Anda di halaman 1dari 28

Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian 2018

PENGARUH KELEKATAN SISWA PADA ORANG TUA DAN GURU


TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWADI SMA
SWASTA DELI SERDANG

Rofiqoh Hasan Harahap1, Sutri Novika2


1,2
PMIPA, Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah
1
fiqoh20@gmail.com
2
sutrinovika7@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kelekatan siswa pada orang tua dan
guru terhadap prestasi belajar siswa. Prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari
penilaian usaha anak untuk mendapatkan kompetensi, keterampilan (skill), dan sikap
(attitude) yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang
menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. Kelekatan
adalah suatu ikatan emosional yang erat antara satu individu dengan individu yang
lainnya yang bersifat spesifik dan memberikan rasa aman. Penelitian ini merupakan
penelitian lapangan dimana variabel prestasi belajar dari nilai rapor dan variabel
kelekatan dari angket yang disebar dengan skala likert. Penelitian ini dilaksanakan di
SMA swasta Deli Serdang dengan jumlah sampel 40 orang dengan menggunakan teknik
probability sampling.Variabel dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa dan
kelekatan orang tua dan guru. Teknik analisis yang akan digunakan dengan analisis
statistik uji F Regresi Linier berganda,dengan bantuan program komputer SPSS. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kelekatan
pada orang tua dan kelekatan pada guru terhadap prestasi belajar fisika siswa, dimana
nilai pengaruh tersebut sebesar 0,5 dan kekuatan pengaruh yang terjadi sebesar 0,250
atau 25%.

Kata kunci: kelekatan, prestasi belajar

Abstract

This study aims to determine the effect of attachment of students on parents and teachers
on student achievement. Learning achievement is a measurement result of the child's
business assessment to gain competence, skill (skill), and attitude (attitude) expressed in
the form of symbols, letters and sentences that tell the results achieved by each child in a
certain period. Attachment is a tight emotional bond between one individual and another
that is specific and provides a sense of security. This research is a field research where
the variable of learning achievement from the value of report card and attachment
variable from questionnaire spread with Likert scale. This research was conducted at
Deli Serdang private high school with 40 samples by using probability sampling
technique. The variables in this study are student achievement and attachment of parents
and teachers. Analytical techniques to be used with statistical analysis of multiple linear
Regression F test, with the help of SPSS computer program. The results of this study
indicate that there is a significant influence between attachment on the parents and
attachment of teachers to student physics learning achievement, where the value of the
influence of 0.5 and the influence strength that occurred at 0,250 or 25%.

Keywords: stickiness, learning achievement

46
Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian 2018

1. PENDAHULUAN antara satu individu dengan individu


yang lainnya yang bersifat spesifik
Prestasi menjadi suatu hal
dan memberikan rasa aman. Fisika
yang sangat didambakan oleh banyak
merupakan salah satu mata pelajaran
orang. Ketika seseorang mampu
sekolah yang tergolong sulit dan
mencapai prestasi yang baik maka
menakutkan. Perhatian dan bantuan
akan memunculkan rasa kepuasan
orang tua dan guru saat siswa belajar
pada diri orang tersebut. Setiap siswa
fisika, dapat membantu siswa
sudah tentu ingin mencapai prestasi
terdorong untuk berusaha
belajar semaksimal mungkin. Tidak
menyelesaikan permasalahan fisika
sedikit siswa mengalami berbagai
yang dihadapinya. Jika siswa
hambatan atau kesulitan dalam
mempunyai kelekatan yang kuat
proses belajar mereka.
sehingga memiliki motivasi yang
Sebagaimana dikemukakan
dapat menghasilkan prestasi yang
Sudjana (2006) bahwa prestasi
baik. Namun jika tidak, siswa akan
belajar siswa di sekolah 30%
takut bertanya dan mengungkapkan
dipengaruhi oleh lingkungan dan
pendapatnya kepada guru dan orang
70% dipengaruhi oleh kemampuan
tuanya. Hubungan ini menjadi
siswa. Faktor lingkungan di
relevan bagi anak dalam
antaranya adalah lingkungan
meningkatkan motivasi dan prestasi
keluarga yang dapat dilihat dari
akademik. Arvyati dkk (2016) dalam
interaksi sosial antara orang tua dan
penelitiannya menyimpulkan bahwa
siswa tersebut dan lingkungan
prestasi belajar matematika siswa
sekolah yang dapat dilihat dari
SMA Negeri lebih tinggi daripada
interaksi sosial antara guru dan
SMA Swasta.
siswa. Menurut Gerungan (2006)
Atas dasar pemikiran di
interaksi sosial dalam keluarga yang
atas, peneliti tertarik untuk
berlangsung tidak baik ditandai
membahas masalah tersebut dengan
dengan hubungan antaranggota
melakukan penelitian yang berjudul
keluarga diliputi rasa kebencian,
”Pengaruh Kelekatan Siswa Pada
sikap orang tua yang acuh tak acuh
Orang Tua dan Guru Terhadap
terhadap kegiatan belajar anak,
Prestasi Belajar Fisika Siswa di SMA
hingga orang tua yang sama sekali
Swasta Deli Serdang.
tidak memperhatikan kepentingan
dan kebutuhan anak dalam belajar.
2. METODE
Anak sering dikenal sebagai
sosok yang senang memberontak dan Penelitian ini merupakan
bahkan terkadang tidak ingin penelitian lapangan. Waktu
diacuhkan. Dalam Undang-Undang penelitian dimulai bulan Agustus
Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2017 sampai Januari 2018. Tempat
2002 menyebutkan bahwa yang penelitian ini dilaksanakan di SMA
masuk kategori anak adalah Swasta Deli Serdang yaitu SMAS
seseorang yang belum berusia 18 Rizki Ananda dan SMAS Harapan
(delapan belas) tahun, termasuk anak Bangsa. Desain penelitian yang
yang masih dalam kandungan. Maka digunakan dalam penelitian ini
siswa termasuk kategori anak yang adalah pendekatan kuantitatif dengan
tidak ingin diacuhkan oleh orang metode deskriptif. Dalam penelitian
tuanya dan guru. Kelekatan adalah ini, variabel penelitian yangditeliti
suatu ikatan emosional yang erat yaitu variabel penelitian dengan

47
Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian 2018

variabel bebas yaitu kelekatan orang Tabel 1 Hasil Analisis deskriptif


tua dan guru dan variabel terikat ketiga variabel penelitian Data
yaitu prestasi belajar siswa. Statistik
Data yang akan digunakan Berdasarkan tabel di atas
dalam penelitian ini adalah data diketahui kelekatan pada orangtua
prestasi belajar fisika siswa yang (X1) mempunyai skor terendah
diambil dari nilai rapor dan kelekatan adalah 63, skor tertinggi 92, nilai
diambil dengan menyebar kan rata-rata adalah 78,25, nilai titik
angket. Sampel yang digunakan tengah 81,5, nilai yang sering
dalam penelitian ini diambil muncul 83, varians sebesar 74,85,
berjumlah 40 orang dari 2 sekolah dan standar deviasi sebesar 8,65.
yang dipilih menggunakan Data tersebut menunjukkan bahwa
probability sampling. Teknik yang skor rata-rata dan nilai titik tengah
digunakan dalam pengumpulan data kelekatan pada orangtua tidak jauh
pada penelitian ini adalah dengan berbeda. Dengan demikian dapat
skala Likert. Penyusunan skala diasumsikan bahwa sebaran data
dibuat dalam bentuk skala Likert kelekatan pada orangtua (X1)
berdasarkan teori yang terdiri dari cenderung mendekati distribusi
pernyataan dengan empat pilihan normal.
jawaban yaitu sangat setuju, setuju, Kelekatan pada guru (X2)
tidak setuju dan sangat tidak setuju. mempunyai skor terendah adalah 52 ,
Teknik analisis data dilakukan skor tertinggi 88, nilai rata-rata
dengan menggunakan analisis adalah 70,9, nilai titik tengah 71,5,
dekriptif, uji kualitas data, uji asumsi nilai yang sering muncul 77, varians
klasik dan uji hipotesis. sebesar 88,60, dan standar deviasi
sebesar 9,41. Data tersebut
3. HASIL DAN PEMBAHASAN menunjukkan bahwa skor rata-rata
dan nilai titik tengah kelekatan pada
Data kelekatan pada orang
guru (X2) tidak jauh berbeda. Dengan
tua (X1), variabel kelekatan pada
demikian dapat diasumsikan bahwa
guru (X2) diperoleh dari hasil
sebaran data kelekatan pada guru
jawaban responden terhadap 50 item
mendekati distribusi normal.
pernyataan dalam instrumen
Prestasi belajar mempunyai
berbentuk angket dengan 4 alternatif
skor terendah adalah 4.00, skor
jawaban, yaitu sangat setuju (SS)
tertinggi 10.00, nilai rata-rata adalah
diberi bobot 4, setuju (S) diberi
7,24, nilai titik tengah 7.00, nilai
bobot 3, tidak setuju (TS) diberi
yang sering muncul 6, varians
bobot 2, sangat tidak setuju (STS)
sebesar 1,758, dan standar deviasi
diberi bobot 1 dan data prestasi
sebesar 1,32. Data tersebut
belajar siswa yang diambil dari nilai
menunjukkan bahwa skor rata-rata
rapor (Y)
dan nilai titik tengah prestasi belajar
tidak jauh berbeda. Dengan demikian
dapat diasumsikan bahwa sebaran
data prestasi belajar cenderung
mendekati distribusi normal.
Uji normalitas bertujuan
untuk mengetahui apakah Variabel
dependen dan independen yang

48
Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian 2018

digunakan dalam penelitian Dari tabel di atas diketahui


mempunyai ditribusi normal atau hasil regresi linear sederhana terlihat
tidak. Model regresi yang layak nilai R sebesar 0,500 menyatakan
adalah model yang mempunyai bahwa nilai pengaruh yang terjadi
distribusi normal atau mendekati antara variabel predictor (variabel
normal. Hasil pengujian normalitas bebas) kelekatan pada orang tua (X1)
data dapat dilihat pada tabel 2 dan kelekatan pada guru dengan
berikut. variabel terikat prestasi belajar
(Y1). Nilai R Square sebesar 0,250
atau 25% menyatakan bahwa nilai
kekuatan pengaruh yang terjadi
antara ketiga variabel tersebut. Ini
artinya, semakin baik kelekatan pada
orang tua dan kelekatan pada guru
diikuti semakin baiknya prestasi
belajar fisika siswa yang
ditampilkan.
Untuk membuat suatu
Tabel 2 Hasil Uji Normalitas Data
keputusan dalam menggunakan
Nilai dibandingkan dengan 0.05
analisis regresi liniear, penolakan
untuk pengambilan keputusan
atau penerimaan hipotesis dilakukan
dengan pedoman:
dengan kekuatan sebagai berikut :
a. Nilai Sig. Atau signifikansi atau
Ho :Tidak ada pengaruh yang
nilai probabilitas <0,05, maka
signifikan antara kelekatan pada
dapat ditarik kesimpulan bahwa
orang tua (X1) dan Kelekatan pada
data tidak terdistribusi secara
guru (X2) terhadapPrestasi belajar
normal.
(Y1)
b. Nilai Sig. Atau signifikansi atau
Ha : Ada pengaruh yang signifikan
nilai probabilitas >0,05, maka
antara kelekatan pada orang tua (X1)
dapat ditarik kesimpulan bahwa
dan Kelekatan pada guru (X2)
data terdistribusi secara normal.
terhadapPrestasi belajar (Y1)
Berdasarkan tabel diatas,
Penolakan atau penerimaan Hipotesis
didapatkan nilai Sig- kelekatan pada
dinyatakan dengan ketentuan sebagai
orang tua sebesar 0,211, Sig-
berikut:
kelekatan pada guru sebesar 0,955,
Tolak Ho Jika : nilai Sig. F Change
Sig- prestasi belajar sebesar 0,273.
< 0,05
Oleh karena dapat disimpulkan
Terima Ho Jika : nilai Sig. F
bahwa semua variabel penelitian
Change > 0,05
berdistribusi normal. Berdasarkan
Berdasarkan ketentuan ini maka
hipotesis penelitian maka hasil
dapat dilihat bahwa nilai Sig. F
penelitiannya dapat diuraikan
Change dari hasil analisis lebih kecil
sebagai berikut kelekatan pada orang
dari nilai standar signifikansi
tua (X1) dan Kelekatan pada guru
penolakan atau penerimaan Alpha
(X2) berpengaruh terhadap prestasi
yang telah ditetapkan sebelumnya
belajar fisika siswa (Y1). Tabel 3
yaitu sebesar 0,05 atau: 0,005 < 0,05.
Hasil Regresi Faktor Kelekatan pada
Dapat disimpulkan satu keputusan
orang tua (X1) dan Kelekatan pada
bahwa dalam penelitian ini menolak
guru (X2) terhadap Prestasi belajar
pernyataan hipotesis Ho dan
(Y1)

49
Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian 2018

menerima pernyataan hipotesis Ha. dan Penelitian Lanjutan. Medan:


Dengan demikian dapat dikatakan : 2010
Terdapat pengaruh yang Monks, F. J. Knoers A.M.P. dan
signifikan antara kelekatan pada Haditono, S.R. 2006. Psikologi
orang tua (X1) dan kelekatan pada Perkembangan: Pengantar Dalam
guru (X2) terhadap prestasi Berbagai Bagiannya. Alih bahasa:
belajar fisika siswa (Y1) diterima Siti Rahayu, Haditono.
kebenarannya, dimana nilai pengaruh Yogyakarta: Gadjah Mada
tersebut sebesar 0,5 dan kekuatan University Press.
pengaruh yang terjadi sebesar 25%. Santrock, John W. 2007.
Perkembangan Anak. Eds: 11.
4. KESIMPULAN Jakarta: Erlangga.
Soetjiningsih, Christiana Hari,
Dari hasil penelitian dan
Perkembagan Anak: Sejak
pengujian hipotesis yang telah
Pembuahan Sampai Dengan
dilakukan, dapat diambil beberapa
Kanak-kanak Akhir. Jakarta:
kesimpulan sebagai berikut:Variabel
Prenada Media Group, 2012.
kelekatan pada orang tua dan
Sudjana, Nana,Dasar-Dasar Proses
kelekatan pada guru secara simultan
Belajar Mengajar, Bandung:
berpengaruh secara positif dan
Sinar Baru Algensindo, 2011
signifikan terhadap prestasi belajar
Sudjana, N. Cara Belajar Siswa
fisika siswa SMA Swasta Deli
Aktif. Jakarta: Sinar Baru
Serdang.
Algesindo, 2006.
Adapun saran yang atas dasar
Trianto, Budi. Riset
kesimpulan penelitian adalah sebagai
Modeling.Pekanbaru : Adh-dhuha
berikut peneliti selanjutnya
Institute. 2016.
diharapkan menambah jumlah
Arvyaty, Faad Maonde, Naimin
variabel independen lainnya
Noho. 2016. Pengaruh Motivasi
misalnya motivasi belajar, aktivitas
Berprestasi Terhadap Prestasi
belajar,perilaku siswa,dan faktor
Belajar
lainnya sehingga dengan menambah
Matematika Siswa SMA Negeri dan
variabel akan menambah temuan
SMA Swasta Di Kota Kendari
baru yang lebih baik lagi yang
Jurnal Pendidikan Matematika
diduga dapat mempengaruhiprestasi
Volume 7 Nomor 1 Januari 2016.
belajar siswa dan menambah sampel
sekolah dan siswa agar hasil
penelitiannya lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Crain, William, Teori Perkembangan
(Konsep dan Aplikasi),
Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2007.
Gerungan, W.A, Psikologi Sosial.
Bandung: Eresco, 2006.
Jaya, Indra. Panduan Terampil
Mengoperasikan SPSS untuk
Penerapan pada Skripsi, Tesis

50
Prosiding Seminar Nasional & Exspo Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

EFEK PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA


GURU FISIKA SMA SWASTA DI KECAMATAN
TANJUNG MORAWA

Rofiqoh Hasan Harahap1


Sutri Novika2
Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah Medan
1
fiqoh20@gmail.com
2
sutrinovika7@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian kompensasi terhadap kinerja guru
fisika SMA Swasta. Penelitian ini dilakukan di SMA Swasta yang ada di Kecamatan Tanjung
Morawa. Metode penelitian adalah survey dengan menyebar kuesioner kepada masing-
masing guru dengan pendekatan kuantitatif karena kuesioner penelitian berbentuk skala
likert. Seluruh populasi adalah sampel dalam penelitian ini. Teknik analisis data regresi linier
berganda dengan menggunakan software Microsoft Office Excel yang dilakukan secara
manual dengan menggunakan rumus yang tersedia. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
bahwa Fhitung = 4,160 dan Ftabel = 4,07, karena Fhitung > Ftabel, dapat disimpulkan terdapat
pengaruh kompensasi terhadap kinerja guru fisika SMA Swasta di Kecamatan Tanjung
Morawa.

Kata kunci: kompensasi, kinerja guru fisika

Abstract

The purpose of this study is to explore the effects of compensation on private SMA teacher
work performance. This study was focused on Private high schools in tanjung morawa sub
district. The research method by distributing questionnaires to each teacher with a
quantitative approach because the research questionnaire is in the form of a Likert scale. The
entire population is the sample in this study. The technique of analyzing data using Microsoft
Office Excel software is done manually by using the available formula. Based on the results
of the study, it was obtained that Fcount = 4.160 and Ftable = 4.07, so Fcount > Ftable, it
can be concluded that there is an effect of compensation on the performance of the private
high school physics teacher in Tanjung Morawa sub district.

Keyword: compensation, physics teacher performance

1. PENDAHULUAN
Kinerja guru merupakan sarana Sudarminta (2001) antara lain tampak
penentu dalam mencapai tujuan yang dari gejala-gejala berikut : (1)
diharapkan dari sekolah, sehingga penguasaan bahan yang diajarkan
perlu diupayakan untuk meningkatkan lemah; (2) ketidakcocokan antara
kinerjanya. Namun hal ini tidak mudah bidang studi yang dipelajari guru dan
dilakukan, sebab banyak faktor yang yang dalam kenyataan lapangan yang
mempengaruhi tinggi rendahnya diajarkan; (3) cara pengajaran yang
kinerja guru tersebut. Rendahnya kurang efektif; (4) wibawa guru yang
kinerja guru antara lain disebabkan kurang di hadapan murid; (4) motivasi
oleh motivasi kerja, tidak punya etos dan dedikasi yang lemah untuk menjadi
kerja yang tinggi, dan tidak produktif, pendidik yang sungguh-sungguh;
sebagaimana dikemukakan oleh semakin banyaknya yang kebetulan

677
Prosiding Seminar Nasional & Exspo Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

menjadi guru dan tidak betul-betul terhadap profesinya di tengah


menjadi guru; (6) emosional yang dilemanya tanggung jawab serta
kurang, kemandirian berpikir, dan tuntutan sosial ekonomi.
keteguhan sikap dalam cukup banyak Menurut Soekidjo
guru sehingga dari kepribadian mereka Notoadmodjo ada beberapa
sebenarnya tidak siap sebagai pendidik; keuntungan dengan diberikannya
kebanyakan guru dalam hubungan kompensasi pelengkap,yaitu: (1)
dengan murid masih hanya berfungsi semangat kerja dan kesetiaan atau
sebagai pengajar dan belum sebagai loyalitas para karyawan terhadap
pendidik; (7) tingkat intelektual para organisasi meningkat, (2) jumlah
mahasiswa calon guru yang masuk absensi para karyawan dan adanya
LPTK (Lembaga Pengadaan Tenaga perputaran kerja menurun, (3)
Kependidikan) yang relatif rendah pengaruh organisasi karyawan
dibandingkan dengan yang masuk terhadap kegiatan organisasi
Universitas. berkurang, dan (4) biaya-biaya kerja
Banyak faktor yang diduga lembur diminimalkan sehingga prestasi
berhubungan dengan kinerja guru, kerja karyawan efektif (Tohardi,
antara lain: pengelolaan stres kerja, 2002:418). Terdapat dua azas yang
pengalaman kerja, keterampilan teknis, penting dalam program pemberian
tingkat pendidikan, pengetahuan kompensasi (balas jasa) supaya balas
administrasi pembelajaran, motivasi jasa yang akan diberikan merangsang
kerja, gaya kepemimpinan kepala gairah dan kepuasan kerja karyawan
sekolah, dan kecerdasan emosional. yaitu: (1) azas adil, (2) azas layak dan
Salah satu faktor yang dapat wajar.
meningkatkan kinerja guru adalah Kompensasi kerja guru
pemberian kompensasi terhadap guru. merupakan persepsi guru terhadap
Menurut Samsudin dalam Sadili berbagai bentuk upah yang diperoleh
(2006:187), keberhasilan prestasi berasal dari hasil kerja yang
sekolah ditentukan oleh berbagai digambarkan melalui dua komponen
faktor, di antaranya kompensasi. yaitu: Kompensasi langsung seperti
Perhatian organisasi atau sekolah tunjangan hari raya, gaji, tunjangan
terhadap pengaturan kompensasi fungsional, bonus pengabdian, bonus
secara rasional dan adil sangat prestasi, uang transportasi makan, uang
diperlukan. Bila guru memandang duka dan biaya pemakaman.
pemberian kompensasi tidak memadai Kompensasi tidak langsung seperti
prestasi kerja, motivasi maupun bantuan biaya pengobatan rawat jalan
kepuasan kerja mereka cenderung akan dan rawat inap, dana pensiun,
menurun. perumahan, beasiswa, penghargaan,
Tuntutan hidup yang begitu formasi jabatan, dan rekreasi.
besar pada satu sisi, sementara pada sisi Berdasarkan uraian ini peneliti
yang lain tanggung jawab dan beban tertarik melakukan penelitian yang
moral yang yang diemban sebagai berjudul Efek Pemberian Kompensasi
seorang pengajar dan pendidik sangat Terhadap Kinerja Guru Fisika Sma
besar sering mengakibatkan stres Swasta Di Kecamatan Tanjung
kerja/tekanan mental akibat dari kerja Morawa. Berbagai permasalahan yang
pada guru. Selain itu guru menjadi dihadapi dalam dunia pendidikan
sasaran kritik atas gagalnya suatu sangat kompleks. Salah satunya adalah
proses pendidikan yang dialami oleh masalah manajemen sumber daya
anak didiknya, sehingga tidak jarang manusia. Dalam hal ini peneliti
guru akhirnya mengambil sikap cuek membatasi pada faktor kompensasi

678
Prosiding Seminar Nasional & Exspo Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

dengan melakukan survey kepada guru kinerja guru yang dapat dilihat pada
fisika SMA swasta di kecamatan tabel 1 berikut ini:
Tanjung Morawa. Rumusan masalah
dalam penelitian ini “apakah terdapat Tabel 1. Data Hasil Penelitian pada
pengaruh kompensasi terhadap kinerja Setiap Prediktor
guru fisika SMA swasta di Kecamatan
Tanjung Morawa?” Kompensasi Kinerja Guru
2. METODE 25 47
Penelitian ini dilakukan dengan 21 52
metode penelitian lapangan (field 29 52
research) dengan cara survey. 18 39
Sedangkan, pendekatan yang 29 52
digunakan adalah pendekatan 16 39
kuantitatif. Peneliti menyebarkan 25 48
angket kuesioner kepada guru fisika 23 46
SMA Swasta. Kuesioner yang
27 50
diberikan pada responden melalui
sejumlah pertanyaan yang telah 23 39
disusun sesuai dengan instrumen 26 52
penelitian. Kuesioner yang disebarkan 28 52
berdasarkan skala likert.
Lokasi dalam penelitian ini
Pada penelitian ini, variabel bebas
adalah SMA Swasta di Kecamatan
terdiri dari kompensasi sebagai X dan
Tanjung Morawa. Seluruh populasi
kinerja guru sebagai Y. Sehingga Tabel
dijadikan sampel dalam penelitian ini
1 di atas dapat disesuaikan
dikarenakan jumlah guru fisika SMA
sebagaimana pada tabel 2 berikut ini :
Swasta di kecamatan Tanjung Morawa
berjumlah 12 orang dari 12 sekolah.
Penelitian ini menggunakan Tabel 2. Data Setiap Prediktor
teknik korelasional karena penelitian
ini berusaha menyelidiki hubungan X2 Y
antara variabel penelitian yaitu 25 47
kompensasi terhadap kinerja. Untuk
21 52
menjawab hipotesis yang telah
dirumuskan, maka dilakukan analisis 29 52
data berupa analisis deskripsi, uji 18 39
statistik regresi sederhana dengan 29 52
bantuan software microsoft office excel 16 39
dan dilakukan perhitungan manual. 25 48
23 46
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 27 50
23 39
Berdasarkan pelaksanaan
penelitian yang telah dilakukan dari 26 52
lokasi yang dimaksud dalam penelitian 28 52
ini dan seluruh data yang masuk Dari data tabel 2 selanjutnya
memenuhi syarat untuk diolah dan dilakukan analisis data dengan tahapan
dianalisis, maka menghasilkan data yang ditunjukkan pada tabel 3 sebagai
yang terdiri dari kompensasi dan berikut:

679
Prosiding Seminar Nasional & Exspo Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

Tabel 3. Tabel Penolong untuk mencari harga prediktor terhadap kinerja guru

X Y X2 Y2 XY
25 47 625 2209 1175
21 52 441 2704 1092
29 52 841 2704 1508
18 39 324 1521 702
29 52 841 2704 1508
16 39 256 1521 624
25 48 625 2304 1200
23 46 529 2116 1058
27 50 729 2500 1350
23 39 529 1521 897
26 52 676 2704 1352
28 52 784 2704 1456

290 568 7200 27212 13922

Teknik analisis data menggunakan KP = (0,780) x


software Microsoft Office Excel yang 100%
dilakukan secara manual dengan KP = 78,06%
menggunakan formulasi yang terdapat b. Pembuktian apakah ada pengaruh
pada referensi yang digunakan dan antara Kompensasi (X) terhadap
otomatis menggunakan fasilitas Kinerja Guru (Y). untuk
formulasi analisis data yang tersedia membuktikannya digunakan
dalam software dimaksud. rumus:
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
1. Menghitung nilai korelasi parsial 2
(𝑅𝑋1,𝑋2,𝑋3,𝑌 ) (𝑛 − 𝑚 − 1)
antara Kompensasi (X) terhadap = 2
2
Kinerja Guru (Y) 𝑚[(1 − 𝑅𝑋1,𝑋2,𝑋3,𝑌 ) ]
a. Untuk melakukan penghitungan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
nilai korelasi parsial antara (0,780)2 (12 − 3 − 1)
Kompensasi (X) terhadap =
3[(1 − (0,780)2 ]
Kinerja Guru (Y) menggunakan
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 4,160
rumus korelasi product moment:
c. Menentukan nilai Ftabel
𝑟𝑋1.𝑌
Untuk mengetahui harga Ftabel
𝑛. (∑ 𝑋2 𝑌) − (∑ 𝑋2 )(∑ 𝑌)
= dapat dilakukan dengan cara:
(∑ 2) 2 }{𝑛. (∑ 2 ) 2 }
√{𝑛. 𝑋2 − (∑ 𝑋2 ) 𝑌 − (∑ 𝑌) Ftabel = F(α)(dk pembilang = m), (dk penyebut
𝑟𝑋1.𝑌 = n-m-1)
12. (13922) − (290)(568) Dimana:
=
√{12. (7200) − (290)2 }{𝑛. (27212) − (568)2 } m =3
n = 12
𝑟𝑋1.𝑌 = 0,780
Berdasarkan hasil hitung di atas, α = 0,05
maka konstribusi antara dk = 12 – 3 – 1 = 8
Kompensasi (X) terhadap Merujuk pada tabel distribusi F
Kinerja Guru (Y) adalah: diperoleh harga Ftabel sesuai
KP = (RX1.Y)2 x dengan taraf signifikan 0,05 pada
100% derajat kebebasan pembilang 3

680
Prosiding Seminar Nasional & Exspo Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

dan derajat kebebasan penyebut Jika Fhitung ≤ Ftabel maka tidak ada
8: pengaruh
Ftabel = F(0,05)(3,8) = 4,07 Jika Fhitung ≥ Ftabel maka ada
d. Kaidah Pengujian
pengaruh
e. Membandingkan harga Fhitung Dari tahapan sebagaimana uraian
dengan Ftabel di atas dapat dinyatakan bahwa
Ternyata Fhitung = 4,160 > Ftabel = kinerja guru dipengaruhi oleh
4,07 faktor terkait yaitu kompensasi.
f. Menentukan Keputusan Secara parsial, hal ini dibuktikan
Ada pengaruh yang signifikan bahwa Fhitung > Ftabel yaitu Fhitung =
antara Kompensasi (X) terhadap 4,160 dan Ftabel = 4,07.
Kinerja Guru (Y).
Berdasarkan hasil penelitian Fhitung = 4,160 dan Ftabel = 4,07, serta
dapat diketahui bahwa dengan adanya pembahasan maka dapat disimpulkan
pemberian kompensasi dapat ada pengaruh yang signifikan antara
meningkatkan kinerja guru. Pemberian Kompensasi (X) terhadap Kinerja
kompensasi ini diberbagai aspek Guru (Y) sehingga kinerja guru
bidang pekerjaan di instansi swasta dipengaruhi oleh faktor kompensasi.
dapat memberikan kepuasan bagi guru
sehingga meningkatkan kinerja.
DAFTAR PUSTAKA
Melalui adanya kompensasi yang
diberikan sesuai dengan haknya akan Arikunto, S., 2007, Prosedur
sangat mempengaruhi kinerja guru Penelitian: Suatu Pendekatan
tersebut. Program kompensasi yang Praktek, Jakarta: Rineka Cipta
ditetapkan hendaknya berdasarkan Davis, K. & Newstrom, J.W., 1996,
prinsip adil dan wajar, sesuai dengan Perilaku dalam Organisasi,
undang-undang. Terjemahan: Agus Dharma,
Tinggi rendahnya kinerja guru di Jakarta: Erlangga.
sekolah swasta berkaitan erat dengan Indrawijaya, A., 2012, Prilaku
sistem pemberian kompensasi yang Organisasi, Bandung: Penerbit
diterapkan oleh lembaga/organisasi Sinar Baru.
tempat mereka bekerja. Pemberian Mangkunegara, A.P., 2012,
kompensasi yang tidak tepat Manajemen Sumber Daya
berpengaruh terhadap peningkatan Manusia Perusahaan, Bandung:
kinerja seseorang. Ketidaktepatan Remaja Rosdakarya.
pemberian kompensasi disebabkan Martoyo, S., 2000, Manajemen Sumber
oleh pemberian jenis kompensasi yang Daya Manusia, Yogyakarta:
kurang menarik dan pemberian BPFE.
penghargaan yang kurang tepat tidak Moenir, 1998, Manajemen Pelayanan
embuat para pekerja merasa tertarik Umum Indonesia, Jakarta: Bumi
untuk mendapatkannya. Akibatnya Aksara.
para pekerja tidak memiliki keinginan Robbins, S.P.,2007, Perilaku
meningkatkan kinerjanya untuk Organisasi: Konsep, Kontroversi,
mendapatkan kompensasi tersebut. Aplikasi, Jakarta: Prenhallindo.
Suprihanto, John.dkk, 2012. Perilaku
Organisasi, Yogyakarta : Sekolah
4. KESIMPULAN
Tinggi Ilmu Ekonomo YKPN
Berdasarkan hasil analisis dan Sudarminta, J., 2001,“Tantangan dan
uji statistik bahwa Fhitung > Ftabel yaitu Permasalahan Pendidikan di

681
Prosiding Seminar Nasional & Exspo Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

Indonesia Memasuki Millenium


Ketiga”, dalam Tansformasi
Pendidikan Memasuki Millenium
Ketiga (Ed :Ahmadi &
Setyaningsih), Yogyakarta :
Kanisius.

682
Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA BIMBINGAN DAN


KONSELING TERHADAP MATA KULIAH ILMU KEALAMAN
DASAR DENGAN HASIL BELAJAR

Sutri Novika1), Rofiqoh Hasan Harahap2)


Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah
sutrinovika7@gmail.com

ABSTRAK
Persepsi negatif mempengaruhi minat dan motivasi siswa pada pembelajaran mata pelajaran IPA
dasar. Ini berdampak pada hasil belajar mata pelajaran ilmu alam dasar. Penelitian ini bertujuan
untuk menguji secara empiris hubungan antara persepsi Mahasiswa Bimbingan dan Konseling di
UMN-AW tentang mata pelajaran IPA dasar dengan hasil pembelajaran mata pelajaran IPA
dasar. Variabel persepsi siswa diperoleh dengan menggunakan kuesioner skala likert dan
variabel hasil belajar siswa diperoleh dari nilai evaluasi pembelajaran. Sampel populasi dalam
penelitian ini adalah Mahasiswa Bimbingan dan Konseling di UMN-AW. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi kuantitatif dengan Pearson Product Moment
menggunakan SPSS. Analisis data dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi bivariat
dengan korelasi r sebesar 0,435 dengan signifikansi 0,015 (p <0,05). Ini berarti ada hubungan
positif yang signifikan antara persepsi siswa Bimbingan dan Konseling di UMN-AW tentang
mata pelajaran IPA dasar dengan hasil belajar mata pelajaran IPA dasar.

Kata Kunci : Preceptions, Mahasiswa, result of learning IKD

ABSTRACT
Negative perception affects the interest and motivation of students on learning basic natural
science subject. It has an impact on the result of learning basic natural science subject. This
study aimed to test empirically the correlation between perceptions of Students of Guidance and
Counseling at UMN-AW about Basic natural Science subject with the result of learning basic
natural science subject . Student perceptions variable was obtained by using a Likert scale
questionnaire and student learning result variable was obtained from the value of learning
evaluation . The sample of population in this study were Studentsof Guidance and Counseling at
UMN-AW. The method used in this research was a quantitative deskription with Pearson Product
Moment using SPSS. Data analysis performed using bivariate correlation coefficient of correlation
r of 0,435 with a significance of 0.015 (p <0.05). This means there is a significant positive
relationship between perceptions of Guidance and Counseling students in UMN-AW about Basic
natural Science subject with the result of the result of learning basic natural science subject.

Keyword: Preceptions, Mahasiswa, result of learning IKD

1614
Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

1. PENDAHULUAN masyarakat sekitarnya (Aly,


Ilmu Kealaman Dasar 2009: v)2.
(IAD)adalah salah satu dari Berdasarkan wawancara
kelompok Mata Kuliah yang dilakukan penelitipada 10
Berkehidupan Bermasyarakat orang mahasiswa Bimbingan dan
(MBB) yang merupakan Mata Konseling Universitas Muslim
Kuliah Dasar Umum (MKDU) Nusantara Al Washliyah (UMN -
diberikan kepada semua program AW) semester ganjil tahun ajaran
studi non-esakta di Perguruan 2018, mata kuliah IAD ini
Tinggi, dengan beban studi 2 dianggap sebagai mata kuliah
SKS.Visi mata kuliah Ilmu yang sulit, mahasiswa
Kealaman Dasar (IAD) di berpandangan bahwa mata kuliah
perguruan tinggi merupakan IAD tidak memiliki manfaat serta
sumber nilai dan pedoman bagi hubungan terhadap profesi guru
penye1enggaraan program studi Bimbingan dan Konseling. Bagi
guna mengantarkan mahasiswa mahasiswa kuliah ini menjadi
rnemantapkan pengetahuan mata kuliah yang kurang menarik
tentang pelestarian. Pemanfaatan dan membosankan. Persepsi
sumber daya alam dan Iingkungan negatif mengakibatkan minat dan
hidup, dan mempunyai wawasan motivasi belajar mahasiswa
tentang perkembangan ilmu terhadap mata kuliah ini menjadi
pengetahuan teknologi dan seni rendah. Permasalahan ini
(PERMEN, 2013)1 dikhawatirkan akan
Adapun tujuan mempengaruhi prestasi belajar
diberikannya mata kuliah ini ialah mahasiswa.
untuk membantu para mahasiswa Berdasarkan masalah yang
agar memiliki cakrawala ditemukan tersebut, maka peneliti
pandangan yang lebih luas dalam tertarik untuk melakukan
bidang Ilmu Pengetahuan Alam, penelitian dan kajian yang
serta dapat mendekati persoalan mendalam mengenai persepsi dan
Pengetahuan Alam dan penalaran prestasi mahasiswa programstudi
yang lebih komprehensif. Bimbingan dan Konseling
Mahasiswa diharapkan dapat terhadap mata kuliah Ilmu
mengembangkan kepribadiannya Kealaman Dasar.
sehingga menjadi cukup peka,
cepat tanggap dan dapat 2. METODE PENELITIAN
mengambil tindakan yang tepat Sampel yang digunakan dalam
dan bertanggung jawab terhadap penelitian ini adalah mahasiswa
berbagai masalah perkembangan UMN program studi Bimbingan
Ilmu Pengetahuan Alam dan dan Konseling yang berjumlah 31
Teknologi di samping masalah mahasiswa. Kisi-kisi instrumen
sosial dan budaya yang ada di berupa kuesioner persepsi

1615
Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

mahasiswa tentang mata kuliah dapat dilihat pada tabel 1. berikut


Ilmu Kealaman Dasar yang akan ini:
digunakan dalam penelitian ini

Tabel 1. Kisi-kisi instrumen berupa kuesioner penelitian Persepsi


mahasiswa Bimbingan dan Konseling terhadap mata kuliah Ilmu
Pengetahuan Alam
No Variabel Aspek Indikator
1 pengetahuan,
Kognitif pandangan,
Persepsi mahasiswa keyakinan
2 bimbingan konseling tentang rasa senang atau
Afektif
mata kuliah Ilmu Kealaman tidak senang
3 Dasar kecenderungan
Konatif
bertindak

Penelitian ini menguji


reliabilitas skala dengan
menggunakan rumus alpha
cronbach dan mengolah data
menggunakan teknik deskriptif
dengan bantuan program statistik
SPSS 17,0 for windows.
3. HASIL PENELITIAN
a. Uji Normalitas Sebaran
Uji normalitas sebaran bertujuan
untuk menguji apakah variabel
terikat dan variabel bebas keduanya
memiliki distribusi normal ataukah
tidak. Kaidah yang digunakan
untuk mengetahui normalitas
sebaran data adalah sebagai berikut:
jika sig. > 0,05 maka sebaran
dikatakan normal, sementara jika
sig. < 0,05 maka sebaran dianggap
tidak normal.
Ringkasan hasil uji normalitas
terhadap dua variabel penelitian
dapat dilihat pada tabel 2.

1616
Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

Tabel 2. Tests of Normality


Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Presepsi Mhs .142 31 .111 .909 31 .012
Prestasi Belajar .138 31 .139 .967 31 .431
a. Lilliefors Significance Correction

Dari tabel di atas diketahui sebaran bebas akan meningkatkan pula nilai
data dari kedua variabel penelitian variabel terikat. Kaidah yang
bersifat normal, sehingga uji korelasi digunakan untuk mengetahui
dapat dilakukan. linieritas hubungan adalah sebagai
b. Uji Linieritas Hubungan berikut: jika sig > 0,05 maka
Uji linieritas dilakukan untuk hubungan dikatakan tak linear,
mengetahui apakah variabel bebas sementara jika sig < 0,05 maka
dan variabel terikat memiliki hubungan dianggap linier. Ringkasan
hubungan yang linier. Variabel bebas hasil uji linieritas antara variabel-
dan variabel terikat dianggap linier varabel bebas dan variabel terikat
jika peningkatan nilai pada variabel dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Hasil Uji Linieritas
Sum of Mean
df F Sig.
Squares Square
Prestasi Between (Combined) 1674.054 18 93.003 1.105 .441
Belajar Groups Linearity 506.924 1 506.924 6.021 .030
* Persepsi Deviation from
Mhs 1167.130 17 68.655 .815 .659
Linearity
Within Groups 1010.333 12 84.194
Total 2684.387 30

Dari tabel di atas diketahui nilai hubungan linear dengan variabel


Deviation from Linearity Sig. adalah terikat, sehingga uji hipotesis dengan
0,659 lebih besar dari 0,05. Dan nilai korelasi dapat dilanjutkan.
F hitung adalah 0,815 < F tabel 2,58.
Karena nilai sig. 0,659 > 0,05. Dan F 1. Uji Hipotesis
hitung lebih kecil dari nilai F tabel Uji hipotesis dalam penelitian ini
maka artinya terdapat hubungan ialah uji korelasi/hubungan untuk
linier variabel Presepsi dengan mengetahui apakah koefisien
variabel prestasi Belajar (Y). jika korelasi tersebut signifikan atau
kedua varibel bebas memiliki tidak. Pengujian hipotesis ini

1617
Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

menggunakan uji-t. Ha: Ada hubungan persepsi (x)


Ho: Tidak ada hubungan persepsi (x) dengan prestasi (Y)
dengan prestasi (Y)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 89.082 13.492 6.603 .000
Prestasi Belajar .707 .272 .435 2.598 .015
a. Dependent Variable: Presepsi Mhs
Gambar 1 Hasil Analisis Regresi Linier Spss

Berdasarkan gambar 1, dapat dilihat Karena nilai t hitung 2,598 > t tabel
nilai t-hitung adalah sebesar 2,598. 2,045, maka Ho ditolak, sehingga
Dan t-tabel dapat dilihat pada tabel. Ha diterima. Maka kesimpulannya
Derajat kebebasan (df)= 31-2= 29. ada hubungan presepsi mahasiswa
Nilai t-tabel (0,025:29) didapat dengan prestasi belajar.
sebesar 2,045.
Tabel 4. Hasil Korelasi Persepsi dengan Prestasi belajar
persepsi prestasi
persepsi Pearson Correlation 1 .435*
Sig. (2-tailed) .015
N 31 31
*
prestasi Pearson Correlation .435 1
Sig. (2-tailed) .015
N 31 31
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dari Tabel 4 , dapat dilihat nilai koefisien pearson korelasi bernilai positif yaitu =
0,435. Dan sig.(2-tailed) = 0,015. Dan koefisien determinasi R2 = 189.

3. PEMBAHASAN mahasiswa non eksata memiliki


Hasil Analisis data menunjukkan presepsi yang baik terhadap mata
bahwa sebaran data presepsi yang kuliah eksakta yaitu Ilmu Kealaman
diperoleh berdistribusi normal. Dasar yang menjadi mata kuliah
Mahasiswa Bimbingan dan wajib untuk mereka ambil pada
Konseling yang mana merupakan semester V. Hal ini dapat dilihat dari

1618
Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

hasil analisis data yang ditunjukkan belajar mata kuliah IKD. Dengan
pada tabel 11, dari 54,9 % koefisien korelasi R = 0,435. Maka
berkatogori baik, berkategori rendah tingkat hubungan presepsi dengan
hanya 6,4%. nilai prestasi belajar mata kuliah
Analisis korelasi menunjukkan Ilmu Kealaman Dasar ialah dalam
bahwa terdapat hubungan positif kategori sedang, bernilai memiliki
yang signifikan hubungan yang cukup. Memiliki
antara presepsi terhadapa mata kuliah pengaruh sebesar 18,9 %.
Ilmu Kealaman Dasar dengan
presetasi belajar Ilmu Kealaman DAFTAR PUSTAKA
1.
Dasar mahasiswa. Hal ini Peraturan Menteri Pendidikan dan
ditunjukkan dengan t- hitung yang Kebudayaan Repubik
bernilai positif = 2,598. Hal ini Indonesia No 81. A Tahun
menandakan bahwa semakin tinggi 2013 tentang Implementasi
presepsi terhadap mata kuliah Ilmu Kurikulum 2013.
2.
Kealaman Dasar, maka semakin Aly, Abdullah dan Eny
tinggi nilai prestasi belajar Ilmu Rahma.2009. Ilmu Alamiah
Kealaman Dasar. Sebaliknya, Dasar. Jakarta: Bumi
semakin rendah presepsi terhadap Aksara.
3.
mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar , Chaplin,J. P. 2008. Kamus
maka nilai prestasi belajar Ilmu Psikologi Lengkap. Jakarta:
Kealaman Dasar semakin rendah PT Raja Grafindo
4
pula. .Slameto. (2010). Belajar dan
Selanjutnya diketahui bahwa Faktor-faktor yang
persentase sumbangan yang Mempengaruhinya. Jakarta:
diberikan variabel presepsi terhadap PT Rineka Cipta.
5
nilai prestasi belajar mata kuliah Mar’at, 1991. Sikap Manusia
Ilmu Kealaman Dasar adalah sebesar Perubahan Serta
18,9 %. Dengan koefisien korelasi R Pengukurannya. Jakarta:
= 0,435. Tingkat hubungan presepsi Ghalia Indonesia.
6
dengan nilai prestasi belajar mata Gerungan, W. A. 1996. Psikologi
kuliah Ilmu Kealaman Dasar ialah Sosial. (edisi kedua).
sedang, bernilai memiliki hubungan Bandung : PT Refika
yang cukup. Hal ini berdasarkan Aditama.
7
angka korelasi menurut Prof Walgito, Bimo. 2003. Pengantar
Sugiyono, yaitu : r = 0,4 – 0,599, Psikologi Umum.
berkategori sedang. Yogyakarta: Andi Offset
8
Peraturan Pemerintah Republik
4. KESIMPULAN Indonesia No.74 Tahun
Terdapat hubungan positif 2008. Tentang Guru.
9
antara persepsi mahasiswa terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Dan
mata kuliah IKD dengan prestasi Kebudayaan Republik

1619
Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

Indonesi Dan Pendidikan Menengah


15
No 111 Tahun 2014. Tentang Azwar, Syaifuddin. 2011.
Bimbingan Dan Konseling Reliabilitas dan Validitas.
Pada Pendidikan Dasar Yogyakarta: Pustaka Pelajar

1620
Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan

Vol.4 No.3 Juli 2018

ISSN : 2461-1247

IMPLIKASI MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU FISIKA SMA SWASTA


DI KECAMATAN TANJUNG MORAWA

Rofiqoh Hasan Harahap *)1, Sutri Novika*)2

Email :
1
fiqoh20@gmail.com
2
sutrinovika7@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh motivasi terhadap kinerja guru fisika SMA swasta.
Penelitian ini dilakukan di SMA Swasta yang ada di Kecamatan Tanjung Morawa. Metode penelitian
dengan menyebar kuesioner kepada masing-masing guru dengan pendekatan kuantitatif karena
kuesioner penelitian berbentuk skala likert. Penelitian ini melibatkan populasi yang juga merupakan
sampel yang berjumlah 12 orang. Teknik analisis data menggunakan software Microsoft Office Excel
yang dilakukan secara manual dengan menggunakan formulasi yang terdapat pada referensi yang
digunakan dan otomatis menggunakan fasilitas formulasi analisis data yang tersedia dalam software
dimaksud. Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh bahwa Fhitung sebesar14,514 dan Ftabel sebesar
4,07 sehingga Fhitung > Ftabel, dapat disimpulkan terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja guru
fisika SMA Swasta di Kecamatan Tanjung Morawa.
Kata kunci : motivasi, kinerja guru fisika

ABSTRACT
This study aimed to see the influence of motivation on the performance of private high school physics
teachers. This research was conducted in Private High Schools in Tanjung Morawa District. Research
method by distributing questionnaires to each teacher with a quantitative approach because the
research questionnaire is in the form of a Likert scale. This study involved a population which was
also a sample of 12 people. Data analysis techniques using Microsoft Office Excel software that is
done manually by using the formulation contained in the references used and automatically using the
data analysis formulation facilities available in the intended software. Based on the results of the
study, it was found that Fcount was 14.514 and Ftable was 4.07 so that Fcount> Ftable, it could be
concluded that there was a motivational effect on the performance of private high school physics
teachers in Tanjung Morawa District.
Keywords: motivation, physics teacher performance

PENDAHULUAN bahwa kinerja dari seorang guru sangat


Guru memegang peranan yang sangat menentukan mutu pendidikan.
penting dalam proses belajar mengajar, untuk itu Kinerja guru merupakan sarana penentu
mutu pendidikan di suatu sekolah sangat dalam mencapai tujuan yang diharapkan dari
ditentukan oleh kemampuan yang dimiliki sekolah, sehingga perlu diupayakan untuk
seorang guru dalam menjalankan tugasnya. Guru meningkatkan kinerjanya. Namun hal ini tidak
adalah faktor penentu bagi keberhasilan mudah dilakukan, sebab banyak faktor yang
pendidikan di sekolah, karena guru merupakan mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja guru
sentralnya serta sumbernya kegiatan belajar tersebut. Rendahnya kinerja guru antara lain
mengajar. Lebih lanjut lagi dinyatakan bahwa disebabkan oleh motivasi kerja, tidak punya etos
guru merupakan komponen yang sangat kerja yang tinggi, dan tidak produktif,
berpengaruh dalam meningkatkan mutu sebagaimana dikemukakan oleh Sudarminta
pendidikan di sekolah. Hal ini menunjukkan (2001) antara lain tampak dari gejala-gejala
berikut : (1) lemahnya penguasaan bahan yang
Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan

Vol.4 No.3 Juli 2018

ISSN : 2461-1247

diajarkan; (2) ketidaksesuaian antara bidang studi Mangkunegara (2005:28), menyimpulkan bahwa
yang dipelajari guru dan yang dalam kenyataan ada hubungan yang positif antara motivasi
lapangan yang diajarkan; (3) kurang efektifnya berprestasi dengan pencapaian kinerja atau
cara pengajaran; (4) kurangnya wibawa guru di prestasi kerja. Artinya pimpinan, manajer, dan
hadapan murid; (4) lemahnya motivasi dan pegawai yang mempunyai motivasi berprestasi
dedikasi untuk menjadi pendidik yang sungguh- tinggi akan mencapai kinerja yang tinggi, dan
sungguh; semakin banyak yang kebetulan menjadi sebaliknya mereka yang kinerjanya rendah
guru dan tidak betul-betul menjadi guru; (6) disebabkan karena motivasi kerjanya rendah.
kurangnya kematangan emosional, kemandirian Berdasarkan uraian ini peneliti tertarik melakukan
berpikir, dan keteguhan sikap dalam cukup penelitian yang berjudul implikasi motivasi
banyak guru sehingga dari kepribadian mereka terhadap kinerja guru fisika SMA Swasta di
sebenarnya tidak siap sebagai pendidik; Kecamatan Tanjung Morawa
kebanyakan guru dalam hubungan dengan murid Berbagai permasalahan yang dihadapi dalam
masih hanya berfungsi sebagai pengajar dan dunia pendidikan sangat kompleks. Salah satunya
belum sebagai pendidik; (7) relatif rendahnya adalah masalah manajemen sumber daya manusia.
tingkat intelektual para mahasiswa calon guru Dalam hal ini peneliti membatasi pada faktor
yang masuk LPTK (Lembaga Pengadaan Tenaga motivasi dengan melakukan survey kepada guru
Kependidikan) dibandingkan dengan yang masuk fisika SMA swasta di kecamatan Tanjung
Universitas. Morawa.
Banyak faktor yang diduga berhubungan Rumusan masalah yang dikemukakan dalam
dengan kinerja guru, antara lain: pengelolaan stres penelitian ini adalah “apakah terdapat pengaruh
kerja, pengalaman kerja, keterampilan teknis, motivasi terhadap kinerja guru fisika SMA swasta
tingkat pendidikan, pengetahuan administrasi di Kecamatan Tanjung Morawa?”
pembelajaran, motivasi kerja, gaya Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui
kepemimpinan kepala sekolah, dan kecerdasan pengaruh yang signifikan motivasi terhadap
emosional. kinerja guru fisika SMA swasta di Kecamatan
Salah satu faktor yang dapat Tanjung Morawa.
meningkatkan kinerja guru adalah motivasi kerja.
Seorang guru dapat bekerja secara professional METODE PENELITIAN
jika pada dirinya terdapat motivasi yang tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan metode
Pegawai atau guru yang memiliki motivasi yang penelitian lapangan (field research) dengan cara
tinggi biasanya akan melaksanakan tugasnya survey. Sedangkan, pendekatan yang digunakan
dengan penuh semangat dan energik, karena ada adalah pendekatan kuantitatif. Peneliti
motif-motif atau tujuan tertentu yang menyebarkan angket kuesioner kepada guru fisika
melatarbelakangi tindakan tersebut. Motif itulah SMA Swasta. Kuesioner yang diberikan pada
sebagai faktor pendorong yang memberi kekuatan responden melalui sejumlah pertanyaan yang
kepadanya sehingga ia mau dan rela bekerja keras. telah disusun sesuai dengan instrumen penelitian.
Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan

Vol.4 No.3 Juli 2018

ISSN : 2461-1247

Kuesioner yang disebarkan berdasarkan skala 48 39


likert. 64 52
Lokasi dalam penelitian ini adalah SMA 64 52
Swasta di Kecamatan Tanjung Morawa. Seluruh Variabel bebas dalam penelitian terdiri dari
populasi dijadikan sampel dalam penelitian ini motivasi guru sebagai X dan kinerja guru sebagai
dikarenakan jumlah guru fisika SMA Swasta di Y. Dari data tabel di atas selanjutnya dilakukan
kecamatan Tanjung Morawa berjumlah 12 orang analisis data dengan tahapan sebagai berikut:
dari 12 sekolah.
Penelitian ini menggunakan teknik Tabel 2. Tabel Penolong untuk mencari harga
korelasional karena penelitian ini berusaha prediktor terhadap kinerja guru

menyelidiki hubungan antara variabel X Y X2 Y2 XY


penelitian yaitu motivasi terhadap kinerja. 48 47 2304 2209 2256
Untuk menjawab hipotesis yang telah 64 52 4096 2704 3328
dirumuskan, maka dilakukan analisis data
64 52 4096 2704 3328
berupa analisis deskripsi, uji statistik regresi
48 39 2304 1521 1872
sederhana dengan bantuan software microsoft
64 52 4096 2704 3328
office excel dan dilakukan perhitungan
48 39 2304 1521 1872
manual.
57 48 3249 2304 2736
56 46 3136 2116 2576
HASIL DAN PEMBAHASAN
59 50 3481 2500 2950
Hasil Penelitian
48 39 2304 1521 1872
Dari pelaksanaan penelitian yang telah
64 52 4096 2704 3328
dilakukan berdasarkan lokasi yang dimaksud
64 52 4096 2704 3328
dalam penelitian ini, menghasilkan data yang
684 568 39562 27212 32774
terdiri dari data motivasi guru
Tabel 1. Data Hasil Penelitian pada Setiap
Prediktor Teknik analisis data menggunakan software
Motivasi Guru Kinerja Guru Microsoft Office Excel yang dilakukan secara
manual dengan menggunakan formulasi yang
48 47
terdapat pada referensi yang digunakan dan
64 52
otomatis menggunakan fasilitas formulasi analisis
64 52
data yang tersedia dalam software.
48 39
Perhitungan nilai korelasi parsial antara Motivasi
64 52
Guru (X) terhadap Kinerja Guru (Y)
48 39
a. Untuk melakukan penghitungan nilai
57 48 korelasi parsial antara Motivasi Guru (X)
56 46 terhadap Kinerja Guru (Y) menggunakan
59 50 rumus korelasi product moment:
Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan

Vol.4 No.3 Juli 2018

ISSN : 2461-1247

𝑛. (∑ 𝑋1 𝑌) − (∑ 𝑋1 )(∑ 𝑌) Jika Fhitung ≥ Ftabel maka ada pengaruh


𝑟𝑋1.𝑌 =
√{𝑛. (∑ 𝑋12 ) − (∑ 𝑋1 )2 }{𝑛. (∑ 𝑌 2 ) − (∑ 𝑌)2 }
e. Membandingkan harga Fhitung dengan Ftabel
𝑟𝑋1.𝑌
12. (32774) − (684)(568)
Ternyata Fhitung = 14,514 > Ftabel = 4,07
=
√{12. (39562) − (684)2 }{12. (27212) − (568)2 } f. Menentukan Keputusan
𝑟𝑋1.𝑌 = 0,919 Ada pengaruh yang signifikan antara
Berdasarkan hasil hitung di atas, maka Motivasi Guru (X) terhadap Kinerja Guru
konstribusi antara Motivasi Guru (X) (Y).
terhadap Kinerja Guru (Y) adalah: Dari tahapan sebagaimana uraian di atas
2
KP = (RX1.Y) x 100% dapat dinyatakan bahwa kinerja guru
KP = (0,919) x 100% dipengaruhi oleh faktor terkait yaitu
KP = 91,9% motivasi guru. Secara parsial, hal ini
b. Pembuktian apakah ada pengaruh antara dibuktikan bahwa Fhitung > Ftabel yaitu Fhitung
Motivasi Guru (X) terhadap Kinerja Guru = 14,514 dan Ftabel = 4,07.
(Y). untuk membuktikannya digunakan
rumus: Pembahasan
2
(𝑅𝑋1,𝑋2,𝑋3,𝑌 ) (𝑛 − 𝑚 − 1) Berdasarkan hasil analisis dimana Fhitung >
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2
2
𝑚[(1 − 𝑅𝑋1,𝑋2,𝑋3,𝑌 ) ] Ftabel yaitu Fhitung = 14,514 dan Ftabel =
4,07.menunjukkan bahwa motivasi kerja
(0,919)2 (12 − 3 − 1) berpengaruh secara signifikan terhadap
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
3[(1 − (0,919)2 ] kinerja guru fisika SMA Swasta di
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 14,514 kecamatan Tanjung Morawa. Berdasarkan
c. Menentukan nilai Ftabel hasil penelitian tersebut membuktikan
Untuk mengetahui harga Ftabel dapat bahwa motivasi tidak dapat dianggap
dilakukan dengan cara: remeh dalam penyelenggaraan
Ftabel = F(α)(dk pembilang = m), (dk penyebut = n-m-1) pelaksanaan pendidikan karena seluruh
Dimana: kegiatan guru akan dapat terlaksana
m =3 apabila motivasi guru tersebut mendapat
n = 12 perhatian yang cukup baik dari kepala
α = 0,05 sekolah, teman sejawat, siswa/siswi
dk = 12 – 3 – 1 = 8 maupun orang-orang yang berhubungan
Merujuk pada tabel distribusi F diperoleh langsung dengan organisasi pendidikan
harga Ftabel sesuai dengan taraf signifikan dimana guru tersebut bekerja.
0,05 pada derajat kebebasan pembilang 3 Kemampuan guru dalam mengelola kelas
dan derajat kebebasan penyebut 8: dipengaruhi oleh motivasi. Guru yang
Ftabel = F(0,05)(3,8) = 4,07 memiliki motivasi yang baik diharapkan
d. Kaidah Pengujian dapat mengelola kelas dengan baik
Jika Fhitung ≤ Ftabel maka tidak ada pengaruh sehingga terjadi proses pembelajaran yang
Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan

Vol.4 No.3 Juli 2018

ISSN : 2461-1247

bermutu. Oleh karena itu, faktor yang DAFTAR PUSTAKA


harus diperhatikan berkaitan dengan Arikunto, S., 2007, Prosedur Penelitian: Suatu
kondisi guru adalah masalah motivasi. Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta
Biasanya, sebaik apapun kemampuan guru As'ad, M, 2007, Psikologi Industri: Seri Sumber
jika tidak didukung dengan motivasi yang Daya Manusia, Yogjakarta: Liberty.
tinggi maka kinerja guru tersebut tidak Beehr, T.A. & Newman, J.E., 1978, Job Stress,
akan baik. Oleh karena itu, motivasi kerja Employee Health, and Organization
guru harus diperhatikan dan ditingkatkan Effectiveness, a Facet Analysis, Model and
dengan cara memperhatikan kebutuhan Literature Review. Jurnal: Personnel
guru baik oleh pimpinan ataupun teman Psychology.
sejawat sehingga motivasi kerja guru Dessler, Gary, 1992, Manajemen Personalia,
meningkat. Jika motivasi guru dapat Teknik dan Konsep Modern, Alih Bahasa:
ditingkatkan maka akan berpengaruh Agus Dharma, Jakarta: Erlangga
terhadap kinerja dimana guru akan menjadi Gomes, F.C., 2001, Manajemen Sumber Daya
Manusia, Yogyakarta: Andi Offset.
lebih percaya diri dengan sekolah tempat
Handoko, T.H., 2007, Manajemen Personalia dan
guru tersebut bekerja sehingga tujuan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: BPFE
Hasibuan, M., 2007, Organisasi dan Motivasi.
organisasi sekolah akan dapat berjalan
Jakarta: Bumi Aksara
dengan efektif dan efisien. Indrawijaya, A., 2012, Prilaku Organisasi,
Bandung: Penerbit Sinar Baru.
Berdasarkan penjelasan di atas
Moekijat. 1984. Dasar-Dasar Motivasi, Bandung
dapat disimpulkan bahwa motivasi sangat : Sumur Bandung
Sudarminta, J., 2001, “ Tantangan dan
berperan dalam meningkatkan kinerja dari
Permasalahan Pendidikan di Indonesia
seorang guru. Memasuki Millenium Ketiga”,dalam
Tansformasi Pendidikan Memasuki
Millenium Ketiga (Ed :Ahmadi &
KESIMPULAN Setyaningsih), Yogyakarta : Kanisius.
Soelaeman, M.I., 1985, Menjadi Guru: Suatu
Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik
Pengantar Kepada Dunia Guru, Bandung:
serta pembahasan maka dapat disimpulkan Diponegoro
Steers, R., dan Porter, L., 1997, Motivation and
ada pengaruh yang signifikan antara
Work Behavior, New York: Mc Graw-Hill
Motivasi Guru (X) terhadap Kinerja Guru Inc
Winardi, J, 2002, Motivasi dan Pemotivasian
(Y). Kinerja guru dipengaruhi oleh faktor
Dalam Manajemen, Jakarta : Rajawali
terkait yaitu motivasi. Hal ini dibuktikan Press
_________, 2000, Kepemimpinan Dalam
bahwa Fhitung > Ftabel yaitu Fhitung = 14,514
Manajemen, Jakarta: Rineka Cipta
dan Ftabel = 4,07.
Jurnal Penelitian Pendidikan MIPA

IMPLEMENTASI AJARAN KI HADJAR DEWANTARA DALAM


PEMBELAJARAN FISIKA DASAR UNTUK MEMBANGUN
SIKAP ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA

Sutri Novika1
Rofiqoh Hasan Harahap2
1,2
Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah
Email: sutrinovika7@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan ajaran Ki Hadjar Dewantara yang


meliputi trilogi kepemimpinan ing ngarso sung tuladha,ing madya mangun karsa tut
wuri handayani, sistem among, TriN dan Tri Nga dalam pembelajaran fisika dasar untuk
membangun sikap ilmiah mahasiswa pendidikan fisika UMN Al Washliyah. Sikap ilmiah
merupakan sikap yang harus dimiliki oleh calon pendidik. Hasil observasi menunjukkan
bahwa mahasiswa Pendidikan Fisika masih kurang memiliki sikap ilmiah. Hal tersebut
dibuktikan dengan ketidakjujuran mahasiswa dalam mengerjakan ujian,
ketidakdisiplinan dalam pembelajaran fisika dasar, penulisan makalah kurang ilmiah
dan kurangnya rasa ingin tahu mahasiswa dalam mendalami materi yang dipelajari.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan empat tahap
yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi dalam setiap siklusnya. Subjek
dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pendidikan fisika semester 1 Universitas
Muslim Nusantara Al Washliyah Tahun Ajaran 2016/2017 yang berjumlah 16 orang.
Instrumen dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dan observasi sikap ilmiah
mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi ajaran Ki Hadjar
Dewantara dapat diterapkan dalam pembelajaran fisika dasar, sehingga dapat
membangun sikap ilmiah mahasiswa yaitu jujur, rasa ingin tahu, disiplin, sikap kritis dan
terbuka serta bekerja sama.

Kata Kunci : ajaran Ki Hajar Dewantara, pembelajaran fisika dasar, sikap ilmiah

Abstract

The aim of the research was to implement Ki Hadjar Dewantara principles which
includes the leadership trilogy : ing ngarso sung tuladha,ing madya mangun karsa tut
wuri handayani,, among system, TriN and Tri Nga in basic physics learning to build the
scientific attitude of physics education UMN Al Washliyah student. Prospective educators
must have scientific attitude. The results of the observation indicate that physics
education students are still lacking of scientific attitude. This is evidenced by the
dishonesty of students in the exams, indiscipline in basic physics learning, the writing of
less scientific papers and the lack of curiosity of students in deepening the material
learned. The research method used is a class action research with four stages of
planning, implementation, observation and reflection in each cycle. Subjects in this study
are all physics education students in semester 1 UMN Al Washliyah, Academic Year:
2016/2017 which the number of studens are 16 students. Instruments in this study is a
test of learning outcomes and observation of students's scientific attitudes. The result of
the research shows that the implementation of Ki Hadjar Dewantara principles can be
applied in basic physics learning, so it can build attitude of students into scientific
attitudes, that is honest, curiosity, discipline, critical and open attitude and cooperate.

Keywords: ki hadjar dewantara principles, basic physics learning, scientific attitude

185
Vol. 3 No 1 Juli 2018
Jurnal Penelitian Pendidikan MIPA

1. PENDAHULUAN ilmiah yang mendarah daging


1.1. Latar Belakang Masalah (menjadi karakter) maka akan sulit
bagi dirinya memberi tauladan sikap
Kegiatan proses belajar ilmiah yang baik kepada anak didik.
mengajar merupakan inti dari Hasil penelitian yang telah dilaksanakan
pendidikan, komponennya adalah oleh Ana Fitrotun Nisa dan Hidayati
guru, siswa, media pembelajaran dan (2015) menunjukkan bahwa ajaran Ki
sumber belajar. Semua komponen Hajar dapat membangun sikap ilmiah
tersebut memiliki kaitan yang erat, mahasiswa PGSD UST Yogyakarta.
karena suksesnya pendidikan terlihat Dengan mengimplementasikan ajaran
dari integritas komponen-komponen Ki Hajar Dewantara dalam
tersebut. Fisika merupakan ilmu yang pembelajaran IPA, terbangunlah sikap
lahir dan dikembangkan melalui mahasiswa yang sikap jujur, disiplin,
langkah-langkah observasi, rumusan kerja keras, kreatif, mandiri dan rasa
masalah, pengujian hipotesis lewat ingin tahu.
eksperimen, pengajuan kesimpulan, Hasil observasi yang telah
dan pengajuan teori atau konsep dilakukan menunjukkan bahwa
(Karso:2007). Salah satu hakikat Ilmu mahasiswa semester 2 Pendidikan
Pengetahuan Alam ada lah IPA Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu
sebagai pemupuk sikap ilmiah Pendidikan (FKIP) Universitas
terhadap alam sekitar. Muslim Nusantara Al Washliyah
Mata kuliah Fisika Dasar di tahun ajaran 2015/2016 masih
program studi Pendidikan Fisika kurangmemiliki sikap ilmiah. Hasil
merupakan mata kuliah wajib yang observasi di kelas menunjukkan
harus ditempuh oleh seluruh bahwa masih banyak mahasiswa yang
mahasiswa. Secara umum tujuan dari belum memiliki sikap ilmiah: Jujur,
mata kuliah fisika dasar adalah untuk ketidakjujuran mahasiswa masih
memberikan bekal kepada mahasiswa belum muncul dalam kegiatan
calon guru pendidikan fisika yang membuat makalah yang harus
baik dan benar yang menuntut dipresentasikan. Delapan puluh
mahasiswa harus memiliki sikap persen (80%) dari makalah
ilmiah. mahasiswa belum mencantumkannya
Sikap ilmiah ini sangat penting sumber yang akurat dalam
bagi mahasiswa calon guru. Dengan pengambilan materi untuk pembuatan
sikap ilmiah, mahasiswa menjadi makalah baik dari segi materi maupun
memiliki karakter yang baik yang gambar-gambar yang diambil dari
mencirikan sosok seorang guru, buku, internet maupun sumber lain.
seperti jujur, disiplin, kreatif, Dalam penulisan makalah, mereka
tanggung jawab, memiliki rasa selalu hanya copy paste materi dari berbagai
ingin tahu dan memiliki sikap sumber tanpa menyebutkan sumber
demokratis. Bekal ini sangat penting yang mereka ambil dan mereka tidak
dimiliki oleh calon guru karena memberikan pemikiran pribadi dari
pembelajaran yang baik adalah penulis sendiri.
dengan memberikan tauladan yang Ajaran Ki Hadjar Dewantara
terbaik terlebih dahulu kepada anak yang dapat diimplementasikan dalam
didik agar anak didik dapat meniru pembelajaran fisika dasar antara lain:
sikap yang dimiliki oleh guru. Jika ing ngarso sung tuladha, ing madyo
guru sendiri tidak memiliki sikap mangun karso, tut wuri handanyani.
Ajaran. tersebut mengajarkan untuk

186
Vol. 3 No 1 Juli 2018
Jurnal Penelitian Pendidikan MIPA

selalu bisa menempatkan diri. metode ini dilakukan terhadap


Terlebih sebagai seorang calon mahasiswa semester I tahun 2016/2017
pendidik, harus selalu bisa dalam pembelajaran mata kuliah Fisika
menyesuaikan diri dimanapun berada Dasar.
dan dalam kondisi/keadaan apapun Instrumen dalam penelitian ini
Baik itu memberikan contoh yang adalah intrumen penilaian sikap
baik kepada peserta didik, ilmiah mahasiswa yang memuat sikap
memberikan semangat untuk selalu jujur, rasa ingin tahu, kritis dan
bekerja keras dalam menuntut ilmu, terbuka dan mau bekerja sama.
dan selalu mendorong untuk Teknik pengumpulan data yang
memperoleh kesuksesan serta ajaran- dilakukan dalam penelitian ini
ajaran lainnya yang penuh dengan meliputi metode angket untuk
makna pembelajaran. [Majelis Luhur mengetahui sikap ilmiah mahasiswa,
Tamansiswa. 2013] dokumentasi untuk mendapatkan
Dari latar belakang diatas, catatan-catatan penting yang
maka sangat diperlukan implementasi berhubungan dengan masalah
ajaran Ki Hadjar Dewantara dalam pembelajaran, observasi untuk
pembelajaran fisika dasar untuk mengadakan pencatatan secara
meningkatkan sikap ilmiah sistematis mengenai tingkah laku
mahasiswa Pendidikan fisika agar secara langsung kelompok ataupun
para calon pendidik tersebut dapat individu, dan wawancara digunakan
menjadi sosok pendidik yang untuk mengungkap data tentang
memiliki sikap ilmiah. pelaksanaan pembelajaran berbasis
Ajaran Ki Hajar Dewantara. Analisis
2. METODE data yang digunakan dalam penelitian
ini berupa analisis deskriptif. Hasil
Penelitian ini merupakan penelitian masing-masing siklus
penelitian tindakan kelas (Classroom dipaparkan secara kualitatif. Proses
Action Research). Prosedur dan analisis data dimulai dengan
langkah-langkah penelitian ini menelaah, seluruh data yang tersedia
mengikuti prinsip- prinsip dasar yang dari berbagai sumber yaitu dari
berlaku dalam penelitian tindakan angket, wawancara, observasi, catatan
kelas. Desain penelitian tindakan lapangan dan dokumen lainnya.
terdiri dari empat komponen Analisis data yang dilakukan
merupakan siklus mulai dari tahap menggunakan analisis data kualitatif
perencanaan, pelaksanaan tindakan, yang terdiri dari 3 tahap yaitu reduksi
observasi dan refleksi yang diikuti data, paparan data dan penarikan
dengan perencanaan ulang dengan kesimpulan.
menggunakan metode Kemmis dan
Mc Taggart (Arikunto:2012) 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Waktu kegiatan penelitian di mulai bulan
November 2016 sampai Desember 2016. Implementasi ajaran Ki HAjar
Tempat penelitian ini dilaksanakan di Dewantara ini dapat dilakukan
Universitas Muslim Nusantara Al dengan tahap perencanaan,
Washliyah Fakultas Keguruan dan Ilmu pelaksanaan, pengamatan dan
Pendidikan Jurusan pendidikan Fisika. refleksi. Pada siklus pertama
Populasi dalam penelitian ini adalah implementasi ajaran ing ngarso sing
mahasiswa program studi FKIP jurusan tuladha, yang diterapkan dengan
Pendidikan Fisika Universitas Muslim materi usaha dan energi dengan
Nusantara Al-Washliyah. Penerapan

187
Vol. 3 No 1 Juli 2018
Jurnal Penelitian Pendidikan MIPA

penugasan pembuatan makalah dan Tri N dapat membangun sikap kreatif


media pembelajaran dapat mahasiswa dalam menemukan
membangun sikap kejujuran inovasi baru dalam kehidupan sehari-
mahasiswa dalam membuat makalah hari. Observasi penilaian sikap kritis
yang sesuai dengan kaidah ilmiah dan mahasiswa pendidikan fisika dalam
terhindar dari plagiasi. pembelajaran fisika dasar pada siklus
Berdasarkan observasi penilaian 1 rata-rata sebesar 2,19 (cukup baik)
kejujuran mahasiswa untuk siklus 1 dan siklus 2 rata-rata sebesar 2,50
rata-rata sebesar 2,94 (baik) dan (baik). Dalam hal ini peningkatan
siklus 2 rata-rata sebesar 3,5 (sangat sikap kritis mahasiswa mengalami
baik). Persentase peningkatan siklus 1 peningkatan sebesar 31%. Dalam
dan siklus 2 dalam kejujuran pembelajaran fisika dasar mahasiswa
mahasiswa sebesar 56%. Kemudian pendidikan fisika terlihat antusias
implementasi ajaran ing madya dalam diskusi dan kejujuran dalam
mangun karso, dapat membangun proses ujian formatif meningkat.
sikap rasa ingin tahu mahasiswa
dalam menggali materi yang KESIMPULAN
dipelajari di ruang kelas. Berdasarkan
Berdasarkan pembahasan maka
observasi penilaian rasa
dapat disimpulkan implementasi
keingintahuan mahasiswa dalam
ajaran Ki Hadjar Dewantara dalam
pembelajaran fisika dasar untuk siklus
pembelajaran fisika dasar untuk
1 rata-rata sebesar 2,06 (cukup baik)
membangun sikap ilmiah mahasiswa
dan siklus 2 rata-rata sebesar 2,5
pendidikan fisika dapat dilakukan
(baik). Persentase peningkatan siklus
dengan tahap perencanaan,
1 dan siklus 2 dalam sikap rasa ingin
pelaksanaan, pengamatan dan
tahu mahasiswa sebesar 44%. Ajaran
refleksi. Implementasi ajaran: Tri
tut wuri handayani membangun sikap
Logi Kepemimpinan, Sistem among;
mandiri mahasiswa dalam mencari
dan Tri N (Niteni, nirokke, nambahi)
tahu dan menemukan permasalahan-
dapat membangun sikap jujur,
permasalah yang dihadapi melalui
disiplin, kreatif, mandiri, dan rasa
diskusi kelompok dan masukan-
ingin tahu mahasiswa pendidikan
masukan yang diberikan oleh teman
fisika dalam pembelajaran fisika
sebaya. Berdasarkan observasi
dasar.
penilaian kedisiplinan mahasiswa
untuk siklus 1 rata-rata sebesar 2,69
DAFTAR PUSTAKA
(baik) dan siklus 2 rata-rata sebesar
3,25 (sangat baik). Persentase Ana Fitrotun Nisa dan Hidayati.
peningkatan dari siklus 1 dan siklus 2 2015. Implementasi Ajaran Ki
dalam kedisiplinan mahasiswa Hadjar Dewantara dalam
pendidikan fisika sebesar 56%. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Selanjutnya observasi penilaian sikap Alam untuk Membangun Sikap
mahasiswa dalam hal terbuka dan Ilmiah Mahasiswa Pendidikan
bekerja sama untuk siklus 1 rata-rata Guru Sekolah Dasar. Universitas
sebesar 2,56 (baik) dan siklus 2 rata- Sarjanawiyata Tamansiswa.
rata sebesar 2,88 (baik). Persentase Arikunto, S, dkk. (2012). Penelitian
peningkatan sikap terbuka dan Tindakan Kelas. PT. Bumi Aksara:
bekerja sama mahasiswa pendidikan Jakarta.
fisika sebesar 32%. Sedangkan ajaran Duncan, K Douglas., & Arthurs,

188
Vol. 3 No 1 Juli 2018
Jurnal Penelitian Pendidikan MIPA

Leilani. (2012). Improving Student


Attitudes about Learning Science
and Student Scientific Reasoning
Skill. Papers in the Earth and
Atmospheric Sciences.315.
Retrieved from
http://digitalcommons.unl.edu/geos
ciencefacpub/315
Karso. 2007. Dasar-Dasar Pendidikan
MIPA. Jakarta: Depdikbud
Majelis Luhur Tamansiswa. 2013. Ki
Hadjar Dewantara Pemikiran,
Konsepsi, Keteladanan, Sikap
Merdeka. Yogyakarta: Majelis
Luhur Tamansiswa.
Trianto. 2007. Model pembelajaran
terpadu. Jakarta: Prestasi Pustaka
Publisher

189
Vol. 3 No 1 Juli 2018

Anda mungkin juga menyukai