Anda di halaman 1dari 3

Saat ini total karyawan maskapai penerbangan Lion Air mencapai 7250 orang.

Semua itu untuk


mengembangkan Lion Air ke depan, meski untuk tahun ini, masih fokus di domestic. Lion Air
mempekerjakan lebih dari 750 pramugari dan sekitar 500 pilot. Jumlah pilot yang tersedia dan
kebutuhan yang akan diterbangkan dirasakan belum seimbang. Sementara untuk kesejahteraan
karyawan, masih diusahakan untuk menaikkan gaji dan menyediakan tempat tinggal.
Untuk menjaga dan meningkatkan ketrampilan dan kemampuan dibidang penerbangan, maka
Lion Air menyediakan fasilitas pelatihan (diklat) pilot, pramugari, teknisi pesawat dan para staff
yang bertigas di front dan back office sepanjang tahun yang diurus oleh Lion Training Centre.
Diklat yang dilakukan mencangkup Civil Aviation Safety Regulation (CASR) 142, 147 dan 141.
Diklat CASR 142 ditujukan kepada pilot, pramugari dan Ground Support Equipment (GSE), staff
yang bertugas di apron bandara. Materi pelatihan mencangkup hal-hal yang menjadi ketentuan
pokok dari bahan penerbangan internasional dan Departemen Perhubungan (mandatory),
berkaitan dengan Crew Resource Management (CRM), semua aspek pelatihan mencangkup
hubungan antar manusia dan hubungan antara manusia dan peralatan di cockpit termasuk
didalamnya barang-barang, makanan dan minuman yang boleh dan dilarang berada dalam
pesawat (food danger), keadaan dalam badai, hujan, pendaratan darurat dan keadaan yang tak
terduga dalam pesawat.
Diklat yang dilakukan setiap enam bulan, 1 tahun dan 2 tahun untuk aspek-aspek tertentu.
Untuk para pilot, diklat dilakukan tidak dalam waktu berurutan akan tetapi dilakukan sesuai
flesibilitas waktu pilot itu sendiri. Sedangkan untuk pramugari, asisten pilot atau Flight
Operation Officer (FOO) dan staff GSE diklat dilakukan dalam waktu yang berurutan.
Dalam meningkatkan infrastruktur dan pelayanan yang memadai, maskapai penerbangan Lion
Air membangun Kawasan operasional Lion Village Facility (LVF) di Kawasan industry Bandara
Mas Cengkareng, Jakarta Barat. Pembangunan LVF dimaksudkan sebagai Kawasan operasional
yang menyediakan berbagai fasilitas pendukung operasi penerbangan dan perawatan pesawat
serta komponennya. Fasilitas ini dilengkapi dengan mess atau asrama serta simulator pesawat
dan sarana perbaikan pesawat lengkap dengan suku cadangnya. Fasilitas ini disiapkan guna
meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) serta meningkatkan keselamatan
penerbangan. Selain ini diharapkan Lion Air bisa menghemat biaya, jika dibandingkan dengan
menyekolahkan karyawannya ke luar negeri.
Langkah seperti ini perlu didukung dan dikembangkan serta menjadi contoh bagi maskapai
lainnya, sebagai wujud konkrit menyediakan saran dan prasarana menunjang keselamatan dan
keamanan penerbangan nasional. Disamping itu bisa menciptakan lapangan kerja, peningkatan
penerimaan pajak negara serta profesionalisme tenaga kerja di bidang operasional
penerbangan.

Dalam melaksanakan program promosi, Lion Air dapat memanfaatkan iklan (advertising)
dengan tujuan untuk memperkenalkan produk, memperngaruhi konsumen agar tertarik dengan
produk Lion Air melalui format, jadwal penerbangan, rute dan harga yang menarik serta
mengandung pesan khusus yang unik sehingga tercipta suatu brand positioning yang kuat
dalam benak pelanggan. Adapun media yang dapat digunakan antara lain melalui media cetak
seperti iklan di surat kabar dan majalah, media luar ruangan seperti spanduk, baliho, billboard
dan brosur di lokasi-lokasi strategis dan media elektronik dengan memanfaatkan penggunaan
aspek audio-visual yang optimal seperti TV, radio maupun sponsorship acara di radio dan TV.
Selain itu, program promosi juga dapat dilakukan melalui kegiatan sales promotion dimana
promosi ini ditujukan kepada pelanggan baru agar tertarik dengan produk Lion Air dengan
memberikan special sales discount, yaitu potongan harga untuk pembelian semua rute di jam
tertentu dan pasar bisnis dengan mengadakan pameran produk bersama dengan perusahaan
client. Program promosi lain yang bisa dilakukan oleh Lion Air adalah dengan menyediakan
outlet atau counter baik offline maupun online melalui website perusahaan yang dapat diakses
informasinya dengan mudah oleh pelanggan dan penyediaan fasilitas pemesanan dan
complaint melalui telepon, fax dan internet tanpa perlu interaksi face-to-face dengan
pelanggan.

Penggunaan social media campaign dan konten juga perlu digalangkan mengingat saat ini kita
hidup dalam dunia dimana manusia terbiasa untuk menghabiskan waktunya dengan
berinteraksi melalui social media. Selain itu, penggunaan Brand Ambassador dan Kerjasama
dengan influencer ataupun publik figur ternama juga dapat menaikkan citra Lion Air di hadapat
public khususnya calon pelanggan.

https://docplayer.info/179232300-Strategi-bauran-pemasaran-pada-industri-penerbangan-
kasus-lion-air-oleh.html

Tingginya permintaan pasar global yang sedang berkembang dan besarnya pesaing Lion Air
yang beroperasi di seluruh dunia menuntut Lion Air untuk terus mengembangkan strategi.
Brand image memegang peranan penting dalam kesuksesan bisnis jasa seperti bisnis
penerbangan. Untuk itu, harus ada persepsi dan reputasi yang baik mengenai Lion Air
bagi pelanggan. Oleh karena itu, perlu adanya strategi yang dilakukan oleh Lion Air
untuk memenuhi harapan pelanggan. Selain dengan mengadakan training untuk
meningkatkan dan menjaga kualitas layanan Lion Air, cara lain yang dapat dilakukan
adalah dengan bekerja sama dengan Boeing sebagai auditor dalam rangka
meningkatkan standar keselamatan untuk memenuhi standar penerbangan. Dalam
menamkan persepsi dan reputasi, maka juga perlu adanya proses marketing. Perihal ini
akan dibahas lebih detail dalam Commercial Development.

Setelah memastikan persepsi dan reputasi baik, Lion Air juga dapat melakukan penelitian untuk
mengidentifikasi dan memahami target pelanggannya sehingga mereka dapat menawarkan
layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Selain itu, dengan begitu Lion Air akan
mendapatkan feedback dari pelanggan yang dapat dijadikan input dalam memperbaiki layanan
yang diberikan. Mereka juga dapat melakukan analisis dan mengidentifikasi pesaing utama
mereka sehingga Lion Air dapat berinovasi dalam layanan mereka untuk mengubah tren. Hal ini
perlu dilakukan untuk mencapai keunggulan kompetitif dengan menawarkan produk dan layanan
yang unggul namun tetap dalam harga yang murah.

Mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah masyarakat kelas menengah – bawah, maka
Lion Air menawarkan layanan dengan harga murah yang dapat dijangkau oleh banyak orang.
Lion Air tidak menawarkan layanan premium seperti Garuda Indonesia, namun Lion Air dapat
menawarkan penerbangan yang aman dan nyaman dengan harga murah kepada masyarakat kelas
atas. Untuk itu penting bagi Lion Air untuk menjaga agar kebutuhan bahan bakar, makanan dan
minuman diantarkan tepat pada waktunya guna memenuhi kepuasan pelanggan. Hal ini dapat
dilakukan dengan menggunakan pemasok yang dapat diandalkan untuk memasok makanan dan
minuman, sehingga pelanggan akan mendapatkan makanan segar. Selain itu dengan kebutuhan
bahan bakar yang dipasok tepat juga dapat mempercepat proses persiapan penerbangan
sehingga dapat menanggulangi terjadinya terlambat take off.

https://www.ukessays.com/essays/management/business-strategies-of-lion-air-
management-essay.php

Anda mungkin juga menyukai