Anda di halaman 1dari 4

RIVIEW JURNAL : Jargon Petugas Keamanan Golden Vienna 1 Rawa Buntu Kecamatan

Serpong

Oleh
Yoga Dwi Syahputra
Univeristas Pamulang

I) Identitas Jurnal

Jargon Petugas Keamanan Golden Vienna 1 Rawa Buntu Kecamatan


Judul
Serpong

Rian Wahyu Ginanjar1), Tri Pujiati2)


Penulis
Universitas Pamulang

Diterbitkan oleh : Jurnal Sasindo Unpam

Volume & Halaman : Volume 6, Nomor 2, Desember 2018, Hal 66-85


Lembaga Penerbit
Jurnal
openjournal.unpam.ac.id/

DOI: http://dx.doi.org/10.32493/sasindo.v6i2.65-85

II) Deskripsi Jurnal


A. Abstrak
Aritikel ini mendeskripsikan mengenai penggunaan jargon yang digunakan oleh petugas
keamanan Golden Vienna 1 Rawa Buntu kecamatan Serpong, bentuk lingual jargon dan
alasan penggunaan jargon petugas keamanan Golden Vienna 1 Rawa Buntu. Penelitian
tersebut menggunakan metode deskriptif kualitatif. Menurut hasil penelitan ditemukan
bahwa terdapat kode jargon yang digunakan petugas keamanan. Kode jargon tersebut
terdiri atas 3 jenis sandi, yakni sandi angka, sandi alphabet dan sandi kata.

B. Tujuan Utama Penelitian


Tujuan utama penelitian tersebut adalah mempelajari penggunaan jargon yang digunakan
oleh petugas keamanan Golden Vienna 1 Rawa Buntu dan makna dari jargon tersebut.
Adapun dalam penelitian ini mengkaji jargon sebagai sandi yang digunakan oleh petugas
keamanan. Alasan peneliti memilih jargon sebagai objek penelitianya adalah jargon
merupakan bentuk variasi bahasa unik yang menarik untuk dikaji. Jargon hanya
digunakan oleh suatu kelompok tertentu dan merupakan salah satu bentuk variasi bahasa
yang sulit dimengerti orang lain diluar kelompok tertentu tersebut.
C. Jenis Penelitian
Penelitian tersebut merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif , yakni metode yang
menggunakan penggambaran secara menyeluruh tentang bentuk, fungsi dan makna
ungkapan.

D. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data


Sumber data yang didapatkan dari penelitian tersebut adalah dari tuturan anggota security
melalui media berupa Handy Talky (HT) dan wawacara secara langsung dengan anggota
security yang bersangkutan. Sumber data yang didapatkan penulis bersumber dari
peristiwa tutur anggota petugas security komplek Golden Vienna1 dan wawancara
dengan Danru (komandan regu) 2. Dan penulis mengumpulkan data sekunder dari
sumber dan referensi lainya.

E. Temuan Hasil Penelitian


Temuan dari penelitian tersebut, dideskripsikan bahwa bentuk jargon yang digunakan
oleh petugas keamanan Golden Vienna 1 Rawa Buntuk adalah sebagai berikut.
1. Bentuk Lingual ‘Kata’ Pada Jargon Petugas Keamanan Golden Vienna 1 Rawa
Buntu kecamatan Serpong.
Jargon berupa ‘Kata’ yang digunakan oleh petugas seperti Ambon, Bandung, Cepu,
Demak, Endeh, Flores, Garut, Halong, Irian, Jepara, Kendal, Lombok, Medan,
Nagrek, Opak, Pati, Quibek, Rembang, Solo, Timur, Ungaran, Viktor, Wilis, X-tra,
Yongki, Zainal. Jargon tersebut merupakan sandi ‘kata’ dengan mengambil huruf
alphabet pertama dari kode kode tersebut.

2. Bentuk Lingual ‘Frasa’ Pada Jargon Petugas Keamanan Golden Vienna 1 Rawa
Buntu kecamatan Serpong.
Adapun bentuk lingual frasa pada jargon petugas keamanan yakni seperti Bandung 1,
Bandung 2, Bandung 3, Bandung 4, Bandung 5, dan seterusnya. Kode sandi tersebut
merupakan bentuk frasa numeralia. Jargon berupa ‘frasa’ numeralia memiliki makna
disetiap angka dibelakang kode. Adapun jargon berupa ‘frasa’ nomina seperti Halong
Pati, Pos Terpadu, Halong Timur, Melingkar-Lingkar, Kendal Lombok, Bandung-
Bandung, Solo Garut. Makna jargon tersebut untuk memberi informasi kepada
petugas yang diberikan nama sesuai kode tersebut.

3. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Jargon Pada Petugas Keamanan Golden Vienna


1 Rawa Buntu Kecamatan Serpong.
Penggunaan sandi/jargon dalam berkomunikasi yaitu untuk memudahkan dalam
penyampaian informasi, agar informasi tidak melebar, pesan dapat disampaikan
dengan singkat, jelas dan efektif. Kata sandi/jargon digunakan dengan tujuan untuk
membedakan antara petugas keamanan dengan masyarakat di luar dari petugas
keamanan tersebut.

F. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penelitan tersebut yakni bentuk lingual pada jargon petugas
keamanan Golden Vienna 1 terdiri dari bentuk kata, frasa numerial dan frasa nominal.
Lalu, makna jargon ditinjau dari komponen tutur berdasarkan teori SPEAKING yaitu
Setting and Scene, Participants, Ends : Purpose and Goal, Act Sequences, Key : Tone or
Spirit of Act, Instrumentalities, Norms Of Interaction And Interpretation, dan Genres.
Dan alasan peneliti mengkaji penggunaan sandi/jargon dalam berkomunikasi yaitu untuk
memudahkan dalam penyampaian informasi, agar informasi tidak melebar, pesan dapat
disampaikan dengan singkat, jelas dan efektif.

G. Komentar Reviewer
Secara keseluruhan penelitian yang dilakukan secara objektif ini menghasilkan temuan
temuan baru mengenai jargon yang digunakan profesi keamanan lingkungan. Menambah
wawasan tentang sandi sandi yang digunakan untuk mempermudah dalam melaksanakan
tugasnya.

H. Rekomendasi Reviewer
Artikel ini bisa menjadi referensi para peneliti dibidang ilmu linguistik untuk
mengembangkan pemikiran dan konsepnya mengenai kebahasaan.

I. Referensi
Chaer, Abdul. 2009. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta : Rineka Cipta.

Holmes, Janet. 2001. An introduction to Sociolinguistics (Second edition). London;


Longman.

Hymes, Dell. 1972. Models of Interactions of Language and Social Life. Eds Direction in
Sociolinguistics. New York: Rinehart And Winston Inc.

Laksana, I Ketut. 2009. Tabu Bahasa: Salah Satu Cara Memahami Kebudayaan Bali.
Bali: Udayana Universty Press.

Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudaryanto. 1986. Metode Linguistik: Ke Arah Memahami Metode Linguistik.


Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Sumarsono. Sosiolinguistik. 2007. Yogyakarta: Sabda dan Pustaka Pelajar.


Soerjono, Soekanto. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Wijana, I Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi. 2006. Sosiolinguistik: Kajian Teori dan
Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wijana, I Dewa Putu. 2008. Kata-kata Kasar dalam Bahasa Jawa dalam Jurnal
Humaniora Volume 20, Nomor 3 Yogyakarta: Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Gadjah Mada.

Anda mungkin juga menyukai