Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Peradaban manusia yang semakin maju mengakibatkan perkembangan terhadap
ilmu pengetahuan semakin cepat. Perkembangan ilmu pengetahuan juga akan
berdampak pesat pada teknologi. Salah satu bentuk ilmu pengetahuan dan teknologi
yang berkembang saat ini adalah bioteknologi.

Menghadapi pesatnya kemajuan bioteknologi ini, apa yang sebenarnya harus


dilakukan dalam mengantisipasinya, terutama dampak negatif yang mungkin
ditimbulkan. Pengkajian mendalam melalui dasar-dasar pengetahuan, penalaran, logika,
moral,agama, serta kriteria kebenarannya, tentu akan sangat membantu menuntun kita
pada tujuan pengembangan IPTEK yang sebenarnya.

Penerapan bioteknologi akan berhasil bila dilakukan pengintegrasian beberapa


disiplin ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Ilmu pengetahuan alam tersebut ialah
mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi molekuler, kimia, rekayasa genetika dan
teknik kimia.

Walaupun terdengar sebagai sesuatu yang baru, bioteknologi sebenarnya telah


diterapkan manusia sejak jaman dahulu. Tidak dapat dipastikan apakah penerapan
bioteknologi tersebut secara sadar atau tidak sadar dan apakah proses mikrobial tersebut
diketahui secara kebetulan atau berdasarkan suatu percobaan intuitif. Perkembangan
bioteknologi selanjutnya ialah salah satu contoh dari kemampuan manusia
menggunakan aktivitas penting sutau mikroorganisme guna memenuhi kebutuhannya.

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan
ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan. Setiap inivasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi
kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam
melakukan aktivitas manusia.

1
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana yang dimaksud dengan Bioteknologi?
2. Jelaskan sejarah perkembangan bioteknologi secara singkat?
3. Jelaskan jenis-jenis bioteknologi?
4. Jelaskan tentang penerapan bioteknologi?
5. Sebutkan sifat-sifat mikroorganisme dalam bioteknologi?
6. Jelaskan dampak negatif penerapan bioteknologi?
7. Jelaskan dampak-dampak positif bioteknologi?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Mengetahui dan memahami pengertian bioteknologi.
2. Mengetahui sejarah perkembangan bioteknologi.
3. Memgetahui jenis-jenis bioteknologi.
4. Memahami tentang penerapan-penerapan bioteknologi.
5. Mengetahui sifat-sifat mikroorganisme dalam bioteknologi.
6. Memahami dampak negatif dari penerapan bioteknologi.
7. Memahami dampak-dampak positif bioteknologi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Bioteknologi


Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan bioteknologi? Bioteknologi berasal
dari kata “bio” yang berarti makhluk hidup dan “teknologi” yang berarti cara untuk
memproduksi barang dan jasa, dan secara bebas dapat didefinisikan secara bebas
sebagai pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang
bermanfaat bagi manusia (Kuswanti, 2008:113).

Istilah bioteknologi pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insinyur
Hongaria pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam skala besar
dengan menggunakan bit gula sebagai sumber pakan. Pada perkembangannya sampai
pada tahun 1970, bioteknologi selalu berasosiasi dengan rekayasa biokimia
(biochemical engineering). Dari paduan dua kata tersebut (bio dan teknologi) European
Federation of Biotechnology (1989) mendefinisikan bioteknologi sebagai perpaduan
dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan meningkatkan aplikasi
organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup dan analog mulekuler untuk
menghasilkan produk dan jasa.

Bioteknologi sebenarnya sudah dikerjakan manusia sejak ratusan tahun yang lalu,
karena manusia telah bertahun-tahun lamanya menggunakan mikroorganisme seperti
bakteri dan jamur ragi untuk membuat makanan bermanfaat seperti tempe, roti, anggur,
keju, dan yoghurt. Namun istilah bioteknologi baru berkembang setelah Pasteur
menemukan proses fermentasi dalam pembuatan anggur.

Perkembangan yang pesatdalam bidang biologi sel dan biologi molekuler sejak
tahun 1960-an mendorong perkembangan bioteknologi secara cepat. Dewasa ini,
manusia telah mampu memanipulasi, mengubah, dan/atau menambahkan sifat tertentu
pada suatu organisme.

2.2. Sejarah Singkat Perkembangan Bioteknologi

Bioteknologi bukanlah merupakan ilmu yang baru dalam peradaban manusia.


Bioteknologi telah dilakukan sejak zaman dahulu, antara lain untuk menghasilkan

3
minuman beralkohol dan makanan yang difermentasikan. Bioteknologi mengalami
perkembangan secara bertahap. Semenjak awal diterapkan, sampai tahun 1857 disebut
“era bioteknologo non-mikrobal”. Disebut era bioteknologi non-mikrobal, karena pada
saat itu belum diketahui bahwa makanan produk fermentasi merupakan hasil kerja
mikroorganisme.

Bioteknologi dimensi baru (bioteknologi mikrobal) dimulai sejak 1857 setelah


Louis Pasteur menemukan bahwa fermentasiyang terjadi dalam pembuatan anggur
merupakan hasil kerja mikroorganisme. Makanan atau minuman yang diproduksi
melalui proses fermentasi antara lain tempe, tape, sake (berasal dari Jepang), tuak,
anggur, dan yoghurt (Kuswanti, 2008:114).

Pada tahun 1920 proses fermentasi yang ditimbulkan oleh mikroorganisme mulai
digunakan untuk memproduksi zat-zat seperti aseton, butanol, etanol, dan gliserin.
Fermentasi juga digunakan untuk memproduksi asam laktat, asam sitrat, dan asam
asetat dengan menggunakan jasa bakteri.

Setelah perang dunia ke-2, dihasilkan produk bioteknologi lain misalnya penesilin
dari jamur penecillium nonatum. Keberhasilan ini diikuti dengan penelitian kemapuan
mikroorganisme lain yang menghasilkan antibiotic dan zat-zat lain seperti steroid,
vitamin, enzim, asam amino, dan senyawa-senyawa protein tertentu

Perkembangan teknologi mutakhir yang dibarengi dengan perkembangan di


bidang biokimia, biologi seluler, dan biologi molekuler melahirkan teknologi enzim
dan rekayasa genetika yang akhirnya mengantarkan kita ke suatu era modern. Kini
bioteknologi telah benar-benar digunakan untuk menjawab berbagai tantangan
kehidupan manusia.

Catatan peristiwa dalam perkembangan bioteknologi, antara lain:

1. Ragi untuk pembuatan anggur, sebelum 6000 SM.


2. Ragi untuk pengembangan roti, sekitar 4000 SM.
3. Mikroba untuk menmbang tembaga (Spanyol), sebelum 1670.
4. Mikroba pertama dilihat Antonie Van Leewenhoek, 1880.
5. Mikroba kontaminan pertama penggagal fermentasi ditemukan oleh Lois Pasteur,
1876.
6. Enzim diekstrak dari ragi yang dapat membuat alcohol oleh Eduard Buchner, 1897.

4
7. Bakteri penghasil aseton, butanol, gliserol, 1910.
8. Struktur rantai DNA terungkap, 1928.
9. Penemuan bakteri antibiotik baru (streptomycin, spalosporin, dll), 1953.
10. Mikroba untuk menambang uranium di Kanada, 1950-an.
11. DNA rokombinan ditemukan dan percobaan rekayasa genetika pertama berhasil,
1973.
12. Hibridoma menghasilkan antibodi monoclonal, 1973.
13. Insulin hasil rekayasa genetika diperbolehkan digunakan pada manusia, 1981.
14. Interferon, hormone tumbuh, vaksin hepatitis, dihasilkan dari rekayasa, pertengahan
1980-an.
15. Bahan mentah industry plastik dari mikroba, interferon untuk kanker, akhir 1980-
an.
16. Mikroba hasil rekayasa membantu mengekstrak minyak dari tanah, 1990.

2.3. Jenis-jenis Bioteknologi


Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Bioteknologi Konvensial
Bioteknologi Konvensional adalah penerapan ilmu bioteknologi dengan
memanfaatkan makhluk hidup secara langsung untuk mengubah kandungan gizi dari
suatu produk. Bioteknologi konvensional mudah dilakukan di rumah-rumah
sederhana sekalipun, karena prosesnya mudah dan juga bahan-bahannya mudak di
dapatkan.

Penerapan bioteknologi konvensional untuk menghasilkan produk, hanya


mengandalkan peran organisme sebagai pengubah bentuk maupun kandungan gizi
melalui proses fermentasi. Fermentasi adalah merupakan proses pemecahan glukosa
pada bahan makanan oleh mikrobia. Fermentasi ini menghasilkan etanol, karbon
dioksida, dan energi. Pada proses ini, campur tangan manusia hanya sebatas
menyediakan dan mengkondisikan substrat agar mikroorganisme dapat berkembang
secara optimal.

Dalam bioteknologi konvensional, biasanya hanya memanfaatkan mikroorganisme


seperti bakteri dan jamur dalam memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan
makanan lainnya seperti kecap, tahu, dan tempe.

5
Adapun ciri-ciri bioteknologi konvensional adalah sebagai berikut :
a. Dilakukan tanpa dilandasi prinsip-prinsip ilmiah
b. Dilakukan hanya berdasarkan pada pengalaman yang diwariskan masyarakat
secara turun-temurun
c. Pada umumnya, belum dapat diproduksi secara massal karena produknya hanya
digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga saja
Contoh Bioteknologi Konvensional:
• Pengolahan produk non susu yaitu tapai singkong

Tape singkong adalah tape yang dibuat dari singkong yang difermentasi. Makanan
ini populer di Jawa dan dikenal di seluruh tempat, mulai dari Jawa Barat hingga
Jawa Timur. Di Jawa Barat, tapai singkong dikenal sebagai peuyeum (bahasa
Sunda).

Pembuatan tapai melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tapai
(Saccharomyces cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi yang telah dikupas
kulitnya. Ada dua teknik pembuatan yang menghasilkan tapai biasa, yang basah
dan lunak, dan tapai kering, yang lebih legit dan dapat digantung tanpa mengalami
kerusakan.

Tujuan :
1. Untuk mengetahui cara penerapan bioteknologi dengan fermentasi tape.
2. Mengetahui peranan organisme Saccaromyces cereviceae dalam peragian.
Alat :
1. Baskom
2. Kain Lap
3. Kompor
4. Panci Kukus

6
5. Penyaring
6. Piring
7. Pisau
8. Sendok & Garpu
Bahan :
1. Air secukupnya
2. Daun pisang
3. Ragi yang telah dihaluskan
4. Singkong 2 kg
Cara Kerja :
1. Siapkan semua bahan.
2. Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat.
3. Potong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan.
4. Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong.
5. Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci samapai
kira – kira terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih.
6. Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus
hingga singkong ¾ matang, kira – kira ketika ‘daging’ singkong sudah bisa
ditusuk dengan garpu.
7. Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak lalu taruh di suatu wadah,
kemudian didinginkan
8. Sambil mengipas – ngipas, teman satu kelompok kami menyiapkan wadah
sebagai tempat untuk mengubah singkong menjadi tape. Wadah itu terdiri dari
baskom yang bawahnya dilapisi dengan daun pisang.
9. Setelah singkong benar – benar dingin, masukkan singkong ke dalam wadah
lalu taburi dengan ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan saringan
10. Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun
pisang. Singkong ini harus benar – benar tertutup agar mendapatkan hasil yang
maksimal.
11. Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 1-2 hari hingga
sudah terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape.
Reaksi

7
Reaksi dalam fermentasi singkong menjadi tape adalah glukosa (C 6H12O6) yang
merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol
(2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada
produksi makanan.
Persamaan Reaksi Kimia:
C6H12O6 + 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Penjabarannya:
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) + Alkohol (etanol) + Karbon dioksida +
Energi
Kesimpulan:
1. Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional)
karena masih menggunakan cara-cara yang  terbatas.
2. Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di
dalam singkong sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong
akan menjadi lunak, jamur tersebut akan merubah glukosa  menjadi alkohol.
3. Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim
yang dapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih
sederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang walaupun
tanpa diberi gula sebelumnya.
4. Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi 
Saccharomyces cereviceae  tidak pecah apabila terdapat udara yang
mengganggu proses pemecahan enzim tersebut.
b. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan bioteknologiyang didasarkan pada manipulasi
atau rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar mikrobiologi dan biokimia.
Penerapan bioteknologi modern juga mencakup berbagai aspek kehidupan,
misalnya ternak unggul hasil manipulasi genetik (peternakan), buah tomat hasil
manipulasi genetik yang tahan lama (pangan), tanaman jagung dan kapas yang
resisten terhadap serangan penyakit tertentu (pertanian), hormone insulin yang
dihasilkan oleh E.Coli (kedokteran dan farmasi).
2.4. Penerapan Bioteknologi
Dalam rangka memenuhi dan meningkatkan mutu kebutuhan hidup, manusia
memanfaatkan biologi terapan yang digabungkan dengan teknologi modern sehingga

8
tercipta ilmu baru yang dikenal dengan sebutan “Bioteknologi” dan terkadang ada yang
menyebut “Biomasadepan”. Beberapa ahli dan badan internasional memberikan batasan
bioteknologi sebagai: (1) Kegiatan yang menitikberatkan pemanfaatan aktivitas biologi
dalam lingkup teknologi proses dan produksi secara besar-besaran dalam industry yang
dikaitkan dengan produksi masal. (2) Pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dan
kerekayasaan terhadap jasad, system, atau proses biologi untuk memproduksi benda
hidup, benda mati, atau jasad bagi kepentingan manusia. Dalam perkembangan lebih
lanjut, lahirlah bioteknologi kedoktoran, bioteknologi farmasi, bioteknologi pertanian,
bioteknologi peternakan dan sebagainya (Maskoeri, 2013:216).
a. Bioteknologi Kedokteran
Dalam rekayasa genetika dapat diciptakan vaksin yang dapat menghasilkan zat
immunoglobulium (zat kebal) terhadap beberapa penyakit. Misalnya hepatitis,
kanker hati, lepra, dan sebagainya. Dapat pula dilakukan pengambilan informasi
genetik yang ada pada manusia untuk “dicangkok” pada bakteri agar bakteri
tersebut dapat mensintesa insulin. Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh
kelenjar pankreas yang berguna untuk menurunkan kadar gula dalam darah. Pada
penderita diabetes, kelenjar pankreas ini kurang berfungsi sehingga kadar gula
dalam darahnya tinggi. Dengan bantuan rekayasa gentika maka dapat diproduksi
insulin dalam jumlah besar oleh bakteri, yang kemudian dapat diinjeksikan pada
penderita diabetes.
Bioteknologi mempunyai peran penting dalam bidang kedoktoran, misalnya dalam
pembuatan antibodi dan hormon (Anonim, 2013).
1. Pembuatan Antibodi Monoklonal
Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal.
Manfaat antibodi monoklonal antara lain:
Ø Untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin dalam urin
wanita hamil.
Ø Mengikat racun dan menonaktifkannya.
Ø Mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain
(Anonim, 2013).
2. Pembuatan Vaksin
Vaksin digunakan untuk mencegah serangan penyakit terhadap tubuh yang
berasal dari mikroorganisme. Vaksin didapat dari virus dan bakteri yang telah

9
dilemahkan atau racun yang diambil dari mikroorganisme tersebut (Anonim,
2013).
3. Pembuatan Antibiotika
Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme tertentu dan
berfungsi untuk menghambat pertumbuhan organisme lain yang ada
disekitarnya. Antibiotika dapat diperoleh dari jamur atau bakteri yang diproses
dengan cara tertentu. Zat antibiotika telah mulai diproduksi secara besar-besaran
pada Perang Dunia ke-2 oleh para ahli dari Amerika Serikat dan Inggris
(Anonim, 2013).
4. Pembuatan Hormon
Dengan rekayasa DNA, dewasa ini telah digunakan mikroorganisme untuk
memproduksi hormon. Hormon-hormon yang telah diproduksi, misalnya
insulin, hormon pertumbuhan, kortison, dan testosterone (Anonim, 2013).
b. Bioteknologi Farmasi
Dalam memerangi penyakit-penyakit yang disebabkan oleh antigen atau bibit
penyakit digunakanlah berbagai macam obat, yang pada zaman dahulu digunakan
ramuan beberapa macam tumbuhan yang berupa sari atau ekstrak. Tetapi pada saat
ini, sesuai dengan kemajuan teknologi dibuat zat sintesis dan pada saat mutakhir,
melalui biologi molekular dan rekayasa genetika, tubuh dipacu untuk memproduksi
obat-obatan sendiri. Obat-obatan hasil bioteknologi tersebut antara lain humulin
untuk diabetes, protopin yang merupakan hormone pertumbuhan untuk
memperbaiki anak-anak yang mengalami kelatarbelakangan pertumbuhan,
alfainterferon untuk pengobatan sejenis leukemia, dan sejenisnya (Maskoeri,
2013:218).
c. Bioteknologi Pertanian
Dalam rangka mencukupi pangan penduduk dunia yang bertumbuh terus, maka
produksi pangan secara konvensional tidak dapat mengejarnya. Oleh karena itu,
dicari jalan melalui bioteknologi pertanian yang antara lain. (1) Penggunaan
hormon pertumbuhan yang mengubah tumbuha dari diploid menjadi poliploid
sehingga dihasilkan produk yang “rekayasa”. Misalnya buah tomat dan cabe
menjadi besar, dan lainnya. (2) Kultur jaringan. Pada keadaan biasa, siklus
pertumbuhan memerlukan waktu yang cukup panjang, tetapi melalui kultur
jaringan siklus itu dapat diperpendek, misalnya bunga anggrek yang secara biasa
dari biji sampai menjadi tumbuhan dewasa hingga berbunga memerlukan waktu

10
yang cukup lama. Tetapi melalui kultur jaringan akan diperoleh tumbuhan baru
dengan cepat dan segera dapat berbunga. Dalam mempercepat pembibitan
tumbuhan, kultur jaringan lebih cepat tiga puluh kali lipat dari pada cara
tradisional. Dengan demikian, dapat mengatasi kekurangan dan ketrlambatan bibit
dalam masa tanam dan juga meningkatkan kualitas panen. Dalam memperbanyak
tumbuhan secara kloning (cloning) pada tumbuhan hias dan tumbuhan bernilai
ekonomi tinggi dapat dilakukan secara besar-besaran dengan kultur jaringan.
Misalnya pada kelapa sawit, kelapa kopyor, dan sebagainya (Maskoeri, 2013:219).
d. Bioteknologi Peternakan
Seperti halnya tumbuhan, hewan ternak diperlukan juga dalam memenuhi
kebutuhan pangan manusia. Dengan perkawinan silang, dapat dihasilkan hewan-
hewan yang berkualitas lebih baik. Tetapi tampaknya juga tidak dapat mengejar
kebutuhan manusia yang selalu meningkat. Oleh karena itu, para ahli peternakan
juga memanfaatkan bioteknologipeternakan, yaitu (1) Untuk memproduksi obat
dan vaksin serta hormon pertumbuhan ternak, dan (2) Melibatkan hewan dapat
tumbuh lebih cepat dan makannya lebih sedikit, atau menjadi ternak yang lebih
unggul (maskoeri, 2013:221).
2.5. Sifat-Sifat Mikroorganisme dalam Bioteknologi
Setiap makhluk hidup mempunyai sifat masing-masing yang berbeda, begitu juga
dengan mikroorganisme. Sifat-sifat mikroorganisme dalam bioteknologi tersebut antara
lain adalah sebagai berikut:
1. Memiliki ukuran sangat kecil, sehingga populasi dalam jumlah yang sangat banyak
dapat menempati ruang yang kecil.
2. Reproduksinya cepat pada kondisi maksimum.
3. Adanya plasmid yang memudahkan proses rekayasa genetik dengan penyisipan gen
lain ke cincin plasmid mikroorganisme tersebut.
4. Mampu melakukan metabolisme dalam kondisi anaerob dengan menggunakan
enzim-enzim yang disekresikannya.
5. Memiliki sifat tetap dan tidak berubah-ubah.
2.6. Dampak Negatif Penerapan Bioteknologi
Bioteknologi, terutama rakayasa genetika, pada awalnya diharapkan dapat
menjelaskan berbagai macam persoalan dunia, seperti polusi, penyakit, pertanian, dan
sebagainya. Akan tetapi, dalam kenyataannya juga menimbulkan dampak yang
membawa kerugian (Wariyono, 2008:106).

11
1. Dampak terhadap Lingkungan
Pelepasan organisme trangenik (berubah secara genetik) kea lam bebas dapat
menimbulkan dampak berupa pencemaran biologi yang dapat lebih berbahaya
daripada pencemaran kimia dan nuklir. Dengan keberadaan rekayasa genetika,
perubahan genotype tidak tejadi secara alami sesuai dengan dinamika populasi.
Melainkan menurut kebutuhan pelaku bioteknologi itu. Perubahan drastis ini akan
menimbulkan bahaya, bahkan kehancuran. “Menciptakan” makhluk hidup yang
seragam bertentangan dengan prinsip di dalam biologi itu sendiri, yaitu
keanekaragaman (Wariyono, 2008:106).
2. Dampak terhadap Kesehatan
Produk rekayasa dibidang kesehatan dapat juga menimbulkan masalah serius.
Contohnya adalah penggunaan insulin hasil rekayasa telah menyebabkan 31 orang
meninggal di Inggris. Tomat Flayr Sayrt diketahui mengandung gen resisten
terhadap antibiotik. Susu sapi yang disuntik dengan hormon BGH disinyalir
mengandung bahan kimia baruyang punya potensi berbahaya bagi kesehatan
manusia (Wariyono, 2008:106).
3. Dampak di Bidang Sosial Ekonomi
Beragam aplikasi rekayasa menunjukkan bahwa bioteknologi mengandung dampak
ekonomi yang membawa pengaruh pada kehidupan masyarakat. Produk
bioteknologi dapat merugikan petani kecil. Penggunaan hormon pertumbuhan sapi
(boyine growth hormone = BGH) dapat meningkatkan produksi susu sapi sampai
20%, niscaya akan menggususr peternak kecil. Dengan demikian, bioteknologi dapat
menimbulkan kesenjangan ekonomi (Wariyono, 2008:106).
Dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, tembakau, cokelat, kopi, gula, kelapa,
vanili, gingseng, dan opium akan dapat dihasilkan melalui modifikasi genetika
tanaman lain, sehingga akan menyingkirkan tanaman aslinya. Dunia ketiga sebagai
penghasil tanaman-tanaman tadi akan menderita kerugian besar (Wariyono,
2008:106).
4. Dampak tehadap Etika
Menyisipkan gen makhluk hidup lain memiliki dampak etika yang serius.
Menyisipkan gen makhluk hidup lain yang tidak berkerabat dianggap melanggar
hokum alam dan sulit diterima masyarakat. Mayoritas orang Amerika berpendapat
bahwa pemindahan gen itu tidak etis. 90% menentang pemindahan gen manusia ke
hewan. 75% menentang pemindahan gen hewan ke manusia (Wariyono, 2008:107).

12
Bahan pangan transgenik yang tidak berlabel juga membawa konsekuensi bagi
penganut agama tertentu. Bagaimana hukumnya bagi penganut agama Islam, kalau
gen babi dimasukkan ke dalam buah semangka? Penerapan hak paten pada makhluk
hidup hasil rekayasa merupakan pemberian hak pribadi atas makhluk hidup. Hal itu
bertentangan dengan banyak nilai-nilai budaya yang menghargai nilai intrinsik
makhluk hidup.
2.7. Dampak Positif Bioteknologi
1. Pada bidang pertanian, dengan menggunakan peralatan yang semakin modern serta
pupuk dengan kualitas yang lebih baik, memberikan kemudahan pengerjaan sawah
bagi para petani dengan hasil panen yang lebih baik dan labih banyak. Dimana yang
sebelumnya hanya menggunakan bajak dengan bantuan hewan (seperti sapi, kerbau)
untuk membajak sawahnya, kini petani semakin dimudahkan dengan adanya traktor
untuk membajak sawah serta penggunaan pupuk yang memberikan kesuburan pada
tanaman dan terhindar dari hama tanaman. Namun, dengan penggunaan pupuk
mengakibatkan kerusakan pada lingkungan karena pupuk yang digunakan
mengandung bahan-bahan kimia yang dapat merusak lingkungan.
2. Keanekaragaman hayati merupakan modal utama sumber gen untuk keperluan
rekayasa genetik dalam perkembangan dan perkembangan industri bioteknologi.
Baik donor maupun penerima (resipien) gen dapat terdiri atas virus, bakteri, jamur,
lumut, tumbuhan, hewan, juga manusia. Pemilihan donor / resipien gen bergantung
pada jenis produk yang dikehendaki dan nilai ekonomis suatu produk yang dapat
dikembangkan menjadi komoditis bisnis.
3. Mengurangi pencemaran lingkungan, beberapa contoh bakteri yang dapat membantu
daur ulang seperti menghancurkan sampah-sampah organik dan juga membersihkan
sisa tumpahan minyak dalam laut.
2.8. Ilmu-Ilmu yang Mendukung Bioteknologi
Ilmu-ilmu yang mendukung dalm perkembangan bioteknologi diantaranya adalah
sebagai berikut:
a. Mikrobiologi
Mikrobiologi merupakan cabang ilmu biologi yang khusus mempelajari jasad-jasad
renik. Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu micros yang berarti kecil, bios
yang berarti hidup, dan logos yang berarti pengetahuan. Sehingga secara singkat
dapat diartikan bahwa mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk-

13
makhluk hidup yang kecil-kecil. Makhluk-makhluk hidup yang kecil tersebut
disebut juga dengan mikroorganisme, mikrobia, mikroba, jasad renik, atau prostita.
b. Biokimia
Biokimia adalah kimia makhluk hidup. Biokimiawan mempelajari molekul dan
reaksi kimia terkatalisis oleh enzim yang berlangsung dalam semua organisme.
Biokimia merupakan ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi komponen selular,
seperti protein, karbohidrat, lipid, asam nukleat, dan biomolekul lainnya. Saat ini
biokimia lebih terfokus secara khusus pada kimia reaksi termediasi enzim dan sifat-
sifat protein.
c. Genetika
Genetika berasal dari bahasa Yunani, yaitu genno yang berarti melahirkan,
merupakan cabang biologi yang penting saat ini. Ilmu ini mempelajari berbagai
aspek yang menyangkut pewarisan sifat dan variasi sifat pada organisme maupun
suborganisme (seperti virus dan prion). Ada pula yang dengan singkat mengatakan,
genetika adalah ilmu tentang gen. nama “genetika” diperkenalkan oleh William
Bateson pada suatu surat pribadi kepada Adam Chadwick dan ia menggunakannya
pada Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.
d. Biologi Sel
Biologi sel (juga disebut Sitologi, dari bahasa Yunani, Kytos atau wadah) adalah
ilmu yang mempelajari sel. Hal yang dipelajari dalam biologi sel seperti struktur an
organel yang terdapat di dalam sel, lingkungan dan antaraksi sel, daur hidup sel,
pembelahan sel dan fungsi sel (filosofi), hingga kematian sel. Hal-hal tersebut
dipelajari baik pada skala mikroskopik maupun skala molkular, dan biologi sel
meneliti baik organisme bersel tunggal seperti bakteri maupun sel-sel terspesialisasi
di dalam organisme multisel seperti manusia.
e. Enzimologi
Enzim adalah biomolekul yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang
mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Hal-hal
yang berkaitan dengan enzim ini dipelajari dalam enzimologi. Dalam dunia
pendidikan tinggi, enzimologi tidak dipelajari tersendiri sebagai satu jurusan
tersendiri, tetapi sejumlah program studi memberikan mata kuliah ini. Enzimologi
terutama dipelajari dalam kedoktoran, ilmu pangan, teknologi pengolahan pangan,
dan cabang-cabang ilmu pertanian.
f. Virologi

14
Virology ialah cabang biologi yang mempelajari makhluk suborganisme, terutama
virus. Dalam perkembangannya, selain virus ditemukan pula viroid dan prion.
Kedua kelompok ini saat ini juga masih menjadi bidang kajian virologi. Virologi
memiliki posisi strategis dalam kehidupan dan banyak dipelajari karena bermanfaat
bagi industry farmasi dan pestisida. Virologi juga menjadi perhatian pada bidang
kedokteran, kedokteran hewan, peternakan, perikanan, dan pertanian karena
kerugian yang ditimbulkan virus dapat bernilai besar secara ekonomi.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Bioteknologi berasal dari kata “bio” yang berarti makhluk hidup dan “teknologi”
yang berarti cara untuk memproduksi barang dan jasa, dan secara bebas dapat
didefinisikan secara bebas sebagai pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan
produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia (Kuswanti, 2008:113).
Semenjak awal diterapkan, sampai tahun 1857 disebut “era bioteknologo non-
mikrobal”. Disebut era bioteknologi non-mikrobal, karena pada saat itu belum
diketahui bahwa makanan produk fermentasi merupakan hasil kerja mikroorganisme.
Istilah bioteknologi pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insinyur
Hongaria pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam skala besar
dengan menggunakan bit gula sebagai sumber pakan. Pada perkembangannya sampai
pada tahun 1970, bioteknologi selalu berasosiasi dengan rekayasa biokimia
(biochemical engineering).
Bioteknologi mempunyai dua jenis, yaitu bioteknologi konvesional dan
bioteknologi modern. Dalam perkembanganya, lahirlah bioteknologi kedoktoran,
bioteknologi farmasi, bioteknologi pertanian, bioteknologi peternakan dan sebagainya
(Maskoeri, 2013:216).
3.2. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Penyusun banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penyusun demi sempurnanya makalah ini dan dan

15
penulisan makalah di kesempatan–kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penyusun pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Bioteknologi Modern.


Harmoni, Ati. 1992. Pengantar Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Depok: Gunadarma.
Jasin, Maskoeri. 2013. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kuswanti, Nur ddk. 2008. Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam:
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas IX Edisi 4. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Wariyono, Sukis dan Yani Muharomah. 2008. Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar Panduan
Belajar IPA Terpadu untuk Kelas IX SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
http://www.apprillio.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bioteknologi.html?m=1
http://www.gerbangilmu.com/2014/12/sejarah-singkat-bioteknologi-pelajaran-biologi.html?
m=1
http://www.sanialovely.blogspot.co.id/2013/01/makalah-ipa-bioteknologi.html?m=1
http://www.soddis.blogspot.co.id/2014/01/ilmu-ilmu-yang-mendukung-bioteknologi.html?
m=1
http://www.id.wikipedia.org/wiki/virologi

16

Anda mungkin juga menyukai

  • Stnkmobil
    Stnkmobil
    Dokumen1 halaman
    Stnkmobil
    Vimz Warrock SpecialOps
    Belum ada peringkat
  • CV Dian Johara
    CV Dian Johara
    Dokumen1 halaman
    CV Dian Johara
    Vimz Warrock SpecialOps
    Belum ada peringkat
  • Isra Miraj Leles Tengah
    Isra Miraj Leles Tengah
    Dokumen2 halaman
    Isra Miraj Leles Tengah
    Vimz Warrock SpecialOps
    Belum ada peringkat
  • DKM MD At-Tawakal
    DKM MD At-Tawakal
    Dokumen2 halaman
    DKM MD At-Tawakal
    Vimz Warrock SpecialOps
    Belum ada peringkat
  • CV Caleg DPRD
    CV Caleg DPRD
    Dokumen3 halaman
    CV Caleg DPRD
    Vimz Warrock SpecialOps
    Belum ada peringkat
  • Indo Teraphy
    Indo Teraphy
    Dokumen1 halaman
    Indo Teraphy
    Vimz Warrock SpecialOps
    Belum ada peringkat
  • Surat Lamaran Kerja Stefani
    Surat Lamaran Kerja Stefani
    Dokumen1 halaman
    Surat Lamaran Kerja Stefani
    Vimz Warrock SpecialOps
    Belum ada peringkat
  • CV Versi 12
    CV Versi 12
    Dokumen1 halaman
    CV Versi 12
    Vimz Warrock SpecialOps
    Belum ada peringkat
  • Makalah Akhlak Dan Budi Pekerti
    Makalah Akhlak Dan Budi Pekerti
    Dokumen10 halaman
    Makalah Akhlak Dan Budi Pekerti
    Vimz Warrock SpecialOps
    Belum ada peringkat
  • Al Qosimiyah
    Al Qosimiyah
    Dokumen2 halaman
    Al Qosimiyah
    Vimz Warrock SpecialOps
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen27 halaman
    Kata Pengantar
    Vimz Warrock SpecialOps
    Belum ada peringkat
  • Kliping Ekonomi Kreatif
    Kliping Ekonomi Kreatif
    Dokumen4 halaman
    Kliping Ekonomi Kreatif
    Vimz Warrock SpecialOps
    100% (1)
  • Scan and Repair Hardisk Bad Sector
    Scan and Repair Hardisk Bad Sector
    Dokumen29 halaman
    Scan and Repair Hardisk Bad Sector
    Vimz Warrock SpecialOps
    Belum ada peringkat
  • RPPH B Semster 1
    RPPH B Semster 1
    Dokumen102 halaman
    RPPH B Semster 1
    Maya's Ullyninda Asshany
    Belum ada peringkat
  • Makalah Revisi
    Makalah Revisi
    Dokumen5 halaman
    Makalah Revisi
    Vimz Warrock SpecialOps
    Belum ada peringkat
  • Surya Snack
    Surya Snack
    Dokumen4 halaman
    Surya Snack
    Vimz Warrock SpecialOps
    Belum ada peringkat
  • Pidato Arab
    Pidato Arab
    Dokumen1 halaman
    Pidato Arab
    Vimz Warrock SpecialOps
    Belum ada peringkat
  • Uleman Nikahan
    Uleman Nikahan
    Dokumen1 halaman
    Uleman Nikahan
    Vimz Warrock SpecialOps
    Belum ada peringkat
  • Makalah Hukum Mencuri
    Makalah Hukum Mencuri
    Dokumen8 halaman
    Makalah Hukum Mencuri
    Vimz Warrock SpecialOps
    Belum ada peringkat
  • RPPH Kel B Smester Mba Ni
    RPPH Kel B Smester Mba Ni
    Dokumen104 halaman
    RPPH Kel B Smester Mba Ni
    Ubaidillah Ali
    100% (1)
  • Cibay
    Cibay
    Dokumen1 halaman
    Cibay
    Vimz Warrock SpecialOps
    Belum ada peringkat
  • MAKALAH
    MAKALAH
    Dokumen5 halaman
    MAKALAH
    Vimz Warrock SpecialOps
    Belum ada peringkat
  • Contoh CV Baru
    Contoh CV Baru
    Dokumen1 halaman
    Contoh CV Baru
    Vimz Warrock SpecialOps
    Belum ada peringkat
  • Makalah Mikroskop
    Makalah Mikroskop
    Dokumen9 halaman
    Makalah Mikroskop
    Vimz Warrock SpecialOps
    Belum ada peringkat
  • Makalah Mikroskop
    Makalah Mikroskop
    Dokumen9 halaman
    Makalah Mikroskop
    Vimz Warrock SpecialOps
    Belum ada peringkat
  • Daftar Khusus Pembelanjaan Ko Tian
    Daftar Khusus Pembelanjaan Ko Tian
    Dokumen1 halaman
    Daftar Khusus Pembelanjaan Ko Tian
    Vimz Warrock SpecialOps
    Belum ada peringkat
  • Makalah PMR
    Makalah PMR
    Dokumen13 halaman
    Makalah PMR
    Vimz Warrock SpecialOps
    Belum ada peringkat
  • Makalah Saduddz Dzariah
    Makalah Saduddz Dzariah
    Dokumen22 halaman
    Makalah Saduddz Dzariah
    Vimz Warrock SpecialOps
    Belum ada peringkat
  • Makalah Nely Pasar Sempurna
    Makalah Nely Pasar Sempurna
    Dokumen19 halaman
    Makalah Nely Pasar Sempurna
    Vimz Warrock SpecialOps
    Belum ada peringkat
  • Cara Cepat
    Cara Cepat
    Dokumen3 halaman
    Cara Cepat
    Vimz Warrock SpecialOps
    Belum ada peringkat