Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagamaan budaya, tradisi, adat
istiadat serta segudang prestasi yang membanggakan. Salah satunya datang dari Salsabila Lathifa Nisa, remaja yang akrab dipanggil Salsa ini merupakan salah satu penyandang down syndrome (difabel) yang berhasil meraih medali emas untuk cabang Tari Daerah yang digelar pada Pekan Olimpiade Istimewa Nasional (PESONAS ) di Semarang, pada awal Juli 2022. Namun, dari hiruk piruknya media maya, hampir tidak ada media yang meliput prestasinya tersebut. Media pemberitaan kini hanya meliput berita yang tidak penting serta berita yang tidak mendidik. Ini jelas menunjukan bahwa ketenaran globalisasi dapat sangat mempengaruhi keberadaan kebudayaan yang ada di Indonesia. Prestasi-prestasi yang seharusnya disiarkan sebagai motivasi serta kebanggaan masyarakat malah tidak tersampaikan.
Globalisasi berkembang begitu pesat dan cepat, namun seiring perkembangannya
pengaruhnya justru semakin buruk. Akan menjadi lebih bermanfaat jika kita menggunakan globalisasi sebagai medium dan ajang memperluas pengetahuan tentang keberagamaan Indonesia. Sehingga, tidak ada lagi pemberitaan mengenai hal- hal yang tidak penting hingga tidak pantas untuk ditonton. Juga dapat dikuatkan dengan peran sekolah sebagai wadah bagi pengetahuan generasi muda, pembiasaan terhadap kebudayaan daerah setempat bisa dilakukan dengan pembiasaan menggunakan bahasa daerah, menggunakan baju adat, serta memperkuat dengan kegiatan seni dan budaya, juga banyak hal berkaitan lainnya.
Kesimpulannya, globalisasi perlu untuk kita ikuti, karena sifatnya berdampingan
dengan kemajuan zaman, globalisasi mampu membawa kebudayaan yang ada di Indonesia ke jangkauan yang luas. Namun tidak sampai membuat kita lupa untuk menjaga dan merawat citra kebudayaan yang kita punya. Sehingga, globalisasi dan kebudayaan Indonesia mampu tumbuh dan berkembang berdampingan. Karena bagaimanapun kita merupakan perisai pertama atas kekayaan yang kita miliki.