Anda di halaman 1dari 2

Penulis: Naufal Alfa Aziz

Kelas: XII IPS 3/22

Pengaruh Globalisasi dan Budaya Asing Terhadap Budaya Lokal

A. Kekayaan Budaya Indonesia


Indonesia kaya akan keanekaragaman budaya yang tersebar dari Sabang sampai
Merauke. Bahkan Indonesia dinobatkan menjadi negara dengan suku bangsa terbanyak
didunia. Hal itu terbukti dengan banyak sekali adat, Bahasa dan kebudayaan di tiap daerah
yang ada di Indonesia. Beberapa warisan budaya kita bahkan telah diakui UNESCO sebagai
warisan dunia, Namun di era globalisasi Indonesia mengalami perkembangan pesat.
Globalisasi merupakan proses masuknya ilmu pengetahuan dan kebudayaan ke lingkup
dunia. Di era ini Indonesia berkembang diberbagai sektor, mulai dari komunikasi,
transportasi, hingga cara berpakaian dan budaya asing yang masuk dan eksis di masyarakat.

B. Pengaruh Globalisasi dan Budaya Asing


Hadirnya globalisasi sebenarnya memiliki dampak positif seperti pertukaran budaya
dengan negara lain, berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan masih banyak
lagi. Namun dilain sisi globalisasi mendatangkan dampak buruk terutama di sector budaya.
Budaya budaya local kini kalah pamor dibanduingkan dengan budaya budaya asing. Budaya
lokal kini mulai terlupakan bahkan tenggelam diera gempuran media sosial dan pengaruh
budaya barat yang makin meluas.
Dizaman sekarang banyak anak muda yang meniru gaya dari barat, misal gaya
berpakaian, anak muda cenderung malu dan malas Ketika disuruh menggunakan baju adat
daerah, karna itu terkesan kuno dan ribet saat dipakai. Belum juga gengsi mereka Ketika
ornang lain menggunakan baju yang trendy, makai ia juga harus menggunakan pakaian yang
trendy. Belum juga budaya lain seperti dance, masyarakat terutama anak muda generasi
milenial dan gen z yang seakan lupa bahwa Indonesia juga memiliki tari-tarian tradisional
yang tak kalah kerennya disbanding dance dari idol K-Pop ataupun dance barat lainnya.
Mereka lebih tertarik untuk mempelajari tarian modern yang sedang viral di tiktok atau
media sosial lainnya. Mereka bahkan lebih hafal tarian tarian modern dibandingkan tarian
tradisional seperti kecak, saman dan lainnya.

Contoh lainnya adalah anak muda cenderung lebih suka menonton konser dan acara
acara modern lainnya dibandingkan harus melihat kesenian tradisional seperti ludruk,
kethoprak, jatilan, wayang dan lainnya. Banyak dari mereka juga lebih hafal lagu lagu barat,
K-Pop, disbanding lagu tradisional seperti gubdul-gundul pacul, bubuy bulan dan masih
banyak lainnya. Bukan tidak mungkin dimasa yang akan datang budaya tradisional kita
benar benar habis dan hilang begitu saja karena tergerus oleh budaya asing, karena tidak
ada generasi penerus yang mau menjaga dan melestarikan budaya local agar tetap eksis
digempuran era globalisasi ini.

C. Peran Generasi Muda


Generasi muda diharapkan mampu melestarikan budaya local yang ada di Indonesia,
sayangnya generasi muda kurang memahami dan berminat untuk mempelajari budaya local.
Pemikiran yang mengatakan bahwa budaya local itu kuno dan tidak mengikuti
perkembangan zaman membuat kecintaan terhadap budaya sendiri luntur.
Kita sebagai generasi penerus harus bisa melestarikan budaya tradisional, bulan
berarti kita tidak boleh menyukai buday asaing, tetapi kita harus menyeimbangkan dengan
tidak melupakan budaya tradisional agar anak cucu kita nanti tetap bisa menikmati
kebudayaan tradisional dan tahu bahwa Indonesia kaya akan budaya tradisional yang
menjadi ciri khas kita dibandingkan bangsa lain.

Anda mungkin juga menyukai