Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MIKROBIOLOGI

"Mycobacterium Tuberculossis"

KELOMPOK 1

1. A'AMIL FAJAR (PO713261211001)

2. ISNUL APRILIANI (PO713261211021)

3. ALFINA DAMAYANTI (PO713261211008)

4. BADRIATUL FADILLAH (PO713261211013)

5. HERAWATI (PO713261211019)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2021/2022


A. PENGERTIAN MYCOBAKTERIUM TUBBERCULOSSIS

Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri penyebab penyakit tuberkulosa.


Mycobacterium tuberculosis pertama kali dideskripsikan pada tanggal 24 Maret 1882 oleh
Robert Koch. Bakteri ini juga disebut abasilus Koch. Mycobacterium tuberculosis memiliki
lapisan lilin yang tidak biasa pada permukaan sel karena adanya asam mycolic. Lapisan ini
membuat sel tahan terhadap pewarnaan Gram akibatnya M. tuberculosis dapat terindentifikasi
baik Gram-negatif atau Gram-positif. Pewarnaan Acid-fast seperti Ziehl-Neelsen atau
pewarnaan fluorosenes seperti auramin dapat digunakan sebagai salah satu metode identifikasi
M. tubercC. ulosis dengan mikroskop. Fisiologis dari M. tuberculosis adalah aerob dan
membutuhkan oksigen dalam kadar tinggi. Bakteri ini merupakan patogen pada sistem
pernapasan mamalia yang terutama menginfeksi paru-paru. Metode diagnostik yang paling
sering digunakan untuk tuberkulosis adalah tes kulit tuberkulin, pewarnaan tahan asam, kultur
dan rantai berantai polimerase.
B. SEJARAH TERBENTUKNYA MYCOBACTERIUM TUBBERCULOSSIS

Mycobacterium tuberculosis yang dikenal sebagai "tubercle bacillus", pertama kali


dijelaskan pada 24 Maret 1882 oleh Robert Koch, yang kemudian menerima Nobel Prize dalam
bidang Fisiologi atau Kedokteran untuk penemuan ini pada tahun 1905. Sehingga bakteri ini
juga dikenal sebagai "Koch's bacillus". Mycobacterium tuberculosis telah ada sepanjang sejarah,
namun namanya sering berubah dari waktu ke waktu. Pada tahun 1720, sejarah tuberkulosis
mulai terbentuk menjadi apa yang dikenal sekarang. Seperti yang dijelaskan oleh Benjamin
Marten dalam A Theory of Comsumption, tuberkulosis disebabkan oleh makhluk hidup kecil
yang ditularkan melalui udara ke pasien lain. Penyakit yang ditularkan melalui udara ini
termasuk penyakit menular paling mematikan di seluruh dunia dan mempengaruhi hampir 2
miliar orang di dunia saat ini. Mycobacterium tuberculosis dapat menyerang pada wanita, anak-
anak, dan individu yang terinfeksi virus seperti HIV. Bakteri ini mudah ditransmisikan lewat
bersin, batuk, atau hanya berbicara dengan penderita. Droplet yang terkontaminasi dapat
menginfeksi siapa saja dan mereka menjadi terkontaminasi Mycobacterium tuberculosis.
Dengan demikian, mereka menjadi bagian dari 1,8 miliar orang di seluruh dunia yang saat ini
berjuang melawan penyakit ini.

C. CIRI-CIRI, BENTUK, DAN UKURAN TUBUH MYCOBAKTERIUM TUBBERCULOSSIS

Mycobakterium Tubbercullossis berbentuk batang lurus atau sedikit melengkung, tidak


berspora dan ridak berkapsul. Bakteri ini berukuran lebar 0,3-0,6 mm,dan panjang 1-4 mm.
Dinding MYCOBAKTERIUM TUBBERCULOSSIS sangat kompleks, terdiri dari lapisan lemak cukup
tinggi (60%).

Ciri-Ciri MYCOBAKTERIUM TUBBERCULOSSIS :


1. Berbentuk Batang
2. Sifat BTA
3. Susunan tersebar
4. Badan sel dengan ujung runcing
5. Tahan terhadap proses decolorisasi
6. Cepat mati jika terkena sinar matahari
7. Hidup dalam suhu kamar, tempat yang gelap dan lembab
8. Terhadap dalam sampel sputum, LCS, getah lambung dll
9. Dilaukan pengecetan BTA (Kinyoun Babbet dan Ziehi Nelsoon)
10. Dalam tubuh, bakteri ini tertidur lama (dorman) beberapa tahun
D. STRUKTUR SEL MYCOBAKTERIUM TUBBERCULOSSIS

Struktur dinding sel MYCOBAKTERIUM TUBBERCULOSSIS unik diantara prokariota lain


dan merupakan factor utama virulensi bakteri. Komoleks dinding sel mengandung
peptidoglikan dan juga terdiri dai lipid yang kompleks. Lebih dari 60% dinding sel bakteri ini
adalah lipid. Fraksi lipid dinding sel MYCOBAKTERIUM TUBBERCULOSSIS terdiri dari 3
komponen utama yaitu asam mikolat, cord factor dan wax-D. Asam mikolat adalah lipid
bercabang alfa unik yang ditemukan di dinding sel Mycobacterium dan Corynebacterium. Asam
silat membentuk 50% dari berat kering selubung sel mikrobakteri. Asam mikolat adalah molekul
hidrofobik kuat yang membentuk cangkang lipid disekitar bakteri dan mempengaruhi sifat
permeabilitas pada permukaan sel. Asam mikolat dianggap sebagai penentu virulensi yang
signifikan pada MYCOBAKTERIUM TUBBERCULOSSIS karena dapat mencegah serangan
mikrobakteri oleh protein kationik, lisozim, dan oksigen radikal dalam granul fagostik. Asam
mikolat juga mampu melindungi mikrobakteri ekstraseluler dari pengendapan komplemen
dalam serum. Cord factor bertanggungjawab atas serpentine cording. Cord factor bersifat toksik
bagi sel mamalia yang menghambat migrasi system imun. Cord factor banyak diproduksi pada
strain virulen MYCOBAKTERIUM TUBBERCULOSSIS. Wax-D dalam selubung sel adalah
komponene utama dari Freund’ s complete adjuvant (CFA)

E. EPIDEMIOLOGI TUBBERCULOSSIS

Epidemiologi Tuberkulosis di Indonesia masih cukup tinggi. TB merupakan salah satu dari
sepuluh tertinggi penyebab kematian di seluruh dunia.

TB merupakan salah satu dari sepuluh tertinggi penyebab kematian di seluruh dunia.
Sekitar dua milyar orang atau 1/3 penduduk dunia diperkirakan terkena TB. Dari 10,4 juta orang
terkena TB di tahun 2015, 1,8 juta berakhir dengan kematian (diantaranya ada 0,4 juta
kematian orang yang terkena TB dan HIV). Dari satu juta anak-anak usia ≤14 tahun yang terkena
TB, sebanyak 170.000 anak-anak meninggal akibat penyakit ini pada tahun 2015.

Lebih dari 95% kematian TB tersebut terjadi di negara-negara berpendapatan rendah dan
menengah, 60% kematian tersebut ada pada enam negara, secara berurutan: India, Indonesia,
China, Nigeria, Pakistan dan Afrika Selatan. Sekitar 480.000 orang menjadi resisten terhadap
obat anti TB, dengan multidrug-resistant TB (MDR-TB).

Insiden TB menurun rata-rata 1,5% per tahunnya sejak tahun 2000. Hal ini perlu
diakselerasikan ke penurunan 4%-5% tiap tahunnya supaya mencapai tujuan "End TB Strategy"
di tahun 2020. Mengakhiri epidemik TB sebelum tahun 2030 adalah salah satu target kesehatan
dari Sustainable Development Goals. [11,12, 22].

Pada tahun 2015, insiden kasus baru TB , termasuk HIV dengan TB, adalah 395 per 100.000
populasi. Insiden meningkat seiring dengan meningkatnya usia, dimana laki-laki lebih banyak
terkena dibanding wanita. Angka kematian atau mortalitas TB adalah 40 per 100.000 populasi.
Keberhasilan terapi (treatment success rate) pada pengidap TB baru dengan smear-positif
adalah 84% untuk yang terdaftar sebagai pasien di tahun 2014.

Pada tahun 2011, terungkap tiga faktor yang menyebabkan tingginya kasus TB di Indonesia,
yaitu:

1. Waktu pengobatan TB yang relatif lama, sekitar 6-8 bulan, menjadikan penderita TB
berhenti berobat (drop out) setelah merasa sehat meski proses pengobatan belum
selesai
2. Masalah TB diperberat dengan adanya peningkatan infeksi HIV/AIDS yang berkembang
cepat
3. Munculnya permasalahan kebal terhadap bermacam obat (MDR-TB)

F. PENYEMBUHAN TUBBERCULOSSIS

TBC dapat dideteksi melalui pemeriksaan dahak. Beberapa tes lain yang dapat dilakukan
untuk mendeteksi penyakit menular ini adalah foto Rontgen dada, tes darah, atau tes kulit
(Mantoux). TBC dapat disembuhkan jika penderitanya patuh mengonsumsi obat sesuai dengan
resep dokter. Untuk mengatasi penyakit ini, penderita perlu minum beberapa jenis obat untuk
waktu yang cukup lama (minimal 6 bulan). Obat itu umumnya berupa:

1. Isoniazid 3. Pyrazinamide
2. Rifampicin 4. Ethambutol
Pengobatan penyakit TBC membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang tidak
sedikit. Oleh karena itu, memiliki asuransi kesehatan bisa menjadi pertimbangan, sehingga
Anda tidak perlu dipusingkan dengan tanggungan biaya saat berobat nanti.

Selain itu TBC dapat ditangani melalui upaya upaya berikut ini:

1. Integrasi layanan TBC harus berpusat pada pasien dan upaya pencegahan TBC, yang
terdiri dari:
• Diagnosis TBC sedini mungkin, termasuk uji kepekaan OAT bagi semua dan penapisan
TBC secara sistematis bagi kontak dan kelompok populasi berisiko tinggi
• Pengobatan untuk semua pasien TBC, termasuk untuk penderita resistan obat dengan
disertai dukungan yang berpusat pada kebutuhan pasien (patient-centred support)
• Kegiatan kolaborasi TB/HIV dan tata laksana komorbid TBC yang lain
• Upaya pemberian pengobatan pencegahan pada kelompok rentan dan berisiko tinggi,
serta pemberian vaksinasi untuk mencegah TBC

2. Kebijakan dan sistem pendukung yang berani dan jelas, yang terdiri dari:

• Komitmen yang diwujudkan dalam pemenuhan kebutuhan layanan dan pencegahan TBC
• Keterlibatan aktif masyarakat, organisasi sosial kemasyarakatan dan pemberi layanan
kesehatan, baik pemerintah maupun swasta
• Penerapan layanan kesehatan semesta (universal health coverage) dan kerangka
kebijakan lain yang mendukung pengendalian TBC, seperti wajib lapor, registrasi vital,
tata kelola dan penggunaan obat rasional serta pengendalian infeksi
• Jaminan sosial, pengentasan kemiskinan dan kegiatan lain untuk mengurangi dampak
determinan sosial terhadap TBC

3. Intensifikasi riset dan inovasi, yang terdiri dari:

• Penemuan, pengembangan dan penerapan alat secara cepat, metode intervensi dan
strategi baru pengendalian TB
• Pengembangan riset untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan dan merangsang inovasi
baru untuk mempercepat pengembangan program pengendalian TB.
SOAL-JAWAB

1. Seorang pasien mengalami batuk-batuk dan sering berkeringat pada malam hari.
Setelah dilakukan pemeriksaan di laboratorium diketahui bahwa terjadi peradangan
pada dinding alveolus nya. Peradangan tersebut disebabkan oleh infeksi
Mycobacterium tuberculosis. Berdasarkan gejala- gejalanya dan faktor penyebabnya
pasien tersebut menderita penyakit . . . .
A. Pneumonia
B. Pleuriti
C. Asm
D. TBC (Tuberculosis)
JAWABAN: D. TBC (TUBERCULOSIS)

2. Jika seseorang pengidap penyakit TB positif dengan tidak sengaja bersin


dihadapan orang yang negatif terinfeksi TB, maka berapa jumlah dampak
kontamunasi partikelnya pada orang yang negatif TB....
A. 0 sampai 210 partikel
B. 0 sampai 3500 Partikel
C. 0 sampai 4000 partikel
D. 4500 sampai 1 juta partikel
JAWABAN : D. 4500 sampai 1 juta partikel

3. Perempuan 24 tahun datang ke IGD puskesmas, rawat inao dengan keluhan batuk
bercampur darag merah segar dan berbuih. selama 1 bulan terakhir, perempuan
tersebut mengeluh berdahak, di sertai keringat malam dab penurunan berat badan.
Apakah kemungkinan kuman penyebabnya....
A. Staohylococcus Aures
B. Hemophylus Influenza
C. Mycobacterium Tubberculossis
D. Legionella spp
JAWABAN : C. Mycobakterium Tubberculossis

4. Kurangnya tingakat kepatuhan penderita untuk berobat dan meminum obat,harga


obat yang mahal, timbulnya resistensi ganda,kurangnya daya rahan hospes
terhadap mikrobakteria, berkurangnya daya bakterisid obat yang ada,
meningkatnya kasus HIV/AIDS dan krisis ekonomi. Pernyataan diatas merupakan
faktor penyebab.....
A. Peningkatan Jumlah Penderita TB
B. Penderita HIV/AIDS
C. Overdosis Obat
D. Kanker otak
JAWABAN : A. Peningkatan penderita TB

5. Berdasarkan Derajat keparahan dan penyulit yang timbul gambaran kinik TB paru
dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu....

A. Gejala respiratorik dan gejala sistemik

B. Lesi sedang dan lesi luas

C. lesi minimal dan lesi sedang

D. Gejala sistemik dan respirasi

JAWABAN : A. Gejala respiratorik dan gejala sistemik

Anda mungkin juga menyukai