Anda di halaman 1dari 3

Nama : Anggi Pradita

Prodi : S1 Ilmu keperawatan (4A)

Strategi keperawatan 1
Keputusasaan
A. Proses keperawatan

1. Kondisi klien : Nn.S berusia 21 th memiliki seorang kekasih yang bekerja di salah
satu PT Indosari mengalami kecelakaan kerja. Saat akan pulang dari kerja,sejak
kejadian tersebut Nn.S sering melamun, menangis, dan sering berhalusinasi tentang
kekasihnya yang belum lama meninggal . selain itu Nn.S tidak mau berinteraksi
dengan orang lain ,keadaanya pun semakin memburuk.
2. Diagnosa : keputusasaan

3. Tujuan : klien mampu memiliki kembali harapan terhadap kemampuan mengatasi

masalahnhya

4. Intervensi :

1. Kaji stressor dan keputusasaan.


2. Bantu pasien mengenal penyebab putus asa.
3. Bantu pasien mengenal keputusasaan mengiindentifikasi dan
menguraikan perasaan perasaan sedih/kesendirian/keputusasaan.
4. Diskusikan perbedaan antara perasaan dan pikiran terhadap kondisi
yang dialami pasien.
5. Bantu pasien menyadari akibat putus asa.
6. Bantu pasien mengungkapkan pengalaman pikiran, perasaan dan
berperilaku positif.
7. Latih menata ulang pikiran dengan cara: latihan berpikir positif,
membangun harapan, dan menemukan makna hidup.
8. Anjurkan melakukan berfikir positif , membangun harapan.
B. Strategi pelaksanaan

1. Orientasi :
a. Perkenalan :
“ assalamualaikum mba,apakah masih ingat dengan saya? Pagi ini saya yang
akan bertugas di ruangan ini sampai nanti siang.

b. Evaluasi / validasi
“ apakah mba masih merasakan keputusasaan?
“ apa yuang mba lakukan ketika mengalami keputusasaan ?

c. Kontrak
“baik mba bagaimana kalau kita berbincang-bincang lebih lanjut tentang keadaan
mba ya? Untuk waktunya kurang lebih 15 menit , tempatnnya disini saja ya mba?

2. Tahap kerja

1. Kaji stressor dan keputusasaan :


“mba,apa yang membuat mba jadi putus asa seperti ini ?
2. Bantu pasien mengenal keputusasaan mengindentifikasi dan menguraikan
perasaan .
“mba, mba bisa ceritakan dengan saya yang mba rasakan sekarang rasa
kesedihan yang mba alami yang mebuat putrus asa ini, dan mba juga bisa
ceritakan dengan orang lain sampai mba merasa lega ya mba .”
3. Bantu pasien mengenal penyebab putus asa
“ mba ,sebenarnya apa yang membuat mba merasakan sangat terpuruk dengan
kondisi mba yang sekarang ?”
4. Diskusikan perbedaan antara perasaan dan pikiran terhadap kondisi yang di alami
“mba, mba tahu tidak ? kalau mba terus-menerus sedih, murung, putus asa seperti
ini tahu toidak akibatnya dari semua itu ?
“semua itu akan berimbas pada kondisi kesehatan mba, orang tua mba juga akan
sedih kalau mba nya purus asa seperti ini. Mba harus berpikir kalau mba bisa,
mampu ,dan mba juga masih bisa berguna buat orang lain.
5. Bantu pasien menyadari akibat putus asa
“mba ,mba tahu tidak , kalau mba selalu merasa putus asa seperti ini,apakah bisa
mengembalikan keadaan seperti semula ? tentu tidak kan ?
“mba masih memiliki keluarga dan mba masih dikelilingi orang yang sayang
dengan mba .kalau mba masih berfikir mba masih menyusahkan,tidak berguna
sekarang mba haruis berfikir kalau saya tidak menyusahkan, saya berguna .
6. Bantu pasien mengungkapkan pengalaman pikiran, perasaan dan berperilaku
positif.
“mba sebelumnya apakah mba pernah sebelumnya mempunyai pengalaman?
“mba, mba apakah sudah bisa berperilaku positif?
Apa saja yang mba pernah lakukan?
Baik mba selain itu apa mba bisa melakukan nya kembali agar mba tidak putus
asa? okey
Dan mba harus berfikir bahwa saya bisa ya mba.
7. Latih menata ulang pikiran dengan cara :
Latihan berfikir positif
“mba, apakah mba pernah berfikir positif? Apa mba bisa lakukan hal itu lagi?
Baik mba itu mba lakukan ya dan mba mba pasti mampu.

Membangun harapan
Mba apa mba masih mempunyai harapan ? coba mba ceritakan harapan mba. Mba
masih ingin kan mewujudkan harapan mba tersebut.orang tua mba selalu
mensuport mba untuk mewujudkan harapan mbva tersebut.mba jangan berfikir
kalau saya menyusahkan. Mba tidak menyusahkan mbva tetap semangat ya

Dan menemukan makna hidup


Mba juga harus tetap semangat mba pasti mampu,bisa dan berguna buat orang
banyak. Mba bisa membantu orang di sekeliling mba kembali, membanggakan
orang tua mba.jadi mba jangan putus asa untuk memulai kembali bahwa mba pasti
bisa yakin saja ya mba.
8. Anjurkan melakukan berfikir positif, membangun harapan.
Mba sudah bisa ya berfikir positif? Coba mba lakukan apa saja yang positif itu di
kegiatan sehari-hari mba. Mba juga harus bisa membangun harapan yang mba
ingin wujudkan .sudah ada kan yang mba harapkan? Nah itu mba harus yakin saya
pasti bisa ya mba. karna sudah banyak yang menunggu harapan-harapan mba yang
luar biasa tersebut oleh orang yang sayang dengan mba.

3. Fase terminasi
1. Evaluasi subjektif :
“bagaimana perasaan mba sekarang setelah berbincang-bincang dengan saya ?
2. Evaluasi objektif
“ketika mba merasa keputusasaan itu muncul kembali , apa yang mba lakukan ?
3. Rencana tindak lanjut
“Mba jadi kalau mba masih merasakan putus asa kembali,mba bisa lakukan yang
sudah kita obrolkan tadi ya misalnya berperilaku positif.
4. Kontrak
“Baik mba nanti sore saya akan kembali lagi untuk melihat kondisi mba ya untuk
waktunya kurang lebih 15 menit,tempat nya disini saja ya mba.
Saya pamit dulu ya mba
assalamualaikum

Anda mungkin juga menyukai