Anda di halaman 1dari 3

DYSPEPSIA

APA ITU DYSPEPSIA ?

Istilah Dyspepsia berasal dari bahasa


yunani; dys- yang berarti susah atau jelek, pepsis
yang berarti pencernaan. Dyspepsia merupakan
suatu kondisi medis dimana terdapat
sekumpulan gejala pencernaan akibat iritasi
asam lambung pada selaput lender yang
melapisi saluran pencernaan bagian atas, lebih
tepatnya disebut sebagai suatu sindrom.

Dispepsia sangat umum dialami oleh


masyarakat secara umum, bahkan seseorang
dapat berulang kali hingga setiap hari mengalami
dyspepsia, mulai dari keluhan ringan hingga yang
dapat mengganggu aktivitas. Pengenalan faktor
resiko, gejala, terapi dan pencegahan dyspepsia
sangat perlu kita ketahui agar aktivitas sehari- Dyspepsia come from acid
hari kita dapat berjalan dengan baik tanpa irritation on mucosa lining
mengganggu produktivitas. of Upper Gastrointestinal
tract
SEPERTI APA GEJALA DYSPEPSIA ?

Seseorang dikatakan mengalami sindrom


dyspepsia apabila mengalami satu atau lebih
gejala sebagai berikut :

 Nyeri perut (abdominal


discomfort)
 Rasa perih di ulu hati
 Mual, kadang-kadang sampai
muntah
 Nafsu makan berkurang
 Rasa lekas kenyang
 Perut kembung
 Rasa panas di dada dan perut A man with Upper
 Regurgitasi (keluar cairan dari stomach pain
lambung secara tiba-tiba)

Dr. Ahmad Thotuching | GLOBAL DOCTOR


Jika menurut kriteria ROME III keluhan
diatas dialami selama 3 bulan terakhir dan
setidaknya selama 6 bulan sehingga dapat
dikatakan menderita sindrom dyspepsia.

BAGAIMANA TERJADINYA SINDROM


DISPEPSIA ?

Sindrom dyspepsia disebabkan oleh


ketidakseimbangan antara faktor ofensif dalam
hal ini Asam Lambung serta Faktor defensif yaitu
“Gastroduodenal mucosa defense” yang
menjadi barrier atau penahan agar lambung
tidak mengalami iritasi oleh Zat Asam. Jadi
apapun faktor yang meningkatkan produksi
asam lambung dan menurunkan fungsi barrier
selaput lendir (Mukosa) akan memunculkan Dyspepsia can
berbagai macam keluhan akibat iritasi asam develop to be more
lambung. serious condition
Jika tidak ditangani dengan baik keluhan
dyspepsia ini dapat berlanjut menjadi luka pada
lambung yang memrlukan penanganan lebih
serius.

FAKTOR RESIKO TERJADINYA DISPEPSIA

Sebagian besar faktor resiko terjadinya


dyspepsia merupakan modifiable factor yang
artinya dapat dirubah, faktor resiko ini sangat
dipengaruhi oleh gaya hidup seseorang antara
lain :

a. Pola makan yang tidak teratur meliputi


intensitas dan frekuensi
b. Kebiasaan mengkonsumsi makanan
pedis, spicy (berbumbu), asam yang
berlebihan
western and spicy
c. Kebiasaan merokok, Mengkonsumsi
food
Alkohol

Dr. Ahmad Thotuching | GLOBAL DOCTOR


d. Kebiasaan mengkonsumsi kopi dan
minuman yang berkarbonasi.
e. Stres
f. Obesitas
g. Konsumsi obat anti nyeri yang
berlebihan

BAGAIMANA PENANGANAN SINDROM


DYSPEPSIA ? “Alarm Symptom Dyspepsia”

Penanganan keluhan dyspepsia meliputi


intervensi non farmakologis dan farmakologis.

Intervensi non farmakologis yaitu


pengendalian berbagai faktor resiko penyebab
dyspepsia seperti yang telah dipaparkan
sebelumnya.

Intervensi farmakologis yaitu pemberian


obat-obatan yang menurunkan kadar keasaman
lambung serta meningkatkan motilitas dari
Jika terdapat dyspepsia ditambah satu
saluran pencernaan.
gejala alarm seperti diatas, maka pemeriksaan
Walaupun sebagian besar obat penurun endoskopi yaitu alat visualisasi saluran cerna
asam lambung merupakan Over the Counter bagian atas seharusnya dilakukan.
Drugs atau dijual bebas namun apabila keluhan
sudah tidak dapat teratasi dengan intervensi non
farmakologis sebaiknya berkonsultansi terlebih
dahulu dengan dokter.

PENCEGAHAN SINDROM DYSPEPSIA

tinggi, cabai, alkohol, dan pantang rokok, bila


Sebuah Frase “lebih baik mencegah harus makan obat karena sesuatu penyakit,
daripada mengobati” tentunya sudah sering kita misalnya sakit kepala, gunakan obat secara wajar
dengar. Tingkat kesakitan serta biaya dapat kita dan tidak mengganggu fungsi lambung.
minimalisir dengan melakukan pencegahan yang
tepat.

Pola makan yang normal dan teratur,


pilih makanan yang seimbang dengan kebutuhan
dan jadwal makan yang teratur, sebaiknya tidak
mengkomsumsi makanan yang berkadar asam

Dr. Ahmad Thotuching | GLOBAL DOCTOR

Anda mungkin juga menyukai