Anda di halaman 1dari 47

KEGAWATDARURATAN

GIGI & MULUT


(ADG XI)
KAPTEN LAUT (K) ENDY MUKTI UTOMO, DRG., SP.PERIO
SEKESAL MAKASSAR 2019
KEPERAWATAN DASAR
Perawat sebagai suatu profesi merupakan bagian dari tim
kesehatan, harus ikut bertanggung jawab dalam
membantu klien sebagai individu, keluarga, maupun
sebagai masyarakat, baik dalam kondisi sehat atau sakit,
yang bertujuan untuk tercapainya pemenuhan kebutuhan
dasar klien, dalam mempertahankan kondisi kesehatan
yang optimal, dengan metode pendekatan ilmiah yang
sistematis, guna tercapainya pemecahan masalah
keperawatan klien.
Masalah Klien

Tidak mampu  untuk meningkatkan atau


memulihkan kemampuannya dalam memenuhi
kebutuhan fisologisnya
Tidak mau  untuk meningkatkan motivasi dan
membangkitkan semangat sebagai terapi
psikologis.
Tidak tahu  berupa pemberian pendidikan
(healt education) tentang kesehatan /
keperawatan.
Konsep Paradigma Keperawatan

Unsur konsep paradigma keperawatan


Klien /
Manusia

Keperawatan Sehat-Sakit

Lingkungan
Keperawatan
Merupakan suatu bentuk layanan kesehatan profesional
yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan.

Berbentuk layanan bio-psiko-sosio-spiritual yang


komprehensif ditujukan bagi individu, keluarga,
kelompok, masyarakat, baik sehat maupun sakit
mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Hakikat Keperawatan

1. Tidak dapat dipisahkan dari profesi kesehatan


2. Mempunyai beberapa tujuan yang jelas
3. Fungsi utamanya membantu klien baik sehat
maupun sakit guna mencapai derajat
kesehatan yang optimal
4. Intervensi keperawatan dilkukan melalui upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif,
sesuai wewenang, tanggung jawab, etika
profesi.
Tujuan keperawatan

1. Memberi bantuan yang paripurna dan efektif


kepada klien
2. Memenuhi kebutuhan dasar manusia (KDM)
klien
3. Mengembangkan diri menuju kemampuan
profesionalisme
4. Mengembangkan standar keperawatan yang ada
5. Memelihara hubungan yang efektif dengan
semua tim kesehatan
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

Manusia

Banyak yang mendefinisikan tentang manusia,


yang jelas pemasalan tentang manusia memang
multikomplek, dan umumnya manusia sendiri
tidak mampu mengetahui hakikat manusia secara
utuh
Manusia dari sudut pandang
keperawatan
Sebagai makhluk unik ,
mempunyai respon yang berbeda pada setiap
individu dengan stimuli yang sama
Sebagai sistem adaptif,
dinamis, berbagai sub sistem maupun supra sistem,
mempertahankan keseimbangan
Sebagai makhluk holistik,
Meliputi, bio-psiko-sosio-spiritual-kultural
Manusia sebagai Klien
dalam layanan keperawatan
Individu
Sebagai kesatuan yang utuh dari aspek bio-psiko-sosio-
kultural-spritual  kelemahan fisik dan mental, keterbatasan
pengetahuan, kurang kemauanmenujunkemandirian.
Keluarga
Unit utama, suatu kelompok, saling berkaitan, sebagai
pengambil keputusan, perantara yang efektif.
Masyarakat
Interaksi antara manusia dan lingkungan yang terdiri atas
individu, keluarga, kelompok, dan komunitas yang mempunyai
tujuan dan norma sebagai sistem nilai.
Manusia dengan Kebutuhan
dasarnya
1. Kebutuhan dasar yang sama sesuai dengan
prioritas masing-masing
2. Kebutuhan dasar sebagian dapat ditunda
3. Kegagalan dalam pemenuhan dapat
menimbulkan sakit
4. Pemenuhannya dipengaruhi oleh stimulus
internal maupun eksternal
5. Selalu berusaha memenuhi kebutuhan dengan
segera
Sehat dan sakit

Sehat
sebagai kondisi yang normal dan
alami, sehingga segala yang tidak
normal dan bertentangan dengan
alam dianggap sebagai kondisi yang
tidak sehat dan harus dicegah
Sehat

Menurut U.U. Kes. R I No. 23 /1992


Keadaan sejahtera tubuh, jiwa, sosial, yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis
Sehat

Menurut WHO
Keadaan keseimbangan yang sempurna,
baik fisik, mental, dan sosial, tidak hanya
bebas dari penyakit dan kelemahan

Menurut Parson
Kemampuan optimal indvidu untuk
menjalankan peran dan tugasnya secara
efektif
Sakit

(Asmadi,2008)
Keadaan tidak normal atau tidak sehat, atau disebut penyakit, atau
keadaan diluar batas normal

Menurut Parson
Ketidak seimbangan fungsi normal tubuh manusia

Menurut batasan medis


Adanya dua bukti sakit yaitu tanda dan gejala
Menurut Bauman
Adanya gejala, persepsi tentang keadaan sakit yang dirasakan,
penurunan kemampuan aktivitas sehari-hari

Menurut Perkins
Keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang
sehingga menimbulkan gangguan pada aktivitas sehari-hari
MENGANALISIS PENYAKIT JANTUNG
BERKAITAN TINDAKAN MEDIS GIGI

 Penyakit kardiovaskuler→ penyebab utama kematian


 Dokter gigi→ identifikasi kegawatdaruratan, preventif dan
kuratif dalam penanganan masalah dental
 Arterial hypertension, penyakit jantung iskemik (ischemic
heart disease), arrhythmia, gagal jantung (heart failure)
dan endocarditis
Penyakit jantung iskemik/ penyakit jantung koroner
(ischemic heart disease)
Kondisi penyempitan pembuluh darah arteri jantung (disebut
pembuluh darah koroner) bisa disebabkan karena timbunan
plak dalam pembuluh atau pengerasan pembuluh darah
(arteriosclerosis) → infark miokard (serangan jantung)

Manifestasi oral:
Apabila pasien mengkonsumsi antikoagulan atau
antiplatelet, dapat terjadi perdarahan, bermanifestasi
sebagai hematoma, ptechiae dan perdarahan gusi
Dental management
 Konsultasi dokter

 Harus konsumsi obat secara berkala (anamnesa apakah


ada putus obat?)
 Bila memungkinkan perawatan pagi hari (setelah
istirahat)
 Perhatikan teknik anatesi (maks. 2 carpul anastesi
dengan vasokonstriktor)
 Hentikan konsumsi antikoagulan/antiplatelet saat
tindakan
Arrhythmia
Ganguan irama jantung→ bila sering terjadi,
menandakan adanya kelainan pada fungsi jantung

Obat-obat arrythmia mempunyai efek samping:


 Hyperplasi gingiva
 Xerostomia

Monitoring tanda vital sebelum perawatan, pemberian


oksigen bisa membantu menstabilkan
Gagal jantung (heart failure)
Kondisi pompa jantung melemah, tidak mampu alirkan
darah yang cukup ke seluruh tubuh. Terjadi oleh karena
terdapat bagian jantung yang tidak mampu
memompa/mengalirkan darah keluar jantung, sehingga darah
menumpuk disuatu tempat dalam sistem sirkulasi. Juga dikenal
sebagai jantung kongestif

Gejala:
 Sesak nafas
 Cepat lelah
 Nyeri tungkai dan pergelangan kaki

Bisa timbul bertahap atau tiba2 tanpa didahului gejala!


Dental management
 Konsultasi dokter

 Bila memungkinkan perawatan pagi hari (setelah


istirahat)
 Perhatikan teknik anatesi (maks. 2 carpul anastesi
dengan vasokonstriktor)
 Bila terjadi serangan, posisikan kaki lebih tinggi dari
jantung; pemberian oksigen; cek tanda vital; RJP bila perlu
Endocarditis
Infeksi pada endokardium, yaitu lapisan selaput
otot jantung. Umumnya disebkan infeksi bakteri yang
masuk pada aliran darah, lalu berhenti pada selaput
jantung

Gejala :
 Demam yang tidak jelas asalnya ± seminggu
 Berkeringat malam hari
 Turunnya nafsu makan, lelah, lemas
 Adanya ptechiae dengan warna bening di tengahnya
pada kulit pada kulit ekstrimitas, supraclaviar, mukosa
konjungtiva dan palatum
Menurut AHA ( American Heart Association),
antibiotik profilaksis pada prosedur dental hanya
diindikasikan pada:
 Katup jantung buatan

 Infeksi endokarditis lanjutan

 Penyakit jantung kongenital

 Pasien dengan transplantasi jantung yang berkembang


menjadi kelainan katup jantung

Perhatikan tindakan dental yang beresiko terjadi infeksi


dalam peredaran darah!
TEKANAN DARAH TINGGI BERKAITAN
TINDAKAN MEDIS DI KLINIK GIGI
Hipertensi Arterial (Arterial Hypertension)
Penggunaan obat hipertensi dapat sebabkan serangkaian
efek samping pada rongga mulut.

 Xerostomia

 Reaksi lichenoid

 Burning mouth sensation

 Hilangnya sensasi rasa

 Hyperplasia gingival

 Sialadenosis (pembesaran kel. Parotis)


Dental management
 Pasien hipertensi terkontrol, tidak memberikan resiko
besar pada praktek kedokteran gigi
 Konsultasi dengan dokter untuk tingkat pengontrolan
hipertensi dan obat yang diresepkan
 Konsultasi tentang konsumsi obat hipertensi dengan
tindakan yang akan dilakukan
 Perawat gigi lakukan pencacatan tekanan darah, bila
tekanan darah tinggi→ tunda dan konsul daokter,
sampai tekanan darah terkontrol
 Tindakan perawatan pagi hari bila memungkinkan
DM BERKAITAN TINDAKAN MEDIS
GIGI
Definition of Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus is characterized by chronic


hyperglycemia with disturbances of
carbohydrate ,fat and protein metabolism
resulting from defect in insulin secretion ,
insulin action or both.

Characteristic symptoms : polyuria, polydipsia,


polyphagia with weight loss

Non specific symptoms : blurred of vision,


peripheral neuropathy, weakness or fatigue,
vulvo vagintis or pruritus, nocturnal enuresis,
often asymptomatic

Joslin’s Diabetes Mellitus 14th ed,2005


Classification of Diabetes Mellitus
ADA ,2010; 2015
 Type1 diabetes
 result from beta – cell destruction, usually leading to
absolute insulin deficiency

 Type2 diabetes mellitus


 Result from progressive insulin secretory defect on
background of insulin resistance

 Other specific type of diabetes due to other causes, eg


 Genetic defect in beta-cell function ,genetic defect in
insulin action, disease of exocrine pancreas, drug or
chemical- induce diabetes ( such as in the treatment of
AIDS or after organ transplantation)

 Gestational diabetes mellitus (GDM)


 Diabetes diagnosed during pregnancy
In 2014, Indonesia is 5 largest diabetes population in the world

Source: International Diabetes Federation. IDF Diabetes Atlas., 6th edition update 2014
.http://www.idf.org/diabetesatlas
Current Estimates of the Prevalence of
Type 2 Diabetes in Indonesia

Known DM Undiagnosed Total DM IGT


DM

1,5 % 4,2 % 5,7 % 10,2 %


National Health Survey 2007
24417 subjects, >15 years old, from 33 provinces in Indonesia.
Pemeriksaan Penyaring DM dan
Prediabetes
Perkeni, 2015; ADA 2015; AACE 2015
 Kelompok dengan berat badan lebih (IMT ≥23 kg/m2) yg disertai dengan
salah satu atau lebih faktor risiko:

 Aktivitas fisik yang kurang


 Faktor keturunan DM dalam keluarga
 Kelompok ras / etnis tertentu
 Riwayat melahirkan bayi dengan BBB > 4 kg atau terdiagnosis DMG
 Hipertensi (≥ 140/90 mmHg) atu sedang mendapat terapi hipertensi
 HDL < 35mg/dL dan atau TG > 250 mg/dL
• Bila gula darah normal
 Wanita dengan sindroma PCOS
maka sebaiknya
 Riwayat prediabetes pemeriksaan diulang
 Obesitas berat, akantosis nigrikan setiap 3 tahun
 Riwayat penyakit kardiovaskuler
• Pada kelomp
prediabetes diulang
 Usia > 45 th tanpa faktor risiko tsb diatas setiap tahun
Kriteria Diagnosis DM
PERKENI 2015
 Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dL. Puasa adalah kondisi
tidak ada asupan kalori minimal 8 jam
atau
 Pemeriksaan glukosa plasma ≥ 200 mg/dL 2 jam setelah TTGO (Tes
Toteransi Glukosa Oral) dg beban glukosa 75 g
atau
 Pemeriksaan glukosa sewaktu ≥ 200 mg/dL dengan keluhan klasik
atau
 Pemeriksaan HbA1c ≥ 6.5% dengan menggunakan metode yang
terstandarisasi oleh National Glycohemoglobin Standarization Programe
Keluhan klasik DM :poliuri,polidipsi,polifagi, penurunan BB yg
(NGSP)
tdk diketahui sebabnya

Keluhan lain : lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur,


disfungsi ereksi, pruritus vulva
Gandara BK et all.Diabetes Spectrum
24(4),2011

Most conditions worsened by cigarette smooking and poor


glycemic control
Oral manifestations of diabetes and their mechanisms and
interrelationship
Oral Manifestations of Diabetes
Mellitus

Complications Percentage (%)


1. Gingivitis 45
2. Periodontitis 36
3. Dental caries 22
4. Taste disfunction 7
5. Neuro sensory 5
dysesthesia
4
6. Xerostomia
2
7. Oral candidiasis

Bangash RY et all. Pakistan oral & dental


journal32(2),2012
Management of oral
complications
 Prevention
 Blood glucose control
 Blood pressure control Melakukan tindakan
 Lipid control
 Gula darah puasa < 130
 Oral hygiene md/dL
 Treatment  1-2 jam pp < 180 mg/dL

 Avoid stress
 Avoid adrenalin for anesthesi
 Blood glucose level fasting < 130 mg/dL,PP < 180
mg/dl (HbA1c < 7%)
 Blood pressure < 140/90 mm Hg
TINDAKAN PENANGANAN TERSEDAK
BENDA MASUK SALURAN PERNAFASAN

 Sumbatan jalan nafas adalah PEMBUNUH


TERCEPAT

keterlambatan kemungkinan berhasil


1 menit 98 dari 100
4 menit 50 dari 100
10 menit 1 dari 100
AIRWAY
(jalan nafas)
BAGAIMANA MENILAI JALAN NAFAS ?

Penderita sadar : dapat berbicara dengan


suara yang jelas : AIRWAY BAIK

LIHAT
korban sadar panik
korban tidak sadar biru
 DENGAR suara tambahan?
 LIHAT pergerakan dada
 DENGAR suara tambahan
Ngorok (snoring) → airway tersumbat lidah / jaringan di
tenggorokan
Kumur-kumur (gurgling) → sumbatan karena cairan
Stridor → sumbatan benda padat

STRIDOR NGOROK

inspirasi ekspirasi

KUMUR-KUMUR
SUMBATAN
TOTAL
SUMBATAN PARSIAL
Pada penderita yang tidak sadar, maka kita
selalu berusaha menjaga atau membuka
AIRWAY

HEAD TILT CHIN LIFT


+ bantuan nafas
(Lakukan sampai penderita dapat bernafas dg baik)

Anda mungkin juga menyukai