Anda di halaman 1dari 24

TUGAS PRAKEPANITERAAN

MANAJEMEN KEPERAWATAN

ANALISA SWOT

oleh:
Kelompok 4
Tirtanti Prawita Sari 152310101036
Ifka Wardaniyah 152310101114
Uswatun hasanah 152310101197
Irba Tartila 152310101221
Kharisma Cahya 15231010
Anggia Damayanti 152310101243

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
TUGAS PRAKEPANITERAAN
MANAJEMEN KEPERAWATAN

ANALISA SWOT

diajukan guna melengkapi tugas ujian prakepaniteraan Manajemen Keperawatan


dengan dosen pengampu Ns. Retno Purwandari, M.Kep

oleh:
Kelompok 4
Tirtanti Prawita Sari 152310101036
Ifka Wardaniyah 152310101114
Uswatun hasanah 152310101197
Irba Tartila 15231010
Kharisma Cahya 15231010
Anggia Damayanti 15231010

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
ANALISIS SWOT

Analisi SWOT Unsur Manajemen


A. Man (M1)
1. Strength
a. Ruang perawat B RSU Kaliwates terdapat 13 orang perawat.
b. Semua perawat memiliki kemampuan BCLS
c. BOR 78,57% dalam ideal
2. Weakness
a. Jumlah perawat D3 lebih banyak daripada S1
3. Opportunity
a. Jumlah pasien total care lebih sedikit
4. Threat

B. Material (M2)
1. Strength
a. Dekat dengan ruang BPJS, Radiologi, Ctscan dan UGD.
b. Ruang perawatan B berada ditengah rumah sakit

2. Weakness
a. Ruang alat, ruang pertemuan dan ruang kerja perawat menjadi satu
b. Kursi roda, brankar dan oksigen berada di luar atau di depan ruang pasien
c. Kamar isolasi hanya terdapat 1 ruangan dan tersedia 2 kamar
d. Gorden penyekat hanya terdapat 2 yang baik

3. Opportunity
a. Fasilitas spoelhoek sudah ada di kamar mandi pasien

4. Threat
a. Loker obat hanya di isi obat oral dan injeksi berada di keranjang
b. Jika alat terkena darah di cuci di ruang layanan gawat darurat

C. Metode (M3)
1. Strength
a. Rumah Sakit mempunyai Visi dan misi yang jelas
b. Ruang perawatan B RSU Kaliwates menggunakan metode perawatan tim yang
dipimpin oleh perawat professional berdasarkan konsep kooperatif dan
kolaboratif
c. Pembagian struktur kepemimpinan ruang perawatan B RSU Kaliwates
terstruktur yaitu terdapat kepala ruangan, kepala tim, penanggung jawab shift,
dan perawat pelaksana.
d. Perawat yang bertugas di Ruang Perawatan B melakukan timbang terima yang
dilaksanakan secara tepat waktu pukul 06.45 pada operan pagi.
e. Perawat melakukan kunjungan kepada pasien yang sekaligus menanyakan
keluhan, menggantikan cairan infuse yang habis, memberikan health
education dan promosi kesehatan pada keluarga pasien jika diperlukan seperti
tentang perlunya menjaga kebersihan, mobilisasi pasien, dan banyaknya
keluarga pasien yang menggelar tikar/karpet.
f. Perawat menyimpan obat di tempat obat oral dan obat injeksi secara terpisah
yang tempatnya diberi label nama pasien, ruangan, dan nomer bed pasien.
g. Perawat memperhatikan 6 benar dalam pemberian obat kepada pasien yaitu
benar pasien, benar obat, benar dosis, benar cara/rute, benar waktu, dan benar
dokumentasi.
h. Stok alat dan bahan habis pakai diajukan dengan alur yang jelas yaitu dengan
cara mengisi formulir pengadaan barang, kemudian diajukan kepada gudang
farmasi, kemudian ke bagian Tata Usaha dan bagian keuangan.
i. Pendokumentasian menggunakan format pengkajian modern dengan
menggunakan checklist dalam setiap item pengkajian dan dilakukansetiap
pergantian dinas serta dilaporkan ketika timbang terima.
j. Kepuasan pada indikator Tangibility (bukti fisik), 72,5% pasien merasa puas,
k. Kepuasan pada indikator Reliability (handal), 75% pasien merasa puas.
l. Kepuasan pada indikator Assurance (Jaminan), 76,7% pasien merasa puas.
m. Standar Prosedur Operasional (SPO) yang digunakan di ruang B RSU
kaliwates terbagi menjadi 50 SPO Asuhan Keperawatan Bidang Keperawatan,
23 SPO Ketenagaan Bidang Keperawatan, 15 SPO Prosedur Pelayanan Bidang
Keperawatan, 41 SPO Peralatan Bidang Keperawatan, dan 5 SPO Penanganan
Kedaruratan Bidang Keperawatan.
n. Ruang perawatan B saat menerapkan komunikasi lewat telepon secara SBAR
dan telah melakukan sosialisasi komunikasi menggunakan SBAR.
o. Perawat Ruang perawatan B sudah menerapkan five Moment ke pasien.
p. sudah menerapkan pemasangan clip warna kuning pada pasien yang beresiko
jatuh dan tanda resiko jatuh.
q. menempel gambar 6 langkah cuci tangan yang benar yang dinding kamar
pasien dan menyediakan hand scrub di masing-masing ruangan pasien

2. Weakness
a. Ruangan perawatan B RSU Kaliwates belum memiliki visi, misi, dan falsafah
keperawatan sehingga dapat mengalami kesulitan dalam menentukan tujuan
dan strategi perawatan.
b. Kepala ruangan tidak melakukan Supervisi Bidang Pelayanan Keperawatan di
RSU Kaliwates, namun hanya melakukan manager on duty.
c. Perawat di Ruang Perawatan B. RSU Kaliwates tidak melakukan Diskusi
refleksi kasus namun hanya melakukan rapat bulanan yang membahas
masalah-masalah yang membutuhkan solusi bersama serta menyusun rencana
yang harus dilakukan di bulan berikutnya.
d. Perawat di ruang Perawatan B RSU Kaliwates belum mempunyai format
khusus Discharge Planning/Perencanaan Pulang untuk pasien, namun hanya
membuat format resume keperawatan yang juga ada item yang menyebutkan
adanya rencana pasien dirumah namun tidak semua resume keperawatan
pasien diisi lengkap
e. Pendokumentasian perencanaan pasien pulang belum optimal karena tidak
semua pasien pulang dokumentasi perencanaan pasien pulang terisi lengkap.
f. Ruang Perawatan B RSU Kaliwates tidak memiliki stok obat cadangan di
ruangan
g. Diagnosa dan rencana tindakan keperawatan tidak merujuk sumber tindakan
keperawatan tertentu.
h. Kelengkapan dokumentasi keperawatan masih kurang.
i. Pengendalian indikator mutu di Ruang Perawatan B RSU Kaliwates tidak
pernah dilakukan secara formal
j. Kepuasan pada indikator Responsiveness (Tanggap), 57,5%. pasien yang
merasa kurang puas.
k. Kepuasan pada indikator Empaty (Perhatian), 46% pasien merasa puas.
l. Pelaksanaan SAK di Ruang Perawatan B RSU Kaliwates sesuai dengan
pedoman SAK namun belum terdapat revisi terbaru.
m. Sebagian pasien yang tidak menggunakan gelang identitas, saat ditanya pasien
tidak menggunakan gelang identitas sejak dari awal masuk rumah sakit.
n. Belum ada penerapkan pendokumentasian secara SBAR.
o. Ruang keperawatan B tidak menerapkan pemberian tanda dan tempat khusus
untuk obat-obat yang perlu diwaspadai (high alert) hanya menyediakan obat-
obat emergency yang ditaruh dalam tempat khusus.
p. Ruang perawatan B hanya memiliki lembar verifikasi praoperatif, untuk
penandaan lokasi operasi masih belum dilakukan.
q. Ruang Perawatan B belum melakukan sosialisai hand hygiene pada pasien dan
keluarga pasien secara rutin.
r. peraturan jam kunjung keluarga pasien belum diterapkan di RSU Kaliwates
sehingga jumlah orang yang masuk ke Ruang Perawatan B sering penuh dan
bising.
s. Ruangan perawatan B belum mempunyai assesment resiko jatuh

3. Opportunity
a. Ruang Perawatan B RSU Kaliwates sudah memiliki kotak saran/kritik di setiap
kamar untuk menampung keluhan atau saran dari pasien/keluarga

4. Threat
a. Tidak tersedianya obat obatan high alert karena peraturan dari rumah sakit
dan bila ada pasien yang membutuhkan maka ruangan meresepkan ke apotik.

D. Money (M4)
1. Strength
a. RSU Kaliwates Jember telah mengalokasikan dana bagi pegawai yang belum
mengikuti pelatihan wajib seperti pelatihan PPGD dan BCLS
b. Bagi pegawai tetap terdapat berbagai tunjangan yang masuk dalam
pembayaran gaji pokok seperti tunjangan rumah, tunjangan transportasi,
tunjangan air, tunjangan anak-istri, tunjangan bahan bakar, japel, jasa
produksi, dan gaji lebur
c. Setiap pegawai rumah sakit baik pegawai tetap maupun pegawai kontrak
mendapat asuransi kesehatan melalui BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan
d. Pegawai rumah sakit untuk pegawai tetap juga mendapat tunjangan tambahan
berupa asuransi prudential
e. Gaji lembur (sejenis gaji yang diberikan kepada pegawai yang bekerja
melebihi dari jam kerja. Gaji ini diberikan kepada semua pegawai baik
pegawai tetap ataupun pegawai kontrak).

2. Weaknes
1. Sistem keuangan RSU Kaliwates Jember dalam hal memenuhi kebutuhan alat
dan peralatan kesehatan meminta modal kerja dari kantor pusat PT. Rolas
Nusantara Medika.
2. Jika pegawai ingin melanjutkan pendidikannya, maka menggunakan biaya
pribadi

3. Opportunity
4. Threat
a. Pegawai yang telah mengikuti pelatihan, namun ingin mengikuti pelatihan
ulang maka setengah dari biaya pelatihan akan ditanggung oleh rumah sakit.

E. Marketing (M5)
1. Strength
a. Berdasarkan indikator bukti fisik menunjukkan bahwa pasien yang merasa
sangat puas 16,25%, pasien yang merasa puas sebanyak 72,5%
b. Berdasarkan indikator Reliability (handal) menunjukkan bahwa pasien yang
merasa sangat puas 2,5%, pasien yang merasa puas sebanyak 75%
c. Berdasarkan indikator Assurance (Jaminan) menunjukkan bahwa pasien yang
merasa sangat puas 6,7%, pasien yang merasa puas sebanyak 76,7%
d. Penunjuk ruang untuk Ruang Perawatan B sudah terdapat arah penunjuk
menuju ruang perawatan B (Argopuro, Kelud, Ijen, Raung dan Isolasi).
2. Weakness
a. Berdasarkan indikator Responsiveness (Tanggap) menunjukkan pasien yang
merasa kurang puas sebanyak 57,5%
3. Opportunity
a. BOR rata-rata dalam rentang normal sehingga beban kerja perawat tidak
terlalu berat
b. AVLOS dibawah rata-rata, hal ini mengindikasikan bahwa proses perawatan
pasien berjalan efisien sehingga lama pasien tinggal di rumah sakit dapat
diminimalisir
c. TOI relatif berada pada rentang normal
4. Threat
a. Pada ruangan Argopuro nilai BTO selalu diatas nilai normal, hal ini
mengindikasikan bahwa pemakaian tempat tidur diruangan tersebut sangat
tinggi dan dapat membuat fasilitas tersebut lebih cepat tidak layak pakai dan
menambah beban kerja perawat.

Unsur Manajemen Bobot Rating Bobot x


Rating
Internal Factor (IFAS)
1. Strength
1 13 perawat di Ruang Perawatan B telah mengikuti salah 0.04 4 0,16
satu pelatihan serta beberapa pelatihan antaranya: BCLS,
PPGD, ACLS, Instrumentasi Bedah, pelatihan ECG dan
CWCCA
2 Lokasi Ruang Perawatan B (RPB) strategis berada di 0,02 4 0,08
tengah rumah sakit yang berdekatan dengan ruang BPJS,
Radiologi, CT scan dan UGD.
3 Lokasi Ruang Perawatan B cukup luas dengan ruang- 0,02 3 0,05
ruang perawatan mengelilingi nurse station.
4 Ruang perawat B berada tepat ditengah ruang-ruang 0,025 3 0,075
perawatan
5 Ruang Perawatan B juga memiliki 1 buah kamar isolasi 0,025 3 0,075
yang berisi 2 tempat tidur yang merupakan kamar khusus
kasus pasien infeksi ataupun dengan penurunan daya
tahan tubuh misalnya Hepatitis dan HIV/AIDS
6 Rumah Sakit mempunyai Visi dan misi yang jelas 0,03 4 0,12
7 Ruang perawatan B RSU Kaliwates menggunakan 0,03 2 0,06
metode perawatan tim yang dipimpin oleh perawat
professional berdasarkan konsep kooperatif dan
kolaboratif
8 Pembagian struktur kepemimpinan ruang perawatan B 0,025 3 0,075
RSU Kaliwates terstruktur yaitu terdapat kepala ruangan,
kepala tim, penanggung jawab shift, dan perawat
pelaksana
9 Perawat menyimpan obat di tempat obat oral dan obat 0,02 3 0,06
injeksi secara terpisah yang tempatnya diberi label nama
pasien, ruangan, dan nomer bed pasien.
10 Perawat memperhatikan 6 benar dalam pemberian obat 0,04 4 0,16
kepada pasien
11 Stok alat dan bahan habis pakai diajukan dengan alur 0,03 4 0,12
yang jelas
12 Pendokumentasian menggunakan format pengkajian 0,03 3 0,09
modern dengan menggunakan checklist dalam setiap
item pengkajian dan dilakukan setiap pergantian dinas
serta dilaporkan ketika timbang terima
16 Ruang B memiliki SPO untuk masing-masing tindakan 0,03 3 0,09
keperawatan
17 Ruang perawatan B saat menerapkan komunikasi lewat 0.03 4 0,12
telepon secara SBAR dan telah melakukan sosialisasi
komunikasi menggunakan SBAR.
18 Perawat Ruang perawatan B sudah menerapkan five 0,04 4 0,16
Moment ke pasien
19 Perawat sudah menerapkan pemasangan clip warna 0,03 3 0,09
kuning pada pasien yang beresiko jatuh dan tanda resiko
jatuh
20 menempel gambar 6 langkah cuci tangan yang benar 0,04 4 0,16
yang dinding kamar pasien dan menyediakan hand scrub
di masing-masing ruangan pasien
21 Setiap pegawai rumah sakit baik pegawai tetap maupun 0,02 4 0,08
pegawai kontrak mendapat asuransi kesehatan melalui
BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan dan mendapatkan
tunjangan berupa asuransi prududential
22 Terdapat gaji lembur 0,02 4 0,08
total 1,815
2. Weakness
1 Hanya terdapat 4 perawat profesi sedangkan sisanya 0,02 3 0,06
berjumlah 9 orang merupakan perawat vokasional
2 Loker obat seharusnya diisi obat oral dan injeksi, agar 0,035 4 0,14
hal tersebut tidak dapat menyebabkan risiko salah obat
walaupun di keranjang obat sudah diberi label nama
pasien
3 Ruang Perawatan B tidak memiliki ruang tindakan 0,025 3 0,075
4 Ruang perawatan B tidak memiliki ruang spoelhoek, 0,015 3 0,045
apabila ada alat yang terkena darah pada saat melakukan
tindakan, maka alat tersebut biasanya dicuci di Ruang
Layanan Gawat Darurat ataupun di Ruang Spoelhoek di
Ruang Kebidanan dan Kandungan (RKK)
5 Ruangan perawatan B RSU Kaliwates belum memiliki 0,015 3 0,045
visi, misi, dan falsafah keperawatan sehingga dapat
mengalami kesulitan dalam menentukan tujuan dan
strategi perawatan.
6 Kepala ruangan tidak melakukan Supervisi Bidang 0,025 3 0,075
Pelayanan Keperawatan di RSU Kaliwates, namun hanya
melakukan manager on duty
7 Perawat di Ruang Perawatan B. RSU Kaliwates tidak 0,015 3 0,045
melakukan Diskusi refleksi kasus
8 Perawat di ruang Perawatan B RSU Kaliwates belum 0,025 4 0,1
mempunyai format khusus Discharge
Planning/Perencanaan Pulang untuk pasien
9 Pendokumentasian perencanaan pasien pulang belum 0,02 2 0,04
optimal karena tidak semua pasien pulang dokumentasi
perencanaan pasien pulang terisi lengkap
10 Ruang Perawatan B RSU Kaliwates tidak memiliki stok 0,01 2 0,02
obat cadangan di ruangan
11 Diagnosa dan rencana tindakan keperawatan tidak 0,03 4 0,12
merujuk sumber tindakan keperawatan tertentu
12 kelengkapan dokumentasi keperawatan masih kurang 0,015 3 0,045
13 pengendalian indikator mutu di Ruang Perawatan B RSU 0,01 2 0,02
Kaliwates tidak pernah dilakukan secara formal
Kepuasan pada indikator Tangibility (bukti fisik), 72,5% 0,015 1 0,015
pasien merasa puas,
14 Kepuasan pada indikator Reliability (handal), 75% 0,015 1 0,015
pasien merasa puas.
15 Kepuasan pada indikator Assurance (Jaminan), 76,7% 0,015 1 0,015
pasien merasa puas.
16 Pelaksanaan SAK di Ruang Perawatan B RSU Kaliwates 0,015 2 0,03
sesuai dengan pedoman SAK namun belum terdapat
revisi terbaru
17 Masih ada sebagian pasien yang tidak menggunakan 0,02 1 0,03
gelang identitas
18 Belum ada penerapkan pendokumentasian secara SBAR 0,02 2 0,04
19 Ruang keperawatan B tidak menerapkan pemberian 0,02 2 0,04
tanda dan tempat khusus untuk obat-obat yang perlu
diwaspadai (high alert) hanya menyediakan obat-obat
emergency yang ditaruh dalam tempat khusus
20 Ruang Perawatan B belum melakukan sosialisai hand 0,03 3 0,09
hygiene pada pasien dan keluarga pasien secara rutin
21 peraturan jam kunjung keluarga pasien belum diterapkan 0,03 3 0,09
di RSU Kaliwates sehingga jumlah orang yang masuk ke
Ruang Perawatan B sering penuh dan bising.
22 Ruangan perawatan B belum mempunyai assesment 0,02 4 0,08
resiko jatuh
23 Sistem keuangan RSU Kaliwates Jember dalam hal 0,015 2 0,03
memenuhi kebutuhan alat dan peralatan kesehatan
meminta modal kerja dari kantor pusat PT. Rolas
Nusantara Medika.
24 Jika pegawai ingin melanjutkan pendidikannya, maka 0,015 2 0,03
menggunakan biaya pribadi
total 1,245
Total 1,0 0,57
External Factor (EFAS)
3. Opportunity
1 Ruang Perawatan B RSU Kaliwates sudah memiliki 0,15 3 0,45
kotak saran/kritik di setiap kamar untuk menampung
keluhan atau saran dari pasien/keluarga
2 RSU Kaliwates Jember telah mengalokasikan dana bagi 0,2 4 0,8
pegawai yang belum mengikuti pelatihan wajib seperti
pelatihan PPGD dan BCLS
3 BOR rata-rata dalam rentang normal sehingga beban 0,15 4 0,6
kerja perawat tidak terlalu berat
4 AVLOS dibawah rata-rata, hal ini mengindikasikan 0,05 3 0,15
bahwa proses perawatan pasien berjalan efisien sehingga
lama pasien tinggal di rumah sakit dapat diminimalisir.
5 TOI relatif berada pada rentang normal 0,05 3 0,15
total 2,15
4. Threat
1 Tidak tersedianya obat obatan high alert diruangan B 0,1 3 0,3
karena peraturan dari rumah sakit dan bila ada pasien
yang membutuhkan maka ruangan meresepkan ke apotik
2 Pegawai yang telah mengikuti pelatihan, namun ingin 0,2 2 0,4
mengikuti pelatihan ulang maka setengah dari biaya
pelatihan akan ditanggung oleh rumah sakit.
3 nilai BTO selalu diatas nilai normal. 0,1 2 0,2
total 0,9
Total 1,0 1,25
( 1.25 , 0.57 )

Hasil Analisa SWOT dari ruang B RS Kaliwates berada pada kuadran I


(kuadran pertama). Kuadran pertaman sendiri berarti ruang B RS Kaliwates berada
dalam situasi yang menguntungkan dimana ruang B RS Kaliwates memiliki kekuatan
dan peluang yang dapat dimanfaatkan. Karena Ruang B RS Kaliwates berada pada
kuadran I, strategi yang cocok diterapkan adalah strategi pertumbuhan agresif
(Growth Oriented Strategy).
Plan Of Action (POA)

1. Daftar Masalah

No Pernyataan Masalah
Man /Ketenagaan/M1
1. Jumlah perawat D3 lebih banyak daripada S1
2. Jumlah pasien total care lebih sedikit
Machine/Material/M2
3. Ruang alat, ruang pertemuan dan ruang kerja perawat menjadi satu
4. Kursi roda, brankar dan oksigen berada di luar atau di depan ruang pasien
5. Kamar isolasi hanya terdapat 1 ruangan dan tersedia 2 kamar
6. Gorden penyekat hanya terdapat 2 yang baik
7. Loker obat hanya di isi obat oral dan injeksi berada di keranjang
8. Jika alat terkena darah di cuci di ruang layanan gawat darurat
Method/Metode/M3
9. Ruangan perawatan B RSU Kaliwates belum memiliki visi, misi, dan falsafah
keperawatan sehingga dapat mengalami kesulitan dalam menentukan tujuan
dan strategi perawatan.
10. Kepala ruangan tidak melakukan Supervisi Bidang Pelayanan Keperawatan di
RSU Kaliwates, namun hanya melakukan manager on duty.
11. Perawat di Ruang Perawatan B. RSU Kaliwates tidak melakukan Diskusi
refleksi kasus namun hanya melakukan rapat bulanan yang membahas
masalah-masalah yang membutuhkan solusi bersama serta menyusun rencana
yang harus dilakukan di bulan berikutnya.
12. Perawat di ruang Perawatan B RSU Kaliwates belum mempunyai format
khusus Discharge Planning/Perencanaan Pulang untuk pasien, namun hanya
membuat format resume keperawatan yang juga ada item yang menyebutkan
adanya rencana pasien dirumah namun tidak semua resume keperawatan
pasien diisi lengkap
13. Pendokumentasian perencanaan pasien pulang belum optimal karena tidak
semua pasien pulang dokumentasi perencanaan pasien pulang terisi lengkap.
14. Ruang Perawatan B RSU Kaliwates tidak memiliki stok obat cadangan di
ruangan
15. Diagnosa dan rencana tindakan keperawatan tidak merujuk sumber tindakan
keperawatan tertentu.
16. kelengkapan dokumentasi keperawatan masih kurang.
17. pengendalian indikator mutu di Ruang Perawatan B RSU Kaliwates tidak
pernah dilakukan secara formal
18. Kepuasan pada indikator Responsiveness (Tanggap), 57,5%. pasien yang
merasa kurang puas.
19. Kepuasan pada indikator Empaty (Perhatian), 46% pasien merasa puas.
20. Pelaksanaan SAK di Ruang Perawatan B RSU Kaliwates sesuai dengan
pedoman SAK namun belum terdapat revisi terbaru.
21. tetapi masih ada sebagian pasien yang tidak menggunakan gelang identitas,
saat ditanya pasien tidak menggunakan gelang identitas sejak dari awal masuk
rumah sakit.
22. Belum ada penerapkan pendokumentasian secara SBAR.
23. Ruang keperawatan B tidak menerapkan pemberian tanda dan tempat khusus
untuk obat-obat yang perlu diwaspadai (high alert) hanya menyediakan obat-
obat emergency yang ditaruh dalam tempat khusus.
24.
Ruang perawatan B hanya memiliki lembar verifikasi praoperatif, untuk
penandaan lokasi operasi masih belum dilakukan.
25.
Ruang Perawatan B belum melakukan sosialisai hand hygiene pada pasien dan
keluarga pasien secara rutin.
26.
peraturan jam kunjung keluarga pasien belum diterapkan di RSU Kaliwates
sehingga jumlah orang yang masuk ke Ruang Perawatan B sering penuh dan
bising.
27. Ruangan perawatan B belum mempunyai assesment resiko jatuh
28. Tidak tersedianya obat obatan high alert karena peraturan dari rumah sakit dan
bila ada pasien yang membutuhkan maka ruangan meresepkan ke apotik
Money/Keuangan/M4
29. Sistem keuangan RSU Kaliwates Jember dalam hal memenuhi kebutuhan alat
dan peralatan kesehatan meminta modal kerja dari kantor pusat PT. Rolas
Nusantara Medika.
30. Jika pegawai ingin melanjutkan pendidikannya, maka menggunakan biaya
pribadi
31. Pegawai yang telah mengikuti pelatihan, namun ingin mengikuti pelatihan
ulang maka setengah dari biaya pelatihan akan ditanggung oleh rumah sakit.
Market/Pemasaran/M5
32. Berdasarkan indikator Responsiveness (Tanggap) menunjukkan pasien yang
merasa kurang puas sebanyak 57,5%
33. Pada ruangan Argopuro nilai BTO selalu diatas nilai normal, hal ini
mengindikasikan bahwa pemakaian tempat tidur diruangan tersebut sangat
tinggi dan dapat membuat fasilitas tersebut lebih cepat tidak layak pakai dan
menambah beban kerja perawat
2. Penampisan Prioritas Masalah

SKOR
No Masalah Jumlah Prioritas
M S V C A
1 Jumlah perawat D3 lebih banyak
2 2 1 1 2 8 24
daripada S1
2 Jumlah pasien total care lebih sedikit 1 1 1 1 1 1 32
3 Ruang alat, ruang pertemuan dan ruang
3 2 3 2 2 72 14
kerja perawat menjadi satu
4 Kursi roda, brankar dan oksigen berada
2 1 1 1 2 4 26
di luar atau di depan ruang pasien
5 Kamar isolasi hanya terdapat 1 ruangan
2 2 4 3 3 144 9
dan tersedia 2 kamar
6 Gorden penyekat hanya terdapat 2 yang
2 1 1 2 1 4 27
baik
7 Loker obat hanya di isi obat oral dan
1 1 1 1 1 1 30
injeksi berada di keranjang
8 Jika alat terkena darah di cuci di ruang
2 2 2 2 2 32 19
layanan gawat darurat
9 Ruangan perawatan B RSU Kaliwates
belum memiliki visi, misi, dan falsafah
keperawatan sehingga dapat mengalami 2 1 1 1 1 2 28
kesulitan dalam menentukan tujuan dan
strategi perawatan.
10 Kepala ruangan tidak melakukan
Supervisi Bidang Pelayanan
2 1 1 1 1 2 29
Keperawatan di RSU Kaliwates, namun
hanya melakukan manager on duty.
11 Perawat di Ruang Perawatan B. RSU
Kaliwates tidak melakukan Diskusi
refleksi kasus namun hanya melakukan
rapat bulanan yang membahas masalah- 2 1 2 1 1 4 25
masalah yang membutuhkan solusi
bersama serta menyusun rencana yang
harus dilakukan di bulan berikutnya.
12 Perawat di ruang Perawatan B RSU 2 2 2 2 2 32 20
Kaliwates belum mempunyai format
khusus Discharge
Planning/Perencanaan Pulang untuk
pasien, namun hanya membuat format
resume keperawatan yang juga ada item
yang menyebutkan adanya rencana
pasien dirumah namun tidak semua
resume keperawatan pasien diisi
lengkap
13 Pendokumentasian perencanaan pasien
pulang belum optimal karena tidak
semua pasien pulang dokumentasi 3 3 2 3 1 54 16
perencanaan pasien pulang terisi
lengkap.
14 Ruang Perawatan B RSU Kaliwates
tidak memiliki stok obat cadangan di 4 2 2 3 4 192 8
ruangan
15 Diagnosa dan rencana tindakan
keperawatan tidak merujuk sumber 4 4 4 4 1 256 6
tindakan keperawatan tertentu.
16 kelengkapan dokumentasi keperawatan
3 3 3 2 1 54 15
masih kurang.
17 pengendalian indikator mutu di Ruang
Perawatan B RSU Kaliwates tidak 3 3 3 4 1 108 11
pernah dilakukan secara formal
18 Kepuasan pada indikator
Responsiveness (Tanggap), 57,5%. 3 3 3 4 1 108 10
pasien yang merasa kurang puas.
19 Kepuasan pada indikator Empaty
4 3 4 4 1 192 7
(Perhatian), 46% pasien merasa puas.
20 Pelaksanaan SAK di Ruang Perawatan
B RSU Kaliwates sesuai dengan
2 2 2 2 1 16 22
pedoman SAK namun belum terdapat
revisi terbaru.
21 Sebagian pasien tidak menggunakan
gelang identitas, saat ditanya, pasien
4 4 4 4 2 512 2
tidak menggunakan gelang identitas
sejak dari awal masuk rumah sakit.
22 Belum ada penerapkan
4 3 3 3 1 108 12
pendokumentasian secara SBAR.
23 Ruang keperawatan B tidak menerapkan
pemberian tanda dan tempat khusus
untuk obat-obat yang perlu diwaspadai
4 4 4 4 4 1024 1
(high alert) hanya menyediakan obat-
obat emergency yang ditaruh dalam
tempat khusus.
24 4 3 3 3 3 324 5
Ruang perawatan B hanya memiliki
lembar verifikasi praoperatif, untuk
penandaan lokasi operasi masih belum
dilakukan.
25
Ruang Perawatan B belum melakukan
4 3 3 3 3 324 4
sosialisai hand hygiene pada pasien dan
keluarga pasien secara rutin.
26
peraturan jam kunjung keluarga pasien
belum diterapkan di RSU Kaliwates
3 2 2 2 1 24 21
sehingga jumlah orang yang masuk ke
Ruang Perawatan B sering penuh dan
bising.
27 Ruangan perawatan B belum
3 3 3 2 1 52 17
mempunyai assesment resiko jatuh
28 Tidak tersedianya obat obatan high alert
karena peraturan dari rumah sakit dan
2 2 2 2 1 16 23
bila ada pasien yang membutuhkan
maka ruangan meresepkan ke apotik
29 Sistem keuangan RSU Kaliwates
Jember dalam hal memenuhi kebutuhan
alat dan peralatan kesehatan meminta 3 2 2 2 2 48 18
modal kerja dari kantor pusat PT. Rolas
Nusantara Medika.
30 Jika pegawai ingin melanjutkan
pendidikannya, maka menggunakan 1 1 1 1 1 1 33
biaya pribadi
31 Pegawai yang telah mengikuti
pelatihan, namun ingin mengikuti
pelatihan ulang maka setengah dari 1 1 1 1 2 2 31
biaya pelatihan akan ditanggung oleh
rumah sakit.
32 Berdasarkan indikator Responsiveness
(Tanggap) menunjukkan pasien yang 3 2 2 2 3 72 13
merasa kurang puas sebanyak 57,5%
33 Pada ruangan Argopuro nilai BTO 4 3 3 3 4 432 3
selalu diatas nilai normal, hal ini
mengindikasikan bahwa pemakaian
tempat tidur diruangan tersebut sangat
tinggi dan dapat membuat fasilitas
tersebut lebih cepat tidak layak pakai
dan menambah beban kerja perawat

Keterangan:
Magnitude (M) : Berapa banyak orang yang terkena dampak masalah tersebut
Severity (S) : Besarnya kerugian yang timbul yang ditunjukkan dengan case
fatality dari masing-masing.
Vulnerability (V) : Menunjukkan sejauh mana masalah tersebut
Community and political concern (C) : Menunjukkan sejauh mana masalah tersebut
menjadi concern atau kegusaran orang dan para pemangku kebijakan.
Affordability (A) : Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia untuk
mengatasi masalah tersebut
Adapun skor penilaian yang digunakan adalah.
1 : Tidak ada
2 : Kurang
3 : Cukup
4 : Banyak

3. Daftar Prioritas Masalah

No Pernyataan Masalah
1. Ruang keperawatan B tidak menerapkan pemberian tanda dan tempat khusus
untuk obat-obat yang perlu diwaspadai (high alert) hanya menyediakan obat-
obat emergency yang ditaruh dalam tempat khusus.
2. Sebagian pasien tidak menggunakan gelang identitas, saat ditanya, pasien
tidak menggunakan gelang identitas sejak dari awal masuk rumah sakit.
3. Pada ruangan Argopuro nilai BTO selalu diatas nilai normal, hal ini
mengindikasikan bahwa pemakaian tempat tidur diruangan tersebut sangat
tinggi dan dapat membuat fasilitas tersebut lebih cepat tidak layak pakai dan
menambah beban kerja perawat
4. Ruang Perawatan B belum melakukan sosialisai hand hygiene pada pasien
dan keluarga pasien secara rutin.
5. Ruang perawatan B hanya memiliki lembar verifikasi praoperatif, untuk
penandaan lokasi operasi masih belum dilakukan.
6. Diagnosa dan rencana tindakan keperawatan tidak merujuk sumber tindakan
keperawatan tertentu.
A. Plan Of Action (POA)

No Masalah Rencana Kegiatan Kriteria Hasil PJ Waktu


1 Ruang keperawatan B a. Diskusikan tentang pentingnya a. Adanya kesepakatan Anggia D. 22/8/19
tidak menerapkan pemberian tanda dan tempat untuk membuat tanda
pemberian tanda dan khusus untuk obat-obat yang dan tempat khusus
tempat khusus untuk perlu diwaspadai untuk obat-obat yang
b. Diskusikan tentang peletakkan
obat-obat yang perlu perlu diwaspadai
tempat khusus dan tanda utuk b. Mampu
diwaspadai (high alert)
obat-obat yang perlu diwaspadai mengaplikasikan hasil
hanya menyediakan obat-
c. Laksanakan hasil dari diskusi di
diskusi berupa
obat emergency yang
ruangan
pembuatan tanda dan
ditaruh dalam tempat
tempat khusus obat-obat
khusus.
yang perlu diwaspadai
c. Kesalahan pemberian
obat high alert tidak
terjadi sama sekali
2 Sebagian pasien tidak a. Diskusikan dan review penyebab a. Adanya kesepakatan Tirtanti P.S. 22/8/19
menggunakan gelang ruang IGD tidak memberikan untuk melaksanakan
identitas, saat ditanya, gelang identitas pada pasien pelayanan sesuai dengan
pasien tidak ketika pertama kali mrs. hasil diskusi.
menggunakan gelang b. Diskusikan dan review solusi b. Mampu mengaplikasikan
identitas sejak dari awal untuk mengatasi penyebab tidak solusi untuk
masuk rumah sakit. diberikannya gelang identitas meningkatkan pelayanan
pada sebagian pasien. terutama penggunaan
c. Laksanakan hasil dari diskusi
gelang identitas saat
mengenai solusi masalah kepada
pasien mrs.
seluruh perawat di ruang IGD c. Adanya feedback dan
d. Evaluasi kembali pelaksanaan
hasil dari pelaksanaan
pelayanan kepada pasien
pelayanan yang baru.
khususnya pada penggunaan d. Pelaksanaan pelayanan
gelang identitas pasien ketika lebih meningkat.
pertama kali mrs. Khususnya mengenai
penggunaan gelang
identitas pasien.
3 Pada ruangan Argopuro Kharisma C. 22/8/19
nilai BTO selalu diatas
nilai normal, hal ini
mengindikasikan bahwa
pemakaian tempat tidur
diruangan tersebut sangat
tinggi dan dapat
membuat fasilitas
tersebut lebih cepat tidak
layak pakai dan
menambah beban kerja
perawat
4 Catatan implementasi a. Diskusikan alasan perawat a. Adanya himbauan . Irba Tartila 22/8/19
keperawatan tidak mengenai perbedaan dalam Terdapat pengikatan
mencerminkan praktik keperawatan. mengenai implementasi
keseluruhan tindakan b. Kaji kemampuan perawat dalam keperawatan dan juga
perawat yang dilakukan melakukan perawatan pasien dokumen keperawatan
pada pasien, dan tidak ataupun klien. secara keseluruhan
disertai oleh waktu c. Mengajarkan cara implentasi
pelaksanaan. Hasil yang tepat sehingga dokumentasi
observasi yang dilakukan keperawatan lengkap.
pada rekam medik d. Merawat pasien sesuai dengan
menggambarkan bahwa apabila kasuss, udah dilakukan.
kelengkapan
dokumentasi
keperawatan masih
kurang
5 Ruang Perawatan B a. Diskusikan alasan jarang a. Terdapatnya kesepakatan Uswatun H. 22/8/19
belum melakukan dilakukannya sosialisasi dalam pemberian
b. Kaji ketersediaan alkohol/hand
sosialisai hand hygiene sosialisasi misalnya setiap
rub disetiap kamar pasien
pada pasien dan keluarga ada pasien baru atau
c. Membuat poster petunjuk cara
pasien secara rutin. setiap 2 hari sekali
mencuci tangan yang benar
b. Sabun cuci tangan/hand
d. Evaluasi berkala setiap minggu
rub sudah tersedia disetiap
untuk melihat jalannya sosialisasi
bed pasien atau minimal
pada keluarga dan pasien
disetiap kamar
e. Pasien dan keluarga dapat

mempraktekkan cara
mencuci tangan dan kapan
saja diperlukan cuci
tangan
6 Diagnosa dan rencana a. Diskusikan dan review dasar a. Adanya kesepakatan Ifka W. 22/8/19
tindakan keperawatan pembuatn diagnose dan rencana untuk melaksanakan
tidak merujuk sumber tindakan keperawatan pelayanan sesuai hasil
tindakan keperawatan b. Diskusi dan review kesesuaian diskusi
tertentu. diagnose keperawatan dengan b. Mampu menentukan
masalah keperawatan pada pasien diagnosa keperawatan dan
c. Diskusikan dan review rencana tindakan
kesesuaian rencana tindakan keperawatan lebih akurat
keperawatan yang diberikan sesuai dengan kondisi
dengan masalah keperawatan pasien
d. Mencoba mencari evidence c. Pelayanan keperawatan
based untuk penentuan diagnosa lebih meningkat dengan
keperawatan dan rencana perumusan diagnosa dan
tindakan keperawatan yang intervensi yang merujuk
sesuai dan akurat pada evidance based.
e. Evaluasi kegiatan yang telah
dilakukan

Anda mungkin juga menyukai