19/441360/EK/22378
1. Carilah data Obligasi Ritel Indonesia dan Sukuk Ritel Indonesia seluruh tahun.
keterangan:
merah-
>indeks
obligasi
korporasi,
kuning->
indeks
Perubahan data diatas dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan baik terhadap obligasi /
sukuk tersebut. Pada data diatas sukuk ritel (Tahun 2016-2020) di Indonesia mengalami
pertumbuhan progresif naik, hal ini dikarenakan jumlah pembelian dan perkembangan
Sedangkan untuk obligasi sendiri, data yang diperoleh tahun 2010-2015 diatas
korporasi, dan obligasi komposit. Obligasi korporasi sama halnya dengan sukuk, setiap
komposit juga progresif naik tetapi ada hambatan 1 tahun. Pada tahun 2013 obligasi
tersebut cenderung merosot jauh. Turunnya permintaan dan penawaran terhadap dua
obligasi tersebut disebabkan inflasi, kenaikan BI rate, dan pelemahan rupiah yang
membuat investor meminta bunga yang lebih tinggi,serta adanya rencana pemerintah yang
a. Sifat instrument
Jika sukuk sertifikatnya sebagai tanda bukti kepemilikan (mirp dengan saham), sedangkan
b. Penggunaan dana
Sukuk penggunaan dana (jenis industri yang dijalankan oleh penerbit (emiten)) nya harus
didasarkan prinsip-prinsip syariah seperti tidak membebankan bunga dan usahanya tidak
c. Keuntungan
keuntungannya dibagikan dalam bentuk imbalan atau bagi hasil, sedangkan obligasi
3. Mengapa Indonesia mengeluarkan obligasi dan sukuk yang berbentuk ritel? Jelaskan.
Ritel bermakna eceran, tujuan obligasi dan sukuk di Indonesia berbentuk ritel (dijual
kepada investor secara ecer) adalah agar obligasi dan sukuk tersebut dapat dijangkau
masyarakat mengingat harga obligasi dan sukuk cukup mahal sehingga tidak
peraturan Bank Indonesia (PBI) nomor 5/12/PBI dan Surat Edaran nomor 5/23/DPNP
yahun 2003 yang menyatakan bahwa obligasi syariah tidak termasuk dalam trading book
produk sukuk tidak menarik bagi perbankan nasional yang menginginkan adanya potensi
penambahan keuntungan dari jual beli obligasi syariah di pasar modal, maka dari itu PBI
nomor 5/12/PBI diganti dengan PBI nomor 9/13/PBI tahun 2007, sedangkan SE nomor
Dalam peraturan yang baru tersebut dinyatakan bahwa bank umum konvensional dapat
memiliki obligasi syariah tidak hanya untuk tujuan kebutuhan likuiditas tapi juga
5. Carilah data Debt to GDP ratio Indonesia (2010 – 2019) dan analisis dinamika data tersebut.
Dapat dilihat bahwa data di atas mengalami perubahan dari tahun ke tahun, dimana
perubahan tersebut didasarkan pada perubahan beberapa indikator tertentu seperti Neraca
indikator tersebut berbanding terbalik terhadap perubahan debt to GDP ratio seperti neraca
pendapatan pemerintah, sebagai contoh naiknya pendapatan pajak dari tahun 2010 ke 2011
yang sangat signifikan menyebabkan debt to GDP ratio menurun. Selain yang berbanding
terbalik, ada juga yang berbanding lurus terhadap perubahan debt to GDP ratio seperti utang
pemerintah pusat dari tahun 2013 ke 2014 menyebabkan debt to GDP ratio menurun. Untuk
lebih jelasnya, akan saya sajikan data-data indikator tersebut dari tahun 2010-2019.
Dari kanan bawah ke kiri atas (Neraca Keuangan Konsolidasi, Penghasilan pajak, Utang Pemerintah Pusat,
Kesimpulan utang pemerintah menjadi indikator paling berpengaruh terhadap perubahan debt