Anda di halaman 1dari 11

RESUME

Nama : Ganang febri purwanto


NIM : P17230173053
Kelas :2B
Matkul : Keperawatan Medikal Bedah
Dosen Pembimbing : Ns. Tri Cahyo Sepdianto, M. Kep, Sp.KMB

1. Konsep dan Perspektif Keperawatan Medikal Bedah

Keperawatan Medikal Bedah adalah pelayanan profesional yang berdasarkan pada


ilmu keperawatan medikal bedah dan teknik keperawatan medikal bedah berbentuk
pelayanan Bio-psiko-sosio-spiritual, peran utama perawat adalah memeberikan asuhan
keperawatan kepada manusia (sebagai objek utama pengkajian filsafat ilmu keperawatan:
ontologis).

Pengertian keperawatan medikal bedah Menurut (Raymond H. & Simamora, 2009:


hal 20) mengandung 3 hal ialah :

1. Mengembangkan diri secara terus-menerus untuk meningkatkan kemampuan professional


dalam medikal bedah dengan cara:

a. Menerapkan konsep-konsep keperawatan dalam melaksanakan kegiatan keperawatan.

b. Melaksanakan kegiatan keperawatan dalam menggunakan pendekatan ilmiah.

c. Berperan sebagai pembaru dalam setiap kegiatan keperawatan pada berbagai tatanan
pelayanan keperawatan.

d. Mengikuti perkembangan IPTEK secara terus-menerus melalui kegiatan yang


menunjang.

e. Mengembangkan IPTEK keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan


perkembangan ilmu.

f. Berperan aktif dalam setiap kegiatan ilmiah yang relevan dengan keperawatan.
2. Melaksanakan kegiatan penelitian rangaka pengembangan ilmu keperawatan medikal
bedah dengan cara:

a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dengan menganlisis, menyintesis informasi yang


relevan dari berbagai sumber dan memerhatikan perspektif lintas budaya.

b. Merencanakan dan melaksanakan penelitian dalam bidang keperawatan keperawatan


medikal bedah.

c. Menerapkan prinsip dan tekhnik penalaran yang tepat dalam berpikir secara logis,
kritis, dan mandiri.

3. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif, terbuka untuk menerima
perubahan, dan berorientasi pada masa depan dengan cara:

a. Menggali dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya untuk membantu
meneyelesaikan masalah masyarakat yang terkait dengan keperawatan medikal bedah.

b. Membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan dan


mengelola sumber yang tersedia.

2. Peran Perawat Medikal Bedah dalam Pencapaian Tujuan Asuhan Keperawatan

Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan
memeperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian
pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat
ditentukan diagnosis keperawatan agar bias direncakan dan dilaksanakan tindakan yang
tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat
perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana
sampai dengan kompleks.
3. Kajian Penyakit Tropis

 Malaria

 Pengertian
Malaria adalah penyakit infeksi parasite yang disebabkan oleh plasmodium
yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual
di dalam darah. ( Sudoyu Aru, dkk 2009)
 Penyebab
Protozoa dari genus plasmodium, yang selain menginfeksi manusia juga
menginfeksi binatang seperti golongan burung, reptile dan mamalia.
Macam-macam plasmodium :
a. Plasmodium falciparum
b. Plasmodium vivax
c. Plasmodium malaria
d. Plasmodium ovale
 Tanda dan gejala
a. Sebelum terjadinya demam: kelesuan, sakit kepala, nyeri sendi dan tulang,
demam ringan, merasa dingin di punggung, anoreksia, diare ringan.
b. Gejala klasik : triase malaria
- Periode dingin (15-60 menit) : menggigil badan bergetar, gigi-gigi
saling terantuk, temperature mulai naik, pada anak sering terjadi
kejang.
- Periode panas : muka merah, kulit kering, dan terasa sangat pans
seperti rasa terbakar, nyeri kepala, nadi cepat, panas badan tetap tinggi
2-12 jam.
- Periode berkeringat : berkeringat banyak dan temperature turun dan
merasa sehat.
 Patofisiologi
Gigitan nyamuk anopheles betina sporozoa masuk ketubuh, eritrosit yang
mengandung parasite melekat di endothelium kapiler berkembang menjadi
tropozoid, eritroset mengandung ribuan merozoit pecah menyebabkan Hb
menurun. kemudian O2 dalam darah dan otak turun menjadi anemia
hipovolemi, dan peningkatan TIK (resiko penurunan perfusi jaringan otak)
menyebabkan gangguan orientasi dan mual,muntah, anoreksia menjadikan
intake nutrisi turun (ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh).
 Penatalaksanaan
a. Malaria falciparum tanpa komplikasi
Komposisi obat : artesunat 50 mg/tablet dan amodiakuin 200 mg/tablet ~
153 mg amodiakuin base/tablet.
Semua pasien (kecuali ibu hamil dan anak usia ≤ 1 tahun ) diberikan tablet
primakuin ( 1 tablet berisi 15 mg primakuin basa) dengan dosis 0,75
mg/kgBB/oral, dosis tunggal pada hari pertama minum obat. Apabila
dalam suatu daerah belum tersedia obat kombinasi artesunat dan
amodiakuin maka dapat digunakan kombinasi sulfadoksin dan
pirimetamin berdasarkan dosis maks dewasa 3 tablet.
b. Malaria vivax/ovale
Dosis Berdasarkan Berat Badan : klorokuinhari 1 dan 2 : 10 mg/BB hari
ke 3: 5 mg/kgBB dan primakuin 0,25 mg/BB/Hari selama 14 hari. Bila
terjadi gagal pengobatan pada lini pertama maka diberikan pengobatan lini
kedua. Dosis Berdasarkan Berat Badan : kina 30 mg/kgBB/hari dibagi 3
dosis dan primakuin 0,25 mg/kgBB/hari.
c. Malaria Berat
Diberikan untuk lini pertama yaitu artemether injeksi diberikan secara
intramuskuler selama 5 hari. Setiap ampul artemether berisi 80 mg/ml.
dosis dan cara pemberian :
- Untuk dewasa : dosis inisial 160 mg (2 ampul) IM pada hari ke 1,
diikuti 80 mg (1 ampul) IM pada hari ke 2 s/d ke 5.
- Dosis anak tergantung BB : Hari 1 : 3,2 mg/kgBB/hari dan hari 2-5 :
1,6 mg/kgBB/hari.

 Thypoid

 Pengertian :

Typhoid adalah suatu penyakit infeksi usus halus yang disebabkan


oleh Salmonella thypii dengan gejala demam yang lebih dari 1 minggu, gangguan
pada pencernaan dan gangguan kesadaran yang ditularkan melalui makanan, mulut
atau minuman yang terkontaminasi oleh kuman Salmonella thypii.
 Penyebab
Penyebab typhoid adalah Salmonella thypii. Salmonella para typhi A, B danC. Ada
dua sumber penularan Salmonella thypii yaitu pasien dengan demam typhoid dan
pasien dengan carier. Carier adalah orang yang sembuh dari demam typhoid dan
masih terus mengekresi Salmonella thypii dalam tinja dan air kemih selama lebih
dari 1 tahun.
 Tanda dan Gejala
- Demam tinggi dari 39-49 C yang meningkat secara perlahan
- Tubuh menggigil, badan lemah
- Denyut jantung lemah
- Sakit kepala, nyeri otot myalgia
- Konstipasi dan sakit perut.
 Patofisiologi
S. Thypi masuk ketubuh manusia melalui makanan dan air yang tercemar.
Sebagian kuman dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke
usus halus. Setelah mencapai usus, Salmonella typhosa menembus ileum
ditangkap oleh sel mononuclear, disusul bakteriemi l. setelah berkembang biak di
RES, terjadilah bakteriemi II. Interaksi Salmonella dengan makrofag
memunculkan mediator-mediator.
 Penatalaksanaan
- pemberian antibiotic untuk menghentikan dan memusnahkan penyebaran kuman
- istirahat dan perawatan professional, bertujuan mencegah komplikasi dan
mempercepat penyembuhan. Pasien harus tirah baring absolut sampai minimal 7
hari bebas demam atau kurang lebih 14 hari.
- diet dan terapi penunjang

 Filariasis
 Pengertian
Filariasis merupakan infeksi menular yang disebabkan oleh cacing filaria.
Penyakit ini dapat tertular melalui perantara berbagai jenis nyamuk. Saat
terinfeksi, penderitanya akan mengalami pembengkakan pada tungkai bawah
kaki. Hal tersebut membuat filariasis juga dikenal dengan sebutan penyakit kaki
gajah.

 Penyebab
Filariasis disebabkan oleh parasit filarial. Parasit ini biasanya masuk ke dalam
tubuh manusia lewat gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi. Di Indonesia
setidaknya terdapat tiga jenis parasit filarial, yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia
malayi, dan Brugia timori.Saat Anda digigit nyamuk yang sudah teinfeksi parasit
filarial, larva cacing akan berpindah ke saluran limfatik dan kelenjar getah
bening. Selanjutnya larva akan berkembang menjadi cacing dewasa dan mampu
hidup selama bertahun-tahun dalam tubuh Anda.

Masa inkubasi dapat dibagi menjadi:

1. Masa prepaten
Merupakan masa antara masuknya larva infektif sampai terjadinya
mikrofilaremia yang memerlukan waktu kira-kira 3¬7 bulan. Hanya sebagian
tdari penduduk di daerah endemik yang menjadi mikrofilaremik, dan dari
kelompok mikrofilaremik inipun tidak semua kemudian menunjukkan gejala
klinis. Terlihat bahwa kelompok ini termasuk kelompok yang asimtomatik baik
mikrofilaremik ataupun amikrofilaremik.

2. Masa inkubasi
Merupakan masa antara masuknya larva infektif hingga munculnya gejala klinis
yang biasanya berkisar antara 8-16 bulan.

3. Gejala klinik akut

Gejala klinik akut menunjukkan limfadenitis dan limfangitis yang disertai panas
dan malaise. Kelenjar yang terkena biasanya unilateral. Penderita dengan gejala
klinis akut dapat mikrofilaremik ataupun amikrofilaremik.

4. Gejala menahun
Gejala menahun terjadi 10-15 tahun setelah serangan akut pertama. Mikrofilaria
jarang ditemukan pada stadium ini, sedangkan limfadenitis masih dapat terjadi.
Gejala kronis ini menyebabkan terjadinya cacat yang mengganggu aktivitas
penderita serta membebani keluarganya.
 Patofisiologi
Seseorang dapat tertular atau terinfeksi penyakit kaki gajah apabila orang tersebut
di gigit nyamuk yang infektif yaitu nyamuk yang mengandung larva stadium III,
nyamuk tersebut mendapat cacing filarial kecil (mikrofilaria) sewaktu menghisap
darah penderita mengandung microfilaria atau binatang reservoir yang
mengandung microfilaria. Siklus penularan penyakit kaki gajah ini melalui dua
tahap, yaitu perkembangan dalam tubu nyamuk (vector) dan tahap kedua
perkembangan dalam tubuh manusia (hospes) dan reservoair.

 Penatalaksanaan
Dietilkarbamasin sitrat (DEC) merupakan obat filariasis yang ampuh, baik untuk
filariasis bancrofti maupun brugia, bersifat makrofilarisidal dan mikrofilarisidal.
Obat ini ampuh, aman dan murah, tidak ada resistensi obat, tetapi memberikan
reaksi samping sistemik dan lokal yang bersifat sementara. Reaksi sistemik
dengan atau tanpa demam, berupa sakit kepala, sakit pada berbagai bagian tubuh,
persendian, pusing, anoreksia, kelemahan, hematuria transien, alergi, muntah dan
serangan asma. Reaksi lokal dengan atau tanpa demam, berupa limfadenitis,
abses, ulserasi, limfedema transien, hidrokel, funikulitis dan epididimitis. Reaksi
samping sistemik terjadi beberapa jam setelah dosis pertama, hilang spontan
setelah 2-5 hari dan lebih sering terjadi pada penderita mikrofilaremik. Reaksi
samping lokal terjadi beberapa hari setelah pemberian dosis pertama, hilang
spontan setelah beberapa hari sampai beberapa minggu dan sering ditemukan
pada penderita dengan gejala klinis.

Kegiatan pemberantasan nyamuk terdiri atas:


1. Pemberantasan nyamuk dewasa
a. Anopheles : residual indoor spraying
b. Aedes : aerial spraying
2. Pemberantasan jentik nyamuk
a. Anopheles : Abate 1%
b. Culex : minyak tanah
c. Mansonia : melenyapkan tanaman air tempat perindukan, mengeringkan
rawa dan saluran air
3. Mencegah gigitan nyamuk
a. Menggunakan kawat nyamuk/kelambu
b. Menggunakan repellent

Penyuluhan tentang penyakit filariasis dan penanggulangannya perlu


dilaksanakan sehingga terbentuk sikap dan perilaku yang baik untuk menunjang
penanggulangan filariasis. Sasaran penyuluhan adalah penderita filariasis beserta
keluarga dan seluruh penduduk daerah endemis, dengan harapan bahwa
penderita dengan gejala klinik filariasis segera memeriksakan diri ke Puskesmas,
bersedia diperiksa darah kapiler jari dan minum obat DEC secara lengkap dan
teratur serta menghindarkan diri dari gigitan nyamuk.

 DHF

 Pengertian
Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirusdan masuk kedalam tubuh
penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypty yang terdapat pada anak dan
orang dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang
disertai ruam dan tanpa ruam.
 Penyebab

 Tanda dan gejala


 Patofisiologi
 Penatalaksanaan

4. Kajian Penyakit Infeksi Endemis


 SARS
 Pengertian
Serve Acute Respiratory Syndrom (SARS) merupakan suatupenyakit yang
serius dan disebabkan oleh inveksi virus pada paru yang sifatnya mendadak dan
menunjukan gejala gngguan pernapadsan pada pasien yang mempunyai riwayat
kontak dengan pasien SARS ( Widoyono)

 Penyebab
Diduga terdapat 2 virus yang mengkibatkan penyakit ini yaitu
paramyxovirud dan caronavirus. tetapi data terakhir hanya Caronvirus yang
diduga sebagai penyebab. Proses penularanya melaluidorplet maupun kontak,
selain itu melalui facal-oral juga bisa menular. Jika virus telah masuk kedalam
tubuh maka berakibat batuk yang lama dan mengakibatkan kerusakan epitel di
berkelanjutan maka berakibat infeksi yang serius.

 Tanda dan Gejala


- Gejala umum biasanya flu
-Suhu badan diatas 38 derajat C selama lebih 24 jam
-Adanya batuk ringan sampai berat (cenderung batuk kering)
-Sakit kepala,kaku otot, anoreksia, lemah, bercak merah pada kulit, diare.
-Jika sudah berat sampai pnemoni
-Jika difoto terbukti ditemukanya infiltrate yang sesuai dengan pnemoni / sindrom
distress pernapasan akaut.
-Pada pemeriksaan laboratorium ditemukannya:
a. Limfoma, leucopenia, trombositopenia
b. Hiponatremia, hipokalemia ringan
c. Peningkatan LDH, ALT dan kadar transaminase hepar
d. Peningkatan kadar kreatinin kinase (CK)
-Tidak bisa dipastikan SARS jika :
a. Tes laboratorium tidak lengkap
b. Dalam serum pada masa konvalesens (serum yang diambil 28 hari atau
lebih setelah awitan gejalanya) tidak ditemukanya antibody terhadap
SARS
-Pemeriksaan penunjang :
a. Pemsik : terdengan bunyi weezing maupun ronki, TD rendah, dan
cyanosis.
b. Rontgen dada : adaya penimbunan cariran pada rongga yang seharusnya
terisi udara
c. Ct-scan toraks menunjukan gambaran Bronkilitis obleterans organizing
pnemoni (BOOP)
d. Pemeriksaan Lab : pemeriksaan darah perifer lengkap, SGOT/SGPT
untuk mengetahui faal hati, tes antibody ( IgG/IgM), deteksi gen dan
kultur firus, pemeriksaan pada dahak, faces.
 Stadium SARS
- Stadium 1, gejalanya mirip flu selama2-7 hari gejala yang tidak spesifik yaitu
sakit kepala, mialgia, anoreksia, dan beberapa juga mengalami diare.
- Stadium 2, fase gejala saluran pernafasan,pasien mengalami batuk kering,
sesak napas, timbul pula hipoksemia yang progresif.
 Derajat SARS
- Derajat 1 (ringan/klasik) ditandai demam >3 hari, batuk tidak produktiktif,
foto dada tidak ada pnemoni dan penderita bisa sembuh dengan sendirinya.
- Derajat 2 (sedang) gejala derajat 1 penderita bisa sembuh atau justru bisa
kederajat berat
- Derajat 3 (berat) sukar bernapas
 Penatalaksanaan
-Penderita dengan kasusu SARS harus melewati triase (petugas memakai
masker N95)
-Berikan masker bedah pada penderita
-Petugas masuk ke ruangan harus memakai alat proteksi diri
-Kaji penderita SASR meliputi tanda klinis, riwayat perjalanan, riwayat
kontak, dan riwayat sebelumnya
-Pemeriksaan fisik
-Lakukan foto thoraxs dan darah tepi lengkap
-Anjurkan untuk selalu menjaga kebersihan diri, kurangi aktifitas, mengurangi
penggunaan angkutan umum
-Bila foto thoraks menunjukan ambar infiltrat 1 sisi maupun 2 sisi
penatalaksanaanya yaitu :
a. Isolasi
b. Selalu pantau KU, kesadaran, TTV
c. Terapi suportif seperti antibiotik (roksitromisin, klaritromisisn, azitromisisn)
- Indikasi rwat inap
a. Sesak nafas lebih dari 30x/menit
b. Nadi lebih 100x/menit
c. Gangguan kesadaran
d. KU lemah

 Flu Burung
 Pengertian :
Flu burung adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus influenza yang
menyerang burung/ungags dan manusia. Salah satu tipe yang diwaspadai adalah
yang disebabkan oleh influenza dengan kode genetik H5N1.
 Penyebab :
Merupakan virus influenza tipe A, termasuk family Orthomyxoviridae dengan
penyebaran melalui udaradan dapat berubah-ubah bentuk. Strain yang sangat
virulen/ganas dan menyebabkan flu burung adalah dari subtype A H5N1 dan virus
tersebut dapat bertahan di air sampai 4 hari pada suhu 22 C dan lebih dari 30 hari
pada 0 C.
 Tanda dan Gejala
1. Batuk, pilek, demam > 30 C
2. Sefalgia, nyeri tenggorokan, mialgia dan malaise
3. Diare, konjungtivis, gangguan ginjal.
4. Flu ringan hingga berat, pneoumonia. Dan banyak yang berakit dengan
ARDS.

 Patofisiologi
Penyebaran virus Avian Influenza (AI) terjadi melalui udara dimana virus dapat
tertanam pada membrane mukosa yang melapisi saluran napas atau langsung
memasuki alveoli (tergantung dari ukuran droplet). Virus yang tertanam pada
membrane mukosa akan terpajan mucoprotein yang mengandung asam sialat
yang dapat mengikat virus. Reseptor spesifik yang dapat berikatan dengan virus
influenza berkaitan dengan spesies darimana virus berasal.
 Penatalaksanaan
1. Pelayanan di Fasilitas Kesehatan non Rujukan Flu Burung
- Pasien suspek flu burung langsung langsung diberikan Oseltamivir 2x 75
mg(jika anak, sesuai BB) lalu dirujuk ke RS rujukan flu burung.
- Untuk puskesmas langsung dirujuk ke RS rujukan.
- Pasien ditangani dengan kewaspadaan standar.
2. Pelayanan di Rumah Sakit Rujukan
- Pasien suspek H5N1, Probabel, dan konfirmasi dirawat diruang isolasi
- Petugas triase memakai APD, kemudian segera mengirim pasien keruang
pemeriksaan.
- Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan laboratorium dan foto toraks

Anda mungkin juga menyukai