Anda di halaman 1dari 6

BAHAN AJAR KELAS III

(Rabu, 22 Juli 2020)


Muatan Pelajaran: Perkembangan Peserta Didik (PPD)
BAB I
CERITA RAKYAT
3.1 Menjelaskan apa itu cerita Rakyat
3.2 Mengenal ciri- ciri dari cerita rakyat
3.3 Fungsi cerita rakyat
3.4 Jenis- jenis cerita rakyat
3.5 Macam- macam cerita rakyat
3.6 Unsur- unsur cerita rakyat

RINGKASAN MATERI
3.1.1 Cerita Rakyat adalah Cerita pada masa lampau yang menjadi ciri
khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka ragam
mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing- masing
bangsa.
3.1.2 Ciri- ciri cerita rakyat
1. Cerita rakyat disampaikan secara lisan
2. Disampaikan secara turun- temurun
3. Tidak diketahui siapa pertama kali membuatnya
4. Karya nila- nilai luhur
5. Bersifat tradisional
6. Memiliki banyak versi dan variasi
7. Mempunyai bentuk- bentuk klise dalam susunan atau cara
pengungkapannya.
3.1.3 Fungsi cerita rakyat
1. Sebagai sarana hiburan
2. Sebagai sarana pendidikan
3. Sebagai sarana penggalang
4. Sebagai sarana pengokoh nilai- nilai sosial budaya
3.1.4 Jenis- jenis cerita rakyat
1. Mitos adalah cerita prosa rakyat yang dianggap benar- benar terjadi
setelah dianggap suci oleh empunya dan peristiwanya terjadi di dunia
lain atau bukan di dunia yang seperti kita kenal sekarang ini dan
terjadi di masa lampau.
2. Legenda adalah prosa rakyat yang mempunyai ciri yang mirip dengan
mitos yaitu dianggap benar- benar terjadi tetapi tidak dianggap suci.
3. Dongeng adalah prosa rakyat yang dianggap benar- benar oleh yang
empunya cerita dan donggeng tidak terkait waktu maupun tempat.
3.1.5 Macam- macam cerita rakyat
1. Legenda merupakan cerita rakyat yang mengisahkan riwayat
terjadinya suatu tempat atau wilayah.
2. Sage merupakan cerita rakyat yang didasarkan peristiwa sejarah
bercampur dengan fantasi rakyat.
3. Mitos merupakan cerita rakyat yang berhubungan dengan kepercayaan
terhadap pada suatu benda yang dipercaya benda gaib.
4. Fabel merupakan cerita rakyat menokohkan binatang sebagai lambang
pengajaran moral.
5. Pararel merupakan cerita rakyat yang tokohnya adalah manusia dan
hewan.
6. Jenaka merupakan cerita rakyat tentang perilaku orang bodoh, orang
malas, atau cerdik masing- masing dilukiskan secara humor.
7. Cerita terbingkai merupakan cerita yang didalamnya cerita lagi.
8. Parabel merupakan cerita yang menggambarkan cerita moral dengan
para tokoh benda mati.
3.1.6 Unsur- unsur cerita rakyat
1. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun cerita dari dalam.
 Tema adalah pikiran yang dipakai sebagai dasar pengarang,
pokok pikiran, pengarang, ide pokok permasalahan.
 Alur adalah jalannya cerita, rangkaian peristiwa yang
membentuk cerita dengan dasar hubungan sebab akibat.
 Latar merupakan keterangan tentang tempat, waktu, dan
suasana , tempat/ waktu terjadinya peristiwa.
 Tokoh dan penokohan adalah lukisan watak pelaku, cara
pengarang menggambarkan watak tokoh.
 Sudut pandang
 Amanat
2. Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar karya sastra atau
cerita namun turut menentukan bentuk dan isi suatu karya/ cerita.
TUDI BUKI DAN LADO BUKI
Sabu adalah sebuah pulau kecil, dahulu merupakan bagian dari
Kabupaten Kupang, namun sekarang telah menjadi kabupaten tersendiri yang
bernama Kabupaten Sabu Raijua.
Penduduk pulau Sabu disebut orang Sabu. Orang Sabu sangat terkenal
karena gemar merantau dan ulet dalam bekerja.
Diceritakan bahwa sabu pernah hidup dua orang anak yatim piatu. Yang
kakak bernama Tudi Buki dan yang adik bernama Lado Buki. Semasa kecil,
keduanya hidup sebagai pengemis. Mereka masuk keluar kampung dan
mengemis dari rumah ke rumah.
Aetelah menjadi remaja, kedua anak yatim piatu ini ingin mengubah
hidup. Lado Buki ingin bekerja. Ia mulai belajar menyadap pohon lontar. Nira
lontar sangat manis dan enak diminum, dan dapat juga dimasak menjadi gula
merah. Gula Sabu banyak dikenal di NTT karena sangat lezat, kental dan tahan
lama.
Karena baru belajar menyadap lontar, hasil nira yang diperoleh hanya
sedikit. Nira yang sedikit itu diminum sendiri oleh Lado Buki. Adiknya Tudi
Buki hanya mendapat sisa nira yang banyak ampasnya. Sisa nira yang banyak
ampas itu pun masih harus dibagikan oleh Tudi Buki kepada anak anjing
kesayangannya. Demikianlah perlakuan Lado Buki terhadap adiknya.
Walaupun tidak menyukai tindakan kakanya, Tudi Buki tidak menaruh dendam
pada kakaknya. Ia tidak melawan atau mencomel bila disuruh oleh kakaknya.
Pada suatu hari Lado Buki mengajak Tudi Buki bersama anak anjing
kesayangannya untuk pergi menyadap lontar. Setiba di atas pohon lontar,Tudi
Buki dan anak anjingnya disuruh berdiri di bawah pohon lontar. Setiba di atas
pohon lontar, Lado Buki mengambil nira yang telah terkumpul. Hari ini cuaca
cerah sehingga nira yang terkumpuil cukup banyak. Seperti biasanya, Lado
Buki minum sampai puas. Setelah itu Lado Buki menyuruh Tudi Buki
membuka mulut dan menengadah ke atas. Lado Buki hendak menuangkan nira
yang sisa dari atas pohon lontar ke mulut Tudi Buki. Tetapi nasib sial menimpa
Tudi Buki. Sementara nira dituang dari atas pohon, pisau di pinggang Lado
Buki terlepas dari sarungnya. Pisau itu jatuh tertancap di mulut Tudi Buki yang
sedang menganga. Mulut dan kerongkongan Tudi Buki terluka parah. Ia jatuh
bersimbah darah.
Lado Buki bergegas turun, tapi nyawa adiknya tidak tertolong. Tudi Buki
meninggal. Lado Buki lalu menggali lubang dan menguburkan adiknya di
tempat itu juga.
Setelah itu Lado Buki pulang ke rumah mereka. Tetapi anak anjing
kesayangan Tudi Buki tetap tinggal di kuburan tuannya. Anak anjing itu
tampak murung. Ia kadang- kadang melolong panjang seolah- olah memanggil
tuannya.Tidak berapa lama kemudian anak anjing itu mulai mengais tanah
kuburan Tudi Buki. Sehari semalam anak anjing itu bekerja keras. Dengan
keempat kakinya ia berhasil mengeluarkan semua tanah galian di kubur
tuannya. Mayat Tudi Buki tersembul keluar. Darah beku di mulut dan leher
mayat tudi Buki dijilat sampai bersih. Setelah itu suatu mujizat terjadi. Tudi
Buki hidup kembali. Ia lalu bangkit dan menuntun anak anjing kesayangannya
untuk meninggalkan tempat itu. Keduanya pergi jauh. Mereka ingin mencari
tempat baru untuk memulai hidup baru.
Akhirnya mereka tiba di suatu pantai di bagian barat pulau Sabu. Di
pantai itu Tudi Buki menyadap lontar dan mengumpulkan berbagai hasil laut .
anjing Tudi Buki semakin besar dan kuat. Anjing itu selalu membantu Tudi
Buki degan setia.
Hasil usaha Tudi Buki selalu dijual ke kota. Lama kelamaan Tudi Buki
menjadi orang kaya. Ia mulai terkenal. Pada suatu waktu cerita tentang Tudi
Buki sampai ke telinga lado Buki. Pada mulanya Lado Buki tidak percaya.
Karena itu ia ingin pergi menemui Tudi Buki. Ternyata benar, Tudi Buki masih
hidup dan sudah kaya.
Setiba di rumah Tudi Buki, Lado Buki segera memperkenalkan diri
sebagai kakaknya. Keduanya lalu berpelukan dalam keharuan yang dalam. Air
mata mereka berlinang mengenang masa kecil mereka yang penuh derita. Tidak
ada rasa dendam yang tergores di hati Tudi Buki. Namun jauh di lubuk hati
Lado Buki tersimpan rasa iri pada keberhasilan adiknya. Pada suatu ketika
Lado Buki meminta petunjuk dari adiknya tentang cara berusaha untuk menjadi
kaya.
Tudi Buki lalu menceritakan usahanya mengumpulkan hasil laut. Setelah
itu Lado Buki juga terjun dalam usaha itu. Setiap hari sebelum fajar
menyingsing Lado Buki sudah pergi ke laut sendirian. Ia bermaksud untuk
mengumpulkan hasil sebanyak-banyaknya. Tetapi untung tak dapat diraih,
malang tak dapat ditolak. Nasib naas menimpa Lado Buki. Suatu pagi ketika
Lado buki sedang menyelam mencari hasil laut, tiba- tiba seekor buaya merah
menerkamnya. Lado Buki tewas mengenaskan. Mayatnya kemudian terapung
dan terdampar di pantai. Mayat itu dikuburkan dalam suatu upacara yang
khidmat.
Cerita ini mungkin pernah terjadi, mungkin juga tidak. Tetapi hikmah
cerita ini tidak pernah surut ditelan masa. Hati yang culas penuh iri dan
kemunafikan tidak pernah mendendam, dan suka mengampuni disertai keuletan
dan kerja keras selalu membawa berkat. Kehidupan Tudi Buki dan
keberhasilannya adalah contoh yang patut diteladani oleh kiita semua.
TUGAS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK (PPD)
SOAL:
1. Apa yang dimaksud dengan Cerita Rakyat?
2. Sebutkan 3 ciri Cerita Rakyat!
3. Sebutkan dan jelaskan jenis- jenis Cerita rakyat!
4. Bacalah Cerita Rakyat Tudi Buki dan Lako Buki dan jawablah
pertanyaan di bawah ini:
a. Orang Sabu sangat terkenal karena . . . .
b. Apakah Tudi Buki menaruh dendam terhadap tindakan
kakaknya yang tidak adil? Jelaskan!
c. Bagaimana cara Tudi Buki sehingga ia menjadi kaya?
d. Bagaiman akhir kisah hidup Lado Buki?

Anda mungkin juga menyukai