Anda di halaman 1dari 34

STATIKA

Gaya –Gaya dan Keseimbangan Gaya

Dr. Mufti Amir Sultan, S.T., M.T.


Gaya serta sifat-sifatnya perlu difahami
dalam ilmu STATIKA karena dalam ilmu
tersebut, mayoritas membicarakan
tentang gaya, sedang STATIKA adalah
merupakan mata kuliah dasar keahlian
yang perlu dimengerti oleh semua
sarjana Teknik Sipil
kendaraan yang lewat adalah merupakan
suatu beban luar yang ditampilkan dalam
bentuk gaya.

struktur jembatan
gaya

3 Copyright 2009
Pengertian tentang Gaya dan Garis
Kerja Gaya
Gaya adalah merupakan vektor yang mempunyai
besar dan arah.

Penggambarannya biasanya berupa garis dengan


panjang sesuai dengan skala yang ditentukan. Jadi
panjang garis bisa dikonversikan dengan besarnya
gaya.
CONTOH

Orang berdiri dengan berat 50 kg

arah berat = kebawah (sesuai arah


Panjang gravitasi) ditunjukkan dengan gambar
gaya 1 cm anak panah ke bawah
dengan skala 1 cm = 50 kg

Jadi 50 kg adalah gaya yang diakibatkan oleh orang berdiri


tersebut dengan arah gaya kebawah yang diwakili sebagai
gambar anak panah dengan panjang 1 cm karena panjang 1 cm
setara dengan berat 50 kg.
CONTOH

Batu diatas meja dengan berat 10 kg

Panjang gaya
= 1 cm
Arah berat = kebawah (sesuai arah
gravitasi) ditunjukkan dengan gambar
anak panah dengan skala 1 cm = 10 kg

Jadi 10 kg adalah gaya yang diakibatkan oleh batu yang


menumpu di atas meja dengan arah gaya ke bawah yang
diwakili sebagai gambar anak panah dengan panjang
1 cm karena panjang 1 cm setara dengan gaya 10 kg.
CONTOH
Jadi 15 kg adalah gaya yang diberikan oleh orang untuk
mendorong mobil mogok dengan arah kesamping kanan,
yang diwakili sebagai gambar anak panah dengan
panjang 1 cm karena 1 cm setara dengan 15 kg.

15 kg
Orang mendorong mobil mogok
kemampuan orang mendorong
tersebut adalah 15 kg.

1 cm Panjang gaya

Arah dorongan kesamping kanan


ditunjukkan dengan gambar anak panah
arah kesamping dengan skala 1 cm = 15 kg
Garis kerja gaya adalah garis lurus yang melewati
gaya

*
Garis kerja gaya orang yang mempunyai
berat 50 kg tersebut adalah vertikal
Garis kerja gaya

Orang dengan berat 50 kg

garis kerja gaya

15 kg Garis kerja gaya untuk


mendorong mobil mogok
tersebut adalah horisontal
Titik tangkap gaya adalah titik awal bermulanya
gaya tersebut.

titik tangkap gaya


Titik tangkap gaya

50 kg
gaya

15 kg

mobil mogok diatas jembatan, roda mobil serta


tumpuan tangan orang yang mendorong adalah
merupakan titik tangkap gaya.
Sifat Gaya
Gaya dan titik tangkap gaya bisa dipindah-
pindahkan asal masih dalam daerah garis kerja
gaya

Posisi gaya K lama Posisi gaya K baru

garis kerja gaya Posisi gaya K1 lama

K1

Posisi gaya K1 baru


Penjumlahan Gaya
Penjumlahan gaya bisa dilakukan secara analitis maupun grafis.

Penjumlahan secara grafis


P1, P2 adalah gaya-gaya yang akan
dijumlahkan
A C
Urut-urutan penjumlahan
P1 R = K1 + K2
 Buat urut-urutan penjumlahan
garis sejajar dengan P1 dan P2 di
ujung gaya, (P1 di ujung K2 dan
sehingga P2 di ujung P1 )
D membentuk bentuk jajaran
K2 B genjang D.A.C.B
 Salah satu diagonal yang panjang
Titik tangkap gaya tersebut yaitu R adalah
merupakan jumlah dari P1 dan P2

11
Penjumlahan Gaya
Penjumlahan 2 gaya yang sebidang, tapi titik tangkapnya tidak sama..

P1 , P2 adalah gaya-gaya yang


R = P1 + P2 akan dijumlahkan. Kedua gaya
tersebut tidak mempunyai titik
A B tangkap yang sama, tapi masih
sebidang.
P2
Urut-urutan penjumlahan
K1
Posisi awal (P1) 1. Gaya P1 dipindah searah
C garis kerja gaya sampai garis
0
P1 kerja gaya P1 bertemu
dengan garis kerja gaya P2 ,
pertemuannya di titik 0..

2. Buat garis-garis sejajar gaya 3. Buat garis-garis sejajar gaya


P1 dan P2 di ujung-ujung P1 dan P2 di ujung-ujung gaya
gaya yang berlainan yang berlainan sehingga
sehingga membentuk suatu membentuk suatu jajaran
jajaran genjang, OABC genjang, OABC
12
Penjumlahan Gaya
Penjumlahan 2 gaya yang sebidang, tapi titik tangkapnya tidak sama..

P1 , P2 adalah gaya-gaya yang


akan dijumlahkan. Kedua gaya
tersebut tidak mempunyai titik
tangkap yang sama, tapi masih
sebidang.

Urut-urutan penjumlahan

1. Gaya P1 dipindah searah


garis kerja gaya sampai garis
kerja gaya P1 bertemu
dengan garis kerja gaya P2 ,
pertemuannya di titik 0..

2. Buat garis-garis sejajar gaya 3. Buat garis-garis sejajar gaya


P1 dan P2 di ujung-ujung P1 dan P2 di ujung-ujung gaya
gaya yang berlainan yang berlainan sehingga
sehingga membentuk suatu membentuk suatu jajaran
jajaran genjang, OABC genjang, OABC
13
TUGAS 1

Hitung besar resultante dari


ketiga gaya tersebut
K2
A B
K1 = 5,X kN
K1 K2 = 8,X kN
K3 = 10,X kN
X = angka terakhir NIM

0
K3 C
TUGAS 1
K1
K2

K3

Hitung besar resultante dari


ketiga gaya tersebut
K1 = 5,X kN
K2 = 8,X kN
K3 = 10,X kN
X = angka terakhir NIM
•Hitung resultante dari gaya berikut ini

K1

K3 K4
K2

16
a

b1

D
K2
K1

R
A K1
K3 O
B K2 K4
C
c

K3
titik tangkap
O’ d

K4
R’

17
Penjumlahan secara analitis

Dalam penjumlahan secara analitis, perlu menentukan titik pusat


(salib sumbu) koordinat, yang mana biasanya sering dipakai
adalah sumbu oxy.
Didalam salib sumbu tersebut gaya-gaya yang akan dijumlahkan,
diproyeksikan
y
K2

K1

O x

18
Penjumlahan secara analitis

K1
K1 y

a y
O x
K1x
K2 y K2

 x
O K2x

19
y

K2
K1x = K1 cos a K2 y

K1y = K1 sin a K1
K1 y
K2x = K2 cos 
K2y = K2 sin 
a 
x
O
K 2x
K 1x

Semua komponen yang searah ox dijumlahkan demikian juga


yang searah dengan oy.
Rx = K1x + K2x Rx = SKx
Ry = K1y + K2y Ry = SKy

Jumlah gaya total yang merupakan penjumlahan secara analitis


dari komponen-komponen tersebut

20
•KESIMPULAN

• Gaya adalah suatu besaran vektor yang


mempunyai besar dan arah serta
diketahui letak titik tangkapnya.
• Gaya bisa dipindah-pindah sepanjang
garis kerja gaya
• Penjumlahan gaya-gaya bisa dilakukan
secara grafis ataupun analitis.
• Penjumlahan gaya lebih dari 4 buah bisa
memakai cara grafis dengan bantuan
polygon batang.

21
CONTOH 01
Tentukan resultan dari komposisi gaya-gaya dan arahnya pada
gambar di bawah ini.

22
Penyelesaian

23
CONTOH 02
Tentukan resultan dari komposisi gaya-gaya dan arahnya pada
gambar di bawah ini.

24
Penyelesaian

25
26
CONTOH 3
Tentukan resultan dari komposisi gaya-gaya dan arahnya pada
gambar di bawah ini.

27
PENYELESAIAN
Resultan pada sumbu X,
Rx = S Kx = P1 cos a1 + P2 cos a2 + P3 cos a3
= (8).cos 145o + (10).cos 30o + (5).cos 305o
= – 6,553 + 8,660 + 2,868
Rx = + 4,975 ton (kekanan).

Resultan pada sumbu Y,


Ry = S Ky = P1 sin a1 +P2 sin a2 + P3 sin a3
= (8). sin 145o + (10). sin 30o + (5). sin 305o
= 4,589 +5,000 – 4,096
Ry = + 5,493 ton (keatas)

Resultan R  Rx2  R y2  4,9752  5,4932  7,411 ton

Rx 4,975
Arah tan     0,9057   arctan(0,9057)  42,16 0
Ry 5,493

28
PENYELSAIAN
Momen terhadap sumbu X,
Mx = P1x . y1 + P2x . y2 + P3x . y3
= (8).cos 145o(2)+ (10).cos 30o (4)+(5).cos 305o.(3)
= – 13,106 + 34,641 + 8,604
Mx = 30,138 t.m’.

Momen terhadap sumbu Y,


My = P1y . x1 + P2y . x2 + P3y . x3
= (8). sin 145o .(2) + (10). sin 30o .(4) + (5). sin 305o.(5)
= 9,177 + 20,000 – 12,287
My = 16,890 t.m’.

xs 
 My 
16,890
 3,074 m
Ry 5,493

Mx 30,138
ys    6,058 m
Rx 4,975

29
xs 
 My

16,890
 3,074 m ys 
Mx

30,138
 6,058 m
Ry 5,493 Rx 4,975

6,058

3,074

30
Contoh 04
Tentukan letak titik berat luasan bangun pada gambar berikut ini

31
Penyelesaian
Atau

Besar resultan,
R = Ptotal = P1 + P2 + P3

Letak titik tangkap gaya resultan,


x . R = P1 . x1 + P2 . x2 + P3 . x3

P1.x1  P 2.x 2  P3.x3


x
R

P1.x1  P 2.x 2  P3.x3


x
P1  P 2  P3

32
•TUGAS 01
Tentukan resultan dari komposisi gaya-gaya dan arahnya pada
gambar di bawah ini.

X = angka terakhir NIM

33
PERTEMUAN BERIKUTNYA……………

34

Anda mungkin juga menyukai