Anda di halaman 1dari 8

PRODUK KREATIF

“BIDURAN”

DISUSUN OLEH:

 Putri Amelya.M
 Nurvidya Amanda
ETIOLOGI

Biduran merupakan reaksi pada kulit yang ditandai dengan munculnya bentol berwarna
kemerahan dan disertai gatal. (https://www.alodokter.com/biduran)

Gejala Biduran:

 Biduran biasanya ditandai dengan kemunculan bentol atau ruam yang umumnya
berbentuk oval, disertai rasa gatal dan berwarna kemerahan.
 Pembengkakan pada kelopak mata, bibir, tangan dan kaki.
 Sesak napas yang disebabkan oleh penyimpitan saluran udara.
 Sakit perut dan muntah-muntah.

Penyebab Biduran: (https://www.halodoc.com/kesehatan/biduran)

Munculnya bilur pada kulit ini dipicu oleh tingginya kadar histamin yang dilepaskan ke kulit.
Histamin inilah yang bisa membuat menyebabkan pembuluh darah melebar, sehingga aliran
darah meningkat. Dengan banyaknya darah yang mengalir di bawah permukaan kulit, kulit pun
terlihat memerah. Kelebihan cairan ini jugalah yang menyebabkan pembengkakan pada kulit dan
rasa gatal-gatal.

Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya biduran:

 Terjadi kontak dengan pemicu atau penyebab alergi, misalnya lateks dan bulu binatang.
 Makanan penyebab biduran yang paling umum adalah kacang, cokelat, makanan laut,
telur, gandum, dan susu.
 Hampir semua obat-obatan bisa menyebabkan urtikaria.
 Zat aditif atau bahan tambahan dalam makanan seperti pemanis, pengawet, penguat rasa,
pewarna, pengental, dan lain-lain.
 Infeksi seperti hepatitis dan demam kelenjar.
 Gigitan serangga.
 Faktor lingkungan, seperti pajanan terhadap kondisi atau cuaca panas maupun dingin,
pajanan terhadap air tertentu, atau bahkan sinar matahari.
 Berkeringat
 Stres

Faktor Risiko Biduran:

Biduran sendiri terbagi menjadi dua, yaitu akut dan kronis. Namun, untuk biduran kronis
tidak diketahui penyebab pastinya. Namun, ada beberapa faktor risiko bisa memicu munculnya
biduran atau memperburuk gejala yang ada. Contohnya, mengonsumsi minum minuman
beralkohol atau minuman berkafein, merasa stres, dan suhu udara yang panas.
(https://www.halodoc.com/kesehatan/biduran)

Pencegahan terjadinya Biduran:

Perubahan pada gaya hidup dapat membantu seseorang untuk tidak terkena biduran lagi
di kemudian hari. Jika anda memiliki alergi dan mengetahui sumber alergi, menghindari faktor
tersebut adalah salah satu cara. Selain itu, menghindari lingkungan-lingkungan dengan
kelembaban tinggi atau tidak mengenakan baju ketat juga dapat dijadikan upaya pencegahan
biduran.(https://www.kompas.com/tren/read/2019/11/06/063500465/mengalami-biduran-
ketahui-penyebab-jenis-dan-cara-pengobatannya?page=all)

Pengobatan atau Tindakan Penyakit Biduran:

Tindakan Farmakologis

Tindakan farmakologis biduran terbagi menjadi dua yaitu ethical dan empiris.
1) Ethikal:

a) Antihistamin: Mengonsumsi pil antihistamin sebagai obat biduran menjadi cara


efektif untuk mencegah gatal-gatal. Selain itu, antihistamin juga memblokir pelepasan
histamin oleh tubuh yang menjadi pemicu kemunculan gejala biduran. Biasanya
dokter akan meresepkan berbagai antihistamin seperti: Loratadine (Claritin),
Cetirizine (Zyrtec), Fexofenadine (Allegra), Desloratadine (Clarinex). Jika keempat
jenis antihistamin tersebut tidak cukup membantu, biasanya dokter akan
meningkatkan dosisnya. Selain itu, dokter juga akan mencoba jenis antihistamin lain
yang memiliki efek mengantuk agar rasa gatal sedikit terobati dengan tidur. Contoh
obat ini antara lain Chlorpheniramine (CTM), hydroxyzine pamoate (Vistaril), dan
doxepin (Zonalon).

b) Losion calamine: Losion calamine membantu meredakan gatal dengan cara


memberikan efek dingin pada kulit. Anda dapat menggunakan losion calamine
langsung ke kulit dengan cara:

 Kocok losion agar racikannya tercampur rata.


 Tuangkan losion ke kapas.
 Oleskan kapas ke kulit yang biduran dan diamkan sampai kering.

c) Obat Antiradang: Kortikosteroid oral seperti seperti prednison dapat membantu


mengurangi pembengkakan, kemerahan, dan gatal. Biasanya obat ini diresepkan
untuk mengendalikan biduran kronis dan hanya digunakan dalam jangka waktu
sebentar. Pasalnya, obat ini memiliki berbagai efek samping serius jika dikonsumsi
dalam waktu yang lama.

d) Antidepresan: Antidepresan trisiklik doxepin (Zonalon), biasanya digunakan dalam


bentuk krim yang dapat membantu meredakan gatal. Obat ini dapat menyebabkan
pusing dan kantuk sehingga rasa gatal Anda sedikit teralihkan dengan tidur.

e) Omalizumab (Xolair): Omalizumab biasanya diberikan dengan cara disuntikkan ke


kulit. Obat ini akan diresepkan jika Anda mengalami biduran parah yang terjadi
selama berbulan-bulan atau dalam hitungan tahun. Efek samping yang paling umum
adalah sakit kepala, pusing, hingga sakit telinga bagian dalam.
(https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/biduran-kaligata-urtikaria/)

2) Empiris

Empiris merupakan tindakan penyembuhan dengan menggunakan obat-obatan tradisional atau


alami. Contoh obat-obatan tradisional atau alami yang digunakan untuk penyembuhan penyakit
biduran antara lain:
a) Sari Cuka Apel: Sari cuka apel dipercaya cukup ampuh dalam mengurangi inflamasi
sekaligus meredakan biduran. Caranya, cukup basahi kertas tisu atau tisu toilet dengan
sari cuka apel  yang teksturnya masih kasar. Oleskan ke bagian kulit yang gatal beberapa
kali sehari.
b) Coconut oil/Minyak Kelapa: Minyak kelapa ternyata juga mampu menyembuhkan
biduran. Namun, penggunannya harus dicampur dengan essential oils.Caranya, sediakan
satu mangkuk besar, masukkan 1/2 gelas minyak kelapa  lalu tambahkan 5 tetes
minyak peppermint, 3 tetes minyak tea tree, 3 tetes minyak lavender dan 3
tetes frankincense oil. Campur semuanya dengan hand mixer sehingga membentuk krim
lembut. Berikutnya, oleskan secukupnya pada kulit yang terkena alergi.
c) Lidah Buaya: Aloe vera gel tidak hanya mampu mendinginkan, tapi juga bisa meredakan
rasa gatal pada kulit. Caranya, oleskan aloe vera gel pada bagian kulit yang bermasalah,
tiga kali sehari.
d) Daun Sirih: Daun sirih mengandung chavicol para allyphenol yang bersifat antibakteri
dan antiinflamasi sehingga dipercaya mampu mengatasi bau badan dan meredakan ruam
maupun gatal-gatal yang timbul akibat alergi atau biduran. Lumatkan beberapa lembar
daun sirih dan sedikit kunyit hingga dirasa cukup halus. Setelah itu, tempelkan pada area
kulit yang dikelilingi bilur atau ruam merah selama 20 menit. Ulangi sebanyak 3 kali
sehari secara rutin hingga gejala biduran mereda.
e) Air Kelapa Hijau yang dicampur dengan sedikit madu.
f) Buah Asam dan Temulawak: siapkan buah asam15 gram temulawak, dan gula aren.
Rebus semua bahan tersebut kedalam 2 gelas air hingga tersisa setengahnya. Biarkan
dingin, kemudian saring.
g) Bawang Merah dan daun Kelor: siapkan bahan berupa 3 lembar daun kelor, sebutir
bawang merah, dan 2 gram pulosari. Rebus bahan tersebut kedalam 3 gelas air hingga
tersisa 2 gelas saja. Setelah disaring, minum ramuan ini 2 kali dalam sehari.
h) Kunyit dan Sambiloto: siapkan bahan berupa 10 gr sambiloto 20 gr kuyit, 30 gr daun
kelor, 1 sdm adas, 3 butir bawang merah. Tumbuk hingga halus kemudian rebus
menggunakan air 600 cc air.
(https://parenting.orami.co.id/magazine/ini-dia-6-bahan-alami-untuk-mengatasi-biduran/)

Tindakan Non Farmakologis

Tindakan Non-Farmakologis merupakan tindakan atau pengobatan yang tidak sama sekali
menggunakan obat-obatan herbal maupun non herbal. Tindakan Non-Farmakologis untuk
penyembuhan dari penyakit biduran antara lain:
a) Kompres menggunakan air dingin.
Mengompres area biduran dengan kompres dingin adalah salah satu cara untuk
meredakan sensasi gatal karena biduran. Kamu bisa menempatkan kain dingin dan
lembap ke area yang gatal. Ini bisa mengurangi hasrat menggaruk dan membantu
mengurangi peradangan.
b) Hindari pemicu alergi.
Hindari bahan pemicu alergi. Pemicu alergi pada makanan biasanya kerang-kerangan,
ikan, telur, dan susu. Selain makanan, pemicu alergi bisa berupa obat atau racun dari
sengatan/gigitan serangga.
c) Menggunakan pakaian yang longgar.
Biduran sangat rentang dengan kegatalan maka dari itu kita tidak boleh menggunakan
pakaian yang ketat karena menyentuh kulit yang terjadi biduran, justru kita dapat
menggunakan baju longar agar dapat mengurangi gatal pada kulit.
(https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/biduran-kaligata-urtikaria/)
DAFTAR PUSAKA
https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/biduran-kaligata-urtikaria/

https://www.halodoc.com/kesehatan/biduran

https://www.alodokter.com/biduran

https://parenting.orami.co.id/magazine/ini-dia-6-bahan-alami-untuk-mengatasi-biduran/

https://www.honestdocs.id/cara-mengobati-biduran-agar-tidak-kambuh-lagi

https://jogja.tribunnews.com/2018/08/04/cara-alami-mengobati-masalah-biduran-tak-perlu-gunakan-
berbagai-macam-obat-obatan?page=2

https://doktersehat.com/pengobatan-alternatif-biduran/

https://www.halodoc.com/cara-alami-mengobati-biduran-tanpa-obat

https://intisari.grid.id/read/0382303/ini-dia-cara-mengatasi-biduran-tanpa-obat?page=all

Anda mungkin juga menyukai