Oleh:
Arka Abhimantra (18REG74016)
Sania Nuraziza (18REG74110)
PENDAHULUAN
Sekilas tentang maskapai Spirit Airlines
Perusahaan ini dibentuk pada tahun 1964 sebagai Clippert Trucking Company
di Michigan, lalu pada tahun 1974 mengubah nama nya menjadi Ground Air Transfer,
Inc. Lalu pada tahun 1983 perusahaan ini berganti nama lagi menjadi Charter One, yang
bergerak dalam bidang pengiriman paket ke berbagai tujuan, seperti Atlantic City, Las
Vegas dan Bahama. Sepuluh tahun kemudian, Charter One mulai membuka
penerbangan terjadwal dari Boston dan Providence menuju Atlantic City. Pada akhir
Mei 1992, Charter One mulai menggunakan pesawat jet dalam penerbangan nya dan
mengubah nama nya menjadi Spirit Airlines, melayani penerbangan dari Detroit
menuju Atlantic City.
Di bulan Desember tahun 1999 kantor pusat Spirit Airlines dipindahkan dari
Eastpointe, Michigan ke Miramar Florida yang memiliki luas kurang lebih 5000 meter
persegi.
Pada tahun 2001, Spirit Airlines mengimplementasikan customer service yang
menggunakan bahasa Spanyol dan membuka penerbangan menuju San Juan, Puerto
Rico.
Oaktree Capital Management memegang kontrol terhadap strategi bisnis Spirit
Airlines setelah melakukan investasi senilai 125 Juta Dollar pada tahun 2004 dan
mengubah Spirit menjadi maskapai penerbangan low-cost. Pada tahun 2006 Indigo
Partners mendapatkan sebagian besar saham Spirit Airlines dan merubah bisnis model
nya menjadi ultra low cost carrier.
Meskipun pada tahun 2008, Spirit Airlines memiliki jumpah komplain tertinggi
diantara maskapai penerbangan Amerika Serikat yang menerbangkan lebih dari 5 juta
penumpang, Spirit Airlines adalah salah satu dari sedikit perusahaan yang
mendapatkan laba pada masa resesi. Spirit Airlines mendapat laba hingga 50 juta dollar
pada tahun 2009.
Pada tahun 2010, Spirit Airlines memperkenalkan program “Big Front Seat”,
yaitu kursi penumpang berukuran lebih besar yang dapat dipesan secara online dan
dikenakan biaya tambahan.
Mulai 1 Agustus 2010 Spirit Airlines mengenakan biaya pada barang-barang
yang akan di bawa ke kabin. Program tersebut terbukti berhasil mempercepat proses
boarding dan mengurangi tingkat penggunaan bahan bakar pesawat.
Pada tahun 2011, Spirit Airlines mulai mengenakan biaya pada penumpang
yang mencetak boarding pass pada petugas check-in yang berada di bandara dan
mengurangi batas maksimal barang bawaan dari 50 pon menjadi 40 pon.
Pada tahun 2012, Spirit Airlines dan Airbus membuat kesepakatan atas
pemesanan 20 pesawat Airbus A321 yang akan dikirim pada tahun 2015 hingga 2017.
Pada Juni 2016, Spirit Airlines mengoperasikan kurang lebih 250 penerbangan
tiap hari ke 60 tujuan di Amerika Serikat, Amerika Latin dan Karibia dengan
menggunakan pesawat Airbus. Hingga saat ini tidak ada kejadian mematikan yang
menyangkut Spirit Airlines yang pernah tercatat.
PEMBAHASAN
Salah satu metode pemasaran yang dilakukan oleh maskapai asal florida ini ada
dengan menerapkan ultra low cost carrier (ULCC) yang dapat memotong harga tiket 40
-50 persen lebih rendah dari maskapai lainnya. Spirit airlines tidak membandrol harga
tetap untuk keseluluran fasilitas. Dengan kata lain, penumpang hanya membayar tiket
transportasi untuk mencapai tujuan mereka (tidak termasuk biaya bagasi, makan &
minum). Selain biaya transportasi, penumpang akan dikenakan biaya tambahan.
Ferrell, O. C., Hirt, G. A., & Ferrel, L. (2018). Business Foundations A Changing World.
New York: McGraw-Hill Education.
Official website, (2018, 17 Februari), History of Spirit Airlines, Dikutip 26 Maret 2019
dari https://www.spirit.com/Content/Documents/en-
US/Spirit%20Airlines%20History.pdf