David Antro
David Antro
Latar Belakang
Pedagang Kaki Lima (PKL) menjadi pilihan pekerjaan yang cukup menarik
bagi masyarakat. PKL adalah istilah untuk menyebut penjaja dagangan yang
menggunakan gerobak. Saat ini istilah pedagang kaki lima juga digunakan untuk
sekumpulan pedagang yang menjual barang dagangannya di tepi-tepi jalan
umum, trotoar, yang jauh dari kesan rapi dan bersih. Pengertian pedangang kaki
lima itu sendiri adalah orang dengan modal relatif kecil berusaha di bidang
produksi dan penjualan barang-barang untuk memenuhi kebutuhan, dan
dilakukan di tempat-tempat yang dianggap strategis 1.
Pengertian PKL juga diatur dalam Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 2
Tahun 2012 Tentang Ketertiban Umum Dan Lingkungan yang menyebutkan
Pedangang Kaki Lima adalah pedagang yang menjalankan kegiatan usaha
dagang dan jasa non formal dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan
lahan fasilitas umum yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah sebagai tempat
usahanya, baik menggunakan sarana atau perlengkapan yang mudah dipindah,
dan/dibongkar pasang.
1
Kiki Endah, “Pelaksanaan Penertiban Pedagang Kaki Lima Oleh Satuan Polisi Pamong Praja di
Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya”, Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, Vol 2 No 3, tahun
2016, hal 868.
kota pariwisata menjadi kota wisata belanja. Pada akhirnya, sebutan ini dijadikan
identitas Kota Malang sekarang2.
Pada umumnya mayoritas PKL hanya terdiri dari satu tenaga kerja.
Keberadaan pedagang kaki lima merupakan salah satu bentuk usaha sektor
informal, sebagai alternatif lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Lapangan
pekerjaan yang semakin sempit ikut mendukung semakin banyaknya masyarakat
yang bermata pencaharian sebagai pedagang kaki lima.
Terdapat PKL yang berada di area yang seharusnya namun terdapat juga
PKL yang berdagang di tempat-tempat yang sebenarnya tidak boleh berjualan
seperti yang beberapa diantaranya berada di area depan Pasar Besar Kota
Malang yang menyebabkan banyaknya keluhan dari pedagang resmi atas
menurunnya omset dagangan Padahal, para PKL sebelumnya sudah sering
diberikan pemberitahuan pelarangan berjualan di area depan Pasar Besar Kota
Malang.
2
Lalu Mulyadi, “Studi Pengelolaan Pedagang Kaki Lima (Pkl) Di Kota Malang” Jurnal Spectra,
Nomor 15 Volume VIII Januari 2010: hal 27-39.
PKL juga sering dijumpai di trotoar jalan yang dekat dengan kampus,
bahkan terkadang ditemui di badan jalan. Contohnya saja di trotoar di jalan
Sigura-gura dimana seharusnya diperuntukan untuk pejalan kaki tetapi malah
marak digunakan untuk berjualan. Menyebabkan pejalan kaki terganggu dan
terpaksa untuk berjalan di badan jalan.
Untuk mengetahui
3
Jatimtimes.com, “Bandel, PKL di Pasar Besar Kota Malang Dipaksa Boyongan ”, diakses pada 10
Maret 2020.