Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN

“JAJA” Jam dengan Angka Jawa dalam Metode Pengenalan Aksara Jawa

Aksara Jawa, merupakan salah satu peninggalan budaya yang sangat berharga. Bentuk
aksara dan seni pembuatannya pun menjadi suatu peninggalan yang patut untuk dilestarikan.
Aksara Jawa disebut juga dengan nama aksara Legenda. Aksara Legenda merupakan aksara
Jawa pokok yang jumlahnya 20 buah.

Dalam sehari-hari, penggunaan aksara Jawa umum digantikan dengan huruf latin
yang pertama kali dikenalkan Belanda pada abad ke-19, itulah awal dari pudarnya aksara
jawa di kalangan orang jawa sendiri. Hal ini diperparah dengan era globalisasi seperti
sekarang ini, akibat dari pengaruh globalisasi tersebut banyak dampak positif maupun negatif
yang ditimbulkan. Dampak positif dari pengaruh globalisasi sudah bisa kita rasakan sendiri,
yaitu teknologi yang semakin canggih, kemajuan alat transportasi dan ilmu pengetahuan
lebih luas. Tetapi dalam sisi negatifnya, karena pengaruh dari globalisasi ini, banyak budaya
barat yang juga ikut masuk di negara kita. Masuknya budaya asing tersebut menyebabkan
kelunturan budaya lokal dikalangan masyarakat khususnya aksara jawa dikalangan masyakrat
jawa itu sendiri.

Oleh sebab itu, untuk mengenalkan angka jawa kepada masyarakat umum dan
masyarakat jawa itu sendiri pada khususnya dan membuat konsumen tertarik mengenal
aksara Jawa, kelompok kami mempunyai terobosan untuk membuat jam analog baik itu jam
tangan maupun jam dinding yang angkanya berupa angka jawa yang kami beri nama jam
JAJA.

Kami memilih PKM yang bertajuk kewirausahaan ini selain hanya untuk proft
materil, produk yang berupa jam ini kental akan nilai budaya, disini kami juga ingin
mengenalkan salah satu budaya dari jawa yaitu angka jawa yang tercantum dalam jam tangan
tersebut. Kita memilih angka jawa untuk penunjuk angka di jam tangan yang kami ajukan
karena objek kami secara khusus adalah orang jawa itu sendiri dan untuk mengenalkan angka
Jawa ke masyarakat secara umum.
Kami mengaplikasikan di jam analog adalah,karena jam merupakan barang primer di
zaman sekarang yang dibutuhkan hampir semua orang, dan untuk mengetahui angka di jam
analog sangatlah mudah bahkan walaupun hanya berupa tanda titik, seseorang akan tetap
mampu untuk mengenali angka berapa itu, mengingat pola angka di jam analog adalah sama.
Dari celah tersebut penulis ingin mengaplikasikanya ke dalam angka Jawa.

Latar Belakang

Dewasa ini kebudayaan lokal sudah mulai tergerus oleh budaya asing, termasuk
aksara Jawa yang sebenarnya merupakan salah satu aksara peninggalan sejarah yang sangat
perlu untuk dilestarikan bakhan aksara ini menyandang gelar aksara legenda. Banyak anak
muda Jawa yang sehari-hari berbahasa jawa tapi tidak mengetahui aksara jawa, ada juga yang
sebenarnya sudah mengetahui aksara Jawa di sekolah tapi melupakanya setelah materi aksara
Jawa sudah terlewat, walaupun tetap ada anak muda yang mengetahui dan menghafal aksara
Jawa tetapi presentasenya hanya sedikit.

Oleh sebab itu untuk mengenalkan masyarakat Jawa pada khusunya dengan
identitasnya sendiri dan juga untuk mengenalkan masyarakat umum tentang angka Jawa,
kami membuat jam JAJA, yaitu jam yang angkanya berupa angka jawa. Diharapkan dengan
jam JAJA ini dapat mengenalkan masyarakat mengenai angka Jawa, dan untuk jangka
panjang diharapkan dapat menstimulasi untuk dapat mempelajari aksara Jawa itu sendiri.

Rumuskoan Masalah

1. Bagaimana desain Jam JAJA ini?


2. Kenapa memilih produk Jam aksara Jawa?
3. Apa manfaat Jam dengan angka Jawa?

Tujuan Program

Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan adanya program kegiatan ini adalah:

1. Mengenalkan salah satu budaya dari jawa.


2. Dapat memasarkan produk jam JAJA.
3. Mendapatkan profit dari wirausaha jam JAJA.
Luaran Yang Diharapkan

Adapun program ini diharapkan dapat mengeluarkan suatu produk jam JAJA aksra
Jawa yang bisa dipasarkan di masyarakat dengan kualitas yang baik.
K.H. AHMAD DAHLAN

KELOMPOK 3

“JAJA” JAM DENGAN ANGKA JAWA DALAM METODE PENGENALAN


AKSARA JAWA

BIDANG KEGIATAN:

PKM KEWIRAUSAHAAN

Didiskusikan oleh:

Alfiera Dinda Cahya Yunita (175010101111010)

Dhiliandra Angella (175010101111035)

David Dwi Cahyo Nugroho (175010101111060)

Muhammad Zulfikar Hidayatullah (175010100111210)

Anda mungkin juga menyukai