Anda di halaman 1dari 8

Tradisi Lopis Raksasa di daerah Krapyak Kota Pekalongan

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar


Sosiologi

Dosen Pengampu :

Novia Wahyu Wardhani ,S.pd., M.pd.

Disusun Oleh :

Bramantya Dwi Panca (3301418072)

JURUSAN POLITIK DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat


pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam
pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu
bersifat abstrak.
Pekalongan adalah salah satu Kota pusat pertumbuhan ekonomi di
Jawa Tengah yang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten
Batang di timur, serta Kabupaten Pekalongan di sebelah selatan dan barat.
Pekalongan terdiri atas 4 Kecamatan, yakni Pekalongan Barat, Pekalongan
Utara, Pekalongan Timur, dan Pekalongan Selatan.
Kota ini terletak di jalur Pantura yang menghubungkan antara Jakarta-
Semarang-Surabaya. Pekalongan berjarak 101 km sebelah barat Semarang,
atau 384 km sebelah timur Jakarta. Pekalongan dikenal dengan Kota Batik,
karena batik Pekalongan memiliki corak yang khas dan variatif. Kota
Pekalongan masuk jaringan kota kreatif UNESCO dalam katagori crafts
dan folk art pada Desember 2014 dan memiliki city branding world’s city
of Batik.
Disini saya akan menjelaskan salah satu tradisi yang ada di Pekalongan
tepatnya masyarakat daerah Krapyak di bagian utara Kota Pekalongan
yaitu tradisi Lopis Raksasa. Tradisi Lopis raksasa dilakukan secara turun
temurun oleh masyarakat Krapyak.
B. RUMUSAN MASALAH
1) Bagaimana wujud budaya yang ada di daerah Krapyak Kota
Pekalongan.
2) Apa saja fungsi dari budaya yang ada di daerah Krapyak Kota
Pekalongan.
3) Bagaimana cara melestarikan budaya yang ada di daerah Krapyak Kota
Pekalongan.
C. TUJUAN
Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk :
1. Menjelaskan wujud budaya yang ada di daerah Krapyak kota
Pekalongan.
2. Menjelaskan fungsi dari budaya yang ada di daerah Krapyak Kota
Pekalongan.
3. Menjelaskan cara untuk melestarikan budaya yang ada di daerah
Krapyak Kota Pekalongan.
D. MANFAAT
1. Mengetahui wujud budaya yang ada di daerah Krapyak Kota
Pekalongan
2. Mengetahui fungsi dari budaya yang ada di daerah Krapyak Kota
Pekalongan
3. Mengetahui cara untuk melestarikan budaya yang ada di daerah
Krapyak Kota Pekalongan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tradisi Lopis Raksasa

Kota Pekalongan memiliki banyak jenis budaya atau tradisi salah


satunya adalah tradisi Lopis Raksasa yang ada di daerah Krapyak Kota
Pekalongan. Lopis raksasa adalah makanan yang terbuat dari beras ketan
yang dibungkus daun pisang dan diikat dengan tambang kemudian direbus
selama empat hari tiga malam.

Tradisi lopis raksasa dilakukan secara turun temurun oleh warga


Krapyak. Pelaksanaan tradisi Lopis Raksasa diselenggarakan pada hari ke-
delapan setelah perayaan hari raya idul fitri. Hal yang paling menarik
dalam pelaksanaan tradisi Lopis Raksasa adalah dibuatnya Lopis Raksasa
yang tingginya kurang lebih 2 meter dengan diameter 1,5 meter dan berat
mencapai 225 kg. Setelah acara doa bersama kemudian Lopis Raksasa
dipotong oleh Walikota Pekalongan dan dibagi-dibagikan kepada para
pengunjung.

Para pengunjung biasanya berebut untuk mendapatkan Lopis


Raksasa tersebut dengan maksud untuk mendapat berkah. Pembuatan
Lopis Raksasa dimaksudkan untuk mempererat tali silaturahmi antar
masyarakat Krapyak dengan masyarakat daerah pekalongan lainnya, hal
ini diidentikkan dengan sifat Lopis yang lengket.

Masyarakat Krapyak juga biasanya menyediakan makanan ringan


dan minuman secara gratis kepada para pengunjung. Masyarakat Krapyak
juga biasanya menggelar hiburan seperti, pentas seni, lomba-lomba serta
menghias kampung untuk memeriahkan acara tradisi Lopis Raksasa.
Jumlah pengunjung tradisi ini mencapai ribuan orang yang berasal dari
seluruh penjuru Kota Pekalongan bahkan ada pengunjung yang berasal
dari luar Kota Pekalongan.

Setelah acara tradisi Lopis Raksasa selesai biasanya para


pengunjung berbondong-bongdong pergi ke Pantai Slamaran unuk
bermain pasir pantai, naik perahu, dan menyaksikan matahari terbenam
karena di Pantai Slamaran terkenal dengan view sunset yang indah.

B. Fungsi
1) Untuk mempererat tali silahturahmi antara masyarakat daerah Krapyak
dengan masyarakat daerah lain.
2) Untuk melestarikan kebudayaan Lopis Raksasa yang merupakan kebudayaan
turun temurun.
3) Untuk mendapatkan keberkahan dari Tuhan Yang Maha Esa.
C. Cara Melestarikan
1. Ikut serta dalam setiap acara tradisi Lopis Raksasa.
2. Tetap menyelenggarakan acara tradisi Lopis Raksasa.
3. Memberikan pelatihan tata cara melaksanakan tradisi Lopis Raksasa.
BAB III

SIMPULAN

Lopis Raksasa adalah makanan yang berasal dari beras ketan yang
dibungkus menggunakan daun pisang dan diikat menggunakan tali tambang.
Fungsi dari tradisi Lopis Raksasa adalah untuk mempererat tali silahturahmi antara
masyarakat daerah Krapyak dengan masyarakat daerah lain, untuk melestarikan
kebudayaan Lopis Raksasa yang merupakan kebudayaan turun temurun, untuk
mendapatkan keberkahan dari Tuhan Yang Maha Esa. Cara melestarikan tradisi Lopis
Raksasa yaitu dengan cara ikut serta dalam setiap acara tradisi Lopis Raksasa, tetap
menyelenggarakan acara tradisi Lopis Raksasa, memberikan pelatihan tata cara
melaksanakan tradisi Lopis Raksasa.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.nu.or.id/post/read/79312/lopis-raksasa-dan-tadisi-syawalan-
pekalongan.

(diakses tanggal 02 November 2018)

https://www.cintapekalongan.com/sejarah-tradisi-lopis-raksasa-kota-pekalongan/

(diakses tanggal 02 November 2018)

https://www.cintapekalongan.com/sejarah-tradisi-lopis-raksasa-kota-pekalongan/

(diakses tanggal 02 November 2018)


LAMPIRAN

Gambar 1.1

Gambar 1.2

Anda mungkin juga menyukai