Anda di halaman 1dari 9

Lansia Dukuh Gebang Kembali Sehat

1. Latar Belakang
Lansia merupakan seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia
merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase
kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut
Aging Process atau proses penuaan. Usia lanjut sebagai tahap akhir siklus kehidupan
merupakan tahap perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu yang
mencapai usia lanjut. Hal tersebut merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat dihindari
oleh setiap manusia.
Dengan bertambahnya umur, fungsi organ tubuh mengalami penurunan akibat proses
penuaan sehingga penyakit tidak menular banyak muncul pada lanjut usia. Berdasarkan hasil
Riskesdas 2018 salah satu penyakit yang sering diderita oleh lansia di Indonesia adalah
hipertensi (34,1%) dan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kulon Progo (2015) penyakit
hipertensi menduduki peringkat kedua penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat
Kulon Progo (48.929 jiwa). Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan
darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua
kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang.
Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat
menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan
otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang
memadai.
Penyakit hipertensi dapat dicegah dan dikendalikan dengan banyak cara salah satunya
adalah dengan memperbaiki gaya hidup. Gaya hidup yang tepat dan sehat akan memiliki
manfaat terhadap menjaga dan menurunkan tekanan darah yang tinggi. Berdasarkan latar
belakang ini kelompok KKN Dusun Gebang berkeinginan untuk membuat suatu program
yang dapat memperbaiki gaya hidup sehingga diharapkan mampu membuat kejadian
hipertensi pada lansia di Dusun Gebang menurun.
2. Uraian Program :
A. Nama Program : “Lansia Dukuh Gebang Kembali Sehat “
B. Bentuk kegiatan :
a. Senam Lansia
Senam lansia adalah olahraga ringan dan mudah dilakukan, dan mudah diterapkan
pada lansia. Aktivitas olahraga ini akan membantu tubuh agar tetap bugar dan tetap
segar karena melatih tulang tetap kuat, memdorong jantung bekerja optimal dan
membantu menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran di dalam tubuh. Senam
lansia merupakan serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana
yang diikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan dengan maksud meningkatkan
kemampuan fungsional tubuh. Senam lansia yang dilakukan dengan tepat dan rutin
dapat menurunkan tekanan darah tinggi pada lansia. Tahapan Senam Lansia meliputi
pemanasan, kondisioning (inti), dan penenangan (pendinginan).
b. Pemeriksaan tekanan darah gratis
Pemeriksaan menggunakan alat sfigmomanometer
c. Penyuluhan
- Kegiatan awal adalah melakukan pre-test kepada lansia
- Kemudian dilakukan penyuluhan untuk mengedukasi warga tentang bahaya
hipertensi, pola makan bagi penderita hipertensi, modifikasi gaya hidup serta tata
cara mengonsumsi obat hipertensi yang tepat.
- Dilakukan post-test kepada warga untuk mengetahui mengetahui tingkat
pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat terhadap hipertensi
3. Tujuan dan manfaat
a. Meningkatkan derajat kesehatan lansia Dusun Gebang
b. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran lansia tentang penyakit hipertensi

4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Hari, tanggal : Minggu 23 Juni 2019

Waktu : 07.00 – 15.00


Tempat : Halaman Posyandu Dusun Gebang
5. Rencana Anggaran

Keterangan Jumlah Harga Satuan Total


Fotocopy 5X8 lembar 3.000 Rp. 15.000,-
Materi
Kertas 1 rim 47.000 Rp. 47.000
HVS
Total Rp. 62.000,-
6. Sumber dana
a. Iuran kelompok
b. Dana KKN
c.
7. Indikator Keberhasilan
a. Jumlah peserta yang hadir > 50% dari jumlah lansia yang ada di Dusun Gebang
b. Peningkatan skor post-test >50% setelah dilakukannya penyuluhan.
8. Alat Verifikasi
a. Data anggota Lansia dusun Gebang
b. Hasil rekapitulasi pretest dan post test
c. Dokumentasi Kelompok.
8. Penanggung jawab
a. Senam lansia : Raka
b. Pemeriksaan gratis : Maria
c. Penyuluhan : Satriya wibawa
4.4 Teaching English for young learners
a. Latar Belakang
Pembelajaran bahasa Inggris terhadap anak usia muda atau yang biasa dikenal dengan
young learners berperan penting untuk membangun pondasi sebagai alat komunikasi
terhadap pendatang asing atau foreigners yang sedang melakukan kujungan. Bahasa Inggris,
masih terdengar asing bagi anak-anak yang tinggal di dukuh Gebang, dan faktor lain yang
mempengaruhi adalah tidak adanya destinasi wisata yang menarik para tamu dari luar kota
atau manca negara untuk berkunjung ke tempat mereka, terutama tamu dari luar Indonesia.
Namun, alangkah baiknya jika anak-anak muda diberi pembelajaran Bahasa Inggris untuk
mengembangkan potensi dengan melihat sumber daya alam yang ada. Dari hasil survey dan
wawancara yang dilakukan, kami mendapatkan bahwa dukuh Gebang memiliki potensi
dalam pengolahan kulit kelapa yang dapat menghasilkan sebuah produk yang dijual.
Pengembangan potensi yang ada dapat dikembangkan melalui bahasa Inggris dapat berupa
memberi deskripsi dalam bentuk tulisan bahasa Inggris terhadap bungkus kemasan serabut
kelapa, atau memberi penjelasan pengolahan serabut kelapa dalam bentuk lisan. Tujuan
dilakukanya kegiatan teaching English for young learners, adalah untuk mempersiapkan ana-
anak muda di pendukuhan Gebang untuk menggunakan bahasa Inggris sebagai alat
komunikasi di abad ke 21. Denagn demikian, susunan program teaching English for young
learners akan dijelaskan lebih lanjut.
b. Uraian Program
1. Pengenalan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi di abad 21
2. Pelatihan bahasa Inggris (basic)
3. Pelatihan pengucapan sebuah kalimat bahasa Inggris
4. Pelatihan menggunakan metode total physical responses (TPR)
c. Tujuan dan Manfaat
1. Agar anak-anak muda lebih mengenal bahasa Inggris
2. Agar anak-anak muda menjadi pondasi untuk mempromosikan produk
3. Agar mampu berkomnikasi dengan orang asing
d. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan akan dilaksanakan di dukuh Gebang
Uraian waktu dan tempat pelaksaan:
a. Teaching English for young learners I : Kamis, 27 Juni 2019
b. Teaching English for young learners II: Kamis, 4 Juli 2019
c. Teaching English for young learners III: Kamis, 11 Juli 2019

e. Rencana Anggaran
Keterangan Jumlah Harga Total
Kertas HVS A4 50 lembar Rp. 200,-x@50 Rp. 10.000,-
Whiteboard 1 Rp. 30.000,- Rp. 30.000,-
Total Rp. 40.000,-

f. Sumber Dana
 Anggaran dana KKN

g. Indikator Keberhasilan
 Teaching English for young learners I : Anak-anak muda dukuh Gebang paham
pentingnya pembelajaran bahasa Inggris sebagai alat untuk berkomunikasi dan
promosi di abad ke 21
 Teaching English for young learners II : Anak-anak muda dukuh Gebang paham
bagimana berkomunikasi dalam menggunakan Inggris dasar
 Teaching English for young learners III : Anak-anak muda Gebang mampu
menggunakan bahasa inggris sebagai alat komunikasi

h. Alat Verifikasi
1. Video dan foto dokumentasi
i. Penanggung Jawab
 Teaching English for young learners I : Billy Williandro Siray
 Teaching English for young learners II: Yubellience
 Teaching English for young learners III: Vallen

Pemanfaatan Serabut Kelapa


a. Latar Belakang
Serabut Kelapa merupakan bagian yang terbesar dari buah kelapa,
yaitu sekitar 35 persen dari bobot buah kelapa. Maka secara rata-rata
produksi buah kelapa per tahun adalah sebesar 5,6 juta ton, berarti
terdapat sekitar 1,7 juta ton sabut kelapa yang dihasilkan. Potensi
produksi sabut kelapa yang sedemikian besar belum dimanfaatkan
sepenuhnya untuk kegiatan produktif yang dapat meningkatkan nilai
tambahnya. Serabut hanya dianggap sebagai hasil sampingan dari
kelapa.

Di Pedukuhan Gebang pohon kelapa banyak tumbuh di sekitaran


rumah warga. Warga Dukuh Gebang biasa memanen hasil buah nya
dan menjualnya kepasar atau pengepul kelapa. Warga juga aktif
memanfaatkan serabut kelapa menjadi beberapa produk seperti sapu
dan produk lainnya. Pemanfaatan ini dilakukan sebagai usaha warga di
Dukuh Gebang yang dilakukan secara serius. Hal ini terlihat dari
adanya Komunitas Serabut Kelapa di Dukuh Gebang.

b. Uraian Program
1. Penyuluhan tentang manfaat serabut kelapa skala kecil ke skala
besar.
2. Workshop pembuatan tali dari serabut kelapa secara manual
atau handmade.

c. Tujuan dan Manfaat


1. Pemanfaatan limbah serabut yang belum terpakai dari serabut
kelapa.
2. Menambahkan variasi hasil serabut kelapa yang dapat dijual
dan dimanfaatkan warga.
3. Memberikan cara pemanfaatan serabut kelapa skala kecil atau
rumahan sehingga biaya produksi dapat berkurang.

d. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Program akan dilaksanakan di Dukuh Gebang Desa Kebunharjo,
Kecamatan Samigaluh, Kulonprogo, pada kurun waktu Juni-Juli
2019.

Uraian waktu dan tempat pelaksanaan :


a. Program Serabut Kelapa 1 : Minggu Pertama KKN
b. Program Serabut Kelapa 2 : Minggu Kedua KKN

e. Rencana Anggaran
i. Program Serabut Kelapa 1 : -
ii. Program Serabut Kelapa 2 : Rp. .........

f. Sumber Dana
i. Dana anggaran kuliah kerja nyata

g. Indikator Keberhasilan
i. Program Serabut Kelapa 1 : Masyarakat Dukuh Gebang paham
akan adanya manfaat lain yang dapat dihasilkan dari serabut
kelapa.
ii. Program Serabut Kelapa 2 : Masyarakat Dukuh Gebang paham
bagaimana cara membuat tali secara manual dari serabut kelapa.

h. Alat Verifikasi
1. Hasil workshop tali yang telah dibuat oleh warga.
2. Video dokumentasi

i. Penanggung Jawab
i. Program Serabut Kelapa 1 : Wilujeng Putri Erdina
ii. Program Serabut Kelapa 2 : Amelia Angelika
Program Biopestisida:
Pemberatasan Hama dengan Biopestisida
a. Latar Belakang
Bidang pertanian memiliki peran yang sangat penting untuk mendukung
perekonomian masyarakat lokal. Saat ini penggunaan pestisida kimia oleh masyarakat
terutama petani sudah tidak asing lagi. Seringnya penggunaan pestisida kimia serta tidak
dilaksanakan sesuai dosis pemakaian dapat berdampak buruk terhadap lingkungan dan
manusia. Oleh sebab itu perlu dilakukan inovasi pembuatan pestisida organik yang
bersumber dari potensi sumber daya lokal dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan.
Hama Merupakan hewan alami yang terdapat pada lingkungan asli tanah
pertanian dari tanaman yang di tanam. Namun karena jumlahnya berlebih dan merusak
tanaman maka hewan tersebut disebut hama. Salah satu contoh hewan yang menjadi
hama untuk berbagagi tanaman ialah ulat grayak (Spodoptera sp). Hama ulat ini disebut
“grayak” karena serangannya mendadak atau secara tiba-tiba dan menyerang dalam
jumlah banyak. Serangat ulat ini dapat ditemukan hampir disetiap fase pertumbuhan
tanaman. Ulat ini menyerang pada malam hari dan bersembunyi pada siang hari. Ulay ini
memakan daun, jika terus dibiarkan seluruh daun tanaman akan tinggal tulang.
Keuntungan dari penggunaan pestisida organik adalah mudah dama pembuatan
dan lebih ramah lingkungan. Berdasarkan kajian tersebut diharapkan dengan pengetahuan
pembuatan pestisda organik dapat ditingkatkan penggunaannya untuk menunjang
pertumbuhan pangan serta meningkatkan kemakmuran masyarakat tertama petani di
Pedukuhan Gebang serta seluruh Desa Kebonharjo.
b. Uraian Program
1. Biopestisida
a. Nama Program : Pemberantasan hama tanaman dengan biopestisida
b. Bentuk Kegiatan :
1. Penyuluhan tentang biopestisida
2. Workshop pembuatan biopestisida
c. Tujuan dan Manfaat
1. Memberi pengetahuan kepada masyarakat terutama petani untuk
menggunakan biopestisda yang lebih ramah lingkungan
2. Memanfaatkan potensi lokal sehingga bernilai guna
3. Meningkatkan perekonomian masyarakat dengan berkurangnya hama tanaman
d. Waktu dan Tempat
Hari, tanggal : jumat 14 juli 2019
Waktu : Pkl 16.00-20.00
Tempat : Balai Dukuh Gebang
e. Rencana anggaran
1. Program biopestisda 1: - Modul : Rp 10.000, 00
f. Sumber dana
Dana anggaran anggota KKN
g. Indikator keberhasilan
1. Masyarakat Dukuh Gebang memahami maanfaat potensi lokal yang dapat
digunakan untuk biopestisida
2. Mas yarakat Dukuh Gebang dapat memahami cara pembuatan Biopestisda
h. Alat Verifikasi
1. Hasil workshop biopestisda yang telah dibuat oleh masyarakat
2. Video dokumentasi
i. Penanggung Jawab
1. Borris

Anda mungkin juga menyukai