pihaka tanpa adanya perasaan kalah. Menurut Stephen Covery dalam bkunya 7 Habits of Highly
Effective People, jika 1 + 1 = 3 maka itulah yang disebut sinergi. Sinergi adalah saling mengisi dan
melegkapi perbedaan untuk mencapai hasil yang lebih besar dari pada jumlah per bagian. Konsep
bersinergi diataranya adalah berikut.
Melalui sinergi kerja sama dari paradigma (pola pikir) yang berbeda akan mewujudkan hasil ayang lebih
besar dan efektif sehubungan proses yang dijalani menunjukan tujuan yang sama dan kesepakatan demi
hasil positif.
Dalam kerangka berpikir untu mengembangkan konsep perilaku kelompok yang membentuk kulaitas
sinergi, dalam penulisan desertai Sulasmi (2003) dibedakan tiga dimensi perilaku sebagai berikut.
Perilaku kerjasama yang diartikan sebagai perilaku anggota kelomok yang mengutamakan
dalam berbagai aktifitas kerja dengan cara saling membantu, endorong dan berbagi informasi dalam
mengatasi permaslahan bersama. Ini adalah perilaku yang didukung oleh semangata kerjasama ( co-
operative spirit) yang tinggi dari para anggta kelompok.
Perilaku belajar inovatife yang diartikan sebagai perilaku anggota kelompok untuk selalu
belajar dari pengalaman sebelmnya, mempertanyaakan sesuatu yang sudah mapan dan tidak henti
mencari gagasan-gagasan baru untuk memenuhi tantangan lingkungan. Kelompok yang erperiaku
belajar inovatif, didukiung oleh anggotanya yang mempunyai semangat beklajar invatif (innovative
spirit).
Intensitas kerja yaitu kearifan anggita kelompo yagn sangat tinggi dan tuntas dalam
menjalankan tugasnya. Intensitas kerja kelompok didukung oleh para anggotanya yang bermotivasi
kerja tinggi (work spirit).
Dalama penelitian Yang dilakukan oleh Sulasmi (2003), konsep kualitas sinergi yang dikembnagkan
terbentuk dari perilakau kerjasama anggotanya, perilaku belajar inovatif, dan intensitas kerja. Kulaitas
sinergi yang dihasilkan adalah hasil kerja dari sebuah kelompok yang mampu mencapai kematangan
dalam pengrttian berhasil mengorganiasasikan pekerjaan melalui hubungan kerjasama yang biak
diantara anggotanya. Dalam dimensi tugas, kematangna tersebut ditunjukan oleh kemampuan anggota
kelopokunutuk memadukan suatu gagasan yang komlementer menjadi gagasan baru untuk
menanggulangi masalah yang dihadapi maupun mengantisipasi masalah di masa mendatang.
2. Kesenyawaan Tim
Membangun tim sinergi memerlukan kebersamaan, keselarasan dan kedekatan atau disebut chemistry
(kesenyawaan). Chemistry akan memebentuk solidaritas masing masing individu til menjalankan dan
menyelesaikan tugas yang diemban dengan baik.
3. Pemberdayaan Tim
Saat seseorang bekerja individu akan sering mengalami hambatan berinofasi, berkembangan dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan. Dengan bekerja sama sebagai tim akan lebih memudahkan dalam
menemukan inovasi dan mencapai perforama yang lebih maksimal. Pembaerdayaan didapat dengan
memberikan tanggung jawab dan otoeitas menjalanakan misi dan tujuan.
5. Penghargaan
Pengahargaa kepada tim atau individu dalam tim turut mempengaruhi dalam pembangunan tim sinergi.
Dengan demikian setiap anggota merasa mendapat manfaat dan amkna keikutsertaanya. Penghargaan
dapat menjadi sumber terwujudnya motivasi individu maupun kelompok, sehingga proses
pemebentukan tim sinergi dapat berjalan dengan baik.