Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENILAIAN HASIL BELAJAR

”JENIS-JENIS TES”

Kelompok V :

1. SOSTENES DANIEL WATOPA

(20150111054003)

2. THALIA MARIA LUCIA OHOITIMUR

(20150111054015)

3. ANGJEL OBINARU

(20140111054002)

Dosen Pengampuh: 1. Drs. ALEX A. LEPA, M.Si

2. CATUR WATONA JARWO, S.Pd,. M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS CENDERAWASIH

JAYAPURA

2017

1.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKARANG


Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat
untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Dalam
pembelajaran objek ini bisa berupa kecakapan peserta didik, minat,
motivasi dan sebagainya.
Sebagai pengukur hasil belajar siswa, tes diharapkan mampu memberikan
informasi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Artinya, alat
tes dapat memberikan informasi tentang siswa sesuai keadaan yang
mendekati sesungguhnya. Hal itu penting karena informasi tersebut akan
dipergunakan untuk mempertimbangkan dan kemudian memutuskan
berbagai kebijakan baik yang berkenan dengan siswa maupun kegiatan
pengajaran secara umum.
Oleh karena itu, penting bagi seorang guru untuk mengetahui jenis-jenis
tes. Tes yang digunakanpun harus sesuaikan dengan standar yang berlaku
untuk menilai jalannya proses pendidikan sehingga hasil pun dapat
diterima dan digunakan untuk membuat berbagai putusan yang berkaitan
dengan pengajaran pendidikan.

1.2 RUMUSAN MASALAH:


1. Apakah yang dimaksud dengan
a. Tes lisan
b. Tes tulisan
c. Tes perbuatan
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian dan jenis-jenis tes tersebut.
2.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN TES DAN JENIS-JENIS TES


Teknik tes dibagi menjadi 3 jenis, yaitu tulisan, lisan, dan tindakan :

a. Tes Tertulis
Tes tulisan adalah tes yang disajikan secara tertulis, baik
pertanyaan yang diajukan maupun cara menjawabnya. Jadi, ada
dua perangkat penting dalam teknik tes tulisan, yaitu lembar soal
dan lembar jawab.
Adapun tipe jenis dari tes tertulis;

 Tes Obyektif adalah tes yang cara penilaiannya bersifat


objektif dalam arti sudah jelas jawaban mana yang benar
dan mana yang salah dan hanya satu jawaban yang benar.
bentuk soal atau tes yang telah mengandung kemungkinan
jawaban yang harus dipilih atau dikerjakan oleh peserta tes.
Tipe tes obyektif:
a. Benar-Salah (true-false)
b. Menjodohkan (matching)
c. Pilihan ganda (multiple choice)
a. Tes Benar –Salah(True-False)
Soal-soal berupa pertayaan-pertayaan (statement).
Statement tersebut ada yang benar dan ada yang salah.
Contoh:
-B-S. Tes bentuk objektif banyak memberi peluang tes
untuk bermain spekulasi.
Bentuk benar-salah ada 2(dua)macam (dilihat dari segi
mengerjakan/menjawab soal),yakni:
 Dengan pembetulan (with correction), yaitu siswa
diminta membetulkan bila ia memilih jawaban yang
salah.
 Tanpa pembentulan (without correction), yaitu siswa
hanya diminta melingkari huruf B atau S tanpa
memberikan yang betul.

b. Menjodohkan(Matching)
1). Pengertian
Matching test dapat kita ganti dengan istilah
mempertandingakan mencocokan, memasangkan, atau
menjodohkan.
Contoh:
‘’pasangkanlah pertanyaan yang ada pada lajur kiri dengan
yang ada pada lajur kanan dengan cara menempatkan huruf
yang terdapat di muka pertanyaan lajur kiri pada titik-titik
yang disediakan dilajur kanan’’.
a. transmigrasi..................1.masukan penduduk dari negara
lain.
b. imigrasi ..................2. pindahnya penduduk ke negara lain.
c. emigrasi ...................3. pindahnya penduduk dari desa
kekota.................................4. pindahnya penduduk antar pulau
didalam satu negara.
Cara menjawabnya juga hanya menuliskan lengkap nama
kotanya, misalnya:
1. jepang dengan ibu kota : tokyo.
2. rusia dengan ibu kota : moskow.
Tetapi hanya dapat juga menuliskan’’ huruf ‘’ yang ada
didepan nama kota yang di pilihnya misalnya :
1. jepang dengan ibu kota : (d)
2. rusia dengan ibu kota : (e)

c. tes pilihan ganda (multiple choice test)


multiple choice test terdiri atas suatu keterangan atau
pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum
lengkap.
Contoh:
Pengunaan tes pilihan ganda ( pg ) ini merupakan bentuk
tes objektif yang paling banyak diguankan karena banyak
sekali materi yang dapat dicakup.

 Tes Non-Objektif adalah jenis tes yang mengandung


pertanyaan atau tugas dimana jawaban soal tersebut
dilakukan dengan cara mengekspresikan pikiran peserta
tes.
Tipe tes Non-Objektif:
a. Isian/melengkapi
b. Jawaban singkat
c. Uraian/ essay

Kelebihan Tes Obyektif


a. Benar-Salah (true-false)
 Mudah dikonstruksi
 Perangkat soal dapat mewakili semua indikator atau
kompetensi yang dicapai (mengukur berbagai jenjang
kognitif)
 Mudah diskor, karena hanya 2 alternatif jawaban,
cepat dan obyektif.
 Baik untuk mengukur fakta dan ingatan

b. Menjodohkan (matching)
 Relatif lebih mudah dalam perumusan butir soal.
 Ringkas dan ekonomis dilihat dari rumusan butir soal
dan cara memberikan jawabannya.
 Pensekoran mudah, cepat dan obyektif.
 Mencakup semua kompetensi yang diujikan.
 Baik digunakan untuk menguji pengetahuan (istilah,
definisi, peristiwa, dsb)

a. Tes Pilihan Ganda (multiple choice)


 Mengukur berbagai jenjang kognitif
 Mudah dalam penskoran, objektif, cepat
 Peserta tes tidak terbatas jumlahnya.
 Dapat dilakukan analisis butir soal dengan baik.
 Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan.
 Jumlah option jawaban lebih dari dua.
 Memberikan informasi keadaan peserta tes lebih
banyak.

Kekurangan Tes Obyektif


a. Tes Benar Salah (True-False)
 Probabilitas menebak dengan benar, yakni 50%
karena pilihan jawaannya hanya 2.
 Bentuk soal tidak digunakan untuk menanyakan
sesuatu konsep secara utuh karena peserta tes hanya
memilih benar-salah.
 Jika jumlah butirnya sedikit, indeks daya beda
cenderung rendah.
 Apabila kurang memahami pernyataan soal, peserta
tes cenderung memilih jawaban benar.
 Hanya dapat mengungkap daya ingat dan pengenalan
kembali.

b. Pilihan Ganda
 Memerlukan waktu yang relatif lama untuk menulis
soalnya.
 Sulit membuat pengecoh yang homogen dan
berfungsi.
 Terdapat peluang untuk menebak kunci jawaban.
 Peserta tes mudah menyontek.
 Hasil tes dapat dipengaruhi oleh kemampuan
membaca/mengingat yang tinggi.

c. Tes Menjodohkan
 Cenderung mengukur kemampuan mengingat,
sehingga kurang tepat digunakan untuk mengukur
kognitif yang lebih tinggi.
 Kemampuan menebak dengan benar relatif tinggi,
karena jumlah pernyataan soal (dalam lajur sebelah
kiri) tidak berbeda jumlahnya(dalam lajur kanan).

Kelebihan Tes Non Obyektif


a. Isian/melengkapi:
 Banyak digunakan dalam tes matematik dan bahasa
 Indonesia, dll untuk pendidikan dasar
 Mudah dikonstruksi
 Dapat menguji kompetensi yang dikuasai dalam
waktu yang relatif singkat.

b. uraian
 Dapat melihat proses berpikir siswa
 Dapat mengukur cara menyampaikan gagasan siswa.
 Dapat mengemukakan pendapat dengan bebas.
 Mengukur kedalaman materi
 Mudah mengkonstruksi soal/membuat soal.

Kelemahan tes uraian/subyektif


 Materi terbatas
 Sulit memberikan skor
 Membutukan waktu yang relatif lama dalam menilai.
 Tingkat relabilitasnya rendah

Perbandingan antara tes obyektif dan non objektif

N
o Kriteria Tes obyektif Non obyektif
Taksonomi yang diukur Afektif dan
1 (Aspek yang Diukur) Kognitif psikomotor
2 Jumlah sampel Luas/banyak Terbatas
Menyusun Pertanyaan Relatif lebih sulit Relatif Lebih mudah
(Membuat Konstruksi dan membutuhkan dan waktu lebih
3 Soal) waktu lama singkat
Relatif lebih
sulit dan ada
Mudah, Cepat unsur
dan Obyektif, subyektifitas,
4 Skoring Reliabilitas tinggi Reliabilitas rendah
Faktor-Faktor Yang
Mengganggu Hasil
5 Pengolahan Relatif sedikit Banyak faktor

a. Tes Lisan
Tes lisan adalah tes yang menuntut siswa memberikan jawaban
secara lisan. Tes lisan biasanya dilaksanakan oleh tester tentang
permasalahannya yang diujikan. Tes lisan dapat digunakan untuk
mengungkapkan hasil belajar siswa baik pada aspek kognitif
maupun efektif. Tes lisan sangat bermanfaat untuk mengukur
aspek yang berkaitan dengan kemampuan komunikasi
(communicative skill).

 Macam-macam Tes Lisan :


1. Tes Lisan bebas yaitu pendidik memberikan soal kepada
peserta didik tanpa menggunakan pedoman yang dipersiapkan
secara tertulis.
Kelemahan tes lisan bebas ini adalah sukar menentukan standar
jawaban yang benar sebab jawaban siswa sifatnya beraneka
ragam.

2. Tes Lisan berpedoman yaitu pendidik menggunakan pedoman


tertulis tentang apa yang akan ditanyakan kepada peserta didik.
Tes ini lebih mudah dalam memeriksanya karena dapat lebih
mudah ditetapkan standar jawaban yang benar.

 Kelebihan Tes Lisan :


 Bisa mengetahui kemampuan siswa dalam
mengemukakan pendapat secara langsung dan dapat
diketahui penguasaan siswa secara tepat.
 Mengukur kemampuan berpikir taraf tinggi secara
lebih leluasa.
 Memungkinkan untuk melakukan pengecekan
 Tak ada kesempatan untuk menyontek
 Dapat menikai kemampuan dan tingkat pengetahuan
yang dimiliki peserta didik, sikap serta
kepribadiannya kerena dilakukan secara berhadapan
langsung.
 Bagi peserta didik yang kemampuan berfikirnya
relatif lambat sehingga sering mengalami kesukaran
dalam memahami pernyataan soal, tes bentuk ini
dapat menolong sebab peserta didik dapat
menanyakan pertanyaan yang dimaksud.
 Hal tes dapat langsung diketahui peserta didik.

 Kelemahan Tes Lisan :


 Memunginkan penguji untuk menyimpang dari
lingkup bahan ajar yang akan diujikan.
 Membutuhkan waktu pelaksanaan yang relatif lebih
lama dan seringkali siswa kurang bebas dalam
mengemukakan pendapat.

b. Tes Perbuatan
Tes perbuatan atau tindakan adalah bentuk tes yang disajikan
dalam bentuk tugas tindakan. Dalam teknik ini peserta tes
menyelesaikan tugas sementara tester memberikan instruksi
berupa tugas serta melakukan pengamatan.

Kelebihan dan kekurangan tes perbuatan :


 Tes perbuatan memiliki kelebihan diantaranya
- Cocok digunakan untuk mengukur aspek perilaku
spikomotor.
- Dapat digunakan untuk mengecek kesesuaian antar
pengetahuan, teori, dan keterampilan memprakteknya.
- Tidak ada kesempatan untuk menyontek.

 Tes perbuatan memiliki kekurangan diantaranya


- Lebih sulit dalam mengadakan pengukuran.
- Memerlukan biaya yang relatif besar
- Memerlukan waktu yang relative

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Dalam setiap tes yang dilakukan tujuannya untuk kita
mengetahui hasil belajar dari peseta didik. Dengan kata lain
sebuah tes adalah alat yang dipakai untuk mengetahui
ketercapaian keadaan yang diinginkan oleh pengetes,
setelah terlebih dahulu memberikan perlakuan yang benar
terhadap objek yang di tes.

DAFTAR PUSTAKA

Sudijono Anas.2012. Pengantar Evaluasi Pendidikan. jakarta :


PT. RajaGrafindo Persada.
PERTAYAAN

1. Berikan contoh dari tes perbuatan!


2. Apa kelebihan dari tes lisan bebas ?
3. Sebutkan macam-macam jenis tes ?
4. Coba jelaskan tes obyektif yang bersifat obyektif ?
5. Berikan contoh dari tes benar –salah menurut anda ?
6. Sebutkan Teknik tes yang di bagi menjadi 3 jenis ?
7. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari tes-tes Obyektif ?
8. Jelaskan kekurangan dan kelebihan dari tes Non-obyektif?
9. Berikan contoh dari tes pilihan ganda menurut anda?
10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tes isian atau
melengkapi ?
11. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tes uraian singkat ?
12. Menjelaskan tentang perbandingan antara tes obyektif
dan non obyektif ?
JAWABAN
1. Tes perbuatan atau tindakan adalah bentuk tes
yang di sajikan dalam bentuk tugas atau tindakan.
Contohnya adalah: kita meyuruh siswa untuk
dapat mengerjakan tugas yang sudah di berikan
itu,untuk bisa di kerjakan dengan baik di rumah.

2. Kelebihannya adalah yaitu pendidik memberikan


soal kepada peserta didik tanpa mengunakan
pedoman yang di persiapkan secara tertulis.

3. Macam-macam jenis tes adalah :

a. Tes lisan bebas


b. Tes lisan berpedoman
c. Tes tertulis
d. Tes obyektif
e. Tes benar-salah
f. Tes non obyektif
g. Tes menjodohkan
h. Tes pilihan ganda
i. Tes menjodohkan

4. Tes obyektif adalah tes yang cara penilayannya


bersifat obyektif dalam arti sudah jelas jawaban
mana yang benar dan mana yang salah dan hanya
satu jawaban yang benar.

5. Lambang NKRI adalah merah putih (benar)


Persiden indonesia adalah Barak Obama ( salah)

6. 3 teknik tes yaitu:


a. Tulisan
b. Lisan dan
c. Tindakan

7. Kelebihan:
a. Mudah di kontruksi
b. Relatif lebih mudah dalam perumusan butir soal
c. Mengukur berbagai jejang kongnitif
d. Mencankup semua kompentensi yang di uikan

Kelebihan:

a. Bentuk soal tidak tidak digunakan untuk menayakan


sesuatu konsep secara utuh karena peserta tes hanya
memilih benar-salah.
b. Sulit membuat pengeco yang homogen dan berfungsi
c. Cengderung mengkukur kemampuan mengingat
sehinga kuran tepat di gunakan untuk mengukur
kongnitif yang lebih tingi.

8. Kelebihan tes non-obektif:


a. Banyak digunakan dalam tes matematika dan bahasa
b. Dapat melihat proses berpikir siswa
c. Mudah mengkonstruksi soal atau membeuat soal
d. Dapat mengukur cara menyampaikan gagasan siswa
Kelebihan:
a. Materi terbatas
b. Sulit memberikan skor
c. Membutuhkan waktu yang relatif lama dalam
menilai
d. Tingkat relabilitasnya rendah

9. Contoh soal pilihan ganda:

Gagasan utama dari teori atom Bohr adalah....

a. Gagasan tentang partikel dasar


b. Gagasan tentang inti atom
c. Gagsan tentang tingkat energi dalam atom
d. Gagasan tentang isotop
e. Gagasan tentang orbital

10. tes isian atau melengkapi adalah sebagai pengukur


hasil belaar siswa,dimana tes diharapkan mampu
memberikan informasi yang dapat dipertanggung
jawabkan kebenarannya.
11. Tes uraian singkat adalah tes yang digunakan
harus sesuai dengan standar yang berlaku untuk menilai
jalannya proses pendidikan sehingga hasil pun dapat
diterima dan digunakan untuk membuat berbagai
putusan yang berkaitan dengan pengajaran pendidikan.
12. perbandingan antara tes obyektif dan non obyektif
adalah:
1. Tes obektif
 Mengukur aspek kognitif
 jumlah sampel luas atau bnayak
 menyusun pertayaan relatif lebih sulit dan
membutuhkan waktu yang lama
 reabilitas tinggi

2. Tes non objektif


 Mengukur afektif dan psikomotor
 jumlah sampel terbatas
 relatif lebih mudah dan membutuhkan waktu
yang lebih singkat
 relabilitas rendah

Anda mungkin juga menyukai