BAB I
PENDAHULUAN
Jagung ( Zea Mays L ) merupakan salah satu bahan pangan penting karena
merupakan sumber karbohidrat penting kedua setelah beras di Indonesia. Penggunaan jagung
sebagai bahan pangan dan pakan terus mengalami peningkatan. Sementara ketersediaan
dalam bentuk bahan terbatas, untuk itu perluh dilakukan upaya peningkatan produksi melalui
perluasan lahan penanaman dan peningkatan produktivias. Potensi pemasaran jagung terus
mengalami peningkatan ( Departemen pertanian 2005 dalam mukhlis, 2007 ).
Sulawesi Tengah sebagai salah satu daerah penghasil tanaman pangan khususnya
jagung di Indonesia, dimana komoditi ini mempunyai peran penting dalam perekonomian
yang di arahkan untuk peningkatan hasil, mutu produksi dan peningkatan pendapatan
masyarakat terutama petani.
Sulawesi Tengah mencapai 46.245 ha dengan produksi 146.282 ton. Luas lahan yang
digunakan untuk pengusahaan tanaman jagung pada 2009 yang mencapai 146.282 ton terus
menurun. Tahun 2010 produksi tanaman jagung menurun menjadi 162.306 ton. Selanjutnya,
pada tahun 2011-2013 semakin menurun, yaitu menjadi 161.810 ton pada tahun 2011,
kemudian turun menjadi 141.649 ton pada tahun 2012 dan tahun 2013 kembali menurun
menjadi 139.265 ton. Perubahan yang terjadi pada produksi jagung pada periode tersebut
disebabkan kerena adanya pengaruh iklim, penurunan luas panen, ahli fungsi pertanian ke
komoditi pertanian lainnya, menurunnya produktivitas tanaman jagung akibat hama dan
penyakit tanaman, yang menyerang tanaman tersebut serta adanya perubahan harga yang
berubah-ubah di pasaran yang berdampak pada jumlah produksi.
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka rumusan masalah adalah sabagai berikut :
1. Berapa besar pendapatan yang diperoleh petani jagung di Desa Labuan Toposo
Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala.
2. Apakah usaha jagung di Desa Labuan Toposo Kecamatan Donggala layak untuk
diusahakan.
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu :
BAB II
Tinjauan pustaka
Tinjauan Pustaka
Sususnan tubuh ( morfologi ) tanaman jagung terdiri atas akar, batang, daun,
bunga, dan buah. Perakaran tanaman jagung terdiri atas empat macam akar, yaitu akar
utama, akar cabang, akar lateral, dan akar ranbut ( Warisno 2010 ).
Waktu yang paling tepat untuk menanam jagung adalah pada awal musim
hujan September-November dan pada awal kemarau Februari-April. Selama
pertumbuhan, tanaman jagung membutuhkan ketersediaan unsur hara yang memadai.
Untuk memenuhinya dilakukan pemupukan. Cirri jagung yang siap di panen adalah :
umur panen adalah 86-96 hari setelah tanam, jagung siap di panen dengan tongkol
atau kelobot mulai mongering yang ditandai dengan adanya lapisan pada biji bagia
lembaga, keras, dan mengkilat, apabila ditekan tidak membekas ( Tim Karya Tani
Mandiri, 2011).
Landasan Teori
Produksi dan Fungsi produksi
Produksi merupakan serangkaian kegiatan menghasilkan barang dan jasa
dengan memanfaatkan masukan yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan. Fungsi
produksi membahas mengenai factor-faktor yang mempengaruhi kegiatan produksi.
Selain itu fungsi produksi sekaligus menunujukan produktivitas dari produk yang
dihasilkan.
BAB III
Metode Penelitian
Populasi dari penenlitian ini adalah petani yang mempunyai usahatani jagung yang
berada di Desa Labuan Toposo Kecamatan Labuan kabupaten Donggala yaitu berjumlah 540.
Metode penentuan jumlah sampel yang digunakan yaitu metode Slovin dimana e = 10%
sehingga dalam penelitian ini menggunakan sampel yaitu sebanyak 48 sampel.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara kepada petani jagung
menggunakan kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan
instansi terkait.
Ŷ = bₒ+ b₁ x₁+ b₂ x₂ + b₃ x₃ + b₄ x₄ + μ¡
Keterangan :
bₒ = Konstanta
x₂ = Bibit ( Kg/Ha )
1.
DAFTAR PUSTAKA
Antara M., 2012. Agribisnis dan Penerapannya dalam Penelitian. Edukasi Mitra
Grafika. Palu.