Anda di halaman 1dari 3

ANTIOKSIDAN

.
Antioksidan adalah sebuah molekul yang mampu memperlambat/mencegah oksidasi molekul lainnya.
Oksidasi adalah sebuah reaksi kimia yang mentransfer elektron dari zat ke oksidator. Reaksi
oksidasi menghasilkan radikal bebas, yang memulai reaksi berantai yang merusak sel. Antioksidan
menghentikan reaksi berantai ini dengan menghilangkan zat antara radikal bebas, dan menghambat
reaksi oksidasi lainnya dengan yang dioksidasi sendiri. Zat ini secara nyata mampu memperlambat
atau menghambat oksidasi zat yang mudah teroksidasi meskipun dalam konsentrasi rendah.
Antioksidan sesuai didefinisikan sebagai senyawa-senyawa yang melindungi sel dari efek berbahaya
radikal bebas oksigen reaktif jika berkaitan dengan penyakit.

Model pengisian ruang antioksidan glutation. Bola kuning merupakan


atom sulfur yang memberikan aktivitas antioksidan, manakala bola
merah, biru, putih, dan kelabu mewakili atom oksigen, nitrogen,
hidrogen, dan karbon secara berturut-turut

Radikal bebas ini dapat berasal dari metabolisme tubuh maupun faktor eksternal lainnya. Radikal
bebas adalah spesies yang tidak stabil karena memiliki elektron yang tidak berpasangan dan mencari
pasangan elektron dalam makromolekul biologi. Protein lipida dan DNA dari sel manusia yang sehat
merupakan sumber pasangan elektron yang baik. Kondisi oksidasi dapat menyebabkan kerusakan
protein dan DNA, kanker, penuaan, dan penyakit lainnya.

by: Gerry Ruud Riswandi, MD & Santoso Cokro, MD.


Komponen kimia yang berperan sebagai antioksidan adalah senyawa golongan fenolik dan polifenolik .
Senyawa-senyawa golongan tersebut banyak terdapat dialam, terutama pada tumbuh-tumbuhan, dan
memiliki kemampuan untuk menangkap radikal bebas. Antioksidan yang banyak ditemukan pada bahan
pangan, antara lain vitamin E, vitamin C, dan karotenoid.

Sumber antioksidan

Berdasarkan asalnya, antioksidan terdiri atas antioksigen yang berasal dari dalam tubuh (endogen)
dan dari luar tubuh (eksogen). Adakalanya sistem antioksidan endogen tidak cukup mampu mengatasi
stres oksidatif yang berlebihan. Stres oksidatif merupakan keadaan saat mekanisme antioksidan
tidak cukup untuk memecah spesi oksigen reaktif. Oleh karena itu, diperlukan antioksidan dari luar
(eksogen) untuk mengatasinya.

Antioksidan diminati, karena tingkat keamanan yang baik dan manfaatnya yang lebih luas dibidang
makanan, kesehatan dan kosmetik. Antioksidan alami dapat ditemukan pada sayuran, buah-buahan,
dan tumbuhan berkayu.

Penggolongan Antioksidan berdasarkan mekanisme kerjanya

Berdasarkan mekanisme kerjanya, antioksidan dibedakan menjadi antioksidan primer yang dapat
bereaksi dengan radikal bebas atau mengubahnya menjadi produk yang stabil , dan antioksidan
sekunder atau antioksidan preventif yang dapat mengurangi laju awal reaksi rantai serta
antioksidan tersier. Mekanisme kerja antioksidan selular menurut Ong et al. (1995) antara lain,
antioksidan yang berinteraksi langsung dengan oksidan, radikal bebas, atau oksigen tunggal;

by: Gerry Ruud Riswandi, MD & Santoso Cokro, MD.


mencegah pembentukan jenis oksigen reaktif; mengubah jenis oksigen rekatif menjadi kurang toksik;
mencegah kemampuan oksigen reaktif; dan memperbaiki kerusakan yang timbul.

Antioksidan primer

Antioksidan primer berperan untuk mencegah pembentukan radikal bebas baru dengan memutus
reaksi berantai dan mengubahnya menjadi produk yang lebih stabil. Contoh antioksidan primer, ialah
enzim superoksida dimustase (SOD), katalase, dan glutation dimustase.

Antioksidan Sekunder

Antioksidan sekunder berfungsi menangkap senyawa radikal serta mencegah terjadinya reaksi
berantai. Contoh antioksidan sekunder diantaranya yaitu vitamin E, Vitamin C, dan β-karoten.

Antioksidan Tersier

Antioksidan tersier berfungsi memperbaiki kerusakan sel dan jaringan yang disebabkan oleh radikal
bebas. Contohnya yaitu enzim yang memperbaiki DNA pada inti sel adalah metionin sulfoksida
reduktase.

by: Gerry Ruud Riswandi, MD & Santoso Cokro, MD.

Anda mungkin juga menyukai