Anda di halaman 1dari 17

HALAMAN PENGESAHAN

 
Laporan Lengkap Genetika dengan judul praktikum “Medium
Pemeliharaan Lalat Buah (Drosophila melanogaster)” yang disusun oleh :  
nama : Fitria Ramadhana
NIM : 1714040007
kelas : Pendidikan Biologi A
kelompok : VI (Enam)
telah diperiksa dan dikoreksi oleh Asisten dan Koordinator Asisten maka
dinyatakan diterima.

Makassar, September 2019


Koordinator Asisten, Asisten,

Muhammad Habil Ahmad Ahmad Fathurrahman Hala


NIM : 161414 2011 NIM : 1514141002

Mengetahui:
Dosen Penanggungjawab,

Hartati., S.Si.,M.Si.,Ph.D._
NIP. 19740405 200003 2 00

1
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan…………………………………………......…...…..1
Daftar Isi…………………………………………………………………...2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………..3
B. Tujuan Praktikum………………………………………….4
C. Manfaat Praktikum………………………………………...4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Lalat Buah………………………………………………....5
B. Medium Lalat Buah…………………………………….….6
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas
Medium Lalat Buah…………………………………….….8
BAB III METODE PRAKTIKUM
A. Waktu danTempat………………………………….….….9
B. Alat dan Bahan…………………………………………....9
C. Prosedur Kerja……………………………………………10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan………………………………………..13
B. Pembahasan……………………………………………...13
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………15
B. Saran……………………………………………………..15
Daftar Pustaka…………………………………………………………..17

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tuhan sebagai pencipta bumi beserta seluruh isinya dengan sebaik
mungkin. Beberapa diantara ciptaan tuhan yaitu makhluk hidup seperti manuisa.
Manusia tentunya tidak dapat hidup sendiri dalam bumi yang sebesar ini. Tentu
beberapa makhluk hidup lainnya seperti hewan, tumbuhan, mikroorganisme dan
beberapa lainnya. Tuhan pun pasti sudah mengatur bagamana fungsi atau peranan
dari masing-masing ciptaannya. Dengan berbagai macam wujud.
Generasi manusia selanjutnya tentu harus melakukan perkembangbiakan
baik yang sesuai dengan carana masing-masing. Baik secara aseksual maupun
seksual, secara aseksual pada umumnya dilakukan oleh mikroorganisme dan
seksual biasanya dilakukan oleh manusia maupun bebrapa hewan. Secara lebih
terperinci dalam proses perkembangbiakan biasanya terjadi penggabungan materi
genetik dari jantan maupun betina. Maka dari itu kita mempelajari genetika. Yang
dimana genetika merupakan ilmu tentang pewarisan sifat.
Genetika mempelajari proses penurunan sifat dari orang tua keanak-
anaknya atau ke genaris berikutnya. Tentunya genetika mencakup pula proses
penurunan sifat bukan hanya pada manusia maupun pada hewan. Pada praktikum
kali ini, akan diamati bagaimana proses penurunan sifat pada hewan, yang lebih
khususnya lalat buat. Unit ini khususnya membahas proses pembuatan medium
pemeliharaan pada lalat buah atau Drosophilla melanogaster.
Lalat buah memiliki berbagai jenis ratusan bahkan ribuan spesies di muka
bumi. Tidak satupun dari masing-masing spesies lalt buah yang memiliki kode
genetik yang sama persis dsatu dengan yang lainnya, meskipun berasal dari orang
tua yang sama. Sama halnya dengan semua mahkluk hidup yang ada di muka
bumi. Terdapat lalat buah yang bermata lain dengan yang lainnya.
Lalat buah pada umumnya ditemukan pada buah yang tidak memiliki
kemasan atau seperti tempat-tempat yang kurang bersih contohnya seperti pasar.
Seperti yang kita lihat ketika kita ke pasar banyak ditemukan lalat buah yang

3
bertebrangan disekitar buah yang mulai membusuk pula ataupun pada buah yang
telah matang optimal. Lalat buah termasuk dalam salah satu jenis hewan yang
biasa kita temui, tak hanya dipasar namun dirumah kita sendiri pun biasa terdapat
lalat buah. Saat kita membiarkan buah mangga ataupun buah-buah yang lainnya
yang telah masak sempurna bahkan hampir busuk dibiarkan begitu saja maka
biasanya lalat buah pun datang menghampirinya.
Proses berlangsungya praktikum genetika banyak menggunakan
Drosophila sebagai contoh mutlak dari praktikum genetika ini. Siklus hidup dari
Drosophila sangat penting untuk diketahui karena denngan kita mengetahuinya
kita dapat memberikan perlakuan yang sesuai dalam perawatannya. Selain itu, kita
dapat mengetahui kondisi yang tepatbagi masing-masing fase. Berdasarkan hal
tersebut, sehingga praktikum ini dilakukan untuk bagaimana cara pembuatan
medium lalat buah, dan dapat mengetahui perbedaan antara jantan dan betina serta
siklus hidup dari Drosophila melanogaster.
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum yang dapat diperoleh yaitu :
1. Mengetahui cara menyiapkan wadah medium pemeliharaan lalat buah
(Drosophila melanogaster).
2. Mengetahui cara pembuatan medium pemeliharaan lalat buah (Drosophila
melanogaster).

C. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari praktikum yang dapat diperoleh yaitu :
1. Mahasiswa memiliki keterampilan dalam membuat medium pemeliharaan
lalat buah.
2. Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang komposisi perbandingan bahan
yang digunakan dalam pembuatan medium lalat buah.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Lalat Buah (Drosophila melanogaster)


Sepanjang sejarah biologi, dengan penemuan yang cukup penting
diperoleh dari orang-orang atau para ahli yang cukup berwawasan,
berepengetahuan banyak dan tinggi atau cukup beruntung dalam memilih objek
organisme percobaan yang cocok dengan masalah penelitian yang ditangani.
Mendel memilih ercis kebun karena beberapa varietas berbeda yang tersedia.
Untung penelitian Morgan, memilih satu spesies lalat buah, Drosophila
melanogaster, serangga umum yang memakan fungsi yang tumbuh pada buah.
Lalat buah dapat berkembang biak dengan mudah. Satu perkawinan menghasilkan
ratusan anak dan generasi baru dapat dihasilkan setiap 2 minggu. Laboratorium
Morgan mulai menggunakan organisme yang sangat cocok untuk penelitian
genetika pada tahun 1907 dan tempat tersebut segera dijuluki ‘Kamar Lalat’
(Campbell, dkk., 2008).
Drosophila melanogaster merupakan lalat buah yang telah digunakan
sebagai subjek dalam penelitian genetika sejak awal abad 20. Drosophila
melanogaster merupakan salah satu subjek penelitian yang sangat ekstensif
digunakan dalam bidang genetika. Karakteristik serangga ini yang memiliki siklus
hidup yang cepat, hanya memiliki sedikit kromosom, ukuran genom yang kecil,
dan memiliki kromososm raksasa dikelenjar ludanya menjadikan Drosophila
melanogaster dipilih dalam peneliti genetika (Fauzi dan Corebima, 2016).
Drosophila melanogaster atau lalat buah merupakan salah satu dari
berbagai jenis serangga yang mempunyai peran yang penting dalam
perkembangan ilmu genetika yang sebagai toalk ukur organisme diploid di
laboratorium dengn model tubuh yang relatif kecil, dengn siklus hidup yang relatif
pendek, jumlah keturunan yang dihasilkan dalam persilangan sangat banyak,
dengan biaya serta perawatan yang relatif murah (Hotimah dan Senjarini, 2017).
Lalat Drosophila normal memiliki mata merah tua, fenotip ini dikontrol
oleh alel dominan W+. Salah satu mutannya memiliki mata berwarna putih yang

5
disebabkan oleh alel resesif dalam keadaan homosigot ww, sebetulnya warna mata
lalat buah ini tidak hanya dua melainkan ada 10 warna bergradasi mulai merah tua
sampai putih, dan masing gradasi warna dikendalikan oleh alel yang berbeda
dalam satu sistem gen jadi, pada warna mata lalat buah Drosophila dijumpai
peristiwa alel ganda (Irawan, 2010).
Drosophila melanogaster, umumnya dikenal sebagai lalat buah, adalah
organisme model yang paling banyak digunakan dalam penelitian karena tingkat
kesuburannya tinggi, pendek rentang hidup dan waktu adaptasi. Siklus hidup lalat
buah memiliki empat tahap utama; telur, larva, kepompong, dan dewasa; dan
durasi perkembangannya sangat tergantung pada kondisi budidaya yang berbeda
seperti kadar karbohidrat dan protein yang tinggi, kondisi terkontrol berkisar
antara 200C dan 250C, ragi untuk fermentasi, tidak adanya tekanan predasi dan
kisaran pH optimal 3 sampai 4 (Mohapatra, 2018).
Kepala lalat buah penting dalam integrator informasi lingkungan dan juga
informasi genetik. Sistem saraf pusat menerima rangsangan lingkungan melalui
organ sensorik yang terdapat di kepala lalat buah dan menghasilkan hormon
penting seperti insulin. Selain itu, lemak tubuh adalah penyimpanan energi organ
yang juga menyediakan fisiologis penting sinyal. Setidaknya beberapa ekspresi
gen di kepala menunjukkan dimorfisme seksual. Drosophila melanogaster miliki
menjadi alat yang ampuh dalam mengeksplorasi pengaruh diet pada kesehatan
manusia karena mereka berbagi paling mendasar langkah metabolisme dengan
manusia (Maria, dkk 2017).
Keuntungan dari penggunaan lalat buah (Drosophilla melanogaster) dalam
penelitian yaitu merupakan salah satu hewan yang memiliki 4 pasang kromosom,
yang mudah dibedakan dengan mikroskop cahaya. Ada tiga autosom dan sepasang
kromosom seks. Lalat buah betina memiliki pasangan kromososm homolog X,
sedangkan pada lalat buah jantan memiliki satu kromososm X dan satu
kromososm Y (Campbell, dkk., 2008).
B. Medium Lalat Buah (Drosophila melanogaster)
Medium lalat buah (Drosophila melanogaster) terdapat banyak jenis
pakan yang bisa digunakan dalam membuat medium tersebut salah satu

6
diantaranya yaitu dengan menggunakan buah pisang. Pisang merupakan salah satu
jenis buah yang disetiap 100 gram nya memiliki 136 energi kalori, tetapi
berbanding terbalik dengan protein dan lemaknya. Bahan campuran lainnya yaitu
ragi yang pada umumnya digunakan dalam industri makanan untuk membuat
makanan dan minuman hasil fermentasi seperti acar, tempe, tape, roti, dan bir.
Adanya Fermentasi miokroorganisme pada ragi roti, mengakibatkan ragi roti
banyak mengandung nutrisi yang baik bagi pertumbuhan organisme lain seperti
lalat buah pada percobaan genetika (Safitri dan Bachtiat, 2017).
Lalat buah biasa dijumpai pada medium pisang, papaya, tomat, nasi basi
dan tempat sampah disekitar rumah. Lalat buah mendatangi buah-buahan yang
ranum disebabkan karena adanya zat fermentasi yang memiliki aroma kuat
sehingga mereka tertarik dan datang pada buah-buahan tersebut. Lalat buah lebih
menyukai buah yang masak karena mengandung zat-zat yang mereka butuhkan.
Selain itu, makanan, akan mempengaruhi jumlah telur lalat betina dan
perkembangan larvanya. Larva dan imago lalat buah makan substansi kaya
karbohidrat yang mengalami fermentasi (Wahyuni, 2014).
Terdapat tujuh macam medium kultur yang berbeda-beda disetiap
penggunaannya. Medium yang sangat cocok digunakan dalam memelihara lalat
buah yaitu medium yang terbuat dari pisang ambon yang dicampurkan dengan
tape ketela pohon dengan takaran 6;1.dan medium ini dapat dipakai kurang lebih
15 tahun. Medium ini pertama kali diuji cobakan pada tahun 1984 tetapi setelah
beberapa tahun resep ini mulai dirubah dikarenakan kualitas dari pisang dan tape
ini tidak pernah selaras. (Hartati dan Irawan, 2017).
Selain menggunakan pisang sebagai bahan utama dalam membuat medium
lalat buah, ragi juga merupakan salah satu bahan yang sangat penting adanya
dalam membuat medium lalat buah karena ragi merupakan bahan yang
menyebabkan terjadinya fermentasi. Ragi mngandung mikroorganisme yang dapat
digunakan sebagai bahan fermentasi dan media biakan. Kandungan pisang antara
lain yaitu magnesium, kalsium, fosfor, zat besi dan kalium. Pisang juga memiliki
kandungan vitamin berupa kandungan vitamin A sebanyak 0,003-1,0 mg/100

7
gram. Selain vitamin A pisang juga memiliki kandungan vitamin B,B6 dan
vitamin C (Safitri dan Bachtiat, 2017).
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Medium Pemeliharan
Lalat Buah (Drosophila melanogaster)
Suhu lingkungan termasuk salah satu faktor abiotik yang berperan cukup
besar dalam kehidupan serangga, termasuk lalat buah (Drosophila melanogaster).
Suhu lingkungan berkaitan dengan kelimpahan spesies dan distribusi serangga,
serta berperan sebagai faktor penyeleksi variasi genetik pada populasi alami lalat
buah (Drosophila melanogaster). Yang tentunya berkaitan erat dengan hal
tersebut, hotspot keanekaragaman serangga ditemukan pada daerah tropis, dan
semakin ke daerah kutub jumlah spesies serangga mengalami penurunan
(Sukmawati, Corebima, dan Zubaidah, 2016).
Menurut Oktary, 2015, faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas medium
lalat buah (Drosophila melanogaster) diantaranya sebagai berikut yaitu :
1. Suhu lingkungan
Lalat buah (Drosophila melanogaster) mengalami siklus selama 8-11 hari
dalam kondisi ideal. Kondisi ideal yang dimaksud adalah suhu sekitar 25-28°C.
Pada suhu tersebut lalat akan mengalami satu putaran siklus secara optimal.
Sedangkan pada suhu yang rendah atau sekitaran 180C, waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan siklus hidupnya relatif lebih lama dan lambat yaitu sekitaran
18-20 hari. Pada suhu 30°C, lalat dewasa yang mulai tumbuh akan steril.
2. Ketersediaan media makanan
Jumlah telur pada lalat buah (Drosophila melanogaster) yang produksi
akan menurun apabila lalat buah kekurangan makanan. Drosophila melanogaster
dewasa yang kekurangan makanan akan menghasilkan larva yang berukuran kecil.
Larva tersebut mampu membentuk pupa berukuran kecil, namun sering kali gagal
berkembang menjadi individu yang lebih dewasa. Beberapa dapat menjadi dewasa
yang hanya dapat menghasilkan sedikit telur. Viabilitas dari telur-telur lalat juga
dipengaruhi oleh jenis dan jumlah makanan yang akan dimakan oleh larva betina.
3. Tingkat kepadatan botol pemeliharaan

8
Botol medium sebaiknya diisi menggunakan medium buah yang cukup
dan tidak terlalu padat. Lalat buah yang dikembangbiakan di dalam botol medium
sebaiknya tidak terlalu banyak, cukup beberapa pasang saja. Pada lalat buah
(Drosophila melanogaster) dengan kondisi ideal dimana tersedia cukup ruang
(tidak terlalu padat) individu dewasa dapat hidup sampai kurang lebih 40 hari.
Namun apabila botol medium terlalu padat akan menyebabkan menurunnya
produksi telur dan akan meningkatnya jumlah kematian pada individu dewasa.
4. Intensitas cahaya
Lalat buah (Drosophila melanogaster) lebih dominan pada cahaya yang
remang-remang dan akan mengalami pertumbuhan yang lambat selama berada di
tempat yang gelap dibandingkan ditempat terang.

9
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Hari /Tanggal : Rabu, 11 september 2018
Waktu : Pukal 09.10 WITA s.d 10.50
Tempat : Laboratorium Biologi lt. 2 FMIPA UNM
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Botol Kultur 7 buah
b. Tutup busa 6 buah
c. Timbangan 1 buah
d. Gelas Beaker 1 buah
e. Blander 1 buah
f. Kertas serbet 7 buah
g. Plastik Pembungkus 7 buah
h. Karet Gelang 7 buah
i. Panci 1 buah
j. Pengaduk 2 buah
k. Kompor 1 buah
2. Bahan
a. Aquadest 411 ml
b. Pisang Ambon 600 gram
c. Ragi 20 gram
d. Agar-agar 7 gram
e. Gula merah 150 gram
C. Prosedur Kerja
1. Penyiapan wadah kultur

10
1. Siapkan botol medium dan
busa sebagai penutup . cuci 2. Sterilisasi botol medium
bersih busa dan botol dari dan tutup busa ke dalam
kotoran yang menempel. panci selama 15 menit.
Bungkus mulut botol medium Kemudian botol medium siap
kedalam plastik lalu ikat dengan digunakan.
karet .

2. Pembuatan Medium Kultur

1. Campurkan gula
2. Blender pisang 3. Campur pisang ke
merah dan aquades,
sampai lumat. dalam air gula
masak sampai
mendidih.+ addimasak
hingga mendidi

6. Timbang sorbid 5. Aduk hingga rata 4. Campurkan agar-


acid dan nipagin dengan api sedang, agar kedalam
masing-masing diamkan 15 menit adonan.
sebanyak 0,4 gr sampai mendidih.
dengan alufo.

7. Masukkan hasil 8. Masukkan hasil


timbangan kedalam 9. Tuangkan
campuran bahan
kedalam
alkohol destilasi lalu adonan, aduk sampaigr.
sekitar 40 ml/
11 40
diatur sampai rata. Saat medium masih
rata.
panas ke dalam botol
steril.
s

11. Semprotkan alkohol


70% pada plastik dan tutup 12. Letakkan kertas 10. Taburkan
botol kultur dengan plastik saring yang telah sedikit ragi pada
penutup tersebut yang dilipat sedemikian medium yang sudah
diikat menggunakan karet rupa pada medium. memadat.
gelang.

11. Apabila telah


memadat, medium
siap digunakan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Tabel hasil pengamatan

12
No. Gambar Medium Keterangan

1 1. Plastik penutup
2. Karet Gelang
1
3. Botol Kultur
2
4. Kertas Serbet
3 5. Ragi

4 6. Adonan Medium

B. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan cara pembuatan medium lalat buah yang
terbuat dari bahan-bahan dasar berupa campuran berupa pisang ambon, gula
merah, agar-agar, ragi, sorbic acid, dan aquadest. Semua bahan-bahan tersebut
diolah sesuai dengan prosedur.
Setiap bahan-bahan yang dipakai pada pembuatan medium pemeliharaan
lalat buah masing-masing memiliki fungsi antara lain yaitu : pisang ambon
memiliki aroma tersendiri sehingga merangsang datangnya lalat buah (Drosophila
melanogaster) pada medium. Gula merah berfungsi memberi rasa manis pada
medium. Selain itu juga sangat dibutuhkan oleh lalat buah betina untuk
mengasilkan telur dibandingkan menggunakan gula pasir. Agar-agar berfungsi
untuk memadatkan medium ketika disimpan pada botol medium. Selain itu juga
sebagai penyerap air sehingga medium menjadi lebih kental. Ragi digunakan agar
adonan mengembang dan ditaruh pada saat terakhir ketika bahan yang lain sudah
diolah dan ditaruh dalam botol baru ragi ditaburkan. Selain itu ragi memberikan
banyak nutrisis pada medium. Sorbic acid berfungsi sebagai pengawet mediun
dan sekaligus sebagai penangkal atau penghalang agar tidak adanya jamur yang
tumbuh dalam botol medium. Kertas saring berfungsi untuk menyerap kelebihan
air pada medium dan juga sebagai tempat lalat buah bertelur. Aquadest berfungsi
untuk mencampurkan sebuah bahan menjadi lebih mudah dalam pengadukannya,

13
baru dipanaskan. Dan alkohol 70 % berfungsi sebagai pensterilisasi pada plasik
yang akan menjadi penutup botol medium.Perpaduan bahan-bahan utama tersebut
membantu lalat buah (Drosophila melanogaster) untuk hinggap dan berkembang
biak dalam waktu yang cukup lama.
Botol kultur merupakan tempat penyimpanan medium yang  telah dibuat.
Sumbat spons digunakan sebagai penutup botol sehingga lalat buah yang telah
ditangkap tidak mudah lepas dan pori-pori pada tutup tersebut memungkinkan
lalat buah  tetap mendapatkan oksigen untuk bernafas. Blender digunakan untuk
melumatkan pisang. Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume aquadest yang
digunakan. Panci digunakan sebagai wadah untuk mencampur dan memasak
adonan. Pengaduk digunakan untuk mengaduk adonan hingga homogen. Kompor
gas berfungsi untuk memanaskan adonan hingga mendidih.
Karbohidrat dan air merupakan sumber energi bagi aktivitas lalat buah.
Protein dibutuhkan untuk kematangan seksual dan produksi telur. Medium
tersebut mudah dibuat dan bahan-bahan yang digunakanpun mudah diperoleh.
Akan tetapi dalam pembuatan medium Drosophila tersebut perlunya kecekatan
praktikan dalam proses sterilisasi alat dan dalam pencampuran bahan perlu pula
ketelitian dalam penimbangan dan pemanasan medium. Ketelitian dalam
komposisi bahan yang digubakan disesuaikan dengan setiap isi adonan dari setiap
botol kultur kisaran 40 ml per botol kultur.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, maka kesimpulan beberapa
hal sebagai berikut :

14
1. Cara menyiapkan wadah medium pemeliharaan lalat buah dengan
mensterilisasi alat pembuatan media terelbih dahulu seperti botol kultur, kertas
saring, dan spons penutup botol selai, serta plastik penutup sementara botol kultur
sebelum berisi lalat buah, dengan cara memanaskan alat-alat tersebut selama 15
menit atau sterilisasi alat dan bahan yang akan digunakan pada pembuatan
medium lalat buah, dengan menggunakan dandangan.
2. Dalam pembuatan medium pemeliharaan  lalat buah (Drosophila
melanogaster)  digunakan beberapa bahan dengan perbandingan komposisi yang
telah ditentukan. Medium yang cocok untuk pemeliharaan lalat buah yaitu
medium yang steril dan  mengandung sejumlah nutrient yang dibutuhkan
oleh lalat buah. Bebarapa bahan-bahan dasar dalam pembuatan lalat buah
diantaranya pisang, gula merah, aquades, agar-agar dan ragi. Pembuatan medium
sangat perlu berhati-hati karena medium bisa saja gagal jika pembuatan medium
tidak sesuai dengan prosedur kerja.
B. Saran
1. Praktikan
Praktika n disarankan lebih patuh terhadap aturan dan prosedur-prosedur
kerja yang telah ada. Praktikum pada pembuatan medium lalat buah juga harus
lebih steril agar hasilnya juga bagus.
2. Asisten
Pada praktikum selanjutnya, disarankan agar asisten bisa membimbing
praktikan lebih baik lagi, agar praktikan dapat mengerti bagaimana proses
pembuatan medium lalat buah.
3. Laboran
Pada praktikum selanjutnya alat-alat yang digunakan dalam praktikum
kiranya dapat dilengkapi agar praktikum berjalan dengan lancar.

15
DAFTARA PUSTAKA

Campbell NA, Reece, Urry, Cain, Wasserman Minorsky, Jackson. 2008. Biologi.
Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta. Erlangga.

16
Fauzi., A., dan Corebima, A. D. 2016. Pemanfaatan Drosophila melanogaster
Sebagai Organisme Model Dalam Mengungkap Berbagai Fenomena
Penyimpanan Rasio Mendel. Jurnal Prosiding Seminar Nasional
Biologi. Vol. 11 (9).
Hartati dan Irawan, F. 2017. Modul Genetika Berbasis Pendekatan Saintifik.
Makassar : Penerbit Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Hotimah, H dan Senjarini, K. 2017. Deskripsi Morfologi Drosophila
melanogaster Normal (Diptera : Drosophilidae), Strain Sepia dan Plum.
Jurnal Ilmu Dasar. Vol. 18 (1).
Irawan, B. 2010. Genetika: Penjelasan Mekanisme Pewarisan Sifat. Surabaya:
Airlangga University Press
Mohapatra, A.K. and Pan-dey, P. 2018. Fecundity of inbred fruit fly Drosophila
melanogaster on different solid culture media: An analy-sis. Journal of
Applied and Natural Science. Vol. 10 (4).
Oktary, A. D., Ridhwan, dan M., Armi. 2015. Ekstrak Daun Kirinyuh
(Eupatorium odoratum) dan Lalat Buah (Drosophila melanogaster).
Jurnal Serambi Akademica. Vol. 3 (2).
Safitri, D., and Bachtiat, S. 2017. Pengaruh Penambahan Ragi Pada Media
Terhadap Perkembangbiakan Drosophila melanogaster. Jurnal Biologi
Sel Vol. 6 (1).
Sukmawati, I. Corebima, A.D. dan Zubaidah, S. 2016. Fekunditas dan Waktu
Perkembangan D. Melanogaster Strain Wild Type, White, dan Ebony
Pada Lingkungan Bersuhu Tinggi dan Pemanfaatannya Sebagai Sumber
Belajar Perkuliahan Genetika. Jurnal Pendidika. Vol. 1 (5).
Wahyuni, E. S. 2015. Pertumbuhan Lalat Buah (Drosophila sp.) Pada Berbagai
Media dan Sumbangannya Pada Pembelajaran Biologi di SMA. Jurnal
Biologi Sel. Vol. 1 (2).

17

Anda mungkin juga menyukai

  • GAMETOGENESIS
    GAMETOGENESIS
    Dokumen14 halaman
    GAMETOGENESIS
    Fitria Ramadhana
    Belum ada peringkat
  • Alat Indra
    Alat Indra
    Dokumen8 halaman
    Alat Indra
    Fitria Ramadhana
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Dhanaregenerasi
    BAB IV Dhanaregenerasi
    Dokumen5 halaman
    BAB IV Dhanaregenerasi
    Fitria Ramadhana
    Belum ada peringkat
  • Alel Ganda
    Alel Ganda
    Dokumen15 halaman
    Alel Ganda
    Fitria Ramadhana
    Belum ada peringkat
  • Alel GAnda
    Alel GAnda
    Dokumen16 halaman
    Alel GAnda
    Fitria Ramadhana
    Belum ada peringkat
  • Alel Ganda
    Alel Ganda
    Dokumen15 halaman
    Alel Ganda
    Fitria Ramadhana
    Belum ada peringkat
  • Isolasi DNA
    Isolasi DNA
    Dokumen15 halaman
    Isolasi DNA
    Fitria Ramadhana
    Belum ada peringkat
  • Alel GAnda
    Alel GAnda
    Dokumen16 halaman
    Alel GAnda
    Fitria Ramadhana
    Belum ada peringkat