Anda di halaman 1dari 11

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENDAPATAN PETANI GULA AREN

DI DESA KEROIT, KECAMATAN MOTOLING BARAT

PROPOSAL

STEVI S. MERENTEK

16021011

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO

2019

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................2
1.4 Manfaat...........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
2.1 Gula Cetak......................................................................................................3
2.2 Proses Produksi Gula Cetak...........................................................................4
2.3 Teori pendapatan............................................................................................4
BAB III METODE PENELITIAN..........................................................................6
3.1 Lokasi dan waktu penelitian...........................................................................6
3.2 Desaian penelitian..........................................................................................6
3.2.1 wawancara...............................................................................................6
3.2.2 Observasi.................................................................................................6
3.3 Metode analisis data.......................................................................................6
3.3.1 Total Biaya...............................................................................................7
3.3.2 Penerimaan Total (Total Revenue)..........................................................7
3.4 Jadwal Penelitian............................................................................................7
3.5 Rencana Biaya Penelitian..............................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara agraris yang didukung oleh kekayaan alam yang
berlimpah, juga curah hujan yang tinggi serta kuantitas penyinaran yang sesuai
memungkinkan berbagai tanaman pertanian dapat bertumbuh. Salah satu tanaman
pertanian yang tumbuh yang bersifat ekonomi adalah aren (Arenga Pinnanta).
Tanaman aren merupakan tanaman dengan menghasilkan olahan variasi yang
dapat memanfaatkan oleh berbagai berbagai jenis industri sebagai bahan baku
dalam sebuah produk. Pohon aren juga merupakan salah satu jenis tumbuhan
palma yang memproduksi buah, nira dan pati atau tepung di dalam batang. Hasil
produksi aren ini semuanya dapat di manfaatkan dan memiliki nilai ekonomi.
Akan tetapi hasil produksi aren yang banyak di usahakan oleh masyarakat adalah
nira yang diolah untuk menghasilkan gula aren dan produk ini memiliki pasar
yang sangat luas.

Menurut Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara tahun 2014, luas areal tanaman
perkebunan di Minahasa Selatan adalah 1.974,95 hektar. Berdasarkan pengamatan
pohon aren yang tumbuh di perkebunan Desa Keroit Kecamatan Motoling Barat
masih tumbuh secara alami, dalam pengelolahan gula aren masih menggunakan
alat tradisional semenjak dulu dimana masih menggunakan kuali, pengaduk dari
kayu juga tungku kayu bakar. Bahkan cenderung merupakan usaha sampingan
karena pengambilan air nira terbatas disebabkan oleh kurangnya pohon aren yang
memiliki air niranya. Juga jangkauan untuk pengambilan air nira untuk usaha gula
aren masih dengan berjalan kaki. Dalam penyadapan aren masih dilakukan
biasanya dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Dalam penyadapan aren
hanya di lakukan perseorangan dari pemasakan yang dipagi hari sampai sore hari.

Dalam segi pemasaran usaha gula aren masih dilakukan penjualan secara
eceran juga pada penampung dan ada yang sebagian usaha yang menjual langsung
hasil usaha mereka ke pasar terdekat.

1
Dilihat dari segi ekonomi dalam usaha pembuatan gula aren dapat
meningkatkan pendapatan taraf hidup keluarga jika pendapatan yang di peroleh
oleh pengusaha gula aren lebih besar dari pada biaya-biaya yang di keluarkan.
Biaya yang di maksud adalah pengeluaran yang digunakan dalam pengelolahan
air aren menjadi gula aren. Besar kecilnya pendapatan terjadi dari beberapa faktor
yaitu masih menggunakan alat tradisional.

1.2 Perumusan Masalah


1. Hal apa yang di perlukan pada saat produksi
2. Hal apa yang di perlukan pada saat panen
3. Kendala apa yang di terima oleh petani gula aren

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
pendapatan terhadap petani gula aren di desa Keroit

1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat di peroleh dari penelitian ini

1. Akan menambahkan wawasan bagi mereka yang akan membaca


2. Dapat menjadi sumber informasi bagi peneliti
3. Menjadi bahan masukan pada Petani Gula Aren dalam hal menambah
pendapatan

BAB II

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gula Cetak


Pohon aren atau enau ( Arenga pinnata Merr.) merupakan tumbuhan yang
menghasilkan bahan-bahan industry sejak lama. Pohon aren adalah salah satu
jenis tumbuhan palma yang memproduksi buah, nira dan pati atau tepung di
dalam batang.hasil produksi aren ini semua dapat di manfaatkan dan memiliki
nilai ekonomi. Akan tetapi hasil produksi aren yang banyak di usahakan oleh
masyarakat adalah nira yang di peroleh untuk menghasilkan gula aren dan produk
ini memiliki pasar yang sangat luas ( Sapari, 1994 ).

Komposisi aren di pengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya varietas


tanaman, umur tanaman, kesehatan tanaman, keadaan tanah, iklim, pemupukan,
dan pengairan. Nira aren mengandung komposisi air sebanyak 80-88%,sukros±
15%, gula invert 0,13 %, nongula ( organic), 0,13%, (anorganik) 0,02%. Selain itu
juga nira mengandung mineral-mineral dalam jumlah tertentu ( Mucthadi,dkk
2010 ).

Secara kimiawi, teknik pengawetan nira aren dapat dilakukan dengan cara
tertentu. Lay dan Karouw (2006), menyatakan bahwa pengawetan terhadap nira
hasil sadapan sebelum dilakukan pengolahan, dengan pemberian kapur 2 g/l nira.
Secara kimia, gula aren memiliki ciri khas dibandingkan dengan jenis gula
lainnya.

Menurut Rachman (2009) gula aren mengandung sukrosa lebih tinggi


84% dibandingkan dengan gula pasir/gula tebu 20%. Dari segi kandungan gizinya
gula aren mengandung protein, lemak, kalium dan fosfor yang lebih tinggi
dibanding dengan gula pasir.

3
2.2 Proses Produksi Gula Cetak

Gambar 1. Diagram Alir Produksi Gula Cetak

2.3 Teori pendapatan


Menurut sukirno ( 2000 ) pendapatan merupakan unsur yang sangat penting
dalam sebuah usaha atau perdagangan, karena dalam melakukan usaha tentu ingin
mengetahui nilai atau jumlah pendapatan tersebut.
Secara garis besar pendapatan digolongkan menjadi tiga golongan ( Suparmoko,
2002), yaitu
1. Gaji dan upah. Imbalan yang diperoleh setelah orang tersebut melakukan
pekerjaan untuk orang lain yang diberikan dalam waktu satu hari,satu minggu
maupun satu bulan
2. Pendapatan dari usaha sendiri. Merupakan nilai total dari hasil produksi yang
dikurangi dengan biaya-biaya yang di bayar dan usaha ini merupakan usaha
milik sendiri atau keluarga dan tenaga kerja berasal dari anggota keluarga
sendiri, nilai sewa capital milik sendiri dan semua biaya ini biasanya tidak
diperhitungkan
3. Pendapatan dari usaha lain. pendapatan yang di peroleh tanpa mencurahkan
tenaga kerja, dan ini biasaya merupakan pendapatan sampingan antara lain,

4
pendapatan dari hasil penyewakan asset yang dimiliki seperti rumah, ternak
dan barang lain-lain
Menurut Sadono Sukirno (2002), pendapatan dapat di dihitung melalui tiga cara
yaitu:
1. Cara pengeluaran. Cara ini pendapatan dihitung dengan menjumlahkan nilai
pengeluaran/ perbelanjaan ke atas barang-barang dan jasa
2. Cara produksi. Cara ini pendapatan dihitung dengan menjumlahkan nilai
barang dan jasa yang dihasilakan
3. Cara pendapatan. Dalam perhitungan ini pendapatan di peroleh dendan
menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima.

Dalam pendapatan usahatani ada dua unsur yang digunakan yaitu unsur
permintaan dan pengeluaran dari usahatani tersebut. Penerimaan adalah hasil
perkalian jumlah produk total dengan satuan harga jual, sedangkan pengeluaran
atau biaya sebagai nilai penggunaan sarana produksi dan lain-lain yang di
keluarkan pada proses produksi tersebut. Produksi berkaitan dengan penerimaan
dan biaya produksi, penerimaan tersebut di terima petani karena masih harus di
kurangi dengan biaya produksi yaitu keseluruhan biaya yang di pakai dalam
produksi tersebut ( Suratiyah, 2015 )

Pendapatan = TR – TC
TR = Py . Y
TC = VC + PC

Keterangan :
TR = Total penerimaan (Rp)
TC = Total Biaya (Rp)
Py = Harga per satuan hasil produksi (RP)
Y = Jumlah produksi (Rp)
VC = Biaya variabel (Rp)
FC = Biaya tetap (Rp)

5
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan waktu penelitian


Lokasi penelitian akan dilkasanakan di kecamatan Motoling Barat, Minahasa
Selatan, tempat Desa Keroit Waktu pelaksanaan Akan dimulai pada bulan Januari
tahun 2020.

3.2 Desaian penelitian


Dalam penelitian ini akan di mulai dengan persiapan penelitian yaitu dengan
survey lokasi dan juga beberpa komponen penting yaitu dengan melihat populasi
dan sampel untuk pengambilan data. Populasi yang akan di ambil yaitu seluruh
pengusaha gula aren yang ada di Desa Keroit.
Ada beberapa teknik yang akan digunakan untuk pengambilan data untuk
meneliti masalah ini yaitu

3.2.1 wawancara
Untuk penelitian ini teknik yang digunakan dengan wawancara, karena
dengan teknik ini maka peneliti dapat menacari informasi yang dibutuhkan.
Teknik wawancara ini dengan menggunakan kuisoner.

3.2.2 Observasi
Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan pengamatan pada petani gula
aren khususnya dalam bagian produksi gula aren sesuai dengan judul penelitian.

3.3 Metode analisis data


Dalam jenis penelitian yang akan dilakukan ini adalah penelitian tentang
kuantitatif, yang akan di lihat faktor apa yang mempengaruhi pendapatan petani
gula aren, jadi penelitian ini berkaitan dengan angka kuantitatif

6
3.3.1 Total Biaya
Total biaya merupakan hasil dari penjumlahan antara biaya dan variable;
yang akan di keluarkan oleh suatu usaha. Total biaya yang di maksud

TC =TFC + TVC

Keterangan
TC = Total Cost (Biaya Total)
TFC = Total Fixed Cost (Biaya Tetap Total)
TVC = Total Variable Cost (Biaya Variabel Total)

3.3.2 Penerimaan Total (Total Revenue)


Penerimaan total merupakan hasil kali antara harga yang telah ditentukan
dengan kuantitas produksi. Total penerimaan dalam penelitian ini dapat ditulis
dengan formula sebagai berikut:

TR = P.Q

Keterangan:
TR = Total Revenue (Penerimaan Total)
P = Price (Harga)
Q = Quantity (Kuantitas)

3.4 Jadwal Penelitian

kegiatan Januari Febuari Maret April


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Survey
tempat
Mencari
refrensi
Penyusunan v
a

7
proposal
Analisis data

3.5 Rencana Biaya Penelitian

Kegiatan Jumlah (Rp) Keterangan


Survey tempat 500000
Mencari data 500000
transportasi 500000

8
DAFTAR PUSTAKA

Karouw S., A. Lay. 2006. Nira Aren Dan Tekenik Pengendalian Produk Olahan.
Bulitin Palma (31):116-125

Lempang, M. 2012. Pohon aren dan manfaat produksinya. Info teknis


EBONI. Vol.9 No.1 Oktober 2012 : 37-54

Sukirno. Sadano. 2000. Makro Ekonomi


Teori pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa

Sukirno, Sadono. 2002. Teori Mikro Ekonomi. Cetakan Keempat Belas. Rajawali
Press: Jakarta.

Suparmoko, M. .2002. Pengantar Ekonomi Makr, BPFF, Jakarta.


http://sulut.bps.igo.id.linkTableDinamis/view/id/64
Luas Areal Tanaman Perkebunan Besar/Rakyat/Negara per Jenis Tanaman
Tahun 2017. Selasa, 19 April 2017 (10;50 Wita)

Anda mungkin juga menyukai