Bencana alam yang menimpa suatu daerah dapat terjadi secara tiba-tiba di mana saja
dan kapan saja sehingga dibutuhkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi
bencana tersebut. Namun, jika antisipasi bencana telah dilakukan dan masih terjadi bencana
maka dibutuhkan pengelolaan yang tetap dalam menghadapi bencana tersebut khususnya
dalam merawat korban akibat bencana.
Secara geografis wilayah Indonesia terletak di dalam jalur lingkaran bencana gempa
(ring of fire) yang berpotensi memicu berbagai kejadian bencana alam yang besar. Indonesia
juga memiliki lebih 500 gunung berapi diantaranya 128 statusnya masih aktif[1]
Penanganan korban pasca bencana sangat penting karena hal ini dapat menurunkan
angka morbiditas dan mortalitas dari korban bencana. Data menunjukkan bahwa korban
terbanyak terdampak bencana adalah kasus bedah.
Pengelolaan kasus bedah terdampak bencana standarnya adalah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran dokter bedah dalam menangani korban
bencana sangat vital.
Melihat potensi dokter bedah dalam manajemen bencana, saya tertarik untuk membuat
penelitian deskriptif terkait peran dokter bedah dalam menangani korban akibat bencana
alam.