Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KIMIA ANORGANIK

“IKATAN KIMIA”

Disusun oleh :
Christinemon Kiding Allo (20170111054020)

Dosen pembimbing :
Prof. Dr. Tiurlina Siregar, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS CENDERAWASIH JAYAPURA

2018

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang oleh kasih dan
rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah kimia anorganik dengan judul
“Ikatan kimia” dengan baik.

Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, penulis menyadari bahwa


makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sekalian, guna perbaikan pada masa yang akan
datang. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
sekalian.

Jayapura, 23 September 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
A. Pengertian Ikatan Kimia......................................................................................................................5
B. Jenis, Pengertian serta proses terjadinya ikatan kimia........................................................................6
1. Ikatan ion.........................................................................................................................................6
2. Ikatan Kovalen.................................................................................................................................7
3. Ikatan Logam...................................................................................................................................9
4. Ikatan Hidrogen...............................................................................................................................9
BAB III........................................................................................................................................................10
PENUTUP...................................................................................................................................................10
A. Kesimpulan........................................................................................................................................10
B. Saran..................................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada umumnya unsur-unsur dijumpai tidak dalam keadaan bebas (kecuali pada suhu tinggi),
melainkan sebagai suatu senyawa atau molekul. Dari fakta ini menunjukkan bahwa secara energi,
senyawa atau molekul tersebut merupakan keadaan yang lebih stabil dibanding dengan unsur-unsur
dalam keadaan bebas.

Selain gas mulia, di alam unsur-unsur tidak selau berada sebagai unsur bebas (atom tunggal),
tetapi kebanyakan bergabug dengan atom unsur lain. Tahun 1916 G.N Lewis dan W. Kossel
menjelaskan hubungan kestabilan gas mulia dengan konfigurasi elektron. Kecuali He ; mempunyai 2
elektron valensi, unsur-unsur gas mulia mempunyai 8 elektron valensi sehingga gas mulia bersifat
stabil. Atom-atom unsur cenderung mengikuti gas mulia untuk mencapai kestabilan.

Jika atom berusaha memiliki 8 elektron valensi, atom disebut mengikuti aturan oktet. Unsur-
unsur dengan nomor atom kecil (seperti H dan Li) berusaha mempunyai 2 elektron valensi seperti He,
disebut mengikuti aturan duplet. Cara yang diambil unsur supaya dapat stabil mengikuti gas mulia,
yaitu : melepas atau menerima elektron, dan pemakaian bersama pasangan elektron (Sudarmo,
2013)

Kita sudah mempelajari bahwa sampai saat ini jumlah unsur yang dikenal manusia, baik
unsur alam maupun unsur sintetis telah mencapai sebanyak 118 unsur. Tahukah Anda
bahwa di alam semesta ini sangat jarang sekali ditemukan atom berdiri sendirian, tapi
hampir semuanya berikatan dengan atom lain dalam bentuk senyawa, baik senyawa kovalen
maupun senyawa ionik. Pernahkah anda membayangkan berapa banyak senyawa yang
dapat terbentuk di alam semesta ini? Mengapa atom-atom tersebut dapat saling berikatan
satu dengan yang lain? Apakah setiap atom pasti dapat berikatan dengan atom-atom lain?
Apa hakikat antar atom dalam senyawa – senyawa di alam ini semuanya sama? Untuk
mengetahui jawaban dari pertanyaan – pertanyaan tersebut, anda harus mempelajari
Ikatan kimia .

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Ikatan Kimia?
2. Apa saja jenis, pengertian serta proses terjadinya Ikatan Kimia?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Ikatan Kimia
2. Untuk mengetahui jenis, pengertian, serta proses terjadinya Ikatan Kimia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ikatan Kimia


Sejak penemuan struktur elektronik atom-atom, ahli kimia dan fisika mampu
menyelidiki bagaimana cara-cara atom dari jenis yang satu bergabung dengan jenis yang lain
membentuk senyawa dengan ikatan kimia.
Ikatan kimia adalah gaya tarik menarik antara atom-atom sehingga atom-atom
tersebut tetap berada bersama-sama dan terkombinasi dalam senyawaan.
Gagasan tentang pembentukan ikatan kimia dikemukakan oleh Lewis dan Langmuir
(Amerika) serta Kossel (Jerman). Dalam pembentukan ikatan kimia, golongan gas mulia
bersenyawa dangan unsur lain, tentunya ada satu keunikan dalam konfigurasi elektronnya yang
mencegah persenyawaan dengan unsur lain.
Bila dugaan tersebut benar, maka suatu atom yang bergabung dengan atom lain
membentuk suatu senyawa mungkin mengalami perubahan dalam konfigurasi elektronnya
yang mengakibatkan atom-atom tersebut lebih menyerupai gas mulia.
Berdasarkan gagasan tersebut, kemudian dikembangakan suatu teori yang disebut
Teori Lewis :
a. Elektron-elektron yang berada pada kulit terluar (elektron valensi) memegang peranan
utama dalam pembentukan ikatan kimia.
b. Pembntukan ikatan kimia mungkin terjadi dengan 2 cara :
1. Karena adanya perpindahan satu atau lebih elektron dari satu atom ke atom lain
sedemikian rupa sehingga terdapat ion positif dan ion negatif yang keduanya
saling tarik-menarik karena muatannya berlawanan, membentuk ikatan ion.
2. Karenna adanya pemakaian bersama pasangan elektron di antara atom-atom
yang berikatan. Jenis ikatan yang terbentuk disebut ikatan kovalen.
c. Perpindahan elektron atau pemakaian bersama pasangan elektron berlangsung
sedemikian rupa, sehingga setiap atom yang berikatan mempunyai suatu konfigurasi
elektron yang mantap, yaitu konfigurasi dengan 8 elektron valensi.
B. Jenis, Pengertian serta proses terjadinya ikatan kimia
Adapun jenis-jenis ikatan kimia, yaitu : Ikatan ion, Ikatan Kovalen, Ikatan logam, dan Ikatan
Hidrogen.
1. Ikatan ion
Ikatan ion yaitu ikatan yang terbentuk sebagai akibat adanya gaya tarik-menarik antara
ion positif dan ion negatif, ini terjadi karena kedua ion tersebut memiliki perbedaan
keelektronegatifan yang besar. Ion positift erbentuk karena unsur logam melepaskan
elektronnya, sedangkan ion negatif terbentuk karena unsur nonlogam menerima elektron.
Ikatan ion terjadi karena adanya serah terima elektron. Contoh: NaCl, MgO, CaF2, Li2O, AlF3,
dan lain-lain.
Atom-atom yang melepas elektron menjadi ion positif (kation) sedang atom-atom yang
menerima elektron menjadi ion negatif (anion). Ikatan ion biasanya disebut ikatan elektrovalen.
Senyawa yang memiliki ikatan ion disebut senyawa ionik. Senyawa ionik biasanya terbentuk
antara atom-atom unsur logam dan nonlogam. Ikatan ion merupakan ikatan yang relatif kuat.
Pada suhu kamar, semua senyawa ion berupa zat padat kristal dengan struktur tertentu.

Atom-atom membentuk ikatan ion karena masing-masing atom ingin mencapai


keseimbangan/kestabilansepertis truktur elektron gas mulia. Ikatan ion terbentukantara:
a. Ion positifdengan ion negatif,
b. Atom-atom berenergi potensial ionisasi kecil dengan atom-atom berafinitas elektron
besar (Atom-atom unsur golongan IA, IIA dengan atom-atom unsur golongan VIA, VIIA),
c. Atom-atom dengan keelektronegatifan kecil dengan atom-atom yang mempunyai
keelektronegatifan besar.
Sifat-sifatsenyawa ion sebagaiberikut :
a. Dalam bentuk padatan tidak menghantar listrik karena partikel-partikel ionnya terikat
kuat pada kisi, sehingga tidak ada elektron yang bebas bergerak.
b. Leburan dan larutannya menghantarkan listrik.
c. Umumnya berupa zat padat kristal yang permukaannya keras dan sukar digores.
d. Titik leleh dan titik didihnya tinggi.
e. Larut dalam pelarut polar dan tidak larut dalam pelarut nonpolar.
Pembentukan senyawa ion
Contoh :
1. Senyawa LiF
Li Li+ + 1e-
(2,1) (2)
-
F + 1e F-
(2,7) (2,8)
+ -
Li + F LiF

2. Senyawa CaCl2
Ca Ca2+ + 2e-
(2,8,2) (2,8)
Cl + e- Cl- x 2
(2,8,7) (2,8,8)
Ca2+ + 2Cl- CaCl2

2. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi karen pemakaian bersama pasangan
elektron. Pasangan elektron ini dapat berasal dari masing-masing atom yang berikatan. Ikatan
kovalen umumnya terjadi antara unsur-unsur non-logam. Untuk menggambarkan bagaimana
ikatan kovalen terjadi digunakan rumus titik elektron (struktur lewis) (Sudarmo, 2013). Ikatan
kovalen di bagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
a. Ikatan kovalen tunggal
Ikatan yang terjadi karena pemakaian bersama satu pasang elektron.
Contoh :
Molekul H2

H H H H

H H H H

b. Ikatan kovalen rangkap dua


Ikatan yang terjadi karena pemakaian bersama dua pasang elektron.
Contoh :
Molekul O2
O O O O

O O O O

c. Ikatan kovalen rangkap tiga


Ikatan yang terbentuk karena pemakaian bersama tiga pasan elektron.
Contoh :
Molekul N2

N N N N

N N N N

d. Ikatan kovalen koordinasi


Ikatan yang terjadi jika pada pembentukan ikatan terdapat pasangan elektron yang
hanya berasal dari salah satu atom yang berikatan.
Contoh :
Molekul SO3

e. Ikatan kovalen Polar dan non-polar


 Ikatan kovalen non-polar adalah ikatan yang gaya tarik antar elektronnya sama atau
perbedaan keelektronegatifan kecil. Ikatan ini banyak terjadi pada molekul-molekul
diatomik ; H2, Cl2, O2, dsb (Sudarmo,2013).
 Ikatan kovalen polar adalah ikatan yang terbentuk karena terjadinya kutub
(perbedaan keelektronegatifan besar) akibat adanya pasangan elektron yang lebih
tertarik ke salah satu atom. Contohnya pada senyawa HCl, harga keelektronegatifan
klorin 3,0 dan hidrogen 2,1. Oleh karena pasangan elektron lebih tertarik ke atom
klorin , maka klorin menjadi kutub negatif dan hidrogen menjadi kutub positif
(Sudarmo, 2013).
f. Sifat Fisika senyawa Kovalen
 Dalam keadaan padat, cair, gas, senyawa kovalen tidak dapat menghantarka arus
listrik, namun seperti senyawa HCl yang merupakan senyawa kovalen polar mampu
menghantarka arus listrik bila dilarutkan dalam air.
 Pada umumnya tidak larut dalam air (kecuali senyawa kovalen polar) tetapi dapat
larut dalam pelarut non-polar.
 Titik leleh dan titik didihya rendah (Sudarmo, 2013)).
3. Ikatan Logam
Logam mempunyai beberapa sifat unik, antara lain ; mengkilap, dapat menghantarkan arus
listrik dan kalor yang baik, mudah ditempa, ulet, dan dapat diulur menjadi kawat. Logam
tersusun dalam suatu kisi kristal yang terdiri dari ion-ion positif logam di dalam lautan elektron
(Sudarmo, 2013)
Unsur-unsur logam memiliki sedikit elektron valensi. Oleh karena itu, banyak ruang yang
kosong pada kulit terluarnya. Hal itu memungkinkan elektron valensi unsur-unsur logam dapat
bergerak bebas dalam ruang tertutup.
Atom-atom logam dapat dibayangkan sebagai sekumoulan ion-ion positif dalam suatu
larutan elektron valensi yang terdelokalisasi (tersebar). Di dalam logam tersebut partikel yang
bermuatan positif tertarik ke awan elektron yang bermuatan negatif, begitupu sebaliknya.
Tarikan elektrostatis ini mengikat seluruh kristal sebagai satu kesatuan. Bila diberi energi
elektron akan berpindah dari satu atom ke atom yang lainnya (Ningsih dkk, 2013)
Ikatan logam adalah gaya tarik inti atom-atom logam dengan lautan elektron yang bergerak
bebas (sudarmo, 2013). Ikatan ini sangat kuat dan sukar untuk diputuskan sehingga titik leleh
dan didihnya sangat tinggi. Akibatnya daya hantar panas dan listriknya juga sangat tinggi
(Ningsih dkk, 2013).
4. Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen adalah ikatan yang terbentuk antara molekul-molekul yang sangat polar
dan mengandung atom hidrogen. Kutub positif pada kedudukn H berikatan dengan kutub
negatif pada kedudukan atom yang keelektronegatifannya besar, seperti atom Fluor, Oksigen,
dan Nitrogen (Ningsih dkk, 2013)
Contoh :
Molekul HF
Pada molekul HF ujung molekul pada atom H lebih positif dan ujung molekul pada atom F
lebih bermuatan negatif. Jadi, antara atom H pada molekul pertama dengan atom F pada
molekul berikutnya terjadi gaya tarik-menarik yang cukup kuat, yang disebut dengan ikatan
hidrogen.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Dari pembahasan di atas,  maka penulis dapat menyimpulkan bahwa atom-atom saling
mengikatkan diri satu sama lain karena ingin menyetarakan kestabilan mereka, sesuai dengan
kaidah oktet atau seperti halnya golongan gas mulia yang telah memiliki kestabilan yang tidak
dapat terelakkan lagi (hukum alam). Adapun jenis-jenis ikatan kimia terdiri atas : ikatan ion
yang merupakan ikatan antara unsur-unsur logam dan non-logam, ikatan kovalenya itu
pemakaian elektron secara bersama-sama oleh unsur non-logam dan unsur non-logam, serta
ikatan logam yang merupakan pemakaian elektron secara bersama-sama oleh atom-atom
logam, serta Ikatan hidrogen adalah ikatan yang terbentuk antara molekul-molekul yang sangat
polar dan mengandung atom hidrogen. Kutub positif pada kedudukn H berikatan dengan kutub
negatif pada kedudukan atom yang keelektronegatifannya besar, seperti atom Fluor, Oksigen,
dan Nitrogen.

B. Saran
Sebaiknya mahasiswa lebih mendalami pemahaman materi ikatan kimia karena materi
 

ini merupakan materi dasar yang harus diketahui oleh siswa, dan orang-orang dalam bidang
ilmu pengetahuan alam.

DAFTAR PUSTAKA
Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X : PT. Gelora Aksara Pratama

Ningsih, S. R. Kuswati, T. M. Sukardjo. Marwati, Elly. 2013. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X : Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai