Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI DAN TRADISI KEBUDAYAAN MASYARAKAT


TENTANG WAYANG TOPENG MALANGAN DI ERA MODERN

MATA KULIAH : SUSTAINABLE MANUFACTURING

KELAS : MBI 3

Dosen Pengampu : Rr.Rattih Poewarini,ST, MT

Disusun Oleh :

Bayu Adi Saputra (519219)

Juristina Safitri (519255)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS INDUSTRI

SEKOLAH TINGGI TEKNIK MALANG

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Sustainable
Manufacturing.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Malang, 08 Desember 2021

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantarii
Daftar Isiiii
BAB I PENDAHULUAN1
A. Latar Belakang2
B. Rumusan Masalah2
C. Tujuan Penulisan2
BAB II PEMBAHASAN3
A. Mengembangkan wayang topeng malangan di daerah malang 3
B. Mempertahankan tradisi kebudayaan tarian topeng malangan 4
BAB III PENUTUPAN9
Kesimpulan 9

DAFTAR PUSTAKA 11

3
4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehidupan sosial budaya masyarakat pada umumnya meliputi berbagai aspek


kehidupan. Kebudayaan pada hakikatnya adalah cermin dari sekumpulan manusia yang
ada di dalamnya. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang mempunyai
kekayaan nasional berupa keanekaragaman budaya. Sebagai kekayaan nasional yang
sangat berharga, kebudayaan haruslah lebih dikembangkan dan dilestarikan. Masyarakat
dahulu melihat kebudayaan sebagai suatu hal yang terdiri dari segala manifestasi dari
kehidupan manusia yang berbudi luhur dan bersifat rohani, seperti agama, kesenian,
filsafat, ilmu pengetahuan, tata negara dan sebagainya.

Konsep kebudayaan diperluas dan makin cepat otomatis membawa dampak berupa
perubahan. Orang dahulu memandang kebudayaan itu dimiliki oleh sekelompok kecil saja,
sedangkan oleh masyarakat secara umum menganggap bahwa kebudayaan itu dialami
semacam takdir yang tidak dapat dihindari seperti hujan atau cuaca terang. Kebudayaan
akan berkembang selama masyarakat pendukungnya masih ada. Perkembangan
kebudayaan disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa
adanya pergantian generasi dan pertambahan penduduk. Adapun faktor eksternal adalah
faktor yang mempengaruhi kebudayaan seperti adanya kebudayaan dari luar.

Salah satu sumber kebudayaan nasional adalah kebudayaan daerah. Kebudayaan


daerah merupakan penyempurna dan berguna bagi keutuhan kebudayaan nasioanal
bangsa Indonesia. Kebudayaan nasional dan kebudayaan daerah mempunyai hubungan
timbal-balik sehingga pembinaan dan pemeliharaannya tidak dapat dipisahkan.
Kelemahan terbesar bangsa Indonesia adalah kurang menghargai adanya kekayaan
budaya sehingga cenderung meremahkan budaya yang ada. Dengan keanekaragaman
cerita rakyat di setiap daerah akan mempererat rasa persatuan dan kesatuan sebagai
bangsa yang kaya dengan budaya.

Mewariskan nilai lama dalam masyarakat memerlukan sebuah perantara untuk


menyampaikannya, baik secara lisan maupun tulisan yang akan mengisi kebudayaan
pada sepanjang zaman. Mempengaruhi pola pikir masyarakat dan menjadi gambaran
wujud masyarakat yang akan datang, memberi arah gerak pembangunan yang ada,
menjadi tolak ukur aktivitas kehidupan sehari-hari. Sebagai bukti nyata yaitu sastra. Pada
zaman sekarang, masyarakat sedang mengalami krisis moral akibat penerimaan
kebudayaan yang pada awalnya dianggap lebih beradab dan lebih modern dalam

5
perkembangannya masyarakat seing menerima kebudayaan-kebudayaan yang tidak
sesuai dengan budaya dasar yang dimilikinya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
1. Bagaimana mengembangan wayang topeng malangan di daerah Malang?
2. Bagaimana mempertahankan tradisi kebudayaan wayang topeng malangan?

C. Tujuan Penulisan
Dari uraian latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan
ini sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengembangan wayang topeng malangan di daerah Malang.
2. Untuk mengetahui bagaimana mempertahankan tradisi kebudayaan wayang
topeng malangan.
3. Untuk memenuhi nilai pada mata kuliah Sustainable Manufacturing.

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Mengembangkan wayang topeng malangan di daerah Malang


Seni dan budaya telah menjadi bagian yang khas dari kehidupan masyarakat
Indonesia. Setiap daerah yang ada di Tanah Air ini memiliki keseniannya dengan ciri
yang berbeda. Mulai dari seni tari, seni rupa, seni musik dan masih banyak yang
lainnya. Di provinsi Jawa Timur sendiri terkenal akan seni tarinya, apalagi di Malang.
Kesenian tari yang sangat populer dari Malang yaitu tari topeng. Di mana setiap
topeng yang ada di Malang memiliki ciri khas tersendiri daripada topeng yang berasal
dari daerah lain. Oleh karena itu, setiap topeng yang akan dipakai memiliki makna dan
filosofi tersendiri, hal tersebut membuat setiap penari yang akan memakainya harus
tahu akan cerita atau kisah dibalik setiap tokoh topeng yang akan digunakan.
Di Malang sendiri, pengembangan Wayang Topeng Malangan dapat ditemukan
di beberapa lokasi di Malang, namun salah satu sentra kesenian topeng yang paling
melegenda di Malang Raya adalah Padepokan Seni Asmoro Bangun yang lokasinya
berada di Dusun Kedungmonggo, Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji,
Kabupaten Malang. Padepokan Asmoro Bangun didirikan oleh seorang maestro tari
bernama Karimoen atau yang kerap disapa sebagai Mbah Karimoen. Padepokan
Asmoro Bangun sendiri memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan seni
budaya asli Malang berupa Topeng Malangan. Pasalnya, padepokan ini tidak hanya
sebagai tempat produksi Topeng Malangan, melainkan juga digunakan untuk pelatihan
dan pertunjukkan seni Tari Topeng Malangan.
Menariknya, dalam pertunjukan Topeng Malangan di Padepokan Seni Asmoro
Bangun ini diperlukan adanya ritual atau prosesi khusus yang sudah menjadi tradisi
dalam pementasan pertunjukan topeng dengan sebutan Gebyak. Pelaksaan Gebyak
terjadi setiap Malam Senin Legi. Lebih tepatnya Gebyak dilakukan secara khusus
pada hari tertentu saja yakni pada Minggu Kliwon Malam Senin Legi yang dipercaya
menjadi hari keramat. Para tetua di Dusun Kedungmonggo mempercayakan hari
Minggu Kliwon Malam Senin Legi sebagai hari keramat karena bertepatan dengan hari
lahir dusun dalam penanggalan Jawa. Ritual ini dibuka dengan ritual pembuka yang
menjadi tanda di mana sedekah bumi dan bersih desa dilaksanakan.
Adapun tujuan pelaksanaan ritual yang dilakukan sebelum acara Topeng
Malangan meliputi banyak hal. Menurut Fatqiah Arinda yang merupakan warga
Malang menyimpulkan, bahwa tujuan dilakukannya ritual adalah untuk menunjukkan
rasa syukur atas kekayaan alam dan sebagai tanggung jawab pada pelestarian

7
budaya leluhur. Sedangkan Djoko Rendy, seniman asal Kota Malang yang sudah
punya jam terbang tinggi dalam pengenalan Topeng Malangan pada masyarakat luas
menilai, bahwa tujuan pelaksaan ritual adalah demi Nguri-uri Budhoyo, istilah bahasa
Jawa yang memiliki arti menjaga dan melestarikan kebudayaan nenek moyang
(leluhur) yang adiluhung, dengan tetap menerapkan edukasi pada masyarakat.
Djoko juga mengungkapkan bahwa pelaksaan ritual ini punya nilai penting
untuk sarana hiburan, pertunjukan bagi masyarakat, sekaligus menjadi tuntunan. Di
lain sisi, ritual tidak hanya dilakukan pada saat pertunjukan saja, melainkan juga
dilakukan pada saat pembuatan Topeng Malangan sendiri. Dalam proses penciptaan
sebuah Topeng Malangan, ada syarat ritual yang wajib untuk dilakukan. Tujuan dari
ritual ini sendiri selain untuk menghormati para leluhur pendahulu, ternyata juga
bertujuan agar setiap topeng yang diciptakan kelak dapat memiliki Yoni (karisma).
Ritual tersebut merupakan tahapan-tahapan yang tidak lepas dari hal mistik karena
sudah menjadi tradisi turun-menurun.
Ritual dalam membuat Topeng Malangan hanya dapat dilakukan oleh orang-
orang tertentu saja seperti pewaris kelima Mbah Karimun yaitu Tri Handoyo. Hingga
saat ini, ialah satu-satunya yang dapat menjalani ritual pembuatan Topeng Malangan.
Diperlukan beberapa tahapan-tahapan khusus yang harus dilalui. Tahapan yang harus
dilalui diantaranya adalah pemilihan hari, pemilihan bahan, dan yang terakhir adalah
pengerjaan. Lalu apa saja yang harus dipersiapkan sebelum ritual ini dimulai?
Pertama yaitu sesaji atau sajen, pada sajen tersebut terdapat pisang setangkep atau
pisang dua sisir, lalu kelapa, beras, bumbu kinangan, bumbu dapur, dan sebagainya.
Adanya sajen ini sebagai salah satu tanda penghormatan pada leluhur yang telah
memberikan kesenian sehingga dapat menyenangkan orang banyak.
Media selanjutnya yang dipersiapkan untuk ritual Topeng Malangan yaitu dupa,
kemenyan, dan juga topeng itu sendiri. Selain itu persiapan yang harus dilakukan pada
pelaku ritual adalah bersuci layaknya orang yang akan melakukan ibadah shalat. Raga
yang dibutuhkan haruslah bersih yang dilakukan dengan kegiatan mandi dan mencuci
rambut, begitu juga dengan pakaian dalam yang dikenakan harus bersih. Ritual yang
dilakukan dalam proses pembuatan Topeng Malangan ini, memerlukan bahan utama
kayu yang usianya hampir 50 tahun. Untuk mendapatkan bahan baku tersebut tentu
tidak diambil dari sembarang tempat, kayu itu diperoleh dari punden yang merupakan
tempat spiritual tinggi.
B. Mempertahankan tradisi kebudayaan tarian topeng malangan
Di era modern seperti saat ini besaran minat masyarakat khususnya generasi
muda pada Topeng Malangan tidak akan muncul dalam jumlah besar. Karena dewasa
ini generasi muda banyak yang terpengaruh dengan budaya asing seperti budaya

8
barat dan budaya Asia Timur. Namun, pengaruh minat masyarakat pada Topeng
Malangan dapat terjadi melalui berbagai cara baik berbentuk metafisik maupun nalar.
Jadi, selain pengenalan lewat ritual, hal-hal seperti pengembangan juga harus
dilakukan. Misal dengan bentuk sajian berupa tumpeng atau bentuk aroma
wewangian.
Berbicara tentang ritual maka tidak akan terlepas dari suatu ilmu yang
digunakan. Sebagian besar masyarakat mempercayai bahwa hal tersebut pasti
memiliki keterkaitan. Seperti yang diungkapkan oleh Fatqiah Arinda yang merupakan
warga asli Malang yang mana ia menyatakan bahwa sangat wajar ketika pembuatan
topeng dilakukan dengan ritual, karena pada zaman dahulu pembuatan karya seni
seperti itu pasti tidak jauh dari sebuah ritual. Dalam masyarakat Jawa sendiri, terdapat
beberapa ilmu yang banyak ditemukan dalam ritual seni budaya di antaranya adalah
ilmu Islam, ilmu Jawa, dan juga campuran antara kedua ilmu tersebut. Dalam konteks
ritual sebelum pembuatan Topeng Malangan, ilmu yang digunakan adalah ilmu
Kejawen atau ilmu Jawa, di mana ilmu tersebut merupakan ilmu yang diwariskan dari
para leluhur.
Pengertian kejawen sendiri, dijelaskan oleh Sulkhan Chakim dalam Jurnal
Dakwah dan Komunikasi di mana bagi orang Jawa yang dalam hal ini disebut dengan
kejawen, adalah masyarakat yang memiliki pendekatan kebatinan atau rasa dalam diri
manusia untuk mencapai eksistensi yang tinggi sebagai manusia. Tentunya,
mencakup pandangan orang Jawa terhadap dunia Jawa, laku, dan olah batin bagi
kejawen. Ilmu tersebut ternyata sangat berpengaruh pada hasil karya Topeng
Malangan. Uniknya, topeng yang dihasilkan melalui proses ritual akan semakin
menarik dan memiliki hasil yang memuaskan. Berbeda dengan topeng yang dibuat
tanpa ritual, di mana hasil karya topeng akan terlihat aneh. Keanehan tersebut bahkan
tak jarang bersangkutan dengan hal-hal di luar nalar manusia. Maka bisa dikatakan
bahwa pelaksanaan ritual sebelum membuat Topeng Malangan sangatlah penting.
Selain sebagai bentuk penghormatan, ritual dipercaya mampu memperlancar proses
pembuatan Topeng Malangan dengan hasil yang memuaskan.
Adanya ritual dalam pembuatan Topeng Malangan telah memberikan dampak
tersendiri. Bahkan dari segenap ritual yang dilaksanakan berhasil memicu pengaruh
pada pelaku kesenian dan juga masyarakat. Contohnya pada kesejahteraan pelaku
kesenian yang ekonominya terbantu lewat Topeng Malangan. Lantas bukan hanya itu,
pengaruh besaran minat pada kesenian Topeng Malangan juga timbul di masyarakat
berkat serangkaian ritual. Terlepas dari hal mistik dan klenik, keunikan dari Topeng
Malangan harus tetap dilestarikan. Hal tersebut dikarenakan tiap-tiap tokoh dari
Topeng Malangan sendiri bisa memberikan pelajaran yang berharga bagi para

9
penerusnya. Untuk itu kesenian asli Malang ini harus tetap diwariskan kepada para
pemuda khususnya bagi Arek Malang sendiri.
Mungkin menjadi hal yang wajar jika wayang dan topeng memiliki banyak
kesamaan, akan tetapi di sisi lain ada pula beberapa perbedaan yang dimilki. Salah
satunya adalah wayang pada umumnya sering dipertunjukkan dengan tangan dan
bahan yang berasal dari kulit, sedangkan topeng sendiri ditempelkan atau dipakai ke
wajah seseorang untuk diperagakan. Penjelasan Wayang Topeng Malangan juga
diutarakan oleh Rihadi (2002) dalam Jurnal Seni Budaya milik Arining Wibowo dan
kawan-kawan bahwa seni Wayang Topeng Malangan dapat dipersepsikan sebagai
pertunjukan drama atau tari Wayang Topeng Malangan dan kreasi pembuatan Topeng
Malangan. Perubahan pada pertunjukan dan kreasi pembuatan topeng saling
berkaitan, karena tidak hanya pertunjukan Wayang Topeng Malangan yang
mensyaratkan penggunaan topeng, khususnya hasil kreasi dari pengrajin atau
seniman tertentu.

10
Tabel 1.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian yang Akan
Dilakukan

No Penulis Judul Tujuan Metode dan Persamaan Perbedaan


hasil

1. S.Suparno Mempertahankan Mengetahui Metode : Mengetahui Menerapkan


2018 Eksistensi bagaimana melestarikan tentang sosial
Budaya Lokal mempertahankan Tradisi Gawai luasnya budaya
Nusantara Eksistensi Dayak Sintang. sosial dengan cara
Ditengah Arus Budaya Lokal budaya di yang
Hasil :
Globalisasi Nusantara Indonesia. berbeda.
menunjukan
Melalui Ditengah Arus
bahwa
Pelestarian Globalisasi
melestarikan
Tradisi Gawai Melalui
Tradisi Gawai
Dayak Sintang. Pelestarian
Dayak Sintang
Tradisi Gawai
dengan cara
Dayak Sintang.
mengeksistensi
Budaya Lokal
Nusantara
Ditengah Arus
Globalisasi.

2. Diora Mempertahankan Mengetahui Metode : Mengetahui Menerapkan


Malang, Eksistensi dan bagaimana melestarikan tentang sosial
2020 Tradisi Mempertahankan tradisi luasnya budaya
Kebudayaan Eksistensi dan Kebudayaan sosial dengan cara
Masyarakat Tradisi Masyarakat budaya di yang
Tentang Wayang Kebudayaan Tentang Wayang Indonesia. berbeda.
Topeng Masyarakat Topeng
Malangan Di Era Tentang Wayang Malangan
Modern. Topeng
Malangan Di Era
Modern.

11
Hasil Review Jurnal :

Mempertahankan Eksistensi Budaya Lokal Nusantara Ditengah Arus Globalisasi


Melalui Pelestarian Tradisi Gawai Dayak Sintang.

Budaya Indonesia merupakan jati diri yang dimiliki oleh Indonesia yang membedakan
negara Indonesia dengan negara yang lain serta membuat suatu ciri khas tersendiri yang
hanya dimiliki oleh Indonesia. Di zaman sekarang, arus dari globalisasi sudah merambat
masuk ke Indonesia. Ini dikhawatirkan dapat menggeserkan dan memundurkan kebudayaan-
kebudayaan lokal nusantara. Untuk itu kita sebagai kaum muda bangsa sudah sepatutnya
dapat melestarikan budaya kita serta mampu membuat sesuatu yang dapat menjaga
keutuhan kebudayaan yang ada di Indonesia ini.
Kemudian eksistensi nilai kearifan budaya lokal nusantara ditengah arus globalisasi
melalui pelestarian tradisi Gawai Dayak Sintang akan sangat tergantung pada upaya ketiga
pihak yakni pemerintah, sekolah dan masyarakat. Jika ketiga komponen terkait saling
bersinergi dalam mempertahankan kebudayaan maka masuknya arus globalisasi tidak
menjadi ancaman bagi kebudayaan Indonesia. Pihak-pihak yang berperan dalam
mengimplementasikan pelestarian budaya lokal nusantara ini diharapkan mampu untuk
menumbuh kembangkan rasa cinta terhadap kebudayaan-kebudayaan lokal yang ada di
Indonesia serta menjadikan kebudayaan lokal bagian yang sangat penting yang dimiliki oleh
semua lapisan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Suku Dayak Sintang.

12
BAB III

KESIMPULAN

Kehidupan sosial budaya masyarakat pada umumnya meliputi berbagai aspek


kehidupan. Kebudayaan pada hakikatnya adalah cermin dari sekumpulan manusia yang ada
di dalamnya. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang mempunyai kekayaan
nasional berupa keanekaragaman budaya. Sebagai kekayaan nasional yang sangat berharga,
kebudayaan haruslah lebih dikembangkan dan dilestarikan. Masyarakat dahulu melihat
kebudayaan sebagai suatu hal yang terdiri dari segala manifestasi dari kehidupan manusia
yang berbudi luhur dan bersifat rohani, seperti agama, kesenian, filsafat, ilmu pengetahuan,
tata negara dan sebagainya.
Seni dan budaya telah menjadi bagian yang khas dari kehidupan masyarakat
Indonesia. Setiap daerah yang ada di Tanah Air ini memiliki keseniannya dengan ciri yang
berbeda. Mulai dari seni tari, seni rupa, seni musik dan masih banyak yang lainnya. Di
provinsi Jawa Timur sendiri terkenal akan seni tarinya, apalagi di Malang. Kesenian tari yang
sangat populer dari Malang yaitu tari topeng. Di mana setiap topeng yang ada di Malang
memiliki ciri khas tersendiri daripada topeng yang berasal dari daerah lain. Oleh karena itu,
setiap topeng yang akan dipakai memiliki makna dan filosofi tersendiri, hal tersebut membuat
setiap penari yang akan memakainya harus tahu akan cerita atau kisah dibalik setiap tokoh
topeng yang akan digunakan.
Di Malang sendiri, pengembangan Wayang Topeng Malangan dapat ditemukan di
beberapa lokasi di Malang, namun salah satu sentra kesenian topeng yang paling melegenda
di Malang Raya adalah Padepokan Seni Asmoro Bangun yang lokasinya berada di Dusun
Kedungmonggo, Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Padepokan
Asmoro Bangun didirikan oleh seorang maestro tari bernama Karimoen atau yang kerap
disapa sebagai Mbah Karimoen. Padepokan Asmoro Bangun sendiri memiliki peran yang
sangat penting dalam perkembangan seni budaya asli Malang berupa Topeng Malangan.
Pasalnya, padepokan ini tidak hanya sebagai tempat produksi Topeng Malangan, melainkan
juga digunakan untuk pelatihan dan pertunjukkan seni Tari Topeng Malangan.
Di era modern seperti saat ini besaran minat masyarakat khususnya generasi muda
pada Topeng Malangan tidak akan muncul dalam jumlah besar. Karena dewasa ini generasi
muda banyak yang terpengaruh dengan budaya asing seperti budaya barat dan budaya Asia
Timur. Namun, pengaruh minat masyarakat pada Topeng Malangan dapat terjadi melalui
berbagai cara baik berbentuk metafisik maupun nalar. Jadi, selain pengenalan lewat ritual,
hal-hal seperti pengembangan juga harus dilakukan. Misal dengan bentuk sajian berupa
tumpeng atau bentuk aroma wewangian.

13
Adanya ritual dalam pembuatan Topeng Malangan telah memberikan dampak
tersendiri. Bahkan dari segenap ritual yang dilaksanakan berhasil memicu pengaruh pada
pelaku kesenian dan juga masyarakat. Contohnya pada kesejahteraan pelaku kesenian yang
ekonominya terbantu lewat Topeng Malangan. Lantas bukan hanya itu, pengaruh besaran
minat pada kesenian Topeng Malangan juga timbul di masyarakat berkat serangkaian ritual.
Terlepas dari hal mistik dan klenik, keunikan dari Topeng Malangan harus tetap dilestarikan.
Hal tersebut dikarenakan tiap-tiap tokoh dari Topeng Malangan sendiri bisa memberikan
pelajaran yang berharga bagi para penerusnya. Untuk itu kesenian asli Malang ini harus tetap
diwariskan kepada para pemuda khususnya bagi Arek Malang sendiri.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://sastra.um.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/jurnal-wayang-topeng-malangan

ioramalang.com/2020/10/18/topeng-malangan-seni-budaya-menarik-namun-mistik/

Suparno, G. A. (2018). Kondisi Kekinian Budaya Lokal Nusantara Kabupaten Sintang.


Mempertahankan Eksistensi Budaya Lokal Nusantara Ditengah Arus Globalisasi Melalui
Pelestarian Tradisi Gawai Dayak Sintang, 46.

Pakdosen.pengajar. (2020, Juni 22). Wayang Adalah. Retrievedm from


pakdosen.pengajar.co.id: https://pakdosen.pengajar.co.id/wayang-adalah/

15

Anda mungkin juga menyukai