Anda di halaman 1dari 2

Kertas Kerja 1

PENGEMBANGAN ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN IPA

1. Assesment respon terbatas adalah tes yang menilai hasil belajar yang terdiri
dari butir-butir soal (items) yang dapat dijawab oleh siswa dengan memilih
salah satu diantara beberapa kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan
pada masing-masing items atau dengan jalan menuliskan (mengisikan)
jawabanya berupa kata-kata atau simbol-simbol tertentu pada tempat atau
ruang yang telah disediakan untuk masing-masing butir item yang
bersangkutan.
2. Pengukuran pada : 1) Knowledge (pengetahuan : menyebutkan ciri-
ciri/perbedaan, menjelaskan teori), 2) Reasoning (penalaran : memecahkan
masalah menggunakan keterampilan berfikir), 3) Skill (keterampilan : menguji
keterampilan proses melalui unjuk kerja), 4) Product (hasil : menguji
kemampuan membuat produk), dan 5) Affective (sikap : menguji sikap,
perasaan, pendapat, dan emosi).
3. 1) Multiple choice (pilihan berganda),
2) True/false (benar salah),
3) Matching (menjodohkan),
4) Short answer, fill in ( Mengisi, singkat)
4. Kelebihan asesmen respon terbatas diantaranya :
1) mempermudah guru untuk segera mendapatkan hasil asesmennya, mudah
mengkoreksinya. Hasil ujian dengan model ini dapat segera diketahui. Oleh
karena bentuk asesmen ini banyak digunakan di dunia pendidikan.
2) pengkoreksian dapat diserahkan orang lain, atau dengan computer
3) dalam pengkoreksian tidak ada unsur subyektif yang
mempengaruhi
4) materi bahan yang diujikan cukup luas, sehingga jumlah soal bisa banyak
dan dapat mencapai target kurikulum.
5) jumlah siswa yang cukup banyak tidak menjadi masalah dalam
asesmen respon terbatas.
Kekurangan asesmen respon terbatas diantaranya :
1) kita tidak dapat mengetahui apakah jawaban melalui asesmen respon
terbatas ini murid benar-benar mempunyai pengetahuan yang mendalam,
atau menerka saja
2) kita tidak dapat menjamin apakah jawaban merupakan jawaban kerjasama
atau bukan
3) membuat soal jenis asesmen respon terbatas untuk keempat jenis di
atas adalah sangat sulit dan membutuhkan waktu yang cukup banyak.
4) soal yang dibuat cenderung mengungkapkan ingatan dan daya pengenalan
kembali
5) membatasi tingkat kreativitas murid dalam menjawab pertanyaan
6) tidak cukup untuk menjelaskan proses berpikir murid, ketika katakerja di
atas biasanya menguji satu sasaran penalaran.

5. Asesmen esai adalah penilaian hasil belajar siswa dengan cara membangun
sendiri jawaban dan tanggapan atas masalah atau pertanyaan yang diberikan
tanpa ada pilihan jawaban. Siswa bebas untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan, dimana siswa dapat memilih, menghubungkan, dan menyampaikan
gagasannya dengan menggunakan kata-kata sendiri.
6. Pengukuran pada : 1) Knowledge (pengetahuan : menyebutkan ciri-
ciri/perbedaan, menjelaskan teori), 2) Reasoning (penalaran : memecahkan
masalah menggunakan keterampilan berfikir), 3) Skill (keterampilan : menguji
keterampilan proses melalui unjuk kerja), 4) Product (hasil : menguji
kemampuan membuat produk), dan 5) Affective (sikap : menguji sikap,
perasaan, pendapat, dan emosi).
7. 1] Perencanaan asesmen esai (mulai dengan menetapkan target
pencapain), 2] Pembuatan soal essai (identifikasi materi uji, tetapkan
macam kemampuan yang diharapkan, arahkan jawaban ke respon yang
diharapkan), 3] Pengembangan prosedur pemberian skor (beri skor yang
jelas, beri skor tiap langkah, jika perlu libatkan siswa dalam perencanaan
pemberian skor)
8. Kelebihan asesmen esai : 1) Dapat menyelidiki pencapaian target yang lebih
kompleks dan rumit, 2) Mengases hasil belajar dengan biaya relatif rendah dan
hemat dalam waktu dan energi, 3) Dapat diintegrasikan ke proses belajar
mengajar dengan cara yang produktif
Kekurangan asesmen esai : 1) Gagal dalam menghubungkan format esai
dengan jenis target pencapaian, 2) Gagal dalam memilih sampel yang
representatif dengan daerah target, 3) Gagal mengontrol sumber bias yang
akan mengembangkan subyektifitas asesmen

Anda mungkin juga menyukai