Anda di halaman 1dari 2

 Dapat muncul kapan saja.

BATU EMPEDU  Dapat berlangsung selama beberapa


menit sampai berjam-jam.
(CHOLELITHIASIS)  Tidak akan berkurang meski sudah ke
toilet, kentut, atau muntah.
 Frekuensi kemunculannya jarang tapi
Definisi bisa dipicu oleh makanan dengan kadar
lemak yang tinggi.
Empedu adalah cairan dalam kantong empedu
yang berperan dalam metabolisme zat lemak. Jika batu empedu menyebabkan penyumbatan
Jika cairan ini mengeras, maka akan terbentuk pada salah satu saluran pencernaan, gejala-
batu empedu. Batu empedu diduga terbentuk gejala berikut dapat muncul:
akibat pengerasan kolesterol yang tertimbun
dalam cairan empedu, karena adanya  Sakit perut yang terus-menerus atau
ketidakseimbangan antara kolestrol dan selalu kembali.
 Demam tinggi.
senyawa kimia dalam cairan tersebut.
 Sakit Kuning.
 Detak jantung yang cepat.
 Gatal-gatal pada kulit.
 Kehilangan nafsu makan.
 Mual dan Muntah.

Gejala

Umumnya tidak menyebabkan penyakit. Gejala


muncul jika batu ini menyumbat saluran
kantong empedu atau saluran pencernaan
lainnya. Gejala utama yang biasanya dialami
adalah sakit perut yang datang secara tiba-tiba
atau disebut dengan kolik bilier.
Hampir 80% batu empedu berbahan dasar
Rasa sakit ini dapat terjadi pada beberapa
kolesterol dan sekitar 20% berbahan dasar
bagian perut. Di antaranya bagian tengah perut
bilirubin. Bilirubin adalah suatu pigmen yang
atau di atas, kanan perut. Rasa sakit ini juga ditemukan dalam cairan empedu. faktor-faktor
bisa menyebar ke sisi tubuh atau tulang belikat. lain yang meningkatkan risiko untuk mengidap
Gejala sakit perut ini juga bervariasi, misalnya: batu empedu:

Ruly Try Laksono, MD


 Berusia di atas 40 tahun.  Kue dan camilan keripik.
 Sedang hamil.
 Memiliki anggota keluarga dengan Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras
penyakit yang sama. juga dapat mempertinggi resiko batu empedu.
 Sering mengonsumsi makanan Batas konsumsi per hari yang direkomendasikan
berlemak atau berkolesterol tinggi. adalah 2-2,5 kaleng bir untuk pria dan maksimal
 Kekurangan serat dalam pola makan. 2 kaleng bir untuk wanita. Sekaleng bir biasanya
 Penderita diabetes. berkadar alkohol sebanyak 4,7 persen.
 Kelebihan berat badan atau mengalami
obesitas.
 Penderita sirrosis
 Penderita gangguan pencernaan,
misalnya penyakit Crohn dan sindrom
iritasi usus.
 Orang yang menggunakan Ceftriaxone,
yaitu antibiotik yang dapat digunakan
untuk mengobati pneumonia,
meningitis dan gonore.
 Orang yang mengalami penurunan
berat badan secara drastis.

Tes lanjutan akan dianjurkan dokter untuk Kelebihan berat badan atau obesitas
memastikan tingkat keparahan peradangannya, merupakan salah satu faktor risiko yang dapat
antara lain: menyebabkan komplikasi batu empedu. Karena
itu, menjaga berat badan yang sehat sangatlah
 Test Darah penting.
 USG
 CT Scan Anda disarankan untuk menghindari diet ketat
 MRI Scan yang menuntut untuk mengonsumsi makanan
 Cholangiography rendah kalori dan lemak saja. Penurunan berat
badan secara drastis dalam waktu singkat juga
PENCEGAHAN dapat mempertinggi risiko terbentuknya batu
empedu.
Batu empedu diduga terbentuk akibat
pengerasan kolesterol yang tertimbun dalam
cairan empedu. Karena itu, kita sebaiknya
menerapkan pola makan yang sehat dan
seimbang serta menghindari konsumsi makanan
yang mengandung lemak dan kolestrerol tinggi.
Contohnya:

 Makanan bersantan seperti rendang,


kolak, serta ketupat sayur.
 Makanan berminyak seperti gorengan.
 Makanan yang terbuat dari kacang-
kacangan seperti sambal kacang atau
kuah sate.

Ruly Try Laksono, MD

Anda mungkin juga menyukai