
Memang. Tentu saja kau benar, Petra. Tapi kau juga tentu tahu, seorang penerbit tidak
selalu bisa berbuat menurut sesuka hatinya. Sering dia berurusan menuruti selera
orang banyak dalam hal tetek bengek. Pada akhirnya politik adalah masalah utama.
Setidaknya untuk surat kabar. Jika aku hendak menggerakkan rakyat kea rah cara
berpikir liberal, aku tidak boleh menakut-nakuti mereka. Jika dimuat cerita-cerita
normal yang indah, di halaman belakang entah di kolom mana, emreka merasa lebih
tenteram dengan korannya, sehingga menjadi lebih terbuka juga untuk menerima
segala yang dipasang di halaman depan

PETRA
Tapi itu memuakkan! Aku percaya kau tidak akan pernah memainkan tipu muslihat
seperti itu pada pembacamu! Kau bukan seorang munafik, kukira.

HOVSTAD
Aku senang kau berpikiran positif atas diriku. Sebenarnya itu gagasan Billing, bukan
gagasanku.

PETRA
Ah, Billing!

koleksi teater108 bali www.teater108.org 60


HOVSTAD
Ya. Paling tidak begitu katanya beberapa hari yang lalu. Dia juga yang puny aide
menerbitkan buku cerita Inggris itu. aku tidak tahu apa-apa.

PETRA
Billing! Tapi rasanya tidak mungkin dia punya pandangan begitu modern!

HOVSTAD
Itu dia masalahnya. Kau tahu Billing memang orang yang banyak tingkah. Dia
sekarang sudah memutuskan mencalonkan diri jadi sekretaris Dewan Kota. Begitu
kudengar…

PETRA
Tapi aku belum percaya, Hovstad! Tidak mungkin dia bisa bersikap merendah diri
seperti itu…

HOVSTAD
Lebih baik aku tanyakan sendiri padanya

PETRA
Tidak pernah aku membayangkan Billing begitu jauh

HOVSTAD (Menatap tajam)


Tidak pernah? Jadi sungguh mengejutkan berita itu untukmu?

PETRA
Memang. Tapi barangkali aku juga yang salah. Ah, entahlah! Aku tidak mengerti
bagaimana…

HOVSTAD
Kami orang-orang Koran adalah manusia-manusia yang tidak ada harganya, Petra!

PETRA
Itu kata-katamu? Kau sungguh bermaksud demikian?

HOVSTAD
Ya, paling tidak, begitulah terkadang aku merasa….

PETRA
Mungkin itu benar. Seharusnya itu bisa memberi rasa bangga padamu. Perasaan
menjadi lebih berharga dari sekedar sebagai orang awam…

HOVSTAD
Kau benar, Petra. Aku memang sedikit merasa begitu belakangan ini

PETRA
Itu wajar. Dan aku yakin. Karena itulah, alangkah hebat karir yang sudah kau pilih ini.
Menjadi seorang pemula. Menegakkan kebenaran. Berjuang untuk gagasan-gagasan

koleksi teater108 bali www.teater108.org 61


yang berani dan cara-cara berpikir baru! Sungguh wajar saja, jika orang yang
selamanya selalu dipersalahkan kini bangkit melawan!

HOVSTAD
Terutama jika orang itu…Akh!? Aku tidak tahu, bagaimana harus mengatakanya…

PETRA
Jika orang itu jujur dan bercita-cita mulia! Begitu maksudmu?

HOVSTAD (Suaranya rendah)


Memang. Tapi juga terutama karena dia kebetulan Papamu, Petra!

PETRA (Tertegun tiba-tiba)


Maksudmu? Oh, tidak. Jangan!

HOVSTAD
Ya. Karena dia bukan Dokter Stockmann, tapi karena dia Papa Petra! Ya, Nona Petra!

PETRA
Jadi, itukah alasanmu? Bagimu itukah soal di atas segalanya? Jadi persoalanmu bukan
persoalannya itu sendiri? Dan kebenaran itu bagimu tetap tidak mem punyai arti apa-
apa? Dan hati budiman Papa juga tidak punya arti?

HOVSTAD
Tentu saja punya arti, Petra. Tapi…

PETRA
Terima kasih Hovstad. Anda sudah bicara lebih dari cukup. AKu tidak akan percaya
lagi padamu. Dalam segala hal!

HOVSTAD
Hei, Petra. JAngan kau terlalu kejam begitu padaku. Apalagi justru demi
kepentinganmu juga

PETRA
Hovstad! Aku benar-benar marah. Karena kau ternyata tidak jujur pada Papa. Selama
ini kau kelabui dia untuk memercayai bahwa kau berjuang untuk kebenaran dan
kesejahteraan rakyat. Ternyata kamu hanya mempermainkan kami berdua. Hovstad!
Anda sama sekali tidak pantas untuk orang yang telah Anda kelabui itu. Karenanya
aku tidak akan memaafkanmu. Tidak, tidak akan pernah!

HOVSTAD
Itu terlalu pedas bagiku, Nona Petra! Dan ini bukan saatnya…

PETRA
Bukan saatnya? Mengapa bukan?

HOVSTAD
Ayahmu tidak bisa bergerak tanpa bantuanku. Ingatlah!

koleksi teater108 bali www.teater108.org 62


PETRA
Huh! Aku mengerti! Ternyata kamu juga seperti mereka…

HOVSTAD
Tidak! Aku tidak sama dengan mereka. AKu tidak seperti yang kau katakan.
Percayalah Petra!

PETRA
Ya, Hovstad! PErcayalah! Aku tahu apa yang harus kupercaya. Nah, selamat tinggal!

HOVSTAD (Bergegas dan mencrui-curi, masuk dari ruang cetak)


Sialan! Hovstad! (Sekilas melihat Petra) Oh, maafkan saya…

PETRA
Itu buku saudara, kukembalikan. Cari orang lain saja untuk mengerjakannya!
(Melangkah menuju pintu utama)

ASLAKSEN (Mengejarnya)
Tapi Petra….

PETRA
Tidak ada tapi-tapian (Ia pergi)

ASLAKSEN
Hovstad! Dengar!

HOVSTAD
Ya. ada apa?

ASLAKSEN
Dia menunggumu di ruang percetakan. Walikota!

HOVSTAD
Walikota?

ASLAKSEN
Ya, dia bilang ingin bicara dengan Anda. Dia masuk lewat pintu belakang. Saya duga
sengaja tidak ingin dketahui orang…

HOVSTAD
Apa kira-kira maksudnya? Tunggu kau di sini. Biar aku sendiri ke sana (Ia menuju
ruang cetak. Membuka pintu, membungkuk hormat dan menyilakan Walikota masuk)
Kau di luar saja, Aslaksen. Awasi! Jangan ada yang kemari…

ASLAKSEN
Saya mengerti (Masuk kembali ke urang cetak)

WALIKOTA

koleksi teater108 bali www.teater108.org 63


Saya kira Anda tidak senang bertemu dengan saya di sini, bukan?

HOVSTAD
Tidak! Jangan Anda berkata seperti itu

WALIKOTA
Indah sekali tempat kerja Anda ini. Mengasyikan….

HOVSTAD
Ya?

WALIKOTA
Anda harus memaafkan saya. Karena saya tiba-tiba mampir, dan merampas waktu
Anda

HOVSTAD
Sungguh, saya sangat senang Anda mampir. Saya siap melayani Anda. Ijinkan saya
taruh barang-barang Anda…..(Mengambil topi dan tongkat Walikota. Di letakannya
di salah satu kursi) Nah, sekarang sudikah Anda duduk?

WALIKOTA
Terima kasih (Hovstad juga duduk di sisi meja yang sama) Hari ini saya sedang
dihadapkan pada…..Pada masalah yang sangat memusingkan kepala, saudara
Hovstad!

HOVSTAD
Begitu? Tapi, ya…tentu. Tentu. Anda tentu saja punya tugas yang banyak!

WALIKOTA
Ini menyangkut saudara saya sendiri

HOVSTAD
Dokter Stockmann?

WALIKOTA
Ya. Dia menulis semacam memorandum untuk Direksi Pemandian yang mengatakan
tentang adanya kekurangan tertentu dalam badan ini

HOVSTAD
O, iya? Benara?

WALIKOTA
Apa dia belum bercerita pada Anda? Saya kira dia mengatakan….

HOVSTAD
Ah, ya. Sekarang saya ingat! Benar, dia pernah menyebut-nyebut…

ASLAKSEN (Masuk dari ruang cetak)


Saya perlu naskah itu…

koleksi teater108 bali www.teater108.org 64


HOVSTAD (Sedikit kesal)
Di atas meja tinggi itu!

WALIKOTA
Ya, benar. Ini dia

HOVSTAD
Pasti itu! Bukankah itu?

WALIKOTA
Artikel Dr. Stockmann

HOVSTAD
O, jadi itu maksud Anda?

WALIKOTA
Memang! Bagaimana pendapat Anda tentang tulisan itu?

HOVSTAD
Saya baru membacanya selintas. Dan tentu saja saya bukan ahlinya dalam persoalan
itu…

WALIKOTA
Meski pun begitu, Anda bermaksud menerbitkannya?

HOVSTAD
Susah sekali menolak tulisan di bawah nama…

ASLAKSEN
Saya tidak ada urusannya dengan penerbitan, bapak Walikota

WALIKOTA
Tidak. Tentu saja tidak.

ASLAKSEN
Saya sekedar tukang cetak

WALIKOTA
Saya mengerti

ASLAKSEN
Jadi, maafkan saya untuk…(Menuju ruang cetak)

WALIKOTA
Sebentar, saudara Aslaksen. Boleh bukan, saudara Hovstad?

HOVSTAD
Tentu saja.

koleksi teater108 bali www.teater108.org 65


WALIKOTA
Saudara Aslaksen. Saya rasa Anda tentulah seorang bijaksana dan panjang piker…

ASLAKSEN
Bapak terlalu baik dengan memuji saya seperti itu

WALIKOTA
Dan orang yang mem punyai pengaruh tidak kecil juga

HOVSTAD
Hanya di kalangan rakyat kecil, pak

WALIKOTA
Justru para pembayar kecil itulah yang membentuk mayoritas di sini. juga seperti di
mana saja….

ASLAKSEN
Sungguh benar

WALIKOTA
Dan saya percaya, Anda pasti sangat paham tentang kecendrungan pikiran di kalangan
rakyat kecil umumnya. Bukan begitu?

ASLAKSEN
Saya rasa, saya bisa mengatakan “ya”

WALIKOTA
Bagus. Kelihatannya di kalangan kaum miskin itu, hidup semangat berkorban yang
sangat terpuji

ASLAKSEN
Maksud bapak?

HOVSTAD
Semangat berkorban?

WALIKOTA
Sikap yang menunjukan semengat kegotong royongan yang mengagumkan. Saya
akui, tentang semangat ini timbul perasaan agak aneh bagi saya. Tapi kemudian saya
mengerti, seperti juga tentunya saudara-saudara. Yaitu, karena sebenarnya saya tidak
paham tentang perasaan rakyat awam itu

ASLAKSEN
Tapi, bapak Walikota!

WALIKOTA
Dan itu membawa akibat, karena ketidak mengertian itu, tak ada juga semangat
berkorban barang sedikit untuk kota kita. Percayalah saudara-saudara pada kata-kata

koleksi teater108 bali www.teater108.org 66


saya

ASLAKSEN
Untuk kota kita?

HOVSTAD
Saya tidak mengerti. Apa ini soal pemandian?

WALIKOTA
Menurut taksiran awal, perbaikan yang dimaksud oleh Dokter Stockmann itu, akan
makan biaya sekitar dua ratus juta. Dua ratus juta!

ASLAKSEN
Jumlah yang besar itu! Tapi….

WALIKOTA
Pinjaman kotapraja dengan sendiri diperlukan

HOVSTAD (Berdiri dari kursi)


Tentu Anda tidak bermaksud mengatakan kalau kota kita…

ASLAKSEN
Apakah yang dimaksud penduduk kota harus membayar dengan merogoh kantongnya
sendiri?

WALIKOTA
Tentu saja, saudara Aslaksen! Ya, darimana lagi uang sebesar itu harus dicari?

ASLAKSEN
Saya kira para pemilik itulah yang harus menanggung semuanya

WALIKOTA
Saat begini, para pemilik pemandian tentu tidak bersedia menambah investasi
mereka…

ASLAKSEN
Apakah itu bisa dipastikan?

WALIKOTA
Informasi meyakinkan ada pada saya, saudara! Karena itu kalau perbaikan-perbaikan
harus dilakukan, kota ini sendirilah yang harus menanggungnya.

ASLAKSEN
Tapi, kalau begini…(memaki) Sialan! Maaf, bapak Walikota! Saudara Hovstad!
Keterangan ini menjernihkan permasalahan yang kita hadapi, dan sungguh satu sudut
pandang lain, tidakkah begitu, saudara?

HOVSTAD
Memang

koleksi teater108 bali www.teater108.org 67


WALIKOTA
Kemungkinan paling buruk soal ini adalah kita terpaksa harus menutup pemandian
selama dua tahu

HOVSTAD
Menutup? Sama sekali menutup?

ASLAKSEN
Selama dua tahun!

WALIKOTA
Benar. itu sekurang-kurangnya waktu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
perbaikan…

ASLAKSEN
Wah, celaka! Itu tidak akan bisa ditanggung mereka! para pemilik pemandian itu sama
sekali tergantung pada adanya pengunjung. Dan kalau pemandian ditutup? Dengan
apa mereka harus hidup?

WALIKOTA
Itu soal yang sulit dijawab, saudara Aslaksen. Tapi mau apa lagi? Sekali kepala orang
sudah dimasuki pikiran tentang air yang tercemar, dan tentang seluruh kawasan ini
yang telah menjadi sumber malapetaka, sukar kita bisa mengharap kedatangan
pengunjung ke sini.

ASLAKSEN
Jadi bapak piker, gagasan itu tak lebih dari suatu khayalan?

WALIKOTA
Cobalah saudara piker sendiri, seperti saya juga melakukannya. Dan saya ternyata
tidak mampu meyakinkan diri untuk berpendapat lain dari yang saya kemukakan itu.

ASLAKSEN
Jadi jelasnya, Dokter Stockmann. Maasfkan saya! Saya tidak bisa dimaafkan! Tapi….

WALIKOTA
Apa boleh buat. Kesimpulan saudara tepat sekali! Saudara Aslaksen! Thomas
Stockmann, saudara saya itu, seorang yang berwatak tapi selalu terburu nafsu!

ASLAKSEN
Tapi, saudara Hovstad! Anda bersedia mendukungnya, bukan?

HOVSTAD
Ya. Tapi siapa pernah berpikir bahwa….

WALIKOTA
Saya telah menulis pernyataan singkat tentang ini. Sebuah tafsiran terhadap fakta-
fakta dari sudut pandangan yang lebih rasional. Juga di situ saya tunjukkan cara-cara

koleksi teater108 bali www.teater108.org 68


tindakan, jika satu kerusakan kecil diduga akan terjadi, yang dapat direalisasi menurut
kemampuan anggaran keuangan yang tersedia

HOVSTAD
Pernyataan itu Anda bawa?

WALIKOTA (Mencari-cari di sakunya)


Ya, karena saya kira memang lebih baik saya bawa, mungkin saja Anda

ASLAKSEN (Tegang)
Celaka! Itu dia datang!

WALIKOTA
Siapa? Thomas?

HOVSTAD
Mana?

ASLAKSEN
Sedang hendak kemari. Melalui ruangan percetakan

WALIKOTA
Celaka. Saya tidak ingin bertemu dia di sini. Tapi masih ada satu-dua hal lagi yan
ingin saya bicarakan dengan Anda

HOVSTAD (Menuju pintu sebelah kanan)


Tunggu saja di sana dulu

WALIKOTA
Tapi?

HOVSTAD
Tidak ada siapa-siapa di sana. Hanya Billing!

ASLAKSEN
Cepat pak, dia akan segera sampai di sini!

WALIKOTA
Baik. Usir dia segera! Bagaimana pun….

KELUAR MELALUI PINTU KANAN. ASLAKSEN MEMBUKAKAN DAN


MENUTUPNYA KEMBALI

HOVSTAD
Berpura-puralah sibuk, Aslaksen

HOVSTAD DUDUK, PURA-PURA MENULIS, ASLAKSEN MEMERIKSA


SETUMPUK KORAN DI KURSI, SEBELAH KANAN

koleksi teater108 bali www.teater108.org 69


DR. STOCKMANN (Masuk lewat ruang cetak)
Nah, inilah aku. Datang kembali (Menaruh topi dan tongkatnya)

HOVSTAD (Sambil terus menulis)


Beres, Dokter? Teruskan dengan apa yang baru saja kita obrolkan. Aslaksen! Kita
tidak boleh membuang waktu hari ini!

DR. STOCKMANN (Pada Aslaksen)


Belum ada kemajuan, saya kira?

HOVSTAD (tanpa menoleh)


Rasanya tidak mungkin bisa diharapkan sekarang, Dokter!

DR. STOCKMANN
Tidak, tentu saja tidak. Hanya karena ketidak sabaran saya saja. Saudara tentu bisa
mengerti. Tidak bisa saya rasanya harus menunggu sampai tulisan itu selesai
dicetak…

HOVSTAD
Satu jam lagi sekurang-kurangnya. Bukankah begitu, Aslaksen?

ASLAKSEN
Ya, begitulah kira-kira

DR. STOCKMANN
Biarlah. Aku akan pergi dan datang lagi. Kalau perlu, tidak peduli jika harus dua kali
lagi. Apa arti sedikit repot jika mengingat demi kesejahteraan kota kita? (Siap pergi,
tetapi berhenti dan kembali) Tapi…Ada sesuatu yang harus saya bicarakan
denganmu, Hovstad.

HOVSTAD
Sekarang? Mungkin….Maaf, Dokter. Aku….

DR. STOCKMANN
Sebentar saja. Justru yang kupikirkan jika besok pagi orang membaca tulisanku itu.
Mereka akan tahu, bahwa sepanjang musim dingin, aku mencurahkan seluruh
pengabdianku demi kebaikan kota kita…

HOVSTAD
Tapi, sesungguhnya, Dokter….

DR. STOCKMANN
Ya! Aku tahu apa yang kaukatakan, Hovstad! memang itulah kewajibanku sebagai
warga kota. Aku mengerti, seperti juga kalian, tentu saja. Tapi warga kota sesame kita
itu…O, semoga selamat sejahteralah emreka! Apa kau tahu, Hovstad kalau mereka
sangat mencintaiku?

ASLAKSEN
Ya, ya. Sampai sekarang mereka sangat menghormati Anda

koleksi teater108 bali www.teater108.org 70


DR. STOCKMANN
Aku tahu. Karena itu aku sangat takut kalau mereka…ah, yang kumaksud orang-
orang itu, terutama mayoritas kaum yang paling melarat itu, akan menggunakan
tulisanku ini sebagai terompet kebangkitan untuk melawan. Sebagai panggilan agar
berani mengurus kepentingan mereka sendiri. Mulai dari sekarang dan selama-
lamanya…

HOVSTAD (Berdiri)
Maaf, Dokter. Kupikir aku harus memperingatkan Anda…

DR. STOCKMANN
Aku mengerti! Aku yakin. Pasti! Mereka pasti tidak akan melakukannya. Tapi kau
tahu, Hovstad! Aku tidak peduli. Sehingga jika mereka merencanakan seperti apa
yang kaupikirkan itu….

HOVSTAD
Seperti apa? Apa yang kupikir?

DR. STOCKMANN
Oh, hanya setan yang tahu. Apa itu? Apa parade, pesta atau jamuan kehormatan?

HOVSTAD
Maaf, Dokter. Kupikir sebaiknya Anda mengetahui kebenaran dengan setepat-
tepatnya, bukan?

NY. STOCKMANN MASUK DARI PINTU BELAKANG, KIRI

NY. STOCKMANN (Melihat suaminya)


Persis seperti yang kuduga!

HOVSTAD (Menyongsongnya)
Nyonya Stockmann, Anda datang juga?

DR. STOCKMANN
Mau apa kau kesini, Katrine?

NY. STOCKMANN
Kau tentu tahu apa yang kumau.

HOVSTAD
Silakan duduk, Nyonya. Atau barangkali nyonya ingin…

NY. STOCKMANN
Terima kasih, jangan repot-repot. Maaf aku datang hanya untuk menjemput suamiku
pulang. Aku ibu dari tiga orang anak. kalian tahu itu!

DR. STOCKMANN
Jangan bicara macam-macam, Katrine. Siapa yang yang tidak tahu itu, di antara kita

koleksi teater108 bali www.teater108.org 71


ini?

NY. STOCKMANN
Tapi tampaknya kau tidak banyak mau berpikir tentang itu. Seandainya kau sedikit
saja berpikir, tentu kau tidak akan nekat untuk menghancurkan kita semua!

DR. STOCKMANN
Jangan mengigau kau Katrine! justru hanya karena orang punya anak dan istri, lalu
tidak boleh dia berdiri membela kebenaran? Di larang menjadi warga kota yang
berguna? Di cegah mengabdi pada kota dimana ia hidup?

NY. STOCKMANN
Apa tidak bisa sedikit pun kau bersikap lunak, Thomas?

ASLAKSEN
Itulah yang telah saya katakan, bukan? Di atas segalanya, bersikaplah secara moderat!

NY. STOCKMANN
Anda sangat keliru, Hovstad! Menyeret suamiku sampai jauh dari rumah dan
keluarga. membujuk dia untuk terlibat dalam semua ini. Anda telah mempermainkan
dia!

HOVSTAD
Aku tidak mempermainkan siapa pun!

DR. STOCKMANN
Gila, Katrine! Kau piker aku akan tinggal diam jika orang membodohiku?

NY. STOCKMANN
Ya, Thomas! Itulah yang terjadi. memang aku tahu, Orang terpandai di kota ini hanya
akau. tapi bagaimana pun juga dengan gampang engkau telah dibodohi orang. Terlalu
gampang (Pada Hovstad) Tidakkah Anda sadar, bahwa dia akan kehilangan
pekerjaannya karena tulisan itu disebar luaskan?

ASLAKSEN
Apa? disebar luaskan!?

HOVSTAD
Itu kehendak Dr. Stockmann!

DR. STOCKMANN (Tertawa)


Mereka tidak akan bisa berbuat apa-apa padaku. Tidak akan pernah berani! Jangan
lupa, Katrine, mayoritas mutlak di pihakku!

NY. STOCKMANN
Ya, Tuhan! Lebih baik kau tanpa mayoritas yang kau banggakan itu, Thomas!

DR. STOCKMANN
Omong kosong, Katrine! Lebih baik kau pulang. Urus kebutuhan rumah tanggamu,

koleksi teater108 bali www.teater108.org 72


dan tinggalkan urusan masyarakat padaku. Tidak ada yang perlu ditakuti! Tidakkah
kau melihat aku begini berbahagia dan yakin? (Menggosok-gosok tinju tangan
kanannya dengan telapak tangan kirinya, sambil berjalan kesana-kemari) Kebenaran
pasti menang. Aku yakin. Rakyat akan bersamaku berbaris menempuh jalan
kebenaran dan kebebasan. Dan tidak seorang pun bisa membendung mereka!
(Mendadak ia terhenti di dekat kursi) Hai, mengapa ini ada di sini!?

ASLAKSEN (Menyadari)
Ya, Tuhan!

HOVSTAD (Seperti Aslaksen)


Puji Tuhan….

DR. STOCKMANN (Mengambil topi jabatan Walikota, berhati-hati mengangkat


dan menimangnya)
Mahkota kekuasaan, bukan?

NY. STOCKMANN
Topi Walikota di sini?

DR. STOCKMANN
Juga tongkatnya! Ya, mengapa dia di sini?

HOVSTAD
Barangkali Anda tahu, sebenarnya….

DR. STOCKMANN
Ya, tentu saja aku tahu! Dia datang untuk mengusut dan membujukmu. Ooo…kali ini
dia salah mencari kawan! Kuduga tadi dia melihatku di ruangan sana, lalu…(Tertawa
keras)…..Lari terbirit-birit! Bukan begitu saudara Aslaksen?

ASLAKSEN (Gagap)
Ya, Dokter…Dia terbirit-birit

DR. STOCKMANN
Lari, dan topi dan tongkatnya ketinggalan. Tapi ah, itu sama sekali bukan watak Peter.
Apa yang telah kalian perbuat padanya? O, pasti! Pasti dia sembunyi di sana. Katrine,
sekarang kau akan melihat sesuatu…

NY. STOCKMANN
Jangan, Thomas!

ASLAKSEN
Hati-hati, Dokter!

DR. STOCKMANN MEMAKAI TOPI WALIKOTA ITU DAN MENGGENGGAM


TONGKAINYA. BERJALAN MENUJU KE PINTU, MEMBUKANYA DENGAN
SERTA MERTA, MEMBERI PENGHORMATAN SECARA MILITER. WALIKOTA
MASUK, AMARAH MENGGELEGAR. DI BELAKANGNYA BILLING

koleksi teater108 bali www.teater108.org 73


WALIKOTA
Apa maksud semua guyonan ini, tuan-tuan?

DR. STOCKMANN
Tunjukkan sedikit hormat, Peter! Cobalah! (Dengan congkak melangkah ke sana
kemari) Akulah sekarang yang berkuasa!

NY. STOCKMANN (Hampir menangis)


Thomas, ya Tuhan!

WALIKOTA (Mengikuti dari belakang)


Serahkan kembali topi dan tongkatku!

DR. STOCKMANN (Seperti sebelumnya)


Kau boleh menjadi komandan polisi, tapi akulah walikotaya. Aku raja di seluruh kota
ini!

WALIKOTA
Lepas topi itu! Ini perintah!

DR. STOCKMANN
Dengarkan dia, saudara-saudara! Kita telah nyalakan semangat demokrasi….Peter!
Apa kau piker sulaman benang emas bisa membuatku takut? Besok pagi revolusi
mulai. Perlu kau tahu itu! Kau mengancam memecatku, bukan!? Tapi sekarang
giliranku memecatmu! Akan kutendang kau turun dari singgasana jabatannmu! Dan
jika kau mengira aku tidak mampu melakukannya, kau akan segera melihat
kenyataan! Kekuatan ada padaku, kekuatan rakyat yang sedang bangkit! Hovstad dan
Billing ini akan menderamu di Monitor! Dan Aslaksen akan memimpin seluruh
perhim punan pemilik pemandian turun ke medan perang…

ASLAKSEN
Tidak Dokter! Saya tidak akan berbuat hal itu. Tidak pernah!

DR. STOCKMANN
Omong kosong! Saudara pasti mau….

WALIKOTA
Baik. Jadi barangkali benar begitu? Saudara Hovstad, Anda sudah memutuskan
hendak bergabung dengan pemberontak!?

HOVSTAD
Bapak Walikota! Tidak. Itu tidak mungkin!

ASLAKSEN
Bapak Walikota, Aslaksen tidak dungu. Dia pasti tidak ingin menghancurkan dirinya
sendiri mau pun surat kabarnyanya, demi suatu impian…

DR. STOCKMANN (Menatap tajam ke semuanya)

koleksi teater108 bali www.teater108.org 74


Apa artinya ini?

HOVSTAD
Anda mengurai seluruh persoalan ini dengan sudut pandang yang salah, Dokter!
Itulah alas an mengapa aku tidak mungkin sanggup memberikan dukunganku pada
Anda!

BILLING
Baru saja Bapak Walikota menjelaskannya padaku. Dan sesudah itu….

DR. STOCKMANN
Sorotan salah, katamu? Serahkan itu padaku. tugasmu tinggal mencetak tulisan itu. Di
situ kata demi kata kebenaran kubuktikan….

HOVSTAD
Aku tidak akan mencetaknya, Dokter. Aku tidak bisa. Tidak mau. Dan juga tidak
berani!

DR. STOCKMANN
Tidak berani? Omong kosong! Kau seorang redaktur, bukan? Bukankah kau berkuasa
atas koranmu sendiri!?

ASLAKSEN
Bukan dia. Langganan yang berkuasa!

WALIKOTA
Tentu saja. Ya!

ASLAKSEN
Pendapat umum, kepentingan mayoritas, him punan para pemilik pemandian dan
golongan-golongan lain semacamnya… Mereka itulah yang menguasai surat kabar!

DR. STOCKMANN (tenang)


Dan mereka semua akan melawanku, begitu?

ASLAKSEN
Tidak perlu diragukan lagi, jika karangan Anda disiarkan akan berarti kehancuran
bagi kota ini

DR. STOCKMANN
Aku mengerti

WALIKOTA
Nah, topi dn tongkatku!

DR. STOCKMANN MENANGGALKAN TOPI DAN TONGKAT ITU ,


MENARUHNYA DI ATAS MEJA.

WALIKOTA

koleksi teater108 bali www.teater108.org 75


Masa jabatanmu akhirnya datang agak mendadak, bukan begitu, Thomas?

DR. STOCKMANN
Ini bukan akhir, Peter. Percayalah padaku (Pada Hovstad) Jadi, kau berpendapat tidak
akan mungkin menerbitkan tulisanku di Koran ini?

HOVSTAD
Sama sekali tidak mungkin. Terlepas dari soal lain apa pun, pertimbangkan demi
keluarga Anda agar….

DR. STOCKMANN
Jangan campuri urusan keluargaku, Hovstad!

WALIKOTA (Mengeluarkan naskah dari sakunya)


Ini yang akan menjelaskan fakta-fakta yang perlu diketahui umum. Ini pernyataan
resmi. Saya yakin Anda akan menggunakan semestinya….

HOVSTAD (Mengambil naskah itu)


Bagus. Kami tentu saja akan menggunakannya. Inilah yang akan segera terbit tanpa
ditunda-tunda!

DR. STOCKMANN
Itu artinya, kalian menganggap enteng tulisanku. Apakah kalian mengira kebenaran
bisa ditindas? Akan kalian saksikan, bahwa menindas itu bukan pekerjaan terlalu
gampang! Saudara Aslaksen, tolong ambilkan tulisanku itu. Dan cetaklah sebagai
brosur atas biayaku sendiri. Aku sendiri penerbitnya. Aku perlu empat ratus. Tidak!
lima…eh, lebih baik cetaklah enam. Ya, enam ratus!

ASLAKSEN
Tidak mungkin saya menggunakan percetakan saya untuk keperluan semacam itu,
Dokter. Juga tidak, sekali pun Anda hendak membayar sewa saya dengan emas
seberat batu timbang. Saya tidak berani melawan pendapat umum, Dokter. Tidak
seorang pun di kota ini sanggup mencetaknya. Saya yakin, Dokter!

DR. STOCKMANN
Kalau begitu kembalikan padaku!

HOVSTAD (Menyerahkannya)
Dengan senang hati!

DR. STOCKMANN (Mengambil topi dan tongkatnya sendiri)


Tapi bagaimana pun, tuan-tuan tidak akan bisa menindas kebenaran! Aku akan
mengadakan rapat umum. Aku sendiri akan membacakannya di depan rakyat banyak,
saudara-saudara sesame warga kota akan mendengar suara kebenaran itu!

WALIKOTA
Sia-sia Thomas! Tidak akan ada satu gedung pun membukakan pintunya untukmu

ASLAKSEN

koleksi teater108 bali www.teater108.org 76


Tidak satu pun. Saya jamin!

BILLING
Betul! Sambar petir kalau perlu!

NY. STOCKMANN
Thomas! Bagaimana pun juga ini penghinaan yang lewat batas. Mereka tiba-tiba
menyerah tanpa berperang dulu. Mengapa?

DR. STOCKMANN
Akan kujawab padamu mengapa. Sebab penghuni kota ini banyak perempuan-
perempuan tua, persis seperti kamu juga! Mereka tidak berpikir apa pun kecuali diri
sendiri. Mereka tidak peduli barang sedikit pun tentang kesejahteraan umum!

NY. STOCKMANN
Kalau itu jawabannya, sekarang aku tunjukkan padamu dan kepada mereka.
Sekurang-kurangnya di sini ada seorang perempuan tua yang tahu bagaimana menjadi
seorang laki-laki! Aku akan berdiri disampingmu, Thomas!

DR. STOCKMANN
Kata-kata segar berdarah, Katrine! Tidak ada rintangan apa pun yang bisa
menghalangi aku. Jika tak ada satu gedung yang bisa kusewa, akan kusewa satu
gendering dan aku akan jalan berkeliling kota membawa gendering itu. Akan
kubacakan pernyataanku di setiap persimpangan jalan, di setiap lapangan. Dan rakyat
akan melihat kebenaran…

WALIKOTA
Jangan kau lakukan, Thomas! Apa benar-benar kau sudah gila!?

DR. STOCKMANN
Itulah aku!

ASLAKSEN
Tidak ada orang yang akan mengikuti Anda, Dokter Stockmann!

BILLING
Sungguh mati, aku juga yakin!

NY. STOCKMANN
Jangan cepat menyerah, Thomas! Akan kuajak anak-anak kita. Mereka akan
mengikutimu!

DR. STOCKMANN
Ide sangat bagus!

NY. STOCKMANN
Morten pasti sangat senang. Juga Ejlif pasti akan ikut

DR. STOCKMANN

koleksi teater108 bali www.teater108.org 77


Ya, tentu. Dan masih ada lagi, Petra! Engkau sendiri, Katrine!

NY. STOCKMANN
Tidak. Oh, tidak AKu tidak bisa ikut. Tapi, tunggu! Kau tahu apa yang akan
kulakukan? Aku akan melihat kalian dari jendela

DR. STOCKMANN (Memeluknya)


Terima kasih, Katrine. Bagus! Bagus! Pertempuran akan segera di mulai, tuan-tuan!
Akan kita saksikan, apakah tuan dan antek-antek tuan bisa menghalangi seorang
warga kota yang dengan hati tulus hendak membersihkan kota kediamannya sendiri!
Ayo, Katrine!

WALIKOTA (Menggelengkan kepala)


Akhirnya ia berhasil membalikkan kepala istrinya! Dan sekarang pun ia sudah sama
gilanya….

LAYAR TURUN

BABAK EMPAT
RUANG BESAR BERGAYA KUNO DI RUMAH KAPTEN HORSTER. PINTU
BERDAUN SEPASANG TERBUKA DI DINDING BELAKANG, MENUJU
RUANG DALAM. DI DINDING KIRI TERDAPAT TIGA JENDELA.
BERLAWANAN DINDING INI, DI TENGAH-TENGAH, SEBUAH MIMBAR. DI
ATAS ITU SEBUAH MEJA KECIL DENGAN DUA BATANG LILIN, LODONG
AIR MINUM, SATU GELAS DAN SATU GIRING-GIRING. PENERANGAN KE
SELURUH RUANGAN BERASAL DARI LILIN-LILIN YANG DI PASANG PADA
TEMPATNYA, DI ANTARA JENDELA-JENDELA TERSEBUT. DI KIRI
BELAKANG SEBUAH MEJA KECIL DENGAN LILIN DI ATASNYA, SERTA
KURSI DI SAMPINGNYA. DI KANAN BELAKANG SEBUAH PINTU LAGI. DI
KIRI KANAN SEPASANG KURSI.
SUASANA RAPAT UMUM PENDUDUK KOTA BERBAGAI LAPISAN SEDANG
BERLANGSUNG. DI ANTARA YANG HADIR NAMPAK BEBERAPA
PEREMPUAN DAN ANAK-ANAK SEKOLAH. ORANG MASIH TERUS
MENGALIR DARI RUANG DALAM, SEHINGGA RUANG UTAMA INI

koleksi teater108 bali www.teater108.org 78


MENJADI PENUH SESAK.

ORANG I (Ketika berbenturan dengan seseorang lain)


Hai, kau di…sini juga, Lamstad?

ORANG II
Aku tidak pernah absent dari rapat umum

ORANG LAIN
kau bawa sempritan?

ORANG II
Tentu saja. Kau tidak!?

ORANG III
Kupikir aku tidak lupa! Kapten Evensen bilang, juga akan bawa terompet tanduknya
yang besar itu

ORANG II
Evensen. Orang baik dia itu!

ORANG-ORANG DI SEKITARNYA TERTAWA

ORANG IV (Bergabung dengan mereka)


Hei, apa yang akan terjadi sore ini. Kamu tahu?

ORANG II
Dokter Stockmann dan Walikota mengadakan rapat terbuka

ORANG IV
Tapi mereka itu kakak beradik bukan?

ORANG I
Bukan soal. Dokter itu tidak takut siapa pun!

ORANG III
Tapi menurut Monitor, dialah yang salah. Salah sama sekali!

ORANG II
Kali ini dia memang kalah. Tidak ada orang yang bersedia meminjaminya gedung.
him punan pemilik pemandian tidak, perkumpulan warga kota juga tidak.

ORANG I
Bahkan pengurus pemandian juga! Padahal dia anggota pengurus, bukan?

ORANG II
Tidak aneh.

LAKI-LAKI (Di kerumunan lain)

koleksi teater108 bali www.teater108.org 79


Siapa harus kita dukung?

LAKI-LAKI LAIN (Dari kerumunan itu)


Ikuti saja Aslaksen! Dan lakukan seperti apa yang dia lakukan

BILLING (Dengan pertepel dikepit di ketiaknya, mencari jalan diantara banyak


orang)
Maaf, saudara-saudara! Boleh saya lewat? Saya wartawan Monitor Rakyat. Terima
kasih. Terima kasih banyak! (Duduk di meja kiri)

SEORANG BURUH
Siapa dia?

BURUH LAIN
Kau tidak kenal? Itu dia yang bernama Billing! Dia menulis untuk korannya Aslaksen

KAPTEN HORSTER MEMBIMBING MASUK NY. STOCKMANN DAN PETRA


MELALUI PINTU KANAN BELAKANG. EJLIF DAN MORTEN MENGIKUTI
MEREKA.

HORSTER
Kurasa ini tempat bagus untuk kalian duduk. Gampang mneyelinap pergi jika sesuatu
yang tidak diinginkan harus terjadi

NY. STOCKMANN
Anda piker akan terjadi keributan?

HORSTER
Susah diramalkan. Dengan bermacam-macam orang seperti ini

NY. STOCKMANN (Duduk)


Anda sangat murah hati, Kapten. Meminjamkan ruangan ini untuk Thomas.

HORSTER
Karena tak ada orang lain yang mau. Kupikir aku….

PETRA (Juga sudah duduk)


Dan keberanian Anda, Kapten Horster?

HORSTER
Aku tidak merasakannya sebagai suatu keberanian yang istimewa

HOVSTAD DAN ASLAKSEN MASUK DALAM WAKTU BERSAMAAN,


TETAPI SENDIRI-SENDIRI. MEREKA MENCARI JALAN DI ANTARA ORANG
BANYAK

ASLAKSEN (Menghampiri Horster)


Dokter Stockmann belum datang?

koleksi teater108 bali www.teater108.org 80


HORSTER
Dia menunggu di sana

ORANG BANYAK DI DEKAT PINTU DI BELAKANG RUANGAN ITU


BERGERAK

HOVSTAD (Pada Billing)


Itu Walikota datang! Lihat!

BILLING
Ya. Syukurlah. Akhirnya dia muncul juga!

WALIKOTA STOCKMANN DENGAN WAJAH RAMAH BERJALAN


MENEMBUS ORANG BANYAK, MEMBUNGKUK HORMAT KE KIRI DAN KE
KANAN. IA MENGAMBIL TEMPAT BERDIRI, DI DEKAT DINDING SEBELAH
KIRI. SESAAT KEMUDIAN DOKTER STOCKMANN MASUK DARI PINTU
KANAN BELAKANG. IA MEMAKAI JUBAH HITAM DAN BERDASI PUTIH.
TEPUK TANGAN RIUH DISELINGI DESAS-DESIS YANG TERTAHAN.
KEMUDIAN SUNYI.

DR. STOCKMANN
Bagaimana perasaanmu, Katrine!?

NY. STOCKMANN
Baik-baik saja. Terima kasih. (Berbisik di telinganya) Jangan gugup, Thomas!

DR. STOCKMANN
Jangan takut. Aku akan menahan diri (Melihat arloji, naik mimbar dan membungkuk
hormat)Waktu sudah lewat lima belas menit. Saya akan segera mulai. (Mengeluarkan
naskahnya)

ASLAKSEN
Tunggu! Sebelumnya harus memilih ketua rapat!

DR. STOCKMANN
Tidak perlu!

BEBERAPA HADIRIN (Teriak)


Ya, ya!

WALIKOTA
Bagaimana pun juga sebaiknya harus ada ketua

DR. STOCKMANN
Tapi aku adakan rapat umum ini hanya untuk membacakan tulisanku, Peter!

WALIKOTA
Bagaimana kalau tulisan itu menimbulkan debat?

koleksi teater108 bali www.teater108.org 81


SUARA-SUARA DI TENGAH ORANG BANYAK
Ketua! Ketua! Kita perlu ketua!

HOVSTAD
Suara orang banyak tampaknya menghendaki adanya ketua!

DR. STOCKMANN (Menguasai diri)


Baiklah. Biarlah “Suara orang banyak” Yang menentukan

ASLAKSEN
Barangkali Walikota sudi?

PARA HADIRIN (Sambil bertepuk)


Bravo! Bravo!

WALIKOTA
Banyak terima kasih. tapi demi berbagai alasan, saya terpaksa menolak. Tapi
beruntunglah. Di tengah-tengah kita sudah ada seseorang, yang saya yakin akan bisa
diterima oleh kita semua. Sudah tentu yang saya maksud adalah ketua perhim punan
pemilik pemandian: Saudara Aslaksen!

SUARA BANYAK
Ya, benar! Benar! Hidup Aslaksen! Selamat untuk Aslaksen!

DR. STOCKMANN MENGAMBIL NASKAHNYA DAN TURUN


MENINGGALKAN MIMBAR

ASLAKSEN
Karena sesama warga kota telah memberikan kepercayaan kepada saya, maka saya
tidak akan berani menolaknya.

TEPUK TANGAN DAN SORAK SORAI, ASLAKSEN NAIK MIMBAR

BILLING (Sambil membuat catatan-catatan)


Saudara Aslaksen dipilih dengan aklamasi

ASLAKSEN
Saudara-saudara! Sekarang saya berdiri di sini sebagai ketua Anda sekalian. maka
ijinkan saya untuk mengucapkan sepatah dua patah kata kepada Anda. Saya seorang
yang mencintai perdamaian dan ketenangan, Saudara-saudara! Orang yang suka pada
kebijaksanaan sikap moderat, dan kepada….kepada….ya, itulah! Sikap bijaksana
yang Moderat! Semua orang yang kenal pribadi tentu tahu hal itu!

SEMENTARA SUARA
Ya! Ya! betul, Aslaksen! Moderaaaat!

ASLAKSEN
Saya sudah belajar di sekolah kehidupan dan pengalaman yang luas dan besar, bahwa
sikap moderat merupakan kabajikan utama warga kota. Kebajikan yang darinya kita

koleksi teater108 bali www.teater108.org 82


mengetam faedah-faedah paling tinggi!

WALIKOTA
Bagus! Bagus!

ASLAKSEN
Dan bahwa kebijaksanaan serta sikap moderar itu juga merupakan abdi-abdi
Masyarakat yang paling baik. Oleh karena itu ijinkan saya untuk mengusulkan kepada
warga kota yang terhormat, yang selayaknya telah hadir dan mencurahkan penuh
perhatian pada rapat umum ini, hendaklah kita juga mengerahkan dan mengarahkan
segala daya upaya kita bersama agar tetap dalam batas-batas sikap moderat!

ORANG LAKI-LAKI
Saya usulkan mengangkat gelas untuk Him punan Anti Minuman Haram. Hamhar!
Hore!

SUARA
Memalukan! Terlalu!

SUARA-SUARA
Ssst, diam!

ASLAKSEN
Harap jangan gaduh, saudara-saudara! Ada yang akan bicara!

WALIKOTA
Saudara Ketua!

ASLAKSEN
Silakan bapak Walikota

WALIKOTA
Karena hubungan dekat saya dengan Dokter Stockmann, penasehat medis pemandian
kota kita, hubungan yang tentu Anda sekalian umumnya mengetahui, maka petang ini
sesungguhnya saya lebih suka untuk tidak berbicara di sini. Tetapi kedudukan saya
sebagai Ketua Dewan, dan juga keprihatianan saya yang mendalam terhadap
kesejahteraan kota, mendorong saya untuk mengajukan usul.
Saya rasa saya berani bertaruh, bahwa diantara hadirin di sini tidak ada seorang pun
yang akan memaafkan atas disebar luaskannya pernyataan-pernyataan tentang
keadaan kesehatan pemandian kota kita. Pernyataan-pernyataan yang berlebihan dan
lebih dari itu, tidak bisa dipertanggung jawabkan!

SUARA-SUARA
Tidak! Tidak! Tidak pernah! Tentu tidak! Kami protes!

WALIKOTA
Saya karenanya mendesak, agar rapat ini memutuskan resolusi sebagai berikut:
Dokter Stockmann dilarang membacakan teks tulisannya atau mengucapkan pidato di
depan rapat umum mengenai maslah pokok tersebut.

koleksi teater108 bali www.teater108.org 83


DR. STOCKMANN (Berapi-api)
Dilarang!? Apa maksudmu?

NY. STOCKMANN (Berdehem)


Hem! Hem!

DR. STOCKMANN (Menahan diri)


Jadi, aku dilarang? Baik!

WALIKOTA
Melalui pernyataan di dalam Monitor Rakyat saya sudah mengajukan fakta-fakta yang
relevan bagi masyarakat, sehingga setiap warga kota yang berpikiran luruh mudah-
mudahan tidak akan sulit dalam mengambil keputusan masing-masing. Dari situ
terlihat jelas, bahwa laporan Dokter Stockmann mengenai hal-hal dimaksud – terlepas
dari kritiknya secara langsung pada tokoh-tokoh terkemuka masyarakat – hanya
berarti akan membebani para pembayar pajak dengan tambahan anggaran yang sama
sekali tidak perlu. Ada pun besarnya paling kurang seratus juta. Seratus juta, saudara-
saudara!

TERIAKAN-TERIAKAN PROTES DAN TIUPAN SEMPRITAN DAN TEROMPET


SERENTAK BERGEMA BERSAHUTAN

ASLAKSEN
Tertib! Tertib!Saudara-saudara! Saya mohon saudara-saudara mendukung usul pak
Walikota. Di samping itu, saya ingin menyumbang pendapat, untuk menjadi
pengetahuan saudara-saudara. Bahwa di balik hasutan dokter itu, ada alasan-alasan
lain. Tentu saja boleh dia berbicara tentang pemandian kita. tapi tujuan sebenarya
yang hendak dicapai olehnya tidak lain kecuali pecahnya revolusi. Menggulingkan
sama sekali partai-partai yang sekarang berkuasa. Tidak seorang pun meragukan
ketulusan maksud Dokter Stockmann, dan tidak mungkin ada dua pendapat tentang
hal ini.
Saya pribadi mendukung prinsip pemerintahan sendiri oleh rakyat, namun dengan
syarat tidak berakibat membebani pembayar pajak terlalu berat. Tetapi dalam hal
Dokter Stockmann, justru beban itu berat itulah yang akan ditimbulkan. Dengan alas
an ini maka saya… Persetan dengan semua tulisan itu Dokter! Ya, maafkan, saudara-
saudara! Saya tidak mungkin sanggup berpihak pada gagasan Dokter Stockmann.
Saudara-saudara membayar terlalu mahal, walau pun sekedar demi mencari nafkah.
Nah, itulah pendapat saya.

TEMPIK SORAK GEMURUH DARI SEGALA PENJURU RUANGAN

HOVSTAD
Saya juga ingin menjelaskan pandangan saya dalam persoalan ini. mula-mula agitasi
Dokter Stockmann memang disambut baik diperbagai penjuru. Dan saya juta
berusaha dengan sebaik-baiknya untuk memberikan dukungan penuh kepadanya. tapi
segera tampaklah, bahwa kami telah dibawa ke arah yang salah. Bahwa fakta-fakta itu
telah dibentangkannya di bawah dorotan yang salah….

koleksi teater108 bali www.teater108.org 84


DR. STOCKMANN
Bohong!

HOVSTAD
Sorotan bermata dua, begitu saudara-saudara boleh katkan! Jelas, bahwa laporan
Walikota bebas dari maksud seperti itu. Saya yakin tidak seorang pun yang hadir di
sini mempertanyakan tentang prinsip-prinsip saya yang liberal. Tentang masalah besar
politik dewasa ini, pandangan Monitor Rakyat saduara-saudara telah mengenalnya
dengan baik. tapi dari orang-orang bijak dan berpengalaman saya telah belajar, bahwa
sampai pada urusan local, Monitor Rakyat harus menanggapi dengan kehati-hatian!

ASLAKSEN
Dengan sepenuh hati saya membenarkan pandangan pembicara!

HOVSTAD
Tentang perkara yang sekarang diperbincangkan, jelas sekali pendapat umum
menentang pendapat Dokter Stockmann. Jadi, apa tugas pertama dan terutama bagi
penerbit, Saudara-saudara? Bukankah untuk bekerja secara harmonis dengan para
pembacanya? Tidakkah penerbit wajib – dengan mandate secara diam-diam, seperti
yang lazim terjadi – dengan tanpa kenal lelah dan tekad baja mengabdi kepentingan
mayoritas? Atau kelirukah saya saudara-saudara!?

SUARA BANYAK
Tidak! Tidak! Anda benar! Hovstad benar!

HOVSTAD
Saya akui. Tidak mudah berpisah dari orang yang bersama keluarganya sudah sering
menjamu saya dengan ramah sampai larut malam. Tokoh yang sampai petang ini
sudah mendapat niat bagus tanpa syarat dari sesame warga kota. Pribadi yang hanya,
atau mungkin lebih tepat saya katakan, yang kesalahan pokoknya terjadi, karena ia
lebih menuruti suara hati daripada bisikan pikirannya….

SEMENTARA SUARA MELEDAK


Betul! Hore Dokter Stockmann!

HOVSTAD
Tapi, meski pun bertentangan dengan kemauan saya, kewajiban terhadap masyarakat
memaksa saya untuk melakukan pemutusan ini. Ada juga pertimbangan lain yang
mendorong saya untuk menentangnya. Dan jika bisa mencoba mencegah langkah
terburu nafsu yang telah ditempuhnya itu. Dengan pertimbangan mengingat keluarga
Dokter, saudara-saudara!

DR. STOCKMANN
Bicara langsung pada soalnya! Drainase dan bangunan air!

HOVSTAD
Pertimbangkan demi istri dan demi tiga anak-anaknya yang tak berdaya

MORTEN

koleksi teater108 bali www.teater108.org 85


Yang dimaksud kita ya, Ma!?

NY. STOCKMANN
Ssst!

ASLAKSEN
Sekarang sampai waktunya saya akan melakukan pemungutan suara untuk resolusi,
Walikota….

DR. STOCKMANN
Tidak perlu! Saya tidak akan bicara tentang pencemaran dan korupsi di sekitar
pemandian petang ini! Tidak. Saudara-saudara akan mendengar sesuatu yang lain
sama sekali!

WALIKOTA (Setengah bicara sendiri)


Apalagi yang diserangnya sekarang?

ORANG MABUK (Dekat pintu utama)


Saya punya hak bayar pajak. jadi saya piker, saya juga berhak punya pendapat. Dan
pendapat saya yang tidak bisa dibantah dan tidak bisa dimengerti yaitu…

SUARA SEMENTARA ORANG


Diam! Itu di sana! hai!

SUARA-SUARA LAIN
Dia mabuk! Usir dia keluar!

SI MABUK ITU DISERET KELUAR RUANGAN

DR. STOCKMANN
Boleh saya bicara?

ASLAKSEN (Membunyikan giring-giring)


Waktu untuk Dokter Stockmann!

DR. STOCKMANN
Saya ingin melihat siapa saja orang yang berusaha, bahkan sudah sejak beberapa hari
yang lalu, hendak memberangus saya. Seperti juga petang ini saya telah
diberangus!Sejak saat itu saya bertekad akan bertarung seperti seekor singa, karena
saya tahu apa yang menjadi hak suci saya. tapi biarlah itu saya singkirkan. Sekarang
ada soal-soal lebih penting yang harus saya sampaikan kepada saudara-saudara.

(Orang-orang mendekat padanya. Morten Kiil terlihat di tengah-tengah mereka. Dr.


Stockmann melanjutkan)

Hari-hari terakhir ini saya banyak berpikir. membalik-balik bermacam persoalan di


dalam kepala, sehingga pikiran saya menjadi kacau balau sama sekali dan bingung

WALIKOTA (Terbatuk-batuk)

koleksi teater108 bali www.teater108.org 86


Hemmm…

DR. STOCKMANN
Tetapi berangsur-angsur semuanya itu menjadi terang kembali, lalu saya melihat
perspektif sebenarnya dari segala soal itu. Justru itulah maka petang ini saya berdiri di
sini. Saya akan menguraikan banyak perkara di depan saudara-saudara, sahabat-
sahabat saya sekalian. kenyataan tentang bangunan air kita yang tercemar dan tentang
tempat-tempat peristirahatan yang tidak mem punyai arti lain kecuali sumber
malapetaka, sama sekali tidak penting dibandingkan dengan penemuan yang akan
saya sampaikan sekarang

SUARA-SUARA
Jangan bicara tentang tempat peristirahatan! Kami tidak mau dengar! Jangan itu
dibicarakan!

DR. STOCKMANN
Baru saja saya katakan: saya akan bicara tentang penemuan besar yang saya dapat
selama hari-hari terakhir ini. yaitu, bahwa sumber kehidupan spiritual kita
sesungguhnya sudah tercemar. Maka selurug bangunan kehidupan masyarakat pun
ditegakkan di atas kebohongan yang mematikan!

GUMAM SUARA-SUARA ORANG YANG TAK MENGERTI

WALIKOTA
Alangkah beraninya dia….

ASLAKSEN (Tangannya pada giring-giring)


Saya peringatkan pembicara agar memperlunak kata-katanya!

DR. STOCKMANN
Tak ada orang yang mencintai kota kelahirannya lebih dari saya. Saya masih sangat
muda ketika meninggalkan tempat ini. maka jarak, kenangan dan perasaan rindu pada
kampong halaman lalu berjalinan, menjadi pancaran semacam sinar lembut dari
sekitar tempat tumpah darah dan rakyatnya.

(Tepuk tangan dan seruan menyatakan persetujuan terdengar bergemuruh)

Bertahun-tahun saya habiskan jauh di utara, di suatu kawasan penjuru bumi yang
diabaikan Tuhan. Saya bisaa mengunjungi orang-orang sengsara kelaparan yang
tersebar di daerah gersang berbatu-batu ganas. maka sering saya terpikir tentang jasa
seorang perawat bisaa yang pasti akan bisa lebih baik melayani tugasnya daripada
seorang dokter seperti saya.

SUARA-SUARA GEMERUTU MEMENUHI RUANGAN

BILLING (Meletakkan penanya)


Sungguh mati, tidak pernah aku mendengar kata-kata seperti….

HOVSTAD

koleksi teater108 bali www.teater108.org 87


Penghinaan terhadap kejujuran rakyat!

DR. STOCKMANN
Tunggu dulu! Selama itu saya piker tidak bisa orang menuduh saya telah lupa kepada
kota kelahiran sendiri. karena justru di sanalah saya banyak duduk merenungi
gagasan, seperti induk ayam mengerami telur-telurnya. Dan apa yang akhirnya
kutetaskan ialah rencana pemandian air panas peristirahatan kota kita! (Tempik sorak
tapi juga protes) Maka ketika nasib cukup bermurah hati sehingga memberi peluang
saya pulang kembali, saya merasa seakan-akan segala keinginan saya sudah terpenuhi.
tetapi saya masih punya satu keinginan. Satu hasrat membara menyala-nyala dan
tidak terpadamkan, yaitu hasrat mengabdi pada kota kediaman dan sesama warganya.

WALIKOTA (Menatap kosong)


Cara bicara yang hebat!

DR. STOCKMANN
Saya sungguh merasa bahagia, dibakar oleh angan-angan yang mengasyikan.lalu pagi
kemarin – ah, tidak, tepatnya petang sebelumnya – saya menerima pukulan mental.
mendadak terbukalah mata saya lebar-lebar. Dan hal pertama yang saya lihat ialah
kebodohan kolektif semua para penguasa kita….

SUARA GADUH, TERIAKAN DAN TAWA JADI SATU. NY. STOCKMANN


BERULANG KALI TERBATUK-BATUK

WALIKOTA
Saudara ketua!

ASLAKSEN (Membunyikan giring-giring)


Demi kebijakan tugas saya sebagai ketua…

DR. STOCKMANN
Ijinkan saya terus, saudara Aslaksen! Tidak perlu kita menjadi picik! Saya hanya
hendak mengatakan, bahwa seluruh situasi yang menjijikan pada pemandian dan
peristirahatan itu tiba-tiba terbentang di depan saya. Pencemran! Yang untuk ini
mereka disebut orang-orang terkemuka di kota ini harus bertanggung jawab! Orang-
orang terkemuka ini….
Saya muak terhadap segala tingkah laku mereka! Mereka seperti sekawanan kambing
yang dilepas berkeliaran di kebun buah-buahan ranum. merusak segalanya! Malang
melintang ulah mereka seperti orang-orang bebas merdeka, sehingga setiap saat juga
jadi perintang. Ada pun saya, saya akan senang jikalau melihat mereka binasa
bersamaa dengan semua kaum perampok yang lain….

HIRUK PIKUK DI DALAM RUANGAN

WALIKOTA
Saudara ketua! Apakah kata-kata demikian dibiarkan?

ASLAKSEN (tangannya pada giring-giring)

koleksi teater108 bali www.teater108.org 88


Dokter Stockmann!

DR. STOCKMANN
Saya tidak bisa mengerti. Mengapa harus begini lama kita melihat wajah Bapak-bapak
itu. Setiap hari saya menemukan contoh penting, gilang-gemilang di muka mata saya.
Peter, saudara saya itu, kosong dengan gagasan tapi sarat dengan prasangka

SUARA TAWA, RIBUT, SIULAN DAN SEMPRITAN, MENYATAKAN KETIDAK


SETUJUAN. NY. STOCKMANN KEMBALI TERBATUK-BATUK. ASLAKSEN
DENGAN KASAR MEMBUNYIKAN GIRING-GIRINGNYA

ORANG MABUK (Telah masuk kembali)


Tuan maksud saya? Memang! Nama saya Pettersen. Tapi terkutuklah saya jika….

SUARA-SUARA BERANG
Keluarkan dia! Pemabuk itu! Keluarkan!

MEREKA SEKALI LAGI MENGGELANDANGNYA KELUAR

WALIKOTA
Siapa orang itu?

SESEORANG
Saya tidak tahu, pak!

YANG LAIN
Dia bukan orang sini!

ORANG III
Seperti tukang barang-barang loak dari…. (Kata selanjutnya tidak jelas terdengar)

ASLAKSEN
Jelas orang mabuk. Teruskan dokter Stockmann! Tapi dengan bahasa lunak. Silahkan!

DR. STOCKMANN
Nah, saudara-saudara sekota! Saya tidak akan bicara lebih banyak tentang orang-
prang terhormat itu. Dan jika sesudah kata-kata yang baru saya ucapkan itu, ada orang
menduga-duga saya, petang ini berdiri di sini untuk menyerang tuan-tuan besar
tersebut tadi…Percayalah! Orang itu sama sekali keliru. Ketahuilah. Dengan senang
saya menikmati keyakinan bahwa kaum reaksioner, azimat dari zaman tua ini,
sekarang sedang sibuk bekerja menggorok batang leher mereka sendiri! Mereka tidak
membutuhkan dokter untuk membantu pekerjaan mereka itu. Kecuali itu mereka juga
bukan ancaman paling berbahaya bagi masyarakat. Bukan karena merekalah pertama-
tama, maka kesejahteraan spiritual kita terancam, dan bumi di mana kita berpijak
dirundung kemelut busuk korupsi spiritual kita terancam, Mereka itu bukanlah musuh
paling berbahaya bagi kebenaran dan kemerdekaan!

TERIAKAN DARI SEGALA PENJURU


Lalu siapa? Siapa yang dimaksud? Sebut, siapa mereka? Sebutkan!

koleksi teater108 bali www.teater108.org 89


DR. STOCKMANN
Ya, tentu. Tentu. Saya akan menyebutkannya. jangan takut! Ketahuilah, saudara-
saudara. ini juga penemuan besar saya, yang baru kemarin saya temukan.
(Meninggikan suaranya) Musuh paling jahat dari kebenaran dan kemerdekaan di
dalam tubuh Masyarakat kita itu ialah kaum mayoritas! Ya! Mayoritas yang liberal,
besar dan kuat tidak bisa diabaikan….Inilah ancaman yang paling besar! Inilah
jawaban saya, saudara-saudara…!

GADUH LUAR BISAA DI DALAM RUANGAN. BANYAK YANG BERTERIAK-


TERIAK, MENGHENTAK-HENTAK, BERSUIT-SUIT DENGAN MULUT DAN
SEMPRITAN. BEBERAPA ORANG TUA SALING MELEMPAR PANDANG
SEMBUNYI-SEMBUNYI, DAN SEOLAH-OLAH SENANG DENGAN
KEADAAN YANG TERJADI. NY. STOCKMANN BERDIRI DAN TERLIHAT
GELISAH, EJLIF DAN MORTEN MENGANCAM MAJU KE ARAH ANAK-
ANAK SEKOLAH YANG BERSERU MELECEHKAN MEREKA. ASLAKSEN
MEMBUNYIKAN GIRING-GIRINGNYA, DAN BERTERIAK-TERIAK
MENENANGKAN. HOVSTAD DAN BILLING MENCOBA BERBICARA,
TETAPI HANYA HANYUT DALAM KERIBUTAN. AKHIRNYA KETENANGAN
PULIH KEMBALI JUGA.

ASLAKSEN
Pembicara diminta menarik kata-katanya yang kasar!

DR. STOCKMANN
Tidak, saudara Aslaksen. Tidak mungkin! Mayoritas besar inilah juga yang merampok
kemerdekaanku. Dan berusaha mencegah aku menyatakan kebenaran…

HOVSTAD
Mayoritas selalu benar!

BILLING
Ya, dan bagaimana pun kebenaran tetap benar!

DR. STOCKMANN
Mayoritas tidak pernah benar! Tidak pernah, kataku! Itulah salah satu di antara
kebohongan-kebohongan social, yang setiap manusia merdeka dan berakal sehat harus
memberontak terhadapnya. Terdiri dari apakah mayoritas itu? Apakah orang-orang
bijak, ataukah orang-orang tolol? Saya piker semua orang pasti sependapat, dari ujung
dunia yang satu ke ujung yang lain, kecendrungannya lebih memberat pada yang
tolol. Lalu apakah yang bijak harus dikuasai oleh yang tolol? Apalagi yang boleh
tidak masuk akal? (Hiruk pikuk suara-suara teriakan) Saudara-saudara boleh
meneriaki saya sesuka Anda. Tapi Anda semu tidak bisa membantah! Sayang,
mayoritas mengangkangi kekuasaan. tapi kebenaran di tangan orang-orang seperti
saya. Ada di pihak sejumlah kecil, di pihak orang seorang. Minoritas inilah yang
selalu benar!

SUASANA GADUH KEMBALI

koleksi teater108 bali www.teater108.org 90


HOVSTAD
Ha, ha! Dokter Stockmann berganti bulu. Bulu Aristokrat!

DR. STOCKMANN
Sudah kukatakan, aku tidak ingin menghambur-hamburkan kata tentang barisan
belakang yang kecil yang terdiri dari orang-orang yang mementingkan diri sendiri.
Berdada sempit dan rapuh! Arus kehidupan telah meninggalkan jauh mereka di
belakang. Aku berpikir untuk yang sedikit. Jiwa-jiwa istimewa di antara kita, yang
punya penglihatan untuk menerima kebenaran di dalam ide-ide baru, jalan pikrian
baru, dan yang membuatnya menjadi jalan mereka sendiri. Orang-orang inilah yang
ada di barisan depan, jauh di depan, sehingga mayoritas yang besar itu tidak mampu
mengejarnya. Di sanalah mereka berjuang untuk jabang bayi-jabang bayi kebenaran,
yang terlalu baru dan berani untuk diterima oleh mayoritas keramat tuan-tuan!

HOVSTAD
Sekarang dia seorang revolusioner!

DR. STOCKMANN
Ya. Demi Tuhan, saudara Hovstad! Begitulah aku! Aku bertekad memberontak
terhadap kebohongan, bahwa kebenaran hanya milik monopoli mayoritas! Dan
kebenaran apakah yang dipuja-puja oleh mayoritas itu? Tidak lain adalah kebenaran
yang sudah terlalu tua renta, usang dan lapuk sama sekali. Dan jika kebenaran sudah
berumur uzur itu. Anda bisa mendongengkannya kembali hampir tidak kentara
sebagai kebohongan!

(Tawa dan cemooh)

Anda percaya atau tidak, itu urusan Anda sendiri! Tapi kebenaran bukanlah mahluk
setegar segagah seperti si tua Methuselah, seperti kebanyakan orang membayangkan!
Suatu kebenaran yang lumrah dan wajar berlaku baik selama, mungkin, tujuh belas
atau delapan belas, paling banyak dua puluh tahun. jarang lebih! Dan ketahuilah.
Saudara! Tidak ada sesuatu yang serawan seperti kebenaran, kecuali kulit dan daging
manusia! Tapi justru baru saat itulah mayoritas besar memungutnya, dan
mewajibkannya kepada masyarakat sebagai santapan spiritual yang sehat. Sudah tentu
tidak terdapat banyak gizi dalam makanan seperti itu. Percayalah! Sebagai seorang
dokter, kata-kata saya itu bisa Anda pegang. Kebenaran tua renta itu busuk dan rapuh,
seperti lemak babi dari satu tahun yang lalu. mereka inilah penyebab segala radang
moral dan wabah sampar masyarakat!

ASLAKSEN
Saudara pembicara, saya rasa agak terlalu jauh saudara bicara menyimpang dari soal
pokok

WALIKOTA
Sepenuhnya saya setuju, saya rasa agak terlalu jauh menyimpang dari soal pokok…

DR. STOCKMANN
Kau benar-benar gila, Peter! Aku justru berusaha sebaik-baiknya untuk tetap pada

koleksi teater108 bali www.teater108.org 91


pokok persoalan. Kukatakan, bahwa massa atau mayoritas besar yang tidak bisa
diabaikan itulah, yang meracuni sumber-sumber kehidupan spiritual kita. Dan
menggerogoti setiap jengkal tanah yang kita injak

HOVSTAD
Aku mengerti! Dengan kata lain, kau kutuk mayoritas besar orang-orang liberal
karena mereka cukup berpikiran waras untuk bersandar di atas kebenaran yang
fundamental dan meyakinkan?

DR. STOCKMANN
Saudara Hovstad yang terhormat! Jangan bicara tentang kebenaran fundamental!
Kebenaran yang diakui oleh mayoritas manusia jaman kita ini dianggap sebagai
fundamental oleh barisan depan dari jaman nenek moyang kita, yang bukan lagi
merupakan barisan depan jaman kita sekarang. Menurut pendapatku hanya ada satu
kebenaran fundamental yaitu bahwa masyarakat tidak bisa hidup sehat selama di atas
dasar kebenaran yang sudah menjadi tua dan tanpa tulang belakang!

HOVSTAD
Tidak bisakah dokter bicara dengan lebih jelas? Bukan sembarang bicara seperti ini.
Berilah beberapa contoh tentang apa yang Anda sebut kebenaran tanpa tulang, yang
menurut Anda menjadi dasar kehidupan kita?

SUARA-SUARA MENYATAKAN KESETUJUAN DARI SANA-SINI

DR. STOCKMANN
Sangat banyak contoh bisa kuberikan, tapi satu kiranya cukup. Walau pun kebenaran
fundamental hakikatnya suatu kebohongan, tapi itulah yang kau, saudara Hovstad,
Monitor Rakyat dan pengikut-pengikutmu menyambah demi segala apa pun!

HOVSTAD
Ya, apa itu?

DR. STOCKMANN
Suatu doktrin yang diwariskan kakek moyangmu dan yang dengan membabi buta
terus kalian sebar luaskan. Doktrin bahwa kaum awam atau orang kebanyakan atau
massa, merupakan mahkota rakyat satu-satunya. Kenyataannya bahkan itulah rakyat!
Maka yang terjadi adalah bahwa si bodoh, si kasar, si dangkal, si terbelakang itu mem
punyai hak yang sama untuk menjatuhkan hukuman dan memberikan pdana, memberi
nasehat dan perintah. Sama seperti segolongan kecil orang terkemuka di bidang
spiritual dan intelektual.

BILLING
Ya Tuhan! Sungguh mati, aku belum pernah!

HOVSTAD(Pada saat bersamaan, berteriak)


Perhatikan perkataannya itu, saudara-saudara!

SUARA-SUARA MARAH

koleksi teater108 bali www.teater108.org 92


Bukankah kita ini rakyat? Tidakkah kita berhak berbicara?

SEORANG BURUH
Orang yang bicara seperti itu pantas ditendang keluar!

LAIN-LAIN
Tendang keluar!

SESEORANG
Evensen, saatnya kau meniup terompetmua!

TERDENGAR TEROMPET DITIUP SEENAKNYA DAN KERAS, BERSAMAAN


SUARA SUITAN, SEMPRITAN, TERIAKAN-TERIAKAN DAN MEMBUAT
GADUH.

DR. STOCKMANN
Dinginkan kepala, saudara-saudara! Tidak tahankah saudara berhadapan dengan
kebenaran? Saya tidak minta Anda sekalian sependapat dengan saya. tapi saya benar-
benar berharap agar saudara Hovstad kembali menjadi tenang dan mendukung pikiran
saya. Saudara Hovstad yang mengaku sendiri sebagai seorang yang berpikiran
liberal….

SUARA-SUARA (Agak tertahan dan terheran-heran)


Dia bilang apa? Orang berpikiran liberal? Apa? Hovstad berpikiran liberal?

HOVSTAD
Aku minta bukti pada Anda, Dokter Stockmann! Pernahkah pernyataanku seperti
Anda katakan itu terbukti hitam di atas putih!?

DR. STOCKMANN
Sayang tidak! Saudara tidak pernah punya keberanian untuk itu! Baik. Aku tidak
senang Anda terpojok dalam kesulitan. Akulah orangnya yang berpikiran liberal,
Saudara Hovstad! Maka sekarang ijinkan aku membuktikan di depan saudara-suadara
semua. Secara ilmiah. Bahwa Monitor Rakyat telah mempermainkan Anda, Tuan
Hovstad! Mencucuk hidungmu dan menyeretmu! Yaitu ketika koranmu itu
mengatakan, bahwa engkau bersama massa atau orang banyak merupakan mahkota
rakyat. Ini kebohongan jurnalistik belaka! Ketahuilah, bahwa massa hanyalah bahan
baku untuk membentuk apa yang dinamakan rakyat!

(Bergalau suara-suara gumam, tawa dan keributan)

Sama seperti dalam semua gejala kehidupan lainnya. Hewan-hewan tambun adalah
binatang yang diciptakan melalu seleksi dan pembiakan. Ambillah contaoh misalnya
ayam betina jenis sembarang. Tidak terlalu baik untuk ayam sembelihan, mutu
telurnya pun tidak terlalu banyak lebih baik disbanding ayam alas atau burung ayam-
ayaman. Jenis ayam ini tidak mungkin dibandingkan dengan jenis ayam Spanyol,
burung Kuau atau nazar.

Saudara-saudara akan melihat perbedaanya seketika! Atau anjing, hewan yang sangat

koleksi teater108 bali www.teater108.org 93


akrab dengan manusia itu. Bayangkan seekor anjing liar sembarang di tengah-tengah
anjing geladak sejenisnya. Penuh kurap, kotor, berkeliaran mengais di got-got dan
timbunan sampah di sepanjang jalanan. bandingkan sekarang dengan anjing ras
piaraan, berketurunan jelas, dibiakkan turun menurun dari jenis yang terpilih,
dibisaakan dengan makanan yang baik dan suara yang teratur dan bahkan musik.
Tidak akankah Anda mengatakan bahwa otak anjing piaraan ini jelas menunjukan
keunggulannya? Sudah tentu! Di tangan seorang pelatih anak anjing piaraan seperti
ini bisa diajar sehingga menjadi pintar menakjubkan. Hal yang bagi anjing geladak
tidak akan pernah bisa diimpikan!

SUARA GADUH DAN TERTAWA-TAWA

SESEORANG (Teriak)
Tuan bandingkan kami dengan anjing!?

YANG LAIN
Kmai bukan binatang Dokter!

DR. STOCKMANN
Tentu saja kita semua ini binatang! Ketahuilah saudara-saudara! Apalagi kalau
bukan? Tapi tidak banyak di antara binatang-binatang itu yang dibiakkan dengan baik.
Ada beda yang jauh antara jenis geladak dan jenis piaraan, Saudara! Dan anehnya.
Saudara Hovstad pasti sepenuhnya sependapat dengan saya selama kita bicara tentang
binatang kaki empat!

HOVSTAD
Binatang adalah binatang. Habis perkara!

DR. STOCKMANN
Barangkali! Tapi seketika hukum yang berlaku pada binatang berkaki empat saya
terpakan pada binatang kaki dua, saudara Hovstad pasti berontak. Dia tidak lagi
punya keberanian untuk memegang keyakinannya. Dia menolak untuk memikirkan
terus segala sesuatu sampai akhir, maka karena itu dijungkir balikkannya hukum tadi.
Dan dikatakan di dalam Monitor Rakyat, bahwa ayam jenis bisaa dan anjing liar
adalah model-model berharga di dalam kawanan binatang. Dan begitulah selalu
caranya. Sementara itu anjing-anjing liar di tengah-tengah kita dibiarkan untuk
merebut kemenangan. Tapi bukannya dengan terus mencari cara sampai tercapai
semacam kehormatan spiritual.

HOVSTAD
Tapi aku tidak berpretensi untuk kehormatan! Aku berasal dari keluarga tani bisaa.
Dan aku bangga karenanya. Bangga, aku tergolong ke dalam rakyat jelata yang Anda
hina itu!

BEBERAPA BURUH
Hidup Hovstad! Hidup! Hidup!

DR. STOCKMANN
Golongan rakyat jelata yang kumaksud tidak perlu berasal dari kelas yang rendah, dan

koleksi teater108 bali www.teater108.org 94


semua merayap dan merangkak-rangkak di sekeliling kita! banyak bahkan yang kita
lihat mereka itu duduk di eselon puncak masyarakat. Lihat sajalah walikota Anda
yang terhormat dan yang bangga akan dirinya itu! Ia pun tidak kurang rendahnya
dengan siapa pun yang berjalan dengan kedua kakinya….

WALIKOTA
Saya terpaksa protes terhadap pembicaraan-pembicaraan yang menyinggung
perseorangan ini!

DR. STOCKMANN
Dan itu tidak ada sangkut pautnya dengan kenyataan, bahwa salah seorang nenek
moyang kami adalah bajak laut menakutkan dari entah di mana di Pomerania sana.

WALIKOTA
Omong kosong! Nonsens sama sekali!

DR. STOCKMANN
Tidak! Jsutru karena yang dipikirkan adalah pikiran semua alasannya di kantor, dan
untuk taat-setia kepada pemerintah dan pendapat mereka. Orang yang seperti ini ialah
orang yang berjiwa geladak. Karena itu, terlepas dari kebesarannya, Peter Stockmann
saudaraku itu sesungguhnya terlalu miskin perihal kehormatan. Maka akibatnya
menjadi sangat anti-liberal…

WALIKOTA
Saudara Ketua!

HOVSTAD
Jadi tampaknya Anda menjadi seorang liberal agar bisa menjadi terhormat! Inilah
kiranya pokok pandangan Anda yang baru?

ORANG-ORANG TERTAWA

DR. STOCKMANN
Memang. Itu juga sebagian dari penemuanku yang baru. Tapi masih ada yang lain.
Yaitu kutemukan, bahwa moralitas dan liberalisme merupakan dua hal yang hampir
bersamaan. Karena itu pendirianku tegas tidak bisa memaafkan Monitor Rakyat, yang
siang malam terus menerus menyiarkan, pertama tentang moralitas dan liberalisme
sebagai monopoli tunggal rakyat jelata dan masa; dan kedua tentang kebudayaan yang
dikatakannya secara otomatis menghasilkan kebusukan dan kebobrokan spiritual.
Persis seperti air comberan penyamakan Lembah Mill yang menghasilkan limbah
beracun yang mencemari seluruh sumber air kita

(Suara-suara gaduh interupsi)

Tapi, Monitor Rakyat yang sama ini juga, anehnya, berteriak setinggi langit tentang
mengangkat massa ke taraf yang lebih tinggi! Mengapa? Persetan itu! Jika dalil
Monitor tersebut benar-benar berlaku, maka mengangkat massa ke taraf lebih tinggi
akan menjadi sama saja dengan melemparkan massa langsung ke jurang kebinasaan!
Untunglah, teori yang mengatakan bahwa kebudayaan yang menghancurkan akhlak

koleksi teater108 bali www.teater108.org 95


itu pun hanyalah kebohongan lain yang diwarikan masa lalu. Tidak. Kebodohan,
kemiskinan dan kebusukan itulah kejahatan sebenarnya. Dan inilah kiranya yang
meruntuhkan akhlak itu! Orang hidup di rumah-rumah yang tidak pernah disuap
angina segar, dan lantai yang tidak pernah disapu

(Seolah bicara sendiri)

Istri saya selalu bersikeras supaya lantai dipel setiap hari. Tapi ini pendirian
meruntuhkan ahlak yang bisa juga dibantah! Harkat akhlak akan menjadi lemah
manakala kekurangan oksigen. Maka pastilah sedikit saja oksigen penting itu terdapat
di rumah-rumah sekitar kita ini, sehingga oleh karenanya harkat akhlak warga kota
kita menjadi sangat lemah. Dan karena itu pula maka masyarakat begitu bernafsu
membangun masa depan kota ini di atas pondasi kebohongan dan kemunafikan!

ASLAKSEN
Ini penghinaan atas seluruh masyarakat. Kami tidak akan mentolerir!

SESEORANG
Usul: harap pembicara diwajibkan patuh pada tata-tertib!

SUARA-SUARA (Bersemangat)
Ya, ya! Betul! betul! Suruh duduk! Duduk!

DR. STOCKMANN
Kalau begitu aku akan meneriakkan suara kebenaran dari atas genting! Dan akan
kutulis kepada semua surat kabar! Akan kupersilakan seluru penjuru negeri
membukakan matanya terhadap kenyataan di sini!

HOVSTAD
Dokter Stockmann jelas berniat menghancurkan kota kita!

DR. STOCKMANN
Aku sangat mencintai kota kelahiranku. Karena itu juga aku lebih suka kota ini hancur
daripada makmur di atas kebohongan!

ASLAKSEN
Itu pendirian Anda?

GADUH DAN TERIAKAN NYARING, PENGHINAAN PADA PEMBICARA. NY.


STOCKMANN TERBATUKBATUK DENGAN SIA-SIA. DOKTER ITU TIDAK
LAGI MUNGKIN MENDENGARNYA

HOVSTAD (Teriak mengatasi kegaduhan)


Dokter! kaulah musuh seluruh masyarakyat! karenanya kau tidak bisa bicara begitu
gampang tentang menghancurkan kota kami!

DR. STOCKMANN
Masykarakat yang didasari kebohongan dan korupsi sesungguhnya patut dihancurkan.
Dan pasti itu akan terjadi! Dari lubuk hati aku berkata: Semoga hancurlah kota ini dan

koleksi teater108 bali www.teater108.org 96


semoga binasa segenap rakyatnya!

SESEORANG (Di antara orang banyak)


Benar-benar musuh rakyat dia! Memang!

BILLING
Nah, apa kataku!? Dengarlah itu Dokter! Itu suara Rakyat!

HADIRIN (Teriak)
Ya, ya, ya! Musuh Rakyat! Musuh Rakyat! Pengkhianat Negara! Penentang Rakyat!
Pengkhianat!

ASLAKSEN
Sebagai warga kota dans ebagai umat manusia, saya sungguh terkejut atas apa yang
saya dengar di sini. Petang ini. Dengan berat saya harus menyatakan persetujuan saya
dengan perasaan yang dinyatakan oleh begitu banyak warga kota sesame saya. maka
saya usulkan agar pernyataan perasaan dirumuskan di dalams ebuah resolusi yang
berbunyi sebagai berikut: “Dengan ini rapat menyatakan, bahwa mantan penasehat
medis peristirahatan dan pemandian, Dokter Thomas Stockmann menjadi musuh
rakyat!”

TEMPIK SUARA DAN SAMBUTAN MENGGEMURUH. SEJUMLAH ORANG


BERKERUMUN MENGELILINGI DR. STOCKMANN, MENGEJEK DAN
BERSERU-SERU. NY. STOCKMANN DAN PETRA BERDIRI. MORTEN DAN
EJLIF BERBAKU HANTAM DENGAN SEBAGIAN ANAK-ANAK SEKOLAH
YANG IKUT MENGOLOK-OLOK. BEBERAPA ORANG DEWASA MEMISAH
MEREKA.

DR. STOCKMANN (Pada orang-orang yang mengelilinginya)


Tolol! Kalian benar-benar tolol! Aku bilang kalian....

ASLAKSEN
Dr. Stockmann melanggar tata tertib! Karena itu pemungutan suara secara formal
harus diambil. Tapi, supaya bebas dari pertimbangan perasaan perseorangan,
pemungutan suara akan dilakukan secara rahasia! Ada beberapa lembar kertas
kosong. Saudara Billing?

BILLING
Ya! Ada beberapa…. dua macam. Biru dan putih

ASLAKSEN
Bagus! Dengan begitu akan memeprcepat acara. Kita bikin saja jadi potongan kecil.
Nah, begini….!(Pada peserta rapat) Biru untuk “Tidak” dan putih untuk “Ya”. Saya
sendiri yang akan mengumpulkan suara Anda sekalian!

WALIKOTA MENINGGALKAN RUANGAN. ASLAKSEN DAN DUA ORANG


LAIN BERKELILING RUANGAN DENGAN POTONGAN KERTAS DI DALAM
TOPI

koleksi teater108 bali www.teater108.org 97


SESEORANG (Pada Hovstad)
Apa yang akan terjadi pada dokter nanti? Saya tidak mengerti, bagaimana dia bisa
begitu?

HOVSTAD
Kau tahu sendiri. Dia orang yang luar bisaa radikalnya!

SEORANG LAIN (Pada Billing)


Anda sering bertamu ke rumahnya. Saya ingin tahu, apa orang itu suka minum?

BILLING
Maaf, saya tidak tahu bagaimana harus menjawabnya. yang saya tahu memang selalu
tersedia tuak panas di rumahnya

ORANG III
Jangan-jangan dia mabuk!?

ORANG I
Barangkali ada sesuatu yang tidak beres di dalam keluarganya? Mungkin?

BILLING
Itu saya tidak tahu! Tapi kalau benar ada, saya tidak heran…

ORANG IV
Ah, kukira hanya karena perasaan dengki. Ada beban tersembunyi di kepalanya
mungkin

BILLING
Saya ingat, suatu hari dia menyebut-nyebut keinginannya agar naik gaji. Tapi saya
tahu benar, dia tidak berhasil

MEREKA (Bersama-sama
Kalau begitu, itulah! tentu itu alasannya!

ORANG MABUK (Di tengah orang banyak)


Aku minta yang biru! juga yang putih!

ORANG-ORANG
Akh, si pemabuk lagi! Keluarkan dia!

MORTEN KIIL (Menghampiri Stockmann)


Nh, Stockmann! Lihat, kemana arah kata-katamu itu tertuju

DR. STOCKMANN
Saya sekedar menunaikan tuga selaku penasehat medis

MORTEN KIIL
Memang benar? Apa yang kaukatakan tentang penyamakan di Lembah Mill itu?

koleksi teater108 bali www.teater108.org 98


DR. STOCKMANN
Bapak dengar! Saya bilang, perusahaan-perusahaan penyamakan di sana menghasilan
pencemaran…

MORTEN KIIL
Kau maksud juga perusahaan milikku?

DR. STOCKMANN
Justru di antara yang paling buruk!
MORTEN KIIL
Dan kau akan menulis itu di Koran-koran?

DR. STOCKMANN
Tidak ada yang akan saya simpan-simpan lagi!

MORTEN KIIL
Akan merugikan dirimu sendiri, anakku. Kuperingatkan kau! (Ia keluar
meninggalkan ruangan)

ORANG GEMUK (Menghampiri Horster, tanpa membungkukkan badannya di


depan nyonya-nyonya yang duduk)
Saya dengar Anda yang meminjami gedung Anda kepada musuh rakyat itu, Kapten!?

HORSTER
Saya berhak menggunakan milik saya menurut apa yang saya pandang perlu, Saudara!

ORANG GEMUK
Bagus! Kalau begitu saya juga akan mengikuti teladan Anda!

HORSTER
Maksud Anda?

ORANG GEMUK
Besok pagi, Kapten akan saya kasih tahu (Berbalik dan keluar ruangan)

PETRA
Kapten Horster! Bukankah dia pemilik kapal Anda?

HORSTER
Benar. Dialah tuan Vik

ASLAKSEN (Di tangannya penuh potongan kertas kecil, naik ke mimbar dan
mmbunyikan giring-giring)
Ijikanlah saya untuk mengumumkan hasil pemungutan suara Anda sekalian. Semua
suara, kecuali satu….

SEORANG MUDA
Itu pasti si pemabuk tadi!

koleksi teater108 bali www.teater108.org 99


ASLAKSEN
Kecuali satu kertas dari si pemabuk itu, dengan suara bulat, rapat ini menyatakan
Dokter Thomas Stockmann adalah seorang musuh rakyat! (Sambutan tepuk tangan.
Saya sampaikan tiga kali salam hormat untuk masyarakat yang terhormat dan sangat
kita cintai. (Memeragakan perasaannya) Dan tiga kali juga untuk Walikota kita yang
cakap dan bersemangat, dan yang dengan tulus telah mengenyampingkan prasangka
keluarga! (memeragakannya) Dan dengan ini rapat saya tutup!! (Melangkah turun
dari mimbar)

BILLING
Tiga kali salam hormat untuk Ketua!

SEMUA
Tiga kali untuk Aslaksen!

DR. STOCKMANN
Topi dan jasku, Petra. Kapten! Apakah tersedia tempat untuk penumpang, siapa pun
orangnya, dalam pelayaran Anda ke Amerika Serikar nanti?

HORSTER
Tempat akan selalu tersedia untuk Anda sekeluarga, Dokter!

DR. STOCKMANN(Ketika Petra membantu mengenakan jasnya)


Terima kasih, Katrine! Dan anak-anak! (Dia berikan lengannya untuk istrinya
berpegang)

NY. STOCKMANN (Dengan saura rendah)


Kita lewat jalan belakang saja, Thomas!

DR. STOCKMANN
Tidak ada jalan belakang untuk kita, Katrine! (Meninggikan suaranya) Anda semua
masih akan dengar lagi suara Musuh Rakyat ini! Sebelum dia sama sekali
mengibaskan debu dari kakiny! Aku tidak sesabar seperti tokoh yang tak perlu
kusebut namanya. Aku tidak bisa membawa diri mengikuti kata-katanya,”Kumaafkan
engkau, karena sesungguhnya engkau tidak mengerti apa yang engkau lakukan”

ASLAKSEN
Perbandingan yang melecehkan Tuhan, Dokter Stockmann!

BILLING
Demi Tuhan! Semoga ucapan itu belum keterlaluan bagi orang yang selayaknya
masih hidup!

SUARA
Dan sebenarnya juga kata-kata ancaman terhadap kita!

TERIAKAN-TERIAKAN MARAH
Ayo! Hancurkan rumahnya! Benamkan dia ke Lumpur Fyord!

koleksi teater108 bali www.teater108.org 100


SESEORANG
Tiup terompetmu, Evensen! Tiup!

TIUPAN TEROMPET, SEMPRITAN DAN SUITAN MULUT BERBAUR DENGAN


TERIAKAN TINGGI-TINGGI, MEMAKI, MENGHINA DAN KATA-KATA TAK
TERKENDALI. DR. STOCKMANN SEKELUARGA MENUJU PINTU. KAPTEN
HORSTER MEMBUKAKAN JALAN UNTUK MEREKA

SEMUA (Mengiring mereka keluar dengan memekikkan yel-yel)


Musuh Rakyat! Musuh Rakyat!

BILLING
Sungguh mati! Aku tak mau minum arak panas bersama mereka!

ORANG-ORANG BERDESAKAN MENUJU PINTU KELUAR. TERIAKAN


MASIH TERUS TERDENGAR, BAHKAN DARI JALA MASIH TERDENGAR;
“MUSUH RAKYAT! MUSUH RAKYAT!”

LAYAR TURUN

BABAK LIMA
KAMAR Dr. STOCKMANN. DINDING-DINDINGNYA TERTUTUP RAK-RAK
BUKU DAN KABINET-KABINET KACA BERISI BERBAGAI MACAM OBAT-
OBATAN. DI DINDING BELAKANG SEBUAH PINTU KE KAMAR TAMU. DUA
JENDELA PADA DINDING KANAN, SEMUA KACANYA TERLIHAT HANCUR
OLEH LEMPARAN BENDA KERAS. DI TENGAH-TENGAH RUANGAN MEJA
TULIS PENUH DENGAN BUKU-BUKU DAN KERTAS-KERTAS. KEADAAN
RUANGAN TIDAK TERATUR.
WAKTU PAGI. Dr. STOCKMANN MEMAKAI PIAMA DAN SANDAL, BERTOPI
BELUDRU SEDANG MERANGKAK-RANGKAK DI LANTAI. DENGAN
TANGKAI PAYUNG, IA BERUSAHA MENGAIT SESUATU DARI BAWAH
KABINET. IA BERHASIL. SEBUAH BATU SEBESAR TINJU ORANG DEWASA.

DR. STOCKMANN (Berseru melalui pintu yang terbuka)


Ini satu lagi, Katrine!

NY. STOCKMANN (Dari ruang tamu)


Masih lebih banyak lagi kukira, Thomas.

DR. STOCKMANN (Mengumpulkan batu-batu itu dengan yang lainnya)


Akan kusimpan batu-batu ini Katrine! Ini adalah azimat berharga! Aku ingin agar

koleksi teater108 bali www.teater108.org 101


Morten dan Ejlif selalu melihatnya. Dan akan kutinggalkan kelak sebagai slah satu
warisan. (Mencari-cari lagi di bawah rak buku) Ngomong-ngomong , apakah….akh,
siapa nama gadis itu! Apakah dia belum pergi mencari tukang kaca?

NY. STOCKMANN (Masuk)


Sudah. tapi orang itu tentu tidak bisa datang lagi hari ini

DR. STOCKMANN
Kaukira dia tidak berani?

NY. STOCKMANN
Begitu dugaan Randina. Ia menduga dia takut pada tetangganya (Bicara pada
seseorang di ruang tamu) Apa Randina? O, terima kasih! (Keluar dan segera kembali
lagi) Surat untukmu, Thomas!

DR. STOCKMANN
Surat apalagi itu? (Membuka dan membaca) Ya, tidak aneh!

NY. STOCKMANN
Dari siapa?

DR. STOCKMANN
Pemilik tanah. Dia memberi peringatan pada kita

NY. STOCKMANN
Mustahil! Dia? Orang yang begitu baik? Terlalu!

DR. STOCKMANN (Mengamati surat itu)


Katanya dia tidak bisa, eh tidak berani berbuat lain. Dia bilang sangat menyesal. Tapi
dia tidak berani berbuat…menentang pendapat umum….dia harus menacri nafkah.
Dia takut menghadapi orang-orang tertentu yang berpengaruh…dan sebagainya….

NY. STOCKMANN
Ini juga petunjuk bagimu, Thomas!

DR. STOCKMANN
Akh, ya. Petunjuk cukup jelas untukku. Mereka semua penakut. Karena takut pada
orang lain, lalu tidak berani berbuat apa-apa (melempar surat itu ke atas meja)
Biarlah! Mengapa kita pusingkan mereka, Katrine! Kita akan segera berlayar ke dunia
baru!

NY. STOCKMANN
Kau yakin keputusanmu itu yang bijaksana, Thomas?

DR. STOCKMANN
Kau tidak ingin aku tetap tinggal di sini, bukan? Sesudah mukaku mereka ludahi
begitu rupa? Sesudah dicap sebagai musuh masyarakat, dan rumah kita dihujani batu?
Lihat Katrine! Seseorang terang-terangan berani melubangi pantat celana hitamku!

koleksi teater108 bali www.teater108.org 102


NY. STOCKMANN
O, Thomas! Itu celana panjangmu yang paling bagus!

DR. STOCKMANN
Akh, ya. Memang! Mestinya orang jangan memakai pakaian bagus jika dia turun ke
gelanggang pertarungan untuk kebenaran dan kemerdekaan. Tapi jangan kita pusing
karena perkara celana! Kau tentu selalu bisa menambalnya. kapan saja! Tapi yang
tidak bisa kuterima bahwa khalayak ramai berani menyerangku, seakan-akan aku
sederajat dengan mereka itu!

NY. STOCKMANN
Aku mengerti, Thomas! Perbuatan mereka terhadapmu memang sunggu memuakkan.
Tapi apakah itu harus berarti kita perlu meninggalkan negeri ini sama sekali?

DR. STOCKMANN
Tepat sama-sama buruknya di semua kota-kota lain. Sama saja. Di mana-mana orang-
orang awam itu bertabiat kurang ajar. Akh, persetan mereka! biar anjing-anjing itu
menyalak. Karena bukan itu perkara sebenarnya. yang paling buruk ialah bahwa
seluruh penduduk negeri ini tidak lain ialah budak-budak hina dari para pimpinan
partai!
Memang. Apa yang dinamakan Free West boleh jadi tidak terlalu lebih baik. Kukira
pendapat umum yang tidak picik, mayoritas yang sangat kuat, dan segala sisa-sisa
sampah itu, di sana pun sama saja garangnya. Tapi setidak-tidaknya skalanya lebih
besar. Mereka memang bisa membunuh sesame. Tetapi tidak menyeretnya ke
penyiksaan. Mereka tidak memasung jiwa merdeka dengan kerangka kemasan yang
sempit. Dan dalam keadaan sulit pun masih ada di sana ruang untuk menyingkir….
(Berjalan mondar-mandir) Akh, andaikata aku tahu sebuah hutan primitive, sebuah
pulau kecil di laut selatan sana….akan mudah mendapat…..

NY. STOCKMANN
Tapi, bagaimana anak-anak kita, Thomas?

DR. STOCKMANN
Kau memang perempuan mengagumkan, Katrine! Tentu saja kau tidak ingin anak-
anak kita tumbuh dewasa di tengah-tengah masyarakat, seperti masyarakat kita ini,
bukan? Kemarin tentu kau perhatikan, bagaimana seproh penduduk kota ini menjadi
kalap tergila-gila. Dan kalau yang seproh lainnya juga kehilangan akal sehat, hanyalah
karena mereka begitu tolol. Seharusnya mereka itu tidak perlu harus hilang akal….

NY. STOCKMANN
Thomas! Kau bicara terlalu gegabah!

DR. STOCKMANN
Ya? Apakah saya tidak benar? Mereka sudah menjungkir balikkan segala gagasan.
Mereka mencampur adukkan antara gagasan benar dan pikiran salah. Mereka katakan
bohong untuk yang benar, dan benar untuk yang bohong. Tapi yang paling gila dari
semuanya itu; kulihat banyak orang-orang dewasa yang menyebut diri sendiri sebagai
kaum liberal, bersikap sok, membohongi diri sendiri dan orang-orang lain. Seolah-
olah mereka itulah kampiun-kampiun kemerdekaan! Kau tentu juga merasakan itulah

koleksi teater108 bali www.teater108.org 103


ketololan orang-orang lain.

NY. STOCKMANN
Ya, aku juga merasa begitu. Tapi….(Petra masuk dari ruang tamu) Hei! Sudah pulang
kau, Petra!

PETRA
Aku dipecat!

NY. STOCKMANN
Dipecat?

DR. STOCKMANN
kau juga dipecat?

PETRA
Ny. Busk memberi peringatan. Maka kupikir lebih baik aku pergi sama sekali!

DR. STOCKMANN
Kau sangat tepat!

NY. STOCKMANN
Bayangkan! Bahkan Ny. Busk berbuat begitu. Betapa rendah dia!

PETRA
Tidak serendah itu, Ma. Aku melihat bagaimana dia kebingungan. Tapi katanya dia
tidak bisa berbuat lain dari itu. Maka itu….aku dipecat!

DR. STOCKMANN (Tertawa sambil meremas-remas tangannya)


Tidak bisa berbuat lain. Persis seperti orang-orang lain. Ini sangat menggelikan!

NY. STOCKMANN
Kukira semuanya kelanjutan dari kejadian mengerikan kemarin…

PETRA
Tidak saja itu, Ma! Pa, dengar ini…!

NY. STOCKMANN
Apa itu?

PETRA
Ny. Busk memperlihatkan padaku paling tidak tiga surat yang diterimanya pagi
tadi….

DR. STOCKMANN
Surat kaleng?

PETRA
Benar

koleksi teater108 bali www.teater108.org 104


DR. STOCKMANN
Mana berani mereka mencantumkan namanya sendiri, Katrine!

PETRA
Dua diantaranya memberi peringatan, bahwa seseorang yang sering datang ke rumah
kita – begitu surat itu mengatakan – berbicara di dalam rapat kemarin. Ia ceritakan
kepada setiap orang tentang pandanganku yang sangat kritis dalam berbagai masalah
tertentu….

DR. STOCKMANN
Kuharap kau tidak mengingkarinya!

PETRA
Tentu saja tidak! juga nyonya Busk orang yang berpandangan progresif, walau pun
tidak berani terang-terangan. Tapi begitu secara terbuka aku menjadi sasaran tuduhan,
ternyata ia tidak berani membelaku.

NY. STOCKMANN
Seorang yang sering bertamu pada kita? Pikir saja itu, siapa dia! Lihat Thomas! Ini
juga hasil dari segala keterbukaan tangamu!

DR. STOCKMANN
Kita tidak ingin tinggal lebih lama di kandang babi ini. Berkemas-kemaslah
secepatnya, Katrine! Kita akan segera pergi dari tempat ini. Lebih cepat lebih baik!

NY. STOCKMANN
Tunggu! Aku seperti mendengar orang di depan. Siapa dia? Kau lihat Petra!

PETRA (Membuka pintu ruang depan)


Ah, Anda Kapten Horster!

HORSTER (Di ruang depan)


Selamat pagi, Nona Petra! Aku sekedar bermaksud mampir sebentar. Melihat
bagaimana keadaan Anda semua.

DR. STOCKMANN (Menjabat tangannya)


Terima kasih untuk kebaikan Anda

NY. STOCKMANN
Dan juga terima kasih, Kapten Horster! Untuk pertolongan atas kami kemarin.

PETRA
Bagaimana cara Anda pulang kemarin itu?

HORSTER
Tidak susah. Aku berbadan tegap. Lihat, Petra! Dan bagaimana pun juga mereka lebih
banyak berkoar daripada berbuat!

koleksi teater108 bali www.teater108.org 105


DR. STOCKMANN
Betapa licik mereka itu! Tidakkah menggelikan? Mari kuperlihatkan sesuatu padamu!
Inilah semua batu-batu yang mereka hujankan kemarin pada kami. Lihat saja! Di
antara yang banyak itu tidak lebih dari dua saja yang benar-benar besar. Selebihnya
batu-batu kali. Ah, batu kerikil! Tapi di luar gedung mereka berkacak pinggang dan
memekik hendak membunuhku! Tapi sebenarnya yang mereka perbuat…akh, tidak!
Sama sekali tidak sebrutal itu!

HORSTER
Ya. Untuk kali ini. Saya rasa Anda patut bersyukur, Dokter!

DR. STOCKMANN
Ya. Tentu saja. tapi sebenarnya tragis juga. Terkadang aku berpikir, seandainya
perjuangan kekuatan politik nasional yang benar-benar serius terjadi, aku yakin
pendapat umum yang tidak picik itu pasti akan lari tunggang langgang seketika. Dan
mayoritas yang luas itu menjadi terserai berai seperti kawanan domba ketakutan
melihat serigala. Inilah babak kejadian yang mencengkam pikiran, sehingga dibuatnya
aku menjadi pusing. Tapi, ah, tinggalkan itu! Mengapa harus kupusingkan tingkah
perbuatan mereka itu!? Aku sudah mereka cap sebagai Musuh Rakyat. Maka sekalian
saja: aku harus benar-benar menjadi Musuh Rakyat!

NY. STOCKMANN
Kuharap jangan pernah begitu, Thomas!

DR. STOCKMANN
Aku sendiri tidak tahu pasti Katrine. Tapi sepatah kata buruk terkadang bisa menjadi
perangsang ucapan terkutuk itu. Sukar aku mengingkarinya. Seperti menemukan jalan
masuknya sendiri, bisa itu ternyata sudah menyusup masuk ke dalam kantung
perutku. Dan jika kucoba muntahkan, terasa seperti cuka yang amat pahit! Semua
tablet magnesium di seluruh muka bumi tidak akan mampu untuk menjadikannya
tawar

PETRA
Tidak ada gunanya ditanggapi serius, Pa!

HORSTER
Suatu saat mereka akan berubah pikiran, Dokter. Tunggu saja.

NY. STOCKMANN
Ya, Thomas. Aku juga yakin begitu

DR. STOCKMANN
Bisa jadi. Tapi jika sudah terlambat? Karena itu baik kuladeni mereka dengan
setimpal! Biar mereka bergelimang dengan kebusukan sendiri, dan menyeru-nyerukan
penyesalan mereka karena telah mencampakkan seorang patriot ke pembuangan.
Kapan Anda berlayar, Kapten?

HORSTER
Hem, memang sebenarnya itulah yang ingin saya bicarakan dengan Anda

koleksi teater108 bali www.teater108.org 106


DR. STOCKMANN
Oh, ada sesuatu terjadi dengan kapal Anda?

HORSTER
Tidak. Sama sekali tidak. Kecuali….bahwa saya tidak akan pernah berlayar lagi
PETRA
Kapten, tidak mungkin Anda dipecat!

HORSTER
Tapi itulah yang terjadi. Kenyataannya saya sudah dipecat

PETRA
Jadi? Anda juga?

NY. STOCKMANN
Ini bukti lagi untukmu Thomas!

DR. STOCKMANN
Ya. Dan semuanya demi kebenaran! Akh, seandainya dulu sudah kuperhitungkan hal-
hal begini bisa terjadi

HORSTER
Anda tidak perlu bingung, Dokter. Perusahaan lain akan bersedia menerima saya

DR. STOCKMANN
Tapi mengingat seorang seperti Vik, kukira….orang yang bijak.Yang punya
kemampuan berdiri sebagai orang yang benar-benar independent…Ah, alangkah
memalukan!

HORSTER
Sebenarnya dia bukan orang sejelek itu. Dia sendiri mengatakan keinginannya untuk
tetap mempertahankan kedudukan saya. Tapi dia tidak berani….

DR. STOCKMANN
Ho…lagi-lagi “dia tak berani”! Ya…Tentu saja tidak!

HORSTER
Dia mengatakan, tidak selalu gampang jika orang menjadi anggota suatu partai
politik!

DR. STOCKMANN
Sungguh tepat! Partai! Mesin sosis, itulah macamnya, Partai! Semua otak dihim pun
menjadi satu, lalu dikerat berpotong-potong. Itulah sebabnya dunia ini penuh dengan
orang-orang yang tidak berotak. Orang-orang tolol berkepala dingin…

NY. STOCKMANN
Thomas, jangan!

koleksi teater108 bali www.teater108.org 107


PETRA
Seandainya Anda kemarin tidak membawa kami keluar ruangan, barangkali ini tidak
akan pernah terjadi!

HORSTER
Aku tidak menyesal

PETRA (Mengeluarkan tangan padanya)


Terima kasih!

HORSTER
Tapi aku juga ingin mengusulkan begini:Seandainya kalian memang bermaksud pergi,
ada cara lain yang bisa….

NY. STOCKMANN
Ssstt…Sepertinya aku mendengar suara orang mengetuk pintu….

PETRA
Kukira itu om Peter!

DR. STOCKMANN
Aha! (Memanggil) Masuklah!

NY. STOCKMANN
Tapi, Thomas….berjanjilah, ya!?

WALIKOTA MASUK DARI RUANG DEPAN

WALIKOTA (Di ambang pintu)


O, kalian sibuk? Kalau begitu lebih baik aku…..

DR. STOCKMANN
Jangan! Jangan! Masuklah!

WALIKOTA
Aku ingin bicara denganmu. Empat mata.

NY. STOCKMANN
Silakan. Kami bisa sementara di ruang tamu

HORSTER
Kalau begitu, aku akan kembali nanti

DR. STOCKMANN
Tidak, kapten Horster! Jangan! Jangan pergi dulu! Aku masih ingin sekali lebih
banyak dengar tentang….

HORSTER
Baiklah. Saya tunggu…..

koleksi teater108 bali www.teater108.org 108


DIA MENGIKUTI NY. STOCKMANN DAN PETRA MASUK RUANG TAMU.
WALIKOTA TIDAK BERKATA SEPATAH KATA PUN, KECUALI MEMANDANG
KE ARAH JENDELA-JENDELA

DR. STOCKMANN
Sedikit berangin, bukan? Lebih baik pakailah topimu

WALIKOTA
Terima kasih kalau kau ijinkan (Memakai topinya) Kurasa aku mendapat masuk angin
kemarin malam. Tiba-tiba aku merasa kedinginan

DR. STOCKMANN
Begitu? Kupikir kemarin kau sedikit terlalu hangat?

WALIKOTA
Aku menyesal tidak mampu mencegah hal yang paling tidak menyenangkan itu

DR. STOCKMANN
Ada hal penting yang akan kausampaikan padaku?

WALIKOTA (Mengeluarkan amplop besar)


Pengurus Pemandian mengirim dokumen ini kepadamu

DR. STOCKMANN
Pastinya surat pemecatan!

WALIKOTA
Ya. Mulai hari ini. Kami menyesal harus begini kejadiannya. Tapi terus terang kami
tidak berani mengambil sikap lain. Itu mengabaikan pendapat umum, kau mengerti?

DR. STOCKMANN
Tidak berani mengambil sikap lain! Sehari ini rasanya sudah terlalu banyak kata-kata
seperti itu kudengar!

WALIKOTA
Kupikir kau harus menghadapi kenyataan. Bahwa dari saat sekarang kau tidak akan
bisa mengharap bisa membuka praktek apa saja di sini.

DR. STOCKMANN
Persetan dengan praktek! Tapi bagaimana kau bisa berpikir begitu?

WALIKOTA
Him punan pemilik rumah peristirahatan mengedarkan petisi, mendesak semua warga
kota yang mampu, untuk tidak lagi menerima jasamu. Pastilah orang-orang itu akan
menandatanganinya. Mereka juga tidak akan berani berbuat lain….

DR. STOCKMANN
Aku juga tidak perlu meragukan sikap mereka itu! Lalu, apa lagi?

koleksi teater108 bali www.teater108.org 109


WALIKOTA
Kalau kau mau mendengarkan saranku agar meninggalkan kota ini sementara

DR. STOCKMANN
Ya. Aku memang sedang sungguh-sungguh memikirkannya.

WALIKOTA
Pikiran yang bijaksana! Lalu sesudah enam bulan, sesudah kau merasa cukup waktu
untuk merenungkan kembali segala masalahnya, mungkin sudah waktunya untukmu,
jikalau perlu menulis satu dua patah kata permintaan maaf. Atau semacam pengakuan
tentang kealfaanmu atas kami…

DR. STOCKMANN
Lalu, aku akan bisa diangkat kembali, begitu?

WALIKOTA
Bisa jadi. itu bukannya tidak mungkin

DR. STOCKMANN
Tapi bagaimana pendapat umum? Apa kau lupa?

WALIKOTA
Pendapat umum bukannya tidak bisa berubah. Tapi terus terang saja, untuk membuka
kemungkinan itu akan sangat berguna jika kami menerima pernyataan tertulis dengan
tanda tanganmu sendiri!

DR. STOCKMANN
Ya, aku merasa lega! Kupikir juga sudah kukatakn padamu, bagaimana perasaanku
terhadap kecurangan seperti sore kemarin

WALIKOTA
waktu itu kondisinya tidak memungkinkan. Ketika itu kau mengira seluruh warga
kota berdiri di belakangmu…

DR. STOCKMANN
Dan sekarang ternyata seluruh warga kota berdiri membelakangiku! Tapi andaikan
setan belang pun yang bertengger di tengkukku,aku tidak peduli! Aku tidak akan
tinggal diam! Tidak! Tidak akan pernah! Ingat itu Peter!

WALIKOTA
Sebagai orang yang mem punyai tanggung jawab keluarga, kau tidak punya hak
untuk bersikap demikian, Thomas! Sama sekali jangan!

DR. STOCKMANN
Sungguh? Tidak ada hak padaku untuk mengambil sikap? Di dunia ini hanya ada satu
perkara, di mana manusia merdeka tidak mem punyai hak untuk melakukannya.Kau
tahu Peter? Tentu saja kau tidak tahu itu!

koleksi teater108 bali www.teater108.org 110


WALIKOTA
Tidak, aku tidak tahu!

DR. STOCKMANN
Sudah kuduga. nah, dengarlah. Manusia merdeka tidak punya hak untuk bergelimang
di dalam kebusukan! Manusia merdeka tidak punya hak memerosotkan diri sendiri,s
sehingga sampai pada suatu titik untuk bersedia meludahi wajahnya sendiri!

WALIKOTA
Suaramu seolah-olah sangat meyakinkan, Thomas. Seandainya tidak ada keterangan
lain tentang alasan kekeras kepalaanmu itu. Tapi sayang sekali, keterangan itu
memang ada pada kami dan aku tahu itu benar….

DR. STOCKMANN
Apa maksudmu?

WALIKOTA
Kau tahu benar apa maksudku. Tapi sebagai saudaramu dan sebagai orang yang mem
punyai pengalaman sekedarnya, aku sarankan agar kau tidak terlalu banyak
menyandarkan kepercayaanmu pada impian-impian dan kemungkinan-kemungkinan
yang kelak terbukti mengecewakan

DR. STOCKMANN
Apa yang sebenarnya hendak kau katakan?

WALIKOTA
Jangan pura-pura tidak tahu tentang apa yang dihendaki si Tua Morten Kiil

DR. STOCKMANN
Yang kutahu, ia meninggalkan sedikit miliknya untuk menyantuni buruh-buruh
miskin. Itu bukan urusanku!

WALIKOTA
Tapia pa yang kausebut “sedikit miliknya” itu meliputi jumlah nilai yang cukup besar.
Morten Kiil orang yang sangat kaya….

DR. STOCKMANN
Aku tidak berpikir tentang itu….

WALIKOTA
Tidak? Sungguh tidak? Boleh jadi kau bahkan juga tidak berpikir, bahwa bagian besar
kekayaannya ditujukan sebagai uang warisan bagi anak-anakmu? Dan bahwa
sepanjang hidupmu, kau dan istrimu bisa menikmati hasil pendapatan dari dana itu?
Apakah dia tidak pernah bercerita ini padamu?

DR. STOCKMANN
Satu kata pun dia tidak pernah menceritakannya! Apa yang kudengar tidak lain
kecuali keluh kesah tentang kemiskinannya, dan penyesalan tentang beratnya macam-
macam pajak, Peter! Kau yakin apa yang dikatakannya itu benar?

koleksi teater108 bali www.teater108.org 111


WALIKOTA
Sangat yakin! Dan sangat boleh kaupercaya

DR. STOCKMANN
Tapi….Ya Tuhan! Jadi untuk anak-anakku sudah tersedia? Dan juga Katrine? Dia
harus segera dikasih tahu tentang ini…(Hendak keluar dan memanggil) Katrine!
Katrine!

WALIKOTA (Mencegahnya)
Jangan! Jangan sekarang! Tunggu dulu

NY. STOCKMANN
Ada apa, Thomas?

DR. STOCKMANN
Ah, tidak. Tidak ada apa-apa. Maaf!

(Ny. Stockmann kembali menutup pintu. Dr. Stockmann jalan hilir mudik)

Bayangkan. Sudah tersedia untuk mereka semua! Dan selama hidup mereka.
Alangkah menyenangkan kedengarannya…!

WALIKOTA
Tapi justru untukmu tidak, Thomas! Morten Kiil hanya bersedia mengubah
keputusannya jika ia merasa perlu….

DR. STOCKMANN
O, Tapi pasti dia akan mau, Peter! Si Musang Tua itu terlalu senang padaku, karena
aku telah menelanjangi kamu dan kawan-kawanmu yang terhormat itu!

WALIKOTA (Terperanjat dan menatap tajam)


Astaga! Aku mengerti sekarang! Segalanya tampak jelas!

DR. STOCKMANN
Apa segalanya?

WALIKOTA
Segala urusan kita! Semuanya terbuka sekarang! Segala serangan keras yang
kaulancarkan terhadap orang-orang terkemuka di kota ini….Ah! Tentu saja semuanya
kau katakan sebagai kebenaran! tapi sebenarnya omong kosong. Omong kosong saja!
Kecuali….

DR. STOCKMANN
Kecuali apa?

WALIKOTA
Kecuali omong kosong! Kecuali semacam suapan untuk si kikir Morten Kiil
pendendam tua itu. Itulah ambalan dari dia. Dengan meninggalkan hartanya untukmu

koleksi teater108 bali www.teater108.org 112


atas kehendaknya sendiri!

DR. STOCKMANN
Peter! Di mataku engkaulah manusia paling hina dari semua kaum yang hina!

WALIKOTA
Thomas! Aku tidak punya urusan lagi denganmu! Pemecatanmu dari jabatan sudah
pasti. kami dipersenjatai dengan baik untuk melawanmu sekarang! (Ia keluar)

DR. STOCKMANN
Demi segala najis! (Berseru) Katrine! Cuci lantai ini segera! Suruh anak perempuan
itu, eh, siapa namanya? Kau tahu maksudku, Katrine! Anak berhidung jelek itu!
Suruh bawa ember air dan sikat lantai…

NY. STOCKMANN (Diambang pintu)


Thomas, tenanglah!

PETRA
Papa, ada Opa! Beliau Tanya, apa bisa bicara dengan Papa empat mata.

DR. STOCKMANN
Tentu saja bisa (Di dekat pintu) Silakan masuk, Pak!

MORTEN KIIL MASUK. DR. STOCKMANN KEMUDIAN MENUTUP KEMBALI


PINTU

DR. STOCKMANN
Ya, ada apa? Sukakah bapak duduk?

MORTEN KIIL
Tidak usah, terima kasih (Ia memandang sekeliling) Ya, Stockmann! Segala
sesuatunya terasa sangat nyaman di sini

DR. STOCKMANN
Ya? Bapak piker begitu?

MORTEN KIIL
Betul. Sungguh nyaman. banyak udara segar masuk, juga sejuk.Banyak oksigen yang
kau bicarakan itu. Sifat-sifatmu tentu berkembang dengan sehat.

DR. STOCKMANN
Ya.

MORTEN KIIL
Benar memang (Menepuk-nepuk perlahan saku dadanya) Tapi tahukah kau, apa yang
ada di saku ini?

DR. STOCKMANN
Banyak sifat-sifat baik juga barangkali?

koleksi teater108 bali www.teater108.org 113


MORTEN KIIL
Lebih dari itu. Percayalah (Dikeluarkannya sebuah amplop besar, lalu dibuka dan
diperlihatkannya seberka kertas-kerta pada Stockmann)

DR. STOCKMANN (Memandang dengan menyelidik)


Saham? Saham pemandian peristirahatan?

MORTEN KIIL
Sekarang sangat gampang mendapatkannya

DR. STOCKMANN
Maksud Bapak, bapak telah membeli saham-saham itu?

MORTEN KIIL
Semuanya sudah di tanagnku!

DR. STOCKMANN
tapi, pak! Bapak tahu keadaan pemandian itu sekarang?

MORTEN KIIL
Seandainya kau bicara dengan kepala dingin, kau akan segera mendapatkan hakmu
kembali

DR. STOCKMANN
Bapak tentu tahu, saya sudah berbuat apa saja yang bisa saya perbuat. Tapi orang-
orang itulah yang sebenarnya gila!

MORTEN KIIL
Kemarin kau berkata, limbah pencemaran yang paling buruk justru dari
penyamakanku. Andai kata itu benar, maka berarti ayah dan kakekku, serta aku
sendiri telah meracuni kota ini. Jadi kamu ini ibarat tiga hantu persuak dunia belaka!
Kau tentu tidak senang sesudah aku mati, namaku akan dicatat sebagai tidak tercela.

DR. STOCKMANN
Maaf! Sepantasnyalah bapak begitu!

MORTEN KIIL
Terima kasih, tidak! Martabat dan anam baik bagiku mem punyai arti yang sangat
banyak. Orang menjulukiku si Musang, begitu yang kudengar. Dan kata orang pula,
musang itu seekor binatang semacam babi. tapi akan kubuktikan, bahwa mereka itu
keliru! Sepanjang masa hidupku, dan kelak sesudah aku mati juga, namaku akan
dicatat tanpa tercela.

DR. STOCKMANN
Bagaimana cara bapak melakukannya?

MORTEN KIIL
Justru engkaulah yang harus melakukannya untukku, Stockmann! Engkaulah yang

koleksi teater108 bali www.teater108.org 114


harus membersihkan namaku itu!

DR. STOCKMANN
Saya!?

MORTEN KIIL
Kau tahu, uang apa yang kupakai guna membeli saham-saham ini? Tidak? Sudah
tentu kau tidak tahu! tapi sekarang aku beri tahu. Kupakai semua uang yang akan
kuwariskan untuk Katrine, Petra dan dua anak laki-lakimu. Sebab dengan begitu, dan
tanpa mengabaikan semuanya itu, aku selalu menabung barang sedikit. Mengerti?

DR. STOCKMANN
Maksud bapak, uang yang bapak gunakan itu uang Katrine?

MORTEN KIIL
Benar. Kutanam setiap sen dari uang itu dalam usaha pemandian peristirahatan. Nah,
coba lihat, bagaimana sangat gilanya kamu ini Stockmann! Kalau sekarang kamu
masih terus menyebar luaskan dongengan tentang hewan renik beracun yang
mencemari air limbah penyamakanku, itu sama saja dengan kamu menyayat tubuh
Katrine sepotong-sepotong. Dan tubuh Petra, disamping tentu juga dua anak lelakimu.
Tidak hanya seorang ayah yang baik bagi istri dan anak-anaknya akan pernah
bermimpi untuk berbuat seperti perbuatanmu itu, kecuali jika ia sudah menjadi gila!

DR. STOCKMANN
Tapi saya memang gila, pak! Inilah saya! Orang gila,apa bapak tidak tahu?

MORTEN KIIL
Mengorbankan istri dan anak-anakmu sendiri? Jangan engkau menjadi sekalap itu
Stockmann!

DR. STOCKMANN (Berhenti di depannya)


Ya, Tuhan! Mengapa bapak tidak bicara dulu dengan saya sebelum membeli segala
sampah itu?

MORTEN KIIL
Apa yang sudah tejadi, terjadilah! Jangan dibicarakan lagi. terlambat sudah sekarang!

DR. STOCKMANN (Terus mondar-mandir)


Seandainya saya tidak sangat yakin, tapi tidak bisa tidak, pastilah saya benar!

MORTEN KIIL (Menimang-nimang amplop besar di tangan)


Baik! Jika kamu bersikeras dengan kegilaanmu, maka kertas-kertas ini pun menjadi
tidak punya arti bagimu, bukan? (Memasukan amplop ke saku dadanya)

DR. STOCKMANN
Persetan! Mesti harus ditemukan cara ilmiah untuk membersihkan air itu kembali.
Semacam pembunuh kuman…

MORTEN KIIL

koleksi teater108 bali www.teater108.org 115


Untuk membunuh binatang renik itu maksudmu?

DR. STOCKMANN
Ya. Atau paling tidak menjadikannya tidak berbahaya

MORTEN KIIL
Bisa dicoba dengan racun tikus

DR. STOCKMANN
Ugh! Jangan asal bicara, pak. Tapi jika setiap orang menganggapnya sekedar sebagai
impian saja, mengapa aku juga tidak membiarkannya sebagai impian? Ah, biarlah
mereka menempuh jalan mereka sendiri. Binatang-binatang terkutuk! Tolol mereka
itu. Mereka mencapku Musuh Rakyat, sambil menggunting pantat celana hitamku!

MORTEN KIIL
Dan menghancurkan semua jendela rumahmu pula!

DR. STOCKMANN
Tapi pak. bagi orang yang berkeluarga tentulah ia berkewajiban pada keluarganya.
Karena itu saya harus berbicara dengan Katrine. Dalam urusan seperti ini dia lebih
cerdas daripada saya.

MORTEN KIIL
Ide bagus! Dia pasti akan memberi saran yang masuk akal padamu

DR. STOCKMANN (Berpaling padanya marah)


Bagaimana bapak bisa perlakukan kami dengan banyak bicara begini? Bermain
dengan uang Katrine. Lalu menyeret saya ke tebing sakaratul maut…neraka jahanam
ini! Gerangan setan apa yang ada di kepala bapak!?

MORTEN KIIL
Seandainya benar Morten Kiil ini setan, barangkali yang paling baik jika aku segera
pergi. tapi sebelumnya aku mau mendengar keputusanmu. Ya, atau tidak pada jam dua
siang nanti! Jika jawabanmu Tidak, aku akan menggunakan semuanya untuk amal.
Pada hari ini juga!

DR. STOCKMANN
Lalu apa yang akan diperoleh Katrine?

MORTEN KIIL
Tidak sepeser pun! (Pintu ke ruang depan terbuka. Hovstad dan Aslaksen tampak
berdiri di luar) Aku sama sekali tidak pernah sudi bertemu dengan mereka di sini!

DR. STOCKMANN (Memandangi mereka)


Mau apa kalian? Bagaimana kalian masih berani datang padaku?

HOVSTAD
Kami punya alasan

koleksi teater108 bali www.teater108.org 116


ASLAKSEN
Ada soal yang harus kita bicarakan

MORTEN KIIL (Berbisik)


Ya, atau tidak, jam dua!

ASLAKSEN (Menoleh sekilas pada Hovstad)


Aha!

MORTEN KIIL KELUAR

DR. STOCKMANN
Baik. Apa yang ingin kalian katakan? Cepat!

HOVSTAD
Wajar jika kau menjadi gusar atas sikap yang terpaksa kami lakukan kemarin…

DR. STOCKMANN
Sikap? Itukah yang kalian namakan sikap? Itu? Sikap yang bagus! Berbuat seperti
sepasang pengecut! Pasangan berengsek perempuan tua!

HOVSTAD
Katakan sesukamu, Dokter! Tapi ingatlah. kami tidak punya alternative!

DR. STOCKMANN
Kalian tidak berani berbuat lain. Itu saja kukira!

HOVSTAD
Jika itu yang kau pilih untuk menamakan sikap kami, silakan…

ASLAKSEN
Anda rupanya menghadiahi kami dengan sindiran, Dokter Stockmann. Sindiran
sangat halus. entah untuk saudara Hovstad atau saya….

DR. STOCKMANN
Sindiran? Dalam hal apa?

ASLAKSEN
Dalam hal alasan sebenarnya mengenai perkara ini

DR. STOCKMANN
Aku tidak mengerti apa maksud kalian

ASLAKSEN (Mengangguk mantap)


Anda pasti tahu, Dokter Stockmann!

HOVSTAD
Mengapa sekarang dijadikan teka-teki?

koleksi teater108 bali www.teater108.org 117


DR. STOCKMANN
Tentang apa ini sebenarnya?

ASLAKSEN
Anda tahu, Dokter! Ayah mertua Anda sudah berjalan keliling kota ini, dan
memborong semua saham-saham pemandian peristirahatan. Tidakkah kata-kata saya
benar?

DR. STOCKMANN
Benar, tapi apa maksud kalian sebenarnya?

ASLAKSEN
Mungkin lebih bijaksana jika memilih orang lain agar melakukan hal itu untuk Anda.
hubungan persoalannya sedikit jadi lebih jelas sekarang….

HOVSTAD
Dan barangkali akan lebih tepat jika kau secara pribadi melibatkan dirimu dalam
urusan ini. Serangan terhadap pemandian itu mestinya harus dilakukan oleh orang
lain. Mengapa kau tidak menunjukku sebagai roang kepercayaanmu, Dokter!?

DR. STOCKMANN (Memandang lurus ke depan. Secercah sinar seakan-akan


menerangi, maka berkatalah ia seperti disambar petir layaknya)
Tidak masuk akal! Bagaimana bisa terjadi seperti ini!?

ASLAKSEN (Tersenyum)
Ya, jelas! Tapi semuanya harus dihadapi dengan lebih hati-hati. Begitu saya pikir

HOVSTAD
Dan tidak bijaksana jika mencoba melakukannya seorang diri. Pertanggung jawaban
terhadap urusan seperti ini selalu lebih gampang dihindari, jika engkau mem punyai
orang lain yang bekerjasama denganmu

DR. STOCKMANN (Tenang)


Langsung pada pokoknya, tuan-tuan! Apa yang tuan-tuan kehendaki?

ASLAKSEN
Barangkali lebih baik saudara Hovstad yang jelaskan?

HOVSTAD
O, jangan! Engkau saja, Aslaksen. Jelaskanlah….

ASLAKSEN
Jadi begini. Sekarang sesudah kami tahu bagaimana duduk perkara sebenarnya, kami
lalu jadi merasa aman juga untuk mempertaruhkan Monitor Rakyat di pihak Anda

DR. STOCKMANN
Kalian betul merasa aman? Bagaimana dengan pendapat umum? Apa kalian tidak
takut memancing prahara protes?

koleksi teater108 bali www.teater108.org 118


HOVSTAD
Kami sudah siap menghadapi

ASLAKSEN
Bahkan jauh sebelum prahara itu Anda mestinya bisa melakukan perubahan taktik
mendadak, Dokter! Segera sesudah serangan yang dilancarkan atas pemandian mem
punyai dampak seperti diinginkan…

DR. STOCKMANN
Segera sesudah mertuaku dan aku memborong saham dengan harga lumayan. itu
maksudmu bukan?

HOVSTAD
Pertama-tama, kukira demi alas an ilmiah, kau berhasrat menguasai perusahaan itu?

DR. STOCKMANN
Tentu saja. Dan sudah tentu juga demi alas an ilmiah maka si Musang Tua itu kubujuk
untuk jadi partner ku dalam rencana ini. Akan kami lakukan perombakan kecil di
pantai, pipa sedikit ditambal sulam. Dan untuk ini anggaran kota tidak sepeser pun
akan diminta. Dengan jalan begitu kukira semuanya akan berjalan baik.Bagaimana
pendapat kalian?

HOVSTAD
Aku setuju. tapi dengan pengertian, ada Monitor di belakangmu!

ASLAKSEN
Dalam masyarakat merdeka, pers sangat berwibawa, Dokter Stockmann! jangan
hendaknya Anda lupakan….

DR. STOCKMANN
Tidak diragukan lagi! Demikian juga halnya dengan pendapat umum. Kukira Anda
tetap berbicara atas nama perhim punan pemilik pemandian dan wisma peristirahatan.
Bukan begitu saudara Aslaksen?

ASLAKSEN
Ya. Perhim punan pemilik wisma! Tapi juga him punan anti minuman haram. Anda
boleh bersandar pada dua-duanya, Dokter!

DR. STOCKMANN
Sekarang, saudara-saudara. Katakanlah…ah, aku agak malu menegaskannya. Berapa
kalian dibayar?

HOVSTAD
Kuharap kau percaya kami, Dokter! Kamu sudah cukup gembira jika bisa memberi
bantuan sukarela padamu. Cuma sayang, kehidupan Monitor Rakyat agak kembang
kempis. Dari sudut keuangan tidak bisa dikatakan berhasil seperti diharapkan! Sayang
sekali jika kami harus gulung tikar. Terutama justru pada saat ini, ketika sedang
berlangsung begitu banyak soal di bidang politik umum yang harus ditanggapi.

koleksi teater108 bali www.teater108.org 119


DR. STOCKMANN
Aku mengerti. Aku tahu betapa sangat berat menjadi sahabat rakyat, seperti kalian
(Bersemangat) Tapi aku ini Musuh Rakyat! Ya, Musuh Rakyat. Lupakah kalian?
(Mondar-mandir) Di mana tempatku berpijak? Di mana aku berdiri?

HOVSTAD
Maskudmu?

ASLAKSEN
Dokter! Anda tentu tidak hendak….

DR. STOCKMANN
Bagaimana kalau dengan saham-saham itu aku menolak memberi se sen pun pada
kalian? Kalian harus ingat! Kami orang-orang kaya selalu tidak senang berpisah
dengan harta kami!

ASLAKSEN
Kuperingatkan kau, Dokter! Ingatlah bahwa urusan ini bisa kami beberkan dengan
gambaran sehitam-hitamnya!

DR. STOCKMANN
Ya, tentu! Dan engkaulah orangnya yang tepat untuk melakukan itu. Jika aku tidak
mauu menyelamatkan Monitor kalian, tidak ragu lagi, kalian pasti akan sampai pada
perbuatan demikian. Kalian akan memburuku, bukan? Kalian akan
mengumpankanku. Kalian akan membantaiku seperti srigala merobek-robek kelinci!

HOVSTAD
Itulah hukum alam. Setiap binatang….Demi kelangsungan dirinya! Kau pun tahu….

ASLAKSEN
Masing-masing kita harus mendapat makanan sendiri. Di mana saja kita bisa
mendapatkannya.

DR. STOCKMANN
Kalau begitu, pergi saja ke sepanjang selokan sana! Di situ tempat kalian. Dan carilah
makanan kalian itu! (mondar-mandir gelisah) Akan kuperlihatkan kepada kalian,
siapa binatang yang paling kuat di sini! (Mengambil payungnya dan menancamkan
ujung runcing pada mereka) Pergi! Sekarang juga!

HOVSTAD
Tidak akan berani kau menyerang kami…!

ASLAKSEN
Awas paying itu!

DR. STOCKMANN
Lompat lewat jendela! Kau, Hovstad!

koleksi teater108 bali www.teater108.org 120


HOVSTAD (Di dekat pintu ruang depan)
Apa kau gila, Dokter!?

DR. STOCKMANN
Kau juga Aslaksen! Lewat jendela! Lompat kataku! Cepat lakukan!

ASLAKSEN
Sabar, Dokter! Sabarlah! Anda tahu, saya bukan orang berbadan kuat. Saya tidak bisa
diperlakukan begini…(Berteriak) Tolong! Tolong!

NY. STOCKMANN, HORSTER DAN PETRA MASUK DARI RUANG TAMU

NY. STOCKMANN
Sabar Thomas! Apa yang kaulakukan?

DR. STOCKMANN (Masih mengancam pakai paying)


Ayo! Lompat, kataku! Sana! Ke sana, ke comberan asalmu!

HOVSTAD
Kapten Horster! Anda saksi kejadian ini! Serangan tanpa alas an…(Berlari ke ruang
depan)

ASLAKSEN (Kebingungan)
Aku harus mencari pasal pidana mengenai perkara semacam ini…

ASLAKSEN MELOLOSKAN DIRI MELALUI PINTU RUANG DAPUR

NY. STOCKMANN (Memegangi tangan suaminya)


Thomas! Ya, Tuhan! Kuasai dirimu!

DR. STOCKMANN (Menjatuhkan payung)


Minggat sudah mereka berdua. Setan keparat!

NY. STOCKMANN
Tapi apa yang mereka pinta Thomas?

DR. STOCKMANN
Nanti akan kuceritakan. Sekarang ada yang harus kukerjakan dulu (Pergi ke meja
tulis, menulis seuatu di selembar kartu pasien) Lihat, Katrine! Aku ingin engkau
membaca apa yang kutulis di sini.

NY. STOCKMANN
Tiga “TIDAK” besar-besar. Apa maksudmu?

DR. STOCKMANN
Akan kujawab sekarang (Memberikan kartu itu pada Petra) Ini, Petra. Suruh si
hidung buruk agar segera lari ke Musang Tua dan berikan kartu ini kepadanya. Cepat.
(Petra keluar membawa kartu itu) Tidak pernah aku mengira akan mendapat begitu
banyak kunjungan dari kaki tangan setan keparat seperti hari ini! Tapi aku tahu,

koleksi teater108 bali www.teater108.org 121


bagaimana harus meladeni mereka. Akan kuasah penaku sehingga menjadi sepucuk
lembing. Lalu akan kucelupkan ke dalam larutan empedu dan racun ular. Dan
kulempar berikut bak tintanya ke kepala mere yang tidak tahu malu itu!

NY. STOCKMANN
Tapi Thomas, bukankah kita akan pergi?

PETRA KEMBALI

DR. STOCKMANN
Bagaimana?

PETRA
Dia sudah pergi mengantarkannya

DR. STOCKMANN
Bagus. Pergi dari sini, katamu? Tidak. Kita akan tetap tinggal di sini, Katrine

PETRA
Kita tinggal di sini?

NY. STOCKMANN
Di kota ini?

DR. STOCKMANN
Ya. Di sini medan pertempuran. Di sinilah perjuangan akan dilangsungkan. Dan di
sinilah aku akan menang. Begitu celanaku selesai ditambal, aku akan keluar mencari
rumah. Kita perlu tempat tinggal buat musim dingin.

HORSTER
Tuan boleh tinggal di rumahku

DR. STOCKMANN
Boleh?

HORSTER
Ya, tentu. Di sana kamar cukup, sedangkan aku jarang di rumah

NY. STOCKMANN
Tuan baik sekali

PETRA
Terima kasih.

DR. STOCKMANN
Terima kasih banyak. Jadi persoalan ini juga sudah dapat diatasi, Katrine. Kini aku
dapat mulai kembali. Oh, Katrine, begitu banyak yang harus dikerjakan di sini.
Untunglah, kini waktuku cukup banyak. Aku mau menyampaikan padamu bahwa aku
sudah dipecat dari tempat mandi

koleksi teater108 bali www.teater108.org 122


NY. STOCKMANN
Ah, sudah kukira

DR. STOCKMANN
Mereka juga mau melarang aku berpraktek. Bisa saja. Masih ada orang-orang miskin,
orang-orang yang tidak bisa membayar. Sebetulnya merekalah yang paling
memerlukan aku. tapi bagaimana pun juga mereka akan mendengarkanku. Aku akan
bicara pada mereka sepanjang musim ini.

NY. STOCKMANN
Sayang, barangkali kau juga sudah lihat, sampai berapa jauh hasil kerja seperti itu.

DR. STOCKMANN
Kau betul-betul tidak masuk akal, Katrine.Apa aku harus membiarkan diriku diusir
dari lapangan karena pendapat umum, mayoritas besar dans egala kebiadaban itu?
Tidak, terima kasih. Lagipula yang kuinginkan sangat sederhana sekali, jelas dan
hakiki sifatnya. Aku ingin menghunjamkan ke kepala anjing-anjing geladak ini bahwa
orang-orang yang menyebut diri mereka liberal adalah musuh-musuh manusia
merdeka yang paling mematikan.
Program partai punya cara memusnahkan setiap kebenaran baru yang hendak
tumbuh. Pelaksanaan kepatuhan membuat moralitas dan keadilan menjadi sebuah
olok-olokan, hingga akhgirnya ia jadi begitu rupa hingga tidak bisa lagi dijadikan
pegangan hidup. Kapten Horster, apa menurut tuan orang tidak bisa diyakinkan
tentang ini?

HORSTER
Bisa saja. Aku tidak tahu banyak soal ini

DR. STOCKMANN
Apa tidak jelas bagi Tuan? Begini, Pemimpin-pemimpin partai harus ditiadakan.
Karena seorang pemimpin partai tak ubahnya seekor srigala,s eekor srigala yang lapar
terus, yang memerlukan sejumlah hewan-hewan kecil untuk dimakan atau
dikorbankan setiap tahun, jika ia ingin hidup terus. Lihatlah Hovstad dan Aslaksen.
Berapa banyak mahluk-mahluk lebih kecil telah mereka telan, atau kalau tidak,
mahluk-mahluk itu mereka pukuli dan siksa hingga mereka tidak bisa lagi jadi apa-
apa kecuali jadi pemilik rumah bisaa atau langganan Suara Rakyat. Mari Katrine.
Lihat sinra matahari itu. Alangkah jayanya ia masuk hari ini. Dan alangkah sedap dan
segarnya musim semi.

NY. STOCKMANN
Ya, Cuma kita tidak bisa hidup hanya dari sinar matahari dan udara musim semi,
Thomas.

DR. STOCKMANN
Apa boleh buat, kita terpaksa harus hidup sangat hemat. Tapi bukan itu yang jadi
beban pikiranku. Melainkan aku tidak tahu seorang pun juga yang punya semangat
cukup merdeka yang akan dapat melanjutkan pekerjaanku kelak.

koleksi teater108 bali www.teater108.org 123


PETRA
Jangan susahkan itu Ayah. Ayah punya banyak waktu. Adik-adik sudah pulang

EJLIF DAN MORTEN MASUK

NY. STOCKMANN
Kalian pulang begitu cepat

MORTEN
Kami berkelahi dengan beberapa anak lain waktu jam istirahat

EJLIF
Bukan begitu. Yang lain mengajak kami berkelahi

MORTEN
Ya. Lalu tuan Rorland mengatakan, kami lebih baik tinggal di rumah saja untuk
beberapa hari

DR. STOCKMANN
Aku tahu. Aku tahu. Kalian tidak perlu lagi kembali ke sekolah

ANAK-ANAK
Tidak kembali ke sekolah?

NY. STOCKMANN
Thomas….

DR. STOCKMANN
Kapan pun tidak. Aku akan mengajar kalian, supaya kalian tidak diajarkan hal-hal
palsu

ANAK-ANAK
Hore…

DR. STOCKMANN
Aku akan jadikan kalian manusia merdeka dan berpengetahuan. Petra, kau harus
Bantu Ayah

PETRA
Tentu saja

DR. STOCKMANN
Dan pelajaran akan diberikan dalam ruangan di mana aku dicap sebagai musuh
rakyat. tapi kita harus lebih banyak lagi. Aku memerlukan setidaknya dua belas orang
gelandangan bisaa

NY. STOCKMANN
Kau tidak akan berhasil mengumpulkan mereka

koleksi teater108 bali www.teater108.org 124


DR. STOCKMANN
Coba kita lihat (Pada anak-anak) Apa tidak ada anak-anak di jalan yang kalian kenal?
Anak-anak gelandangan bisaa?

MORTEN
Tentu. Banyak.

DR. STOCKMANN
Bagus. Bawa sebagian dari mereka. Aku mau mengadakan percobaan dengan ayam
kampong. Siapa tahu di antara mereka ada yang punya otak cerdas.

MORTEN
Lalu apa yang akan kami lakukan kalau kami sudah berjiwa merdeka dan manusia
berpengetahuan?

DR. STOCKMANN
Lalu kalian harus mengusir seluruh srigala ke dalam hutan

EJLIF AGAK BINGUNG. TAPI MORTEN BERSORAK SAMBIL MELOMPAT

NY. STOCKMANN
Asal saja bukan srigala-srigala itu yang memburu kau Thomas.

DR. STOCKMANN
Kau gila Katrine. Memburuku? Aku, orang terkuat di kota ini?

NY. STOCKMANN
Terkuat? Kini?

DR. STOCKMANN
Ya. Malahan lebih dari itu. Aku bisa mengatakan lakilaki terkuat di dunia

MORTEN
Ayah sungguh-sungguh?

DR. STOCKMANN (Melunakkan suaranya)


Jangan katakan pada orang. Tapi aku sudah melakukan sebuah penemuan baru

NY. STOCKMANN
Ada lagi?

DR. STOCKMANN
Ya, kenapa tidak? (Mengumpulkan mereka semua di sekelilingnya, lalu bicara dengan
penuh keyakinan) Pokok dari penemuan ini adalah bahwa lelaki yang terkuat di
seluruh dunia adalah lelaki yang berdiri seorang diri.

NY. STOCKMANN (Tersenyum sambil menggelengkan kepala)


Oh, Thomas, Thomas….

koleksi teater108 bali www.teater108.org 125


PETRA (Memegang tangan ayahnya)
Ayah!

LAYAR TURUN

SELESAI

koleksi teater108 bali www.teater108.org 126

Anda mungkin juga menyukai