PERPAJAKAN
A. Pengertian Pajak
Menurut Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan, pajak adalah kontribusi wajib kepada negara
yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
undang0undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Di Indonesia terdapat beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya
tentang pengertian pajak, menurut DR. Rochmat Soemitro, SH dalam buku
Perpajakan Edisi Revisi 2011: Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara
berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa
timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan
untuk membayar pengeluaran umum. Sedangkan
Menurut S.I. Djajaningrat dalam buku Perpajakan Teori dan Kasus: Pajak
sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas negara yang
disebakan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan kedudukan
tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan
pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara
secara langsung, utnuk memelihara kesejahteraan secara umum.
1
b. Fungsi Regularend
Fungsi regularend pajak, maksudnya pajak digunakan sebagai alat untuk
mengatur dan melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi dan
bidang sosial seperti :
Pajak digunakan untuk barang-barang mewah, dengan maksud untuk
mengurangi gaya hidup konsumtif
Pengenaan 0% untuk tarif pajak ekspor. Dengan tarif pajak 0% diharapkan
dapat meningkatkan ekspor produk-produk dalam negeri ke luar negeri.
2. Manfaat Pajak
Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara. Tanpa pajak, sebagian
besar kegiatan negara sulit untuk dapat dilaksanakan. Penggunaan uang pajak
meliputi mulai dari belanja pegawai sampai dengan pembiayaan berbagai proyek
pembangunan. Pembangunan sarana umum seperti jalan-jalan, jembatan, sekolah,
rumah sakit/puskesmas, kantor polisi dibiayai dengan menggunakan uang yang
berasal dari pajak.
Uang pajak juga digunakan untuk pembiayaan dalam rangka memberikan
rasa aman bagi seluruh lapisan masyarakat. Setiap warga negara mulai saat
dilahirkan sampai dengan meninggal dunia, menikmati fasilitas atau pelayanan
dari pemerintah yang semuanya dibiayai dengan uang yang berasal dari pajak.
Pajak juga digunakan untuk mensubsidi barang-barang yang sangat
dibutuhkan masyarakat dan juga membayar utang negara ke luar negeri.
Pajak juga digunakan untuk membantu UMKM baik dalam pembinaan
dan modal
Pajak juga digunakan sebagai re-distribusi pendapatan dari masyarakat
yang mempunyai kemampuan ekonomi yang lebih tinggi kepada masyarakat yang
kemampuannya lebih rendah. Sehingga pada akhirnya kesenjangan ekonomi dan
sosial yang ada dalam masyarakat dapat dikurangi secara maksimal.
2
3. Tarif Pajak
Tarif pajak yang dikenakan kepada wajib pajak memiliki jenis yang
beragam. Dalam buku Perpajakan Indonesia-Mekanisme dan Perhitungan
(Supramono & Damayanti, 2010), tarif pajak sendiri terdiri atas empat macam,
yaitu tarif sebanding/proporsional, tarif tetap, tarif progresif, dan tarif degresif.
a. Tarif Sebanding atau Proporsional
Tarif sebanding atau proporsional adalah tarif pajak yang persentasenya
tetap berapa pun besarnya nilai dasar pengenaan pajak. Jadi berapa pun naiknya
nilai objek pajak, besarnya pajak yang terutang akan mengalami kenaikan secara
proporsional.
b. Tarif Tetap
Tarif tetap adalah tarif pajak yang besarnya sama berapa pun besarnya
nilai dasar pengenaan pajak tersebut. Contoh:
1. Rp 1.000.000,00 Rp 6.000,00
2. Rp 1.500.000,00 Rp 6.000,00
3. Rp 2.000.000,00 Rp 6.000,00
4. Rp 2500.000,00 Rp 6.000,00
3
c. Tarif Progresif
Tarif Progresif adalah tarif pajak yang semakin naik mengikuti naiknya
nilai dasar pengenaan pajak. Tarif pajak progresif dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu tarif progresif proporsional, tarif progresif-progresif, dan tarif progresif
degresif.
1) Tarif Progresif Proporsional
Tarif Progresif proporsional adalah tarif pajak yang semakin meningkat
dengan semakin meningkatnya nilai dasar pengenaan pajaknya dengan
presentase kenaikan tetap. Contoh:
2) Tarif Progresif-Progresif
Tarif progresif-progresif adalah tarif pajak yang semakin meningkat
dengan semakin meningkatnya nilai dasar pengenaan pajaknya dengan
persentase kenaikan yang semakin meningkat. Contoh :
4
3) Tarif Progresif Degresif
Tarif pajak progresif degresif adalah tarif pajak yang semakin meningkat
dengan semakin meningkatnya nilai dasar pengenaan pajaknya dengan
persentase kenaikan yang semakin menurun
1. Rp 50.000.000,00 10% -
2. Rp 100.000.000,00 15% 5%
3. Rp 200.000.000,00 18% 3%
d. Tarif Degresif
Tarif degresif adalah tarif pajak yang persentasenya semakin menurun
dengan semakin meningkatnya nilai dasar pengenaan pajaknya.
Contoh:
1. Rp 50.000.000,00 30%
2. Rp 100.000.000,00 20%
3. Rp 200.000.000,00 10%
5
Retribusi adalah pungutan yang dikenakan atas pemakaian suatu jasa atau
fasilitas yang diberikan pemerintah secara langsung dan nyata. Contoh retribusi
jalan tol, retribusi listrik, dan retribusi pasar.
2. Bea Masuk dan Bea Keluar
Bea masuk adalah pungutan atas barang-barang yang masuk ke daerah
pabean berdasarkan harga atau nilai barang itu ataupun berdasarkan tarif yang
sudah ditentukan. Bea keluar adalah pungutan atas barang-barang yang keluar
adalah pungutan atas barang-barang yang keluar dari daerah pabean berdasarkan
harga atau nilai barang itu ataupun berdasarkan tarif yang sudah ditentukan.
3. Bea Materai
Bea materai adalah pungutan yang dikenakan pada dokumen yang
menggunakan materai
4. Cukai
Cukai adalah pungutan yang dikenakan untuk barang-barang tertentu.
Contohnya tembakau, alkohol, gula dan lain-lain.
5. Iuran
Iuran adalah pungutan yang dikenakan atas pemakaian suatu jasa atau
fasilitas yang diberikan pemerintah secara langsung kepada suatu kelompok atau
golongan pembayar.
6
memerhatikan tempat tinggal wajib pajak tersebut. Misalnya semua wajib pajak
yang memperoleh penghasilan dari Indonesia akan dikenakan pajak atas
penghasilan yang didapatkannya tadi.
3. Asas Kebangsaan
Asas ini menyatakan bahwa pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan
dari wajib pajak itu sendiri. misalnya pajak bangsa asing di Indonesia yang
dikenakan kepada setiap warga asing yang bertempat tinggal di Indonesia.
E. Jenis-jenis Pajak
1. Pajak Menurut Golongannya
Menurut golongannya pajak dibedakan menjadi dua, yaitu pajak langsung
dan pajak tidak langsung.
a. Pajak Langsung
Pajak langsung adalah pajak yang ditanggung sendiri oleh wajib pajak dan
tidak dapat dilimpahkan kepada wajib pajak lainnya. Contohnya Pajak
Penghasilan (PPh).
b. Pajak Tidak Langsung
Pajak tidak langsung adalah pajak yang dapat dipindahtangankan kepada
orang lain atau pihak ketiga. Pajak tidak langsung timbul karena adanya suatu
kegiatan yang menyebabkan terutangnya pajak. Contohnya, Pajak Pertambahan
Nilai (PPN). Pajak Pertambahan Nilai (PPN) timbul karena adanya pertambahan
nilai barang dan jasa setelah diproduksi yang mengharuskan seorang produsen
untuk melakukan pembayaran pajak. Pajak ini dapat dibebankan kepada
konsumen yang membeli barang atau jasa tersebut. Caranya dengan memasukkan
ke dalam harga jual barang maupun jasa.
2. Pajak Menurut Sifatnya
Menurut sifatnya pajak dibedakan menjadi dua, yaitu pajak subjektif dan
pajak objektif.
a. Pajak Subjektif
7
Pajak subjektif adalah pajak yang pengenaannya dengan memerhatikan
keadaan diri wajib pajak. Contohnya Pajak Penghasilan (PPh). PPh dikenakan
dengan memerhatikan keadaan wajib pajak (status pernikahan, jumlah anak, dan
banyaknya penghasilan yang didapatkannya).
b. Pajak Objektif
Pajak objektif adalah pajak yang pengenaannya memerhatikan objeknya
tanpa memperhatikan keadaan wajib pajaknya. Contohnya, Pajak Pertambahan
Nilai (PPN), Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), dan Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB).
8
fiskus untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak. Maka
berhasil tidaknya pemungutan pajak tergantung pada fiskus itu sendiri.